LANDEK SELUK DALAM RITUAL NAMPEKEN JINUJUNG PADA MASYARAKAT KARO DALAM PERSPEKTIF STRUKTUR.

LANDEK SELUK DALAM RITUAL NAMPEKEN JINUJUNG
PADA MASYARAKAT KARO DALAM
PERSPEKTIF STRUKTUR

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
JAMAL SANGAPTA KARO KARO
NIM 2113142032

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan hingga pada tingkat akhir dan menyelesaikan Skripsi

ini yang berjudul “Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung Pada
Masyarakat Karo Dalam Perspektif Struktur”.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. Namun berkat Doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada.
1.

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan .

2.

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3.

Uyuni Widiastuti,S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Sendratasik.

4.


Sitti Rahmah, S.Pd. M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tari yang
senantiasa mengingatkan penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan
penulisan Skripsi ini.

5.

Dra.Tuti Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Nurwani, S.S.T,
M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa begitu banyak
memberikan arahan, bantuan, nasehat dan motivasi kepada penulis.

6.

Dra.Rr RHD. Nugrahaningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus Narasumber Skripsi dan Martozet S.Sn MA selaku Narasumber
Skripsi.

7.

Terimakasih buat kedua Narasumber Skripsi, Bapak Willem Perangin-angin
dan Ibu Amelia Br. Karo yang telah banyak memberikan informasi, bantuan

kepada penulis selama penulis menyelesaikan Skripsi ini.

8.

Terimakasih buat kedua orang tua penulis, Paten Karo -Karo dan Almh.
Nasib Pinem, terima kasih atas doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian,
dukungan dan pengorbanan.

9.

Buat (Janwar Karo-karo, Kamariah Karo-karo, Zakaria Karo-karo, Juheri
Karo-karo, Ramadan Karo-karo) terima kasih buat doa, motivasi, bantuan,
semangat dan dukungannya.

10. Buat (Fajar Bahari Sinulingga, Erly Solitha Sembiring) terima kasih atas
saran dan ide dari awal sampai dengan selesai. Tanpa bantuan dan dukungan
kalian, saya tidak dapat menyelesaikan Skripsi saya dengan baik.
11. Teman-teman stambuk 2011 khususnya satu kelompok matakuliah Kajian
Mandiri.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak

yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis,
Medan, Agustus 2015

JAMAL SANGAPTA KARO-KARO
NIM. 2113142032

ABSTRAK
JAMAL SANGAPTA KARO-KARO, NIM 2113142032 Landek Seluk dalam
Ritual Nampeken Jinujung Pada Masyarakat Karo dalam Prespektif
Struktur. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2015.
Suku Karo kaya akan kesenian baik dalam bidang tari, musik, rupa dan budaya.
Salah satu tari yang berkaitan dengan religi dan ritual yaitu landek seluk. Landek
seluk (trance) adalah salah satu sarana didalam upacara/ritual nampeken jinujung.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur landek seluk dalam ritual
nampeken jinujung pada masyarakat karo, mendeskripsikan hubungan relasi
antara unsur-unsur yang dapat membangun sebuah tari.
Dalam pembahasan penulisan ini, digunakan teori-teori yang berhubungan dengan
topik penulisan, seperti teori struktur, teori ritual, pengertian landek, pengertian

nampeken jinujung, teori simbol, dan teori makna.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Tempat
penelitian yaitu di desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Sampel
pada tulisan ini adalah guru sibaso dan seniman Karo yang sudah sering
melaksanakan ritual tersebut, pengumpulan data meliputi observasi, wawancara,
studi kepustakaan, dan dokumentasi, kemudian di analisis dengan metode
deskriptif kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ritual nampeken jinujung adalah
ritual pemindahan ilmu, dimana tujuannya untuk melanjutkan ilmu dari penerus
ke penerus lainnya. Landek seluk dalam ritual nampeken jinujung berfungsi
sebagai sarana dalam nampeken jinujung. Strukur landek seluk menggambarkan
relasi antara struktur luar dan struktur dalam yang saling berhubung kait
diantaranya:
1) Relasi
antara
gerak dengan musik, adalah
untuk
membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung. 2) Relasi
antara gerak dengan tempat, adalah sebagai kesakralan suasana tempat
pelaksanaan ritual nampeken jinujung. 3) Relasi antara gerak dengan tata busana,

adalah sebagai penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung. 4) Relasi
antara gerak dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk
pemanggilan roh-roh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung.
Kata Kunci : Landek Seluk, Ritual Nampeken Jinujung

DAFTAR ISI
ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR TABEL


vii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

1

B. Identifikasi Masalah

7

C. Pembatasan Masalah


9

D. Rumusan Masalah

9

E. Tujuan Penelitian

10

F. Manfaat Penelitian

11

BAB II LANDASAN PENELITIAN DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis

13
13


1. Pengertian Landek

13

2. Pengertian Nampeken Jinujung

14

3. Teori Ritual

14

4. Teori Struktur

16

B. Kerangka Konseptual

18


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

21

A. Metodologi Penelitian

21

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

21

1. Lokasi Penelitian

21

2. Waktu Penelitian

22


C. Populasi Dan Sampel Penelitian

22

1. Populasi

22

2. Sampel

23

D. Teknik Pengumpulan Data

23

1. Observasi

24

2. Wawancara

24

3. Dokumentasi

25

4. Studi Kepustakaan

25

E. Teknik Analisis Data

28

BAB IV HASIL PENELITIAN

30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

30

1. Kabupaten Karo

30

2. Letak Geografis Desa Ketaren

32

3. Mata Pencaharian Penduduk

33

4. Sistem Kekerabatan pada Masyarakat Karo

34

a. Merga Silima (Lima Marga)

34

b. Tutur Siwaluh (Konsep Kekerabatan)

36

c. Rakut Sitelu (Tungku Nantiga)

38

5. Religi Dan Kepercayaan Masyarakat Karo

40

6. Adat Istiadat pada Masyarakat Karo

41

7. Landek pada masyarakat Karo

43

B. Ritual Nampeken Jinujung

47

1. Pengerian Dan Asal Usul Ritual Nampeken Jinujung

47

2. Tahapan Ritual Nampeken Jinujung

50

C. Landek Seluk

56

1. Jenis-jenis Landek Pada Masyarakat Karo

56

2. Pengertian Dan Asal Usul Landek Seluk

58

3. Kedudukan Landek Seluk Pada Masyarakat Karo

60

4. Aturan-aturan Dalam Landek Seluk

60

5. Peran Landek Seluk Pada Masyarakat Karo

61

D. Struktur Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung

62

1. Relasi-relasi Landek Seluk Dalam
Ritual Nampeken Jinujung

63

2. Struktur Luar dan Struktur Dalam landek seluk dalam
Ritual Nampeken Jinujung

66

a. Gerak

66

b. Musik

70

c. Tempat

74

d. Tata Busana

76

e. Properti/Perlengkapan

77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

82

A. Kesimpulan

82

B. Saran

83

DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
DAFTAR WAWANCARA NARASUMBER
DAFTAR INFORMAN

84

DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 Batas Wilayah Kabupaten Karo

30

TABEL 4.2 Batas Wilayah Desa Ketaren

32

TABEL 4.3 Struktur Gerak Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung

69

TABEL 4.4 Struktur Musik Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung

72

TABEL 4.5 Penyajian Tata Busana Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung

76

TABEL 4.6 Properti/perlengkapan Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken
Jinujung

78

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Wawancara Dengan Narasumber

75

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di deskripsikan pada bab
sebelumnya maka diperoleh kesimpulan bahwa struktur landek seluk dalam ritual
nampeken jinujung terdapat beberapa unsur yang saling berhubung kait satu sama
lain yang dapat membangun sebuah tari yang utuh. Strukur landek seluk
menggambarkan hubungan antara struktur luar dan struktur dalam yang saling
berhubung kait diantaranya: 1) Relasi antara gerak dengan musik, adalah untuk
membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung, 2) Relasi antara
gerak dengan tempat, yaitu sebagai kesakralan suasana tempat pelaksanaan ritual
nampeken jinujung, 3) Relasi antara gerak dengan tata busana, yaitu sebagai
penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung, 4) Relasi antara gerak
dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk pemanggilan rohroh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung. Sehingga dapat menghasilkan
suatu makna dari setiap hubungan tersebut, dan tarian ini ketika kita melihat
secara keseluruhan dari awal di sajikan sampai dengan selesai kita dapat
memahami bahwa ini adalah bentuk sebuah tari ritual/upacara yang penuh dengan
unsur-unsur magis. Unsur-unsur magis dapat kita lihat atau di perkuat dengan
adanya suara nyanyian atau puji-pujian (rengget) yang bertujuan untuk
memanjatkan rasa syukur atas terlaksananya ritual tersebut dengan baik.Unsur
magis juga di perkuat dengan adanya kesurupan di dalam proses ritual tersebut.
Jika tari ini dipisahkan antara bagian-bagiannya kita tidak akan bisa menikmati

atau melihat sebuah tarian yang utuh yang menggungkapkan sebuah ritual yang
magis itulah yang disebut dengan hubungan kait antara relasi pada sebuah tarian.

B. Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Peneliti berharap kepada pemerintah Kabupaten Karo agar selalu memberikan
perhatian terhadap kesenian.
2. Kepada institusi dan orang yang ahli di bidang kebudayaan, khususnya di
Tanah Karo agar lebih memperhatikan dan memberi pengarahan, pengenalan,
dan pelatihan kepada masyarakat untuk tetap melestarikan kebudayaan.
3. Kepada para seniman, khusunya seniman Karo agar terus dapat berkarya dan
menjaga utuh kesenian tradisi Karo.
4. Pada generasi muda, khusunya muda-mudi Karo disarankan agar mempelajari
dan memahami landek lewat jenis-jenis landek, gerak, sifat, watak dan peran
landek.

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Balai
Pustaka.
Brandon, R. James. Tanpa Tahun. Jejak Jejak Seni Pertunjukan di Asia Tenggara.
Soedarsono, R.M. 2003. Bandung: P4ST UPI.
Budiono. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.
Christi Nova Adelina. (2012). Karateristik Landek. Medan: Universitas Negeri
Medan
Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.
Leo Joosten Ginting (2014). Tanah Karo Selayang Pandang.
Levi –Strauss. 2001. Strukturalisme. Yogyakarta:Pustaka.
Levi –Strauss. 2005. Antropologi Struktural. Yogyakarta:pustaka.
Maria E T, 2007 “Penyajian Tari Perumah Jinujung Pada Upacara Erpangir Ku
Lau Di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo” Medan
: Universitas Negeri Medan.
Nadra Akbar, Malau. 2013 “ Landek Dalam Upacara Adat Ngampeken Tulantulan Kajian Intraksi Simbolik Masyarakat Karo di Desa Rumanis
Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo ”. Medan: Universitas Negeri
Medan.
Nurhasanah. (2011). Dalam Skripsi.Tari Piso Surit dan Nilai Estetika. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Nurwani. 2011. Pengetahuan Seni Tari. Medan: UNIMED.
Putri Meiliza, Nasution. 2013 “ Landek Dalam Upacara Cawir Metua Pada
Masyarakat Karo ” Medan: Universitas Negeri Medan.
Rahayu, Tuti. 2014. Pendidikan Seni Tari Drama di SD. Medan: UNIMED.
Royce, Peterson, Anya. 1976. Antropologi Tari. Terjemahan Widaryanto, F. X.
2007. Bandung: Sunan Ambu PRESS STSI.
Sembiring, Dermawan. 2013. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Medan: UNIMED
PRESS.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumardjo, Jakob. 1999. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
Tuti Rahayu (2005). Dalam Tesis.upacara Siar Mambang. Medan: Universitas
Negeri Medan.
Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sumber Internet:
http://www.karoweb.or.id/2011/02/rumah-adat-karo/13 Februari 2015/20:29:45
http://karosiadi.blogspot.com/2011/10/nampeken-jinujung-1983.html/ 13 Februari
2015/ 18:20:12
http://pariwisatakaro.blogspot.com/13 Februari 2015/18:44:32
http://tanobatak.blogspot.com/13 Februari 2015/19:02:13
http://id.wikipediabahasaindonesia/14 Februari 2015/19:16:22
http://id.ensiklopedianasionalindonesia/14 Februari 2015/20:16:42