SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Analisis kelayakan finansial pada dasarnya dikembangkan dalam usaha mencari suatu ukuran yang menyeluruh yang dapat menggambarkan tingkat kelayakan proyek. Berdasarkan perhitungan analisis finansial yang telah dilakukan pada gedung parkir Lokitasari maka didapatkan hasil sebagai berikut:

2. Gedung parkir Lokitasari dioperasikan tahun 2014, dengan tarif parkir alternatif satu sebesar Rp 2000 dengan tingkat suku bunga 18%, analisis finansial menunjukan:

a) Nilai Net Present Value (NVP) = -14..488.940.000 (NVP < 0) Dengan mengacu kriteria metode Net Present Value (NPV), maka investasi dikatakan layak jika NPV > 0, sedangkan jika NPV < 0 maka investasi dikatakan tidak layak. Dari kriteria diatas maka pembangunan gedung parkir bertingkat di pasar Lokitasri tidak layak untuk dilaksanakan.

b) Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) = 0,6 (BCR < 1) Dengan mengacu kriteria metode Benefit Cost Ratio (BCR) Suatu investasi dikatakan layak bila BCR 1 . Sebaliknya bila BCR < 1 maka investasi dikatakan tidak layak. Dari kriteria diatas maka pembangunan gedung parkir bertingkat di pasar Lokitasri tidak layak untuk dilaksanakan.

c) Nilai Internal Rate of Return (IRR) =9,59% Nilai IRR pembangunan gedung parkir Lokitasari dibawah dari tingkat suku bunga maka pembangunan gedung parkir bertingkat di pasar Lokitasari tidak layak untuk dilaksanakan.

3. Gedung parkir Lokitasari dioperasikan tahun 2014, dengan tarif parkir alternatif dua sebesar Rp 3500 dengan tingkat suku bunga 18%, analisis investasi menunjukan:

a) Nilai Net Present Value (NVP) = 729.360.000 (NVP > 0) Dengan mengacu kriteria metode Net Present Value (NPV), maka investasi dikatakan layak jika NPV > 0, sedangkan jika NPV < 0 maka investasi dikatakan tidak layak. Dari kriteria diatas maka pembangunan gedung parkir bertingkat di pasar Lokitasri layak untuk dilaksanakan.

b) Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) = 1,020 (BCR >1) Dengan mengacu kriteria metode Benefit Cost Ratio (BCR) Suatu investasi dikatakan layak bila BCR 1 . Sebaliknya bila BCR < 1 maka investasi dikatakan tidak layak. Dari kriteria diatas maka pembangunan gedung parkir bertingkat di pasar Lokitasari layak untuk dilaksanakan.

c) Nilai Internal Rate of Return (IRR) =18,41% Nilai IRR pembangunan gedung parkir Lokitasari diatas dari tingkat suku bunga maka pembangunan gedung parkir bertingkat di pasar Lokitasari layak untuk dilaksanakan.

d) Payback Period = tahun 2022 Dengan mengacu kriteria Metode Payback Period, maka proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih pendek dari pada usia ekonomis proyek dan proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pemulihan modal lebih lama dari pada usia ekonomis proyek yang bersangkuatan. Umur ekonomis dari proyek pembangunan gedung parkir Lokitasari 30 tahun, maka pembangunan gedung parkir Lokitasri layak untuk dilaksanakan.

4. Sensitivitas Gedung parkir Lokitasari Karena nilai-nilai parameter dalam studi kelayakan biasanya diestimasikan besarnya, maka jelas nilai-nilai tersebut tidak bisa lepas dari faktor kesalahan. Artinya, nilai-nilai parameter tersebut mungkin lebih besar atau lebih kecil dari hasil estimasi yang diperoleh, atau berubah pada saat-saat tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai-nilai parameter tentunya akan mengakibatkan perubahan-perubahan pula pada tingkat output atau hasil yang ditunjukkan oleh suatu alternatif investasi.

Berdasarkan perhitungan analisis sensitivitas yang telah dilakukan pada gedung parkir bertingkat di pasar Lokitasari maka didapatkan hasil sebagai berikut:

a) Analisis sensitivitas investasi Dari analisis sensitivitas investasi menghasilkan I (investasi) senilai Rp 25.094.255.266,69. Artinya investasi sensitif pada nilai Rp

25.094.255.266,69, dimana jika biaya investasi meningkat dari Rp 16.305.491.732,93 sampai Rp 25.094.255.266,69 investasi masih layak, namun jika kenaikan telah melampaui angka Rp 25.094.255.266,69 maka investasi dimaksud tidak layak lagi.

b) Analisis sensitivitas benefit Dari analisis sensitivitas benefitnya menghasilkan Ab (annual benefit) senilai Rp 2.684.565.557,42. Annual benefit akan sensitif pada angka Rp 2.684.565.557,42 jika realisasi benefit lebih kecil dari angka tersebut maka investasi menjadi tidak layak lagi. Jadi, penurunan benefit hanya dibenarkan sampai angka Rp 2.684.565.557,42 juta tersebut.

c) Analisis sensitivitas cost Dari analisis sensitivitas cost menghasilkan Ac (annual cost) senilai Rp

1.781.949.442,58. Artinya operation cost akan sensitif pada nilai Rp. 1.781.949.442,58 apabila peningkatan biaya operational melebihi angka diatas, investasi tidak layak.

6.2 Saran

Dengan telah dilakukan pra studi kelayakan ini, maka beberapa saran yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Dilihat dari hasil analisis finansial sebaiknya pihak pengelola menggunakan tarif parkir alternatif dua.

2. Jika menggunakan tarif alternatif satu sebaiknya pembangunan gedung parkir Lokitasari dibangun sepenuhnya oleh pemerintah kemudian dikelola oleh perusahan daerah parkir.