LANDEK DALAM UPACARA PERUMAH BEGU PADA MASYARAKAT KARO DI DESA PERNANTIN KECAMATAN JUHAR KABUPATEN KARO.

LANDEK DALAM UPACARA PERUMAH BEGU PADA MASYARAKAT
KARO DI DESA PERNANTIN KECAMATAN
JUHAR KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
RAMLAH GUSTINI HARAHAP
NIM 081222510026

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK

RAMLAH GUSTINI HARAHAP. NIM 081222510026 Landek Dalam

Upacara Perumah Begu Pada Masyarakat Karo Di Desa Pernantin
Kecamatan Juhar Kabupaten Karo. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Medan. 2013
Penelitian ini merupakan kajian mengenai bentuk penyajian Landek pada
upacara Perumah Begu, di Kabupaten Karo khususnya desa Pernantin. Landek
Perumah Begu, merupakan bentuk kebudayaan yang hingga saat ini menjadi
tradisi yang masih tetap tumbuh dan berkembang, walaupun intensitasnya tidak
seperti zaman dahulu.
Dalam pembahasan penelitian ini digunakan teori-teori yang berhubungan
dengan topik penelitian seperti pengertian upacara, pengertian Landek, pengertian
Perumah Begu, pengertian keberadaan, pengertian bentuk penyajian, dan
pengertian fungsi.
Metode yang digunakan untuk membahas Landek dalam upacara Perumah
Begu pada masyarakat Karo di desa Pernantin, Kecamatan Juhar kabupataen Karo
adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini sekaligus menjadi
sampel penelitian yaitu masyarakat Karo yang mengikuti upacara Perumah Begu,
Guru Sibaso (dukun),penari-penari yang mengiringi Guru Sibaso (dukun), tokohtokoh adat Karo dan seniman-seniman yang mengetahui tentang Landek dalam
upacara Perumah Begu. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan,
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

secara garis besar bahwa keberadaan Landek dalam upacara Perumah Begu
ditengah-tengah masyarakat Karo khususnya di desa pernantin digunakan mereka
sebagai petunjuk-petunjuk akan masalah yang tidak bisa diselesaikan dalam suatu
keluarga, karena Landek tersebut yang menjembatani Guru Sibaso menuju titik ke
transnya(alam tidak sadar) sehingga bisa berkomunikasi dengan roh yang
dipanggil. Adapun bentuk penyajiaannya meliputi : ragam gerak (mari-mari,
odak-odak, patam-patam, peselukken), musik pengiring(keteng-keteng, kulcapi,
mangkuk cawan). Selain itu, tarian ini juga memiliki fungsi sebagai tari upacara
dalam memanggil roh pada masyarakat Karo untuk digunakan sebagai pemecah
masalah didalam suatu keluarga, petunjuk, dan nasehat-nasehat.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang maha
pengasih juga maha penyayang, yang telah memberikan anugrah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan laporan berbentuk
skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun judul skripsi ini adalah” Landek Dalam
Upacara Perumah Begu pada masyarakat Karo Desa Pernantin Kecamatan

Juhar Kabupaten Karo”..
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti sadar akan ketidak sempurnaan
skripsi ini, baik dari isi maupun tata tulisnya. Penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik dikemudian
hari. Selama proses penelitian, penulis selalu menemukan banyak hambatan dan
rintangan, akan tetapi berkat dorongan dan semangat serta bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan. Maka dari itu penulis
ingin mengucapakan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., sebagai Rektor Universitas
Negeri Medan.

2.

Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3.


Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Sendratasik sekaligus
dosen Pembimbing Akademik penulis selama kuliah yang sudah banyak
membantu saya dalam penyusunan skripsi ini.

v

4.

Ibu Nurwani, S.S.T., M.Hum selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Tari yang
banyak memberikan informasi dan layanan kepada penulis demi terselesainya
skripsi ini

5.

Bapak Inggit Prasetyawan, M.Sn selaku dosen pembimbing I yang senantiasa
begitu banyak memberi arahan, masukan dan bantuan kepada saya untuk
menyelesaikan skripsi ini.

6.


Bapak Irwansyah, M.Sn selaku dosen pembimbing II yang senantiasa begitu
banyak memberi arahan dan masukan, dan bantuan untuk menyelesaikan
skripsi.

7.

Semua dosen dan staff pengajar khususnya program studi seni tari yang telah
banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama studi kuliah.

8.

Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai
Ayahanda Ir. M. Bahtiar B. Ginting dan Ibunda Rosmaini yang tiada hentihentinya memberikan doa, semangat, motivasi dan materi sehingga penulis
dapat meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan, karena
tanpa doa-doa mereka penulis tidak bisa seperti sekarang ini.

9.

Kepada abang dan adik saya yang saya sayangi dan cintai Ahmad Reza
Harahap, Ridali Raja Manda Dwika Harahap dan Alm. Rahmah Novianti

Harahap, yang selalu mendoakan saya, memberi semangat, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak narasumber Malem Ukur Ginting yang banyak memberikan informasi
kepada penulis tentang Landek dalam upacara Perumah Begu pada

vi

masyarakat Karo di desa Pernantin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo sehinga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh staf administrasi FBS UNIMED yang telah memberikan informasi
dan layanan kepada penulis demi terselesainya penelitian dan skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat saya Hasanah Nadeak, Yuanisah Aini, Yere, Syera Fauzia,
Putri Meliza, Dani, Elvia, Sinta, Ilham, Flora, Pitriyana dan seluruh temanteman stambuk 2008 yang selalu setia menemani dan memberi nasehat,
dukungan doa serta motivasi kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.


Medan,

Februari 2013

Penulis,

RAMLAH GUSTINI HARAHAP
NIM. 081222510026

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...............................................................................

ii


DAFTAR ISI .............................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR....................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

1


A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................

4

C. Pembatasan Masalah .........................................................................

5

D. Rumusan Masalah ............................................................................

6

E. Tujuan Penelitian ..............................................................................

6


F. Manfaat Penelitian ............................................................................

7

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA
KONSEPTUAL ............................................................................

9

A. Landasan Teoritis .............................................................................

9

1. Pengertian Landek .................................................................

9

2. Pengertian Perumah Begu ......................................................


13

3. Pengertian Upacara ...............................................................

13

4. Pengertian Keberadaan ..........................................................

14

v

5. Pengertian Bentuk Penyajian ................................................

15

6. Pengertian Fungsi ..................................................................

16

B. Kerangka Konseptual ......................................................................

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................

19

A. Metodologi Penelitian ......................................................................

19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................

19

1. Lokasi Penelitian ..................................................................

19

2. Waktu penelitian ....................................................................

20

C. Populasi dan Sampel…………………………………………………

20

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

21

1. Studi Kepustakaan...................................................................

21

2. Observasi ...............................................................................

24

3. Wawancara .............................................................................

24

4. Dokumentasi ...........................................................................

25

E. Teknik Analisis Data.........................................................................

26

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................

27

A. Letak Geografis Masyarakat Karo ...................................................

27

B. Landek Dalam Upacara Perumah Begu Pada Masyarakat Karo
Di Desa Pernantin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo ......................
C. Keberadaan Landek Dalam Upacara Perumah Begu Pada
Masyarakat Karo Di

Desa Pernantin Kecamatan Juhar

vi

29

Kabupaten Karo ..............................................................................

32

D. Bentuk Penyajian Landek Dalam Upacara Perumah
Begu Pada Masyarakat Karo Di Desa Pernantin
Kecamatan Juhar Kabupaten Karo ...................................................

35

1. Musik Pengiring ........................................................................

43

2. Tata Busana Dan Properti ..........................................................

46

E. Fungsi Landek Dalam Upacara Perumah Begu Pada Masyarakat
Karo Di Desa Pernantin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo .............

47

BAB V PENUTUP ....................................................................................

49

A. Kesimpulan ....................................................................................

49

B. Saran ..............................................................................................

50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

52

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ragam gerak landek dalam upacara Perumah Begu.............................. 39

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Wawancara Nara Sumber ...................................................................

54

Biodata Nara Sumber ....................................................................................

55

Daftar Riwayat Hidup Penulis .......................................................................

56

x

49

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan merupakan salah satu warisan budaya dari pada nenek
moyang yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat. Begitu juga
halnya dengan masyarakat Karo Kabupaten Karo yang sangat banyak memilki
hasil kebudayaan dari masyarakat Karo itu sendiri. Landek Perumah Begu
merupakan warisan budaya dari para seniman yang sudah memberikan kreatifitas
untuk sebuah pengenalan sekelompok masyarakat. Kita ketahui budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
diri manusia. Tari yang dilihat dari fungsinya terdiri dari tari upacara, tari hiburan,
tari pertunjukan. Landek Perumah Begu tergolong pada tari upacara pada
masyarakat Kabupaten Karo, karena karya tari merupakan hasil atau prodak
sebuah budaya atau sekelompok masyarakat yang menjadi ciri khas budaya itu
sendiri dan menjadi kebanggaan tersendiri.

49

50

Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian yang telah dilakukan,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang Landek Dalam Upacara
Perumah Begu Pada Masyarakat Karo Di Desa Pernantin Kecamatan Juhar
Kabupaten Karo yaitu :
1.

Landek Perumah Begu merupakan tari upacara bagi masyarakat Karo
yang sudah ada sejak zaman dahulu kala dan sebelum agama masuk ke
tanah Karo.

2. Bentuk penyajian Landek Perumah Begu terdiri dari : ragam gerak, iringan
musik, properti dan busana.
3. Fungsi Landek Perumah Begu adalah sebagai tari upacara memanggil roh
orang yang sudah meninggal pada masyarakat Karo. Kemudian selain itu
fungsinya juga sebagai pemecah masalah di dalam suatu keluarga,
petunjuk, dan nasehat- nasehat dan mempererat rasa kebersamaan terhadap
keluarga yang sedang dalam keadaan berduka cita. Dengan diadakannya
Perumah Begu maka semua persoalan-persoalan di dalam satu keluarga
tersebut bisa diselesaikan

B. Saran
Kabupaten Karo termasuk suku yang banyak mempunyai kesenian yang
beranekaragam namun banyak kesenian peninggalan nenek moyang suku Karo
tidak diketahui oleh generasi muda Karo, bahkan tidak tahu sama sekali tentang
seni tersebut. Saya sebagai peneliti sangat mengharapkan kepada masyarakat Karo
khususnya agar lebih mencintai budaya sendiri jangan sampai lenyap dan luntur
kecintaan kita terhadap kebudayaan kita. Kepada seniman-seniman dan

51

masyarakat Karo marilah sama-sama kita mencintai dan dan memperhatikan
tentang kebudayaan Karo itu sendiri. Untuk itu diharapkan kepada seniman,
masyarakat, dan generasi muda Karo, secara khusus kepada suku Karo yang ada
di desa Pernantin Kecamatan Juhar dikabupaten Karo :
1. Kepada generasi muda suku Karo diharapakan lebih peduli terhadap
peniggalan nenek moyang yang menjadi peninggalan sejarah yang perlu
dipublikasikan kedunia luar
2. Agar memperkenalkan atau mempublikasikan kesenian Karo pada
masyarakat luas terkhususnya kepada masyarakat Karo yang belum
mengenal seni itu sama sekali.
3. Agar menjaga dan melestarikan kesenian yang ada sejak jaman dahulu
kala agar tidak hilang dan lenyap begitu saja.
4. Untuk dapat melestarikan tari tradisional masyarakat Karo, disarankan
agar pihak-pihak yang berkompeten lebih meningkatkan kualitas sanggar
yang ada di Karo agar seluruh masyarakat mengetahui kesenian yang ada
di Karo.
5. Kepada Dinas Pariwisata dan dinas terkait yang berfungsi sebagai menjaga
kelestarian kebudayaan salah satunya termasuk tari-tarian sepatutnya agar
memberikan perhatian khusus supaya kita tidak kehilangan indentitas
budaya yang ada sejak zaman dahulu.
6. Kepada Mahasiswa Universitas Negeri Medan Jurusan Sendratasik
Program Studi Pendidikan Seni Tari agar tertarik untuk meneliti di daerah
Karo oleh karena masih banyak tari-tarian yang belum diteliti.

52

DAFTAR PUSTAKA
Anya Peterson, (2007). The Antropologi of Dance. Terjemahan F. X Widaryanto.
Bandung: STSI Press.
Ali, Muhammad. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia :Jakarta.
Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka.
Eleanor Metheny bersama Lois Ellfeld (1976). Dance From Magic to Art.
Terjemahan Dwi Wahyudiato, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Gule Enovemta. 2012. Struktur Penyajian Perkolong-kolong Pada Upacara Kerja
Tahun Masyarakat Karo. Universitas Negeri Medan. Skripsi.
Hari Wijaya dan Trinton. (2008). Pedoman Penelitian Ilmiah Proposal dan
Skripsi. Yokyakarta: Oryza.
Harsojo (1985). Pengantar Antropologi. Jakarta :Bina Cipta.
Hadi Sumandiyo (2005). Sosiologi Tari : Yogyakarta: Media Abadi.
Koentjaraningrat, (1981). Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia:
Jakarta.
Pratiwi Sulistika, 2008. Upacara Siar Mambang Untuk Pengobatan Pada
Masyarakat Melayu Asahan Tanjung Balai “Tinjauan Terhadap Bentuk
Penyajian Tari” Universitas Negeri Medan. Skripsi
Richard, Kraus, (2000). History Of The Dance In Art And Education. Terjemahan
DwiWahyudianto. Yogyakarta :Universitas Gajah Mada.
Rahmah Sitti (2004) Guro-guro Aron pada Masyarakat Karo:Tesis S-2
.Antropologi Tari, Universitas Negeri Medan.
Sebayang Rice Betris. 2007. Tari Nuan Page Ciptaan Malem Ukur Ginting Pada
Masyarakat Karo Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo.
Universitas Negeri Medan. Skripsi.
Si Jabat Ebita Tiur Maria. 2007. Penyajian Tari Perumah Jinujung Pada Upacara
Erpangir Ku Lau di Desa Barusjahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten
Karo. Universitas Negeri Medan. Skripsi.

53

Sony kartika Darsono. (2007). Estetika, Bandung :Rekayasasains.
Surachman Winarto (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung:Tarsito.
Soedarsono (1972). Tari-tarian Indonesia. Jakarta: ProyekPengembangan Media
Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan.
Tarigan Sarjani. 2009. Lentera Kehidupan Orang Karo dalam Berbudaya. Medan
Ukur Malem (2004) Religi Karo pada Masyarakat Karo. Buku: Antropologi
Tari, Universitas Negeri Medan.
W.J.S Poerwodarmata, 1966, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Wikipedia http//:www.kebudayaan Kebudayaan Karo.com
Wikipedia http//:www.letak geografis budaya Karo.com
www.Pemkap Karo.com