Defenisi Etiologi Gambaran klinis

b. Noninflamasi Rambut di daerah yang terinfeksi berubah warna menjadi abu-abu dan kurang bercahaya serta patah di level yg hanya sedikit di atas kulit kepala. Kerontokan rambut yang nyata jarang terjadi. Hiperkeratin yang melingkar dan area botak yang bersisik yang disebabkan patahnya rambut merupakan tanda yang mudah dikenali. Lesi biasanya terjadi di daerah oksiput. c. Tipe “Black dot” Kerontokan rambut bisa terjadi dan bisa juga tidak terjadi. Jika terjadi kerontokan, kumpulan bintik hitam akan terlihat di kulit kepala yang botak. d. Tipe Favus Tipe ini ditandai dengan krusta kuning yang tebal sampai folikel-folikel rambut yang mengarahkan terjadinya kebotakan berparut. Tabel 2.1. Dermatofita penyebab tinea kapitis. Inflamasi Noninflamasi Black dot Favus M. audouinii M. canis M. nanum T. mentagrophytes T. schoenleinii T. tonsurams

T. verrucosum

M. audouinii M. canis M. ferrugineum T. tosurans T. tonsurans T. violaceum M. gypseum T. schoenleinii T. violaceum Sumber: Wolff et al, 2008

2.4. Nondermatofitosis

2.4.1. Defenisi

Nondermatofitosis adalah mikosis superfisial yang disebabkan jamur yang tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit, biasanya menyerang kulit yang paling luar Boel, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Etiologi

1. Malasasezia furfur Frey, 1985 Makroskopis: Koloni berwarna krem-kekuningan, halus atau kasar, bekilau atau kusam Mikroskopis: Ditemukan fragmen hifa bercabang dengan berbagai ukuran. Gambar 2.21. Makroskopis Malasasezia furfur Gambar 2.22. Mikroskopis Malasasezia furfur 2. Piedra hortai Frey, 1985 Makroskopis: Koloni berwarna coklat atau hitam dengan bagian tengah yang lebih tinggi dan datar pada bagian tepi. Dengan tekstur lembut. Mikroskopis: Ditemukan hifa bersepta dan bercabang dengan dinding tebal, bersamaan dengan sejumlah pembesaran sel seperti klamidokonia diantara sel. Gambar 2.23. Makroskopis Piedra hortai Gambar 2.24 . Mikroskopis Piedra hortai 3. Clasdoporium werneckii Frey, 1985 Makroskopis: Koloni awalnya basah, berlumpur, seperti ragi, dan berwarna hitam kemudian menjadi olive-black dan ditutupi oleh miselium hitam keabuan. Universitas Sumatera Utara Mikroskopis: Koloni muda menunjukan spora yang bervariasi dari warna, berbentuk oval atau elips, satu atau dua sel spora bersepta. Gambar 2.25. Makroskopis Clasdoporium werneckii Gambar 2.26. Mikroskopis Clasdoporium werneckii 4. Trichosporon beigelii Frey, 1985 Makroskopis: Koloni tumbuh dengan cepat, seperti ragi, dan berwarna kuning pucat. Semakin lama permukaan menjadi keriput, bagian tenagh menumpuk, dan warna menjadi kuning gelap. Mikroskopis: Ditemukan hifa hialin bersepta yang dapat berfragmentasi menjadi oval, atau persegi panjang, artrospore berukuran 3-9 m x 2-4 m. Blastospora terdapat pada satu atau lebih bagian pada artrospora. Gambar 2.27. Makroskopis Trichosporon beigelii Gambar 2.28. Mikroskopis Trichosporon beigelii Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Gambaran klinis

1. Pitiriasis versikolor Pitiriasis versikolor berhubungan dengan pertumbuhan yang berlebihan dari flora normal Pityrosporum orbiculare yang identik dengan Malasasezia furfur Havlickova, 2008. 2. Pitirosporum folikulitis Pitirosporum folikulitis adalah penyakit kronis pada folikel polisebasea yang disebabkan oleh spesies Pityrosporum yang identik dengan Malasasezia furfur Budimulja, 2011. 3. Piedra Piedra adalah infeksi jamur pada rambut, ditandai dengan benjolan nodus sepanjang rambut, dan disebabkan oleh Piedra hortai black piedra atau Trichosporon beigelii white piedra Budimulja, 2011. 4. Tine nigra palmaris Tinea nigra memiliki tanda khas berupa makula tidak berskuama berwarna coklat sampai hitam. Bagian yang paling sering terkena adalah palmar, tetapi dapat juga mengenai plantar dan permukaan kulit lainnya. Penyebab penyakit ini adalah Cladosporium wemeckii dan Cladosporium mansonii. Gejala klinis berupa kelainan kulit telapak tangan berupa bercak-bercak tengguli hitam dan sekali-sekali bersisik. Penderita umumnya berusia di bawah 19 tahun dan penyakitnya berlangsung kronik Budimulja, 2011. 5. Ketombe Dandruff Ketombe adalah kelainan yang ditandai dengan sisik berwarna putih sampai kekuningan pada kulit kepala. Malassezia spesies adalah spesies jamur yang diduga berperan sebagai agen penyebab terjadinya ketombe. Kondisi stres, kelelahan, cuaca ekstrim, produksi minyak pada kulit yang berlebihan, penggunaan sampo, dan gangguan neurologi memudahkan seseorang menderita ketombe Rudramurthy, 2014. Universitas Sumatera Utara 6. Otomikosis Otomikosis adalah infeksi jamur kronik atau subakut pada liang telinga luar dan lubang telinga luar, yang ditandai dengan inflamasi eksudatif dan gatal. Penyebab utamanya adalah jamur-jamur kontaminan, misalnya Aspergilus, Penisilium, dan Mukor Budimulja, 2011.

2.5. Jamur Kontaminan