PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN T.P 2014/2015.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN
MODEL TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE
NUMBERED HEAD TOGTHER (NHT) PADA MATERI
POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI
KELAS XI IPA SMA SWASTA PRAYATNA
MEDAN T.P 2014/2015

Oleh :
Rika Larasati
NIM 4113341033
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN
MODEL TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE
NUMBERED HEAD TOGTHER (NHT) PADA MATERI
POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI
KELAS IX IPA SMA SWASTA PRAYATNA
MEDAN T.P 2014/2015
RIKA LARASATI (4113341033)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe Team Game Tournament (TGT)
dan model tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok sistem
ekskresi pada manusia kelas XI SMA Swasta Prayatna Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Prayatna Medan yang
terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive
sampling dengan mengambil dua kelas yaitu kelas XI IPA-2 sebagai kelas
eksperimen I dan kelas XI IPA-3 sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian
kelas eksperimen I sebanyak 31 siswa dan kelas ekperimen II sebanyak 30 siswa.
Instrumen penelitian berupa tes pilihan berganda untuk mengukur hasil belajar

siswa. Kelas eksperimen I diberi perlakuan dengan menggunakan model Team
Game Tournament (TGT) dan kelas eksperimen II diberi perlakuan dengan
menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Dari hasil analisis data
diperoleh nilai rata-rata postest pada kelas Team Game Tournament (TGT) (X1)
sebesar 74,7 dengan satandar deviasi 5,10, dan nilai rata-rata postest pada kelas
Numbered Head Together (NHT) (X2) sebesar 80,2 dengan standar deviasi 3,86.
Adanya perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok sistem ekskresi
menggunakan model Team Game Tournament (TGT) dan Numbered Head
Together (NHT) terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t
dengan taraf signifikan α 0,05 dimana thitung > ttabel (5,830 > 2,001) yang berarti
dalam penelitian ini Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini,
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model tipe Team Game Tournament (TGT) dan model
tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok sistem ekskresi pada
manusia di kelas XI IPA SMA Swasta Prayatna Medan T.P. 2014/2015.
Kata Kunci :Model pembelajaran TGT, Model pembelajaran NHT, hasil belajar

DIFFRENCES OF STUDENT ACHIEVEMENT USING LEARNING
MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE AND
NUMBERED HEAD TOGTHER (NHT) TYPE OF

HUMAN EXCRETION SYSTEM IN CLASS
XI SMA SWASTA PRAYATNA
MEDAN T.P 2014/2015
RIKA LARASATI (4113341033)
ABSTRACT
This research aims to know the differences of student achievement
learning model Team Game Tournament (TGT) type and Numbered Head
Together (NHT) type of human excretion system in class SMA Swasta Prayatna
Medan Academic Year 2014/2015. Kind of this research is experimental. The
population in this study were all students of class XI SMA Swasta Prayatna
Medan consists of 4 classes. Sampling was done by purposive sampling by taking
two classes, namely class XI IPA-2 as an experimental class I and class XI IPA-3
as the experimental class II. The research sample experimental class I as many as
31 students and class II experiment 30 students. The research instrument in the
form of a multiple choice test to measure student learning outcomes. Class I is
treated with an experiment using the experimental model of Team Game
Tournament (TGT) type and class II treated using the model of Numbered Head
Together (NHT) type .The analytical results Data obtained average value postest
the Team Game Tournament (TGT) class at 74,7 with satandar deviation of 5,10,
and the average value postest on Numbered Head Together (NHT) class of 80,2

with a standard deviation of 3,86. It can be concluded that it there are differences
in student learning outcomes in the material of human excretion system using a
model of Team Game Tournament (TGT) and Numbered Head Together (NHT) ,
through hypothesis testing using t-test with significance level α of 0.05 where tcount
> ttable (5,830> 2,001) the significant in this research Ha accepted and Ho rejected.
Based on this research, it can be concluded that it there are significant differences
of student achievement learning model Team Game Tournament (TGT) type and
Numbered Head Together (NHT) type of human excretion system in class SMA
Swasta Prayatna Medan Academic Year 2014/2015.
Keyword : Learning model TGT, learning model NHT, learning achievement.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif

9

Tabel 2.2 Skor Permainan (TGT)

18


Tabel 2.3 Perthitungan Point Pertandingan Untuk Dua Orang Pemain

19

Tabel 2.4 Perthitungan Point Pertandingan Untuk Tiga Orang Pemain

19

Tabel 2.5 Perthitungan Point Pertandingan Untuk Empat Orang Pemain 19
Tabel 2.6 Kriteria Penghargaan Kelompok

20

Tabel 3.1 Rancangan (desain) penelitian

38

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penyebaran Soal


39

Tabel 4.1 Pengujian Normalitas Data Penelitian

50

Tabel 4.2 Pengujian Homogenitas Data Penelitian

51

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus

58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas TGT

60


Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas NHT

76

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Kelas TGT

89

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Kelas NHT

93

Lampiran 6. Instrumen Penelitian

98

Lampiran 7. Kunci Jawaban

106


Lampiran 8. Tabel Uji Validitas

107

Lampiran 9. Tabel Uji Reabilitias

108

Lampiran 10. Tabel Tigkat Kesukaran Soal

109

Lampiran 11. Tabel Uji Pembeda Soal

110

Lampiran 12. Perhitungan Validitas Butir Soal

111


Lampiran 13. Perhitungan Uji Reabilitas Soal

114

Lampiran 14. Perhitungan Kesukaran Soal

115

Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Soal

117

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa

119

Lampiran 17. Perhitungan rata-rata,Standar Deviasi, Varians Pretest

121


Lampiran 18. Perhitungan rata-rata,Standar Deviasi, Varians Postes

123

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Penelitian

125

Lampiran 20. Uji Homogenitas Data Penelitian

128

Lampiran 21. Uji Hipotesis

131

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian

133


Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

139

Lampiran 24. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors

140

Lampiran 25. Daftar Nilai Untuk Distrubusi F

141

Lampiran 26. Daftar Nilai Untuk Distrubusi t

143

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam

proses

pembelajaran

sering

sekali

kita

jumpai

adanya

kecenderungan siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum
mengerti materi yang diajarkan. Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk
mengaktifkan siswa adalah melibatkannya dalam diskusi. Tetapi strategi ini tidak
terlalu efektif walaupun guru sudah mendorong siswa berpartisipasi. Sebagian
siswa terpaku menjadi penonton, sementara arena diskusi hanya dikuasai
sebagaian siswa.
Model pembelajaran yang harus dikembangkan agar kemampuan siswa
dapat berkembang adalah model pembelajaran yang berbasis kepada siswa atau
keaktifan dan kreativitas siswa, yaitu pembelajaran yang memandang siswa
sebagai subjek belajar yang dinamis sedangkan guru hanya berfungsi sebagai
fasilitator dan motivator. Situasi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan
mengaplikasikan pembelajaran kooperatif ( Cooperative Learning). Pembelajaran
kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu diantara sesama dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah
sehingga dapat saling menguntungkan.
Slavin, (2005) menyatakan bahwa “salah satu model pembelajaran yang
berlandaskan rujukan konstrutivisme adalah cooperative learning “. Cooperatif
learning merupakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa, dimana
siswa belajar bersama saling membantu, dan saling berdiskusi bersama-sama
dalam menyelesaikan suatu kegiatan belajar.
Pembelajaran ini memberi peluang bagi siswa yang berbeda latar belakang
dan kondisi untuk saling bekerja saling bergantung satu sama lain, dalam
pembelajaran ini dapat memberi keuntungan baik bagi siswa yang berprestasi
rendah maupun siswa yang berprestasi tinggi yang bekerjasama menyelesaikan
tugas-tugas pelajaran. Siswa yang berprestasi tinggi akan menjadi tutor bagi siswa
yang berprestasi rendah,belajar belum selesai jika salah satu teman dari kelompok
belum menguasai pelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada 20 Januari
2015 dengan guru biologi SMA Swasta Prayatna Medan diperoleh keterangan
bahwa prestasi belajar biologi di sekolah tersebut masih rendah. Siswa belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata ulangan bulanan siswa hanya mencapai 75-100 sekitar 37% dan pada
nilai 60-74 sekitar 63 % dapat dikatakan bahwa nilai tersebut dibawah standar
ketuntasan yang diharapkan. Dalam pengajarannya guru masih menggunakan
metode ceramah sehingga metode dan strategi belajar mengajar yang dibuat guru
belum sesuai, kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa dapat
dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting dan kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan
belajar mengajar dengan demikian aktivitas dan interaksi siswa kurang baik.
Materi ekskresi memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika diajarkan
dengan model yang tidak sesuai misalnya pembelajaran secara konvensional atau
ceramah. Agar terhindar dari hapalan maka materi sistem ekskresi sangatlah
cocok jika diajarkan dengan metode kooperatif model tipe TGT dan NHT , sebab
dengan model pembelajaran ini siswa dalam kelompok dapat mengambil bagian
kecil masing-masing dan mendiskusikan secara bersama bagian yang mereka
pelajari sehingga hal-hal yang harus dipelajari dalam materi sistem ekskresi
tersebut dapat terbahas semua dalam dua kali pertemuan saja.
Pada model pembelajaran kooperatif siswa diberikan kesempatan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan temannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran, sementara guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator
aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa model
pembelajaran kooperatif menyangkut teknik pengelompokkan yang didalamnya
siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang
umumnya terdiri dari 4-6 orang (Isjoni, 2009).
Hal inilah yang menjadi alasan bagi peneliti untuk menggunakan metode
pembelajaran kooperatif

dalam penelitiannya. Adapun metode pembelajaran

kooperatif yang digunakan pada penelitian ini adalah model tipe Team Game

Tournament (TGT) dan Numbered Head Together (NHT) yang melibatkan peran
aktif siswa dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) adalah salah
satu tipe atau model pembelajaran kooperatif dimana siswa-siswi saling
berkompetisi dengan siswa lain agar dapat memberikan konstribusi poin bagi
kelompoknya. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Cahrlton (2005)
dalam (Agus, 2014) yang mengemukakan bahwa pembelajaran dengan games
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga dapat mencapai prestasi
belajar yang lebih baik dibandingkan dengan prestasi yang belajar dengan model
pembelajaran konvensional atau ceramah. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat Miftahul
(2010) dalam (Agus, 2014).
Adapun yang melatarbelakangi pembelajaran TGT dan NHT adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dari segi tujuan pembelajarannya yaitu model
TGT lebih mengutamakan kerja sama,tanggung jawab, serta persaingan sehat dan
juga menumbuhkan sifat saling menghargai pendapat antara tutor sebaya.
Sedangkan

NHT lebih mengutamakan diskusi dalam menelaah materi serta

membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan
meningkatkan keterampilan berpikir dan berkomunikasi secara individual dan
kelompok.
Selain itu penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TGT
ini sudah pernah diteliti oleh Muklis (2011) pada materi pokok sistem Ekosistem
di SMA An-nizam. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata–
rata hasil belajar siswa setelah diajar dengan model tipe TGT dibandingkan
dengan sebelum kelas penelitian mendapatkan perlakuan. Dimana rata–rata hasil
belajar pada kelas TGT adalah sebesar 74,56.
Sedangkan penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT
sudah pernah diteliti oleh Pranada (2006) Pada Sub Pokok Sistem Indra Manusia
Di SMAN 1 Percut Sei Tuan. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar dengan model tipe NHT
dimana rata-rata hasil belajar pada kelas NHT adalah sebesar 80,53.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa penting untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan melakukan penelitian dengan judul
“Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan Model Tipe Team
Game Tournament (TGT) Dan Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada
Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia Di Kelas XI IPA SMA Swasta
Prayatna Medan T.P 2014/2015”.
1.2 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi indentifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi siswa yang diperoleh belum optimal atau masih
rendah.
2. Kurangya keterlibatan siswa dalam proses belajar.
3. Model dan strategi belajar mengajar yang diterapkan guru belum sesuai
dengan materi pembelajaran sehingga siswa belum dapat termotivasi untuk
belajar selama kegiatan belajar.
4. Penggunaan model pembelajaran ini masih belum maksimal, karena masih
menggunakan metode ceramah dalam proses belajar mengajar.
1.3 Batasan Masalah
Dari indentifikasi masalah di atas, perlu adanya pembatasan masalah untuk
mempermudah penelitian di lapangan. Dalam hal ini, penulis membatasi
masalahnya pada:
1. Dilakukan untuk melihat hasil belajar biologi yang ditinjau dari aspek
kognitif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Game Tournament (TGT) dan Numbered Head Together (NHT)
2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Swasta Prayatna Medan
T.P 2014/2015
3. Materi pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah dan supaya penelitian ini dapat dilakukan
maka masalah yang patut diteliti adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model tipe
Team Game Tournament (TGT) pada materi pokok Sistem Ekskresi Pada
Manusia di kelas XI SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model tipe
Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok Sistem Ekskresi
Pada Manusia di kelas XI SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2014/2015?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan mengguakan
model tipe Team Game Tournament (TGT) dan tipe Numbered Head
Together (NHT) pada siswa kelas XI IPA dengan materi pokok Sistem
Ekskresi Pada Manusia di SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
tipe Team Game Tournamnet (TGT) pada materi pokok Sistem Ekskresi
Pada Manusia di kelas XI IPA SMA Swasta Prayatna Medan T.P
2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok Sistem Ekskresi
Pada Manusia di kelas XI IPA SMA Swasta Prayatna Medan T.P
2014/2015.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
siswa yang diajarkan menggunakan model tipe Team Game Tournament
(TGT) dengan tipe Numbered Head Togethet (NHT) pada materi pokok
Sistem Ekskresi Manusia Pada di kelas XI IPA SMA Swasta Prayatna
Medan T.P 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan
dapar bermanfaat, yakni:
1. Sebagai bahan masukkan dalam memperluas wawasan dan pengetahuan
bagi Kepala Sekolah tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran
kooperatif.
2. Sebagai bahan masukkan bagi guru-guru biologi dan pihak lainnya bahwa
untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game
Tournamet (TGT) dan tipe Numbered Head Togethet (NHT) dapat
meningkatkan keaktifan siswa, minat siswa, prestasi belajar, dan saling
menghargai antara tutor sebaya.
3. Untuk siswa, agar lebih termotivasi dan selalu aktif dalam proses belajar
mengajar.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe TGT adalah 74,7
dengan SD 5,10.
2. Hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe NHT adalah
80,2 dengan SD 3,86.
3. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran tipe Team Game Tournament (TGT) dengan tipe Numbered
Head Together (NHT) pada materi pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia di
Kelas XI SMA Swasta Prayatna Medan T.P. 2014/2015, yang artinya adalah
Ha diterima sekaligus menolak HO pada α = 0,05.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
1. Agar guru biologi di SMA Swasta Prayatna Medan mencoba menggunakan
model pembelajaran misalnya tipe TGT dan NHT sebagai salah satu alternatif
untuk meningkatkan hasil beljar siswa.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi oleh pembaca yang
hendak melakukan penelitian sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.
3. Agar siswa SMA Swasta Prayatna Dapat menjadikan pengalaman belajar yang
diajar dengan model pembelajaran tipe TGT dan NHT ini sebagai cara untuk
lebih memahami materi pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Adilsaz, (2009), Sistem Ekskresi.
http://smpn9depok.wordpress.com/2009/10/17/sistem-ekskresi-sistempengeluaran/ (Diaskes 23 Febuari 2015)
Alvyanto, (2010), Sistem Ekskresi Manusia.
http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-ekskresi-manusia. (Diaskes 24
Febuari 2015).
Amin, M, (2009), Biologi SMA Kelas IX, Bumi Aksara, Jakarta
Arens, (2007), Model Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Gibson, J, (2002), Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat Edisi
2, EGC, Jakarta.
Agus, (2014), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Kooperatif TGT dan
NHT Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pda Manusia Di Kelas XI SMA
Negeri 11 Medan T.P. 2005/2006, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. (Tidak
dipublikasikan).
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Karmana, O., (2007), Biologi Untuk Kelas IX, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Lie,A., (2010), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
Margono, A., Budiyono., Sujadi, I., (2014), Eksperimentasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Dan Numbered Head Together
Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Siswa. Jurnal Elektronik Pembelajaran
Matematika, 2 (2): 184-192.
Muklis, A., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team
Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pda Materi Pokok
Ekosistem Di Kelas X Semester 2 SMA An-nizam Medan TP 2010/2011,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. (Tidak dipublikasikan).
Pieteriz, saragih., (2010), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan NHT Pada Materi Sistem

Rangka Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2009/2010,
Skripsi, FMIPA, Unimed Medan. (Tidak dipublikasikan).
Pranada, V., (2006), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif NHT (Numbered
Head Together) Dengan CIRC (Cooperative Integred Reading and
Composition) Pada Sub Pokok Sistem Indra Manusia Di Kelas XI IPA SMAN
1 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran TP 2009/2010, Skripsi FMIPA,
UNIMED, Medan.(Tidak dipublikasikan)
Pratiwi, D. A., (2007), Biologi SMA Jilid Untuk Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Prawirohartono, W., Slamet., (2007), Sains Biologi Kelas XI-IA, Bumi Aksara,
Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Cv Kencana, Jakarta.
Slavin, R, (2005), Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning Di
Ruang Kelas, PT. Grasindo, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudijono, A, (2001), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.

RIWAYAT HIDUP
Rika Larasati dilahirkan di Medan, pada tanggal 6 November 1993. Ayah
bernama Said Firmansyah dan Ibu bernama Nurbaini, dan merupakan anak ketiga
dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri No. 060856
Medan Perjuangan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 35 Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada
tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Prayatna Medan dan
lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Universitas Negeri
Medan Jurusan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus pada tanggal 24 Juni 2014.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 8 5

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1

0 9 88

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI 3 CANDIMAS T.P 2011/2012

0 12 49

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA (STUDI EKSPERIMEN KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG T.P 2012/2013)

0 10 57

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

PERBANDINGAN MODEL JIGSAW DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN

6 17 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5