58
2.1.7 Hubungan Antara PDRB dengan Pajak Reklame
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan jumlah dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan dinyatakan dalam
harga pasar. Baik PDB atau PDRB merupakan ukuran yang global sifatnya, dan bukan merupakan alat ukur pertumbuhan ekonomi yang tepat, karena belum dapat
mencerminkan kesejahteraan penduduk yang sesungguhnya, padahal sesungguhnya kesejahteraan harus dinikmati oleh setiap penduduk di Negara atau daerah yang
bersangkutan. Produk domestik regional bruto perkapita pada skala daerah dapat digunakan
sebagai pengukur pertumbuhan ekonomi yang lebih baik karena lebih tepat mencerminkan kesejahteraan penduduk suatu Negara daripada nilai PDB atau PDRB
saja. Produk domestik bruto perkapita baik di tingkat nasional maupun di daerah adalah jumlah PDB nasional atau PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah
penduduk di Negara maupun di daerah yang bersangkutan. atau dapat disebut juga sebagai PDB atau PDRB rata-rata.
Besar kecilnya penerimaan pajak sangat ditentukan oleh PDRB, jumlah penduduk dan kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah, jadi PDRB dan
jumlah penduduk berpengaruh terhadap penerimaan masing-masing jenis pajak daerah tersebut Musgrave, 1993.
59
2.1.8 Penelitian Terdahulu Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali informasi tentang penelitian Pajak
Reklame yang sudah diteliti oleh peneliti lain. Dengan penelusuran penelitian terdahulu maka akan dapat dipastikan ruang yang didapat oleh penelitian ini.
Beberapa penelitian mengenai Pajak Reklame telah banyak dilakukan, antara lain :
1. Rizki Yulianto 2006 melakukan penelitian yang disusun dalam bentuk
skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Reklame di Kota Semarang” dengan menggunakan alat
analisis regresi berganda. Persamaan regresi melibatkan dua variabel atau lebih. Regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
perubahan dari suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Studi kasus dalam penelitian ini adalah Kota Semarang.
2. Akhmad Rusyadi 2005 mengadakan penelitian yang disusun dalam bentuk
skripsi dengan judul “Peranan Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Brebes” dengan menggunakan alat
analisis trend linier dengan metode least square. Analisis ini digunakan untuk meramalkan penerimaan pajak reklame di tahun-tahun mendatang.
Penerimaan pajak reklame untuk tahun-tahun yang akan datang terus mengalami peningkatan, sehingga pajak reklame perlu mendapatkan
pengelolaan yang serius untuk memaksimalkan penerimaannya.
60
3. Syuhada Sofian 1997 melakukan penelitian dalam bentuk jurnal yang
berjudul “Prospek dan Alternatif “Action Plan” Pemajakan Reklame Dalam Mendongkrak Pendapatan Asli Daerah Studi Kasus Di Kodya
Semarang”. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis eksponential
dengan variabel angka pertumbuhan penduduk X
1
, angka inflasi Kota Semarang X
2
, angka pertumbuhan X
3
diketahui bahwa faktor-faktor tersebut mempunyai prospek yang potensial sebagai sumber pembiayaan
pembangunan dan faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap penerimaan daerah di Kota Semarang.
61
Tabel 2.2 Rangkuman Hasil Penelitian Terdahulu
No Penulis Th dan Judul
Variabel Model Analisis
Hasil Penelitian
1 Rizki Yulianto 2006
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Pajak Reklame di Kota
Semarang” Obyek Reklame
Papan Reklame Multivision dan
billboard, PDRB
per kapita, Jumlah
Industri, Jumlah Penduduk.
Y = f X
1
, X
2
, X
3
, X
4
e Dengan
persamaan yang digunakan:
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4 +
e Variabel obyek reklame
billboard, jumlah
penduduk, jumlah industri dan PDRB per kapita
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penerimaan pajak reklame
di Kota Semarang. Dari nilai
standardized coefficients
diketahui PDRB
merupakan variabel yang dominan
mempengaruhi penerimaan pajak reklame
diikuti variabel
obyek reklame, jumlah industri
dan jumlah penduduk.
2 Akhmad Rusyadi 2005
“Peranan Pajak Reklame Dalam Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Brebes”
PAD, Prospek
Penerimaan Pajak Reklame
Y = a + bX Menunjukan
bahwa berdasarkan hasil regresi
trend linier dengan
menggunakan Eviews 3.0, t-statistik dari
C konstanta signifikan. Hal ini terlihat
dari nilai t-statistik lebih besar
dari nilai t-tabel dan t- statistik dari X koefisien
kecondongan garis
trend juga
signifikan, dimana
t- statistik lebih besar
dari t-tabel. Maka dapat diprediksi realisasi dari
pajak reklame untuk tahun
62
No Penulis Th dan Judul
Variabel Model Analisis
Hasil Penelitian
2005-2014 menunjukan
bahwa penerimaan pajak reklame untuk
tahun-tahun yang akan datang terus mengalami
peningkatan, sehingga pajak
reklame perlu
mendapatkan pengelolaan yang serius untuk
memaksimalkan penerimaannya.
3 Syuhada Sofian 1997
“Prospek dan Alternatif “Action Plan” Pemajakan
Reklame Dalam Mendongkrak Pendapatan
Asli Daerah Studi Kasus Di Kodya Semarang”.
Angka pertumbuhan
penduduk, Angka inflasi
Kota Semarang, Angka
pertumbuhan Y
= b1xTA
+ b2xGRP + b3xTG1 +
b4xKJ Pajak
Reklame mempunyai prospek yang
potensial sebagai sumber pembiayaan pembangunan
dan mekanisme
harga penataan reklame dapat
dilakukan sehingga
tercipta lingkungan
perkotaan yang menjamin efektifitas dan efisiensi.
Sumber: Data Diolah
2.2 Kerangka Pemikiran