Sequence Diagram Proses LIP Flowchart Gambaran Umum dan Flowchart Pengolahan Citra dengan LIP

3.3.4 Sequence Diagram Proses LIP

Adapun Sequence Diagram untuk Proses LIP dapat dilihat pada Gambar 3.5. {} Ambil Citra Proses konsistensi citra {} Hasil Perbaikan Citra Input citra LIP Actor Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses LIP Dari sequnce diagram pada gambar 3.5 dapat dilihat bahwa citra diproses dengan metode LIP dengan menginput citra terlebih dahulu dan setelah proses LIP dapat ilakukan proses analisis akhir .

3.3.5 Flowchart Gambaran Umum dan Flowchart Pengolahan Citra dengan LIP

Secara umum proses yang dilakukan ini dapat dilihat pada flowchart gambaran umum pada Gambar 3.6. Universitas Sumatra Utara Start Input File Citra.jpg atau.bmp End Tampilkan Citra hasil Pengolahan Citra Dengan LIP Gambar 3.6 Flowchart Sistem Flowchart di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pertama, program dimulai. 2. Kemudian, input citra yang akan diolah dengan format .bmp atau .jpg. 3. Citra akan diolah ketetapan warnanya menggunakan Logarithmic Image Processing dengan proses yang telah ditentukan. 4. Setelah itu, hasil citra yang telah diolah dengan LIP akan ditampilkan. 5. Akhiri program. Universitas Sumatra Utara Sedangkan secara khusus proses yang dilakukan dapat dilihat pada flowchart gambaran khusus Gambar 3.7. start α, β Citra input Ubah citra ke dalam array Array Pixel RGB i=0 j=0 f’ i, j= α logMai,j+1 + β[logḟi,j+1 - logMai,j+1] jarray pixel RGB.length tidak Array result RGB Ubah array result RGB menjadi citra hasil Citra hasil end ya iarray pixel RGB.length ya tidak i=i+1 j=j+1 Gambar 3.7 Flowchart Pengolahan Citra dengan LIP Universitas Sumatra Utara Penjelasan dari flowchart sistem secara khusus pada metode Logarithmic Image Processing adalah sebagai berikut: 1. Memulai program dengan menginput citra awal yang berformat .jpg dan .bmp. 2. Lalu citra akan diubah ke dalam bentuk array. 3. Ditemukan array pixel Red, Green, Blue, dimana i=0 dan j=0. 4. Citra yang telah diubah menjadi array dan dikoreksi warnanya, diolah dengan Logarithmic Image Processing dengan mencari nilai median untuk tiap warna R,G dan B. 5. Jika ditemukan I dimana merupakan nilai byte citra yang jumlahnya 0 maka akan ditambah dengan 1 agar tidak tercapai nilai 1 dalam kondisi maksimum, selanjutnya akan diolah kembali oleh sistem. Begitu pula dengan J, yang jika ditemukan nilai 0 akan ditambah dengan 1 untuk mencapai nilai 1 dalam kondisi maksimum. 6. Jika tidak ada nilai 0 maka dicari kembali nilai max dan min dari result array yang akan digunakan untuk proses recoloring. Dimana proses ini memastikan nilai-nilai yang ada didalam result array berada pada selang 0 – 255. 7. Selanjutnya resul array R,G dan B diubah menjadi citra hasil dan didapatkan citra hasil yang telah diberi color constancy. Universitas Sumatra Utara

3.3.6 Pseudocode LIP