Struktur Kepemilikan Pihak AsingForeign Ownership Likuiditas

27 - Delloite Haskins Sells - Peat Marwick Mitchell - Price Waterhouse - Touche Ross Namun pada 2002 hanya tinggal 4besar firma akuntasi yang mendunia,setelah adanya merger dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh salah satu KAP diatas. 4 firma audit yang masih mendunia hingga kini ialah: - Delloite Touche Tohmatsu - PricewaterhouseCoopers - Ernst Young - KPMG KAP Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four tersebut dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan perannya. Semakin baik reputasi auditor, maka semakin baik pula kualitas laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP tersebut, dan akan lebih meyakinkan pemegang saham dan kreditur dalam mengolah isi laporan keuangan tersebut.

2.1.3.9 Struktur Kepemilikan Pihak AsingForeign Ownership

Foreign Ownership adalah jumlah saham yang dimiliki pihak asing pada suatu perusahaan. Semakin tinggi persentase kepemilikan pihak asing pada saham suatu perusahaan, tentu akan mempengaruhi luaspengungkapan dan pelaporan keuangan suatu perusahaan. Hal itu 28 disebabkan karena semakin banyaknya pihak yang memiliki kepentingan terhadap setiap hal-hal yang terjadi terhadap perusahaan tersebut, terlebih apabila pihak asing yang menjadi salah satu pemangku kepentingan tersebut, tentu pihak perusahaan akan semakin terdorong untuk melakukan pelaporan seluas dan selengkap mungkin. Kepemilikan pihak asing cenderung menggunakan tekhnologi yang maju, sehingga penerapan IFR sangatlah membantu dalam rangka menjalankan sistem komunikasi antar manajemen dan pemegang saham, selain itu kondisi ini akan menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan efisien.

2.1.3.10 Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lainnya adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewabijan atau hutangyang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya, maka semakin likuid pula perusahaan tersebut. “Posisi Likuiditas” suatu perusahaan berkaitan dengan pertanyaan berikut ini: apakah perusahaan mampu melunasi utangnya ketika utang tersebut jatuh tempo ditahun berikutnya? Brigham and Houston, 2007. Rasio likuiditas terdiri dari Current Ratio dan Quick Ratio. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi, maka cenderung akan melakukan pelaporan keuangan seluas dan selengkap mungkin dibanding perusahaan dengan tingkat likuiditas rendah, hal itu 29 disebabkan oleh perusahaan dengan likuiditas tinggi ingin menciptakan opini positif mengenai kondisi keuangan perusahaan tersebut yang nantinya akan membantu para investor dalam membuat keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, namun apabila perusahaan tersebut tidak memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, tentu hal ini tidak akan mendorong investor untuk melakukan investasi, karena perusahaan dengan likuiditas rendah dapat berujung pada kebangkrutan. Hasil penelitian Cooke 1989, dalam Prayogi, 2003 menunjukkan bahwa tingkat kesehatan perusahaan yang ditunjukkan dalam rasio likuiditas yang tinggi diharapkan dengan pengungkapan yang lebih luas. Hal ini didasarkan bahwa perusahaan yang secara keuangan sehat, kemungkinan akan lebih banyak mengungkapkan informasi dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat likuiditasnya rendah. Oleh karena itu perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi cenderung akan memberikan pengungkapan yang lebih lengkap pula.

2.1.3.11 Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 80 129

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

5 45 100

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING)

3 56 65

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) DALAM WEBSITE PERUSAHAAN(STUDI KASUS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 3 34

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 3

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 19