DESKRIPSI WILAYAH Analisis Pencapaian Swasembada Pangan Beras dan Upaya-Upaya yang Dilakukan Di Kabupaten Samosir

IV. DESKRIPSI WILAYAH

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Kabupaten Samosir secara geografis terletak dibagian tengah Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letaknya Kabupaten Samosir berada pada 2 24’ - 2 48’ Lintang Utara, dan 98 30’ – 99 05’ Bujur Timur. Adapun batas-batas Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Simalungun. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat. Luas wilayah Kabupaten Samosir mencapai 2.069,05 km 2 , terdiri dari luas daratan 1.444,25 km 2 dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal, dan luas danau 624,80 km 2 . Stuktur tanahnya labil dan berada pada jalur gempa tektonik dan vulkanik. Topografi Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang yang diantaranya dijumpai juga topografi yang relatif datar. Wilayah yang relatif datar tersebut berada pada sekitar hamparan tepi Danau Toba yang persisnya berada di bagian Barat. Kabupaten Samosir berada pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian antara 905 – 2.200 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur 34 Universitas Sumatera Utara tanah beraneka ragam yakni mulai dari Datar 15,26 , Landai 12,99 , Miring 43 dan Terjal 28,75 . Daerah Kabupaten Samosir tergolong daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17 C – 29 C dan rata-rata kelembaban udara sebesar 85,04 persen. Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir per bulan sebesar 114,83 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 11,75 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan 211 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 16 hari. Sedangkan pada bulan Agustus curah hujan yang turun sangat rendah sekitar 75 mm, dengan jumlah hari hujan 10 hari. Jarak dari masing – masing Kecamatan ke Ibukota Kabupaten Pangururan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Jarak dari Kecamatan ke Ibukota Kabupaten di Samosir Km Kota Pgrn S. Mula2 Harian Palipi R.Nihuta Sitiotio Nainggolan Onanrunggu Simanindo Pgrn - 14 16 16 18 22 24 34 48 Sumber : Kabupaten Samosir Dalam Angka, 2010 Kecamatan yang paling jauh dari Ibukota Kabupaten adalah Simanindo, jaraknya yaitu: 48 km dan daerah yang paling dekat dengan Ibukota Kabupaten adalah Sianjur Mulamula, jaraknya yaitu: 14 km.

4.2 Keadaan Penduduk

Penduduk Kabupaten Samosir berjumlah 132.023 jiwa yaitu terdiri dari 65.023 jiwa penduduk laki-laki dan 67.000 jiwa penduduk perempuan serta jumlah rumah tangga sebanyak 31.768 kk. Dengan angka kepadatan penduduk sebesar 91,41 jiwakm 2 . Universitas Sumatera Utara Untuk memgetahui lebih jelasnya mengenai keadaan penduduk Kabupaten Samosir dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini: Tabel 6. Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Tahun 2010 No . Kecamatan Luas Wilayah Km2 Rasio Luas Wilayah Jumlah Penduduk Jiwa Kepadatan Penduduk jiwaKm 1. Pangururan 121,43 8,41 30.678 248,52 2. S. Mula-mula 140,24 9,71 11.138 79,42 3. Sitio-tio 50,76 3,51 8.880 172,97 4. Nainggolan 87,86 6,08 13.450 151,95 5. Harian 560,45 38,81 7.027 12,24 6. Onanrunggu 60,89 4,22 12.768 209,69 7. R. Nihuta 94,87 6,57 10.303 105,44 8. Palipi 129,55 8,97 19.163 146,38 9. Simanindo 198,20 13,72 20.084 100,83 Kabupaten Samosir 1.444,25 100,00 133.491 91,41 Sumber : Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Samosir, 2011 Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Samosir yang terbanyak terdapat di Kecamatan Pangururan yang merupakan Ibukota Kabupaten yaitu 30.678 jiwa. Jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan Harian. Universitas Sumatera Utara

4.3 Sarana dan Prasarana Jalan

Jalan merupakan prasarana pengankutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Panjang jalan di Kabupaten Samosir pada tahun 2010 mencapai 797,63 km yang terbagi atas jalan negara 32 km, jalan Propinsi 156,30 km dan jalan KabupatenKotamadya 609,33 km. Panjang jalan menurut status dan Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini: Tabel 7. Panjang Jalan menurut Status dan Kecamatan Km tahun 2010 No . Kecamatan Status Jalan Km Jumlah Km Negara Provinsi Kabupaten 1. Pangururan - 31,15 80,63 111,78 2. S. Mula-mula - - 46,65 46,65 3. Sitio-tio - - 24,15 24,15 4. Nainggolan - 13,50 63,50 77 5. Harian 32,00 18,30 29,05 79,35 6. Onanrunggu - 26,75 130,15 156,9 7. R. Nihuta - - 85,80 85,80 8. Palipi - 14,85 76,60 91,45 9. Simanindo - 51,75 72,80 124,55 Kabupaten Samosir 32 156,30 609,33 797,63 Sumber : Kabupaten Samosir Dalam Angka, 2011 Tabel 7 menunjukkan bahwa panjang jalan yang terpanjang di Kabupaten Samosir berdasarkan status jalan adalah: jalan Kabupatenkota, panjang jalannya yaitu: 609,33 km dan yang paling pendek adalah jalan negara, yaitu: 32 km. Universitas Sumatera Utara Adapun panjang jalan Kecamatan menurut jenis permukaan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini: Tabel 8. Panjang Jalan Kecamatan Menurut Jenis Permukaan Km Tahun 2010 No . Kecamatan Jenis Permukaan Jumlah Hotmix Aspal Kerikil Tanah Lainnya 1. Pangururan 2,45 68,13 6,05 - 76,63 2. S. Mula-mula 3,40 31,29 1,10 14,36 50,15 3. Sitio-tio - 5,16 17,99 - 23,15 4. Nainggolan - 44,59 17,91 - 62,50 5. Harian - 24,77 4,66 1,12 30,55 6. Onanrunggu - 122,94 6,21 - 129,15 7. R. Nihuta - 82,67 2,13 - 84,80 8. Palipi - 74,59 3,01 - 77,60 9. Simanindo 0,67 62,89 11,24 - 74,80 Kabupaten Samosir 6,52 517,03 70,30 15,48 609,33 Sumber : Kabupaten Samosir Dalam Angka, 2011 Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa panjang jalan Kecamatan di Kabupaten Samosir menurut jenis permukaan yang terpanjang adalah: jalan aspal, panjangnya yaitu: 517,03 km, dan yang paling pendek adalah jalan Hotmix, yaitu: 6,52 km. Ada dua jenis alat angkutan yang digunakan di Kabupaten Samosir diantaranya yaitu angkutan darat berupa angkutan umumminibus dan becak bermotor, dan angkutan danau berupa sampan tidak bermotor, sampan bermotor, speed boat, kapal bermotor, kapal ferry dan kapal wisata. Universitas Sumatera Utara

4.4 Sarana dan Prasarana Pengairan

Faktor dominana didalam meningkatkan produksi pertanian dinegara yang sektor pertaniannya masih berkembang adalah lahan yang luas ekstensifikasi dan didukung dengan pengairanirigasi yang baik dan merata. Para petani tidak perlu khawatir menurunnya hasil produksi jika faktor-faktor dominan diatas tersedia. Adapun lahan irigasi ini dapat dibedakan atas empat jenis pengairan, yaitu: 1. Lahan Irigasi Teknis, yaitu: lahan yang memperoleh pengairan dari jaringan irigasi dimana saluran pemberi air terpisah dari saluran pembuangan agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Biasanya jaringan semacam ini terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier, dimana saluran induk dan sekunder serta bangunannya dibangun dan dipelihara oleh Dinas PengairanPemerintah. 2. Lahan Irigasi 1 2 Teknis, yaitu: sama halnya dengan lahan irigasi teknis, tetapi dalam hal ini Dinas PengairanPemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai oleh Dinas PengairanPemerintah. 3. Lahan Irigasi Sederhana PU, yaitu: lahan irigasi yang untuk pembagian airnya belum teratur meskipun pihak Pemerintah PU sudah ikut membangun sebagian jaringan tersebut misalnya biaya membuat bendungannya. Universitas Sumatera Utara 4. Lahan Irigasi DesaNon PU, yaitu: lahan yang sistem pengairannya dikelola sendiri oleh masyarakat tanpa campur tangan PU. Halaman berikut ini dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi diperinci menurut jenis pengairan selama lima tahun terakhir 2006-2010. Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan Ha Tahun 2006 No Kecamatan Irigasi Teknis Irigasi 1 2 Teknis Irigasi SederhanaPU Irigasi DesaNon PU Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 76 76 - 76 76 3. Simanindo - - - - - - - - - 66 - 66 66 - 66 4. Harian 137 - 137 69 - 69 68 - 68 - - - 274 - 274 5. Sianjur Mulamula - 153 153 - 380 380 - 61 61 - - - - 594 594 6. Palipi 354 - 354 89 - 89 92 - 92 43 - 43 578 - 578 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 188 - 188 188 - 188 8. Nainggolan - - - - - - - 195 195 - 501 501 - 696 696 9. Sitio-tio - - - 44 - 44 119 - 119 - - - 163 - 163 Jumlah 491 153 644 202 380 582 279 256 535 297 577 874 1.269 1.366 2.635 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, Tahun 2006 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2006 yang terluas adalah: lahan irigasi Desa Non PU, luasnya yaitu: 874 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 577 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah 297 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah lahan irigasi sederhanaPU, luasnya yaitu: 535 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah: 279 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 256 Ha. Halaman berikut dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2007: 42 Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan Ha Tahun 2007 No Kecamatan Irigasi Teknis Irigasi 1 2 Teknis Irigasi SederhanaPU Irigasi DesaNon PU Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 63 63 - 63 63 3. Simanindo - - - - - - - - - 62 - 62 62 - 62 4. Harian 197 - 197 98 - 98 95 - 95 - - - 390 - 390 5. Sianjur Mulamula - 202 202 - 509 509 - 80 80 - - - - 791 791 6. Palipi 278 - 278 70 - 70 68 - 68 34 - 34 450 - 450 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 127 - 127 127 - 127 8. Nainggolan - - - - - - - 134 134 - 345 345 - 479 479 9. Sitio-tio - - - 68 - 68 182 - 182 - - - 250 - 250 Jumlah 475 202 677 236 509 745 345 214 559 223 408 631 1.279 1.333 2.612 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2007 yang terluas adalah: lahan irigasi 1 2 teknis, luasnya yaitu: 745 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah 509 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah: 236 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhanaPU, luasnya yaitu: 559 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah: 345 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 214 Ha. Halaman berikut idi dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2008: 44 Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan Ha Tahun 2008 No Kecamatan Irigasi Teknis Irigasi 1 2 Teknis Irigasi SederhanaPU Irigasi DesaNon PU Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 43 43 - 43 43 3. Simanindo - - - - - - - - - 60 - 60 60 - 60 4. Harian 189 - 189 94 - 94 97 - 97 - - - 380 - 380 5. Sianjur Mulamula - 204 204 - 506 506 - 82 82 - - - - 792 792 6. Palipi 460 - 460 115 - 115 117 - 117 56 - 56 748 - 748 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 131 - 131 131 - 131 8. Nainggolan - - - - - - - 144 144 - 371 371 - 515 515 9. Sitio-tio - - - 52 - 52 139 - 139 - - - 191 - 191 Jumlah 649 204 853 261 506 767 353 226 579 247 414 661 1.319 1.350 2.860 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2008 yang terluas adalah: lahan irigasi teknis, luasnya yaitu: 853 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah 649 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 204 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhanaPU, luasnya yaitu: 579 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah: 353 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 226 Ha. Halaman berikut ini dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2009: 46 Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan Ha Tahun 2009 No Kecamatan Irigasi Teknis Irigasi 1 2 Teknis Irigasi SederhanaPU Irigasi DesaNon PU Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Ha Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Ha Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Ha Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Ha Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Ha 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 62 62 - 62 62 3. Simanindo - - - - - - - - - 58 - 58 58 - 58 4. Harian 200 - 200 100 - 100 100 - 100 - - - 400 - 400 5. Sianjur Mulamula - 200 200 - 500 500 - 80 80 - - - - 780 780 6. Palipi 400 - 400 100 - 100 100 - 100 48 - 48 648 - 648 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 138 - 138 138 - 138 8. Nainggolan - - - - - - - 122 122 - 315 315 - 437 437 9. Sitio-tio - - - 75 - 75 201 - 201 - - - 276 - 276 Jumlah 600 200 800 275 500 775 401 202 603 244 377 621 1.520 1.279 2.799 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2009 yang terluas adalah: lahan irigasi teknis, luasnya yaitu: 800 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah 600 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 200 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhanaPU, luasnya yaitu: 603 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah: 401 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 202 Ha. Halaman berikut ini dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2010: 48 Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan Ha Tahun 2010 No Kecamatan Irigasi Teknis Irigasi 1 2 Teknis Irigasi SederhanaPU Irigasi DesaNon PU Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah Frekuensi Tanam Dalam Setahun Jumlah 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 64 64 - 64 64 3. Simanindo - - - - - - - - - 61 - 61 61 - 61 4. Harian 197 - 197 99 - 99 98 - 98 - - - 394 - 394 5. Sianjur Mulamula - 206 206 - 511 511 - 83 83 - - - - 800 800 6. Palipi 377 - 377 94 - 94 96 - 96 46 - 46 613 - 613 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 137 - 137 137 - 137 8. Nainggolan - - - - - - - 140 140 - 360 360 - 500 500 9. Sitio-tio - - - 72 - 72 192 - 192 - - - 264 - 264 Jumlah 574 206 780 265 511 776 386 223 609 244 424 668 1.469 1.364 2.833 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir, Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2010 yang terluas adalah: lahan irigasi teknis, luasnya yaitu: 780 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah 574 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 206 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhanaPU, luasnya yaitu: 609 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun adalah: 386 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun adalah: 223 Ha. Total luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu 1 kali dalam setahun umumnya lebih besar daripada luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua 2 kali dalam setahun, kecuali dibeberapa Kecamatan yaitu: Kecamatan Palipi, Harian dan Sitio-tio. Keadaan ini terutama disebabkankan karena curah hujan yang tidak merata serta iklim atau cuaca yang kurang mendukung, yaitu: dibeberapa daerah tersebut bersuhu sangat dingin sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan penanaman dua 2 kali dalam setahun, serta kebiasaan para petani setempat dan mata pencaharian penduduk yang cukup beragam di daerah-daerah tersebut selain bertani, mereka juga beternak, berdagang dan sebagainya. Adapun Tabel 10 – 13 menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir lahan irigasi terluas adalah lahan Irigasi DesaNon PU. Namun, semenjak tahun 2008- 2010 lahan yang terluas adalah: lahan irigasi teknis. Hal ini terjadi karena semakin besarnya perhatian dari PemerintahDinas Pengairan dalam mengatur dan mengukur pemasukan air didaerah tersebut. Dalam hal ini PemerintahDinas 50 Universitas Sumatera Utara Pengairan menguasai jaringan beserta penyadap untuk mengatur dan mengukur pendistribusian air agar lancar dan merata diberbagai daerah untuk menjaga kestabilan produksi jika musim kemarau.

4.5 Karakteristik Responden

Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah petani padi padi sawah dan padi ladang, pedagang, pemilik penggilingan padi dan konsumen beras. Karakteristik Responden Petani, Pedagang dan Pemilik Penggilingan Padi Data karakteristik petani responden dalam penelitian ini adalah: meliputi umur petani, luas lahan yang dimiliki, luas lahan yang diusahakan dan frekuensi tanam dalam setahun. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini: Tabel 14. Karakteristik Responden Petani, Pedagang dan Pemilik Penggilingan Padi. No. Uraian Satuan Rata-rata Rentang 1. Umur Rante 47,67 37 – 75 2. Pengalaman Bertani Tahun 27,36 10 – 45 3. Luas lahan yang dimiliki: Sawah Ladang Rante Rante 13,6 1 2 – 25 0 – 30 4. Luas lahan yang diusahakan : Sawah Ladang Rante Rante 13,6 1 2 – 25 0 – 30 5. Frekuensi tanam : Sawah Ladang Kali dalam setahun Kali dalam setahun 1 1 1 1 Sumber: Data Primer Diolah dari Lampiran 1. Berdasarkan Tabel 14 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata umur petani responden adalah 47,67 tahun, dengan pengalaman bertani rata-rata yaitu 27,36 tahun. Rata-rata luas lahan sawah yang dimiliki adalah 13,6 rante dan rata- rata luas lahan ladang yang dimiliki 1 rante. Rata-rata luas lahan sawah yang Universitas Sumatera Utara diusahakan yaitu 13,6 rante dan rata-rata luas ladang yang diusahakan yaitu 1 rante. Lahan sawah dan lahan ladang diusahakan dan ditanam, rata-rata 1 kali dalam setahun.

4.5.1 Karakteristik Responden Pemilik Penggilingan Padi

Data karakteristik responden pemilik penggilingan padi adalah meliputi jumlah mesin penggilingan padi dan rendemen beras. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 15. Karakteristik Responden Pemilik Penggilingan Padi No. Uraian Satuan Rata-rata Rentang 1. Jumlah mesin penggilingan padi: Unit 1 1 2. Rendemen beras : 60 57 – 64 Sumber: Data Primer Diolah dari Lampiran 2b. Berdasarkan Tabel 15 diatas dapat dilihat bahwa rata- rata jumlah mesin penggilingan padi kecil yang dimiliki adalah 1 unit. Rata-rata rendemen berasnya adalah 60. Universitas Sumatera Utara

4.5.2 Karakteristik Responden Konsumen Beras

Data karakteristik konsumen beras yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah: meliputi umur, jumlah tanggungan dan jumlah beras yang dikonsumsi dalam sebulan. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 16. Karakteristik Responden Konsumen Beras No. Uraian Satuan Rata-rata Rentang Penduduk Kab. Samosir 1. Umur Tahun 47,67 37 – 75 2. Jumlah Konsumen Beras Orang 7 2 – 12 3. Konsumsi beras bulan Kg 90,84 32 – 195 Sumber: Data Primer Diolah dari Lampiran 2a. Berdasarkan Tabel 16 diatas diketahui bahwa rata-rata umur responden konsumen beras di Kabupaten Samosir adalah: 47,67 tahun. Rata-rata jumlah keluarga konsumen beras yaitu: 7 orang. Rata-rata konsumsi beras per bulan penduduk adalah: 90,84 Kg KK. Universitas Sumatera Utara

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN