nodes yang saling terhubung satu sama lain.
8
a. Teori ini mengasumsikan bahwa seseorang berperilaku dan bertindak
berdasarkan struktur dan proses yang turut berdasarkan pengetahuan. Inti dari asumsi dasar ini adalah
anda tahu tentang sesuatu dan anda tahu bagaimana melakukan sesuatu itu you know about things, and you know how to do things
Asumsi dasar ini menjelaskan, ketika bertindak dan berprilaku harus sesuai prosedur, urutan dalam bertindak merupakan suatu hal yang penting.
Seseorang harus memilih yang paling sesuai dengan keadaan untuk mencapai tujuan. Pimpinan Daerah harus menyusun tindakan aksi yang akan dilakukan.
Rangkaian tindakan yang terstruktur menjadi salah satu penentu untuk mencapai tujuan.
b. Adanya keseimbangan tindakan
Menurut teori ini, kesinambungan tindakan merupakan suatu proses yang rumit dan tidak selalu berhasil. Untuk melakukan suatu yang baik tidak hanya
membutuhkan pengetahuan dan motivasi saja, tetapi juga kemampuan untuk mengatur dan mengambil tindakan yang diperlukan secara efisien dan tepat.
Pimpinan Daerah Partai Gerindra Kota Medan sebagai Partai Politik, harus mempunyai strategi dan rencana dalam menangkan Pileg di Kota Medan.
1.6.2. Komunikasi Politik
Arifin Rahman, komunikasi politik merupakan salah satu input dari sistem politik, dimana politik ini menggambarkan proses informasi-informasi politik.
Sedangkan menurut Alfian komunikasi politik yang diasumsikan yang menjadi sistem politik itu hidup dan dinamis. Komunikasi politik mempersembahkan
semua kegiatan dari sistem politik sehingga aspirasi dan kepentingan dokonversikan menjadi berbagai kebijaksanaan.
9
Komunikasi politik disamping semua bagian dari sistem politik, komunikasi politik dapat pula menentukan kualitas tanggapan dari sistem politik
itu sendiri. Bilamana komunikasi politik berjalan dengan lancar, wajar dan sehat maka akan meningkatkan kualitas responsif yang tinggi terhadap perkembangan
8
Ibid. hal 1
9
Pito, TA, Mengenai Teori-Teori Politik, Jakarta, 2005, hal 868
Universitas Sumatera Utara
aspirasi dan kepentingan masyarakat serta tuntutan perubahan zaman. Menurut Lucian Pye, seluruh proses-proses social yang dapat dianalisis dalam pengertian
struktur, kandungan dan aliran komunikasi. Sebagaimana dijelaskan : Komunikasi adalah jarring masyarakat manusia. Struktur sebuah sistem
komunikasi dengan saluran-salurannya yang sedikit banyak terdefinisikan baik adalah seperti halnya kerangka dari tubuh social yang
membungkusnya. Kandungan komunikasi merupakan sumber substansi dasar hubungan manusia. Aliran komunikasi menentukan arah dan jejak
perkembangan social yang dinamis
10
10
Ibid.
Menurut Redi Panuju, unsur-unsur dalam komunikasi politik umumnya terdiri dari komunikator, komunikan, pesan, media, tujuan, efek dan sumber
komunikasi. Kesemua unsur ini berada pada dua struktur politik, yakni infrastruktur dan suprastruktur politik. Dari kerangka di atas dapat diasumsikan
bahwa komunikasi semata-mata sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Lebih jauh ia mengatakan bahwa ada enam bagian scenario berfikir,
yaitu: 1. Komunikasi merupakan cara dan teknik penyerahan sejumlah tuntutan dan
dukungan sebagai input dalam sistem politik, misalnya dalam rangka artikulsi kepentingan.
2. Komunikasi digunakan sebagai penghubungan antara pemerintah dengan rakyat, baik dalam rangka mobilasasi social untuk implementasi tujuan,
memperoleh dukungan, memperoleh kepatuhan dan integritas politik. Komunikasi juga digunakan sebagai bentuk feed back atas sejumlah output
kebijakan pemerintah 3. Komunikasi menjalankan fungsi sosialisasi politik kepada warga negara.
4. Komunikasi menjalankan peran memberi ancaman coercion sekaligus juga memberikan batasan-batasan mengenai hal-hal yang ditabukan untuk
membatasi ruang gerak aktifitas politik masyarakat. 5. Komunikasi mengkoordinasikan tata nilai politik yang diinginkan, sehingga
mencapai tingkat hagemonitas yang relatif. Hagemonitas nilai-nilai politik ini sangat menentukan stabilitas politik.
Universitas Sumatera Utara
6. Komunikasi sebagai kekuatan kontrol sosial yang memelihara idealism social dan keseimbangan politik
11
Pendapat umum adalah hasil dari pengaruh kontak tatap muka dan media massa pengaruh orang tua, pendidikan, kelompok sebaya, kelompok kerja dan
waktu senggang, opinion leaders disatu pihak dan dari pengaruh surat kabar serta media cetak. Tentunya semua pengaruh ini tidak sama pentingnya dan dalam
banyak hal tergantung pada evaluasi masing-masing individu. Pendapat umum tidak dibentuk dalam isolasi, dan tidak hanya menjadi
satu bagian yang terintegritas dari proses komunikasi politik saja, akan tetapi juga dari proses-proses sosialisasi, partisipasi dan pengrekrutan. Pendapat umum
tersebut erat terlibat dalam setiap proses, sebab apa yang diketahui orang dan diyakini merupakan faktor penting dalam penentuan tingkah laku politik mereka.
12
1.6.3. Strategi