Gerakan Kopling dan pengereman berjalan cepat dan

8.5 Gerakan Kopling dan pengereman berjalan cepat dan

Pengereman

tiba-tiba. Pengereman langsung

Penggerakan mesin tenun tediri kabanyakan dilengkapi mekanik dari satu unit penggerak yaitu pengerem lainnya yang motor listrik, mekanisme roda terpasang pada poros utama. gigi, sebuah kopling dan Pada mesin tenun moderen pengereman. Fungsi-fungsi peralatan pengereman dipasang penggerakan terbagi menjadi pada poros lain atau langsung empat langkah : Posisi mesin pada motor listrik. Pengereman istirahat, mulai jalan, berputar langsung memerlukan saat normal dan berhenti.

kontak yang lebih tinggi untuk menghasilkan putaran poros

utama yang memadai.

Gambar 8.6 Tipe Penggerak Sederhana

8.5.1.2 Penggerak

dengan

sedangkan yang terletak pada

Kopling

poros lain dapat dilihat pada gambar 8.6 C.

Agar menjalankan dan mengerem mesin tenun lebih

8.5.2 Kopling

mudah, suatu kopling gesek ditempatkan antara motor listrik Kopling yang digunakan pada dan poros utama. Kopling dan mesin tenun dibagi dalam pengerem merupakan suatu unit beberapa kelompok gabungan tersendiri yang dapat berdasarkan susunannya dan dipasang pada poros utama gesekan permukaannya. atau poros pukulan, atau

1. kopling Frontal

langsung poros motor listrik.

a) Cakram kopling hanya Penggerak dengan kopling

memiliki satu permukaan gesek pada poros utama dapat

gesek antara penggerak dilihat pada gambar 8.6B

dengan bagian-bagian dengan bagian-bagian

8.7 sudut kerucut konis gambar 8.12 A)

Į sampai 60 0 .

antara 45 0

b) Kopling datar dapat memiliki

3. Kopling silinder baik satu cakram berputar

Kopling konis rancangan atau beberapa piring yang

texima diperlihatkan pada

dapat bergerak dan gambar 2. kontruksi kopling terpasang pada suatu alur

ini agak komplek terutama dibagian dalam.

pada waktu transfer gerakan

2. Kopling Konis kontak kopling. Suatu tipe kopling konis diperlihatkan pada gambar

Gambar 8.7 Kopling Konis

8.5.3 Rem

poros akan bengkok karena tekanan. Beberapa tipe mesin

x Rem Drum dilangkapi dengan rem dua rahang dalam yang hampir

Mesin tenun biasanya sama dengan rem mobil dilengkapi dengan rem drum konvensional. Bagaimana pun luar / dalam, rem cakram atau efisiensi pengereman ini lebih rem konis. Rahang tunggal rem ringan dari pada rem rahang luar tidak banyak dipakai lagi tunggal. Pada gambar 8.8 A, pin pada mesin tenun karena efek (1) pada rahang (2) dan (3) remnya rendah dan karena tidak terpasang mati pada yang dibebani hanya satu sisi, rangka mesin. Pada mesin air Mesin tenun biasanya sama dengan rem mobil dilengkapi dengan rem drum konvensional. Bagaimana pun luar / dalam, rem cakram atau efisiensi pengereman ini lebih rem konis. Rahang tunggal rem ringan dari pada rem rahang luar tidak banyak dipakai lagi tunggal. Pada gambar 8.8 A, pin pada mesin tenun karena efek (1) pada rahang (2) dan (3) remnya rendah dan karena tidak terpasang mati pada yang dibebani hanya satu sisi, rangka mesin. Pada mesin air

Gambar 8.8 Rem Mesin Tenun

x Rem Ban ban dalam posisi bebas dari drum (gambar 8.8B)

Rem ban memberi efek pengereman yang jauh lebih x Rem konis besar sehingga banyak digunakan pada mesin tenun. Suatu contoh rem konis dapat Untuk menjamin pemisahan dilihat pada gambar 8.8, yang yang sempurna ban rem (2) dari biasanya melengkapi mesin keliling drum (1) pada waktu mesin gripper projektil. Suatu rem dilepas, rem dilengkapi kekurangan rem cakram satu dengan penutup (3) dan sisi dan rem konis adalah daya beberapa skrup (4), sehingga rem terhadap poros. Dipihak

lain pelat rem biasanya lain pelat rem biasanya

16 dipasang pada alur drum pada saat berputar. Hal ini yang dipasang pada kurung siku dapat diatasi dengan rem (breaket) 19. magnit listrik yang digunakan

Gambar 8.9

Kopling Magnit Listrik dan Pengereman

8.5.4 Pengontrol Penggerakan

liku-likunya dan karena jarak yang jauh antara tuas

Pada mesin tenun tipe lama penggerak dengan poros penggerak dengan kupling kupling, hal ini akan biasanya dikontrol secara menimbulkan masalah mekanis sedangkan pada tipe kompleks, biasanya baru digunakan sistem kontrol komponennya dirancang yang magnit listrik.

memiliki ruang khusus. Selain itu tenaga yang diperlukan juga

x Kontrol Penggerak lebih besar.

Mekanis

kontrol penggerak magnit listrik mengacu pada keruwetan dan

Oleh karena secara komparatif ongkos yang tinggi pada sistem sistem ini lebih ruwet dan banya mekanis, kontrol penggerak Oleh karena secara komparatif ongkos yang tinggi pada sistem sistem ini lebih ruwet dan banya mekanis, kontrol penggerak

untuk menghentikan mesin, Keuntungan yang diperlihatkan

peralatan pemeriksan dan dari sistem magnit listik tersebut

keselamatan mesin tenun adalah :

mudah dihubungkan. - Tidak diperlukan tenaga fisik - Penampilan mesin, sepeti untuk menangani mesin

menghentikan mesin pada tenun.

saat bekerja, pengembalian - Pemindahan tenaga listrik

sisir pada posisi titik mati, sangat sederhana dan alat

inching atau gerakan kontrol dapat ditempatkan

membalik dapat dikontrol dimana saja pada mesin

secara terprogam.

8.5.5 Rancangan Penggerak Kopling Pelat Tunggal Sulzer

Gambar 8.10 Kopling Pelat Tunggal

Puli kopling terdiri dari dua friksi (17). ketika tuas penjalan bagian (16) dan (18) yang (14) diputar seperti arah sudut Į berputar pada poros (19) dan garpu (13) bergerak menekan duhubungkan dengan pelat pin (12) ke kiri. Putaran poros Puli kopling terdiri dari dua friksi (17). ketika tuas penjalan bagian (16) dan (18) yang (14) diputar seperti arah sudut Į berputar pada poros (19) dan garpu (13) bergerak menekan duhubungkan dengan pelat pin (12) ke kiri. Putaran poros

x Kopling Novostav dan Rem

Gambar 8.11

Kopling dengan Pengontrol Rem oleh Magnit Listrik Tunggal

Puli kopling (10) dengan berjalan dengan dorongan lager permukaan gesek (9) dapat (3), menekan cakram rem (5) berputar dan terpasang pada dan menekan bagian (6). mesin poros tetap (15). bagian kopling tenun berhenti. penggerak (8) disekrup pada cakram rem (9)

x Menjalankan mesin

x Pada saat diam Waktu magnit listrik berjalan, jangkar pelindung (13) dan

Magnit listrik (12) pada posisi sekrup (14) denga penyisip (11) “off”, jangkar pelindung (13) beputar dengan arah S. terlepas dan kopling tidak Hasilnya puli kopling (10) terhubung. Takanan pegas (2) terlepas, permukaan gesek (9) Magnit listrik (12) pada posisi sekrup (14) denga penyisip (11) “off”, jangkar pelindung (13) beputar dengan arah S. terlepas dan kopling tidak Hasilnya puli kopling (10) terhubung. Takanan pegas (2) terlepas, permukaan gesek (9)

8.5.6 Gerakan Putaran Balik

kebanyakan mesin tenun tanpa teropong tidak dapat dioperasikan dangna arah putaran terbalik, karena dilengkapi dengan cam yang harus berputar satu arah. Mesin tenun gripper projektil sulzer tidak dapat disetel sama sekali, karena makanisme penyisipan pakan dirancang hanya untuk satu arah putaran. Untuk menghindari kerusakan mesin roda pemutar poros utama dilengkapi dengan rahang kopling A seperti terlihat pada gambar 8.7, sehingga gigi

B didepannya terhubung dengan dan dapat diputar kedalam hanya satu arah dengan putaran waktu mesin jalan selanjutnya pada rangka mesin terpasang rol kupling R yang rol-rolnya tertekan pegas sehingga terhubung, sehingga poros utama (1) dapat diputarkan sesuai dengan arah S Ada 3 macam cara pembalikan pada mesin tenun :

1) Putaran balik mesin tenun bersumber pada motor penggerak balik. Suatu tombol pengontrol mesin tenun yang akan mempengaruhi gerak poros utama, yaitu merubah tombol “ on ” menjadi “ off ” apabila sisir berada pada titik mati belakang.

2) Putaran balik mesin tenun bersumber dari motor listrik khusus, yang pada saat jalan terkunci oleh tuas penjalan mesin. Pada mesin dobby dan mesin-mesin tenun yang mahal dilengkapi dengan sistem inching yang dihubungkan dengan motor penggerak setiap peluncuran pakan.

3) Putaran balik mesin tenun dihasilkan secara mekanik. Gerakan biasanya berasal dari bagian berputar dari kopling lepas dan diteruskan ketika bergesekan dengan poros utama mesin tenun. Salah satu sistem ini digunakan pada mesin tenun seperti gambar 24 A. Pada puli kopling (1) terdapat gigi (2) Roda (4) yang terpasang bersama cakram gesek (7) pada poros lain digerakkan oleh rantai (3). ketika poros S bergerak ke atas gesek (6) dan 7 menyebabkan poros penggerak (5) berputar kearah yang berlawanan.

8.6 Penguluran Lusi

bekerja pada setiap peluncuran pakan, tanpa

Penguluran lusi ada dua memandang apakah macam, yaitu :

penyisipan pakannya

a) Penguluran lusi negatif, berhasil atau tidak. Pada yang menggunakan rem

pengukuran semi positif. beam lusi. Apabila tegangan

penguluran lusi terjadi lusi meningkat beam lusi

karena tegangan benang. berputar mengulur benang

Apabila benang cukup yang sesuai dengan panjang

tegang terjadi penguluran. lusi yang ditarik, sehingga

Gerakan penguluran positif mencapai tegangan benang

terjadi lebih teratur dan tidak normal lagi.

terpengaruh oleh tegangan

b) Penguluran lusi positif, yang benang. Sistem ini hanya merupakan pengukuran cocok untuk membuat kain yang sebenarnya dan

tertentu.

8.6.1 Rem Beam Lusi

Gambar 8.12 Ban Rem pada Beam Lusi

Untuk menghasilkan tegangan - pada saat diameter yang tetap pada setiap

gulungan mengecil, jarak perubahan diameter gulungan

antara titik tumpu tuas G benang, posisi bandul G harus

dengan titik putar tuas G diubah dengan cara :

relatif lebih besar. - pada saat gulungan besar, jarak antara titik tumpu tuas

G relatif lebih kecil

Rem Beam Lusi Otomatis

Gambar 8.13 Rem Beam Lusi Otomatis

Benang lasi tergulung pada barrel (laras) yang terbuat dari baja. Cakram rem (3) terpasang dibagian ujung beam, dan bagian rendahnya berputar pada suatu bearing (lager), yang berhubungan dengan dengan rangka mesin. Cakram rem selanjutnya dililit ban rem (5) dari atas dengan salah satu ujung pada rangka mesin, sementara ujung ban rem lain dikendalikan oleh lengan pendek (6). Gaya rem B oleh lilitan ban rem dihasilkan oleh gaya pegas (8), yang ditempatkan pada lengan panjang tuas lengkung (6). tegangan pegas diteruskan oleh hubungan bar penarik (9) ketuas lengkung (6) dan oleh

lengan pendek tuas ini diteruskan ke ban rem. Ujung pegas yang kain dipasang pada braeket (kurungan) (10) pada rangka mesin. Pengontrolan gaya pengereman dipengaruhi oleh perubahan diameter gulungan berkurang akan ditarik oleh bar tarik penghubung (9) yang dipindahkan oleh tuas kontak. Jarak pada tuas lengkung (6) akan berubah.

8.6.2 Penguluran Lusi dengan Gandar Belakang

Penguluran lusi otomatis merupakan salah satu faktor penting dalam mekanisasi yan dapat membantu operator untuk Penguluran lusi otomatis merupakan salah satu faktor penting dalam mekanisasi yan dapat membantu operator untuk

1. penguluran lusi dengan putaran beam yang terputus-putus

2. penguluran lusi dengan putaran beam yang konstan

8.6.2.1 Penguluran

Lusi

dengan Kendali Pengungkit

Penguluran lusi otomatis masih tetap manggunakan sestem Roper dan Barlet yang telah berjalan puluhan tahun. Sistem ini terbagi menjadi dua kelompok :

1. penguluran yang bar penariknya dikendalikan oleh pawl (cakar) pada setiap pergantian langkah x dari bagian penggerak penguluran lusi. Langkah x akan berkurang ketika gandar belakang (back rest), ketika benang lusi kendor akan turun. Hasilnya adalah

saat penguluran akan lebih lama. Tipe penguluran lusi ini dapat dilihat pada gambar 8.14A. Benang lusi dari beam lusi (1) ke rol back rest (2). lengan back rest rol 3 ditahan oleh pegas daun atau pegas spiral, yang menghasilkan gaya momen menurut arah M. Tarikan bar (4) dihubungkan dengan pengungkit (tuas) lengan gandar (5). pada saat benang kendor, rol G mendekati cam (7) dan jarak berkurang karena posisi cam (7) tetap, langkah bar penarik (8) semakin berkurang dan lusi diulur lebih cepat. Gerakan penguluran diperoleh perputaran gigi cacing (10) yang digerakan oleh sebuah cakar (pawl) pada gigi rachet oleh kopling rol (9). cara kerja sistem ini akan dijelaskan lebih rinci. Gerakan penguluran diteruskan oleh gigi cacing (10), (11) dan roda (12) dan (13) ke beam lusi (1). poros gigi cacing tertahan oleh sebuah rem untuk mencegah putaran balik. Ketika kuku kopling ( claw cluth) telah lepas, beam lusi dapat diputarkan kedepan dan kebelakang dengan roda putar tangan.

2. gerakan penguluran lusi yang gerakan bar penariknya oleh pawl (cakar) 2. gerakan penguluran lusi yang gerakan bar penariknya oleh pawl (cakar)

Dipihak lain bar (6) Tegangan benang lusi

dihubungkan ke tuas (7) diraba oleh back rest (2), (3)

oleh pawl (8). gerakan yang mengimbangi pegas Z.

kemudian diteruskan oleh Pada saat benang kendor,

rachet (9) dan gigi cacing back rest akan turun, dan

(10),(11),(12),(13) kedalam perubahan posisinya akan

beam lusi (1).

diteruskan oleh tenaga pengungkit (3) ke (5) untuk x Mekansime Penguluran menarik bar (6). Pin A yang terangkat dalam bidang Untuk memindahkan gerakan gerak lengan y dari tuas (14) bar penarik ke gerak putar

A dihubungkan dengan beam lusi digunakan sword (14). karena sword mekanisme penyuapan lusi (pedang) (14) berayun yang berbeda-beda, antara lain konstan, langkah penarikan

- Sistem Rachet dan Pawl

Gambar 8.15 Mekanisme Penguluran Lusi

Minimal satu pawl (2), dipasang gigi rachet yang kecil waktu pada tuas (1), yang berayun penyuapan, dua sampai (4) pada poros (4) dari gigi rachet pawl yang panjangnya berbeda (3). untuk mendapatkan langkah dipasang pada tuas. Untuk Minimal satu pawl (2), dipasang gigi rachet yang kecil waktu pada tuas (1), yang berayun penyuapan, dua sampai (4) pada poros (4) dari gigi rachet pawl yang panjangnya berbeda (3). untuk mendapatkan langkah dipasang pada tuas. Untuk

8.6.3 Penguluran Dua Beam

sangat halus, pada keliling rachet dipasang 8 sampai 21 Pada mesin tenun dengan lebar pal rachet ring (5). pawl ditekan diatas 3 m, persiapan untuk rachet 5 dengan pegas 8.

beam lusi agak lebih sulit, karena itu penggunaan beam lusi terdiri dari dua beam.

Gambar 8.16 Penguluran Lusi untuk Dua beam

Kedua beam lusi (8a) dan (9a) terbentang melintang selebar dapat berputar dan posisinya mesin tenun yang menopang berdampingan, satu garis kedua beam tersebut. Setiap sumbu poros. Jarak kedua beam dikendalikan oleh sistem beam harus sekecil-kecilnya penguluran sendiri tapi hanya dan biasanya antara 60-80 mm. menggunakan satu back rest. Karena kekerasan gulungan Sistem ini menuntut penyetelan dan diameter gulungan tidak yang sempurna untuk kedua pernah sama, kedua beam tidak beam untuk menjaga hasil dapat dipersatukan sistemnya tegangan yang sama pada dan harus dipisahkan sendiri- kedua bagian lembar lusi. sendiri. Satu back rest bersama

8.7 Beam Lusi

pertenunan keseluruhan lebar kerja lusi harus dibagi menjadi

Selama tiga dekade beam lusi dua kelompok beam lusi. Untuk secara perlahan-lahan telah memproduksi kain dai serat bertambah dari 500 mm sampai buatan, tipe beam lusi sutra 800 mm dan pada mesin-mesin dengan garis-garis tebal yang mutakhir sampai 1000 mm. terbuat dari laras baja dan dapat Sekarang sudah banyak mesin dimasukkan ke lubang piringan tenun yang lebar kerjanya

(rlange), digunakan untuk 3,3 m, 4 atau 5,4 m. Untuk mengatasi tekanan radial dan

mengatasi kesulitan pada saat aksial yang ditimbulkan.

Gambar 8.17 Macam-macam Beam Lusi

8.8. Gandar Belakang

1) Mengontrol

tegangan

benang, baik dengan

8.8.1. Macam-macam Gandar

posisinya dan ayunannya

Belakang

waktu bergerak.

2) Meraba tegangan benang Gandar belakang atau back rust

lusi waktu gerakan dirancang untuk menjalankan

penguluran, bila dua fungsi waktu menenun :

menggunakan peralatan.

Bermacam-macam back rest Selanjutnya gandar belakang dibuat sesuai dengan dapat dilbuat lebih sederhana, perbedaan tipe peralatan terdiri dari satu rol atau dua pengontrol tegangan, benang mesin tenun yang menjalankan lusi dan anyaman kain yang tugas berat biasanya dilengkapi diinginkan.

dengan multi rol gandar belakang, tetapi mesin ringan

Apabila digunakan peralatan dan berat kebanyakan penguluran, salah satu rol dilengkapi dengan back rest gandar layang harus dimuati ganda. Rol back rest biasanya tenaga pegas, karena posisinya merupakan rol berputar yang ditentukan oleh kecepatan kecepatan kelilingnya sesuai beam berputar.

dengan penyuapan. Pada mesin tenun berat satu dari dua rol

Apabila digunakan rem lusi, penuh tegangan benang lusi penampilan gandar belakang dari mesin tenun ke peralatan tidak dipengaruhi oleh putaran penguluran. beam lusi dan rol gandar belakang dapat dimuati pegas, Gambar di bawah ini atau digerakkan secara positif menunjukkan bermacam- atau dapat diubat posisinya macam lokasi-lokasi back rest. tetap.

Gambar 8.18

Lokasi Back Rest pada Mesin Tenun

8.8.2. Penyetelan Gandar

sampai 100 mm. Pada

Belakang

beberapa mesin tenun sutra gerakan penguluran benang lusi

Back rest harus disetel dan back rest ditempatkan pada ketinggiannya untuk menjamin suatu dudukan khusus yang penganyaman benang lusi yang dapat dipindahkan beberapa sempurna, ketinggian biasanya puluh cm jauhnya dari mesin. antara 70 sampai 100 mm di atas garis lusi atau antara 60

8.9. Penyetelan Tegangan

sampai 80 mm dibawah garis

Benang Lusi

lusi.

a. Pengereman lusi Pada beberapa benang Pengoperasian rem lusi dimungkinkan untuk menyetel dilakukan oleh tangan operator ulang ketinggian antara 150 sendiri. Penyetelannya a. Pengereman lusi Pada beberapa benang Pengoperasian rem lusi dimungkinkan untuk menyetel dilakukan oleh tangan operator ulang ketinggian antara 150 sendiri. Penyetelannya

yang tepat, disarankan untuk c. Penguluran lusi dan memberi tanda dengan warna

penyuapan yang terputus- atau gambar pada cakra beam

putus

dan tuas bandul. Pada gambar Gandar belakang tidak roda pemutar digunakan untuk behubungan dengan gerakan mengencangkan rem lusi yang penguluran dan mesin tenun dilengkapi dengan piring (dial) berputar melalui suatu posisi yang sudah disetel, tetapi yang sistem penyuapannya tanda-tanda itu tidak sesuai pada posisi naik maksimal siap dengan pengurangan diameter untuk menyatu. Hal itu biasanya gulungan pada beam. Dengan terjadi pada posisi mengetek. rem lusi otomatis jarak Lusi dan kain menjadi kendor maksimal y disetel untuk beam dan seutas tali di belakang penuh. Rol peraba 12 harus digunakan untuk menyetel menekan lusi pada beam. mekanisme penyuapan. Tegangan lusi yang diinginkan Penguluran lusi dihubungkan disetel pada pegas 8.

dengan gandar belakang. Pertama lusi dan kemudian kain

Penguluran benang lusi ditegangkan kembali. Untuk dioperasikan dengan rem lusi menghindari terjadinya bar kain jika sisir pada posisi mengetek pada saat awal gerakan. Harus dan tegangan benang mencapai dilakukan lebih hati-hati maksimal. Pada umumnya rem sehingga ujung kain tidak

lusi seperti pada gambar menjauhi sisir. Mesin tenun tersebut akan mengulur lusi sisap dijalankan dan pakan ketika dilepas oleh gaya S.

dipersiapkan dengan baik dengan cara memutar roda

Rem lusi pada gandar layang pemutar pada peralatan suatu mekanisme yang dinamis penggulung kain. Sesudah yang penampilannya tergantung beberapa pada disisipkan pada kecepatan sudut beam lusi dengan baik-baik peralatan selanjutnya.

penguluran disetel dengan baik dengan menghubungkan ujung

b. Gerakan penguluran lusi kain ke gandar belakang, Penampilan setiap penguluran sementara mesin dijalankan lusi tegantung pada gandar gerakan penguluran dengan b. Gerakan penguluran lusi kain ke gandar belakang, Penampilan setiap penguluran sementara mesin dijalankan lusi tegantung pada gandar gerakan penguluran dengan

water jet daerah anyamannya Rol gandar belakang harus membentuk sudut 36 0 C untuk dipasang horisontal dan vertikal memudahkan mengalirnya air sejajar dengan poros. Untuk dan penyuapan air ke ruang menghindari lusi yang antar kamran. menggelincir salah satu sisi pegas pada kedua sisi mesin Hal ini juga dapat menghasilkan harus kencangkan dengan sudut mulut lusi yang lebih kecil cermat.

dan pelayanan yang lebih mudah. Daerah anyam

8.10. Penggulungan Kain

(weaving plane) yang miring juga digunakan pada mesin

8.10. 1. Pengontrol Kain dan tenun jet. Daerah anyam yang

Benang Lusi

miring memiliki dua kerugian :

1. Tidak dapat menggunakan Pada kebanyakan mesin tenun,

dobby dan jaquard yang benang lusi terbentang, biasa. horizontal dari rol back rest 1,

2. Untuk mesin-mesin lebar melewati silangan 2 (lease rod)

kamran cenderung, dan silangan-silangan serta

menyimpang ke sisi mesin peralatan otomatis lusi putus.

dan karena itu pada bagian Kemudian benang lusi secara

tengah harus diberi individu dicucuk ke gun (heald)

pemandu agar seimbang pada kamran (heald shaft) 4,5,

pada kedua sisi.

dan lubang sisir 6. Daerah tempat benang lusi terbentang

Gambar 8.19

Pengontrol Kain dan Lusi pada Mesin Tenun

8.10. 1. 1. Batang

Silangan gerakan lusi, batang pemisah

(Lease Rod)

harus diikat dengan tali. Kadang-kadang batang silangan

Untuk membantu pemisahan ini dengan sengaja dibuat untuk benang lusi dimungkinkan bisa bergerak untuk tegangan pemisahan berdarakan hasil secara bergantian padalusi penganjian. Batang pemisah (2) genap dan lusi ganjil. Beberapa dan (3) ditempatkan di antara bentuk batang pemisah yang gandar balakang (1) dan biasa disebut cradle (ayunan) kamran (4) dan (5).

digunakan untuk mengatasi jumlah lusi yang lebih banyak

Batang silangan (2) (lebih rapat). Waktu menenun penampangnya lebih besar anyaman polos salah satu “air untuk memisahkan lusi dengan jet” untuk menambah tegangan sudut yang lebih besar,

pada salah satu bagian benang lusi pada waktu pembukaan,

Batang pemisah (3) bentuknya selama pengetekan. datar (flat) untuk mencegah kemungkinan benang putus Ayunan berasal dari rangka pada saat pembukaan

mesin (1) yang dipasangi batang (3) dan tuas (4).

Pembagian batang pemisah Peralatan tersebut disetel untuk benang lusi tidak sama dengan menghasilkan ayunan berasal kamran untuk menghindarai dari cam O, sehingga batang (7) batang pemisah terbawa juga berayun.

Gambar 8.20 Ayunan Batang Silangan

Ketika mulut sudah terbuka dan batang (7) berayun ke atas, benang lusi (8) menjadi tegang dan benang lusi (9) kendor, seperti terlihat pada gambar. Ketika sisir (10) mengetek, pakan (11) yang ditempatkan pada bagian rendah daerah anyam. Pengalaman pabrik memperlihatkan bahwa penggunaan batang silangan berayun telah mampu meningkatkan kerapatan benang 15% sampai 20% dengan tenaga pengetekan yang sama.

Pengontrol Lusi putus dipasang didepan atan kadang-kadang dibelakang batang silangan. Peralatan ini tidak hanya memeriksa keajegan benang

lusi, tetapi juga untuk menyeimbangkan tegangan benang lusi yang beraneka dan juga ikut mempengaruhi pembentukan mulut lusi yang bersih. Hal ini juga menyebabkan putus benang pada mesin tenun yang dilengkapi dengan pengontrol lusi putus, jumlah lusi putusnya berkurang, bila dibandingkan tanpa peralatan tersebut. Ada aturan tertentu untuk menentukan susunan Drop Wire (Kawat Penjatuh) yang dicucuki sehelai benang lusi. Drop Wire tengah harus lebih jauh jaraknya dari penyangga bar, agar kawat penjatuh jatuhnya lebih mudah khususnya pada bagian pinggir. Disatu pihak, sangat tidak diinginkan khususnya untuk mesin tenun yang sangat lebar, bahwa saat jatuhnya kawat penjatuh sesuai lusi, tetapi juga untuk menyeimbangkan tegangan benang lusi yang beraneka dan juga ikut mempengaruhi pembentukan mulut lusi yang bersih. Hal ini juga menyebabkan putus benang pada mesin tenun yang dilengkapi dengan pengontrol lusi putus, jumlah lusi putusnya berkurang, bila dibandingkan tanpa peralatan tersebut. Ada aturan tertentu untuk menentukan susunan Drop Wire (Kawat Penjatuh) yang dicucuki sehelai benang lusi. Drop Wire tengah harus lebih jauh jaraknya dari penyangga bar, agar kawat penjatuh jatuhnya lebih mudah khususnya pada bagian pinggir. Disatu pihak, sangat tidak diinginkan khususnya untuk mesin tenun yang sangat lebar, bahwa saat jatuhnya kawat penjatuh sesuai

yang diinginkan. Temple Pada umumnya lima baris dirancang untuk kebutuhan kawat penjatuh (Drop Wire) yang berbeda-beda. Untuk kain- pada mesin dengan empat kain rumah tangga yang berat sampai enam kamran, karena dan dari sutra halus dan kain harus memberi kelonggaran payung serta beberapa kain wol pada distribusi benang lusi pada dan linen menggunakan temple. kawat penjatuh dan kamran. Prinsip ini tidak berlaku untuk Macam-macam Temple pinggir kain, yang rol Ada bermacam-macam tipe penjatuhnya dipasang pada Temple, yaitu : baris pertama dan terakhir yang - Roller Temple (Rol Temple) lebih dekat agar tidak mudah - Ring Temple (Cincin Temple) putus. Kawat penjatuh dipasang - Clamp Temple (Klem Temple) dengan cara berbeda-beda.

a) Roller Temple Untuk lusi sutra dan filamen, Tipe ini paling banyak garpu kawat penjatuh terendah digunakan (lihat gambar 8.3). dipasang pada bar pemandu Rol dapat berputar dan dan untuk benang elastis dipasang pada poros tetap I dipasang diantara bar pemandu.

kain T lewat disekeliling rol dan dipegang teguh oleh penutup 3.

8.10.1.3 Temple

Penutup dan poros dipasang pada suatu penyangga 4.

Peralatan ini terdiri dari susunan Bagian depan penutup disetel cincin yang bagian luarnya pada jarak 2 mm – 4 mm darai terdapat susunan jarum-jarum posisi sisir waktu mengetek. yang terpasang tetap. Selama

Gambar 8.21 Roller Temple

Temple dipasang pada suatu memberikan efek rentangan bar lurus atau setiap temple yang efisien, rol temple terdiri memiliki pemegang sendiri. dari beberapa ring (5) . Sumbu

D dengan yang lebar, pembawa pakan sumbu rol O 1 , sehingga ring dapat terjepit dimulut lusi dan dapat berputar pada poros 6. karena itu temple harus berpegas. Penutup temple b) Ring Temple dapat dipasang tetap diatas Pinggir kain memasuki temple atau dibawah. Bagian atas sepanjang titik B, yang dipasang penutup dilengkapi dengan dengan penutup tetap 3, dan lubang pengamatan A. Suatu dipegang oleh pin-pin horizontal Multiringring Temple dengan ring 2. Ring 2 ditempatkan pada penutup bawah digunakan poros 1. Pin disusun dalam satu untuk penutup jet.

Pada mesin tenun teropong ring O 5 bersudut

atau beberapa baris. Untuk kain Fungsi sebuah rol temple yang halus ditempatkan dua adalah menjaga lebar kain agar horizontal pin. selalu sama pada saat disuapkan mengelilingi ring c) Clamp Temple pada titik B (lihat gambar 8.21). Sebuah Clamp Temple bisa Kain yang tidak banyak dilihat pada gambar 59.B. mengkeret cukup menggunakan Clamp bawah 3 bergerak pada satu atau dua pasang rol (2) . poros 4. Clamp terbuka pada Rol terbuat dari logam, karet saat sisir mengetek, ketika atau plastik. Rol Metal terbentuk penyangga N memukul sekrup selubung, sedangkan rol plastik penyetel tuas 6. Ketika sisir berbentuk lonjong beralur pada kembali ke belakang, clamp keliling permukaannya. Kain- bertutup kembali oleh suatu kain yang sempit membutuhkan pegas dan memegang pinggir rol temple berpaku. Untuk kain agar terbentang.

Gambar 8.22 Ring Temple Mendatar

Gambar 8.23 Clamp Temple

8.10.2 Gerakan Penggulung jumlah pakan yang disisipkan

Kain

atau dengan ketebalan pakan yang sudah teranyam. Pada

Mesin tenun moderen biasanya sistem ini dapat digunakan dilengkapi dengan sistem benang pakan yang penggulungan positif, yang kehalusannya beraneka ragam. dirancang untuk benang pakan yang nomornya sama. Sistem

8.10.2.1 Penggulungan Positif

ini menghasilkan penarikan kain secara teratur untuk setiap Penggulungan positif terdiri dari panjang kain tertentu.

dua bagian : yaitu bagian Hasilnya adalah kerapatan penarik dan susunan roda gigi. pakan yang seragam pada Bagian penarik dapat dilakukan setiap jarak tertentu.

oleh sebuah cakra (pawl atau Penggulungan negatif akan oleh suatu susunan roda gigi menarik kain sesuai dengan (gearing).

x Sistem Satu Pawl

Gambar 8.24 Penggulung Kain Satu Pawl

Gerakan penyuapan oleh pawl 4 Putaran gigi rachet R 2 berasal dari ayunan kaki lade diteruskan ke roda gigi melalui bar penarik 1. Karena penggulung E, melalui roda gigi tipe ini tidak dilengkapi dengan

A, X, V, B, C, D dan E. suatu gigi penuh, maka untuk Kecepatan penarikan kain mengatasi pembalikan arah tergantung pada jumlah gigi putaran dipasang pal penahan roda. Roda gigi diatas dan pada

7. diameter gandar parut R.

b) Sistem Multi Pawl

Gambar 8.25 Penggulungan Sistem Multi Pawl

Untuk menenun sutra atau berbeda dengan sistem satu filamen dibutuhkan suatu pawl, hanya disini terdiri dari 1 penarikan yang halus (tidak gigi rachet, 2 gigi payung, 2 gigi terputus-putus). Pada dasarnya ulir (worm) dan 1 roda gigi susunan roda gigi tidak banyak biasa.

x Sistem Putaran Rol Tetap

Gambar 8.26 Penggulungan Tanpa Pawl

Pada mesin tenun moderen Hal ini juga akan menentukan suatu putaran rol penarik yang efisiensi proses pertenunan. terus menerus (kontinyu) dapat menghasilkan kain yang lebih

8.11.1 Macam-macam Cam

rata, halus dan tidak banyak menimbulkan cacat kain. Sesuai dengan tipe cam yang Seperti sistem yang lain. Mesin digunakan, pembukaan mulut ini dilengkapi dengan roda gigi lusi dibagi menjadi dua kategori ganti (Change Gear) D, yang x Pembukaan mulut lusi akan menentukan kerapatan

dengan cam negatif benang pakan per satuan x Peralatan ini dilengkapi panjang.

dengan pembalik putaran Jumlah gigi roda gigi ini bisa x Pembukaan mulut lusi

dihitung dengan rumus. dengan Heald Shaft (kamran) positip, sistem ini

8.11 Pembukaan Mulut Lusi

dilengkapi dengan cam

beralur, yaitu sepasang cam Pembukaan mulut lusi yang terdiri dari sebuah cam merupakan langkah pertama

dengan Cam

dan sebuah kontra cam. dalam siklus penenunan.

Operasi gun membuka x Negatif Cam lembaran lusi akan membentuk Negatif Cam dioperasikan suatu celah disebut pembukaan hanya untuk menurunkan atau mulut lusi atau “shed” untuk menaikan kamran (heald shaft). dilewati atau disisipi benang Kamran bisa naik atau turun ke pakan. Teknik pembukaan posisi awalnya oleh suatu mulut lusi merupakan faktor gerakan pembalikan yang dapat penting dalam pembuatan kain dipasang diatas atau dibawah tenun yang berkualitas tinggi. kamran ( pegas, rol, dan lain

lain).

8.11.2 Gerakan Pembalik

Gerakan Pembalik Atas.

Gambar 8.27 Gerakan Pembalikan Gun

x Gerakan Pembalik dengan x Gerakan Pembalik dengan Rol (gambar 8.27A)

Pegas

Gerakan pembukaan untuk Perusahaan Picanol anyaman polos (anyaman 1 : 1) memperkenalkan gerakan biasanya dilengkapi dengan rol pembalikan dengan pegas, pembalik yang sederhana. yang ditempatkan diatas Kamran 3 dan 4 dibagian bawah kamran, disisi mesin, supaya dihubungkan dengan bar tidak merusak pemandangan. penarik (injakan) atau disebut Kamran 8 diangkat oleh juga “treadle” yang akan tegangan pegas spiral 9, yang mengembalikan cam ke posisi salah satu ujungnya dipasang awal. Istilah-istilah pada sistem tetap pada drum penegang 10 ini berasal dari era alat tenun dan ujung lainnya pada poros 5. tangan ketika kamran pegas diberi tegangan awal dioperasikan oleh kaki tukang dengan roda pemutar 5 dan gigi tenun.

cacing 6, 7. gerakan pembalikan cacing 6, 7. gerakan pembalikan

8.11.3 Positif Cam

x Gerakan pembalik bawah Kamran 11 diangkat oleh pegas Posistif Cam dioperasikan untuk

14 melalui tuas 12, 13. menurunkan dan menaikan gun Penurunan dilakukan oleh secara aktif, misalnya : cam gerakan pembukaan (tidak beralur (gambar 8.28). diperlihatkan) yang Rol (3) dipandu oleh suatu alur mengoperasikan secara tidak yang dibentuk oleh cam dalam

(1) dan cam luar (2).

Gambar 8.28 Macam-macam Cam Positif

Penghubung (Link) (5) dipasang sistem ini (gambar 8.28C) yang pada injakan (4), Gerakan memiliki dua cam, yaitu (1) dan diteruskan oleh bar penarik (6) (2). setiap cam diikuti oleh satu ke kamran (tidak diperlihatkan), rol, setiap rol (3) dan (4) sehingga kamran naik turun dipasang pada satu lengan dari secara aktif.

tuas (5), yang berlengan (3), jarak antar rol konstan.

8.11.4 Sistem Cam dan Kontra Cam

8.12 . Pembentukan Mulut Lusi dengan Dobby

Pembukaan dan pengetekan pada mesin tenun moderen Pembentukan mulut lusi dengan biasanya diperlengkapi dengan cam hanya cocok untuk Pembukaan dan pengetekan pada mesin tenun moderen Pembentukan mulut lusi dengan biasanya diperlengkapi dengan cam hanya cocok untuk

Dobby pengangkatan ganda banyak ada 10 helai lusi. membagi siklus pergantian Untuk menenun anyaman yang pembukaan menjadi dua lebih rumit (1 rapot anyaman putaran poros engkol atau satu terdiri dari 11 s.d. 25 lusi) putaran poros pukulan digunakan peralatan yang lebih (mengenai dobby ini akan canggih yaitu dobby. diuraikan lebih lanjut).

8.12.1 Macam-macam Dobby

8.12.2 Mekanisme Dobby

Dobby dibagi atas dua kategori,

Mekanisme Dobby terdiri dari yaitu : tiga prinsip dasar : x Dobby Pengangkatan Tunggal 1. Mekanisme motif (corak),

yang selalu ada pada setiap Dobby ini merupakan dobby mesin. Mekanisme ini tertua, yang hanya mempunyai mengoperasikan gerak bolak- satu pisau pengangkat dan satu balik satu atau dua bar batang baris platina pengungkit. Setiap baja yang disebut pisau peluncuran pakan semua (knives). Pada gambar 94 platina pengungkit, kamran tercantum Cam1, tuas cam2,2a kembali ke posisi awal, maka

dan pisau 3,3a.

susunan kamran yang baru

Gambar 8.29 Dobby Pengangkatan Ganda

2. Mekanisme penyeleksian, yang mengoperasikan kartu

8.13. Mesin Jacquard

dobby dan pengontrolan transmisi gerakan dari

8.13.1. Mekanisme Mesin

mekanisme motif ke mekanisme

Jacquard

pengangkatan kamran. Terlihat

pada gambar 8.29, silinder (16),

A. Kait dan Jarum rol corak (17), pasak kartu

(11),(11a), tuas engkol Alasan penggunaan jacquard (12),(12a), bar penarik adalah untuk menggerakkan (13),(13a) yang dihubungkan setiap helai benang lusi secara dengan rod (14),(14a). individu dan setiap lusi pada Pemilihan corak dilakukan oleh satu rapot anyaman biasanya bar (15) dan (15a).

dikendalikan oleh satu kait

3. Mekanisme pengontrolan (hook). Misalnya 100 helai lusi kamran, terdiri dari hook (4) dan secara terpisah dikontrol oleh (4a) yang menyangga pisau (3) 100 hook. Penyusunan 100 dan (3a) dari mekanisme motif. hook dalam satu baris sangat Kedua hook dihubungkan penting dengan pisau (3),(3a) mekanisme motif.

Gambar 8.30

Bagian-bagian dalam Mesin Jacquard Bagian-bagian dalam Mesin Jacquard

kait. gambar 8.31 Gambar 8.30 A memperlihatkan satu baris

memperlihatkan susunan baris terdiri dari 4 hook, dimana (1) hook yang tidak mungkin mewakili hook ( kait) dan diperlebar untuk suatu mesin mewakili needle ( jarum ). tenun, karena akan Jarum (2) terhubung dengan menimbulkan beberapa hook secara individu dan kesulitan pada kontruksi mesin. apabila jarum tersentuh oleh Untuk mengatasi hal diatas kartu ( card) pada silinder, maka susunan hook dibagi menjadi pisau (knife) akan beberapa baris seperti pada menyebabkan sebagian knife gambar 8.30B. Semua hook akan mengangkat hook dan pada mesin jacquard terbagi sebagian lagi tidak terangkat. menjadi 1 sampai 3 bagian yang

B. Butten, silinder dan kartu

Gambar 8.31 Skema Mesin Jacquard

Butten (15) (gambar 8.31), yang bersisi 5, 6 atau 8. Setiap berayun dari satu sisi kesisi permukaan butten (prisma yang lain menggerakkan silinder kartu), agar bisa dimasuki oleh (14). Silinder 14 biasanya jarum-jarum (2). Sebuah kartu berbentuk prisma sisi empat (16) yang berupa empat teratur, tapi ada juga yang persegi panjang dan luasnya

sama dengan permukaan silinder (14), akan mengoperasikan jarum sesuai dengan gambar pada kertas anyaman yang diwakili oleh lubang kartu. Sebuah kait digunakan untuk setiap peluncuran pakan (setiap silinder berputar) sehingga kartu kartu dapat menyentuh jarum. Jarum-jarum yang berhubungan dengan lubang kartu akan tetap posisinya. Karena itu hook (kait) yang berhubungan dengan jarum tersebut akan terangkat oleh knife (pisau) (3) dan selanjutnya benang lusi akan naik. Dipihak lain jarum yang terdorong oleh bagian kartu yang tak berlubang akan menggeser kait sehingga kait tak terjangkau oleh gerkan pisau pisau yang sedang naik dan akibatnya benang lusi yang dikontrol oleh hook tersebut tidak akan naik.

C. Pisau dan Kotak Pisau

Pada gambar 8.32 tersebut kotak pisau (3) dan pisau (4) yang terbuat dari pelat metal terpasang tetap dalam kotak pisau. Kotak pisau umumnya bergerak naik turun pada setiap peluncuran pakan dan menaikkan harness (8) yang terkait pada hook bagian bawah.

D. Neck cord, carabiner dan tali harness

Pada gambar diatas neck cord (6) tergantung pada kaki hook dan melewati lubang pada hook board (papan kait) (5). Carabiner (7) diikat diujung bawah neck cord dan memegang sebundel harness. Sesuai dengan jumlah rapot anyaman, harmess (8) bergantung pada carabiner dan melalui kombeboard (9) (papan sisir) serta coupling, dihubungkan dengan kawat gun (10) atau nail, tempat yang dilewati lusi, agar harness dapat melewati lubang comberboard dan tidak lemah, harness harus kuat dan oleh karena itu digunakan benang tali yang terbuat dari bahan linen. Tali harness dijual dalam bentuk hanks (untai) dengan ketentuan sebagai berikut :

1 hank = 828,50 yds

1 bundel = 10 hank Tinggi dari carabiner bervariasi, sesuai dengan lebar kain, misalnya harus lebih tinggi atau lebih besar dari lebar kain. Dengan kata lain tingginya harus lebih besar dari kelipatan lebar kainnya. Penyetelan panjang tali harness berpedoman pada tabel dibawah ini

Tabel 8.1 - menenun benang kapas no Penyetelan Panjang Tali

3 – no 4

Harness - menenun benang wol- worsted no 5 – no 7 Lebar

Jarak antara kain

Ujung Bawah Neck Kawat gun yang kuat dan baik, (inci)

Cord biasanya menggunakan Ke mail (inci)

glassmail dan coupling. Lingoes 160

107 12 / 13 - 113 10 / 32 (13) digunakan untuk

90 95 15 / 12 - 101 13 / 32 membebani harness agar dapat

80 89 15 / - 95 13 15 / 32 turun dan tidak kendor dan juga

60 77 17 / 32 - 89 15 / 32 untuk membuat benang lusi naik

50 71 18 / - 77 32 17 / 32 oleh hook dan kembali kegaris

40 63 7 / - 71 32 18 / 32 lusi (warpline). Material yang

32 - 63 / 32 digunakan adalah kawat timah dicampur besi. Berat lingoes

E. Coupling, Glass Mail dan tergantung pada tegangan dan Lingoe

kekuatan benang lusi dan dipilih yang sesuai dengan kontruksi

Bagian atas coupling disebut kain yang diharapkan. Apabila coupling atas dan bagian lingoes terlalu berat, suatu bawahnya, dibawah glassmail kekuatan yang cukup (11) disebut coupling bawah. dibutuhkan untuk pembukaan Coupling panjangnya sekitar 6 mulut lusi dan karenanya sampai 9 inci. Nomor dudukan benang lusi tidak akan putus. glassmail, ukurannya dan Sebaiknya apabila lingoes nomor perbesarannya sesuai terlalu ringan, lingoes akan dengan besaran mail dan berayun tidak normal dan sesuai denga diameter benang pembukaan mulut lusi tidak dan kerapatan benang lusi. sempurna. Dibawah ini standar Berikut ini adalah nomor standar berat lingoes untuk bermacam- untuk

macam kain.

- menenun benang sutera no

2 – no 3

Tabel 8.2 Standar Berat Lingoes

OZ (gr) Tenun sutera

7.50 -9.375 Tenun rayon

0.246-0.330

9.375-11.25 Tenun kapas

0.330-0.396

11.25-18.75 Tenun wol

0.396-0.660

0.660-1.320

18.75-37.50

F. Comber Board inci persegi. Terdapat banyak lubang yang teratur untuk

Pada gambar 8.31, dilewati harness dan sesuai diperlihatkan comberboard (9) dengan kedekatannya yang memandu harness, kelubang, diberi nomor urut dimana benang lusi disangga untuk dipilih yang sesuai pada posisi yang tepat. Di dengan kerapatan lusi. Jepang bahan untuk coberboard Hubungan antara jumlah lubang (papan sisir) dibuat dari pohon dan nomor comberboard cherry atau Walnut, dengan diperlihatkan pada tabel ketebalan ¼ inci dan luas 10 dibawah ini.

Tabel 8.3

Hubungan antara jumlah lubang dan nomor comberboard

Jumlah

Jumlah

Keterangan arah lebar

lubang ke

1 inchi

1 cm

lubang kearah

dalam

No. 0 12,2

Sutra No. 1

Sutra No. 2

Rayon No. 3

Kapas No. 4

Memasang comberboard pada G. Pengantar Tali Harness mesin tenun harus (Harness Guide) memperhatikan :

1) Apabila terlalu tinggi lingoes Pada gambar 8.31 diperlihatkan akan berayun tidak normal, pemandu sisir (guide reed) oleh karena itu disetel pada (1,)yang terbuat dari kaca atau ketinggian 12 sampai 18 besi, berbentuk batang silindris inchi dari lingoes

yang tersusun sejajar dengan

2) Titik pusat Jacquard dan baris/deretan hook dan comberboard harus pada dipasang diatas harness, dekat satu garis vertikal

dengan carabiner. Digunakan

3) Apabila sisir bergerak untuk mesin tenun lebar, hal ini kebelakang, lade jangan disebabkan tinggi mulut lusi sampai menyentuh pada bagian tengah kain comberboard.

berbeda dengan pada pinggir kain dan pembukaan mulut lusi tidak mungkin sempurna dan selanjutnya tegangan benang lusi pun tidak merata. Akan berbeda dengan pada pinggir kain dan pembukaan mulut lusi tidak mungkin sempurna dan selanjutnya tegangan benang lusi pun tidak merata. Akan

HM = 84” , kenaikan hook4

A. Mempelihatkan

2 HS = 2 40 84 93 , 0

pemasangan tali harness tanpa harness guide

B. Memperlihatkan Ketika hooks dinaikan dan mulut pemasangan tali harness lusi terbuka, dengan harness guide.

M1S1 = 40” H1M1 = 84” + 4” = 88”

Garis terputus-putus pada A H1S1 = 40 2 88 2 96 , 6

menunjukkan posisi hook diam, Maka perbedaan ketinggian A sedangkan garis penuh dan B : 96,6” – 93,0 = 3,6” menunjukkan posisi hook waktu

naik. Ketinggian mulut lusi dibagian

tengah 4” sedangkan untuk M 1 = titik pusat kain bagian pinggir kain 3,6” S 1 = pinggir kain

Gambar 8.32 Pemasangan Tali Harness dengan atau tanpa Harness Guide

8.13.2. Klasifikasi

Mesin

digerakkan hanya oleh satu

Jacquard

pisau (knife) Apabila pisau naik, benang lusi

Mesin jacquard sejak ditemukan naik dari garis lusi dan telah berkembang dan mesin- membentuk mulut atas sesuai mesin baru telah dibuat untuk dengan anyaman. Apabila untuk bermacam-macam tujuan. pakan telah disisipkan, benang Tipe-tipe mesin Jacquard saat lusi turun ke garis lusi ini adalah sebagai berikut :

Keuntungan sistem ini adalah :

1) Mesin Jacquard Ordinal

1) Pembukaan mulut lusi

2) Mesin Jacquard Cross

sederhana

Border

2) Benang lusi tegangannya

3) Mesin Jacquard Verdol tinggi selama pembukaan,

4) Mesin Jacquard Leno/Gaoze sehingga memungkinkan

5) Mesin Jacquard Carpet untuk membuat kain yang rapat

Berdasarkan mekanismenya, mesin Jacquard terbagi atas :

Kerugian sistem ini adalah :

1) Jacquard pengangkatan 1) Setengah putaran poros tunggal

engkol menghasilkan

2) Jacquard pengangkatan penutupan mulut lusi yang ganda

tidak halus dan beban mesin

3) Jacquard khusus tenun tidak rata selama penggerakan

pembukaan Tunggal

A. Mesin Jacquard Pengangkat

2) Karena

memerlukan waktu lama, penggerakan tidak boleh

Mesin ini mekanismenya sangat

terlalu cepat.

sederhana sekali dalam banyak

3) Selama satu putaran poros hal satu pengulangan rapot lusi

engkol perbandingan waktu dikontrol oleh satu hook, dan

pembukaan lebih besar dari pembukaan mulut lusi yang

pada waktu penyisipan terbentuk adalah mulut atas.

pakan. Karena itu mesin ini

a) Mesin Jacquard pengangkat tidak cocok untuk kain lebar.

tunggal silinder tunggal 4) Benang lusi yang sistem mulut atas

ditegangkan saat pembukaan akan mudah

Pada tipe ini, hookboard

putus.

terpasang tetap dan hook

Gambar 8.33 Mesin Jacquard 1300 jarum

pembukaan, tunggal silinder tunggal sistem

b) Mesin Jacquard pengangkat

1) Dalam

kerusakan benang lusi mulut tengah (lihat gambar

sedikit, benang jarang putus 8.33)

2) Benang naik dan turun pada saat yang sama, sehigga

Kotak pisau dan hook board penggunaan tenaga gerak naik dan turun ke arah

lebih kecil serta ketidak berlawanan pada saat yang

rataan beban kecil sama. Oleh karena itu benang lusi ada yang naik dan ada yang Kerugian sistem ini adalah : turun dan mulut tengah

1) Ayunan lingoes bertambah terbentuk. Jarak gerakan 2) Garis sisir sering timbul pembentukan mulut tengah

pada kain.

hanya separuh pembukaan mulut atas. Keuntungan dari sistem ini

c) Hubungan antara tegangan adalah

lusi dengan tinggi mulut lusi

Tegangan benang lusi normal Dipihak lain penenunan benang dibatasi oleh elastisitas benang. kapas yang elastisitasnya Hasilnya adalah suatu kain yang rendah, metode diatas tidak permukaannya halus dan cocok, karena mesin tenun kainnya rapat.

memerlukan tegangan yang Untuk menentukan benang tinggi. Hal ini bisa diperoleh sutra yang elastisitasnya tinggi dengan memperkecil panjang tegangan yang rendah diperoleh mulut lusi perbandingan antara dengan memperbesar panjang tinggi mulut lusi dengan mulut lusi, sehingga tegangan tegangan lusi dapat dilihat pada benang cukup untuk shedding.

gambar 8.34

Gambar 8.34

Perbandingan antara Tegangan Lusi dengan Tinggi Mulut lusi

Dari gambar diatas dapat

menurunkan disimpulkan :

2) Untuk

tegangan lusi tanpa

1) Mulut lusi tinggi menurunkan tinggi mulut lusi

menghasilkan tegangan dapat diperoleh dengan benang yang tinggi.

memperbesar panjang mulut lusi.

Gambar 8.35

Panjang Mulut Lusi yang diperbesar

Gambar 8.36 Pembentukan Mulut Tengah

2) Pengangkatan ganda dua Ganda

B. Mesin Jacquard Pengangkat

silinder

Pada tipe ini satu lusi dikontrol

Jacquard oleh dua hook yang turun naik

a) Mesin

pengangkatan ganda satu secara bergantian.

silinder.

Hook dan pisau satu baris ada diatas dan satu baris ada Ada dua macam tipe mesin ini dibawah. Pada saat pembukaan yaitu : pisau bawah naik dan pisau - Memiliki dua baris hook dan atas turun dan keduanya

dua baris jarum berhenti ditengah. Tipe ini ada - Memiliki hanya dua baris dua macam :

hook dan satu baris jarum.

1) Pengangkatan ganda satu silinder

Gambar 8.37 Kombinasi hook jarum dan benang lusi

Pada gambar 8.37 Pada sistem ini ada dua macam diperlihatkan kombinasi antara pisau yaitu X dan Y. X hook, jarum dan benang lusi

mengontrol nomor hook ganjil Hubungan antara nomor jarum, dan Y mengontrol nomor hook nomor hook, dan nomor lusi genap. Kedua baris hook ini adalah sebagi berikut :

naik turun bergantian setiap peluncuran pakan. Silinder M

No. No. No. seperti terlihat pada gambar Jarum Hook Lusi

bergerak menekan jarum, ketika

1 1-2

1 dua baris pisau ada diatas dan

2 3-4

2 dibawah pada waktu

3 5-6

3 pembukaan. Jadi setiap kartu

4 7-8

4 digunakan untuk satu kali

5 9-10

5 peluncuran pakan.

Posisi awal Jacquard saat peluncuran Pakan pertama

Gambar 8.38 memperlihatkan Y ada diatas dan sebuah kartu bahwa pada posisi awal pisau X pada gambar B yaitu kartu ada di bawah, sedangkan pisau nomor satu menekan jarum.

Pada saat ini hook (1,2) masih dan gerakan jarum yang pada posisi menggantung pada disebabkan oleh kartu nomor 2. pisau yang tidak dipengearuhi kartu, dan hook yang lain (3,4)

Jacquard akan didorong dari posisi pisau.

b) Mesin

pengangkatan ganda dua Karena hook (4,8) telah

silinder.

terangkat oleh naiknya pisau, meskipun didorong jarum hook Mesin ini sama dengan Mesin bebas dari pengaruh Jacquard dengan dua set pisau,karena terdorong oleh gerakan jacquard yang jarum.

dipasang pada sebuah rangka Segera setelah itu pisau X mulai Mesin Jacquard. Jadi mesin ini bekerja dan mengangkat hook mempunyai dua set silinder, (1),(5),(9),(15) pisau Y turun dan jarum, dan hook dan dua set hook nomor genap (2/16) kartu yang dipasang pada dua segera diturunkan. Pada saat ini silinder. Kartu nomor ganjil gerakan pisau dimulai silinder M menggantung disekeliling satu ditarik dari ujung jarum dan silinder dan kartu nomo genap ketika pisau mencapai posisi pada silinder yang lain. Pada tertinggi silinder bergerak ke setiap peluncuran pakan silinder ujung jarum lagi. Pada saat bergerak bergantian. Gambar kartu nomor satu diputarkan

8.39 memperlihatkan kartu oleh silinder dan terpisah dari nomor 1 bekerja pada jarum (1- ujung jarum kartu nomor satu 8), kemudian hook (1-8) menggantikan tempat kartu dinaikkan dari posisi awalnya nomor dua lagi merapat ke karena itu benang lusi ujung jarum.

(1),(4),(5),(8), terangkat oleh Gambar 8.38 mempelihatkan kenaikan pisau X, dan hal ini kenaikan hook yang disebabkan disebabkan kartu nomor satu oleh gerakan kartu nomor satu telah dilubangi seperti pada

gambar 8.39 B.

Gambar 8.39

Hubungan Kartu, Jarum, dan Hook pada Sistem Pengangkatan

Ganda Dua Silinder.

Segera setelah pisau X naik, Mesin memiliki beberapa pisau Y mulai turun ke posisi keuntungan dan kerugian jika terendah dan selanjutnya kartu dibandingkan dengan Mesin nomor dua akan bekerja pada Jacquard pengangkatan tunggal jarum 1-8 untuk peluncuran dua silinder. pakan kedua, kemudian hook 1-

8 diangkat oleh pisau Y. Jika Keuntungan : pisau Y naik dan X turun maka

1) Hook menerima beban yang lusi (1,8,) akan menyilang pada

kecil karena hanya satu pakan dan lusi yang turun dari

silinder.

tengah mulut lusi akan 2) Pada kecepatan tinggi membentuk mulut setengah

silinder mendorong jarum terbuka seperti telah diuraikan

dengan halus lebih halus diatas.

dari mesin satu silinder.

Kerugian : perangkat otomatis

1) Mesin dua silinder memiliki

penghenti mesin.

kemungkinan cacat kain ketika silinder salah c) Mesin

Jacquard menekan jarum. Dalam

pengangkatan ganda dua beberapa hal dimungkinkan

silinder tanpa pegas untuk dilengkapi dengan

Gambar 8.40

Jacquard Dua Silinder tanpa Pegas

Mesin Jacquard biasa memiliki jarum. Ketika jarum mendorong sebuah kotak pegas tetapi pada sepasang hook dua pisau X dan mesin ini tidak memiliki satupun Y naik dan turun bergantian, karena itu gerakan karena itu pisau pada lusi yang pengembalian hook akan sama seperti pada dilakukan oleh kelenturannya. pengangkatan ganda akan Pada gambar 8.40 bagian (A), membuat pembukaan setengah batang besi P disusun terbuka atau semi terbuka. berdampingan diantara baris- Pada gambar 8.40A kertas baris pasangan hook dan akan kartu nomor satu menggantung bekerja ketika didorong oleh pada silinder M dan akan

mendorong jarum kemudian hook (1),(3),(5) dan lusi (1),(3),(5) dinaikan oleh pisau X setelah itu silinde M meninggalkan jarum. Sebuah kertas kartu nomor 2 menggantung pada silinder N, yang bekerja untuk jarum-jarum dan hook (2),(4),(6),(7) dan lusi (2),(4),(6),(7) dinaikkan oleh pisau Y. Metoda penempatan kartu pada silinder dapat ditentukan dalam kaitannya hubungan antara jarum dan hook dan arah putaran silinder. Misalnya kartu nomor dua dilubangi sama dengan kartu nomor satu kemudian dipasang pada silinder setelah perputaran kembali dari kanan ke kiri seperti terlihat pada gambar 8.40B dan setiap kartu nomor

genap digantungkan sama seperti kartu nomor 2.

C. Mesin

Jacquard Cross

Border.

Mesin ini digunakan untuk membuat gambar yang memiliki batas-batas seperti sapu tangan atau kain taplak meja. Mesin ini dilengkapi dengan dua silinder, satu untuk gambar, dan satu lagi untuk batas-batas kain. dalam hal lain dua silinder digunakan untuk membuat gambar dan untuk membuat anyaman dasar. Pada gambar

8.13 diperlihatkan tipe mesin berdasarkan pangangkatan ganda satu silinder dimana M dan N adalah kedua silinder tersebut.

Gambar 8.41 Mesin Jacquard Cross Border

D. Mesin Jacquard Veldol berfungsi sebagai kartu Mesin ini tipe Jacquard terbaru dipasang pada silinder yang dan mempunyai kehalusan penampangnya berbentuk jarum yang paling tinggi dimana lingkaran seperti terlihat pada jarum disusun dengan garis gambar dibawah ini. zigzag. Kertas rol yang

Gambar 8.42 Mesin Jacquard Veldol

Seperti terlihat pada gambar Mesin Jacquard Veldol memiliki

8.42 ada dua macam hook dan banyak keuntungan yaitu dapat jarum H, h dan N, n. Dan kertas menghemat kartu dan waktu, kartu yang melingkar kartu berjalan halus. digantungkan pada sirkular Kerugiannya adalah kartu tidak silinder C, dan kertas yang dapat diperbaiki apabila terjadi berlubang akan lewat diantara salah potong, dan mesin susah silinder dan pemandu bar dan dikontrol dan untuk menguasai kertas kartu digerakkan oleh mesin jacquard menuntut putaran silinder. Jarum n keahlian sehingga mesin ini terletak dibagian ujung kanan kurang berkembang. dengan kepala yang kecil.

Gambar 8.43 Mekanisme Gerakan Jacquard Dua Silinder

Gambar 8.43 memperlihatkan gambar 8.44 memperlihatkan mekanisme gerakan kedua foto mesin jacquard Veldol silinder M dan N, sedangkan

Gambar 8.44 Foto Mesin Jacquard Veldol

8.14. Mekanisme

x Mekanisme Cam

Pengetekan

x Mekanisme Roda gigi x Mekanisme Khusus

Fungsi menganyam yang ketiga adalah penampilan sisir waktu

8.14.1 Mekanisme Mata Rantai

penenunan. Fungsi-fungsi yang

(Link)

ditampilkan sisir adalah :

1. Memandu jarak antara helai Empat Link pada gambar 8.45 A benang lusi, sisir dirancang agar terdiri dari rangka 1, engkol 2, bisa dilewati benang dengan rod penghubung 3, kaki lade 4, baik.

lade 4b. untuk mesin tenun

2. Pada mesin tenun teropong kecepatan tinggi dengan lebar dan beberapa mesin gripper kain sampai dengan 1,2 m, projektil sisir memandu jalan suatu rod penghubung 3 pembawa pakan bersama digunakan untuk mengontrol elemen-elemen pamandu setiap jenis gerakan. lainnya.

Untuk mesin tenun yang lebih

3. Yang paling mendasar dan lebar, digunakan rod fungsi terpenting ialah penghubung 3a yang lebih merapatkan setiap benang pendek dan engkol pakan yang disisipkan ke ujung dimungkinkan untuk kain atau ke pakan yang sudah diperpanjang untuk teranyam.

mendapatkan sudut pengetekan yang lebih besar (gambar

Gerakan sisir dikendalikan oleh 8.45A). mekanisme pengetekan atau Mekanisme enam link mekanisme ayunan lade yang digunakan untuk alasan berikut : berdampak terjadinya perapatan

- susunan seperti terlihat pada benang pakan. Proses ini gambar 8.40B memberi disebut gerakan pengetekan kemungkinan untuk atau Weft Beat Up Mechanism.

memperoleh sudut pukulan Mekanisme pengetekan-

yang lebih besar dari pengetekan terdiri dari :

mekanisme empat link.

x Mekanisme Link

Gambar 8.45 Mekanisme Pengetekan Link

- Mekanisme seperti pada mekanisme cam yang secara gambar 8.45C digunakan tepat dapat menjamin untuk memproduksi kain keakuratan posisi lade yang berat, terutama kain rumah membutuhkan sudut antara tangga.

220ºC s.d. 250ºC. Tipe cam yang terbaru diperlihatkan pada

8.14.2 Mekanisme Cam

gambar 8.46, yang mempe ngaruhi gerak kaki lade dan

Pada beberapa tipe mesin penyangga sisir 4a. Mekanisme tenun gripper projectil rapier, cam memberi suatu keuntungan mekanisme peluncuran pemahaman tambahan bahwa ditempatkan tetap pada rangka untuk berbagai lebar kain cam mesin dan sisir dalam keadaan harus diganti. diam saat peluncuran. Hanya

Gambar 8.46 Mekanisme Cam

8.14.3 Mekanisme roda gigi

Gambar 8.47 Mekanisme Roda Gigi

Mekanisme roda gigi lain (8), karena akan diperlihatkan pada gambar memerlukan banyak ruang 8.47A, digerakkan oleh roda gigi apabila ditempatkan pada roda (2), pada poros pukulan mesin gigi (2). Hasilnya adalah tenun. Roda gigi 3 dibawa oleh flywheel (roda penyeimbang) paja engkol (4) yang akan terpisah dari kaki lade (6) berhubungan dengan roda dengan dua roda gigi. Untuk penghubung (5). Pusat menghindarkan dampak negatif perputaran roda gigi (3) terletak dalam mekanisme, maka pada kaki lade (6). Roda pembuatan roda gigi harus yang penstabil, kopling dan rem akurat. harus ditempatkan pada poros

8.14.4 Mekanisme Khusus

Sebelum pakan diketek pakan harus keluar sama

Mekanisme khusus pengetekan sekali dari mulut lusi, dibuat dengan cara sehingga sehelai pakan menggabungkan gerak yang bebas dengan panjang kinematik pasangan-pasangan

tertentu diletakkan pada link (mata rantai) seperti cam,

mulut lusi sebelum pakan roda gigi, atau rocker arm agar

berikutnya mengganti cocok dengan benang yang

tempatnya. Pada sisi handel digunakan.

mesin tenun, pakan bebas panjangnya a R , hampir sama

8.15 Penyisipan Pakan

dengan 400 mm, dan pada sisi mesin lain pakan bebas

8.15.1 Penyisipan

Pakan

yang tertinggal sekitar 150

dengan Teropong

mm. Jika lebar kain dikurangi, pakan bebas

Benang pakan disisipkan pada bertambah dan resiko mulut lusi dengan terjadinya lengkungan

menggunakan shuttle benang akan bertambah (teropong) (1), yang didalamnya

apabila menggunakan terdapat gulungan benang pada

pakan dengan twist tinggi. pirn (bobin palet) (2). Benang

lusi (3) terulur dari pirn dan II. Pada saat peluncuran direntangkan selebar kain pada

berikutnya, pakan harus saat penyisipan (gambar 8.48)

tergulung pada pirn, jika tanpa menggesek benang lusi.

tidak jumlah panjang pakan

I. Jika teropong tidak bebas didalam mulut lusi memantul pada saat tiba

akan ditarik kembali. dikotak teropong, benang pakan akan tegang sebelum

diketek pada kain dan kualitas kain baik.

Gambar 8.48 Penenunan dengan Shuttle

Karena teropong bergerak kaki lade. Posisi maksimal dengan kecepatan penuh,

teropong L disisi kiri dan L memulai peluncuran dengan

disisi kanan tidak bervariasi, pakan tidak tergulung akan

sehingga ketika menenun menimbulkan dampak pada

kain yang lebih sempit

benang menjadi lebih melintasi lebar kain b, tegang.

teropong memerlukan waktu Ketika peluncuran pakan

yang lebih lama, karena telah selesai dan benang

harus menempuh jalan yang pakan tidak memisah dari

tidak produktif. Seluruh lade kain, tetapi melipat dipinggir

yang meliputi dasar luncur, kain selama peluncuran

sisir, kotak teropong dan pakan berikutnya, maka kaki lade beratnya antara 70

pinggir kain dengan benang kg – 80 kg pada mesin pakan yang teranyam akan

tenun yang lebarnya b =1,20 diproduksi pada kedua sisi.

m dan untuk b = 3 m, Selama benang pakan tidak

beratnya bertambah antara tergulung pada sebuah pirn,

120 kg – 180 kg. Massa tidak akan menghasilkan

yang besar yang limbah, hanya pirn telah

menampilkan gerakan bolak meluncurkan dua benang

balik, dapat menimbulkan pakan A yang membentuk

ketidakrataan pada jalan pinggir kain pada pergantian

mesin dan menunjukkan sisi mesin. Dasar luncur salah satu faktor pada

bersama sistem penambahan kecepatan pengereman teropong mesin.

bergerak karena ayunan

8.15.1.1 Teropong (Shuttle)

Gambar 8.49 Shuttle

Badan teropong (1), terbuat dari kayu keras yang diuapi dan dipres (ditekan) pada kedua ujungnya diberi baja runcing (tip) (9) dengan sekat fibre (10). Dibagian teropong terpasang pada bridge (jembatan) (2), penyisip (3) dan collet (4). Dibagian belakang ditempatkan mata penyalur benang (6), yang kebanyakan dilengkapi dengan penegang (7). Pin (11) dijepit dengan ring baja (11) didalam collet teropong untuk mencegah baloning pada waktu mengulur pakan U didalam teropong. Sisi bagian dalam teropong diberi bulu-bulu atau sikat nylon (5). Dibagian muka terdapat lubang

A, untuk dilewati benang. Alur B untuk penempatan pakan yang akan keluar dan C untuk batas pemotong benang.

8.15.1.2 Mekanisme Penyisipan Pakan dengan Cam

Teropong yang banyak digunakan adalah mesin tenun yang peluncuran pakannya menggunakan mekanisme cam (gambar 8.50). Poros pukulan (7), berada diatas poros bawah (4) dengan cam pemukul (5), gerakan percepatan diteruskan lewat tuas pemukul (8), bar penarik (9) dan sabuk (10), ke tongkat pemukul (3), dengan pemukul (picker) (2). Picker (2) harus menampilkan pukulan lurus, dan karena efek gerak ini, picking stick (3) dipasang pada empat mata rantai gerak (12),( 13), (14) dan (15). Unit ini bersama picking stick dan dasar luncur dengan sisir yang berayun pada poros (11), yang disebut poros kaki lade atau rocking shaft.

Gambar 8.50 Mekanisme Pukulan

Susunan mekanisme pukulan tergantung pada ketinggian (gambar 8.50) memberikan bracket (12). keuntungan, yaitu penyetelan shuttle yang mudah. Dalam

8.15.2 Penyisipan Pakan pada

penyetelan kecepatan teropong

Mesin Tenun tanpa dilakukan dengan mengubah Teropong

jarak y dan x. Bar penarik (9) dan (10) selalu dalam posisi Mesin tenun tanpa teropong

horizontal,perubahan sudut D atau shuttleless loom ada tiga dan B tidak terjadi secara katagori, yaitu : praktis. Kecepatan teropong x penyisipan pakan sistem jet, bertambah, tetapi karakter jarak

yang terbagi lagi menjadi pukulan dalam hubungannya

dua tipe, yaitu : dengan waktu pukulan masih - Air jet loom, mesin tenun tetap sama.

sistem semburan udara Suatu kekurangan sistem ini - Water jet loom, mesin tenun

adalah tidak mempunyai ruang sistem semburan air untuk menambah radius utama x Penyisipan pakan sistem cam 5. Posisi poros bawah

rapier

disesuaikan dengan gerak lurus x Penyisipan pakan sistem (12) dan (15) dan tidak

gripper projectile

8.15.2.1 Penyisipan Pakan

karena ada perbedaan

Sistem Jet

kecepatan relatif antara air/udara dengan benang

Pakan disisipkan melalui pakan. Prinsip penyisipan pakan sebuah llubang kecil yang sistem jet dapat dilihat pada disebut “nozzle”. Kekuatan gambar 8.51. untuk meluncurkan pakan Sistem jet ini dilengkapi dengan berasal dari tenaga semburan alat pengukur panjang pakan air atau udara pakan meluncur yang akan diluncurkan.

Gambar 8.51

Sistem Penyisipan Pakan pada Jet Loom

Benang pakan (2) ditarik dari simbole dibawah ini cone (1) dan melalui mata menyatakan tabung T. Simbol-

pemandu (guide eye) dan simbol di bawah ini tensioner (3). Alat pengukur menyatakan : panjang, mengukur panjang

A = Sisir

pakan yang akan diluncurkan.

B = Lembar lusi

Pemegang (holder) (9) C = Kain tenun memegang teguh benang pakan

D = Pemotong Pakan setelah disisipkan. Air atau

E dan F = anyaman leno udara dipasok lewat nozzle (10) Untuk pinggir kain melalui tabung T. Simbol-

Tahap-tahap peluncuran pakan kain dan pemotong D adalah sebagai berikut :

memotong pakan dekat

I. Sisir A bergerak ke nozzle. Secara serentak belakang, meteran (7)

benang pakan dipinggir kain

mempersiapkan panjang diamankan oleh anyaman pakan yang akan leno. diluncurkan.

II. Pemegang (9) dibuka, 8.15.2.2 Penyisipan Benang serentak air/udara Pakan dengan Rapier

disemburkan ke nozzle (10) untuk membawa pakan Suatu keuntungan besar pada melintasi mulut lusi.

mesin tenun rapier adalah

III. Ketika penyisipan pakan mudah dan penyisipan

selesai, pemegang (9) pakannya dapat diandalkan. menjepit pakan, sisir A Tahap-tahap peluncuran pakan mengetek pakan ke ujung adalah sebagai berikut :

Gambar 8.52 Transmisi Pakan pada Rapier

I. Pakan (1 ) dan (1a) ditarik nipper (4) bergerak ke dari bobin, feeder (2) yang

depan (arah b) dan memegang benang pakan

memegang benang pakan (1) bergerak kearah (1) yang kemudian dipotong belakang (arah a). Penjepit

II. Oleh cutter (5) yang pulley cone lever, setiap 1 menyatu dengan nipper.

hari

7. Pelumasan pada change belakang (arah c). Jari

III. Nipper (4) menarik pakan ke

hozen, let off motion, handle penekan depresor (3) weft, connecting lever, take bergerak ke depan (arah d)

up,cop rack, end cutter, dan terus berputar (arah e)

connecting lever setiap 1 menekan benang pakan.

minggu

IV. Depresor (3) terus berputar dan kepala rapier bergerak

8.16.2 Pemeliharaan Mesin

maju (arah k) mengait

Tenun Teropong

benang pakan dengan

dengan Menggunakan

slotnya.

Dobby

V. Sesaat setelah kepala rapier memegang pakan, nipper Pemeliharaan mesin tenun ini (u) membuka dan meliputi : membiarkan benang pakan ditarik oleh nipper.

1. Pembersihan frame mesin setiap 1 minggu.

8.16. Pemeliharaan Mesin

2. Pembersihan bagian sisir

Tenun

setiap 1 hari.