EFEK MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SMA N 21 MEDAN T.P 2014/2015.

(1)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS

DI KELAS XI SMA N 21 MEDAN T. P. 2014/2015

Oleh :

Yuli Hannasari Hasibuan 4112121019

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Padangsidimpuan pada tanggal 24 Agustus 1992. Ayahanda bernama Zulkarnaen Hasibuan, dan Ibu bernama Rohana Siregar. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk SD Muhammadiyah 2 Padangsidimpuan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan ke MTsN Padangsidimpuan dan tahun lulus 2008. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan ke MAN 2 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus pada tahun 2015.


(4)

iv  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Efek Model Pembelajaran Scientific Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Dinamis di Kelas XI SMA N 21 Medan T.P. 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. M. Bangun Harahap, M.S, bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, dan bapak Muhammad Kadri, M.Sc, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M, selaku dosen pembimbing Akademik, bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua prodi pendidikan Fisika. Juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada bapak Sunaryo, S.Pd, M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu penulis selama penelitian dan ibu Dra. Hj. Yurmaini Siregar, M.Si selaku kepala SMA N 21 Medan atas izin penelitian yang diberikan.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Zulkarnaen Hasibuan yang banyak memberikan bimbingan dan motivasi, dan ibunda Rohana Siregar yang selalu memberikan dorongan, do’a dan dana kepada penulis selama menempuh studi di Unimed. Juga teristimewa kepada saudara-saudaraku Mhd. Kispan Khudpra Hasibuan, Sanji Dhanutra Hasibuan, dan Ihsan Husaini Hasibuan yang menjadi motivasi bagi peneliti dalam menyelesaikan studi di Unimed. Saya


(5)

v  

ucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan saya kesempatan sebagai mahasiswa penerima BIDIKMISI dan para sahabatku Aminah, Hasanah, Khodijah, Andriani, Aisyah yang selalu memberi semangat serta dukungannya kepada saya mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada seluruh anak Fisika Dik C 2011, dan juga untuk teman-teman, adik-adik yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. Terakhir penulis ucapkan terimakasih kepada saudara M. Hasan Fachrurrozi Simamora yang selalu memberi semangat, dukungan, dan luangan waktu dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dalam dunia pendidikan.

Medan, Juni 2015 Penulis


(6)

iii   

EFEK MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS

DI KELAS XI SMA N 21 MEDAN T. P. 2014/2015

YULI HANNASARI HASIBUAN (NIM : 4112121019) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran scientific inquiry, mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional, dan mengetahui efek model pembelajaran scientific inquiry terhadap hasil belajar siswa.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA dengan jumlah 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 30 orang dan kelas kontrol berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 option (a, b, c, d, dan e) yang telah divalidasi oleh validator.

Hasil pengujian pretes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 29,67 dengan standar deviasi 11,09 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 31,66 dengan standar deviasi 11,91. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran scientific inquiry dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70,00 dengan standar deviasi 8,09 dan kelas kontrol 58,83 dengan standar deviasi 9,34. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data postes diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.

Dari hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa ada efek yang signifikan model pembelajaran scientific inquiry pada materi Fluida Dinamis di Kelas XI SMA N 21 Medan T.P 2014/2015.


(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesehan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Inkuiri

Ilmiah 8

2.1.4 Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran 9

2.1.5 Model Pembelajaran Scientfic Inquiry 10 2.1.6 Keunggulan dan Kelemahan model pembelajaran Scientfic

Inquiry 14 2.1.7 Pembelajaran Konvensional 15

2.2. Materi Pembelajaran 16

2.3. Penelitian Relevan 23

2.4. Kerangka Konseptual 25

2.5. Hipotesis Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1 . Populasi Penelitian 27

3.2.2. Sampel Penelitian 27

3.3. Variabel Penelitian 27

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 28

3.4.1. Jenis Penelitian 28


(8)

vii

3.5. Prosedur Penelitian 29

3.6. Instrumen Tes Hasil Belajar 31 3.6.1. Validas Tes Hasil Belajar 31 3.6.1.1 Validitas Isi 31 3.7 Teknik Analisis Data 32 3.7.1 Menghitung mean dari pretes dan postes 32

3.7.2 Uji Normalitas 33

3.7.3 Uji Homogenitas 33

3.7.4 Uji Hipotesis 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

4.1 Hasil Penelitian 37

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 37 4.1.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 37 4.1.1.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol 39 4.1.2 Pengujian Analisa Data 41 4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 41 4.1.2.2 Uji Normalitas Data Pretes 41 4.1.2.3 Uji Homogenitas Data Pretes 41 4.1.2.4 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 42 4.1.2.5 Uji Normalitas Data Postes 42 4.1.2.6 Uji Homogenitas Data Postes 43 4.1.2.7 Uji Hipotesis (Uji t Satu Pihak) 43

4.2 Pembahasan 44

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN 47

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47


(9)

ix  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Fase-Fase Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah 14 Tabel 2.2. Fase-Fase Pembelajaran Konvensional 16 Tabel 2.3. Penelitian Relevan 23 Tabel 3.1. Pretest-Posttesst Control Group Design 28 Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Fluida Dinamis 31 Tabel 4.1 Hasil Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 37 Tabel 4.2 Hasil Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.3 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 41 Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Pretes 41 Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 42 Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Kesamaan Rata-rata pretes 42 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Postes 42 Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 43 Tabel 4.9 Ringkasan Uji t Postes 43


(10)

viii   

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan hasil pembelajaran untuk pengajaran

Berbasis inkuiri ilmiah 11 Gambar 2.2 Debit fluida yang masuk sama dengan yang keluar 16 Gambar 2.3 Skema Hukum Bernoulli 18 Gambar 2.4 Penampang Lintas Sayap Pesawat 19 Gambar 2.5 Skema Sebuah Karburator 20 Gambar 2.6 Skema Kebocoran Dinding Tangki 21 Gambar 2.7 Skema Alat Ukur Venturi 22 Gambar 2.8 Skema Alat Penyemprot Nyamuk 23 Gambar 3.1 Bagan Skema Prosedur Penelitian 30 Gambar 4.1 Distribusi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 38 Gambar 4.2 Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol 38 Gambar 4.3 Distribusi Nilai Postes Kelas Eksperimen 40 Gambar 4.4 Distribusi Nilai Postes Kelas Kontrol 40 Gambar 4.5 Hubungan antara hasil belajar terhadap model pembelajaran Konvensional dan Scientific Inquiry 46


(11)

x  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Bahan Ajar 50

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 57 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 62 Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS I) 72 Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa (LKS II) 75 Lampiran 6 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa Sebelum

Divalidasi 79

Lampiran 7 Soal-Soal Tes Hasil Belajar 95 Lampiran 8 Perhitungan Membuat Daftar Distribusi Frekuensi 101 Lampiran 9 Daftar Nama Siswa Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol 104 Lampiran 10 Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Eksperimen 106 Lampiran 11 Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Kontrol 108 Lampiran 12 Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Eksperimen 110 Lampiran 13 Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Kontrol 112 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 114 Lampiran 15 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 116 Lampiran 16 Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi 118 Lampiran 17 Uji Normalitas Data 121 Lampiran 18 Uji Homogenitas 125 Lampiran 19 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 128 Lampiran 20 Daftar Nilai r Product Moment 134 Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 135 Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 136 Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 137 Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 139 Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 140


(12)

1  

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan sikap dan perilaku seorang dalam upaya mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran (Trianto, 2009).

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih minimnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Lebih lanjut Trianto menyatakan, secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas (Trianto, 2009).

Berdasarkan hasil observasi berupa wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri 21 Medan, dengan meninjau nilai fisika siswa di salah satu kelas XI, diperoleh informasi bahwa lebih dari 60% dari jumlah siswa belum memperoleh nilai sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Beliau juga menambahkan bahwa model yang biasanya digunakan dalam menyampaikan pelajaran fisika adalah model pembelajaran konvensional yang memakai metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Bila model ini selalu dilakukan dan terlalu lama akan sangat membosankan dan mengakibatkan siswa menjadi pasif.


(13)

2  

Faktor yang mempengaruhi rendahnya aktivitas siswa yang menyebabkan hasil belajar fisika siswa masih rendah di kelas XI SMA Negeri 21 Medan adalah model dan teknik pembelajaran fisika yang kurang bervariasi. Dalam pembelajaran fisika, guru lebih dominan menggunakan pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah, penugasan, dan pembelajaran sering kali dilakukan satu arah. Pada pembelajaran ini suasana pembelajaran mengarah teacher centered sehingga siswa terkesan pasif. Kendati demikian, guru sesekali masih menerapkan teknik pembelajaran lain seperti demonstrasi dan eksperimen, namun sangat jarang dan tidak untuk semua materi fisika. Padahal kita ketahui bahwa hampir semua materi fisika identik dengan eksperimen. Hal tersebut dikarenakan alat dan bahan praktikum yang disediakan oleh sekolah masih kurang memadai.

Melalui hasil angket minat belajar yang dibagikan kepada siswa SMA Negeri 21 Medan, dari 30 siswa 65 % menyatakan pelajaran fisika itu sulit dan kurang menarik. Setelah ditanya langsung kepada siswa pelajaran fisika itu adalah perhitungan-perhitungan yang sulit dan membosankan juga pelajaran yang banyak menghafal rumus-rumus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar fisika siswa masih rendah.

Selanjutnya terhadap pertanyaan mengenai kegiatan belajar mengajar di dalam kelas siswa menjawab bahwa guru menjelaskan teori-teori, cara menyelesaikan soal-soal fisika, dan kemudian memberikan tugas. Metode lain seperti diskusi kelompok terkadang dilakukan namun hanya sebatas diskusi dan latihan soal. Siswa memang mampu menghafalkan beberapa teori dan mampu menjawab soal dengan dibantu gurunya, namun mereka belum memahami konsep fisika itu sendiri sehingga jika disajikan masalah yang berkaitan dengan konsep fisika mereka masih bingung dan belum mampu memecahkannya. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif sehingga pelajaran fisika pun menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan kurang disukai oleh siswa. Akibat lebih lanjut, siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.


(14)

3  

Fisika sebagai salah satu cabang IPA, tidak terlepas dari satu kesatuan yang terdiri atas produk, sikap, dan keterampilan proses. Proses sains dalam pembelajaran IPA akan berjalan sesuai dengan kaidah yang benar apabila subjek yang melaksanakan proses tersebut memiliki sikap ilmiah yang memadai. Sikap ilmiah merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk berperilaku dan mengambil tindakan pemikiran ilmiah yang sesuai dengan metode ilmiah. Sikap ilmiah ini tentunya akan diperoleh ketika siswa dengan aktif melakukan serangkaian aktivitas di dalam proses belajarnya.

Berdasarkan pernyataan di atas, ada beberapa model pembelajaran yang digunakan untuk mengubah pembelajaran fisika yang bersifat teacher centered menjadi student centered. Guru dapat meningkatkan aktivitas anak didiknya melalui pembelajaran yang didasari penyelidikan. Salah satunya adalah model pembelajaran scientific inquiry. Alasan penggunaan model pembelajaran scientific inquiry adalah siswa akan mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih baik mengenai sains dan akan lebih tertarik terhadap sains jika siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Siswa akan lebih tertarik lagi belajar fisika jika siswa terlibat secara langsung dalam eksperimen fisika. Hal tersebut dikarenakan fisika adalah pelajaran yang identik dengan eksperimen, sehingga jika siswa diajak secara langsung untuk bereksperimen maka minat siswa terhadap fisika akan bertambah.

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya Abdah, (2014) dengan penelitian pengaruh model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X, diperoleh nilai rata-rata pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 29,5 dan 31,33. Setelah diberi perlakuan, diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 68,83 dan 58,67. Hal ini berarti model pembelajaran inkuiri dapat dikatakan efektif di dalam pembelajaran tersebut, dan dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada model pembelajaran inkuiri mempengaruhi hasil belajar siswa. Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah dalam kurang berhasil jika diterapkan pada siswa yang kurang memiliki kemauan


(15)

4  

dan kemampuan berpikir. Selama melakukan penelitian di kelas eksperimen, peneliti melihat masih banyak siswa yang masih tidak serius belajar dan kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Manurung, (2012) yang meneliti pengaruh model pembelajaran Inkuiri Berbasis Pictorial Riddle pada Materi Pengukuran di kelas X. Penelitian tersebut memperoleh rata-rata pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 41,89 dan 42,67. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 74,67 dan 64,44. Yang menjadi saran pada penelitian ini adalah kepada peneliti, guru dan calon guru yang ingin menggunakan model pembelajaran inkuiri hendaknya melakukan perencanaan yang lebih baik, terutama dalam hal kelengkapan alat-alat praktikum, sebab tidak semua siswa mendapat kesempatan menggunakan alat-alat percobaan dan melakukan eksperimen.

Dari uraian permasalahan di atas, dan dengan mengatasi kelemahan peneliti sebelumnya, peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yaitu dengan judul penelitian:

Efek Model Pembelajaran Scientific Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Dinamis di Kelas XI SMA N 21 Medan T.P. 2014/2015. 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar Fisika siswa belum mencapai KKM yaitu 70.

2. Aktivitas siswa di dalam pembelajaran fisika masih sangat rendah. 3. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang bervariasi atau

pembelajaran mengarah teacher centered.

4. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang disukai.

5. Guru masih belum mampu mengoptimalkan dalam menggunakan Media melalui proses pembelajaran.


(16)

5  

7. Penggunaan laboratorium yang kurang dimanfaatkan. 1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan di SMA N 21 Medan kelas XI semester II T. P. 2014/2015 pada materi Fluida Dinamis, maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran scientific inquiry.

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa.

3. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah materi fluida dinamis.

4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di SMA N 21 Medan kelas XI semester II T. P. 2014/2015 pada materi Fluida Dinamis, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran scientific inquiry.

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional. 3. Apakah ada efek yang signifikan dari model pembelajaran scientific

inquiry terhadap hasil belajar siswa. 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan di SMA N 21 Medan kelas XI semester II T. P. 2014/2015 pada materi Fluida Dinamis adalah

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran scientific inquiry.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui efek model pembelajaran scientific inquiry terhadap hasil belajar siswa.


(17)

6  

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang hasil belajar siswa pada materi Fluida Dinamis menggunakan model pembelajaran scientific inquiry di dalam pembelajaran.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan informasi dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan penelitian khususnya dan dunia pendidikan umumnya.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. 1.7 Definisi Operasional

Istilah “inkuiri” berasal dari bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran berbasis inkuiri pada intinya mencakup keinginan bahwa pembelajaran seharusnya didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan siswa. Model pembelajaran inkuiri berkaitan dengan rangkaian kegiatan pembelajaran atau aktivitas belajar yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan. Dalam inkuiri, seseorang bertindak sebagai ilmuan, melakukan eksperimen, dan mampu melakukan proses mental berinkuiri.

Model pembelajaran inkuiri ilmiah (scientific inquiry) adalah melibatkan siswa dalam masalah penelitian yang benar-benar orisinil dengan cara menghadapkan mereka pada bidang investigasi, membantu mereka mengidentifikasi masalah konseptual atau metodologis dalam bidang tersebut, dan mengajak mereka untuk merancang cara-cara memecahkan masalah.


(18)

47  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan dan analisis data, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Scientific Inquiry memiliki nilai rata-rata 70,00. Nilai tersebut termasuk kategori baik dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran memiliki nilai rata-rata 58,83. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori kurang.

3. Hasil pengujian hipotesis bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, berarti ada efek signifikan model pembelajaran Scientific Inquiry terhadap hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin mengggunakan model pembelajaran scientific inquiry supaya lebih banyak lagi mempersiapkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang menarik dan terkait pada materi pelajaran sehingga siswa akan lebih tertarik mengikuti pelajaran.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran scientific inquiry lebih lanjut agar menggunakan waktu seefisien mungkin agar tercapai hasil yang efektif.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran scientific inquiry lebih lanjut agar menggunakan media pembelajaran yang kreatifitas untuk menjelaskan langkah-langkah percobaan.


(19)

48

 

DAFTAR PUSTAKA

Al Musawi, A., Asan, A., Abdelraheem, Osman, M., (2012), A Case of Web-Based Inquiry Learning Model Using Learning Objects, Sultan Qaboos University, Oman. Vol 11, 1, hal 1-9.

Andik Purwanto, (2012), Kemampuan Berpikir Logis Siswa Sma Negeri 8 Kota Bengkulu Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam

Pembelajaran Fisika. UNIB, Bengkulu. Vol 9, 2, hal 133-135.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arends, I.R., (2012), Learning to Teach, Ninth Edition, McGraw-Hill, New York. Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Dr Ashiq Hussain, Muhammad Azeem, Azra Shakoor, (2011), Physics Teaching Methods: Scientific Inquiry Vs Traditional Lecture. University of Education Pakistan. Vol 1,9, hal 296 - 276.

Gulo, W, (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Hamalik, Oemar., (2006), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta. Joyce, B., dan Weil, M., (2003), Models Of Teaching, Prentice Hall of India, New Delhi.

Kamajaya, (2007), FISIKA Kelas SMA XI, Grafindo, Bandung. Kanginan, M., (2013), FISIKA untuk SMA Kelas XI. Erlangga, Jakarta.

Manurung, B.J., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Pictorial Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Di kelas X Semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.


(20)

49

 

Nurhidayati, Siska Fitri Rahayu, Sriyono, (2015), Efektivitas Model Pembelajaran Scientific Inquiry Berbasis Pictorial Riddle dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Adimulyo Kebumen, Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol 06, 1, hal 92-95.

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT RajaGrafindo, Jakarta.

Roestiyah, (2001), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Rohimah,Abdah, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Swasta Al Ulum Medan T.P. 2013/2014, UNIMED, Medan.

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung. Sudjana, N., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Suyadi, (2013), Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Trianto, (2009). Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresifs, Penerbit Kencana, Jakarta.


(1)

dan kemampuan berpikir. Selama melakukan penelitian di kelas eksperimen, peneliti melihat masih banyak siswa yang masih tidak serius belajar dan kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Manurung, (2012) yang meneliti pengaruh model pembelajaran Inkuiri Berbasis Pictorial Riddle pada Materi Pengukuran di kelas X. Penelitian tersebut memperoleh rata-rata pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 41,89 dan 42,67. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 74,67 dan 64,44. Yang menjadi saran pada penelitian ini adalah kepada peneliti, guru dan calon guru yang ingin menggunakan model pembelajaran inkuiri hendaknya melakukan perencanaan yang lebih baik, terutama dalam hal kelengkapan alat-alat praktikum, sebab tidak semua siswa mendapat kesempatan menggunakan alat-alat percobaan dan melakukan eksperimen.

Dari uraian permasalahan di atas, dan dengan mengatasi kelemahan peneliti sebelumnya, peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yaitu dengan judul penelitian:

Efek Model Pembelajaran Scientific Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Dinamis di Kelas XI SMA N 21 Medan T.P. 2014/2015. 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar Fisika siswa belum mencapai KKM yaitu 70.

2. Aktivitas siswa di dalam pembelajaran fisika masih sangat rendah. 3. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang bervariasi atau

pembelajaran mengarah teacher centered.

4. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang disukai.

5. Guru masih belum mampu mengoptimalkan dalam menggunakan Media melalui proses pembelajaran.


(2)

7. Penggunaan laboratorium yang kurang dimanfaatkan. 1.3Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan di SMA N 21 Medan kelas XI semester II T. P. 2014/2015 pada materi Fluida Dinamis, maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran scientific inquiry.

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa.

3. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah materi fluida dinamis.

4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di SMA N 21 Medan kelas XI semester II T. P. 2014/2015 pada materi Fluida Dinamis, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran scientific inquiry.

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional. 3. Apakah ada efek yang signifikan dari model pembelajaran scientific

inquiry terhadap hasil belajar siswa. 1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan di SMA N 21 Medan kelas XI semester II T. P. 2014/2015 pada materi Fluida Dinamis adalah

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran scientific inquiry.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui efek model pembelajaran scientific inquiry terhadap hasil belajar siswa.


(3)

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang hasil belajar siswa pada materi Fluida Dinamis menggunakan model pembelajaran scientific inquiry di dalam pembelajaran.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan informasi dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan penelitian khususnya dan dunia pendidikan umumnya.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. 1.7Definisi Operasional

Istilah “inkuiri” berasal dari bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran berbasis inkuiri pada intinya mencakup keinginan bahwa pembelajaran seharusnya didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan siswa. Model pembelajaran inkuiri berkaitan dengan rangkaian kegiatan pembelajaran atau aktivitas belajar yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan. Dalam inkuiri, seseorang bertindak sebagai ilmuan, melakukan eksperimen, dan mampu melakukan proses mental berinkuiri.

Model pembelajaran inkuiri ilmiah (scientific inquiry) adalah melibatkan siswa dalam masalah penelitian yang benar-benar orisinil dengan cara menghadapkan mereka pada bidang investigasi, membantu mereka mengidentifikasi masalah konseptual atau metodologis dalam bidang tersebut, dan mengajak mereka untuk merancang cara-cara memecahkan masalah.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan dan analisis data, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Scientific Inquiry memiliki nilai rata-rata 70,00. Nilai tersebut termasuk kategori baik dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran memiliki nilai rata-rata 58,83. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori kurang.

3. Hasil pengujian hipotesis bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, berarti ada efek signifikan model pembelajaran Scientific Inquiry terhadap hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin mengggunakan model pembelajaran scientific inquiry supaya lebih banyak lagi mempersiapkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang menarik dan terkait pada materi pelajaran sehingga siswa akan lebih tertarik mengikuti pelajaran.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran scientific inquiry lebih lanjut agar menggunakan waktu seefisien mungkin agar tercapai hasil yang efektif.

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran scientific inquiry lebih lanjut agar menggunakan media pembelajaran yang kreatifitas untuk menjelaskan langkah-langkah percobaan.


(5)

 

DAFTAR PUSTAKA

Al Musawi, A., Asan, A., Abdelraheem, Osman, M., (2012), A Case of Web-Based Inquiry Learning Model Using Learning Objects, Sultan Qaboos University, Oman. Vol 11, 1, hal 1-9.

Andik Purwanto, (2012), Kemampuan Berpikir Logis Siswa Sma Negeri 8 Kota Bengkulu Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam

Pembelajaran Fisika. UNIB, Bengkulu. Vol 9, 2, hal 133-135.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arends, I.R., (2012), Learning to Teach, Ninth Edition, McGraw-Hill, New York. Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Dr Ashiq Hussain, Muhammad Azeem, Azra Shakoor, (2011), Physics Teaching Methods: Scientific Inquiry Vs Traditional Lecture. University of Education Pakistan. Vol 1,9, hal 296 - 276.

Gulo, W, (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Hamalik, Oemar., (2006), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta. Joyce, B., dan Weil, M., (2003), Models Of Teaching, Prentice Hall of India, New Delhi.

Kamajaya, (2007), FISIKA Kelas SMA XI, Grafindo, Bandung. Kanginan, M., (2013), FISIKA untuk SMA Kelas XI. Erlangga, Jakarta.

Manurung, B.J., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Pictorial Riddle Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Di kelas X Semester I SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam T.A. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.


(6)

 

Nurhidayati, Siska Fitri Rahayu, Sriyono, (2015), Efektivitas Model Pembelajaran Scientific Inquiry Berbasis Pictorial Riddle dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Adimulyo Kebumen, Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol 06, 1, hal 92-95.

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT RajaGrafindo, Jakarta.

Roestiyah, (2001), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Rohimah,Abdah, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Swasta Al Ulum Medan T.P. 2013/2014, UNIMED, Medan.

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung. Sudjana, N., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Suyadi, (2013), Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Trianto, (2009). Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresifs, Penerbit Kencana, Jakarta.