LANDEK SELUK DALAM RITUAL NAMPEKEN JINUJUNG PADA MASYARAKAT KARO DALAM PERSPEKTIF STRUKTUR.
LANDEK SELUK DALAM RITUAL NAMPEKEN JINUJUNG
PADA MASYARAKAT KARO DALAM
PERSPEKTIF STRUKTUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
JAMAL SANGAPTA KARO KARO
NIM 2113142032
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan hingga pada tingkat akhir dan menyelesaikan Skripsi
ini yang berjudul “Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung Pada
Masyarakat Karo Dalam Perspektif Struktur”.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. Namun berkat Doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada.
1.
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan .
2.
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3.
Uyuni Widiastuti,S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Sendratasik.
4.
Sitti Rahmah, S.Pd. M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tari yang
senantiasa mengingatkan penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan
penulisan Skripsi ini.
5.
Dra.Tuti Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Nurwani, S.S.T,
M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa begitu banyak
memberikan arahan, bantuan, nasehat dan motivasi kepada penulis.
6.
Dra.Rr RHD. Nugrahaningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus Narasumber Skripsi dan Martozet S.Sn MA selaku Narasumber
Skripsi.
7.
Terimakasih buat kedua Narasumber Skripsi, Bapak Willem Perangin-angin
dan Ibu Amelia Br. Karo yang telah banyak memberikan informasi, bantuan
kepada penulis selama penulis menyelesaikan Skripsi ini.
8.
Terimakasih buat kedua orang tua penulis, Paten Karo -Karo dan Almh.
Nasib Pinem, terima kasih atas doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian,
dukungan dan pengorbanan.
9.
Buat (Janwar Karo-karo, Kamariah Karo-karo, Zakaria Karo-karo, Juheri
Karo-karo, Ramadan Karo-karo) terima kasih buat doa, motivasi, bantuan,
semangat dan dukungannya.
10. Buat (Fajar Bahari Sinulingga, Erly Solitha Sembiring) terima kasih atas
saran dan ide dari awal sampai dengan selesai. Tanpa bantuan dan dukungan
kalian, saya tidak dapat menyelesaikan Skripsi saya dengan baik.
11. Teman-teman stambuk 2011 khususnya satu kelompok matakuliah Kajian
Mandiri.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak
yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
Medan, Agustus 2015
JAMAL SANGAPTA KARO-KARO
NIM. 2113142032
ABSTRAK
JAMAL SANGAPTA KARO-KARO, NIM 2113142032 Landek Seluk dalam
Ritual Nampeken Jinujung Pada Masyarakat Karo dalam Prespektif
Struktur. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2015.
Suku Karo kaya akan kesenian baik dalam bidang tari, musik, rupa dan budaya.
Salah satu tari yang berkaitan dengan religi dan ritual yaitu landek seluk. Landek
seluk (trance) adalah salah satu sarana didalam upacara/ritual nampeken jinujung.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur landek seluk dalam ritual
nampeken jinujung pada masyarakat karo, mendeskripsikan hubungan relasi
antara unsur-unsur yang dapat membangun sebuah tari.
Dalam pembahasan penulisan ini, digunakan teori-teori yang berhubungan dengan
topik penulisan, seperti teori struktur, teori ritual, pengertian landek, pengertian
nampeken jinujung, teori simbol, dan teori makna.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Tempat
penelitian yaitu di desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Sampel
pada tulisan ini adalah guru sibaso dan seniman Karo yang sudah sering
melaksanakan ritual tersebut, pengumpulan data meliputi observasi, wawancara,
studi kepustakaan, dan dokumentasi, kemudian di analisis dengan metode
deskriptif kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ritual nampeken jinujung adalah
ritual pemindahan ilmu, dimana tujuannya untuk melanjutkan ilmu dari penerus
ke penerus lainnya. Landek seluk dalam ritual nampeken jinujung berfungsi
sebagai sarana dalam nampeken jinujung. Strukur landek seluk menggambarkan
relasi antara struktur luar dan struktur dalam yang saling berhubung kait
diantaranya:
1) Relasi
antara
gerak dengan musik, adalah
untuk
membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung. 2) Relasi
antara gerak dengan tempat, adalah sebagai kesakralan suasana tempat
pelaksanaan ritual nampeken jinujung. 3) Relasi antara gerak dengan tata busana,
adalah sebagai penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung. 4) Relasi
antara gerak dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk
pemanggilan roh-roh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung.
Kata Kunci : Landek Seluk, Ritual Nampeken Jinujung
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
9
D. Rumusan Masalah
9
E. Tujuan Penelitian
10
F. Manfaat Penelitian
11
BAB II LANDASAN PENELITIAN DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis
13
13
1. Pengertian Landek
13
2. Pengertian Nampeken Jinujung
14
3. Teori Ritual
14
4. Teori Struktur
16
B. Kerangka Konseptual
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
21
A. Metodologi Penelitian
21
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
21
1. Lokasi Penelitian
21
2. Waktu Penelitian
22
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
22
1. Populasi
22
2. Sampel
23
D. Teknik Pengumpulan Data
23
1. Observasi
24
2. Wawancara
24
3. Dokumentasi
25
4. Studi Kepustakaan
25
E. Teknik Analisis Data
28
BAB IV HASIL PENELITIAN
30
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
30
1. Kabupaten Karo
30
2. Letak Geografis Desa Ketaren
32
3. Mata Pencaharian Penduduk
33
4. Sistem Kekerabatan pada Masyarakat Karo
34
a. Merga Silima (Lima Marga)
34
b. Tutur Siwaluh (Konsep Kekerabatan)
36
c. Rakut Sitelu (Tungku Nantiga)
38
5. Religi Dan Kepercayaan Masyarakat Karo
40
6. Adat Istiadat pada Masyarakat Karo
41
7. Landek pada masyarakat Karo
43
B. Ritual Nampeken Jinujung
47
1. Pengerian Dan Asal Usul Ritual Nampeken Jinujung
47
2. Tahapan Ritual Nampeken Jinujung
50
C. Landek Seluk
56
1. Jenis-jenis Landek Pada Masyarakat Karo
56
2. Pengertian Dan Asal Usul Landek Seluk
58
3. Kedudukan Landek Seluk Pada Masyarakat Karo
60
4. Aturan-aturan Dalam Landek Seluk
60
5. Peran Landek Seluk Pada Masyarakat Karo
61
D. Struktur Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung
62
1. Relasi-relasi Landek Seluk Dalam
Ritual Nampeken Jinujung
63
2. Struktur Luar dan Struktur Dalam landek seluk dalam
Ritual Nampeken Jinujung
66
a. Gerak
66
b. Musik
70
c. Tempat
74
d. Tata Busana
76
e. Properti/Perlengkapan
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
82
A. Kesimpulan
82
B. Saran
83
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
DAFTAR WAWANCARA NARASUMBER
DAFTAR INFORMAN
84
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 Batas Wilayah Kabupaten Karo
30
TABEL 4.2 Batas Wilayah Desa Ketaren
32
TABEL 4.3 Struktur Gerak Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
69
TABEL 4.4 Struktur Musik Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
72
TABEL 4.5 Penyajian Tata Busana Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
76
TABEL 4.6 Properti/perlengkapan Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Wawancara Dengan Narasumber
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di deskripsikan pada bab
sebelumnya maka diperoleh kesimpulan bahwa struktur landek seluk dalam ritual
nampeken jinujung terdapat beberapa unsur yang saling berhubung kait satu sama
lain yang dapat membangun sebuah tari yang utuh. Strukur landek seluk
menggambarkan hubungan antara struktur luar dan struktur dalam yang saling
berhubung kait diantaranya: 1) Relasi antara gerak dengan musik, adalah untuk
membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung, 2) Relasi antara
gerak dengan tempat, yaitu sebagai kesakralan suasana tempat pelaksanaan ritual
nampeken jinujung, 3) Relasi antara gerak dengan tata busana, yaitu sebagai
penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung, 4) Relasi antara gerak
dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk pemanggilan rohroh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung. Sehingga dapat menghasilkan
suatu makna dari setiap hubungan tersebut, dan tarian ini ketika kita melihat
secara keseluruhan dari awal di sajikan sampai dengan selesai kita dapat
memahami bahwa ini adalah bentuk sebuah tari ritual/upacara yang penuh dengan
unsur-unsur magis. Unsur-unsur magis dapat kita lihat atau di perkuat dengan
adanya suara nyanyian atau puji-pujian (rengget) yang bertujuan untuk
memanjatkan rasa syukur atas terlaksananya ritual tersebut dengan baik.Unsur
magis juga di perkuat dengan adanya kesurupan di dalam proses ritual tersebut.
Jika tari ini dipisahkan antara bagian-bagiannya kita tidak akan bisa menikmati
atau melihat sebuah tarian yang utuh yang menggungkapkan sebuah ritual yang
magis itulah yang disebut dengan hubungan kait antara relasi pada sebuah tarian.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Peneliti berharap kepada pemerintah Kabupaten Karo agar selalu memberikan
perhatian terhadap kesenian.
2. Kepada institusi dan orang yang ahli di bidang kebudayaan, khususnya di
Tanah Karo agar lebih memperhatikan dan memberi pengarahan, pengenalan,
dan pelatihan kepada masyarakat untuk tetap melestarikan kebudayaan.
3. Kepada para seniman, khusunya seniman Karo agar terus dapat berkarya dan
menjaga utuh kesenian tradisi Karo.
4. Pada generasi muda, khusunya muda-mudi Karo disarankan agar mempelajari
dan memahami landek lewat jenis-jenis landek, gerak, sifat, watak dan peran
landek.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Balai
Pustaka.
Brandon, R. James. Tanpa Tahun. Jejak Jejak Seni Pertunjukan di Asia Tenggara.
Soedarsono, R.M. 2003. Bandung: P4ST UPI.
Budiono. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.
Christi Nova Adelina. (2012). Karateristik Landek. Medan: Universitas Negeri
Medan
Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.
Leo Joosten Ginting (2014). Tanah Karo Selayang Pandang.
Levi –Strauss. 2001. Strukturalisme. Yogyakarta:Pustaka.
Levi –Strauss. 2005. Antropologi Struktural. Yogyakarta:pustaka.
Maria E T, 2007 “Penyajian Tari Perumah Jinujung Pada Upacara Erpangir Ku
Lau Di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo” Medan
: Universitas Negeri Medan.
Nadra Akbar, Malau. 2013 “ Landek Dalam Upacara Adat Ngampeken Tulantulan Kajian Intraksi Simbolik Masyarakat Karo di Desa Rumanis
Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo ”. Medan: Universitas Negeri
Medan.
Nurhasanah. (2011). Dalam Skripsi.Tari Piso Surit dan Nilai Estetika. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Nurwani. 2011. Pengetahuan Seni Tari. Medan: UNIMED.
Putri Meiliza, Nasution. 2013 “ Landek Dalam Upacara Cawir Metua Pada
Masyarakat Karo ” Medan: Universitas Negeri Medan.
Rahayu, Tuti. 2014. Pendidikan Seni Tari Drama di SD. Medan: UNIMED.
Royce, Peterson, Anya. 1976. Antropologi Tari. Terjemahan Widaryanto, F. X.
2007. Bandung: Sunan Ambu PRESS STSI.
Sembiring, Dermawan. 2013. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Medan: UNIMED
PRESS.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumardjo, Jakob. 1999. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
Tuti Rahayu (2005). Dalam Tesis.upacara Siar Mambang. Medan: Universitas
Negeri Medan.
Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sumber Internet:
http://www.karoweb.or.id/2011/02/rumah-adat-karo/13 Februari 2015/20:29:45
http://karosiadi.blogspot.com/2011/10/nampeken-jinujung-1983.html/ 13 Februari
2015/ 18:20:12
http://pariwisatakaro.blogspot.com/13 Februari 2015/18:44:32
http://tanobatak.blogspot.com/13 Februari 2015/19:02:13
http://id.wikipediabahasaindonesia/14 Februari 2015/19:16:22
http://id.ensiklopedianasionalindonesia/14 Februari 2015/20:16:42
PADA MASYARAKAT KARO DALAM
PERSPEKTIF STRUKTUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
JAMAL SANGAPTA KARO KARO
NIM 2113142032
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan hingga pada tingkat akhir dan menyelesaikan Skripsi
ini yang berjudul “Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung Pada
Masyarakat Karo Dalam Perspektif Struktur”.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. Namun berkat Doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada.
1.
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan .
2.
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3.
Uyuni Widiastuti,S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Sendratasik.
4.
Sitti Rahmah, S.Pd. M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tari yang
senantiasa mengingatkan penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan
penulisan Skripsi ini.
5.
Dra.Tuti Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Nurwani, S.S.T,
M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa begitu banyak
memberikan arahan, bantuan, nasehat dan motivasi kepada penulis.
6.
Dra.Rr RHD. Nugrahaningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus Narasumber Skripsi dan Martozet S.Sn MA selaku Narasumber
Skripsi.
7.
Terimakasih buat kedua Narasumber Skripsi, Bapak Willem Perangin-angin
dan Ibu Amelia Br. Karo yang telah banyak memberikan informasi, bantuan
kepada penulis selama penulis menyelesaikan Skripsi ini.
8.
Terimakasih buat kedua orang tua penulis, Paten Karo -Karo dan Almh.
Nasib Pinem, terima kasih atas doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian,
dukungan dan pengorbanan.
9.
Buat (Janwar Karo-karo, Kamariah Karo-karo, Zakaria Karo-karo, Juheri
Karo-karo, Ramadan Karo-karo) terima kasih buat doa, motivasi, bantuan,
semangat dan dukungannya.
10. Buat (Fajar Bahari Sinulingga, Erly Solitha Sembiring) terima kasih atas
saran dan ide dari awal sampai dengan selesai. Tanpa bantuan dan dukungan
kalian, saya tidak dapat menyelesaikan Skripsi saya dengan baik.
11. Teman-teman stambuk 2011 khususnya satu kelompok matakuliah Kajian
Mandiri.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak
yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
Medan, Agustus 2015
JAMAL SANGAPTA KARO-KARO
NIM. 2113142032
ABSTRAK
JAMAL SANGAPTA KARO-KARO, NIM 2113142032 Landek Seluk dalam
Ritual Nampeken Jinujung Pada Masyarakat Karo dalam Prespektif
Struktur. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2015.
Suku Karo kaya akan kesenian baik dalam bidang tari, musik, rupa dan budaya.
Salah satu tari yang berkaitan dengan religi dan ritual yaitu landek seluk. Landek
seluk (trance) adalah salah satu sarana didalam upacara/ritual nampeken jinujung.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur landek seluk dalam ritual
nampeken jinujung pada masyarakat karo, mendeskripsikan hubungan relasi
antara unsur-unsur yang dapat membangun sebuah tari.
Dalam pembahasan penulisan ini, digunakan teori-teori yang berhubungan dengan
topik penulisan, seperti teori struktur, teori ritual, pengertian landek, pengertian
nampeken jinujung, teori simbol, dan teori makna.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Tempat
penelitian yaitu di desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Sampel
pada tulisan ini adalah guru sibaso dan seniman Karo yang sudah sering
melaksanakan ritual tersebut, pengumpulan data meliputi observasi, wawancara,
studi kepustakaan, dan dokumentasi, kemudian di analisis dengan metode
deskriptif kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ritual nampeken jinujung adalah
ritual pemindahan ilmu, dimana tujuannya untuk melanjutkan ilmu dari penerus
ke penerus lainnya. Landek seluk dalam ritual nampeken jinujung berfungsi
sebagai sarana dalam nampeken jinujung. Strukur landek seluk menggambarkan
relasi antara struktur luar dan struktur dalam yang saling berhubung kait
diantaranya:
1) Relasi
antara
gerak dengan musik, adalah
untuk
membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung. 2) Relasi
antara gerak dengan tempat, adalah sebagai kesakralan suasana tempat
pelaksanaan ritual nampeken jinujung. 3) Relasi antara gerak dengan tata busana,
adalah sebagai penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung. 4) Relasi
antara gerak dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk
pemanggilan roh-roh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung.
Kata Kunci : Landek Seluk, Ritual Nampeken Jinujung
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
9
D. Rumusan Masalah
9
E. Tujuan Penelitian
10
F. Manfaat Penelitian
11
BAB II LANDASAN PENELITIAN DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis
13
13
1. Pengertian Landek
13
2. Pengertian Nampeken Jinujung
14
3. Teori Ritual
14
4. Teori Struktur
16
B. Kerangka Konseptual
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
21
A. Metodologi Penelitian
21
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
21
1. Lokasi Penelitian
21
2. Waktu Penelitian
22
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
22
1. Populasi
22
2. Sampel
23
D. Teknik Pengumpulan Data
23
1. Observasi
24
2. Wawancara
24
3. Dokumentasi
25
4. Studi Kepustakaan
25
E. Teknik Analisis Data
28
BAB IV HASIL PENELITIAN
30
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
30
1. Kabupaten Karo
30
2. Letak Geografis Desa Ketaren
32
3. Mata Pencaharian Penduduk
33
4. Sistem Kekerabatan pada Masyarakat Karo
34
a. Merga Silima (Lima Marga)
34
b. Tutur Siwaluh (Konsep Kekerabatan)
36
c. Rakut Sitelu (Tungku Nantiga)
38
5. Religi Dan Kepercayaan Masyarakat Karo
40
6. Adat Istiadat pada Masyarakat Karo
41
7. Landek pada masyarakat Karo
43
B. Ritual Nampeken Jinujung
47
1. Pengerian Dan Asal Usul Ritual Nampeken Jinujung
47
2. Tahapan Ritual Nampeken Jinujung
50
C. Landek Seluk
56
1. Jenis-jenis Landek Pada Masyarakat Karo
56
2. Pengertian Dan Asal Usul Landek Seluk
58
3. Kedudukan Landek Seluk Pada Masyarakat Karo
60
4. Aturan-aturan Dalam Landek Seluk
60
5. Peran Landek Seluk Pada Masyarakat Karo
61
D. Struktur Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung
62
1. Relasi-relasi Landek Seluk Dalam
Ritual Nampeken Jinujung
63
2. Struktur Luar dan Struktur Dalam landek seluk dalam
Ritual Nampeken Jinujung
66
a. Gerak
66
b. Musik
70
c. Tempat
74
d. Tata Busana
76
e. Properti/Perlengkapan
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
82
A. Kesimpulan
82
B. Saran
83
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
DAFTAR WAWANCARA NARASUMBER
DAFTAR INFORMAN
84
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 Batas Wilayah Kabupaten Karo
30
TABEL 4.2 Batas Wilayah Desa Ketaren
32
TABEL 4.3 Struktur Gerak Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
69
TABEL 4.4 Struktur Musik Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
72
TABEL 4.5 Penyajian Tata Busana Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
76
TABEL 4.6 Properti/perlengkapan Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung
78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Wawancara Dengan Narasumber
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di deskripsikan pada bab
sebelumnya maka diperoleh kesimpulan bahwa struktur landek seluk dalam ritual
nampeken jinujung terdapat beberapa unsur yang saling berhubung kait satu sama
lain yang dapat membangun sebuah tari yang utuh. Strukur landek seluk
menggambarkan hubungan antara struktur luar dan struktur dalam yang saling
berhubung kait diantaranya: 1) Relasi antara gerak dengan musik, adalah untuk
membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung, 2) Relasi antara
gerak dengan tempat, yaitu sebagai kesakralan suasana tempat pelaksanaan ritual
nampeken jinujung, 3) Relasi antara gerak dengan tata busana, yaitu sebagai
penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung, 4) Relasi antara gerak
dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk pemanggilan rohroh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung. Sehingga dapat menghasilkan
suatu makna dari setiap hubungan tersebut, dan tarian ini ketika kita melihat
secara keseluruhan dari awal di sajikan sampai dengan selesai kita dapat
memahami bahwa ini adalah bentuk sebuah tari ritual/upacara yang penuh dengan
unsur-unsur magis. Unsur-unsur magis dapat kita lihat atau di perkuat dengan
adanya suara nyanyian atau puji-pujian (rengget) yang bertujuan untuk
memanjatkan rasa syukur atas terlaksananya ritual tersebut dengan baik.Unsur
magis juga di perkuat dengan adanya kesurupan di dalam proses ritual tersebut.
Jika tari ini dipisahkan antara bagian-bagiannya kita tidak akan bisa menikmati
atau melihat sebuah tarian yang utuh yang menggungkapkan sebuah ritual yang
magis itulah yang disebut dengan hubungan kait antara relasi pada sebuah tarian.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Peneliti berharap kepada pemerintah Kabupaten Karo agar selalu memberikan
perhatian terhadap kesenian.
2. Kepada institusi dan orang yang ahli di bidang kebudayaan, khususnya di
Tanah Karo agar lebih memperhatikan dan memberi pengarahan, pengenalan,
dan pelatihan kepada masyarakat untuk tetap melestarikan kebudayaan.
3. Kepada para seniman, khusunya seniman Karo agar terus dapat berkarya dan
menjaga utuh kesenian tradisi Karo.
4. Pada generasi muda, khusunya muda-mudi Karo disarankan agar mempelajari
dan memahami landek lewat jenis-jenis landek, gerak, sifat, watak dan peran
landek.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Balai
Pustaka.
Brandon, R. James. Tanpa Tahun. Jejak Jejak Seni Pertunjukan di Asia Tenggara.
Soedarsono, R.M. 2003. Bandung: P4ST UPI.
Budiono. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.
Christi Nova Adelina. (2012). Karateristik Landek. Medan: Universitas Negeri
Medan
Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.
Leo Joosten Ginting (2014). Tanah Karo Selayang Pandang.
Levi –Strauss. 2001. Strukturalisme. Yogyakarta:Pustaka.
Levi –Strauss. 2005. Antropologi Struktural. Yogyakarta:pustaka.
Maria E T, 2007 “Penyajian Tari Perumah Jinujung Pada Upacara Erpangir Ku
Lau Di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo” Medan
: Universitas Negeri Medan.
Nadra Akbar, Malau. 2013 “ Landek Dalam Upacara Adat Ngampeken Tulantulan Kajian Intraksi Simbolik Masyarakat Karo di Desa Rumanis
Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo ”. Medan: Universitas Negeri
Medan.
Nurhasanah. (2011). Dalam Skripsi.Tari Piso Surit dan Nilai Estetika. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Nurwani. 2011. Pengetahuan Seni Tari. Medan: UNIMED.
Putri Meiliza, Nasution. 2013 “ Landek Dalam Upacara Cawir Metua Pada
Masyarakat Karo ” Medan: Universitas Negeri Medan.
Rahayu, Tuti. 2014. Pendidikan Seni Tari Drama di SD. Medan: UNIMED.
Royce, Peterson, Anya. 1976. Antropologi Tari. Terjemahan Widaryanto, F. X.
2007. Bandung: Sunan Ambu PRESS STSI.
Sembiring, Dermawan. 2013. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Medan: UNIMED
PRESS.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumardjo, Jakob. 1999. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
Tuti Rahayu (2005). Dalam Tesis.upacara Siar Mambang. Medan: Universitas
Negeri Medan.
Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sumber Internet:
http://www.karoweb.or.id/2011/02/rumah-adat-karo/13 Februari 2015/20:29:45
http://karosiadi.blogspot.com/2011/10/nampeken-jinujung-1983.html/ 13 Februari
2015/ 18:20:12
http://pariwisatakaro.blogspot.com/13 Februari 2015/18:44:32
http://tanobatak.blogspot.com/13 Februari 2015/19:02:13
http://id.wikipediabahasaindonesia/14 Februari 2015/19:16:22
http://id.ensiklopedianasionalindonesia/14 Februari 2015/20:16:42