Temuan Penelitian

C. Temuan Penelitian

Subjek DWK dan HK merupakan subjek dengan gaya kognitif reflektif. Subjek dengan gaya kognitif reflektif (SR) cenderung diam terlebih dahulu sebelum mengutarakan apa yang ingin disampaikan. SR membutuhkan waktu yang lebih lama dalam merespon stimulus yang diterimanya. Hal tersebut tercermin pada saat kegiatan wawancara berlangsung. SR memberikan jeda (diam) untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. SR dengan gaya kognitif reflektif juga memerlukan waktu tambahan dari alokasi waktu yang ditetapkan ketika mengerjakan soal. Keadaan sebaliknya ditunjukkan oleh subjek SA dan

VI, kedua subjek tersebut merupakan subjek dengan gaya kognitif impulsif (SI). Subjek dengan gaya kognitif impulsif lebih cepat dalam menjawab pertanyaan, artinya SI langsung menjawab pertanyaan yang dikemukakan oleh peneliti. SI mampu menyelesaikan soal tepat sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan untuk mengerjakan tes.

Berdasarkan hasil analisis berpikir konseptual di atas, terdapat beberapa temuan penelitian subjek dengan gaya kognitif reflektif (SR) dan subjek dengan gaya kognitif impulsif (SI)dalam menyelesaikan masalah program linear sebagai berikut.

1. Subjek dengan gaya kognitif reflektif (SR)

SR memulai mengerjakan soal program linear dengan dengan melakukan analogi atau pemisalan. SR melakukan pemisalan, artinya masalah atau soal yang dikerjakannya diubah ke dalam bahasa matematika. SR hanya kurang cermat dalam menuliskan apa yang dimisalkan atau variabelnya. SR menggunakan pengalaman sebelumnya untuk memahami masalah. SR lebih banyak memahami masalah serta mengolahnya di dalam pikiran daripada dalam perbuatan atau tindakan, karena SR tidak menggunakan bantuan tabulasi akan tetapi langsung mengubah berdasarkan pemahaman terhadap soal program linear. SR mampu mengubah apa yang diketahui kedalam model matematika, yaitu berupa sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang terdiri atas empat pertidaksamaan. SR mampu mengubah apa yang ditanyakan kedalam kalimat matematika, yaitu fungsi objektif. SR cenderung menuliskan apa yang diketahui dari soalnya secara lengkap akan tetapi masih ditemukan beberapa kesalahan serta kurang cermat.

SR memiliki rencana dalam menyelesaikan soal program linear, rencana yang dimiliki oleh SR merupakan aturan dasar dalam menyelesaikan soal program linear. Rencana yang digunakan oleh SR adalah mengubah soal menjadi model matematika kemudian menggambar grafik dan menentukan daerah penyelesaian. Langkah yang terakhir adalah mensubstitusi titik ekstrim dari daerah penyelesaian ke fungsi objektif. SR mengenali kesamaan antara satu situasi dengan situasi yang lain. SR mampu melihat keterkaitan antara soal berpikir konseptual yang dia kerjakan dengan soal yang pernah dikerjakannya. SR mampu melihat persamaan dan perbedaan antara soal berpikir konseptual dengan soal program linear yang SR memiliki rencana dalam menyelesaikan soal program linear, rencana yang dimiliki oleh SR merupakan aturan dasar dalam menyelesaikan soal program linear. Rencana yang digunakan oleh SR adalah mengubah soal menjadi model matematika kemudian menggambar grafik dan menentukan daerah penyelesaian. Langkah yang terakhir adalah mensubstitusi titik ekstrim dari daerah penyelesaian ke fungsi objektif. SR mengenali kesamaan antara satu situasi dengan situasi yang lain. SR mampu melihat keterkaitan antara soal berpikir konseptual yang dia kerjakan dengan soal yang pernah dikerjakannya. SR mampu melihat persamaan dan perbedaan antara soal berpikir konseptual dengan soal program linear yang

SR memiliki pengalaman serta pengetahuan dan konsep yang dapat menunjang dalam menyelesaikan soal program linear. SR mampu menerapkan berbagai konsep yang pernah didapatkannya untuk menyelesaikan soal program linear. SR memahami beberapa materi sebelumnya yaitu materi aljabar, materi sistem persamaan dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. SR belum memiliki kemampuan yang baik dalam mengecek atau mengoreksi kembali jawabannya. Berdasarkan uraian tersebut SR memenuhi 4 (empat) dari 5 (lima) indikator berpikir konseptual yang dikemukakan oleh Milda Retna. Indikator yang terpenuhi adalah SR mampu mengubah apa yang diketahui dalam kalimat matematika. SR mampu mengubah apa yang ditanyakan dalam kalimat matematika. SR mampu membuat rencana dengan lengkap serta mampu menyatakan langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan soal program linear menggunakan konsep yang pernah dipelajari. SR hanya belum mampu memperbaiki jawaban.

2. Subjek dengan gaya kognitif impulsif (SI)

SI mulai menyelesaikan soal program linear dengan membuat tabulasi. Tabel yang dibuat oleh SI berisi tentang penggolongan dari apa yang diketahui. Tabel tersebut sangat memudahkan SI dalam memahami soal serta mengubah soal dalam kalimat matematika. SI menggunakan pengalaman sebelumnya untuk memahami masalah. SI cenderung mengolah masalah dalam tindakan daripada SI mulai menyelesaikan soal program linear dengan membuat tabulasi. Tabel yang dibuat oleh SI berisi tentang penggolongan dari apa yang diketahui. Tabel tersebut sangat memudahkan SI dalam memahami soal serta mengubah soal dalam kalimat matematika. SI menggunakan pengalaman sebelumnya untuk memahami masalah. SI cenderung mengolah masalah dalam tindakan daripada

SI memiliki rencana penyelesaian soal yang lengkap, rencana tersebut merupakan aturan dasar dalam menyelesaikan soal program linear. Rencana penyelesaian soal adalah dengan mengubah soal menjadi model matematika, selanjutnya menggambar grafik dari sistem pertidaksamaan guna menentukan daerah penyelesaiannya untuk selanjutnya mensubstitusi titik ekstrim dari daerah penyelesaian ke fungsi objektif. SI belum mampu mengenali perbedaan dan kesamaan antara satu situasi dengan situasi lain secara utuh. SI belum mampu mengidentifikasi perbedaan soal program linear yang dikerjakan dengan soal yang pernah dikerjakan sebelumnya. SI belum mampu memahami konsep sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang telah dipelajari atau didapatkan sebelumnya. SI cenderung hanya hafal cara mengerjakan soal program linear tetapi tidak memahami konsep yang berkaitan dengan langkah tersebut.

SI memenuhi tiga dari lima indikator berpikir konseptual yang dikemukakan oleh Milda Retna. SI mampu mengubah apa yang diketahui kebentuk kalimat matematika. SI mampu mengubah apa yang ditanyakan SI memenuhi tiga dari lima indikator berpikir konseptual yang dikemukakan oleh Milda Retna. SI mampu mengubah apa yang diketahui kebentuk kalimat matematika. SI mampu mengubah apa yang ditanyakan

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24