Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Path Analysis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor pertumbuhan ekonomi singapura dalam kurun waktu 37 tahun yaitu antara tahun 1975 -2011 . Secara khusus penelitian ini mengidentifikasi apakah Kurs, Investasi ,Tabungan,Tenaga kerja terhadap ekspor netto serta Industri Manufaktur secara signifikan mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Singapura.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara sistematis yang berbentuk data runtun waktu time series data. Dalam penelitiaan ini digunakan data per tahun 1975 sd 2011 dan di interpolasi per triwulan yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain MAS. Monetary Authority of Singapore , World Bank Data, IMF International Monetary Fund , Singapore Statistic Department , Ministry of Manpower Singapore Republic, Ministry of Trade and Industry Singapore Republic , Ministry of Finance Singapore Republic, National University of Singapore in Central Library , National Library Board, Badan Pusat Statistik BPS Indonesia , Bank Indonesia BI, dan dari berbagai sumber lainnya. Universitas Sumatera Utara

3.3. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, penelitian ini menggunakan persamaan struktural yaitu Path Analyis yang dibantu dengan program aplikasi AMOS atau Analysis of Moment Structure .

3.3.1. Model analisis

Model Analisis penelitian secara matematis dapat dituliskan melalui suatu fungsi sebagai berikut : Y = f INV, KURS, XNET, TK, S, INDMAF Setelah dibentuk suatu fungsi matematis maka dibuatlah 2 dua persamaan struktural yang didasarkan kerangka konseptual pada gambar 2.4 dan dapat dituliskan sebagai berikut : XNETT = β 1 INV + β 2 KURS + β 3 TK + β 4 S + e KETERANGAN : 1 Y = Pertumbuhan Ekonomi SINtahun KURS = Nilai Tukar Kurs SINtahun INV = Investasi SINtahun XNET = Ekspor NettoSIN tahun INDMAF = Industri dan Manufaktur SINtahun TK = Tenaga Kerja jumlah orangtahun S = Tabungan SINtahun β 1- β 6 e = Koefisien Regresi 1 – e 2 = Term of error Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual pada gambar 2.4 maka variabel dikelompokkan kedalam tiga kelompok, yaitu : • Variabel terikat dependent variabel atau variabel endogen yaitu : 1. Pertumbuhan Ekonomi Singapura Y • Variabel antara intervening variabel atau dapat juga termasuk ke variabel endogenous yaitu : 1. Ekspor Netto XNETT • Variabel bebasnya independent variabel atau dikenal juga dengan variabel eksogenous yaitu : 1. Investasi INV 2. Nilai Tukar KURS 3. Tenaga Kerja TK 4. Tabungan Domestik S 5. Industri dan Manufaktur INDMAF Berdasarkan Hipotesis estimasi ekonometrika, jenis variabel dapat dibagi dua, yaitu Variabel dependen dimana variabel yang nilainya ditentukan oleh kebenaran variabel independent, kedua variabel independen yang nilainya ditentukan diluar model estimasi. Yang termasuk jenis variabel dependen dan independen pada Persamaan Struktural Pertama : • Dependen variabel : Ekspor Netto XNETT Independen Variabel : Investasi INV Nilai Tukar KURS Tenaga Kerja TK Tabungan S Universitas Sumatera Utara Yang termasuk jenis variabel dependen dan independen pada Persamaan Struktural Kedua : • Dependen variabel : Pertumbuhan Ekonomi Y Independen variabel : Ekspor Netto XNETT Investasi INV Nilai Tukar KURS Tenaga Kerja TK Tabungan S Industri dan Manufaktur INDMAF Untuk menjawab hipotesis penelitian yaitu pengaruh langsung , tidak langsung dan secara total variabel pertumbuhan ekonomi, investasi , nilai tukar , tenaga kerja , ekspor netto , tabungan dan industri manufaktur dengan menggunakan analisis jalur yang dijelaskan pada gambar 2.5 halaman 70 • INV  XNETT = βY.INV Pengaruh Langsung Direct Effect • KURS  XNETT = βY.KURS • TK  XNETT = βY.XNETT • S  XNETT = βY.S • INDMAF  Y Pengaruh Tidak Langsung Indirect Effect : • INV  XNETT  Y = βXNETT.INV βY. XNETT • KURS  XNETT  Y = βXNETT. KURS βY. XNETT • TK  XNETT  Y = βXNETT.TK βY. XNETT • S  XNETT  Y = β XNETT.S βY. XNETT Universitas Sumatera Utara

3.4. Metode Path Analysis

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Path Analysis. Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis struktural adalah AMOS 16. Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan peramalan pendugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X 1 , X 2 , …., X i Analisis jalur Path Analysis dikembangkan oleh Sewall Wright 1934. Path analysis digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. , pola hubungan yang sesuai adalah pola hubungan yang mengikuti Model Regresi, sedangkan untuk menganalisis pola hubungan kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, secara serempak atau mandiri beberapa variabel penyebab terhadap sebuah variabel akibat, maka pola yang tepat adalah Model Analisis Jalur. Beberapa istilah dan definisi dalam Path Analysis : 1 Dalam Path Analysis , kita hanya menggunakan sebuah lambang variabel, yaitu X. Untuk membedakan X yang satu dengan X yang lainya, kita menggunakan subscript indeks. Contoh : X 1 , X 2 , X 3 …. X k . 2 Kita membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel yang menjadi pengaruh exogenous variable, dan variabel yang dipengaruhi endogenous variable. 3 Lambang hubungan langsung dari eksogen ke endogen adalah panah bermata satu, yang bersifat recursive atau arah hubungan yang tidak berbaliksatu arah. 4 Diagram jalur merupakan diagram Universitas Sumatera Utara atau gambar yang mensyaratkan hubugan terstruktur antar variabel Harun Al Rasyid, 2005. Secara matematik analisis jalur mengikuti pola Model Struktural yang ditentukan dengan seperangkat persamaan : Y 1 = F 1 X a , …, X q ; A 11 , … , A 1k Y 2 = F 2 X a , …, X q ; A 21 , … , A 2k …. Y p = F p X a , …, X q ; A p1 , … , A pk Yang mengisyaratkan hubungan kausal dari X 1 , X 2 , …., X q ke Y 1 , Y 2 , …., Y p 3.4.1. Uji Asumsi . Apabila setiap variabel Y secara unique keadaanya ditentukan disebabkan oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural. Sejalan dengan metode yang akan digunakan yaitu Path Analysis mensyaratkan beberapa uji asumsi. Pada langkah ini akan dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian model, melalui telaah terhadap berbagai criteria goodness of fit . Langkah pertama yang dilakukan adalah mengevaluasikan data yang digunakan apakah memenuhi asumsi Path Analysis, bila asumsi ini telah terpenuhi maka langkah berikutnya adalah model diuji melalui berbagai uji yang akan dilakukan dalam penelitian ini. 1. Asumsi Path Analysis Asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan analisis jalur adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Ukuran sampel yang biasanya harus dipenuhi dalam permodelan ini minimum 100 sampel. b. Normalitas dan linieritas ; sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk permodelan ini. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan uji statistic. Uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariant dimana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. Uji linieritas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplot dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas. c. Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai ekstrim baik secara univariant maupun multivariant, karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terkait sangat jauh berbeda dari observasi lainnya. Pada Outliers dapat dilakukan penanganan khusus asal diketahui bagaimana munculnya Outliers itu. Outliers muncul dalam empat kategori, yaitu : • Outliers muncul karena kesalahan prosedur seperti kesalahan dalam memasukkan data atau karena kesalahan dalam mengkoding data. • Outliers muncul karena keadaan yang benar-benar khusus yang memungkinkan profil datanya lain daripada yang lain tetapi peneliti mempunyai alasan mengenai apa penyebab munculnya nilai ekstrim ini. Universitas Sumatera Utara • Outliers muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak dapat mengetahui bahwa apa penyebabnya atau tidak ada penjelasan mengenai sebab-sebab munculnya nilai ekstrim ini. • Outliers muncul dalam rentang nilai yang ada, tetapi bila dikombinasikan dengan variable yang lainnya, kombinasi menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim. Inilah yang disebut dengan multivariant atau singularitas. d. Multikolinearitas dan singularitas Multikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil memberi indikasi adanya problem Multikolinearitas atau singularitas 2. Uji Kesesuaian dan uji Statistik Dalam analisis ini tidak ada alat uji statistic tunggal unuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model Hair, 1992. Umumnya terhadap berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan. 3. Interprestasi dan Modifikasi Model Setelah model diestimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarians residual harus bersifat simetrik Tabachnick dan Fidell, 1997. Dalam kontens ini, residual yang dimaksud bukanlah residual dari skor seperti pada permodelan multivariant lainnya, melainkan merupakan residual dari kovarians. Distribusi frekuensi dari residual yang tidak simetris merupakan signal atas sebuah model yang kurang baik –a poorly fitting model dan menunjukkan bahwa dalam proses estimasi, Universitas Sumatera Utara model telah mengestimasi beberapa kovarians secara memuaskan tetapi kovarians yang lainnya kurang begitu baik diestimasi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. SEJARAH DAN PEREKONOMIAN SINGAPURA 4.1.1. SEJARAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SINGAPURA Selama Perang Dunia II, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menjajah Malaya, berakhir pada Pertempuran Singapura. Pihak Inggris dikalahkan dalam enam hari dan menyerahkan benteng yang seharusnya tidak terkalahkan kepada Jenderal Tomoyuki Yamashita pada 15 Februari 1942. Penyerahan ini disebut oleh Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill sebagai bencana terburuk dan penyerahan terbesar dalam sejarah Inggris.Pembantaian Sook Ching terhadap etnis Cina setelah Singapura ditaklukkan memakan korban antara 5.000 dan 25.000 jiwa. Jepang mengganti nama S ingapura menjadi Shōnantō , atau dikenal pulau selatan yang diperoleh pada periode Shōwa, dan mendudukinya sampai Inggris menguasai kembali pulau ini pada 12 September 1945, satu bulan setelah penyerahan Jepang. Setelah perang, pemerintahan Inggris mengizinkan Singapura mengadakan pemilihan umum pertama pada tahun 1955 yang dimenangkan oleh kandidat pro- kemerdekaan, David Marshall, ketua partai Front Buruh yang kemudian menjadi Menteri Utama. Demi menuntut pemerintahan sendiri secara penuh, Marshall memimpin delegasi ke London, tetapi ditolak oleh Pemerintah Inggris. Ia mengundurkan diri setelah kembali ke Singapura dan digantikan oleh Lim Yew Hock, yang kebijakannya kemudian meyakinkan pihak Inggris. Singapura diberi hak pemerintahan internal sendiri secara penuh dengan perdana menteri dan Universitas Sumatera Utara