ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS Analisis Pengaruh Ukuran Kap, Opini Audit, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaft

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT,
UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS
PERUSAHAAN TERHADAP
AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2015)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:
AGUS KRISTIAWAN
B 200130312

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

i


ii

iii

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN
PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN
TERHADAP AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2015)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran KAP, opini
audit, ukuran perusahaan, dan profitabilitas perusahaan terhadap auditor switching
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102015. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran KAP,
opini audit, ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, dan auditor switching.
Populasi dari sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2015. Sampel ditentukan dengan menggunakan metode
purposive sampling. Penelitian ini memiliki 126 sampel dari 21 perusahaan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap

auditor switching dengan tingkat signifikansi (α) 0,088 > 0,05. Opini audit
berpengaruh terhadap auditor switching dengan tingkat signifikansi (α) 0,016 <
0,05. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching dengan
tingkat signifikansi (α) 0,380 > 0,05. Profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh
terhadap auditor switching dengan tingkat signifikansi (α) 0,919 > 0,05.
Kata kunci : auditor switching, ukuran KAP, opini audit, ukuran perusahaan,
profitabilitas perusahaan.
Abstract
This research aimed to analyze the effect of the size of public accounting
firm, audit opinion, firm size and profitability of the company to the auditor
switching on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 20102015 period. The variables used in this research is the size of public accounting
firm, opinion audit, company size, company profitability, and auditor switching.
The population of the sample is manufacturing companies listed in Indonesia
Stock Exchange 2010-2015 period. Samples were determined using purposive
sampling method. The research had 126 samples from 21 companies. Data
analysis technique used is the logistic regression analysis. The results of this
research indicate that the size of public accounting firm does not affect the
auditor switching with a significance level (α) 0.088 > 0.05. Audit opinion affect
the auditor switching with a significance level (α) 0.016 < 0.05. Firm size does
not affect the auditor switching with a significance level (α) 0.380 > 0.05. The

company's profitability does not affect the auditor switching with a significance
level (α) 0.919 > 0.05.
Keywords: auditor switching, the size of public accounting firm, audit opinion,
firm size, company profitability.

1

1. PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk mempertahankan keandalan suatu laporan keuangan
dan independensi seorang akuntan publik yaitu dengan cara menerapkan rotasi
auditor. Penerapan ketentuan rotasi wajib dilandasi oleh alasan teoritis bahwa
penerapan rotasi tersebut diharapkan akan mempertahankan independensi bagi
auditor dan KAP. Martina (2010) menyatakan bahwa sekarang ini, isu
independensi auditor telah semakin penting dalam hal pemberian jasa audit oleh
akuntan

publik.

Pihak


pemerintah

sebagai

regulator

diharapkan

dapat

memfasilitasi kepentingan dari semua pihak, baik pihak perusahaan, pihak
akuntan, dan pihak eksternal. Bentuk campur tangan pemerintah dalam hal isu
independensi adalah adanya peraturan-peraturan yang mewajibkan adanya rotasi
auditor ataupun masa kerja audit (audit tenure).
Pemerintah Indonesia telah mengatur adanya kewajiban rotasi audit
melalui Peraturan Menteri Keuangan Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang
“Jasa Akuntan Publik”. Pasal 3 ayat 1 dalam peraturan rotasi audit menyatakan
bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas
dilakukan oleh KAP paling lama untuk enam tahun buku berturut-turut dan oleh
seorang Akuntan Publik paling lama untuk tiga tahun buku berturut-turut.

Peraturan rotasi audit yang ada diharapkan dapat mempertahankan independensi
auditor, sehingga kualitas audit menjadi lebih tinggi.
Auditor switching merupakan perpindahan auditor atau kantor akuntan
publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien (Buchari dan Marita, 2014).
Auditor switching dapat dilakukan secara mandatory maupun voluntary. Auditor
switching secara mandatory dilakukan hanya berdasarkan peraturan yang berlaku,
yang membatasi audit tenure dengan tujuan untuk menjaga independensi auditor.
sedangkan Auditor switching yang dilakukan secara voluntary merupakan
keputusan yang hanya berdasar keinginan dari perusahaan itu sendiri, diluar
peraturan yang ada (Dwiyanti dan Sabeni, 2014). Pergantian auditor di Indonesia
idealnya dilakukan secara mandatory. Namun kenyataannya fenomena pergantian
auditor di Indonesia menunjukkan adanya perusahaan yang melakukan pergantian
auditor secara voluntary (Pratitis, 2012). Auditor switching voluntary dapat

2

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: ukuran KAP, opini audit, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas perusahaan.
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan cerminan dari besar
kecilnya perusahaan KAP. KAP dikatakan sebagai KAP besar jika berafiliasi

dengan Big 4 dan dikatakan kecil jika tidak berafiliasi dengan Big 4 (Sholihat et
al., 2014). KAP yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia kualitas
audit yang tinggi dan menikmati reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis dan
karena itu, akan berusaha untuk mempertahankan independensi mereka untuk
menjaga image mereka (Buchari dan Marita, 2014).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi auditor switching yaitu opini audit,
dimana seorang auditor dalam memberikan opininya pada laporan keuangan
perusahaan akan cenderung dianggap memberikan pengaruh yang dapat
memotivasi perusahaan untuk melakukan auditor switching. Menurut Dwiyanti
dan Sabeni (2014) ketidakpuasan atas opini auditor bisa saja menyebabkan
timbulnya ketegangan hubungan antara manajemen dan KAP sehingga
perusahaan klien memutuskan untuk berpindah KAP.
Ukuran Perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang
dapat diukur dengan total aset, nilai penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain.
Umumnya, perusahaan dikategorikan menjadi tiga kelompok berdasarkan total
aset perusahaan, yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah, dan perusahaan
kecil (Buchari dan Marita, 2014). Ukuran besar kecilnya perusahaan dapat
menggambarkan aktivitas sebuah perusahaan. Perusahaan yang berukuran besar
mempunyai tingkat aktivitas yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
yang berukuran kecil. Perusahaan yang berukuran besar biasanya akan

membutuhkan KAP yang besar untuk memenuhi tuntutan perusahaan yang
berkaitan dengan tingkat aktivitas operasional dan pengendalian perusahaan.
Profitabilitas perusahaan dapat mempengaruhi auditor switching, jika
perusahaan memperoleh peningkatan profitabilitas maka perusahaan mengalami
pertumbuhan pada perusahaannya dengan demikian perusahaan yang sedang
mengalami pertumbuhan akan cenderung untuk melakukan auditor switching
(Pangky Wijaya, 2011).

3

2. METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan
sampel yang ditentukan. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut: (1)
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2010-2015. (2) Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan annual report
berturut-turut. (3) Perusahaan manufaktur yang melakukan auditor switching

lebih dari satu kali atau minimal dua kali selama periode 2010-2015. (4)
Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dalam Rupiah. (5)
Perusahaan manufaktur dengan data yang lengkap untuk pengukuran variabelvariabel yang terkait selama periode 2010-2015.
Definisi Oprasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah auditor switching.
Pengukuran variabel auditor switching menggunakan variabel dummy, nilainya
adalah 1 dan 0. Jika perusahaan klien melakukan auditor switching, maka
diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak melakukan auditor
switching, maka diberikan nilai 0 (Nasser et al., 2006).
Variabel Independen
Ukuran KAP
Ukuran KAP merupakan cerminan dari besar kecilnya perusahaan KAP.
KAP besar adalah KAP yang berafiliasi dengan Big-four atau mempunyai cabang
dan kliennya perusahaan-perusahaan besar, mempunyai tenaga profesional di atas
25 orang (Sholihat et al., 2014). Pengukuran variabel ukuran KAP menggunakan
variabel dummy, nilainya adalah 1 dan 0. Jika sebuah perusahaan diaudit oleh
KAP Big-four maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika sebuah perusahaan diaudit
oleh KAP non Big-four, maka diberikan nilai 0 (Arsih dan Anisykurillah, 2015).


4

Opini Audit
Opini audit didefinisikan sebagai pernyataan pendapat yang diberikan oleh
auditor dalam menilai kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan yang
diauditnya (Buchari dan Marita, 2014). Pengukuran variabel opini audit
menggunakan variabel dummy, nilainya adalah 1 dan 0. Jika perusahaan klien
mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian maka diberikan nilai 1.
Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian, maka
diberikan nilai 0 (Damayanti dan Sudarma, 2007).
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang
dapat diukur dengan menggunakan total aset, nilai pasar saham, nilai penjualan,
dan lain-lain (Buchari dan Marita, 2014). Pengukuran variabel ukuran perusahaan
dalam penelitian ini dihitung dengan melakukan logaritma natural (Ln) atas total
aset perusahaan (Nasser et al., 2006).
Profitabilitas perusahaan
Profitabilitas adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk
menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang
dapat diterima (Hermawan dan Fitriany, 2013). Pengukuran variabel profitabilitas

perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio, yaitu ROE
(Retrun On Equity). ROE (Return On Equity) membandingkan laba bersih setelah
pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan (Van
Horne dan Wachowicz, 2005:225). Menurut Sugiono (2009:81) ROE dapat diukur
dengan membandingkan antara laba bersih dengan total ekuitas.
ROE =
Metode Analisis Data

L

To

Be

E

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Analisis
kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian, sehingga
menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis yang dilakukan. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik

(logistic regression), hal ini dikarenakan variabel dependen yang digunakan
bersifat dikotomi yaitu pilihan antara melakukan auditor switching atau tidak
5

melakukan auditor switching. Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan
uji normalitas dan uji asumsi klasik data, karena variabel bebasnya merupakan
campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non metrik) (Ghozali,
2011:333). Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu data diuji dengan
menilai model fit, koefisien determinasi, menilai kelayakan model regresi, matrik
klasifikasi., dan setelah itu, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Model persamaan
analisis regresi logistik adalah sebagai berikut.
D. SWITCH = α + � KAPSIZE + � OPINI + � LnTA + � PROF + ε
Keterangan :

D. SWITCH : Variabel dummy auditor switching (kategori 0 untuk perusahaan
yang tidak melakukan auditor switching dan kategori 1 untuk
perusahaan yang melakukan auditor switching)
α

: Konstanta

�1 - �4

: Koefisien regresi

KAPSIZE

: Ukuran KAP

OPINI

: Opini audit

LnTA

: Ukuran perusahaan

PROF

: Profitabilitas perusahaan

ε

: Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Menilai Model Fit (Overall Model Fit Test)
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood
(-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada
akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL awal sebesar 168,399. Setelah dimasukkan
keempat variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan
menjadi sebesar 157,745. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model
regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan
data.

6

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
Besarnya nilai koefesien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan
oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,110
yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen adalah sebesar 11%, sedangkan sisanya sebesar 89%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
Menilai Kelayakan Model Regresi
Analisis untuk menguji kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan
menggunakan Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test yang diukur dengan
nilai chi-square. Nilai Chi-square sebesar 12,231 dengan signifikansi (α) sebesar
0,141. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa nilai Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima dan
berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa
model dapat diterima, karena cocok dengan data observasinya.
Hasil Uji Matriks Klasifikasi
kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan
perusahaan melakukan auditor switching adalah sebesar

36,7%. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan,
terdapat 18 perusahaan (36,7%) yang diprediksi akan melakukan auditor
switching dari total 49 perusahaan yang melakukan auditor switching. Kekuatan
prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan yang
tidak melakukan auditor switching adalah sebesar 76,6%. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat 59
perusahaan (76,6%) yang diprediksi tidak melakukan auditor switching dari total
77 perusahaan yang tidak melakukan auditor switching. Berdasarkan penjelasan
tersebut nilai overall percentage sebesar 61,1% yang berarti ketepatan model
penelitian ini adalah sebesar 61,1%.
Pembahasan
Pengaruh Ukuran KAP (KAPSIZE) terhadap Auditor Switching.
Variabel ukuran KAP menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,872 dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,088, lebih besar dari α = 5%, maka

7

H1 ditolak. Berarti ukuran KAP tidak dapat mempengaruhi perusahaan dalam
melakukan auditor switching. Peneliti beranggapan bahwa perusahaan dalam
melakukan auditor switching tidak melihat dari Ukuran KAP melainkan
perusahaan melihat dari tingkat mutu yang dimiliki oleh KAP tersebut. Selain itu,
jika perusahaan melakukan pergantian auditor, maka biaya start up menjadi tinggi
dan dapat menaikkan fee audit. Hal ini disebabkan karena auditor baru sama sekali
belum memahami lingkungan bisnis klien dan risiko audit klien.
Pengaruh Opini Audit (OPINI) terhadap Auditor Switching.
Variabel opini audit menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,978
dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,016, lebih kecil dari α = 5%, maka H2
diterima. Berarti opini audit dapat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan
auditor switching. Hal ini membuktikan bahwa kualitas opini yang dikeluarkan
oleh auditor dapat menentukan perusahaan untuk melakukan auditor switching.
Apabila auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian
(unqualified opinion), maka perusahaan cenderung akan melakukan pergantian
KAP yang memungkinkan untuk dapat memberikan opini yang sesuai dengan
yang diharapkan perusahaan. Pihak manajemen akan memberhentikan auditornya
atas opini yang tidak diharapkan oleh perusahaan dan perusahaan akan terus
mencari auditor yang akan memberikan opini yang sesuai dengan harapannya.
Pengaruh Ukuran Perusahaan (LnTA) terhadap Auditor Switching.
Variabel ukuran perusahaan menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar
-0,160 dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,380, lebih besar dari α = 5%,
maka H3 ditolak. Berarti ukuran perusahaan tidak dapat mempengaruhi
perusahaan dalam melakukan auditor switching. Penerapan auditor switching di
Indonesia umumnya memiliki hubungan yang searah antara perusahaan dan
KAPnya. Ukuran perusahaan yang kecil atau perusahaan yang memiliki total aset
yang kecil, cenderung menggunakan KAP yang kecil pula, sedangkan perusahaan
yang besar atau perusahaan yang memiliki total aset yang besar akan
menggunakan KAP yang besar atau KAP Big-four. Maka dari itu, perusahaan
besar memiliki kecenderungan lebih rendah untuk melakukan auditor switching
dengan alasan menghindari adanya agency cost dan menjaga kualitas audit.

8

Pengaruh Profitabilitas Perusahaan (PROF) terhadap Auditor Switching.
Variabel profitabilitas perusahaan menunjukkan koefisien regresi positif
sebesar 0,002 dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,919, lebih besar dari α =
5%, maka H4 ditolak. Berarti profitabilitas perusahaan tidak dapat mempengaruhi
perusahaan dalam melakukan auditor switching. Hasil ini menunjukkan bahwa
profitabilitas perusahaan bukan merupakan faktor utama perusahaan untuk
melakukan auditor switching. KAP yang lama telah mendukung kebijakan
perusahaan dalam memaksimalkan profitabilitas, sehingga dengan tidak
melakukan auditor switching, perusahaan semakin efektif memaksimalkan
profitabilitas. Selain itu, perusahaan tidak perlu menanggung biaya baru yang
dapat

mempengaruhi

profitabilitas

akibat

melakukan

auditor

switching

(Hermawan dan Fitriany, 2013).

4. PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Ukuran KAP, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor
switching. Sedangkan, opini audit berpengaruh terhadap auditor switching.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan dan kelemahan yang perlu
disempurnakan diwaktu yang akan datang, antara lain: (1) Penelitian ini terbatas
pada variabel yang digunakan yaitu hanya ukuran KAP, opini audit, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas perusahaan sehingga faktor-faktor lain yang secara
teoritis diduga dapat mempengaruhi auditor switching tidak diteliti dalam
penelitian ini. (2) Populasi penelitian yang digunakan hanya terbatas pada
perusahaan manufaktur sehingga hasil penelitian belum bisa mewakili secara
keseluruhan.
Saran
Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta keterbatasan dalam penelitian,
saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya

9

sebaiknya menambahkan faktor lain yang secara teoritis diduga dapat
mempengaruhi auditor switching. Mengingat nilai Nagelkerke R Square dalam
penelitian ini kecil yaitu hanya 11%, maka perlu menambahkan faktor lain seperti
pergantian komite audit, financial distress, audit fee, dan lain-lain. (2) Penelitian
selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan objek penelitian pada
seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi (BEI) agar dapat
mewakili secara keseluruhan dari hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, Ekka. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor
Switching”. Accounting Analysis Journal, Vol. 2 (2).
Arsih, Luki dan Indah Anisykurlillah. “Pengaruh Opini Going Concern, Ukuran
KAP, dan Profitabilitas terhadap Auditor Switching”. Accounting Analysis
Journal, Vol. 4, No. 3.
Buchari, Chana. dan Marita. 2014. “Pengarunh Ukuran KAP, Opini Audit,
Pertumbuhan Perusahaan Klien, Pergantian Manajemen dan Ukuran
Perusahaan Klien terhadap Pergantian Auitor”. Indonesia Accounting
Research Journal, Vol. 2, No. 2.
Chadegani, dkk. 2011. “The Determinant Factors of Auditor Switch among
Companies Listed on Tehran Stock Exchange”. International Research
Journal of Finance and Economics.
Dadi Hermawan, Y. dan Fitriany. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade
dan Samegrade pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI)”. Simposium Nasional Akuntansi 16, Manado.
Dwiyanti, R. Meike Erika dan Arifin Sabeni. 2014. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary”. Diponegoro Journal
of Accounting, Vol. 3, No, 3.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19.
Semarang: ISBN UNDIP.
Gunady, Filani dan Yenni Mangoting. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012
Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik”. Tax & Accounting Review,
Vol. 3, No. 2.
Jensen, M.C. and Meckling, W.H., 1976. The Theory Of The Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost And Ownership Structures. Journal Of Financial
Economics, Vol.3. pp: 305-360.

10

Juliantari, Ni Wayan Ari dan Ni Ketut Rasmini. 2013. “Auditor Switching dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, Vol. 3, No. 3, Hal. 231-246.
Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
Tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.
Nasser, et.al. 2006. “Auditor-Client Relationship: The Case of Audit tenure and
Auditor Switching in Malaysia”. Managerial Auditing Journal, Vol. 21, No.
7, pp. 724-737.
Nugroho, Dwi Satriyo Adi, dan Imam Ghozali. 2015. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pergantian Auditor oleh Klien”. Diponegoro Journal of
Accounting, Vol. 4, No. 4.
Pratitis, Yanwar Titi. 2012. “Auditor Switching: Analisis Berdasarkan Ukuran
KAP, Ukuran Klien dan Financial Distress”. Accounting Analysis Journal,
Vol. 1, No. 1.
Putra, I Wayan Deva Widia. 2014. “Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas,
Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit pada Pergantian Auditor”. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 8, No. 2.
Sholihat, Walmi, R. Adri Satriawan Surya, dan Pipin Kurnia. 2014. “Analisis
Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan KAP di Indonesia (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”.
JOM FEKOM, Vol. 01, No. 02.
Sudarno, Endina Sulistriarini. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Pergantian Kantor
Akuntan Publik”. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. I, No. 2, Hal 112.
Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan Edisi 1.
Jakarta: Grasindo.
Wijayanti, Evi Dwi dan Indira Januarti. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching”.
Simposium Nasional Akuntansi 14. Aceh.
Van Horne, James C. Dan M.Jhon Wachowicz, 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen
keuangan, Diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrani, dan Taufik
Hendrawan, edisis kedua belas, PT.Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.

11

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia

12 138 84

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 49 112

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

Pengaruh Financial Distress, Pergantian Mnajemen, Opini Audit, Ukuran KAP, AuditTenure, Fee Audit Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

6 63 92

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 8 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN REPUTASI KAP TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

1 16 21

PENGARUH REPUTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2011-2013)

4 47 21

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Kompensasi Bonus, Profitabilitas Terhadap Perataan Laba Perusahaan Manufaktur

0 1 20

PENGARUH KUALITAS AUDIT, ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP MANAJEMEN LABA: Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang

0 0 15

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 13