Berpangkat minimal III/c atau setara

Sub-Indikator 4. Berpangkat minimal III/c atau setara

Deskripsi:

❖ Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai:

❖ Kemampuan tata kelola sekolah yang dilakukan kurang terstruktur dan men-

dalam. ❖ Pengalaman akademik masih kurang.

Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu: ❖ Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah dalam merekrut kepala

sekolah ❖ Kepala sekolah tidak memiliki cukup waktu untuk menguru kepangkatan.

❖ Kualifikasi akademik Kepala Sekolah belum terpenuhi. ❖ Birokrasi pengajuan kenaikan pangkat tidak mudah dilakukan.

Sub-Indikator 5. Bersertifikat pendidik

Deskripsi:

❖ Memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh lembaga pendidik dan tenaga kependidikan

n Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai:

ika id

❖ Kemampuan supervisi akademik belum memadai.

nd ❖ Proses pembelajaran rentan terlaksana kurang sesuai dengan standar yang Pe

tu

ditetapkan.

M Kemampuan tata kelola sekolah yang dilakukan kurang terstruktur dan men-

dalam.

ikato Ind

Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu:

❖ Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah dalam merekrut kepala sekolah

Sub-Indikator 6. Bersertifikat kepala sekolah

Deskripsi:

❖ Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah

Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai:

❖ Kemampuan supervisi akademik belum memadai. ❖ Proses pembelajaran rentan terlaksana kurang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu: ❖ Komitmen perekrutan kepala sekolah seringkali belum mengikuti aturan

Sub-Indikator 7. Berkompetensi kepribadian minimal baik

Deskripsi:

❖ Memiliki kompetensi dalam:  Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan

menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah.  Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.  Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala

sekolah.  Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.  Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai

kepala sekolah.  Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai:

❖ Efektifitas pengelolaan Pendidikan berkurang. ❖ Tidak dapat dijadikan teladan bagi guru dan siswa.

Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu:

❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi kepribadian ❖ Paradigma Kepala Sekolah terhadap kompetensi kepribadian belum ter-

Ind bentuk

ikato ❖ Kurangnya komitmen kepala sekolah

Sub-Indikator 8. Berkompetensi manajerial minimal baik rM

u tu

Deskripsi:

Pe ❖ Memiliki kompetensi dalam: nd

 Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan. id ika

 Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.

 Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah

secara optimal.  Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi

pembelajar yang efektif.  Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi

pembelajaran siswa.  Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal.  Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan

secara optimal.  Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian

dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah.  Mengelola siswa dalam rangka penerimaan siswa baru, dan penempatan

dan pengembangan kapasitas siswa.  Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.  Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang

akuntabel, transparan, dan efisien.  Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan

sekolah.  Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan

pembelajaran dan kegiatan siswa di sekolah.  Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan

program dan pengambilan keputusan.  Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan

pembelajaran dan manajemen sekolah.  Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai:

❖ Pengelolaan pendidikan berjalan tidak efektif

Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu:

❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi manajerial ❖ Paradigma Kepala Sekolah terhadap kompetensi manajerial masih belum ter- n bentuk

ika

❖ Kurangnya komitmen kepala sekolah

id nd

Sub-Indikator 9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik Pe tu

u Deskripsi: M

❖ Memiliki kompetensi dalam:  Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.

ikato  Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi Ind

pembelajar yang efektif.

 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.  Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi

kendala yang dihadapi sekolah.  Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa

sekolah sebagai sumber belajar siswa. Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai:

❖ Mengurangi efektifitas pengelolaan pendidikan

Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu:

❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi kewirausahaan ❖ Paradigma Kepala Sekolah terhadap kompetensi kewirausahaan belum ter- bentuk ❖ Kurangnya komitmen kepala sekolah

Sub-Indikator 10. Berkompetensi supervisi minimal baik

Deskripsi:

❖ Memiliki kompetensi dalam:  Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru.  Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.  Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru. Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai: ❖ Mengurangi efektifitas pengelolaan pendidikan Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu:

❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi supervisi ❖ Paradigma Kepala Sekolah terhadap kompetensi supervisi belum terbentuk

❖ Tugas Kepala sekolah sangat banyak, sehingga supervisi akademik maupun manajerial yang harusnya dilakukan oleh kepala sekolah sering tidak ter- laksana, sehingga kerapkali diserahkan kepada wakil kepala sekolah

Sub-Indikator 11. Berkompetensi sosial minimal baik

Deskripsi:

Ind ❖ Memiliki kompetensi dalam:

ikato

 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah

rM  Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. u  Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain. tu

Pe Resiko Jika Standar Mutu Tidak Tercapai: nd

id ❖ Terhambatnya hubungan komunikasi dengan sesama warga sekolah dan

ika masyarakat.

❖ Kemitraan dan pelibatan masyarakat dalm pengeleloaan sekolah terkendala.

Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu: ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi sosial yang harus dimiliki kepala

sekolah.