BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian, definisi
operasional variabel penelitian, subjek penelitian, prosedur pelaksanaan penelitiaan dan metode penelitian Hadi, 2000. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
komparatif Comparative Research yang bertujuan untuk membandingkan dua atau lebih varians dalam satu variabel.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Berikut adalah identifikasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini : 1.
Variabel tergantung Dependent Variable : Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik.
2. Variabel bebas Independent Variable
: Status Pekerjaan : Bekerja dan Tidak Bekerja
B. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik
Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik yaitu suatu proses yang menggabungkan antara diri sendiri dan perubahan fisik yang muncul, sehingga tercapai keharmonisan dan rasa
nyaman pada diri individu. Penyesuaian diri diukur dengan menggunakan skala penyesuaian diri yang dibuat peneliti berdasarkan teori Schneider 1964. Yaitu : tidak terdapat
emosionalitas yang berlebihan absence of excessive emotionality, tidak terdapat mekanisme psikologis absence of psychological mechanisms, tidak terdapat perasaan frustasi pribadi
absence of the sense of personal frustration, kemampuan untuk belajar ability to learn,
Universitas Sumatera Utara
pemanfaatan pengalaman utilization of past experience, sikap yang realistis dan objektif realistic and objective attitudes dan pertimbangan rasional dan pengarahan diri rational
deliberation and self direction. Sedangkan perubahan fisik dibuat peneliti dengan menggunakan teori berdasarkan Papalia 2008 yaitu : Kinerja sensori dan psikomotor,
perubahan struktur dan sistematik, seksual dan kinerja reproduksi. Total skor yang diperoleh pada skala penyesuaian diri menggambarkan tingkat
penyesuaian diri. Semakin tinggi skor skala penyesuaian diri yang diperoleh, menunjukkan semakin tinggi tingkat penyesuaian diri terhadap perubahan fisiknya. Sebaliknya, semakin
rendah skor skala penyesuaian diri yang diperoleh menunjukkan semakin rendah tingkat penyesuaian diri terhadap perubahan fisiknya.
2. Status Pekerjaan
Status pekerjaan yaitu identitas seseorang dalam rutinitas sehari-harinya yang merupakan pekerjaannya sehari-hari.
a. Wanita Bekerja
Wanita bekerja yaitu seorang wanita yang bekerja diluar rumah untuk mendapatkan penghasilan atau gaji disamping berada dirumah untuk mengatur rumah tangga.
b. Wanita tidak bekerja
Wanita tidak bekerja adalah seorang istri yang bertanggung jawab untuk mengurus rumah tangga atau merawat keluarga tanpa memiliki pekerjaan diluar rumah.
C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri-ciri yang sama dan untuk siapa kenyataan yang diperoleh dari
subjek penelitian hendak digeneralisasikan Hadi, 2000. Maka populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa madya yang bekerja dan tidak bekerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Sampel
Sampel adalah sebahagian dari poulasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai saling sedikit satu sifat yang sama Hadi,
2000.
Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah: 1.
Dewasa Madya Dewasa madya menurut Hurlock 1998 yang berusia 40-60 tahun.
2. Bekerja dan tidak bekerja.
Bekerja : Orang-orang dengan pola karier stabil bertahan dengan satu pekerjaan dan pada usia pertengahan, sering kali sudah mencapai posisi yang kuasa dan
memiliki tanggung jawab Papalia, 2008. Tidak Bekerja : Wanita tidak bekerja adalah seorang istri yang
bertanggung jawab untuk mengurus rumah tangga atau merawat keluarga tanpa memiliki pekerjaan diluar rumah.
Menurut Azwar 2007 secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 80 sampel. Masing-masing 40 wanita dewasa madya yang bekerja dan 40 wanita dewasa madya yang tidak bekerja.
3. Metode pengambilan sampel
Teknik sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar benar-benar mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik incidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan hanya
Universitas Sumatera Utara
menyelidiki individu-individu atau group-group yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja Hadi, 2000. Dalam hal ini jika peneliti menemukan individu yang sesuai dengan
karakteristik subjek penelitian, maka peneliti langsung menjadikannya sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan memberikan skala kepada wanita dewasa
madya yang bekerja dan tidak bekerja.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Menurut Azwar 2005, skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat ukur yang lain. Skala psikologi merupakan
kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai karakteristik psikologis yang terdapat dalam individu. Skala psikologi lebih banyak dipakai untuk mengukur aspek afektif.
Menurut Azwar 2005 karakteristik dari skala psikologi yaitu: a.
Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang
bersangkutan. b.
Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka
skala psikologi selalu banyak berisi aitem-aitem. c.
Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja
jawaban yang berbeda dinterpretasikan secara berbeda. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penyesuaian diri yang terdiri
dari butir-butir pernyataan yang disusun berdasarkan karakteristik penyesuaian diri yang baik dikemukakan oleh Scheineder 1964 yaitu : tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan
absence of axcesive emotionality, tidak terdapat mekanisme psikologis absence of psychological mechanisms, tidak terdapat perasaan frustasi pribadi absence of the sense of
Universitas Sumatera Utara
personal frustration, kemampuan untuk belajar ability to learn, pemanfaatan pengalaman utilization of past experience, sikap yang realistis dan objektif realistic and objective
attitudes dan pertimbagan rasional dan pengarahan diri rational deliberation and self direction. Sedangkan skala penyesuaian diri disesuaikan dengan ciri-ciri perubahan fisik
Papalia 2008 yaitu kinerja sensori dan psikomotor, perubahan struktur dan sistemik, seksual dan sistemik.
Model skala penyesuaian diri ini menggunakan skala model Likert, terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yakni sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan
sangat tidak sesuai. Jumlah aitem skala Penyesuaian Diri ini pada saat ujicoba adalah 70 aitem. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favorable dan unfavorable. Penilaian skala
untuk item favorable adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai SS, nilai 3 untuk nilai untuk jawaban Sesuai S, nilai 2 untuk jawaban Tidak Sesuai TS, dan nilai 1 untuk
jawaban Sangat Tidak Sesuai STS. Sedangkan penilaian untuk aitem unfavorable adalah nilai 1 untuk jawaban Sangat Sesuai SS, nilai 2 untuk jawaban Sesuai S, nilai 3 untuk
jawaban Tidak Sesuai TS, serta nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai STS. Berikut ini adalah blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem skala penyesuaian diri.
Tabel 1. Cara Penilaian Skala Penyesuaian Diri Bentuk Pertanyaan
1 2
3 4
Favorable STS
TS S
SS Unfavorable
SS S
TS STS
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2
Berikut dalam tabel 2 akan dirangkumkan blue print skala penyesuaian diri :
Tabel 2. Blue Print skala penyesuaian diri
No Aspek
Indikator perilaku Nomor Aitem
Jumlah
Favorable Unfavourable
1. Tidak terdapat
emosionalitas yang berlebih
Mempunyai kontrol emosi tehadap
menghadapi situasi tertentu
6, 20, 34, 53, 69.
1, 31, 35, 54, 67.
10 14,28
2. Tidak terdapat
mekanisme psikologis
Mempunyai pertahanan diri ketika mempunyai
masalah perubahan fisik
12, 23, 36, 68, 70.
7, 11, 22, 26, 52.
10 14,28
3. Tidak terdapat
perasaan frustasi pribadi
Adanya perasaan tidak berdaya dan tanpa
harapan. 38, 45, 49,
57, 65. 8, 9 24, 39,
61. 10
14,28
4. Kemampuan
untuk belajar Kemampuan mengatasi
situasi konflik dan stress
10, 13, 40, 58, 63.
14, 27, 44, 50, 60.
10 14,28
5. Pemanfaatan
pengalaman masa lalu
Mampu menggunakan pengalaman diri sendiri
ataupun orang lain 43, 51, 56,
59, 64. 3, 25, 32, 37,
48. 10
14,28
6. Sikap yang
realistis dan objektif
Adanya pemikiran yang raional menilai
situasi, masalah, ataupun keterbatasan
personal. 2, 15, 19,
41, 62. 28, 33, 47,
55, 66. 10
14,28
7. Pertimbangan
rasional dan pengarahan
diri Dapat melakukan
pertimbangan terhadap masalah ataupun
konflik, dan dapat mengorganisasikan
pikiran, tingkah laku untuk memeahkan
masalah. 5, 16, 29,
42, 47. 4, 17, 18, 21,
30. 10
14,28
Jumlah 35
35 70
100
Universitas Sumatera Utara
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji Validitas
Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran Azwar, 2004.
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi atau content validity. Validitas ini menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala telah komprehensif
mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Validitas isi dalam penelitian ini diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional kesesuaian
dengan blue print yang telah disusun oleh peneliti dan diperkuat lewat professional judgement Azwar, 2000.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar
kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras dengan fungsi ukur tes atau memilih aitem yang mengukur hal yang
sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2007. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada aitem
dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment atau yang dikenal dengan indeks daya beda
aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix ≥ 0.30.
Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2007. Penelitian ini menggunakan batasan rix
≥ 0.30.
3. Uji Reliabilitas
Menurut Azwar 2004 reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Uji reliabilitas dalam skala penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, dimana tes dikenakan sekali saja pada sekelompok subyek, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan reliabilitas yang baik. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas r
xx
` yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin
mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki Azwar, 2007.
Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS Versi 17.00 for Windows.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan seberapa jauh alat ukur
menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar, 2005. Adapun distribusi hasil uji coba skala akan
dijelaskan pada tabel 3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi aitem-aitem skala penyesuaian diri setelah uji coba
No. Aspek
Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Tidak terdapat
emosionalitas yang berlebihan
20, 69 01, 67
4
2. Tidak terdapat
mekanisme psikologis 70
22, 26 3
3. Tidak terdapat perasaan
frustasi pribadi 38
08, 24 3
4. Kemampuan untuk
belajar 40, 63
27, 44 4
5. Pemanfaatan
pengalaman masa lalu 43,51, 56, 59, 64 03, 25, 32, 37, 48
10 6.
Sikap yang realistis dan objektif
02, 15, 19 28, 33, 47, 66
7 7.
Pertimbangan rasional dan pengarahan diri
05, 16, 29, 42, 47 04, 17, 18, 21, 30
10 Total
19 22
41
Setelah uji coba dari 70 aitem skala Peyesuaian diri dengan 110 orang subjek, ditemukan 29 aitem yang gugur, sehingga jumlah aitem yang dapat digunakan untuk
pengambilan data yang sebenarnya adalah sebanyak 41 aitem yang memiliki koefisien korelasi yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian rix
≥ 0.30. Reliabilitas alat ukur yang diuji cobakan adalah sebesar 0.919. Sedangkan indeks aitem yang
memiliki daya beda tinggi di atas 0,30 bergerak dari 0,300 sampai dengan 0,644. Setelah mendapatkan aitem-aitem yang sesuai dari uji reliabilitas, selanjutnya peneliti
melakukan penomoran ulang untuk skala penelitian. Tabel 4 menunjukkan distribusi aitem skala untuk penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Distribusi aitem-aitem skala penyesuaian diri yang digunakan dalam penelitian
No. Aspek
Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Tidak terdapat
emosionalitas yang berlebihan
01, 18 02,41
4
2. Tidak terdapat
mekanisme psikologis 03
04, 17 3
3. Tidak terdapat perasaan
frustasi pribadi 11
20, 22 3
4. Kemampuan untuk
belajar 06, 24
07, 33 4
5. Pemanfaatan
pengalaman masa lalu 09, 10, 28, 29, 38 08, 14, 25, 37, 39
10 6.
Sikap yang realistis dan objektif
12, 16, 32 19, 21, 27, 36
7 7.
Pertimbangan rasional dan pengarahan diri
13, 23,26,35, 40 05,15, 30, 31, 34
10 Total
19 22
41
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data
1. Tahap persiapan penelitian
Tahap persiapan penelitian terdiri dari: a.
Pembuatan alat ukur Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala penyesuaian diri yang disusun oleh
peneliti berdasarkan Aspek-aspek dari penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Scheineder 1964. Skala ini terdiri dari 41 aitem. Penyusunan skala ini dioperasionalisasikan dalam
bentuk aitem-aitem pernyataan dan kemudian dibuat cetak biru dari skala tersebut. Setelah keseluruhan aitem selesai dibuat, peneliti kemudian meminta penilaian profesional dari dosen
pembimbing untuk menelaah aitem-aitem skala penyesuaian diri terseb
Universitas Sumatera Utara
b. Perizinan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengurus surat perizinan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Setelah surat izin dari fakultas
dikeluarkan, surat tersebut sebagai pegangan untuk peneliti ketika melakukan penelitian. c.
Uji coba alat ukur Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji
coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan melibatkan 80 wanita dewasa madya. Hasil uji coba ini diolah melalui dua kali pengujian reliabilitas agar memperoleh reliabilitas yang
memenuhi standar ukur. Setelah dilakukan pengujian reliabilitas maka diperoleh aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya.
d. Revisi alat ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur maka peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala. Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya,
maka kemudian peneliti menyusun aitem-aitem tersebut ke dalam alat ukur yang digunakan untuk mengambil data penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan memberikan alat ukur berupa skala penyuaian diri kepada subjek penelitian. Dalam tahap pelaksanaan penelitian, aitem skala yang menjadi
aitem sesungguhnya adalah aitem yang telah di uji cobakan sebelumnya. Skala yang sudah diketahui validitas dan reabilitasnya disusun kembali, kemudian diberikan kepada subjek
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3. Tahap pengolahan data penelitian
Setelah diperoleh data dari skala penyesuian diri, maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisa menggunakan bantuan program SPSS versi
17.0 for windows. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik. Alasan yang mendasari digunakannya analisa statistik adalah karena statistik dapat
menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif, dan universal Hadi, 2000.
G. Metode Analisa Data
Metode analisis data yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik analisa independent sample t-test dengan bantuan
SPSS versi 17.0 for windows. Sebelum dilakukan analisa data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap hasil penelitian yang meliput i uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas diajukan dengan menggunakan uji One
Sampel Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan normal jika harga
p
0.05 Hadi, 2000.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan analisis varians melalui Levene’s Test
dengan bantuan SPSS version 17.0 for Windows. Data dikatakan homogen jika nilai
p
0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN