Standar Kompetensi Pendidikan Berbasis Kompetensi

S3 ­PTK­2007 PPS UNY 85 Reformulasi Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Indoneia Abad 21 kompetensi yang telah dirumuskan; 3 kurikulum bahan ajar dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan bertingkat lihat gambar 2.2; 4 penilaian didasarkan standar kompetensi; dan 5 kemajuan belajar didasarkan atas pencapaian kompetensi Slamet PH, 2005. PBK sebagai sistem tersusun dari rangkaian komponen- komponen yang saling terkait secara hirarkis sebagai berikut: a standar kompetensi; b kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi dan disebut kurikulum berbasis kompetensiKBK; c penyelenggaraan proses belajar mengajar yang mengacu pada KBK; d evaluasi berdasarkan standar kompetensi; dan e sertifikasi untuk menyatakan penguasaan kompetensi pada tingkat tertentu Slamet PH, 2005. Uraian masing-masing komponen PBK adalah sebagai berikut:

a. Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah pernyataan tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk melakukanmengerjakan sesuatu sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Secara lebih rinci standar kompetensi merupakan pernyataan yangmendeskripsikan tentang: 1 tugas dan fungsi, yang kemudian ditulis dalam bentuk kompetensi dan setiap kompetensi tersusun dari sejumlah sub-kompetensi; 2 criteria unjuk kerja performance standard dari setiap sub- kompetensi; 3 konteks dimana pekerjaantugas dilakukan dan memberikan pedoman tentang hal-hal yang dipersyaratkan S3 ­PTK­2007 PPS UNY 86 Reformulasi Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Indoneia Abad 21 untuk unjuk kerja; 4 pedoman untuk melakukan penilaian setiap subkompetensi; dan 5 mencakup kemampuan mengerjakan sesuatu, kemampuan mengorganisasikan sesuatu, kemampuan mengatasi masalah, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berbeda. b. Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK Kurikulum berbasis kompetensi KBK adalah kurikulum disusun berdasarkan atas kebutuhan untuk mencapai standar kompetensi dan harus menjamin adanya artikulasi antar jenjang kompetensi. Dengan demikian, bahan ajar yang disusun harus menampilkan sosok utuh standar kompetensi dan artikulasi antar jenjang standar kompetensi harus dijamin. Akan lebih baik jika semua bahan ajar dirancang dengan menggunakan sistem moduler paket sehingga keluwesan dan konsistensinya dapat dijamin. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berubah dan berkembang dengan pesat, sulit bagi pendidikan kejuruan untuk selalu mengikuti perkembangan iptek tersebut. Tidak mungkin pendidikan kejuruan mampu memberikan seluruh pengetahuan dan teknologi baru tersebut. Iptek yang saat ini dianggap mutakhir, bias jadi setelah peserta didik lulus menjadi usang. Hal tersebut memberi implikasi bahwa kurikulum pendidikan kejuruan harus dikemas secara fleksibel dan adaptif. Kurikulum pendidikan kejuruan di masa mendatang hendaknya lebih enekankan pada penguasaan kompetensi kunci atau kompetensi umum general skill S3 ­PTK­2007 PPS UNY 87 Reformulasi Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Indoneia Abad 21 sebagai dasar pengembangan diri lebih lanjut. Di samping itu, perlu dikermbangkan pula kemampuan learning how tolearn yaitu belajar bagaimana belajar kepada peserta didik agar mampu untuk mempelajari dan beradaptasi dengan perkembangan iptek.

c. Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar