14 Selain kandungan bahan baku, yang tidak kalah penting dalam menentukan
temperatur dan waktu adalah ukuran partikel. Ukuran partikel yang lebih besar akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari partikel yang berukuran lebih
kecil pada temperatur yang sama [39].
2.3 BRIKET
Briket dapat didefiniskan sebagai sumber energi alternatif yang dibentuk dari konversi fisik-mekanikal dari material dengan atau tanpa perekat dengan bentuk
dan ukuran yang berbeda. Proses pembuatan briket merupakan teknologi pemadatan bahan baku untuk meningkatkan densitas bahan baku tersebut dengan
bentuk dan ukuan yang seragam agar lebih mudah dalam penanganan, transportasi dan penyimpanan. Akhir-akhir ini briket telah menimbulkan banyak ketertarikan
di negara berkembang di seluruh dunia sebagai suatu teknik untuk memanfaatkan limbah biomassa sebagai sumber energi [40 dan 41].
Proses pembuatan briket dengan tujuan pembuatan bahan bakar telah ada ribuan tahun yang lalu namun kemudian pengaplikasiannya hilang begitu saja.
Sekitar abad ke-18, proses pembuatan briket mulai diperkenalkan lagi. Pada tahun 1865 telah ditemukan adanya mesin yang digunakan untuk membuat briket dari
gambut sebagai bahan bakar dan dicatat sebagai awal mula mesin pembuatan briket. Penggunaan briket organik briket biomassa baru-baru ini mulai
dibandingkan dengan briket batubara [42]. Briket memiliki standar dalam menentukan kualitas suatu briket. Tabel
2.4 menunjukkan standar suatu briket.
Tabel 2.4 Standar Kualitas Briket di Beberapa Negara [43 dan 44]
Sifat Arang Briket Jepang
Inggris Amerika Indonesia
Kadar Air 6-8
3,6 6,2
7,57 Kadar Senyawa Volatil
15-30 16,4
19-28 15
Kadar Abu 3-6
5,9 8,3
5,51 Fixed Carbon
60-80 75,3
60 77
Kerapatan gcm
3
1,0-1,2 0,48
1 -
Nilai Kalor kalg 6000-7000
7289 6230
5000
15 Ada beberapa keuntungan dari produksi dan penggunaan briket biomassa, yaitu:
1. Menyediakan sumber bahan bakar murah untuk keperluan rumah tangga,
yang terjangkau oleh semua penduduk 2.
Menyediakan sarana yang baik dalam mengkonversi limbah pertanian menjadi benda yang memiliki nilai ekonomi.
3. Membantu melestarikan beberapa sumber daya alam karena merupakan
alternatif yang tepat. Oleh karena itu, hal ini akan berguna untuk mengurangi jumlah minyak dan gas yang biasanya digunakan untuk
menghasilkan energi bagi keperluan rumah tangga. 4.
Menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang karena akan dibutuhkan operator untuk mengoperasikan mesin briket, mendistribusikan bahan baku
dan menjual briket yang dihasilkan. 5.
Produk yang dihasilkan mudah diangkut dan disimpan 6.
Proses ini membantu dalam memecahkan masalah penumpukan limbah biomassa
7. Bahan bakar yang dihasilkan seragam dalam ukuran dan kualitas
8. Membantu mengunagi kayu bakar dan penggundulan hutan
9. Briket yang dihasilkan tidak mengandung sulfur
10. Memiliki kualitas yang konsisten dan memiliki efisiensi yang sempurna
[41, 45 dan 46]. Beberapa kekurangan dari briket biomassa antara lain:
1. Harga investasi tinggi dan konsumsi energi yang besar dalam proses
pembuatannya 2.
Kadang-kadang terjadi karakteristik pembakaran yang tidak diinginkan misalnya asap
3. Keeratan briket yang dapat melonggar bila terkena air bahkan akibat
kelembaban cuaca yang tinggi [41 dan 45].
2.4 PEREKAT BINDER