Sistem Pendidikan di Afrika (Arfika Utara / Sudan)
E. Sistem Pendidikan di Afrika (Arfika Utara / Sudan)
Sudan termasuk benua Afrika yang berbatasan langsung dengan Mesir di sebelah utaranya. Pada awalnya, Sudan merupakan negara terluas di Afrika dan Arab. Namun setelah konflik internal yang berujung referendum pada bulan Januari 2011 lalu, akhirnya Sudan harus merelakan wilayah selatannya berdiri menjadi negara sendiri dengan nama Republik Sudan Selatan. Mayoritas penduduk Sudan menganut Islam Sunni, sekaligus menjadi agama resminya. Bahasa resminya adalah bahasa Arab. Peta benua Afrika secara lengkap ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.22. Peta Benua Afrika
Meski di negara ini terdapat konflik internal yang setiap saat bisa pecah, namun semangat penuntut ilmu untuk datang ke Sudan tidak menipis. Setiap tahunnya selalu ada mahasiswa asing, khususnya Indonesia yang datang menuntut ilmu ke Sudan. Bahkan Sudan juga salah satu negara pilihan untuk melanjutkan program Meski di negara ini terdapat konflik internal yang setiap saat bisa pecah, namun semangat penuntut ilmu untuk datang ke Sudan tidak menipis. Setiap tahunnya selalu ada mahasiswa asing, khususnya Indonesia yang datang menuntut ilmu ke Sudan. Bahkan Sudan juga salah satu negara pilihan untuk melanjutkan program
Diantara mahasiswa yang cukup banyak berminat melanjutkan program pasca sarjananya adalah para lulusan Universitas al-Azhar, Mesir. Meski Universitas al-Azhar sendiri juga menyediakan program pascasarjana, akan tetapi tetap saja setiap tahunnya banyak lulusan salah satu universitas Islam tertua ini yang lantas melanjutkan studi ke Universitas Omdurman. Tentunya ada beberapa kelebihan dan sekaligus kemudahan yang ditawarkan Universitas Omdurman, sehingga menjadi alasan mahasiswa lulusan Universitas Al-Azhar tidak melanjutkan studi pasca sarjana di universitasnya itu.
Di bidang pendidikan formal, Sudan mempunyai banyak universitas ternama yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Diantara perguruan tinggi tersebut adalah Khartoum University, Omdurman Islamic University, El-Nilein University, Khartoum International Institute of Arabic, Universitas Al Quran Al Karim dan yang paling muda adalah International University of Africa.
Jumlah mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di Sudan sampai saat ini tercatat sekitar 175 orang yang terbagi dalam tujuh Perguruan Tinggi besar yang ada di Sudan, pada program yang berbeda mulai dari program S1 sampai dengan program S3, di mana 35% diantara mereka adalah mahasiswa program pasca sarjana. Dari seluruh mahasiswa yang ada, 40% diantaranya melaksanakan perkuliahan dengan biaya sendiri tanpa ada bantuan dari instansi atau sponsor lainnya, dan hanya mengandalkan bantuan dari keluarga yang tidak mereka terima secara periodik.
Belum lagi dengan cuaca dan kondisi di Sudan yang kadang kurang bersahabat, sehingga bagi yang tidak kuat daya tahan tubuhnya atau kurang pemenuhan gizinya, akan mudah terserang penyakit malaria. Hal seperti ini ditambah lagi dengan fasilitas kesehatan dan obat-obatan yang cukup mahal. Untuk kebutuhan buku-buku referensi, Belum lagi dengan cuaca dan kondisi di Sudan yang kadang kurang bersahabat, sehingga bagi yang tidak kuat daya tahan tubuhnya atau kurang pemenuhan gizinya, akan mudah terserang penyakit malaria. Hal seperti ini ditambah lagi dengan fasilitas kesehatan dan obat-obatan yang cukup mahal. Untuk kebutuhan buku-buku referensi,
Adapun pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak majelis-majelis ilmu yang menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang tersebar hampir di seluruh penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis dalam bidang ini adalah jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang menebarkan dakwah ahlus sunnah wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as sholeh. Struktur sistem Pendidikan di Sudan
secara umum digambarkan seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.23. Sudan International University
Pendidikan di Sudan digratiskan dan diwajibkan bagi seluruh anak-anak usia 6 sampai
13 tahun. Pendidikan dimulai dari pendidikan dasar selama dari delapan tahun, kemudian pendidikan menengah tiga tahun. Jenjang pendidikan diubah menjadi berformat 6 + 3 + 3 pada tahun 1990. Bahasa pengantar pedidikan yang digunakan di semua tingkatan adalah bahasa Arab. Lokasi sekolah terkonsentrasi di sejumlah daerah perkotaan, yang mana sejumlah sekolah yang terletak di bagian Selatan dan Barat telah rusak bahkan hancur akibat konflik di Negara tersebut.
Salah satu contoh Sudan International University (SIU) ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.24. Sudan International University
Pada tahun 2001, Bank Dunia memperkirakan bahwa partisipasi murni siswa Sekolah Dasar adalah 46% dan 21 persen dari pelajar sekolah menengah yang terdiri dari siswa yang memenuhi syarat. Tingkat kelangsungan pendidikan di Sudan sangat bervariasi, di beberapa provinsi bahkan hanya mencapai di bawah 20 persen. Beberapa contoh mahasiswa di Sudan Utara ditunjuukan seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.25. Contoh Mahasiswa di Sudan Utara
Sumber : http://www.sudanow.info
Sudan memiliki 19 universitas berbahasa Arab. Pendidikan di tingkat menengah dan pendidikan tinggi di universitas mengalami masalah penghambat yang serius disebabkan oleh sebagian besar penduduk berjenis kelamin laki-laki melaksanakan Wajib Militer sebelum dapat menyelesaikan pendidikan mereka. Wajib Militer tersebut dimaksudkan untuk menjaga Integritas Negara dan rasa patriotisme yang tinggi bagi warga Sudan.