Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

45

II.9. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan dalam membahas transportasi angkutan sampah perkotaan adalah sebagai berikut : Pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sampah TPS hingga ke Tempat Pembuangan Akhir TPA di kota Depok oleh Pramono,S.S,2005 , degan tujuan mendapatkan analisis pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dan menganalisa kebutuhan unit truk pengangkut sampah. Metode yang digunakan untuk menganalisis pengangkutan dengan metode Hauled Container System HCS dan metode SCS SCS. Hasil dari analisis HCS membutuhkan waktu 3,148 jam per ritasi dan jumlah ritasi rata-rata adalah 2,0148 ritasi per hari, sedangkan hasil analisis SCS membutuhkan waktu 4,020 jam per ritasi dan jumlah ritasi rata-rata adalah 1,45 ritasi per hari. Berdasarkan hasil analisis tersebut dibutuhkan truk pengangkutan sebanyak 218 unit. Penelitian selanjutnya analisis angkutan persampahan di kecamatan Kuta oleh Mahadyatmika,A.N.2010, dengan tujuan menghitung timbulan sampah per hari di kecamatan kuta dan ritasi pengangkutan menuju TPA Suwung pada tahun 2009 dan proyeksinya sampai tahun 2015. Metode yang digunakan untuk menghitung timbulan sampah adalah menggunakan Standar Nasional Indonesia dan US Environmental Protection Agency , metode untuk menganalisis ritasi pengangkutan sampah adalah metode HCS dan metode SCS. Metode menghitung proyeksi timbulan sampah 46 dengan metode trend eksponensial. Hasil dari analisis timbulan sampah pada tahun 2009 adalah 272,89 m3 per hari.Hasil analisis pengangkutan sampah dengan sistem SCS adalah 34 trip per hari dan ditambah dengan sistem HCS sebanyak 3 trip per hari. Hasil proyeksi timbulan sampah pada tahun 2015 adalah 501,89m3 per hari dan dibutuhkan pengangkutan sebesar 67 trip per hari dengan sistem SCS. Penelitian selanjutnya manajemen pengangkutan sampah di kecamatan Kuta Kabupaten Badung oleh Pratama,I.G.B 2012 dengan tujuan membuat manajemen pengangkutan sampah di kecamatan Kuta yang berkaitan dengan jumlah armada, rute yang dilalui dan terkait dengan waktu pengangkutan sampah yang diperlukan. Metode untuk menghitung proyeksi timbulan sampah dengan total analisis sumber sampah dikali dengan konstanta volume masing-masing tipe sumber sampah. Metode untuk memproyeksikan timbulan sampah pada tahun ke –n dengan memproyeksikan jumlah penduduk dengan metode Geometrik. Berdasarkan hasil analisis maka besar timbulan sampah permukiman yang dihasilkan di Kecamatan Kuta sebesar 170,373 m3hari 2012 yang terdiri dari TPS VIII 28,487 m3hari, TPS VI 80,739 m3hari, TPS Legian 61,147 m3hari danakan menjadi 174,338 m3hari pada tahun 2016 yang terdiri dari tiga TPS yaitu TPS VIII 29,150m3hari, TPS VI 82,619 m3hari, TPS Legian 62,569 m3hari. Kebutuhan armada pengangkutansampah tahun 2012 sampai 2016 dari TPS ke TPA pada TPS VIII adalah 2 unit dump truck, untukTPS VI adalah 4 unit dump truck dan untuk TPS Legian adalah 3 unit dump truck dengan jumlah trip dari tahun 2012 sampai tahun 2013 adalah 25 trip untuk TPS VIII 4 trip, TPS VI 12 trip dan TPS Legian 9 trip. Sedangkan dari tahun 2014 sampai tahun 2016 bertambah menjadi 26 trip, untuk TPS VIII 5 trip, TPS VI 12 trip dan TPS Legian 9 trip. Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dibagi menjadi 2 dua shift, yaitu shift 47 pagi dari pukul 06.00 sampai 11.00 dan shift sore dari pukul 16.00 sampai 19.00. Waktu pengangkutan sampah dalam penelitian ini yaitu selama 8 delapan jam kerja per hari. Penelitian yang berkaitan selanjutnya berupa tesis evaluasi kinerja dinas kebersihan dalam pelayanan persampahan di Kota Medan oleh Setyowati,L2007 tujuan penelitian ini merupakan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kebersihan Kota Medan berdasarkan aspek transportasi, penanganan sampah dan kualitas lingkungan air lindi dan udara ambien di Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Namo Bintang, Medan. Data hasil penelitian dievaluasi dengan pendekatan metode HCS dan metode SCS, sedangkan kualitas lingkungan TPA Namo Bintang dievaluasi menggunakan metode perbandingan dengan Baku Mutu Lingkungan yang berlaku. Hasil evaluasi diperoleh bahwa timbulan sampah Kota Medan adalah 4.285,9 m3hari, jumlah sampah terangkut adalah sebesar 3.396 m3hari atau 79,24 . Selain itu dari hasil penelitian diketahui bahwa pola pengumpulan dan pengangkutan sampah dengan sistem individual tidak langsung ternyata lebih efisien daripada sistem individual langsung door to door ditinjau dari jumlah ritasi kendaraan pengangkut dalam satu hari. Sistem Open Dumping yang diterapkan di TPA Sampah Namo Bintang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, hal ini terlihat dari kualitas air lindinya yang telah melebihi Baku Mutu Lingkungan. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Umum Suatu penelitian dikatakan yang sistematis, terorganisir dan dapat berjalan secara efektif, efisien serta tepat sasaran, diperlukan suatu metode penelitian yang didalamnya memuat proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian dan termasuk tata cara penyelesaian sehingga tiap-tiap bagian dan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain secara berurutan dengan demikian diharapkan hasil akhir yang baik sehingga mendapatkan nilai yang maksimal. III.2 Lokasi Penelitian Kecamatan Medan Kota adalah salah satu dari 21 Kecamatan di Kota Medan yang berada di Provinsi Sumatera Utara dengan luas 5,98 Km 2 • Sebelah Utara dengan Kecamatan Medan Timur dan Medan Perjuangan . Kecamatan Medan Kota terletak diantara 20° – 30° Lintang Utara dan 94° – 98° Bujur Timur dengan batas – batas : • Sebelah Selatan dengan Kecamatan Medan Amplas • Sebelah Timur dengan Kecamatan Medan Area dan Medan Denai • Sebelah Barat dengan Kecamatan Medan Maimun