Mengenal Hukum Keluarga Islam
PEMBARUAN
HUKUM KELUARGA
MELALUI PERADILAN AGAMA
W terdengar dalam diskusi hukum Badan
acana pembaruan produk perundang-undangan di bidang perkawinan santer
Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI yang lalu. Sebelumnya, wacana tersebut hanya topik bahasan di kalangan hakim peradilan agama di jejaring sosial saja. Salah satu isu yang muncul adalah menjadikan sejumlah putusan hakim peradilan agama referensi bagi pembaruan hukum keluarga di Indonesia.
Pengadilan Agama sebagai peradilan tingkat pertama seringkali diidentikan sebagai garda depan Mahkamah Agung, sedangkan Pengadilan Tinggi Agama diidentikan dengan kawal depan Mahkamah Agung. Hal ini mengandung makna bahwa Pengadilan Agama mempunyai peranan penting sebagai wajah terdepan penegakkan hukum dan keadilan di negeri ini. Menurut Satjipto Rahardjo (1996:207), terjadi fenomena hukum yang unik pada Pengadilan Agama di mana sebagian besar peranannya sebagai peradilan keluarga, meskipun sebelumnya tidak didesain untuk tugas tersebut. Dengan kondisi obyektif ini, maka peradilan agama menjadi titik sentral
ress.c om
utama pengembangan hukum
n90.w ordp
keluarga Islam di Indonesia.
: ww w.sober
Sumber foto
22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Kilas Balik Sejarah Peranan PA
Dari sudut pandang sejarah, secara yuridis peranan pengadilan agama terlihat sejak tahun 1882 dengan keluarnya Staatsblad Nomor 152 tentang pembentukan Pengadilan Agama di Jawa dan Madura. Cikal bakal lahirnya staatsblad tersebut adalah kewenangan yang diberkan oleh Belanda kewenangan kepada Pengadilan Agama (Priesterraden) u n t u k m e n a n g a n i s e n g ke t a pernikahan dan pembagian harta benda berdasarkan Staatsblad 1835 Nomor 58 (A.Qadri Azizy:2002,139).
penyelesaian sengketa dan pemberian
agama. Pada tahun 1974 terjadi
kewenangan kepada peradilan agama
keberanjakan hukum Islam, di mana
dalam menyelesaikan sengketa hak
hukum keluarga yang berada dalam
Sejauh ini peranan peradilan kitab-kitab fikih dapat ditemukan
milik jika sengketa tersebut terjadi
antara orang-orang Islam.
pada Undang-Undang Nomor 1 tahun
agama di Indonesia jauh 1974 jo Peraturan Pemerintah Nomor
Sejauh ini peranan peradilan
agama di Indonesia jauh lebih
9 tahun 1975. Meskipun undang-
lebih progresif dibandingkan progresif dibandingkan dengan undang ini bukan sebagai hukum
dengan lembaga sejenisnya Islam, tetapi secara materiil berasal
lembaga sejenisnya yang berada di
negera-negara berpenduduk
dari hukum Islam. Hukum perkawinan
yang berada di negera-negara ini baru secara tegas mendapat
mayoritas muslim. Produk hukum
ya n g d i h a s i l ka n o l e h l e m b a ga
sentuhan hukum Islam pada tahun
berpenduduk mayoritas
peradilan agama telah menunjukkan
1991 dengan lahirnya KHI yang
muslim. legalitasnnya didasarkan pada
bahwa hukum Islam tidak hanya
dihasilkan lewat ijtihad para ulama
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
tetapi juga oleh para hakim lewat
1991. Selain mengatur tentang hukum
putusannya. Sebagaimana dikemuka-
perkawinan, KHI juga mengatur waris
kan oleh M. Atho Mudzhar (2000:91),
dan wakaf.
Legalitas KHI yang didasarkan nya teori receptie dari Cristian Snouck
Sejalan dengan berkembang-
bahwa hukum Islam dapat ditemukan
pada Instruksi Presiden tidak Hurgronje, sejak tahun 1937 terjadi
di empat tempat yang berbeda yaitu
menyurutkan para hakim dalam reduksi kewenangan peradilan agama.
kitab-kitab fikih, fatwa-fatwa ulama,
mengimplementasikannya di setiap Perkara yang menyangkut waris, hibah
undang-undang dan putusan
putusan baik tingkat pertama, banding dan wasiat menjadi kewenangan
pengadilan. Progresifitas lembaga
maupun kasasi. Nam paknya peradilan umum (Manan, 2012:301).
peradilan agama ternyata mampu
pandangan Attamimi (1996:155) Adapun di luar Jawa dan Madura,
mereposisi putusan-putusan
terhadap kedudukan KHI perlu Pengadilan Agama masih mempunyai
pengadilan atas hukum Islam lainnya
dijadikan pedoman, bahwa KHI kemungkinan untuk memeriksa
yang telah berkembang lebih dulu
bukanlah sebagai bagian dari hukum sengketa waris dan wakaf.
(kitab fikih, fatwa ulama dan undang-
tertulis dalam struktur perundang- Pada tahun 1989 (dengan
undang). Menurut Manan (2005:199),
undangan di Indonesia, tetapi lahirnya Undang-Undang Nomor 7
kenyataan ini disebabkan materi fikih
kedudukannya sebagai hukum tidak tahun 1989), kewenangan sengketa
seringkali tidak sesuai dengan kasus
tertulis.yang diakui dalam sistem waris dan wakaf yang sempat hilang
yang diajukan ke pengadilan
hukum di Indonesia dapat mengisi sejak tahun 1937 muncul kembali
sementara itu pengaturan dalam
kekosongan hukum bagi masyarakat menjadi kewenangan peradilan
undang-undang cenderung tidak
muslim Indonesia. Oleh karenanya agama. Kewenangan tersebut
lengkap, sehingga wajar jika putusan
meskipun instruksi presiden saat ini ditegaskan kembali pada revisi
pengadilan mempunyai posisi penting
tidak termasuk dalam struktur pertama undang-undang peradilan
dalam pembaharuan hukum Islam.
peraturan perundang-undangan agama di tahun 2006 dengan
Dalam catatan sejarah, hukum
ternyata tradisi hukum di Indonesia menghapuskan pilihan hukum (choice
Islam yang terdapat dalam peraturan
telah mengakuinya sebagai salah satu of porum antara PA atau PN) dalam
perundang-undangan berkembang
cukup lambat bila dibandingkan
sumber hukum materiil hukum Islam
dengan produktifitas peradilan
(Abdul Gani Abdullah, 1994:62).
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Perangkat Hukum Pembaruan
sebagai struktur hukum telah
perempuan menghijab saudara.
Hukum Keluarga pada Peradilan
menjalankan tugasnya sebagai bagian
Ketentuan ini menghapus
Agama
dari kekuasaan kehakiman untuk
ketentuan waris dalam fikih
sunni. Perubahan hukum waris Meminjam istilah yang
menegakkan hukum dan keadilan di
ini cenderng mengikuti pendapat dipergunakan Roscoe Pound, hukum
bidang hukum keluarga. Hakim
Ibnu Abbas yang diikuti oleh sebagai salah satu alat rekayasa sosial
peradilan agama sebagai penegak
mazhab Syi'ah. Hasil penelitian law as tool of social engineering, pada
hukum adalah ujung tombak dalam
Sugiri Permana menunjukkan lembaga peradilan agama ditemukan
membangun hukum keluarga. Budaya
dalam penyelesaian waris yang beberapa perangkat hukum yang
masyarakat Islam di Indonesia juga
dilakukan atas dasar sukarela digunakan untuk melakukan
sangat positif merespon perkembang-
(dalam bentuk penetapan perubahan hukum keluarga. Uniknya
an hukum yang dihasilkan oleh hakim
pengadilan), sebagian hakim perangkat hukum ini tidak muncul
peradilan agama berupa perangkat
masih mendudukan saudara sebagai bagian dari struktur tata urut
hukum.
sebagai ahli waris bersama-sama peraturan perundang-undangan
dengan anak perempuan. tetapi lebih sebagai tradisi hukum yang berkembang pada peradilan
• Hilangnya hak pengasuhan anak agama.
Harus diakui, UU Perkawinan
bagi ibu yang murtad (putusan Sejauh ini, ukuran tingkat
MARI Nomor:210K/AG 1996). keberhasilan pembangunan hukum
sebagai salah satu rujukan
Ketentuan ini secara materiil selalu saja dilihat dari segi jumlah
cenderung mengedepankan fikih produk hukum (legislasi) yang telah
hakim peradilan agama
klasik bila dibandingkan dengan dihasilkan oleh lembaga yang berhak
dalam memutuskan perkara
perkembangan hukum saat ini. mengesahkan undang-undang
hukum keluarga, sepatutnya KHI sendiri hanya mengatur hak
(legislatif). Sirajuddin (2008 : 122) pengasuhan anak di bawah umur menyimpulkan bahwa hukum yang
(12 tahun) bagi ibu kandungnya, berlaku saat ini sangat dipengaruhi
memiliki peran besar
sehingga pengaturan oleh oleh kekuatan politik, paling tidak
sebagai alat rekayasa sosial.
yurisprudensi dipandang sebagai dapat dilihat dalam aspek politik
pelengkap dari KHI. Di sisi lain, hukum nasional. Demikian pula halnya
ketentuan tersebut merupakan dengan hukum Islam di Indonesia, ia
terobosan hukum yang senantiasa berada dalam pengaruh
kontroversi karena bertentangan kekuatan politik. Oleh karena itu,
dengan UndangUndang Nomor konfigurasi pembentukan hukum
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi keluarga Islam di Indonesia selalu
Lawrence M. Friedman (2013 :
Manusia Pasal 51 ayat (2) di diiringi dengan vested interest politik.
16) merinci bahwa baik struktur
mana setelah putusnya Harus diakui, UU Perkawinan
hukum berupa lembaga peradilan
perkawinan, seorang wanita sebagai salah satu rujukan hakim
agama maupun substansi hukum
mempunyai hak dan tanggung peradilan agama dalam memutuskan
putusan hakim, keduanya diperlukan
jawab yang sama dengan mantan perkara hukum keluarga, sepatutnya
dan sangat erat sebagai ouput dari
suaminya atas semua hal yang memiliki peran besar sebagai alat
sebuah sistem hukum. Perangkat
berkenaan dengan anak-anaknya. rekayasa sosial. Namun peran ini
hukum tersebut terdiri dari
yurisprudensi (putusan MARI yang
dapat berjalan atau tidak sangat
• Perluasan pemberian wasiat tergantung dan dipengaruhi oleh
telah diikuti oleh putusan-putusan
wajibah. Menurut Pasal 209 KHI, paradigma dan tindakan para penegak
lainnya), Peraturan Mahkamah Agung
wasiat wajibah diberikan kepada hukum, dan di sinilah letak signifikansi
(Perma) dan Rapat Kerja Nasional
anak angkat atau orang tua analisis legal structure.
(Rakernas) serta Keputusan Ketua
angkat. Berdasarkan Jika mengacu pada teori
Mahkamah Agung.
yurisprudensi Mahkamah Agung struktur hukum, paling tidak ada tiga
1. Yurisprudensi
RI, wasiat wajibah juga diberikan alasan diperlukan perangkat untuk
• Kedudukan anak perempuan
kepada anak tiri dan ahli waris produk peradilan agama berguna
memperkuat argumentasi bahwa
yang menghilangkan hak waris
non muslim (Putusan MARI dalam pembaruan hukum keluarga di
saudara (Putusan Mahkamah
Nomor: 59K/AG/2001 tanggal Indonesia. Tiga hal tersebut yaitu;
Agung Nomor 86K/AG/1994
8 Mei 2002). Perluasan wasiat struktur hukum, substansi hukum, dan
tanggal 20 Juli 1995). Beberapa
wajibah ini berimplikasi secara budaya hukum. Peradilan agama
yurisprudensi Mahkamah Agung
menunjukkan bahwa anak
hukum :
24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Pertama, menunjukkan kedekatan
terlebih dahulu akan dilakukan
hubungan emosional (anak/orang
mediasi.
tua angka, anak tiri) kepada pewaris sebagai salah satu
Perma ini telah mereposisi lembaga
Jika mengacu pada teori
landasan diberikan hak untuk
h a ka m d a l a m h u ku m I s l a m .
menikmati harta tirkah melalui
Sebelum lahirnya Perma, hakam
struktur hukum, paling tidak
lembaga wasiat wajibah. Hal ini
menjadi bagian penting dalam
ada tiga alasan diperlukan
jelas berbeda dengan ketentuan
penyelesaian perkara perceraian
waris dalam fikih klasik yang hanya
terutama perceraian atas dasar
alasan syiqoq. Kedudukan lembaga perangkat untuk memperkuat
memberikan hak waris atas dasar
hubungan nasab, perkawinan dan
hakam selain didasarkan atas Al-
argumentasi bahwa produk
wala' (memerdekakan hamba
Quran (4:35) sebagai sumber yang
peradilan agama berguna
sahaya).
otoritatif juga didasarkan atas
Kedua, meniadakan diskualifikasi
ke t e n t u a n U n d a n g - U n d a n g
dalam pembaruan hukum
ahli waris karena perbedaan
Peradilan Agama (Pasal 76). Pada
keluarga di Indonesia.
a g a m a . Ke t e n t u a n i n i t e l a h
saat ini, lembaga mediasi telah
mendobrak pilar hukum waris
“mengalahkan” “tradisi” hakam
dalam fikih klasik dan KHI. Dengan
yang telah dibangun oleh hukum
diberikannya hak kepada ahli waris
Islam.
non muslim untuk menikmati harta waris melalui wasiat wajibah,
perceraian adalah suatu keharusan secara tidak langsung menghilang-
3. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
baik cerai talak atau cerai gugat dan kan mani' al-irtsi / penghalang hak
d a n Ke p u t u s a n M a h k a m a h
perkara tersebut diperiksa secara waris karena berbeda agama.
Agung
Rakernas sering kali menghasilan
contraditoir ataupun verstek.
beberapa perubahan dan terobosan
Ketentuan ini sebagai wujud
2. Peraturan Mahkamah Agung
hukum, baik yang berkenaan
paradigma baru hukum keluarga di
(Perma)
Indonesia. bertentangan dengan Diantara Perma yang berimplikasi
dengan hukum formil maupun
hukum acara dan fikih Islam. Dalam p a d a p e r ke m b a n g a n h u k u m
materiil. Hasil rakerna kemudian
hukum acara perdata, saksi keluarga adalah Perma Nomor 1
dituangkan dalam Keputusan
merupakan bagian dari alat bukti, Tahun 2008 tentang mediasi.
Mahkamah Agung Nomor:
tetapi alat bukti tersebut tidak Dengan ketentuan ini, mediasi
KMA/032/ SK/IV/2006 (Buku II).
diperlukan lagi manakala pihak menjadi bagian penting dalam
Diantara hasil rakernas yang
lawan tidak hadir (verstek). Dalam s e t i a p p e m e r i ks a a n p e rka ra
berhubungan erat dengan hukum
hukum Islam, saksi tidak menjadi perdata court annexed mediation.
keluarga adalah pemeriksaan saksi
syarat untuk melakukan Demikian halnya dengan perkara
dalam perkara perceraian serta
perceraian, bahkan suami yang perceraian, setiap pemeriksaan
pembatasan ahli waris pengganti.
menceraikan istrinya secara empat perkara perceraian, sebelum
mata berakibat jatuhnya talak pemeriksaan pokok perkara
Berdasarkan hasil rakernas tahun
1998, pemeriksaan saksi dalam
suami tersebut.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Hasil rakernas lainnya yang Komponen yang dimaksudkan berhubungan dengan hukum acara
dalam upaya modernisasi hukum adalah pemisahan antara perkara
keluarga adalah bahwa proses perceraian dengan perkara harta
modernisasi hukum keluarga bersama. Berdasarkan Pasal 66 UU
sejatinya tidak hanya berada di tangan Peradilan Agama, perkara harta
Pada tahun 2010, terjadi
lembaga legislatif, tetapi dalam bersama dapat dikumulasi dengan
perubahan mendasar
lembaga peradilan yang juga memiliki harta bersama, akan tetapi
kewenangan untuk menciptakan Mahkamah Agung telah merubah-
terhadap pengaturan
hukum yang lebih adil di masyarakat. nya dan “mengharuskan” adanya
ahli waris pengganti.
pemisahan perkara harta bersama
Berdasarkan Pasal 185 KHI,
|Sugiri Permana, Alimuddin, Achmad Cholil|
dengan perceraian.
tidak ada batasan
Daftar Pustaka:
Mahkamah Agung berpendapat
Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum bahwa seringkali perkara
mengenai garis keturunan Keluarga Indonesia, Sinar
perceraian kumulasi dengan harta Grafika, Jakarta, 2013. bersama diselesaikan hingga
A. Qadri Azizy, Eklektisisme Hukum tingkat kasasi, padahal senyata-nya
yang dapat menjadi
ahli waris pengganti. Nasional Kompetensi Antara
para pihak tidak keberatan dengan Hukum Islam dan Hukum perceraian. Proses yang berlarut-
Umum (Yogyakarta: Gama larut tersebut hanya untuk
Media, 2002). menyelesaikan harta bersama saja.
A.Hamid Attamimi, “Kedudukan KHI dalam Sistem Nasional (Suatu
Jauh sebelum Mahkamah Agung Tinjauan dari Sudut Teori
dan cucu serta cicit laki-laki. Di
berpendirian seperti di atas, Satria Perundang-undangan di
Indonesia tidak ada batasan,
Effendi Zein, mempunyai pemikiran Indonesia)” dalam Amrullah
bahkan untuk pihak saudara pun
brilian tentang pemisahan harta Ahmad, Dimensi Hukum Islam
dapat di-berlakukan ahli waris
bersama dengan perkara Dalam Sistem Hukum Nasional
pengganti. Berdasarkan Rakernas
perceraian. Menurutnya, kumulasi (Jakarta:Gema Insani, 1996).
Banjarmasin tahun 2010, ahli waris
perceraian dengan harta bersama Abdul Gani Abdullah, Pengantar
pengganti pengganti dibatasi hanya
tidak sejalan dengan norma hukum Kompilasi Hukum Islam dalam
untuk cucu saja artinya cicit tidak
Islam, karena dalam pandangan Tata Hukum.
dapat menempati sebagai ahli waris
hukum Islam pasangan suami istri Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum
pengganti demikian pula anak/cucu
(roj'i) yang telah bercerai masih Perdata Islam di Indonesia
saudara tidak dapat menggantikan
terikat oleh perkawinan sebelum (Jakarta: Kencana, 2008) istri melewati masa iddah.
orang tuanya (saudara pewaris).
Indonesia Cet ke I (Jakarta:
Sebaliknya, jika masih dalam masa Gema Insani Press, 1994).
Menurut Ahmad Tholabi
iddah dan salah satunya meninggal M. Atho Mudzhar, Membaca
Kharlie (2013: 305), hukum keluarga
dunia, maka satu sama lain saling Gelombang Ijtihad: Antara
tidak bisa dilihat secara monolitik,
mewarisi. Dengan analogi hukum Tradisi dan Liberasi.
tetapi dengan banyak sudut pandang
tersebut, maka menurut Satria Satjipto Rahardjo, “Pengadilan Agama
dan pendekatan, mengingat
Effendi, pemeriksaan perkara sebagai Pengadilan Keluarga”
keragaman masyarakat Indonesia juga
perceraian (terutama cerai talak) dalam Amrullah Ahmad,
menjadikan upaya unifikasi tidak
harus dipisahkan dari perkara harta Dimensi Hukum Islam Dalam
semudah dalam masyarakat yang
bersama. Sistem Hukum Nasional
homogen. Demikian pula dengan
kesadaran hukum masyarakat,
(Jakarta: Gema Insani, 1996).
Pada tahun 2010, terjadi perubahan Satria Effendi M. Zein, Problematika
ternyata tidak berdiri sendiri, tetapi
mendasar terhadap pengaturan ahli Hukum Keluarga Islam
juga terkait dengan struktur dan
waris pengganti. Berdasarkan Pasal Kontemporer Analisis
substansi hukum. Ketiganya saling
185 KHI, tidak ada batasan Yurisprudensi dengan
mempengaruhi dan membentuk satu
mengenai garis keturunan yang Pendekatan Ushuliyah (Jakarta:
tindakan sosial dan selalu
dapat menjadi ahli waris pengganti. Kencana, 2005).
m e m p ro d u ks i , s e h i n g ga d a l a m
Sebagai perbandingan, di Mesir Lawrence M. Friedman, The Legal
praktiknya ketika salah satu aspek
yang memberlakukan wasiat Sy s t e m A S o c i a l S c i e n c e
tidak mampu melakukan fungsinya
wajibah (di Indonesia mengguna- Perspective, diterjemahkan oleh
dengan baik, maka hal itupun akan
kan ahli waris pengganti), hanya M. Khozim, Penerbit Nusa
memberikan pengaruh kepada
diberikan kepada cucu perempuan Media, Bandung, 2013.
komponen lain.
26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Prof. Tim Lindsey
Malcolm Smith Professor of Asian Law, Melbourne Law School, Australia
Hukum keluarga Islam merupakan area hukum Islam yang memperoleh tempat istimewa di hampir seluruh negara Muslim, termasuk Indonesia. Di Indonesia, sejalan dengan perkembangan kehidupan dan tuntutan kebutuhan hukum yang lebih responsive dan berkeadilan, beberapa aturan materiil-nya mengalami pembaharuan dan pembaharuan substansi ini dibarengi dengan perkembangan prosedur pelaksaannya (Lindsey, 2013).
Euis Nurlaelawati, Ph.D
Dosen Fakultas Syariah & Hukum UIN Yogyakarta Alumni University of Utrecht, Belanda
M seperti prodeo, sidang keliling dan lainnya, meski memang, dalam
eski pun perkembangan hukum baik dari segi substansi atau materiil maupun dari prosedur atau formil telah diupayakan secara berbarengan, perkembangan terkait hukum formiil
bebrapa hal seperti eksekusi putusan PA masih mengalami kesulitan penerapannya-, nampaknya lebih bisa dan mudah diterima dan dijalankan oleh para penegak hukum. Perubahan dan perkembangan hukum materiil sebenarnya juga telah diakomodir dengan baik, tetapi preferensi hukum para penegak hukum di PA terhadap beberapa doktrin klasik masih yang nampak kental di dalam diri sebagian hakim, menyebabkan perkembangan dalam hal substansi hukum mendapatkan tantangan untuk aplikasi yang lebih.
Di sisilain, beberapa hakim nampak sangat maju dan melakukan terobosan yang berani, yang meskipun secara umum berdampak poistif terhadap pencapaian keadilan di kalangan pencari keadilan, reaksi dari sikap itu terkadang muncul dari kalangan hakim lain dan non-hakim yang melihat putusan tidak memiliki Islamic legal rationale yang memadai. Nyatanya, memang keberanian beberapa hakim untuk melakukan terobosan terkadang tidak dibarengi dengan legal reasoning yang cukup dan relevan dan dengan detail argument yang memadai dan memuaskan.
|Muhammad Isna Wahyudi, Achmad Cholil|
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
PUTUSAN JUDEX JURIST
Sumber foto : www.harianterbit.com
Rekonstruksi
Wasiat Wajibah
untuk Isteri Non Muslim
“Wasiat wajibah tidak hanya
inamika penerapan wasiat
memaksa atau memberi putusan wajib
dunia yang diberikan kepada orang angkat dan orang tua angkat menunjukkan bahwa makna atau D tertentu dalam keadaan tertentu.
diperuntukkan bagi anak wasiat bagi orang yang meninggal
wajibah dalam hukum
kewarisan Islam di Indonesia
akan tetapi juga dapat konsep wasiat wajibah telah
Secara normatif, ketentuan
diperuntukkan untuk isteri hukum yang mengatur tentang wasiat
direkonstruksi dan direproduksi oleh
hakim melalui putusannya agar lebih
wajibah terdapat dalam pasal 209
non muslim” sesuai dengan tujuan hukumnya dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Pasal
konteks sosial-kultural yang ada
tersebut menegaskan bahwa anak
sehingga wasiat wajibah bukan hanya
angkat dan orang tua angkat yang tidak
diperuntukkan bagi anak angkat akan
menerima wasiat diberi wasiat
tetapi juga dapat diperuntukkan untuk
wajibah sebanyak-banyaknya 1/3
isteri non muslim yang tidak mendapat bagian harta peninggalan
(sepertiga) dari harta warisan anak
suaminya.
angkatnya. Artinya, wasiat wajibah
Wasiat wajibah didefinisikan
berdasarkan pasal tersebut hanya
sebagai tindakan yang dilakukan
untuk anak angkat dan orang tua
hakim sebagai aparat negara untuk
angkat.
28 28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
209 KHI. Kedua, untuk memberikan 209 KHI ini dianggap baru apabila
Ketentuan wasiat wajibah pasal
terhalang untuk menjadi ahli waris
gambaran tentang argumentasi dikaitkan dengan aturan dalam fiqh
karena adanya perbedaan keyakinan
hukum yang dibangun oleh majelis tradisional, bahkan jika dikaitkan
atau agama.
hakim kasasi dalam melakukan dengan perundang-undangan
pembaruan konsep wasiat wajibah, kewarisan kontemporer. Pasal
khususnya tentang bagaimana tersebut menurut M. Athok Mudzhar
melakukan rekonstruksi dan (1998: 163) dinilai radikal karena
reproduksi makna baru atas wasiat meskipun namanya adalah wasiat
wajibah sehingga Isteri yang wajibah, tetapi dalam kenyataannya
beragama non muslim yang ditinggal hal itu berarti memberi hak waris atau
Dewasa ini makna wasiat
mati oleh suami yang beragama Islam bagian atas harta peninggalan kepada
wajibah yang semula hanya berhak untuk mendapat wasiat
anak angkat atau orang tua angkat
wajibah dari harta warisan suaminya yang tidak sesuai dengan konsep
untuk anak angkat dan
sebanyak porsi waris isteri. wasiat wajibah dalam kajian fiqh lama.
orang tua angkat mengalami
Pada awalnya konsep wasiat
pembaruan dan perluasan
Deskripsi Kasus
Pemohon kasasi dahulu sebagai langkah kompromi dengan
wajibah tersebut dimaksudkan
makna yang signifikan.
Tergugat/Pembanding bernama Evi
hukum adat terutama untuk Lany Mosinta beragama kristen adalah mengantisipasi partisipasi perumusan
isteri dari Pewaris yang bernama nilai-nilai hukum yang tidak dijumpai
almarhum Muhammad Armaya bin nashnya dalam al-Quran. Pada segi lain
Renreng. Pemohon Kasasi dengan nilai-nilai itu sendiri telah tumbuh
Pewaris melangsungkan perkawinan subur berkembang sebagai norma
pada tanggal 1 November 1990 adat dan kebiasaan masyarakat
berdasarkan Kutipan Akta Indonesia tentang hubungan hak dan
Dalam rubrik judex jurist di edisi
Perkawinan Nomor 57/K.PS/XI/1990, kewajiban anak dan orang tua angkat.
VII ini, Majalah Peradilan Agama akan
dalam perkawinan tersebut keduanya Nilai-nilai adat tersebut telah nyata-
mengulas salah satu putusan hakim
tidak dikaruniai keturunan (anak). nyata membawa kemaslahatan,
yang sudah menjadi yurisprudensi
Pewaris beragama Islam dan ketertiban serta kerukunan dalam
dan menjadi salah satu cikal bakal
telah meninggal dunia pada tanggal 22 kehidupan masyarakat (Ahmad
pembaruan dan perluasan makna
Mei 2008. Pada saat meninggal dunia Junaidi, 2013: 110).
wasiat wajibah bagi istri non muslim
Pewaris meninggalkan 5 orang ahli Dewasa ini makna wasiat
yang tidak mendapat bagian harta
waris yaitu Halimah Daeng Baji (Ibu wajibah yang semula hanya untuk
warisan suaminya yang muslim.
Kandung), Murnihati binti Renreng anak angkat dan orang tua angkat
Putusan tersebut adalah putusan
(Saudara kandung), Muliyahati binti mengalami pembaruan dan perluasan
Mahkamah Agung nomor 16
Renreng (saudara kandung), makna yang signifikan. Pembaruan
K/AG/2010 tanggal 30 April 2010
Djelitahati binti Renreng (saudara tersebut terjadi bukan karena KHI
yang majelis hakimnya terdiri dari Drs.
kandung), dan Arsal bin Renreng atau ketentuan hukum wasiat wajibah
H. Andi Syamsu Alam, SH. MH., Hakim
(saudara kandung). direvisi, akan tetapi pembaruan
Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr.
Ibu Kandung dan 4 (empat) tersebut terjadi melalui beberapa
Rifyal Ka'bah, MA. dan Dr. H. Mukhtar
para saudara kandung pewaris putusan hakim pengadilan agama
Zamzami, SH. MH. Hakim-Hakim
tersebut diatas dalam kasus ini ketika menangani sengketa kewarisan.
Agung sebagai Hakim Anggota.
berposisi sebagai para Termohon Hakim melalui putusannya telah
Putusan tersebut menetapkan
Kasasi dahulu para Penggugat/para melakukan terobosan hukum dengan
bahwa isteri non muslim yang
ditinggal mati oleh suaminya yang
Terbanding.
merekonstruksi wasiat wajibah
beragama Islam bukan termasuk ahli
sehingga terjadi perluasan makna
waris, akan tetapi isteri tersebut
wasiat wajibah.
berhak mendapat wasiat wajibah
Perluasan makna wasiat wajibah
sebesar porsi waris isteri.
tersebut digunakan oleh hakim
Putusan Mahkamah Agung
sebagai pintu untuk melakukan
tersebut menarik un tuk dikaji
pembaruan atas hukum kewarisan
setidaknya dikarenakan beberapa hal.
Islam di Indonesia yang selama ini
Pertama, karena putusan Mahkamah
cenderung stagnan dan sulit untuk
Agung tersebut secara tekstual
dirubah, khususnya untuk memberi
berbeda dengan ketentuan hukum
bagian bagi orang-orang yang
wasiat wajibah yang ada dalam pasal
Sumber foto: www.konsultasisyariah.com
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
59/Pdt.G/2009/PTA.Mks tanggal 15
dari suatu peraturan. Untuk
Juli 2009 yang menguatkan putusan
menemukan dan menegakkan
“ Pemohon Kasasi bukan ahli waris akan dirumuskan dari putusan nomor 16
Pengadilan Agama Makasar nomor
keadilan dalam putusan, tidak cukup
732/Pdt.G/2008/PA.Mks, tanggal 2
menggunakan logika peraturan saja
Maret 2009.
tapi juga menggunakan logika sosial
Putusan kasasi tersebut dan hati nurani.
Majelis hakim kasasi kemudian
mengadili sendiri yang pada intinya
Pesan tersirat tersebut bisa
merekonstruksi wasiat dilihat dari kaidah hukum yang dapat
menetapkan bahwa Tergugat/
orang tua angkat. “ hukumnya majelis hakim kasasi wajibah dari harta warisan suaminya
wajibah yang semula dalam
tetapi Tergugat/Pemohon Kasasi
K/AG/2010 tersebut yaitu Isteri yang
KHI hanya diperuntukkan beragama non muslim yang ditinggal
berhak untuk mendapatkan 15/60
bagian dari harta peninggalan Pewaris
mati oleh suami yang beragama Islam
kepada anak angkat dan
melalui pintu wasiat wajibah.
tidak termasuk ahli waris, akan tetapi
Dalam pertimbangan
ia berhak untuk mendapat wasiat
berpendapat bahwa judex factie salah
sebanyak porsi waris isteri.
menerapkan hukum. Menurutnya,
Secara normatif tidak ada
perkawinan Pewaris dengan Pemohon
hukum positif yang mendasari
Kasasi sudah berlangsung selama 18
pemberian wasiat wajibah bagi isteri
tahun yang berarti Pemohon Kasasi
non muslim. Kekosongan hukum
telah cukup lama mengabdikan diri
positif tersebut kemudian mendorong
majelis hakim kasasi dalam putusan Gugatan kewarisan tersebut
pada Pewaris, karena itu walaupun
tersebut melakukan penemuan dan pada tingkat pertama diperiksa dan
Pemohon Kasasi non muslim layak dan
terobosan hukum dengan me- diadili oleh Pengadilan Agama
adil untuk memperoleh hak-haknya
rekonstruksi makna wasiat wajibah Makasar. Melalui putusan nomor
selaku isteri untuk mendapatkan
dan menggali nilai-nilai yang hidup di 732/Pdt.G/2008/PA.Mks, tanggal 2
bagian dari harta peninggalan Pewaris
masyarakat dengan memberi keadilan Maret 2009 Majelis Hakim Pengadilan
berupa wasiat wajibah serta bagian
untuk isteri non muslim. Agama Makasar telah menjatuhkan
harta bersama.
Hal ini sejalan dengan bunyi putusan yang pada intinya
Majelis hakim kasasi juga
pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006 bahwa mengabulkan gugatan para Penggugat
mempertimbangkan bahwa persoalan
hukum waris yang dipraktikkan di untuk sebagian dengan menetapkan
kedudukan ahli waris non muslim
Pengadilan Agama adalah hukum para Penggugat (5 orang ahli waris
sudah banyak dikaji oleh kalangan
waris Islam, sedangkan hukum tersebut diatas) sebagai ahli waris dari
ulama diantaranya Yusuf Qardlawi
materiilnya diatur dalam Buku II KHI. Pewaris dan berhak mewarisi atas
yang menafsirkan bahwa orang-orang
Juga sesuai dengan pasal 5 ayat (1) harta peninggalan pewaris, sedangkan
non muslim yang hidup berdampingan
Undang-Undang Nomor 48 Tahun Tergugat sebagai isteri Pewaris tidak
dengan damai tidak dapat
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman ditetapkan sebagai ahli waris Pewaris
dikategorikan sebagai kafir harbi,
yang mengamanahkan kepada hakim karena Tergugat beragama kristen dan
demikian halnya Pemohon Kasasi
untuk wajib menggali, mengikuti dan dalam putusan tersebut Tergugat juga
bersama Pewaris semasa hidup
memahami nilai-nilai hukum dan rasa tidak mendapat bagian sama sekali
bergaul secara rukun damai meskipun
keadilan yang hidup dalam dari harta peninggalan Pewaris.
berbeda keyakinan, karena itu patut
masyarakat. Penggunaan frasa Pada tingkat banding, putusan
dan layak Pemohon Kasasi
“menggali” secara filosofis dimaknai Pengadilan Agama Makasar tersebut
memperoleh bagian dari harta
adanya nilai-nilai hukum yang dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi
peninggalan Pewaris berupa wasiat
terpendam dan belum menjadi hukum Agama Makasar dengan putusannya
wajibah.
positif.
nomor 59/Pdt.G/2009/PTA.Mks
Putusan kasasi tersebut tanggal 15 Juli 2009.
Analisis: Rekonstruksi Makna
merekonstruksi wasiat wajibah yang Pada tingkat kasasi, Majelis
Wasiat Wajibah
semula dalam KHI hanya diperuntuk- hakim kasasi telah menjatuhkan
Melalui putusan nomor 16
kan kepada anak angkat dan orang tua putusan nomor 16K/AG/2010 tanggal
K/AG/2010 tersebut, majelis hakim
kasasi seolah ingin menegaskan
angkat kemudian diberlakukan juga
kepada istri non muslim dari suami permohonan kasasi dari pemohon
30 April 2010 dengan mengabulkan
kepada para hakim di daerah bahwa
yang beragama Islam melalui wasiat kasasi (Evie Lany Mosinta) dan
menjalankan hukum tidak sama
wajibah. Perbedaan agama tetap membatalkan putusan Pengadilan
dengan menerapkan huruf-huruf
menjadi penghalang untuk dapat T i n g g i A ga m a M a ka s a r n o m o r
peraturan begitu saja, tetapi mencari
dan menemukan makna sebenarnya
saling mewarisi.
30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Aturan penghalang untuk
waris non muslim tetap sebagai orang
filosofis. Di balik ketentuan normatif agama memang perlu dikaji secara
yang terhalang untuk mendapatkan
wasiat wajibah dan hukum kewarisan, kritis terutama ketika dikaitkan
bagian dari harta peninggalan dari
ada filsafat hukum yang melatari dan dengan konteks sosial masyarakat
Pewaris yang muslim, tapi dia juga
menjadi inti dari adanya teks normatif Indonesia yang dibeberapa wilayah- sebesar porsi isteri yang menjadi ahli
mendapat bagian wasiat wajibah
tersebut yaitu keadilan dan wilayah tertentu banyak ditemukan
waris.
kemaslahatan . Keadilan dan
kemaslahatan tersebut harus menganut berbagai macam agama.
a n g g o t a - a n g g o t a ke l u a rga nya
Secara teleologis, tujuan
dijadikan sebagai pijakan utama Dalam satu keluarga antar satu
adanya wasiat wajibah yang terdapat
dalam penetapan hukum. anggota dengan yang lain memeluk
dalam pasal 209 KHI adalah untuk
memberikan bagian warisan terhadap
agama yang berbeda. Walau berbeda
orang-orang yang dekat yang selama
agama mereka tetap hidup rukun
hidup pewaris menjalin hubungan
damai, berbakti dan saling
yang baik sehingga sangat tidak adil
Pemberian wasiat wajibah
menghormati.
jika orang-orang tersebut tidak
Realitas sosial masyarakat
mendapatkan sama sekali harta
kepada istri non muslim ini
Indonesia yang pluralistik yang terdiri
warisan. Pemahaman semacam ini
dari berbagai agama dan keyakinan
sama dengan pendapat Ibn Hazm yang
telah memberikan sumbangan
h a r u s d i p e r t i m b a n gka n d a l a m
menyatakan bahwa wajib berwasiat
yang baru dalam pembaruan
pembagian harta warisan sehingga
terhadap kerabat yang tidak
putusan hakim juga dapat ikut serta
memperoleh harta warisan karena
hukum waris Islam
menjaga keutuhan keluarga dan
ke d u d u k a n nya s e b a g a i b u d a k ,
harmoni dimasyarakat.
perbedaan agama, atau ada hal yang
di Indonesia, walaupun
Putusan kasasi diatas berusaha
menghalangi mereka dari hak
pembaruannya bersifat
memutuskan kasus ahli waris beda
kewarisan (Ahmad Junaidi, 2013:
agama tersebut sesuai dengan amanat
110). Atas dasar itu, maka putusan
terbatas.
Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang
kasasi diatas dari aspek teleologis
Nomor 48 Tahun 2009 yaitu menggali,
relevan dan sesuai dengan tujuan
mengikuti dan memahami nilai-nilai
adanya wasiat wajibah.
hukum dan rasa keadilan yang hidup
P u t u s a n te r s e b u t d a r i
Jika pemahaman semacam ini penemuan hukum yang diyakini dapat
dalam masyarakat. Dan hasil
perspektif maqashid syariah, berusaha
dijadikan pijakan oleh hakim dalam memberikan keadilan adalah dengan dengan melakukan ijtihad penemuan
memenuhi rasa keadilan semua pihak
menyelesaikan sengketa waris, maka memberikan wasiat wajibah kepada
kedepan wasiat wajibah dapat istri non muslim.
hukum yang tidak melanggar
digunaan sebagai pintu untuk Pemberian wasiat wajibah
ketentuan hukum waris Islam yang
memberi rasa keadilan bagi kerabat kepada istri non muslim ini telah
diyakini dan diikuti oleh mayoritas
dekat yang secara hukum terhalang memberikan sumbangan yang baru
muslim Indonesia. Rekonstruksi
atau tidak mendapatkan harta dalam pembaruan hukum waris Islam
wasiat wajibah melalui analisis
maqashid syari'ah, yang tidak hanya
warisan.
di Indonesia, walaupun pembaruan- memperhatikan arti teks belaka, akan nya bersifat terbatas. Artinya, ahli
tetapi teks hukum dibaca secara kritis
|Ahmad Zaenal Fanani|
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
PUTUSAN JUDEX FACTI
Pemenuhan Hak-hak
Pasca Perceraian
Putusan Nomor 51/Pdt.G/2013/PA.Tkl
Sumber foto: www.google.com
pencari keadilan untuk memperoleh A
Putusan hak-hak pasca perceraian yang banyak diabaikan oleh kses terhadap keadilan
mengandaikan ketiadaan
mantan suami telah menimbulkan halangan akses terhadap
h a l a n ga n - h a l a n ga n b a g i
keadilan bagi para janda. Hakim pengadilan agama berupaya keadilan. Halangan-halangan akses merespon kendala tersebut dengan menghukum suami terhadap keadilan dapat muncul
dalam setiap tahapan yang harus
membayar kewajiban sebelum ikrar talak. dilalui oleh pencari keadilan dalam
proses mencari keadilan. Hal tersebut juga dihadapi oleh kaum perempuan yang menuntut hak-hak pasca perceraian melalui pengadilan agama.
32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Mengacu kepada kerangka Rolax, khususnya dalam kaitan dengan ada enam tahapan proses pencarian
sejumlah norma-norma hukum keadilan. Pertama, seseorang
menyadari bahwa situasi atau Putusan yang dijatuhkan oleh dinilai belum memberi perlindungan pengalaman tertentu merugikan, dan
beracara yang dalam konteks tertentu
cukup atas kepentingan hukum istri merupakan ketidakadilan. Kedua,
majelis hakim PA Takalar
tanggal 19 Desember 2013
dan anak.
seseorang merasa ketidakadilan
Majelis hakim mempertimbang- tersebut disebabkan perbuatan yang
kan fakta bahwa pelaksanaan sebagian dilakukan atau tidak dilakukan oleh
telah berupaya mewujudkan besar putusan tentang nafkah iddah,
mut'ah, dan nafkah anak yang merumuskan sebuah keluhan. Ketiga,
orang lain, dan atas dasar itu
akses terhadap keadilan
ditetapkan dalam jumlah tertentu, pencari keadilan mengadukan
dengan menawarkan
selalu terkendala apabila pihak suami keluhan tersebut terkait dengan
tidak beritikad baik memenuhinya. pelanggaran hukum (adat, negara,
mekanisme pelaksanaan
Sebab, kepentingan hukum pihak istri Islam) yang merugikan, dan menuntut
dan anak tidak mendapat jaminan dan pemulihan atas pelanggaran tersebut.
putusan tentang hak-hak
perlindungan yang berarti melalui Keempat, pencari keadilan dapat
perceraian.
upaya hukum eksekusi, dikarenakan mengungkapkan keluhan dan
eksekusi atas putusan demikian itu mengadukannya di hadapan sebuah
berupa eksekusi pembayaran forum (pengadilan, dewan adat,
sejumlah uang yang dalam prakteknya kepala kampung, dll) yang dapat
selain membutuhkan waktu cukup membantunya untuk memperoleh
lama, juga membutuhkan biaya besar pemulihan. Kelima, penanganan
bahkan dapat melampaui nominal hak pengaduan oleh forum yang dipilih
istri dan anak yang dimohonkan dalam dengan menerapkan norma-norma
eksekusi.
yang berlaku secara imparsial. Amar putusan dalam putusan Ke e n a m , p e n c a r i k e a d i l a n
tersebut tampak tidak tegas dengan memperoleh ganti rugi atas
Sumber foto: www.femina.co.id
adanya kalausul “kecuali istri keluhannya ketika putusan atau
menyatakan kerelaannya dijatuhi kesepakatan dilaksanakan.
pasca perceraian. Dalam amarnya,
talak meskipun suami belum (Berenschot dan Bedner, Akses
putusan tersebut menghukum suami
memenuhi kewajiban hak-hak pasca terhadap Keadilan, 2010: 13-14).
untuk membayar hak-hak pasca
perceraian.” Klausul yang demikian Dari keenam tahapan tersebut,
perceraian, yang seluruhnya sebesar
tidak perlu dimuat dalam amar, karena putusan pengadilan agama tentang
Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
selain menimbulkan ketidaktegasan hak-hak pasca perceraian menghadapi
rupiah) kepada istri sebelum
amar, kerelaan istri dalam hal ini tentu kendala pada tahap keenam.
pengucapan ikrar talak dilaksanakan,
lebih karena keterpaksaan dan istri Berdasarkan penelitian Stijn van Huis,
dan menetapkan jika suami tidak
lebih memilih untuk segera banyak putusan tentang hak-hak
memenuhi amar putusan tersebut
mengakhiri hubungan perkawinan pasca perceraian yang diabaikan oleh
sampai lewat waktu 6 bulan sejak
yang tidak membahagiakan. mantan suami. Akibatnya, para janda
ditetapkannya hari sidang penyaksian
Putusan yang dijatuhkan oleh kesulitan untuk meminta mantan
ikrar talak, maka putusan tidak
majelis hakim PA Takalar tanggal 19 suami membayar hak-hak pasca
berkekuatan hukum lagi, kecuali istri
Desember 2013 telah berupaya perceraian. Meski para janda dapat
menyatakan kerelaannya dijatuhi
mewujudkan akses terhadap keadilan meminta eksekusi, permohonan
talak meskipun suami belum
dengan menawarkan mekanisme eksekusi membutuhkan biaya, waktu,
memenuhi kewajiban hak-hak pasca
pelaksanaan putusan tentang hak-hak dan tenaga, yang bisa jadi tidak
perceraian.
perceraian. Dengan demikian, akses seimbang dengan hak-hak yang akan
Putusan tersebut didasarkan
terhadap pengadilan agama bagi para diterima para janda. Di sinilah
atas pertimbangan hukum untuk
istri memiliki hubungan timbal balik terdapat halangan akses terhadap
mewujudkan perceraian yang baik
dengan perlindungan hak-hak pasca keadilan bagi para janda untuk
(tasrihun bi-ihsan) sesuai dengan
perceraian bagi para janda. Amar yang m e m p e ro l e h h a k - h a k p a s c a
Quran, Surah al Baqarah ayat 229.
menghukum suami memenuhi perceraian karena kurangnya
Perceraian yang baik dapat terwujud
kewajiban sebelum ikrar talak juga mekanisme pelaksanaan putusan.
dengan pemberian jaminan dan
dapat ditemukan dalam putusan Putusan Nomor 51/Pdt .G/
perlindungan hak-hak pasca
kasasi nomor 84 K/AG/2009 tanggal 2013/PA.Tkl telah menawarkan
perceraian bagi istri dan anak, yang
dalam perkara ini dinilai majelis
17 April 2009.
mekanisme untuk menjamin
hakim sebagai pihak yang lemah
pelaksanaan putusan terkait hak-hak
karena keadaan dan kedudukannya,
|Muhamad Isna Wahyudi|
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
TIMUR TENGAH
Mahalnya Mut'ah Cerai Talak di Maroko
K negara di Barat Laut Afrika yang Soekarno juga menjadi nama salah pada tanggal 2 Maret 1956 memiliki
erajaan Maroko dalam Bahasa
Konstitusional dipimpin seorang raja Arabnya Al-Mamlakah Al
memiliki kota terbesar bernama
yaitu Mohammed VI. Maroko yang Maghribiyyah adalah sebuah
Casablanca yang menjadi nama salah
satu kawasan di Jakarta, sebagaimana
merdeka dari penjajahan Perancis
luas 446,550km2 dengan jumlah dekat Samudra Atlantik yang
mempunyai garis pantai yang panjang
satu kawasan di Maroko. Bahasa Arab
penduduk pada sensus tahun 2013 memanjang melewati Selat Gibraltar
menjadi bahasa resminya disamping
sebanyak 32.878.400 jiwa dengan hingga ke Laut Tengah.
Bahasa Berber.
kepadatan rata-rata 73/ km². Negara yang beribukota Rabat ini
Saat ini negara yang bentuk
p e m e r i n t a h a n nya M o n a r k i
34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Tercatat di negeri ini ada sebuah
peradilan di Cour du Cassation atau universitas tertua di dunia, Universitas
orang pejabat dan hakim antara lain:
Pengadilan Kasasi melewati beberapa Qurawiyyin yang usianya sangat tua,
Drs. Farid Ismail, SH., MH, Drs. Helmy
tahap antara lain: tahap pembentukan melampaui Universitas Harvard di
Bakrie, SH., MH, Arief Gunawan Syah,
tahun 1957 s.d. 1974, tahap Amerika Serikat dan Universitas Al
SH., MH dan Dr. Nasich Salam S, Lc.,
manajemen krisis tahun 1974 s.d. Azhar di Cairo, Mesir. Dari Universitas
LLM.
1997, tahap pembaruan tahun 1997 inilah bermunculan para pemikir kelas
MA Kerajaan Maroko pada saat
s.d. 2010 dan tahap restrukturisasi dunia seperti Ibnu Sina, Ibn Rusd, dan
itu telah menyatakan siap untuk
menandatangani Nota Kesepahaman
tahun 2011.
Ibn Batutah.
di bidang hukum dan peradilan dengan MA RI.
Kerjasama MA RI dengan Maroko
Mahkamah Al Naqdh
Peradilan di Maroko
Pada tahun 2013 delegasi MA RI
Al Majlis Al A'la atau Majelis
menyatukan permohonan
yang dipimpin oleh Dr. Ahmad Kamil
Tinggi sekarang dikenal dengan
SH., MH (saat itu Wakil Ketua MA RI
Mahkamah Al Naqdh (Pengadilan
perkara kasasi dari
Bidang Non Yudisial) berkunjung ke
Kasasi) didirikan pada tanggal 27
Cour du Cassation atau Pengadilan
September 1957 seiring dengan
dua jenis peradilan
Kasasi Kerajaan Maroko.
pembentukan lembaga-lembaga
yaitu peradilan umum
Delegasi terdiri dari Ketua
tinggi negara sesaat setelah Maroko
Kelompok Kerja Perdata Agama MA RI,
merdeka.
(Al Mahkamah Al 'Ashriyyah)
Prof. Dr. Abdul Manan, SH., S.IP, M.Hum
Mahkamah Al Naqdh
(sekarang Ketua Kamar Peradilan
menyatukan permohonan perkara
dan peradilan agama
Agama MA RI), Hakim Agung, Dr.
kasasi dari dua jenis peradilan yaitu
(Al Mahkamah Al Syar'iyyah)
Habiburrahman, SH., MH, Direktur
peradilan umum (Al Mahkamah Al
Jenderal Badan Peradilan Agama MA
‘Ashriyyah) dan peradilan agama (Al
dalam satu atap”
RI, Drs. Purwosusilo, SH., M.H.
Mahkamah Al Syar’iyyah) dalam satu
(sekarang Hakim Agung).
atap.
Disamping itu, ada beberapa
Sistem administrasi dan
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Mahkamah Agung dalam sistem peradilan Maroko
Struktur organisasi peradilan Kerajaan Maroko terdiri dari pengadilan tingkat pertama (Al Mahkamah Al Ibtidaiyyah) pengadilan banding (Mahkamah Al Isti’naf) dan Pengadilan Kasasi (Mahkamah Al Naqdh).
Jenis pengadilan:
1. Pengadilan Biasa atau Pengadilan Umum terdiri dari: Pengadilan Kasasi, pengadilan banding, dan pengadilan tingkat pertama.
2. Pengadilan khusus terdiri dari: Pengadilan Kelompok (Mahkamah Al Jama’at), Pengadilan Distrik (Mahkamah Al Muqatha’ah), Pengadilan Tata Usaha (Mahkamah Idariyyah), Pengadilan Niaga (Mahkamah Tijariyyah), Pengadilan Tinggi Tata Usaha (Mahkamah Al Isti’naf Al Idariyyah), dan Pengadilan Tinggi
berhasil mencapai perdamaian, Niaga (Mahkamah Al Isti’naf Al
Mengenai jumlah anggota Mahkamah
dikarenakan suami tetap ingin Tijariyyah).
Agung dan teknis pemilihan
anggotanya diatur oleh Undang-
bercerai meskipun isteri menolak-
Undang.
nya. • Para pihak menyatakan mereka
Kasus Cerai Talak
memiliki beberapa anak hasil
Mahkamah Agung memiliki perkawinan mereka dan sekarang
Rubrik kali ini mengangkat
produk Pengadilan Tingkat Pertama
isteri tidak dalam keadaan
yurisdiksi tindak pidana mengandung.
berupa Penetapan Nomor 658/2006
Tanggal 18 Oktober 2007 Berkas
• Pengadilan menerbitkan putusan
yang dilakukan oleh anggota Nomor 852/06/5 yang merupakan
sela Nomor 171 pada tanggal 14
Permohonan Penyaksian Talak
Juni 2007 berupa pembebanan
pemerintah dalam
sekaligus penentuan besaran uang
akibat cerai kepada suami untuk
pelaksanaan tugas pokok isteri dan anak-anak berupa uang
akibat cerai yang harus dibayarkan
oleh suami kepada isteri yang
sebesar DM 50.000 (Lima Puluh
dan fungsi mereka Ribu Dirham Maroko) dan suami
diceraikannya, terutama yang terkait
dengan mut'ah.
diperintahkan menyerahkan uang tersebut melalui panitera paling
Kasus Posisi
lambat 30 hari.
• Pemohon, umur x tahun, bertempat
• Kemudian suami menyerahkan
3. Pengadilan luar biasa terdiri dari :
uang akibat cerai tersebut sesuai Pengadilan Militer (Mahkamah
tinggal di xxx, mengajukan
Nomor Wesel 133 pada tanggal 18 ‘Askariyyah) dan Mahkamah Agung
permohonan ijin penyaksian talak
terhadap Termohon, umur x tahun,
Juni 2007.
(Mahkamah ‘Ulya).
bertempat tinggal di xxx, serta
• Ijin penyaksian talak raj'i untuk
suami terhadap isteri tersebut Mahkamah Agung memiliki
membayar uang perkara terkait
dikeluarkan oleh Pengadilan yurisdiksi tindak pidana yang
pada tanggal 07 Agustus 2006, di
dengan putusan (al hukmu) Nomor dilakukan oleh anggota pemerintah
wilayah yurisdiksi Pengadilan
815 pada Tanggal 12 Juli 2007. dalam pelaksanaan tugas pokok dan
Tingkat Pertama Kota Meknes.
• Kemudian jatuh talak pada tanggal fungsi mereka. Mahkamah Agung
17 Juli 2007 sesuai akad talak raj'i terdiri dari anggota yang dipilih
• Sesuai UU para pihak melakukan
dalam register talak 154 nomor 518 separuhnya dari anggota parlemen
proses mediasi, bahkan melibatkan
halaman 350 pencatatan Kota dan separuhnya lagi dari anggota MPR.
dua orang hakam (juru runding
keluarga) yang berakhir tidak
Meknes.
36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
• Pengadilan menjadwalkan sidang
sesuai pasal 84 UUP, sementara
memastikan jatuhnya talak
pertimbangan untuk anak-anak
(mu'ayanah wuqu'ith thalaq) pada
adalah dari sisi kebutuhan
tanggal 04 Oktober 2007, namun
ekonomi dan pendidikan anak-
Semuanya berdasarkan
karena Pemohon dan Termohon
anak sebelum cerai berdasarkan
tidak hadir maka sidang dilanjutkan
pasal 85 UUP. Menimbang juga hak
pertimbangan lamanya usia
dan diputuskan pada tanggal 18
dan kewajiban masing-masing
Oktober 2007 dengan
suami isteri.
perkawinan, kondisi
diterbitkannya penetapan (al qarar) Nomor 658/2006 Tanggal 18
ekonomi suami,
Amar Penetapan
Oktober 2007 tersebut diatas.
Pengadilan menetapkan bersifat final putusnya perkawinan pemohon
sebab-sebab perceraian,
Pertimbangan Hukum
dan termohon karena perceraian, dan
dan sejauh mana
1. Pemohon dan Termohon menikah
bersifat permulaan terkait hal-hal
pada tanggal 29 Desember 1995
kesewenangan suami
sebagai berikut:
berdasarkan akad nikah dalam
1. Memastikan jatuhnya talak
(ta'assuf) dalam
register Nikah dan Cerai 26
pemohon terhadap termohon,
halaman 46 Nomor 78 tanggal 14
berdasarkan akad talak raj'i
menjatuhkan talak
Sya'ban 1416 pencatatan kota
tersebut diatas.
Meknes.
terhadap isteri”
2. Menentukan hak-hak termohon
2. Pengadilan telah berupaya
sebagai berikut:
semaksimal mungkin untuk
• Nafkah iddah sebesar DM 6000
mendamaikan para pihak, namun
• Biaya rumah sebesar DM 3000
tidak berhasil dikarenakan suami
• Mut'ah sebesar 25000
bersikukuh pada tuntutannya,
• Mahar terhutang sebesar DM
sehingga Pengadilan tidak punya
alasan selain mengabulkan
nafkah anak; 3. Penyerahan gugatan ijin penyaksian talak raj'i
• Nafkah anak-anak masing-masing
uang“akibat cerai”; 4. Putusan ijin terutama berdasarkan pasal 87 UU
sebesar DM 500/bulan
penyaksian talak raj'i; 5. Perkawinan dan memutuskan
• Biaya mengasuh masing-masing
Penjatuhan talak dan akad talak; tentang kewajiban menyerahkan
anak sebesar DM 100/bulan
sampai dengan 5. Sidang untuk uang akibat cerai melalui kas
• Biaya rumah anak-anak sebesar
memastikan jatuhnya talak dan Pengadilan dalam masa yang
DM 1500/bulan
dikeluarnya Penetapan Talak. sudah ditentukan sesuai pasal 83
3. Menentukan hak berkunjung
b. Secara garis besar hampir sama UU Perkawinan.
untuk pemohon terhadap anak-
anak buah perkawinan pemohon
saja antara proses Gugatan Cerai
3. Talak tersebut adalah talak raj'i
Talak di Pengadilan Agama di dan isteri tidak dalam keadaan
dan termohon sehari per pekan,
Indonesia maupun di Maroko, hamil, dengan demikian masa
lima hari per libur semester, lima
yaitu dimulai dengan Gugatan iddahnya mengikuti ketentuan
belas hari per libur tahunan.
Cerai Talak berisi permohonan pasal 136 UUP sehingga isteri
Penetapan ditanda-tangani oleh Ketua
ijin menjatuhkan talak yang berhak atas nafkah iddah dan
majelis, dua orang hakim anggota, dan
melahirkan produk pengadilan biaya rumah selama masa iddah,
dibantu oleh seorang Panitera
berupa putusan (al hukm), dan suami juga berkewajiban
pengganti.
d i a k h i r i d e n ga n p ro d u k membayar mut'ah dan sisa mahar
pengadilan berupa penetapan (al yang masih terhutang, demikian
Analisis
a. Formulasi Penetapan terdiri dari
qarar).
juga hak anak-anak mereka sesuai
c. Ada hal-hal yang menarik dari pasal 85 UUP setelah mem-
kepala penetapan (yang terdiri
kasus perceraian talak raj'i di pertimbangkan pasal 168 dan 190
dari nomor dan tanggal
Maroko sebagai berikut: UUP.
penetapan, dan identitas para
pihak), tahapan-tahapan
Pertama, jarak antara tanggal
4. S e m u a n y a b e r d a s a r k a n
gugatan (07-08-2006) dan pertimbangan lamanya usia
perceraian secara kronologis
putusan ijin menjatuhkan talak perkawinan, kondisi ekonomi
yaitu: 1. Gugatan Cerai Talak yang
(12-07-2007) memakan waktu suami, sebab-sebab perceraian,
berisi permohonan ijin
yang lama hampir satu tahun dan sejauh mana kesewenangan
penyaksian talak raj'i; 2. Putusan
lamanya, sehingga terkesan suami (ta'assuf) dalam
sela yang berisi pembebanan
perceraian di Maroko sangat menjatuhkan talak terhadap isteri
“akibat cerai” seperti nafkah
iddah, biaya rumah, mut'ah, dan
dipersulit.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Kedua, putusan ijin dikeluarkan adanya mut'ah dan besarannya. Ada setelah adanya putusan sela yang
tiga pendapat fuqaha dalam hukum membebankan pemohon untuk
mut'ah sebagai berikut: membayarkan hak-hak termohon
a. Mut'ah adalah sunnah secara dan anak pemohon dan termohon
Di Maroko, talak menjadi
mutlak untuk setiap talak kecuali sebagai akibat perceraian. Setelah
beberapa kasus talak yang uang akibat cerai benar-benar
kewenangan suami
memang tidak disyariatkan dibayarkan, baru dikeluarkan ijin
mut'ah di dalamnya, seperti halnya menjatuhkan talak raj'i. Dalam hal
terhadap isteri, tetapi
cerai akibat li'an dan juga cerai ini hak-hak perempuan dan anak
talak yang dilakukan
atas gugatan isteri. Ini pendapat sangat diperhatikan oleh hukum
mazhab maliki. di Maroko.
sewenang-wenang oleh
b. Mut'ah hukumnya wajib jika suami Ketiga, besaran mut'ah
menceraikan isterinya sebelum m e m p e r t i m b a n gka n u n s u r
suami akan dibebani dengan
dukhul atas kehendak dirinya, ta'assuf atau kesewenangan
mut'ah melebihi nafkah
sementara dia belum menentukan pemohon dalam menggunakan
maskawin yang layak pada saat hak talaknya terhadap termohon.
iddah, bahkan bisa
akad nikah. Adapun isteri yang Semakin terbukti adanya unsur
mencapai sebesar nafkah
diceraikan setelah dukhul, atau ta' a s s u f m a ka m u t' a h a ka n
diceraikan sebelum dukhul namun semakin besar dibebankan kepada
isteri selama dua tahun
sudah ditentukan maskawinnya pemohon.
sewaktu akad nikah, maka mut'ah Di Maroko, talak menjadi
hukumnya sunnah saja. Atau kewenangan suami terhadap
dengan kata lain mut'ah isteri, tetapi talak yang dilakukan
hukumnya sunnah untuk setiap sewenang-wenang oleh suami
final (talak bain), yaitu talak yang
isteri yang dicerai, selain isteri akan dibebani dengan mut'ah
tidak bisa dilakukan rujuk lagi,
yang dinikahi tanpa disebutkan melebihi nafkah iddah, bahkan
kecuali harus dengan akad nikah
maharnya kemudian dicerai bisa mencapai sebesar nafkah
baru.
sebelum dukhul, atau ditentukan isteri selama dua tahun.
Kelima, talak raj'i dijatuhkan
mahar yang fasid (tidak sah), maka Dalam hal ini hak perempuan
dengan cara melakukan akad talak
mut'ah hukumnya wajib. Ini mendapatkan rasa keadilan
yang seperti halnya akad nikah dan
pendapat Mazhab Hanafi. diperhatikan oleh hukum keluarga
diregister oleh kantor khusus yang
c. Mut'ah hukumnya wajib untuk di Maroko.
mencatat terjadinya talak raj'i.
setiap perceraian, baik talak satu, Keempat, setelah masa iddah
sehingga penyaksian ikrar talak
dua maupun tiga, baik sebelum talak raj'i habis, maka pengadilan
tidak dilakukan di depan
maupun sesudah dukhul, baik mengadakan sidang untuk
pengadilan tetapi dilakukan di
ditentukan maskawin pada saat memastikan jatuhnya talak secara
kantor yang khusus mencatatkan
terjadinya talak tersebut.
akad nikah maupun tidak. Ini
Kasus ini menggambarkan tentang
pendapat Mazhab Syafi'i dan Dhahiri. Filosofi mut'ah sendiri adalah
isteri sangat menderita akibat perceraian sekalipun perceraian atas kehendaknya sendiri. Tujuan diwajibkannya nafkah mut'ah adalah mengobati sakitnya isteri akibat bercerai, bukan menghukum suami yang sewenang-wenang mengguna- kan hak cerai yang memang ada ditangannya.
|Mahrus Abdur Rohim, Edi Hudiata|
Sumber: https://ar.m.wikipedia.org/wiki/… ?»— ¤„·«_«?·⁄ ·«_… „flÕ„·« http://www.blog.saeeed.com/2011/12/jurisprudence-dotation http://www.courdecassation.ma/ar/Vue_historique.aspx http://www.badilag.net.
38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
BARAT
Sumber foto: www.bbc.co.uk
PENEGAKAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI INGGRIS
Meskipun bukan bagian dari hukum resmi di Inggris, sejumlah preseden mengenai hukum keluarga Islam di pengadilan Inggris dipandang sebagai pengakuan simbolik terhadap eksistensi Hukum Keluarga Islam. Cendekiawan Muslim dan orientalis yang concern terhadap hukum Islam memiliki kontribusi penting dalam proses pengakuan ini.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Keberadaan umat Islam di menghalangi perempuan untuk Inggris telah berlangsung lama.
mendapatkan hak-haknya. Tercatat keberadaan mereka di mulai
Ini terjadi misalnya dalam pada pertengahan abad ke-19. Jumlah
Inggris akhirnya kerapkali “ circumstances where she had, of her
perkara Uddin v. Choudhury [2009] mereka terus bertambah, terutama
EWCA (civ) 1205. Dalam bantahannya pada tahun 1961, sebelum undang-
atas gugat balik Choudhury, Uddin undang keimigrasian membatasi
menyebutkan, “[T]he bride was not masuknya masyarakat dari Negara-
Meskipun pengadilan
entitled to claim the mehar or dowry in negara persemakmuran Inggris
(Ansari, 2002 : 6). Hingga kini own free will, walked out of the diperkirakan jumlah umat Islam yang
membuat pertimbangan
marriage. He says that in those mendiami wilayah Inggris mencapai
circumstances the dowry should not be lebih kurang dua juta orang (Hasan,
sendiri terkait gugatan
payable (pengantin perempuan tidak www.3djb.co.uk ).
mahar, pengadilan Inggris
berhak menuntut mahar, karena atas Interaksi umat Islam dengan
keinginannya sendiri keluar dari dunia peradilan Inggris juga
umumnya mengakui
ikatan perkawinan. Dia mengatakan berlangsung seiring keberadaan
keabsahan perkawinan yang dalam kondisi tersebut mahar tidak
dapat dibayarkan). Terdapat putusan pengadilan
mereka di Negara monarkhi tersebut.
dilaksanakan berdasarkan
Sebaliknya, mana kala berkaitan dengan hukum keluarga
hukum asing, termasuk
perempuan langsung mengajukan Islam pada tahun 1881 yang memutus
g u ga t a n p e rc e ra i a n m e l a l u i sengketa mahar dalam perkara
hukum Islam. Dan inilah
pengadilan sipil, tanpa terlebih dahulu Moonshee Buzulul-Raheem v. Luteefut-
yang kemudian dapat
melalui pengadilan syariah, suami oon-Nissa yang terdaftar dengan
dipandang sebagai
“ terhadap hak-hak perempuan menjadi
seringkali beralasan yang perkara nomor [1861] 8 Moo IA 379.
dimohonkan untuk diputus adalah Pada tahun berikutnya, terdapat
“pengakuan” atas berlakunya perkawinan secara sipil semata.
perkara serupa yang diputus pada
hukum keluarga Islam bagi Sementara perkawinan secara agama
tahun 1886 dalam perkara Abdul Kadir belum putus, sehingga gugatan v. Salima dalam perkara nomor [1886]
umat Islam di Inggris.
8 All 149. tidak beralasan. Bahkan, terkait dengan tuntutan
Hal ini terjadi misalnya pada mahar yang tertunda (deferred mahr)
kasus seorang perempuan kelahiran sebagai upaya perlindungan terhadap
Pakistan yang menikah berdasarkan perempuan yang diceraikan oleh
hukum Islam di Karachi, Pakistan suaminya, pengadilan Inggris
dengan seorang Muslim ber- memiliki sejumlah preseden yang
yang ditanganinya pun terbatas.
kebangsaan Inggris. Sesampai di kemudian dirujuk oleh putusan- masalah perceraian (John R Bowen
Dewan ini umumnya menyelesaikan
Inggris mereka juga melakukan putusan hakim berikutnya.
perkawinan sipil di Bedford, Inggris. Umat Islam Inggris memang
dalam University of St. Thomas Law
Ketika perkawinan mereka sudah menyelesaikan sengketa di bidang
Journal, 2010 : 419).
tidak bisa dipertahankan lagi, isteri hukum keluarga di pengadilan sipil
mengajukan gugatan perceraian (civil court), meskipun sejak tahun
Dilema Pengadilan
melalui pengadilan sipil dengan 1970-an telah berdiri sejumlah Dewan
Syariah Inggris
menuntut hak atas mahar yang belum Syariah Islam (Islamic Shariah Council)
Akibat keberadaannya yang
bersifat privat dan terpisah dari sistem
dibayarkan.
- sebagian media umumnya menyebut
Di pengadilan, suami berdalih dengan istilah Shariah Court
hukum Inggris, eksistensi pengadilan
bahwa gugatan yang diajukan oleh (Pengadilan Syariah). (Bano, 2004 :
syariah menjadi dilematis, terutama
isterinya hanya terhadap perkawinan 115-116)
terkait dengan validitas putusan
sipil di Inggris, sementara Lembaga yang disebut terakhir
perceraian yang dikeluarkan. Seorang
perkawinannya yang berdasarkan merupakan wadah yang diprakarsai
perempuan yang terlebih dahulu
hukum Islam di Pakistan tidak oleh umat Islam di Inggris untuk
mengajukan gugatan perceraian
dimohonkan untuk diputus. Atas menyelesaikan perkara hukum
melalui pengadilan syariah kemudian
dasar argumentasi tersebut, suami keluarga berdasarkan hukum Islam.
melanjutkan gugatan terhadap hak-
berpandangan bahwa mereka masih Hanya saja, karena merupakan
hak pasca perceraian di pengadilan
terikat dalam perkawinan, sehingga institusi kemasyarakatan,
sipil seringkali dijadikan alasan oleh
isterinya tidak berhak mengajukan keberadaannya tidak diakui oleh
pihak suami telah terjadi khulu', yaitu
gugatan pembayaran mahar (Hasan, Negara, sehingga perkara-perkara
perceraian atas inisiatif isteri yang
www.3djb.co.uk ).
40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Persoalan dilematis lain yang dihadapi oleh pengadilan syariah Inggris adalah terkait dengan kesepakatan yang dibuat oleh pasangan yang bercerai. Apabila kedua belah pihak sepakat atau sukarela, pengadilan syariah seringkali meminta kedua belah pihak atau salah satu pihak untuk membuat pernyataan tertulis terkait pengasuhan anak dan pengembalian mahar. Pihak istri membuat surat pernyataan bahwa ia akan memberikan akses kepada suaminya untuk mengunjungi anaknya atau mengembalikan mahar yang telah dibayarkan suaminya, sebagai konsekwensi khulu'.
Hanya saja, meskipun kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan terkait pengasuhan anak dan pembagian harta bersama, keduanya dapat dipersoalkan kembali di pengadilan. Lembaga publik dapat menjadi pihak intervensi manakala mereka mencurigai kepentingan anak tidak terlindungi sebagaimana mestinya, sehingga menjadi potensi pemeriksaan di pengadilan (John R Bowen dalam University of St. Thomas Law Journal, 2010 : 412).
Pengakuan terhadap keabsahan perkawinan Islam
Meskipun pengadilan Inggris akhirnya kerapkali membuat pertimbangan sendiri terkait gugatan mahar, pengadilan Inggris umumnya mengakui keabsahan perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan hukum asing, termasuk hukum Islam. Dan inilah yang kemudian dapat dipandang sebagai “pengakuan” atas berlakunya hukum keluarga Islam bagi umat Islam di Inggris.
Betapa tidak, pengakuan terhadap keabsahan perkawinan selanjutnya membuka jalan bagi berlakunya hak-hak hukum pasca perceraian, seperti hak atas mahar yang belum dibayarkan, hak atas pengasuhan anak, hak atas harta bersama. Meskipun norma-norma hukumnya tidak selalu tepat dengan apa yang dipahami dalam konteks hukum Islam, argumentasi-argumentasi yang dibangun oleh hakim-hakim Inggris dapat menjadi studi yang menarik untuk mengetahui bagaimana hukum Islam dipahami oleh hakim-hakim sekuler.
Terkait dengan sahnya suatu perkawinan, pengadilan Inggris telah memiliki preseden yang memungkinkan diakuinya suatu perkawinan yang dilaksanakan atas dasar agama tertentu, termasuk perkawinan yang dilaksanakan di luar negeri.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
marriage under shariah law and it was
terbatas pada masalah pengasuhan
then validly dissolved by decree of the
“ perkawinan untuk selanjutnya selalu terjadi meskipun pengadilan
anak dan pembagian harta bersama,
Islamic Shariah Council (pernikahan
maka pengadilan sangat ber-
mereka adalah perkawinan yang sah
kepentingan terhadap sahnya sebuah
berdasarkan hukum Islam dan secara
Oleh karena perkawinan
perkawinan. Konsekwensinya,
sah telah diputuskan oleh pengadilan
yang sah menjadi dasar dari pengadilan selalu terlebih dahulu syariah).
sebuah perceraian dan Sayangnya, kondisi ini tidak
memastikan keabsahan suatu
tuntutan mengenai hal-hal menguji sengketa turunannya.
syariah sendiri sangat berharap hal itu
yang berkaitan dengan bisa berlangsung sebagaimana agama
perceraian, termasuk dan lain yang sudah diakui dalam undang-
Kontribusi Cendekiawan
dan Orientalis
undang perkawinan Inggris.
tidak terbatas pada masalah
Pertanyaannya kemudian,
Ketiga, dan ini yang terpenting,
pengasuhan anak dan dengan menggunakan saksi ahli, baik
bagaimanakah cara yang ditempuh
oleh pengadilan Inggris untuk
cendekiawan Muslim sendiri atau
pembagian harta bersama, memastikan keabsahan sebuah kalangan orientalis, yang dipandang maka pengadilan sangat
perkawinan atau akibat-akibat hukum
memahami hukum Islam atau aspek-
berkepentingan terhadap aspek lokalitas dalam hukum Islam
suatu perceraian berdasarkan hukum
Islam?
yang dianut oleh pasangan yang
sahnya sebuah perkawinan.
Setidak-tidaknya terdapat tiga
mengajukan perkaranya ke
Konsekwensinya, pengadilan pendekatan yang dipergunakan oleh pengadilan.
selalu terlebih dahulu Menurut David Pearl, salah
“ hakim-hakim lebih peka terhadap permasalahan-permasalahan yang
pengadilan Inggris terkait hal ini.
Pertama, terdapat pelatihan-pelatihan
seorang hakim Inggris, apa yang
memastikan keabsahan
bagi hakim Inggris untuk membantu
dikemukakan oleh para ahli tentang
suatu perkawinan untuk
mereka memahami hukum adat dari
hukum Islam dan hukum adat sangat
selanjutnya menguji penting untuk memungkinkan
etnis minoritas yang tinggal di Inggris.
sengketa turunannya. pengadilan lebih memahami
Diharapkan dengan langkah ini,
berbagai permasalahan yang muncul
sering timbul di pengadilan. Para ahli
di persidangan. Upaya ini misalnya
telah memberikan kontribusi penting
ditempuh oleh Etnic Minorities
terkait permasalahan-permasalahan
Advisory Committee of Judicial Studies Board (Judge David Pearl, dalam
umat Islam di pengadilan Inggris, Dalam putusan perkara Berthiaume v.
seperti perjodohan, pelaksanaan Dastous [1930] AC 79 paragraf 83
http://www.library.cornell.edu ).
mahar dan aspek-aspek lain dalam disebutkan, “if a marriage is good by
Kecuali pelatihan, lembaga
tersebut juga menerbitkan publikasi- ko n t ra k p e r k a w i n a n I s l a m , laws of the country where it is effected,
pendaftaran perkawinan, nafkah it is good all the world over, no matter
publikasi yang membantu hakim-
pasangan, bentuk-bentuk perceraian whether the proceeding or ceremony
hakim dalam menangani perkara yang
Islam, dan hak-hak ahli waris (Judge which constituted marriage according
melibatkan unsur-unsur etnis di
David Pearl, dalam to the law of the place would not
dalamnya. Salah satu terbitannya
http://www.library.cornell.edu ). constitute a marriage in the country of
adalah Equal Treatment Bench Book
Dalam aras yang sama, Steven the domicile of one or other spouses
yang ditujukan untuk membantu para
Gerlis, yang juga seorang hakim di (jika suatu perkawinan itu baik
hakim meningkatkan kualitas
Inggris, sebagaimana dikutip Pearl menurut huhum Negara dimana ia
keadilan dalam kerja-kerja mereka.
menyatakan, “…it is important for a berlaku, maka akan baik pula di
Kedua, pengadilan Inggris
judge to recognize when a case involves seluruh dunia, meskipun tindakan
terkadang juga mengambil alih
an ethnic element which requires atau upacara yang merupakan
pernyataan tentang keabsahan yang
further investigation and that, if perkawinan menurut hukum suatu
disebutkan dalam putusan pengadilan
necessary, suitable expert evidence tempat bukanlah merupakan
syariah, meskipun tidak ada
should be provided (penting bagi perkawinan di Negara tempat domisili
keterkaitan antara kedua lembaga
seorang hakim untuk mengakui ketika salah satu atau pasangan lainnya).
tersebut. Hal ini misalnya terjadi
suatu kasus melibatkan unsur etnis Oleh karena perkawinan yang
dalam kasus Uddin v. Choudhury yang
sah menjadi dasar dari sebuah yang memerlukan pendalaman lebih
disebutkan diatas.
perceraian dan tuntutan mengenai lanjut dan, bila perlu, saksi ahli yang
Dalam paragraph 11 putusan
pengadilan Inggris disebutkan bahwa
hal-hal yang berkaitan dengan
perkawinan keduanya “was a valid
sesuai harus disediakan).
42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Bahkan, sesuai dengan Pasal 5
bahwa hukum Islam di negeri ini juga
ayat (1) Undang-Undang Nomor 48
bersentuhan dengan adat istiadat,
tahun 2009 tentang kekuasaan
budaya dan kearifan lokal masyarakat,
kehakiman, hakim juga wajib
sehingga perlu dipertimbangkan
menggali, mengikuti dan memahami
secara cermat oleh hakim peradilan
nilai-nilai hukum dan rasa keadilan
agama. Penyelesaian sengketa
yang hidup dalam masyarakat.
keluarga melalui tokoh adat, seperti
Meskipun bagaimana langkah yang
niniak mamak di Sumatera Barat,
harus ditempuh untuk memahami
kedudukan tanah ulayat vis a vis harta
nilai-nilai hukum dan rasa keadilan
bersama dalam perkawinan, atau
tersebut amat jarang dikemukakan.
pemberian sebelum atau saat perkawinan kepada perempuan di berbagai daerah merupakan sebagian dari persinggungan hukum Islam di
“ yang memiliki pemahaman terkait hal
Apa yang dikemukakan oleh Indonesia dengan aspek-aspek lokal.
Sumber foto: konsultanpendidikan.com
Pendekatan saksi ahli, berupa tokoh Diceritakan Pearl, pengadilan
para ahli tentang hukum
Islam dan hukum adat adat atau tokoh masyarakat lainnya
Inggris pernah menangani perkara
sangat penting untuk
perkawinan di bawah umur yang
tersebut boleh jadi menjadi solusi menurut cara berfikir masyarakat
memungkinkan pengadilan yang dapat dipergunakan dengan
Inggris boleh jadi tidak lazim. cepat. Akan tetapi kedepan, tidaklah Pandangan yang disampaikan oleh N. J.
lebih memahami
berlebih jika ada inisiasi untuk Coulson di depan pengadilan akhirnya
mendokumentasikan aspek-aspek menjernihkan kasus tersebut
permasalahan-
permasalahan yang sering lokalitas tersebut dalam konteks
sehingga dapat diputuskan oleh penanganan hukum keluarga Islam di pengadilan.
timbul di pengadilan. Para Indonesia. Siapa berkenan memulai?
ahli telah memberikan
|Mohammad Noor| terhadap hukum asing, pengadilan
Dalam konteks yang lebih luas,
kontribusi penting terkait
Inggris telah memiliki preseden
permasalahan-
Daftar Pustaka:
pemberlakuan saksi ahli berikut
Ansari, Humayun, Muslim in Britain, pedoman yang berkaitan dengan saksi
permasalahan umat Islam di
England: Minority Rights Group ahli. Pedoman tersebut meliputi
International, 2002 kewajiban-kewajiban saksi ahli agar
pengadilan Inggris, seperti
perjodohan, pelaksanaan
B a n o , S a m i a , T h e C o m p l e x i t y, Difference and 'Muslim Personal
pendapat yang disampaikan bersifat
independen tanpa terpengaruh oleh
mahar dan aspek-aspek lain
Law': Rethinking the Relationship kasus terkait. Pedoman tersebut juga
dalam kontrak perkawinan
perceraian Islam, dan hak- “ dalam University of St. Thomas
between Shariah Council and South Asian Muslim Women in
menuntut agar saksi ahli secara jujur
Islam, pendaftaran
menjelaskan apabila pertanyaan-
Britain (Ph.D thesis), England: pertanyaan yang diajukan berada di
perkawinan, nafkah
The University of Warwick, 2004 luar keahliannya. Apabila suatu
Bowen, John R, “How Could English pendapat dinilai tidak memadai
pasangan, bentuk-bentuk
Courts Recognize Shariah?”, karena keterbatasan data, sebaiknya
ahli menyatakan bahwa pendapatnya
Law Journal, Vol. 7, 2010 dapat bersifat permulaan.
hak ahli waris
diunduh pada http://ir.stthomas.edu/ustlj/vol
Lessons Learned bagi Peradilan Agama?
Dari tiga pendekatan yang
7/iss3/3
Hasan, Ayesha, “Islamic Family Law in Mandat konstitusional hakim
dilakukan oleh pengadilan Inggris
the English Courts” dalam adalah mewujudkan keadilan bagi
dalam menegakkan hukum keluarga
http://www.3djb.co.uk/ pihak-pihak yang berperkara. Untuk
Islam, pendekatan pertama dan ketiga
Pearl, David, “The Application of
mencapai puncak hukum tersebut,
dapat menjadi pembelajaran penting
Islamic Law in the English Courts” selain harus melakukan pemeriksaan
dalam menegakkan hal serupa di
(disampaikan dalam 1995 Noel yang ada, hakim juga dituntut untuk
sesuai dengan kaidah-kaidah formil
Indonesia.
Betapapun telah ada ketentuan
Coulson Memorial Lecture),
dalam website memahami hukum materiil yang
mengenai penegakan hukum keluarga
terkait secara mendalam.
Islam di Indonesia, tidak dipungkiri
http://www.library.cornell.edu/ colldev/mideast/isllaw.htm
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Pembaruan Hukum Perkawinan Di Indonesia
Oleh : Prof. Dr. H. M. Atho Mudzhar, MSPD
Guru besar Sosiologi Hukum Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
* Makalah disajikan sebagai pengantar diskusi dalam Forum Diskusi Hukum Direktoral Jendral Peradilan Agama, Mahkamah Agung RI, 4 Agustus 2015.
PENDAHULUAN
U Januari 1974 dan berlaku efektif sejak membuka ulang UU itu dan merivisnya itu, untuk tataran ini tidak akan
kiranya jelas bahwa UU itu telah ndang-Undang No. 1 Tahun
ini setelah perjuangan panjang umat
ditandatangani oleh Presiden RI 1974 tentang Perkawinan yang
Islam termasuk pendudukan ruang
sidang DPR oleh sekelompok pelajar. d e n ga n p e r s e t u j u a n D e wa n diundangkan pada tanggal 2
Bagi mereka ini, kesempatan
Perwakilan Rakyat (DPR). Oleh karena
1 Oktober 1975, termasuk UU yang dikhawatirkan justeru akan menjauh- dibahas dalam makalah ini. Kedua, bertahan lama (40 tahun) tanpa
attribute of universal application, mengalami amandemen kecuali
kan isinya dari hukum Islam dan jatuh
yaitu bahwa UU itu berlaku untuk beberapa kali uji materi oleh Putusan
ke tangan para kaum liberal dan
semua warganegara Indonesia, semua Mahkamah Konstitusi. Orang dapat
secular. Adapun bagi mereka yang
subyek hukum, tanpa kecuali. Untuk berspekulasi mengenai sebab kenapa
ingin mengubahnya, ide-idenya sudah
tataran ini pun tidak akan di bahas di UU itu bertahan demikian lama.
nampak seperti beredarnya draft
sini, kecuali disinggung sepintas di Pertama, mungkin masyarakat merasa
tandingan UU Perkawinan dan
mana perlu. Ketiga, attribute of UU itu masih memadai untuk
permohonan uji materi oleh berbagai
obligation, yaitu apa sesungguhnya menjawab perkembangan sekarang.
pihak tentang berbagai Pasal dari UU
yang diperintahkan atau dilarang oleh Kedua, mungkin juga sesungguhnya
itu.
UU itu. Tataran ini menyangkut yang terjadi ialah status quo antara
Sementara itu waktu berjalan
substansi hukum, sehingga perlu pihak-pihak yang ingin mempertahan- bermunculan. Pertanyaannya ialah
terus dan tantangan baru juga terus
dibahas di sini, meskipun tidak kan UU itu dan pihak-pihak yang ingin
seluruhnya, terutama mengenai apa mengubahnya. Bagi mereka yang ingin
benarkah UU No. 1 Tahun 1974
saja sesungguhnya yang diatur oleh memperhatahankannya, terutama
tentang Perkawinan itu perlu atau
UU itu, bagaimana hubungannya dari tokoh konservatif agama Islam,
tidak perlu disempurnakan? Untuk
dengan hukum Islam dan seberapa melihat bahwa isi UU itu relative dekat
menjawab pertanyaan itu, para
jauh UU itu masih memadai. Bila dengan hukum Islam. Bahkan ada yang
teoritisi mengatakan bahwa terdapat
diperlukan, sejumlah informasi mengatakan bahwa UU itu adalah
empat attribute hukum yang perlu
perbandingan mengenai hukum perwujudan Islam di Indonesia dalam
diperhatikan dalam melihat apakah
perkawinan di negara Muslim lain bidang hukum perkawinan. Sejarah
sesuatu hukum itu sudah atau belum
akan disinggung dalam kaitan ini. mencatat bahwa draft awal UU itu yang
memadai. Pertama, attribute of
Keempat, attribute of sanction, yaitu diajukan pemerintah pada tahun 1973
authoriry, yaitu apakah UU atau
bagaimana ancaman sanksi diatur dan sangatlah sekuler, sehingga barulah
hukum itu telah diterbitkan oleh pihak
disebutkan dalam UU itu. menjadi UU seperti yang ada sekarang
yang mmpunyai kewenangan untuk
itu. Untuk UU No. 1 Tahun 1974,
44 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Untuk ini pun, bila diperlukan akan
transaksi jual beli dan pinjam disandingkan dengan informasi
agamanya dan kepercayaannya itu.
memimjam, dan kedua, adanya perbandingan mengenai sanksi yang
Pasal ini dikritik sebagai
hadis Nabi Muhammad SAW yang diberlakukan di Negara-negara
diskriminatif, sehingga tidak
memerintahkan agar perkawinan Muslim lain di seputar hukum
memungkinkan dua orang yang
itu dirayakan (diwalimahkan) atau perkawinan.
memeluk agama berb eda
m e l a n g s u n g k a n p e r k aw i n a n
dengan kata lain diumumkan.
berdasarkan UU ini. Sesungguhnya
D a la m h a l i n i kata “a uli m”
SUBSTANSI HUKUM DAN
kalau kita lihat catatan perdebatan
(Walimahkanlah !) dalam sabda
ANCAMAN SANKSI
Nabi Muhammad itu dapat berarti Diantara beberapa substansi
ketika draft UU ini dibahas di
“a'linu” (Iklankanlah atau hukum yang diatur dalam UU No. 1
parlemen dulu dan di dalam
umumkanlah !) yang pada zaman tahun 1974 tentang Perkawinan² dan
masyarakat, ketika itu ada usul-
s e ka ra n g b e n t u k nya a d a l a h perlu dikomentari di sini ialah sebagai
usul atau pilihan-pilihan agar UU
pencatatan oleh petugas Negara berikut:
itu bersifat unifikasi atau
diferensiasi atau diferensiasi
atau mungkin juga ke depan di “on
1. Pasal 1 UU Perkawinan merumus-
line”- kan lewat situs internet. Agar kan definisi perkawinan sebagai
dalam unifikasi. Nampaknya,
pencatatan tetap tidak menentu- ikatan lahir batin antara seorang
dalam bentuknya yang sekarang
kan keabsahan perkawinan tetapi pria dengan seorang wanita
UU itu bersifat diferensiasi dalam
m e r u p a k a n ke wa j i b a n ya n g sebagai suami istri dengan tujuan
unifikasi. Hal ini sejalan dengan
dipatuhi masyarakat maka jalan membentuk keluarga (rumah
konsep sakralitas perkawinan yang
keluarnya ialah ke depan harus tangga) yang bahagia dan kekal
mendasarkan kepada Ketuhanan
diberikan ancaman sanski, berupa berdasarkan Ketuhanan Yang
Yang Maha Esa yang ekspresinya
sanksi denda dan atau kurungan Maha Esa. Sebagaimana
berbeda menurut agama dan
badan bagi pelanggarnya. Mungkin diungkapkan oleh Putusan MK,
kepercayaannya masing-masing.
ide ini akan ditentang oleh definisi ini menegaskan bahwa
Adapun Pasal 2 ayat (2) UU
kelompok pemuka agama bagi bangsa Indonesia perkawinan
Perkawinan itu berbunyi bahwa
konservatif sebagai kriminalisasi itu bukanlah sekedar perikatan
tiap-tiap perkawinan dicatat
hukum agama tentang sekuler antara seorang laki-laki
menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
perkawinan, tetapi sesungguhnya
di sejumlah Negara Muslim lain hal melainkan ikatan yang bersifat
d a n s e o ra n g p e re m p u a n ,
Sesungguhnya ayat ini sudah tepat
itu sudah berlangsung. sakral karena berlandaskan
dalam arti memisahkan antara
Di Yordania misalnya, berdasar- Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahkan
ke a b s a h a n p e r k aw i n a n d a n
kan UU Hak-hak Keluarga (Qanunu ada agama di Indonesia yang
kewajiban pencatatan. Ini memang
Huquq al-'Ailah atau Law of Family melihat bahwa perkawinan itu
hasil kompromi, karena dalam
Rights) No. 92 tahun 1951 terakhir bukanlah ikatan antara dua pihak,
draft awalnya dua ayat itu
diamandemen dengan UU No. 61 yaitu seorang laki-laki dan seorang
bergabung menjadi satu. Inilah
tahun 1976, dinyatakan pada Pasal perempuan, melainkan antara tiga
yang ditolak oleh kelompok Islam
17 ayat (3) bahwa apabila suatu pihak dan pihak ketiga itu ialah
karena seolah hendak menambahi
akad nikah telah berlangsung Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
rukun nikah dengan pencatatan
tanpa dicatatkan kepada kantor itu rumusan ini kiranya perlu
perkawinan. Di sisi lain, dengan
atau petugas yang berwenang dipertahankan karena ketegasan-
pemisahan dua ayat itu seperti
maka orang yang memimpin nya memadukan unsur religiusitas
sekarang ini, kenyataannya banyak
pelaksanaan akad nikah itu dan dalam definisi perkawinan.
perkawinan berlangsung dan sah
meskipun tanpa dicatatkan.
para pihak yang melakukan akad
2. Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan
nikah serta para saksinya diancam berbunyi bahwa perkawinan
Sesungguhnya dalam Islam
dengan hukuman sebagaimana adalah sah, apabila dilakukan
perintah “pencatatan” itu sudah
diatur dalam Pasal 279 Kitab menurut hukum masing-masing
ada. Alasannya, pertama dikiaskan
dengan perintah pencatatan dalam
Undang-Undang Hukum Pidana
1 Di dalam kenyataan, sesungguhnya para hakim Peradilan Agama dalam memeriksa dan memutus perkara-perakara pekawinan, tidak hanya mengacu kepada UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tetapi juga UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang kemudian diubah dengan UU No. 3 Tahun 2006 dan UU No. 50 Tahun 2011 dan peraturan perundangan terkait lainnya. Selain itu terdapat pula naskah
Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang dinilai sebagai ijma' (consensus) ulama Indonesia yang kemudian menjadi lampiran Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang sosialisasi dan penerapannya. Isi KHI terkadang memperkuat isi UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, terkadang menyandarkan diri pada UU itu, terkadang menjelaskannya, dan terkadang pula memperkenalkan pemikiran hukum baru yang boleh jadi dalam masyarakat menjadi bahan ikhtilaf. KHI itu sendiri terdiri atas tiga buku, yaitu Buku I tentang Hukum Perkawinan, Buku II tentang Hukum Kewarisan, dan Buku III tentang Hukum Perwakafan. KHI ini unik, pertama karena bentuknya seperti UU disusun dengan urutan Bab dan Pasalnya; dan kedua karena KHI sesungguhnya bukanlah UU dan tidak pernah melalui pembahasan di parlemen, tetapi isinya dapat menjadi hukum positif yang mengikat ketika digunakan oleh hakim Peradilan Agama dalam putusannya.
² Untuk selanjutnya UU ini akan disebut di sini sebagai UU Perkawinan.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Yordania yaitu kurungan badan
seorang suami untuk beristri lebih antara satu sampai dengan enam
atau penjara paling lama enam
dari seorang apabila dikehendaki bulan dan denda tidak lebih dari
bulan.
oleh pihak-pihak yang bersangkut- 100 Dinar Yordania. Sebaliknya,
Di Brunei Darussalam terdapat
an. Kemudian pada Pasal 4 ayat (1) pada Pasal 17 ayat (4) disebutkan
cara yang menarik dalam
dan (2) dan Pasal 5 ayat (1) dan (2) bahwa Petugas Pencatatan
mengatur kewajiban pencatatan
diatur mengenai syarat-syarat dan Perkawinan yang tidak mencatat
p e r k aw i n a n t a n p a h a r u s
tata-cara untuk dapat mengajukan secara resmi suatu akad nikah yang
menyebutnya sebagai rukun nikah.
permohonan izin berpoligami ke telah berlangsung secara sah dan
Dalam UU Hukum Keluarga Brunei
Pengadilan Agama. Posisi telah membayar uang pendaftaran
tahun 2000 yang mulai berlaku
Indonesia dalam pengaturan sesuai persyaratan dan ketentuan
pada tahun 2001 dan telah
poligami sesungguh-nya berada di yang ada, diancam dengan
beberapa kali diamandemen
tengah-tengah antara negara- hukuman sebagaimana diatur
terakhir pada tahun 2012, pada
negara Muslim yang melarang dan dalam Kitab Undang-Undang
Pasal 8 ayat (1) dikatakan bahwa
membolehkan poligami. Tunisia Hukum Pidana Yordania Pasal 279
suatu akad nikah hanya boleh
dilangsungkan dengan dipimpin
dan Turki adalah dua Negara yang yaitu kurungan badan antara satu
oleh orang yang diangkat oleh
sama sekali melarang poligami. sampai enam bulan dan denda
Sultan dan yang Di-Pertuan dan
Saudi Arabia adalah contoh Negara tidak lebih dari 100 Dinar Yordania
diberi kewenangan untuk memimpin pelaksanaan akad
ya n g m e m b u ka l e b a r p i n t u s e r t a d i b e rh e n t i ka n d a r i
p o l i ga m i . I n d o n e s i a s e p e r t i jabatannya.
nikah. Kemudian pada ayat (2)
Pakistan, mempersulit terjadinya berdasarkan Muslim Family Law
D e m i k i a n j u ga d i Pa k i s t a n ,
dikatakan bahwa tidak boleh ada
poligami, artinya membolehkan Ordinance (MFLO) tahun 1961
akad nikah dilaksanakan sebelum
poligami hanya saja harus dengan dengan segala perubahannya
mendapat izin dari Petugas
izin pengadilan dan dengan syarat- dalam Pasal 5 diatur kewajiban
Pencatat Perkahwinan dari distrik
syarat yang ketat termasuk izin pencatatan perkawinan dan
di mana calon mempelai
istri pertama. Masalahnya di kegagalan para pihak yang
bertempat tinggal. Lalu pada ayat
Indonesia ialah bagi pelanggar melakukan perkawinan untuk
(3) dikatakan bahwa wali dapat
aturan itu tidak diberikan ancaman melakukan pencatatan diancam
memimpin akad nikah hanya
sanksi yang tegas berupa denda dengan hukuman kurungan badan
dihadapan Petugas Pencatat Nikah
dan atau kurungan badan, paling lama tiga bulan dan denda
(Jurunikah) yang berwenang,
sehingga perkawinan poligami paling banyak 1000 Rupees.
setelah perempuan yang akan
terjadi di mana-mana tanpa Di Malaysia di Negara Bagian
dinikahkan itu memberikan
memenuhi persyaratan dan Perak, berdasarkan UU Keluarga
persetujuannya. Dengan cara
prosedur yang diatur dalam UU. Islam yang mulai berlaku pada
pengaturan seperti itu maka
Apalagi ditambah dengan tahun 1984, terdapat sedikitnya 21
Brunai memastikan bahwa
kewajiban pencatatan perkawinan (duapuluh satu) pengaturan sanksi
meskipun wali dapat memimpin
yang lemah sebagaimana telah ancaman hukuman penjara dan
akad nikah sesuai agama Islam,
diuraikan di atas maka praktis atau denda. Salah satunya adalah
tetapi tetap harus di hadapan
persyaratan poligami terabaikan. pada Pasal 33 yang menyatakan
Petugas Pencatat Perkawinan.
Ke depan mungkin perlu bahwa seorang penduduk atau
Dengan cara ini maka tidak ada
dicantumkan secara tegas warga Negeri Perak yang
perkawinan yang tidak dicatatkan.
ancaman sanksi bagi pihak-pihak melakukan akad nikah di luar
Terakhir pada Pasal 37 dikatakan
yang terlibat dalam poligami yang Negeri Perak dalam waktu enam
bahwa barangsiapa memimpin
melanggar ketentuan yang ada, bulan sejak akad nikah itu tidak
upacara akad nikah sedangkan ia
bukan hanya pelaku poligami itu mencatatkan perkawinannya
tidak mempunyai kewenangan
sendiri tetapi juga para pihak yang dihadapan Pejabat (Kantor)
dari Sultan untuk itu maka ia
ikut memimpin upacara akad nikah Pendaftar Perkahwinan, Percerai-
diancam dengan denda sebesar
poligami itu, termasuk wali dan an, dan Rujuk Orang Islam terdekat
2000 Ringgit dan atau penjara
para saksi. Di sejumlah Negara atau perwakilannya di luar negeri
paling lama enam bulan.
3. Pasal 3 ayat (2) UU Perkawinan
Muslim lain, ancaman sanksi maka ia diancam dengan hukuman
menyatakan bahwa Pengadilan
seperti itu sudah diberlakukan. denda 1000 Ringgit Maslaysia dan
dapat memberi izin kepada
46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Di Tunisia misalnya, poligami
sudah memadai, tetapi sekali lagi memang dilarang sama sekali dan
bahwa seorang laki-laki yang
karena tidak ada ancaman bagi pelanggarnya diancam dengan
masih terikat dengan suatu
hukuman bagi pelanggarnya maka denda 240 ribu Frank Tunisia dan
perkawinan kemudian menikah
syarat-syarat itu menjadi seperti penjara satu tahun, sebagaimana
lagi tanpa izin tertulis dari
nasehat atau saran. Dokumen itu tertuang dalam Pasal 18 UU Status
pengadilan (kadi/hakim), berarti
seperti bukan hukum, tetapi Pribadi (Code of Personal Status)
ia telah melakukan suatu
berstatus “seyogyanya.” Inilah Tunisia tahun 1956 yang telah
pelanggaran dan diancam dengan
kelemahan utama UU Perkawinan mengalami beberapa kali
hukuman denda paling banyak
1000 Ringgit Malaysia dan atau
itu. Khusus mengenai Pasal 7 ayat
(1) tentang batas usia minimal diberikan ancaman hukuman yang
a m a n d e m e n . D e m i k i a n j u ga
penjara paling lama enam bulan.
untuk kawin yaitu 19 tahun untuk sama bagi laki-laki yang
Di Pakistan, berdasarkan MFLO
pria dan 16 tahun untuk wanita, melakukan kawin lagi, meskipun
tahun 1961 diatur bahwa
mungkin perlu diubah agar batas perkawinan pertamanya dilakukan
barangsiapa melakukan poligami
usia itu sama antara laki-laki dan di luar ketentuan UU itu.
tanpa izin dari Dewan Arbitrase
perempuan, menjadi sama-sama Selanjutnya ancaman hukuman
maka ia wajib segera melunasi
19 tahun. Pertimbangannya ialah yang sama juga diberikan kepada
seluruh maharnya dan, atas
bahwa sejumlah UU lain telah perempuan yang melakukan
laporan dari pihak istri, diancam
mengatur bahwa batas usia anak perkawinan lagi, sedangkan ia
dengan hukuman penjara paling
adalah 18 tahun, sehingga perlu masih berstatus sebagai istri orang
lama setahun dan atau denda 5000
sinkronisasi. Demikian pula lain.
Rupees.
dengan wajib belajar 12 tahun Di Malaysia, di Negara Bagian
4. Pasal 6 s/d 11 UU Perkawinan
maka usia 19 tahun artinya usia Perak, dalam UU Keluarga Islam
mengatur mengenai syarat-syarat
setelah tamat sekolah menengah tahun 1984 Pasal 118 disebutkan
perkawinan. Substansi pengaturan
syarat-syarat itu sesungguhnya
atas.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Sejumlah Negara Muslim juga
ancaman itu dikenai sanksi memang telah mengatur tentang
Pelanggaran atas batas usia
pidana. Di Malaysia, Negara batas usia minimal kawin itu,
minimum kawin dapat
Bagian Perak misalnya, pada meskipun isinya sangat
dikenakan sanksi penjara dan
denda, seperti yang terjadi di
Pasal 35 UU Keluarga Islam
dinyatakan bahwa barangsiapa Bangladesh menetapkan batas
b e r va r i a s i . A l g e r i a d a n
Pakistan. Pakistan melarang
memaksa orang lain dengan minimal usia kawin 21 bagi laki-
seseorang kawin dengan
kekerasan untuk melakukan laki dan 18 bagi perempuan,
seseorang di bawah umur yang
akad nikah dengan seseorang Pakistan 18 tahun bagi laki-laki
disebutnya sebagai Child
atau melarang orang lain untuk dan 16 tahun bagi perempuan,
Marriage, yaitu jika salah satu
tidak melakukan akad nikah Tunisia 20 dan 17 tahun, Libanon
pasangannya berumur kurang
dari 18 tahun bagi laki-laki dan
dengan seseorang sedangkan
18 dan 17 tahun, Malaysia 18 dan
kurang dari 16 tahun bagi
diantara para pihak yang akan
berakad-nikah itu tidak ada Maroko 18 dan 18 tahun,
16 tahun, Syria 18 dan 17 tahun,
perempuan. Dalam hal ini
penghalang sesuai hukum yang Yordania 16 dan 15 tahun, dan
seorang laki-laki yang berumur
berlaku maka ia diancam dengan Iran 18 dan 15 tahun. Di Iran ada
lebih dari 18 tahun kemudian
hukuman denda paling besar gejala yang menggusarkan
mengawini seorang perempuan
1000 Ringgit Malaysia dan atau karena di negeri itu ada upaya-
berumur di bawah 16 tahun
penjara tidak lebih dari enam upaya untuk menurunkan batas
maka ia diancam dengan
hukuman penjara paling lama
bulan.
minimal usia kawin bagi wanita
Di Brunei Darussalam dalam UU menjadi 13 tahun. Sementara itu
satu bulan dan atau denda paling
Hukum Keluarga tahun 2000 di Yordania terdapat pengaturan
banyak 1000 Rupees. Kemudian
Pasal 35 dikatakan bahwa yang unik yang menyatakan
bagi mereka yang memimpin
barangsiapa memaksa seseorang bahwa jika selisih umur
pelaksanaan atau mengarahkan
untuk kawin dengan seseorang pasangan itu 20 tahun atau lebih
terlaksananya Child Marriage itu
yang lain atau melarang sementara calon istri belum
d i anc am d e ngan h ukuman
seseorang untuk tidak kawin berumur 30 tahun maka
penjara selama-lamanya satu
dengan seseorang yang lain perkawinan itu harus mendapat
bulan dan atau denda paling
sedangkan antara pasangan itu izin khusus dari pengadilan. Dari
banyak 1000 Rupees.
tidak ada halangan hukum apa inovasi Yordania itu mungkin
5. Pasal 22 s/d 28 UU Perkawinan
mengatur tentang pembatalan
pun dan mereka telah memnuhi
d a p a t p u l a d i ke m b a n gka n
perkawinan. Substansi pasal-
batas usia minimal kawin maka perlunya batas usia maksimal
pasal itu sesungguhnya amat
kawin guna menjaga
progresif, tetapi sekali lagi
orang yang memaksa tersebut
diancam dengan hukuman denda kemaslahatan pasangannya atau
k a re n a t i a d a nya a n c a m a n
sebesar 2000 Ringgit Brunei dan perkawinan atau sekurang-
untuk menghindari manipulasi
hukuman bagi pelanggarnya
atau penjara paling lama enam kurangnya harus mendapatkan
maka aturan itu seperti kurang
bermakna. Pasal 24 misalnya
bulan.
izin dari Pengadilan terlebih
6. Pasal 29 UU Perkawinan ayat (1) dahulu bagi orang yang telah
yang mengatur bahwa seseorang
dan (2) mengatur mengenai berusia terlalu lanjut. Walhasil,
yang karena ikatan perkawinan
perjanjian perkawinan. tidak ada Negara yang
dapat meminta pembatalan
Dikatakan bahwa pada waktu menetapkan batas usia minimal
perkawinan baru dari
a t a u s e b e l u m p e r kaw i n a n kawin 9 tahun untuk wanita,
pasangannya. Demikian pula
dilangsungkan, kedua pihak atas sebagaimana sering disandarkan
Pasal 27 ayat (1) mengatur
persetujuan bersama dapat kepada riwayat perkawinan Siti
bahwa seorang suami atau istri
mengadakan perjanjian tertulis Aisyah dengan Nabi Muhammad
dapat mengajukan permohonan
yang disahkan oleh pegawai SAW. Jika setelah beberapa tahun
pembatalan perkawinan apabila
pencatat perkawinan, setelah Nabi Muhammad wafat lalu Siti
perkawinan itu dilangsungkan di
mana isinya berlaku juga kepada Aisyah diriwayatkan sanggup
bawah paksaan atau ancaman
pihak ketiga sepanjang pihak memimpin pasukan dalam
yang melanggar hukum.
Di sementara Negara Muslim,
ketiga tersangkut. Perjanjian Perang Jamal maka boleh jadi
perkawinan yang dilakukan
ketika kawin dengan Nabi itu
tersebut tidak dapat disahkan usia Siti Aisyah telah mencapai
karena paksaan itu bukan hanya
membawa pembatalan
bilamana melanggar batas-batas
16 tahun atau lebih.
perkawinan, tetapi juga pelaku
hukum, agama dan kesusilaan.
48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Praktek pembuatan perjanjian
masing-masing sebagai hadiah seperti ini sekarang sudah umum
kepala rumah tangga sesungguh-
atau warisan adalah di bawah diberlakukan di Negara-negara
nya tidak menjadi masalah.
penguasaan masing-masing Muslim, biasanya terkait
Masalahnya ialah ketika
sepanjang para pihak tidak kesepakatan percampuran atau
diperlawankan dengan istri yang
menentukan lain. Konsep harta pemisahan harta dan
jabatannya adalah ibu rumah
bersama ini sungguh merupakan penjaminan kesetaraan derajat
tangga yang tentu saja tidak jelas
pengaturan yang amat progresif wanita. Di sementara Negara isi
lingkup tanggungjawabnya,
ditinjau dari kacamata hukum perjanjian seperti itu boleh
apalagi pada era di mana para
Islam. Dalam masyarakat Islam menyebut misalnya bahwa
istri juga bekerja memperoleh
selama ini seolah-olah diasumsi- selama perkawinan itu masih
penghasilan seperti sekarang
kan bahwa harta yang peroleh berlangsung maka si suami tidak
ini. Pertanyaannya ialah kalau
selama perkawinan itu milik boleh melakukan poligami dan
ada kepala rumah tangga, apakah
suami karena suamilah memang p e l a n g g a ra n t e r h a d a p i t u
berarti ada wakil kepala ?
yang mencarinya. Dengan o t o m a t i s m e nye b a b k a n
Penggandengan dua fungsi yang
konsep harta bersama ini maka perceraian melalui pengadilan.
tidak parallel ini yang
harta yang diperoleh selama Penegasan seperti ini mungkin
menimbulkan kritik. Mungkin
perkawinan meskipun istri tidak perlu dilakukan karena janji
pengaturan itu dapat diganti
bekerja adalah harta syirkah, untuk tidak berpoligami itu
dengan mengatakan bahwa baik
masing-masing berhak atas dapat diperdebatkan apakah
suami maupun isteri secara
separuh daripadanya ketika telah melanggar batas-batas
bersama-sama bertanggung-
terjadi putus perkawinan atau hukum, agama dan kesusilaan
j awa b a t a s ke p e m i m p i n a n
salah satunya meninggal dunia. sebagaimana di atur di atas.
keluarga. Mungkin dapat
Pembagian warisan dilakukan Sesungguhnya hal ini sudah
ditegaskan juga bahwa pada
hanya terhadap harta yang telah diberikan peluangnya oleh Pasal
dasarnya tugas suami adalah
terkait tugas-tugas eksternal,
dibagi dua itu.
Dalam sebuah diskusi dengan tetapi bagi mereka yang ingin
24 dan 25 UU Perkawinan itu,
termasuk mencari nafkah, dan
delegasi Afghanistan yang terdiri mengeksplisitkannya dalam
tugas istri pada dasarnya bersifat
atas dekan-dekan Fakultas bunyi perjanjian perkawinan
internal rumah tangga. Kedua,
Syariah dan cendekiawan hukum maka sebaiknya kesempatan itu
Pasal 33 yang antara lain
Islam Afghanistan bertempat di dibuka dan dipertegas lagi.
menyatakan bahwa suami istri
wajib saling cinta-mencintai.
Jakarta beberapa tahun lalu
7. Pasal 30 s/d 34 UU Perkawinan
diketahui bahwa mereka mengatur mengenai kewajiban
Ungkapan ini tentu bagus tetapi
terperanjat dengan sistem harta suami isteri yang isinya pada
seperti nasehat perkawinan,
bersama di Indonesia ini. Mereka dasarnya amat memadai. Tentu
karena tentu saja amat sulit
melihat hal ini sebagai bukti saja butir terpenting di situ ialah
mengukur realisasi atau
kesetaraan derajat suami dan Pasal 34 ayat (3) yang
pelanggarannya. Mungkin dapat
istri dalam rumah tangga. menyatakan bahwa jika suami
diubah menjadi kalimat berita
Mereka juga mengapresiasi atau istri melalaikan kewajiban-
atau menjadi anak kalimat,
inovasi ini, meskipun tentu saja nya m a s i n g - m a s i n g d a p a t
misalnya bahwa atas dasar saling
dalam sistem hukum lain hal itu mengajukan gugatan kepada
cinta-mencintai maka suami istri
sudah biasa terjadi. pengadilan. Adanya kesempatan
wajib saling menghormati, saling
9. Pasal 38 s/d 41 UU Perkawinan mengajukan gugatan ke
membantu satu sama-lain dan
mengatur tata cara putusnya pengadilan ini perlu disosilisasi-
seterusnya, sehingga kewajiban-
perkawinan dan akibat-akibat kan dengan luas kepada para
nya itu sendiri memang sesuatu
yang ditimbulkannya. Pada Pasal istri. Terdapat dua ayat yang
yang dapat diukur pelaksanaan-
38 dikatakan bahwa perkawinan sering mendapat kritik mengenai
nya atau pelanggarannya.
dapat putus karena kematian, kewajiban suami istri ini.
8. Pasal 35 s/d 37 UU Perkawinan
perceraian, dan atas keputusan Pertama, Pasal 31 ayat (3) yang
m e n ga t u r m e n g e n a i h a r t a
pengadilan. Kemudian pada mengatakan bahwa suami adalah
bersama dalam perkawinan.
Pasal 39 ayat (1) dikatakan kepala keluarga dan istri ibu
Pada Pasal 35 ayat (1) dan (2)
bahwa perceraian hanya dapat rumah tangga. Sesungguhnya
dikatakan bahwa harta benda
dilakukan di depan Sidang dari segi ilmu manajemen setiap
ya n g d i p e r o l e h s e l a m a
Pengadilan setelah Pengadilan unit organisasi termasuk
perkawinan menjadi harta
yang bersangkutan berusaha dan keluarga tentu perlu pemimpin
bersama. Harta bawaan dari
tidak berhasil mendamaikan dan mendaulat suami sebagai
masing-masing suami dan istri
dan harta benda yang diperoleh
kedua belah pihak.
49
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Sekarang prinsip bahwa
mentalak isterinya di luar perceraian harus dilakukan di
mewakili keluarga suami dan
pengadilan dan mereka tidak depan pengadilan ini tentu sudah
istri. Jika Dewan Arbitrase itu
mendapatkan ancaman biasa dan diterima oleh
gagal menjembatani perdamaian
hukuman apapun yang bersifat masyarakat, tetapi pada tahun
antara pasangan suami istri itu
maka barulah diputuskan
hukuman badan atau denda.
10. Pasal 42 s/d 44 UU Perkawinan diberlakukan hal itu dianggap
1 9 7 4 ke t i k a U U i t u b a r u
terjadinya perceraian. Apabila
mengatur tentang kedudukan baru dan bertentangan dengan
suami yang telah mengucapkan
anak. Pada Pasal 42 UU itu kitab-kitab fikih. Dalam kitab-
talak kepada isterinya itu tidak
dikatakan bahwa anak yang sah kitab fikih tentu kita mengetahui
melaporkan-nya kepada Kantor
adalah anak yang dilahirkan bahwa perceraian dapat terjadi
yang berwenang maka ia
dalam atau sebagai akibat di mana saja, bahkan dengan
d i an c am d e ngan h ukum an
perkawinan yang sah. Kemudian kalimat yang eksplisit maupun
penjara paling lama satu tahun
pada Pasal 43 ayat (1) sebelum sindiran, atau diucapkan secara
dan atau denda paling banyak
diuji materi oleh Mahkamah sungguh-sungguh atau secara
1000 Rupees.
Konstitusi (MK) berbunyi bahwa kelakar.
Tentu saja Negara Muslim yang
anak yang dilahirkan di luar Di Pakistan berdasarkan Muslim
paling awal memberlakukan
perkawinan hanya mempunyai Family Law Ordinance (MFLO)
kewajiban talak dalam sidang
hubungan perdata dengan tahun 1961 perceraian di luar
pegadilan itu ialah Tunisia.
ibunya dan keluarga ibunya. pengadilan masih dimungkinkan
B e rd a s a r ka n T h e C o d e o f
Rumusan Pasal 43 ayat (1) ini terjadi tetapi belum mulai efektif
Personal Status Tunisa tahun
setelah diuji materi dan berlaku sampai tiga bulan
1956 Pasal 30, tidak boleh lagi
diputuskan oleh MK bahwa kemudian, setelah ia
ada perceraian yang terjadi di
hubungan perdata itu bukan melaporkannya kepada Kantor
luar pengadilan (extra judicial
hanya dengan ibunya dan yang berwenang. Sementara itu
divorce). Pengucapan talak di
keluarga ibunya tetapi juga suami yang mentalak istrinya itu
depan pengadilan itupun baru
dengan ayahnya dan keluarga diwajibkan untuk sesegera
dapat dilakukan setelah
ayahnya yang hubungan mungkin melaporkan pengucap-
pengadilan melakukan
darahnya dapat dibuktikan an talaknya itu secara tertulis
pemeriksaan secara seksama
secara ilmu pengetahuan. Seperti kepada Kantor yang berwenang
dan gagal mendamaikan
diketahui, Putusan MK ini telah itu untuk segara dibentuk Dewan
pasangan suami istri itu.
menimbulkan kontoversi dalam Arbitrase yang diketuai oleh
Lagi-lagi di Indonesia masalahn-
masyarakat, termasuk Majlis Petugas Negara dengan dua
ya ialah tidak adanya ancaman
Ulama Indonesia (MUI) anggota masing-masing
sanksi. Kita melihat dalam
m a sya ra ka t b a nya k s u a m i
mempersoalkannya.
50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Rumusan awal Pasal 43 ayat (1)
misalnya, pengaturan tentang hal itu memang sesuai dengan
Dalam pengaturan ke depan,
ini lebih rinci sifatnya. hukum Islam, tetapi tambahan
mungkin pembedaan antara
Dikatakan pada Pasal 59 UU rumusan dari MK itu terasa
norma pokok dan norma
Status Pribadi Tunisia bahwa hak sedikit asing bagi sebagian besar
pengecualian itu perlu
pengasuhan anak oleh ibu yang telinga Indonesia. Masalahnya
ditegaskan agar masyarakat
menganut agama yang berbeda ialah seolah-olah MK menafikan
merasa nyaman dengan norma
dengan agama anak (baca: agama arti penting dan arti legal dari
yang dianutnya dan MK tidak
ayah anak) maka si ibu hanya le m baga p e rkawi n an yan g
dinilai membuat putusan bukan
boleh mengasuh anak itu sampai merupakan hasil peradaban
berdasarkan norma masyarakat-
usia lima tahun. Jika hak asuh manusia ribuan tahun itu. Dalam
nya.
anak oleh ibu saja di batasi, hal ini diklaim bahwa Putusan
11. Pasal 50 s/d 54 UU Perkawinan
tentulah hak pemeliharaan anak MK itulah yang sesuai dengan
mengatur tentang perwalian.
oleh wali perlu diperketat lagi Hak Azazi Manusia (HAM),
Diantara pasal-pasal penting
aturannya. Dalam UU No. 23 sehingga di sini seolah-olah MK
dalam hal ini ialah Pasal 50 ayat
tahun 2002 tentang Perlindung- sedang menggunakan norma
(1), Pasal 53 ayat (1) dan Pasal
an Anak, hal-hal seperti ini hukum yang berbeda dari norma
54. Adapun Pasal 50 ayat (1)
sesungguhnya telah diatur yang berkembang dalam
menyebutkan bahwa anak yang
d e n ga n l e b i h r i n c i ke t i ka masyarakat Indonesia dan
belum mencapai umur 18 tahun
mengatur soal pengangkatan norma itu diklaim berasal dari
atau belum pernah melangsung-
kan perkawinan, yang tidak
anak.
norma hukum internasional.
12. Pasal 57 s/d 62 UU Perkawinan Sesungguhnya MK juga mungkin
berada di bawah kekuasaan
mengatur tentang perkawinan tidaklah bermaksud mengatakan
orang tua, berada di bawah
campuran. Dalam Pasal 57 bahwa lembaga perkawinan itu
kekuasaan wali . Kemudian Pasal
dikatakan bahwa yang dimaksud tidak perlu, karena sikap seperti
53 ayat (1) mengatakan bahwa
dengan perkawinan campuran itu tentu seperti menafikan
wali dapat dicabut kekuasaan-
dalam UU itu ialah perkawinan peradaban manusia yang luhur
nya, jika ia sangat melalaikan
antara dua orang yang di itu. Mungkin masalah ini tidak
kewajibannya dan berkelakuan
Indonesia tunduk pada hukum perlu menjadi bahan
bur uk s e kali s e bagai m an a
ya n g b e rl a i n a n , ka re n a kontroversi, apabila secara tegas
disebut pada Pasal 49. Terakhir
perbedaan kewarganegaraan dijelaskan bahwa yang dimaksud
pada ayat 54 dikatakan bahwa
dan salah satunya berkewarga- MK dengan tambahan rumusan-
wali yang telah menyebabkan
negaraan asing dan satunya lagi nya (extra petitum) itu ialah
kerugian kepada harta benda
berkewarga-negaraan Indonesia. dalam hal-hal pengecualian
anak yang di bawah kekuasaan-
Pada Pasal 60 ayat (1) dikatakan ketika sang ayah tidak diketahui
nya, atas tuntutan anak atau
bahwa perkawinan campuran dengan jelas, tetapi bukan
keluarga anak tersebut dengan
tidak dapat dilangsungkan sebagai norma pokok atau norma
keputusan Pengadilan, yang
sebelum terbukti bahwa syarat- umum. Adapun norma umumnya
bersangkutan dapat diwajibkan
syarat perkawinan yang tetap yaitu bahwa anak yang sah
untuk mengganti kerugian
ditentukan oleh hukum yang ialah anak yang dilahirkan dari
tersebut. Pengaturan ini tentu
berlaku bagi pihak masing- hasil perkawinan yang sah. Itulah
sudah memadai, tetapi kalau
m a s i n g te l a h d i p e n u h i . sebabnya sampai hari ini, setelah
dicermati lagi sesungguh-nya
Kemudian berbeda dengan Putusan MK itu pun, jutaan
sanksi itu mungkin terlalu ringan
pengaturan pada pasal-pasal manusia Indonesia masih tetap
karena perbuatan buruknya itu
lainnya, Pasal 61 ayat (2) dan (3) saja melakukan perkawinan
sudah terjadi sehingga perlu
mengatur ancaman sanksi. setiap tahunnya. Secara
diberi sanksi lain selain
Dikatakan bahwa barangsiapa peradaban mereka tidak merasa
mengembali-kan harta itu. Selain
melakukan perkawinan cukup kalau hanya datang ke
itu soal pemeliharaan agama
campuran tanpa memperlihat- laboratorium mengujikan DNA
anak juga belum diatur secara
kan lebih dahulu kepada pegawai anak mereka, meskipun tentu itu
lebih rinci, kecuali pada Pasal 51
pencatat yang berwenang surat lebih murah biayanya. Mereka
ayat (3) yang secara umum hanya
keterangan atau keputusan ingin tetap berpegang kepada
mengatakan bahwa wali wajib
pengganti keterangan yang norma pokok yang berlandaskan
mengurus anak yang di bawah
ditentukan oleh UU itu maka ia pada peradaban yang mulia
p e n g u a s a a n nya d a n h a r t a
diancam dengan hukuman sebagai manusia, bukan norma
bendanya sebaik-baiknya
kurungan selama-lamanya satu pengecualian.
dengan menghormati agama dan
kepercayaan anak itu. Di Tunisia
bulan.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Kemudian dikatakan juga bahwa
Skenario ini mungkin akan pegawai pencatat perkawinan
Ringgit dan atau penjara paling
mendapat reaksi kuat dari sebagian yang mencatat perkawinan
lama tiga bulan. Kemudian pada
masyarakat, karena dua alasan: sedangkan ia mengetahui bahwa
Pasal 34 dikatakan secara lebih
pertama, kekhawatiran substansi keterangan atau keputusan
umum bahwa Petugas Pencatat
UU Perkawinan akan berubah pengganti keterangan tidak ada
Perkawinan (Jurunikah) yang
mengikuti versi pendapat kaum maka ia diancam dengan
menikahkan atau mencatat
liberal dan sekuler sehingga hukuman kurungan selama-
perkawinan pasangan yang
semakin menjauh dari hukum lamanya tiga bulan dan dihukum
belum melengkapi dokumen-
Islam; dan kedua, kekhawatiran jabatan. Ini lah satu-satunya
dokumen parsyaratannya atau
menyalahi hukum Islam karena tempat (Pasal 61 ayat 2 dan 3) di
menikahkan orang dari luar
menerapkan sanksi kurungan mana UU Perkawinan ini
distriknya (wilayahnya) tanpa
badan dan denda untuk menyebut tentang ancaman
ada surat pengantar dari Petugas
pelanggaran masalah-masalah hukuman bagi pelanggarnya.
Pencatat Perkawinan dari distrik
perkawinan yang dianggapnya UU Perkawinan juga mengatur
lainnya itu maka ia diancam
sebagai soal agama murni bahkan tentang warganegara Indonesia
dengan hukuman denda 1000
juga bersifat ubudiyah. yang melangsungkan
Ringgit dan atau penjara paling
b. Pengaturan substansi dibiarkan perkawinan di luar negeri. Pada
lama tiga bulan untuk kesalahan
sebagaimana adanya untuk Pasal 56 ayat (1) dan (2)
kali pertama dan denda 2000
menghindari resistensi yang terlalu dikatakan bahwa perkawinan
Ringgit dan atau enam bulan
keras, tetapi penyempurnaan yang dilangsungkan di luar
penjara untuk kesalahan kali
difokuskan pada penambahan dan Indonesia antara dua orang
kedua.
pencantuman ancaman sanksi atas warganegara Indonesia atau
pelanggaran terhadap berbagai seorang warganegara Indonesia
SKENARIO PEMBARUAN
pengaturan yang ada dalam UU itu. dengan seorng warganegara
Dari uraian di atas nampak
Skenario ini, meskipun masih tetap asing adalah sah bilamana
bahwa UU No. 1 Tahun 1974 tentang
akan mendapatkan resistensi dari dilakukan menurut hukum yang
Perkawinan itu memiliki sejumlah
sebagian masyarakat , tetapi berlaku di Negara di mana
ruang yang masih dapat disempurna-
mungkin akhirnya akan dapat perkawinan itu dilangsungkan,
kan dari segi isinya atau substansi
diterima masyarakat setelah dan bagi warganegara Indonesia
hukumnya. Selain itu nampak juga,
melihat fakta bahwa Negara tidak melanggar ketentuan-
bahkan lebih jelas lagi, mengenai
Muslim lain pun telah melakukan- ketentuan UU ini. Dalam waktu
perlunya pencantuman sejumlah
nya demi menjaga ketertiban satu tahun setelah suami istri itu
ancaman hukuman bagi pelanggaran
masyarakat. kembali di wilayah Indonesia,
atas berbagai aturan yang dituangkan
c. P e n y e m p u r n a a n s u b s t a n s i surat bukti perkawinan mereka
dalam UU itu. Jika dilihat dari segi
dilakukan seminimal mungkin dan harus didaftarkan di Kantor
prioritasnya, nampaknya penyem-
terhadap beberapa pasal saja Pencatatan Perkawinan tempat
purnaan substansi pengaturan itu
seperti batas usia minimal kawin, tinggal tinggal mereka. Tidak
dapat ditunda atau diminimalisir
sedangkan focus pembaruan diatur bagaimana ancaman
karena substansi yang ada relative
diletakkan pada penambahan hukumannya bila batas waktu
masih memadai, tetapi
ancaman sanksi atas pelanggaran satu tahun untuk pendaftaran
p e nye m p u r n a a n d a l a m b e n t u k
terhadap berbagai pengaturan perkawinan mereka di Indonesia
pencantuman ancaman sanksi atas
yang ada di dalamnya. Skenario ini itu tidak dipenuhi.
berbagai pelanggarannya mungkin
pun masih akan mendapatkan Di Brunei Darusslam, berdasar-
sudah sangat mendesak untuk
resistensi, tetapi mungkin lebih kan UU Hukum Keluarga Brunei
menjaga agar masyarakat tidak
kecil sifatnya sehingga masih dapat tahun 2000 Pasal 33 dikatakan
menjadi anarkis dalam kehidupan
dikendalikan. bahwa warganegara Brunei yang
perkawinan.
Atas dasar pikiran di atas,
melangsungkan akad nikah di
sedikitnya dapat disusun tiga scenario
luar negeri dan tidak
pembaruan hukum perkawinan di
PENUTUP
melaporkannya kepada Kantor
Demikian beberapa hal yang yang berwenang dalam enam
Indonesia dalam waktu dekat, yaitu:
dapat disampaikan dalam kesempatan bulan kepulangannya yang
a. Penyempurnaan dilakukan baik
ini, sekedar sebagai bahan pengantar pertama ke Brunei, diancam
terhadap substansi hukumnya
diskusi. Semoga ada manfaatnya dan dengan hukuman denda 1000
maupun penambahan pencantum-
an sanksi bagi pelanggarnya.
terima kasih atas segala perhatiannya.
52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Drs. H. Wahyu Widiana, M.A.
“Passion,
itu Nomor Satu yang Harus Dijaga”
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
ika melihat sejarah Peradilan
Islam, Ilmu Waris, dan Manajemen Agama sejak zaman
Setelah saya pensiun dari
BP4. Nah, saya menikmati sekali kemerdekaan, Wahyu Widiana
peradilan agama atau katakanlah
tepatnya setelah selesai menjalankan
mengajar ini. Jadi kita bisa belajar lagi.
menempati posisi sebagai sosok
waktu memenej atau menjadi Dirjen, nomor wahid di Badan Peradilan
bulan September 2012, saya langsung
ya ada perbedaannya. Agama. Dua belas tahun ia
mengajar di Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Jakarta. Sebab kawan-
Selama ini saya menikmati apa ini, terhitung sejak Mei 2000 sampai
menggawangi Badan Peradilan Islam
kawan di FSH seperti Prof. Amin Suma
yang saya lakukan, baik sebagai dosen. dengan September 2012.
dan kawan-kawan lainnya sangat
membantu dan juga kawan-kawan di
Juga waktu mengelola peradilan saya
juga bisa mengembangkan Banyak kalangan menilai
Badilag, sehingga terbitlah surat
kepemimpinan. Satu hal yang saya lamanya masa kepemimpinan Pak
keputusan dari BKN bahwa saya
senang baik ngajar maupun di Badilag Wahyu, panggilan akrabnya, justru
mengajar. Jadi saya belum pensiun dari
itu sikap kawan-kawan ini. Terutama menguntungkan lembaga Peradilan
PNS, langsung pindah menjadi dosen
di Badilag. Sangat solid, saling Agama. Dalam buku 'Courting Reform;
di FSH UIN Jakarta.
mendukung. Sehingga dapat Indonesia's Islamic Courts and justice
dikatakan kita berhasil. Keberhasilan for the poor' (2010), Cate Sumner dan
Tapi alhamdulillah juga, berkat
semua. Termasuk di FSH ini. Tim Lindsey menyebut “The Religious
kerja keras kawan-kawan di Badilag
dan PA se Indonesia, dimana PA dinilai
Courts have also benefited from having
the one Director-General for the last ten Bapak juga terpilih menjadi Ketua
banyak keberhasilannya, maka begitu
saya pensiun bulan September 2012,
years, a person who is trained in
BP4 Pusat. Bagaimana proses
saya juga Oktober nya itu tanda tangan
management at a postgraduate level...”
terpilihnya Bapak menjadi Ketua?
kontrak dengan AIPJ, Australia Indonesia Partnership for Justice. Dan
Mengenai BP4, itu saya juga Nama Wahyu Widiana begitu
melekat dengan Peradilan Agama. enggak tau mengapa kawan-kawan di Waktu masih menjadi Dirjen --bahkan
saya ditunjuk sebagai Adviser.
BP4 Pusat dan Daerah pada Munas
sampai sekarang-- ada yang Agustus 2014 itu kok milih saya
Jadi, tugas saya ngajar, sehari
menjulukinya sebagai Dirjen IT, Bapak sebagai Ketua Umum. Jadi pada
atau dua hari dalam seminggu. Tapi
IT Peradilan Agama, dan ada juga yang tanggal 14-16 Agustus 2014 ada
banyak juga kegiatan-kegiatan di AIPJ.
memberikan gelar Bapak Reformasi Munas BP4 di Jakarta memilih
Dan juga ditambah lagi sejak Agustus
Peradilan Agama. Wakil Ketua PTA kepengurusan untuk periode 2014-
2014, saya juga dipilih sebagai Ketua
Umum BP4 Pusat yang berlaku sejak
Jakarta, Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.,
2014 sampai 2019.
dalam Buku 'Wahyu Widiana; Bekerja Tiada Henti Membangun Peradilan
Dulu periode 2009-2014 itu Pak
Agama' bahkan menobatkan Pak Taufik yang jadi Ketua Umumnya, Pak
Jadi alhamdulillah kesibukan
Wahyu sebagai “the best leader in the Taufik mantan Wakil Ketua MA. Tetapi Supreme Court of Indonesia because he
setelah selesai tugas di Badilag banyak
ketua-ketuanya banyak profesor- can manage the time speed and the time
sekali. Ya ngajar, kegiatan di AIPJ,
profesor dan tokoh-tokoh tingkat zone”.
kemudian juga di BP4. Kalau di AIPJ
tuh saya sering kali ke luar kota atau
nasional. Tapi setelah periode beliau-
beliau selesai, diadakan lagi Munas Bagaimana sepak terjang Pak
bahkan ke luar negeri. Kalau di dalam
negeri ini biasanya saya
saya diminta jadi Ketua Umum. Saya Wahyu paska mengakhiri tugas
mengembangkan tentang pelayanan
sebetulnya ya menolak, orang selama sebagai Dirjen Badilag pada
terpadu, isbat nikah, pencatatan nikah
ini saya selama ini tidak terjun September 2012? Bagaimana ia
dan pencatatan kelahiran.
langsung di BP4. Hanya terus terang melihat perkembangan Peradilan
waktu saya jadi Dirjen hubungan Agama selama tiga tahun terakhir?
Mata kuliah apa yang Bapak asuh di
dengan BP4 Pusat itu baik sekali. Apa saja harapannya terhadap warga
UIN Jakarta? Bagaimana kesan
Walaupun kita tidak langsung sebagai PA? Berikut petikan wawancara
Bapak selama ini mengajar
Pengurus Harian, Dirjen itu ex officio redaktur Majalah Peradilan Agama
(menjadi Dosen) dibandingkan
waktu itu semacam pembinannya lah. dengan alumnus Michigan University
dengan waktu mengurus
Saya banyak aktif juga dalam munas- Amerika ini medio September 2015
manajemen Peradilan Agama?
munas BP4 atau rapat koordinasi lalu.
Di FSH UIN saya mengajar Ilmu
bidang urusan se-Indonesia, itu saya
Apa kegiatan Bapak sekarang paska
Falak. Jadi di SK itu saya sebagai Dosen
beberapa kali diminta untuk berikan
pensiun dari Badilag tahun 2012
Ilmu Falak. Tetapi di semester lalu saya
presentasi terutama keterkaitan kerja
lalu?
juga mengajar masalah Peradilan
antara BP4 dan peradilan agama.
54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Nah , jadi saya dipilih itu mula- mula berdasarkan voting ada 5 orang jadi formatur. Waktu itu Pak Taufik sakit. Tapi di situ ada Pak Tulus, Pak Mubarok, Prof. Nurhayati Djamas, ada Ibu Zubaidah Muhtar. Nah kemudian kelima formatur ini musyawarah dan secara aklamasi meminta saya untuk jadi Ketua Umum. Saya karena didukung semuanya, ya saya bismillah saja. Walaupun kalau bisa jangan saya, saya bilang. Saya kan dibandingkan dengan beliau-beliau itu paling muda juga. Enggak tau kenapa beliau-beliau meminta saya, akhirnya saya terima.
Apa posisi dan tugas Bapak di AIPJ?
terus datang lagi ke Dinas Dukcapil
tokoh-tokoh di luar negeri bahkan PBB
juga pernah menulis dalam Kalau di AIPJ, di kontrak itu saya
untuk mendapatkan akta
laporannya melalui UN Women itu ditunjuk sebagai Senior Adviser di
kelahirannya. Dengan pelayanan
termasuk institusi di dalam negeri Program Legal Identity, Identitas
terpadu, mereka cukup datang di satu
yang memberi apresiasi kepada Hukum yang tugas saya sesuai dengan
tempat dan satu hari bisa
peradilan agama itu salah satunya jabatannya sebagai pemberi masukan
mendapatkan Penetapan Isbat Nikah,
k a r e n a p e ra d i l a n a g a m a terhadap kawan-kawan yang
Buku Nikah dan Akta Kelahiran.
mengembangkan program Justice for melaksanakan kegiatan di AIPJ ini
the Poor yang tegasnya adalah dalam program Legal Identity ini. Pada
Nah, tugas saya, disamping
mengembangkan sidang keliling, dasarnya bertujuan untuk
memberikan masukan dan
pembebasan biaya perkara dan juga meningkatkan kepemilikan hak bagi
pertimbangan pada program ini juga
pos bantuan hukum. masyarakat Indonesia, baik hak dalam
mendekati, melakukan advokasi
dengan pimpinan MA, Badilag atau
mendapatkan identitas hukum atau
Nah, program ini dengan adanya hak untuk mendapatkan informasi
Badilum. Sebab ini tidak hanya di PA
AIPJ semakin terbantu lagi. Jadi hukum, hak untuk mendapatkan data
tapi juga di PN untuk pencatatan nikah
misalnya ada 20 kabupaten yang jadi tentang hukum. Jadi yang sedang dan
bagi Non Muslim. Dan juga mendekati
pilot project AIPJ sudah barang tentu sudah saya kembangkan sejak saya
Kementerian Agama dan juga bersama
kerja samanya dengan peradilan masuk itu adanya Pelayanan Terpadu.
PUSKAPA UI mendekati Kementerian
Dalam Negeri. Kita juga mendekati
agama, KUA dan Dukcapil. Itu
terbantunya peradilan agama tentang J a d i , s e k a ra n g i n i k a n d i
pimpinan-pimpinan di Bappenas. Jadi
alhamdulillah setelah 2012 untuk
program ini.
Indonesia banyak sekali anak-anak
pelayanan terpadu ini sudah keluar
Indonesia yang tidak punya Akta
AIPJ ini juga mengajak FCoA Kelahiran, orang tuanya tidak punya
SEMA dan PERMA atau MoU antara
untuk kerja sama. Jadi FCoA juga Buku Nikah. Saya mengembangkan
Badilag Badilum atau ada juga SE
memberikan masukan-masukan Pelayanan Terpadu. Seperti yang
Dirjen BIMAS Islam.
bahkan mengadakan beberapa kali diketahui Pelayanan Terpadu ini
pelatihan baik di Australi maupun di memberikan pelayanan bagi para
Sejauh mana AIPJ dan pengadilan
Australia membantu program- sini. Baik kaitannya dengan bantuan orang tua yang tidak punya buku
hukum, meja informasi atau sekarang nikah, diisbatkan dulu oleh pengadilan
program di Peradilan Agama?
e-learning meja informasi atau agama. Berdasarkan penetapan PA itu
AIPJ dan pengadilan di Australi
mediasi. Semua ini karena kerja sama
yang baik antara MA dalam hal ini dikeluarkan Buku Nikahnya.
d i b awa ke p e g awa i KUA , l a l u
terutama Family Court atau FCoA itu
peradilan agama dengan FCoA yang Berdasarkan Buku Nikah itu dan
sekarang semakin intens kerja
difasilitasi AIPJ. syarat-syarat lainnya, anak-anak yang
samanya dengan peradilan agama.
Dan peradilan agama sangat terbantu
lahir dan belum tercatat kelahirannya
Jadi peradilan agama terus pada saat itu juga dicatatkan di Dinas
terutama dalam mengembangkan
terang aja sekarang terbantu. Tapi Catatan Sipil. Jadi dengan pelayanan
program Justice for the Poor yang
pada dasarnya kita jangan terpadu masyarakat itu sangat
menjadi salah satu trademark dari
mengharapkan dari AIPJ terus, tapi terbantu. Sebab yang tadinya harus
peradilan agama. Saya merasa bahwa
harus Peradilan Agama yang harus datang ke PA dulu, datang lagi ke KUA
banyak pihak dari luar negeri,
lembaga-lembaga di luar negeri,
mengembangkan dirinya sendiri.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Makanya saya prihatin kalau ada
sampai ada hakim atau pegawai kita beberapa PA yang acuh terhadap
seperti dengan Jami'ah Al Imam
yang kena Majelis Kehormatan Hakim pelayanan terhadap orang miskin baik
Riyadh, Mesir dan Sudan.
disidang lalu ditindak atau oleh Bawas. masalah pembebasan biaya perkara,
Saya prihatin sekali lah. Kita saling sidang keliling, posbakum atau
Bagaimana Bapak melihat
mengingatkan itu. misalnya SEMA 3/2014 yang sudah
perkembangan Peradilan Agama
dan Badilag dalam 3 (tiga) tahun
Kemudian, soliditas. Jangan kita m a s i h b a nya k ya n g t i d a k
diganti PERMA 1/2015 yang mungkin
terakhir ini?
sendiri-sendiri baik di pusat maupun
menggunakan panggilan kolektif di daerah. Kita harus solid, lakukan
Saya melihat PA sekarang bagus
untuk pelayanan terpadu. Disamping koordinasi, saling mengingatkan,
lah. Jadi, hmm masih seperti dulu,
itu saya senang sekali karena pada sharing informasi antara kita baik di
kawan-kawan banyak yang semangat
umumnya kawan-kawan di peradilan pusat maupun daerah. Itu sangat
dalam berbagai macam bidang
agama sangat mendukung penting sekali dilakukan di berbagai
pelayanan masyarakat. Memang tiap
keberhasilan program Justice for the kesempatan. Sebab bukan saja untuk
pimpinan baik di pusat maupun di
Poor. memberi informasi tapi justru untuk
daerah kan punya gayanya masing-
memotivasi kegiatan-kegiatan itu Jadi kerja sama court to court
masing. Termasuk Dirjennya, mohon
maaf seperti saya mungkin gayanya
sendiri.
yang difasilitasi AIPJ itu lebih
beda dengan Pak Purwo dan Pak
berkembang lagi. Tapi tetap pada
Kemudian, semangat itu, passion dasarnya tergantung peradilan
Manaf. Ada kelebihan dan kekurangan
itu. Saya paling senang sekali kalau agamanya karena bisa jadi besok lusa
masing-masing.
kawan-kawan semangatnya kuat.
AIPJ tidak ada lagi. Kalau dulu ada Siadpa plus, ada apa
Saya melihat PA ini sekarang
bagus lah, jadi masih seperti dulu,
namanya kelompok-kelompok forum
Bagaimana Bapak melihat kerja
tentang pengembangan IT, tentang
pembaca badilag, pendekar siadpa. Di
sama court to court itu ke depan?
justice for the poor, tentang integritas.
tiap daerah ada kelompok untuk
pengaman Siadpa, Simpeg dan Kemudian saya melihat kerja
Hanya yang perlu dibenahi barangkali
macam-macam ya. Itu bagus sekali. sama court to court antara PA dan
perlu dijaga semangat itu, semangat
Dan kita dari Jakarta ini harus selalu Family Court ini perlu kita lanjutkan
kita, passion dari kawan-kawan di
apresiasi. Saya senang sekali. Sering kalau menurut saya. Jadi tidak
daerah ini agar mereka tetap semangat
kali saya malam-malam buka dan tergantung kepada anggaran dari
dalam melaksanakan pelayanan dan
mengikuti diskusi mereka. Ini mereka. Toh selama ini kan juga
inovasinya. Dan saya melihat inovasi
membuat mereka termotivasi dan anggaran dari kita, Australi ya dari
oleh kawan-kawan di daerah ini
semangatnya makin tinggi. mereka. Banyak kegiatan justru dari
banyak sekali dilakukan. Tinggal kita
memberi apresiasi kepada mereka,
kita, seperti sidang keliling dan
Saya melihat juga apa yang posbakum.
memberi penghargaan, memberi
semangat. Dengan demikian maka kita
dilakukan Pak Purwo dan Pak Manaf
ini dalam memberikan apresiasi Ke depan ini perlu dipertahan-
akan terus maju.
kawan-kawan bawahannya dan di kan kerja sama pengadilan kita dengan
daerah sangat bagus. Dan ini bukan Family Court itu. Sebab kita tahu FCoA
Saya senang melihat Pak Purwo,
Pak Abdul Manaf banyak inovasi- hanya oleh Pak Dirjen-nya saja dan Pak ini pengadilan yang terkemuka di
Direktur atau Pak Sekditjen. Tapi juga Australi. Bahkan mantan CEO-nya,
inovasi. Misalnya ceramah atau kuliah
oleh semua pejabat di Badilag ini pemimpin manajemen FCoA sekarang
hukum acara yang divideokan dan
untuk memberikan apresiasi kepada jadi Presiden IACA, International
disimpan di website. Kemudian
kawan-kawan di daerah. Association for Court Administration.
kunjungan-kunjungan Pak Dirjen
sekarang ke daerah incognito,
Jadi kita akan ikut pergaulan dunia
Passion ini nomor satu. peradilan Internasional.
kunjungan yang mendadak itu. Itu
bagus sekali. Mudah-mudahan ini
Kebanggaan. Jadi kita ini bangga. Kita
harus meningkatkan kebanggaan Jadi simpulnya, memang kerja
ditangkap oleh kawan-kawan di
kepada lembaga kita. Saya yakin sama court to court ini penting sekali,
d a e ra h s e b a g a i b e n t u k u n t u k
sekarang masih ada. Dulu itu kan, jangan dilepaskan. Saya mohon juga
meningkatkan kualitas.
“Badilag Yess”, “Badilag is always one kawan-kawan di Badilag, terutama
step ahead”, “I love Badilag”, Itu kata- Pak Dirjen dan Pak Dirjen bagus sekali
Menurut Bapak, apa saja yang perlu
kata seperti itu “Bravo Badilag”, “Aku perhatiannya itu, supaya terus
ditingkatkan oleh Peradilan Agama
bangga jadi warga Badilag”, itu perlu menjalin kerja sama. Dan banyak
dan SDM nya ke depan?
dijaga. Dengan memberi apresisasi, untungnya kerja sama dengan luar
Banyak dari sejak dulu.
mengontrol mereka dan Tengah juga kan demikian bagusnya
negeri itu. Seperti dengan Timur
Termasuk sejak saya. Pertama,
integritas. Saya mengharapkan betul
mengembangkan, memberi reward
integritas ini terus dijaga. Jangan
kepada mereka.
56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Apa saja yang menurut Bapak
unit kerja baik kesamping, ke bawah
berbahasa asing baik Bahasa Arab
kurang terperhatikan di Peradilan
dan ke atas. Kemudian juga kerja sama
maupun Bahasa Inggris. Sebab banyak
Agama selama ini?
dengan instansi lain baik di dalam
sekali kawan-kawan kita ini tamatan
Gontor, pesantren-pesantren yang Misalnya, selama ini mohon
negeri maupun luar negeri itu perlu
baik Bahasa Arab dan Bahasa maaf, terus terang aja karena selama 3
terus dikembangkan.
Inggrisnya bagus. Hanya tinggal kita tahun ini saya sering baca website dan
bagaimana menggali potensi mereka Majalah Peradilan Agama. Itu sangat
Kita memang pasif pengadilan
itu kan tidak boleh mencari perkara. dan juga menghimpun, mengkoordinir bagus inovasi-inovasi di peradilan
potensi itu menjadi kekuatan yang agama setelah saya selesai menjadi
Tetapi koordinasi dalam
kuat sehingga bisa dimanfaatkan Dirjen. Ada Majalah yg dulu belum ada,
melaksanakan tugas itu kalau saya
untuk institusi baik untuk Badilag ada website yang diperbaiki, ada
menjadi suatu keharusan. Sebab tugas
maupun peradilan agama secara putusan pengadilan yang
kita tidak hanya bisa dilakukan oleh
kita tanpa bantuan orang lain.
keseluruhan.
dipublikasikan, ada inovasi-inovasi lainnya. Itu bagus sekali.
Harapan saya juga kerja sama-
Ya seperti kita telah melakukan
EMC, English Meeting Club atau MLA, Kita perlu menjaga dan
kerja sama dengan luar negeri perlu
terus dijaga, baik dengan negeri- Multaqal Lughatul Arabiyyah gitu kan. meningkatkan, misalnya masalah IT.
Dari situ kan keliatan muncul kawan- Itu sekarang sudah bukan suatu hal
negeri yang berbahasa Inggris
kawan yang semula kita tidak tahu yang hebat. Kalau dulu awal-awal saya
maupun berbahasa Arab. Atau dengan
menjadi kita ketahui bagus Bahasa kerja di Badilag 2005-2006 memang
yang di ASEAN ini lah.
Arab Bahasa Inggrisnya. Sehingga kita begitu ada website, ada Simpeg itu kan
manfaatkan untuk menjalin kerja hal yang hebat karena di yang lain
Bagaimana Bapak mengisi waktu
sama baik dengan negara-negara belum ada. Sekarang kan sudah ada di
luang?
Timur dan Barat. Jadi kan kita dengan mana-mana. Jadi paling kita tinggal
Saudi Arabia, Sudan, Mesir sekarang konsistensinya ini.
Saya sekarang walaupun sibuk
ngajar, di AIPJ, di BP4, tetapi ya tidak
kan bagus dan besar manfaatnya
sesibuk waktu di badilag. Dalam arti
untuk pengembangan SDM di
Adakah harapan Bapak yang belum
waktu di Badilag tiap hari ke kantor.
peradilan agama. Juga dengan negara-
terpenuhi sampai sekarang di
Kalau sekarang sekalipun sibuk tapi
negara Barat kan.
Peradilan Agama?
tidak tiap hari ke kantor. Dengan AIPJ sering kali keluar daerah, sering kali
Potensi seperti ini perlu terus M u d a h - m u d a h a n s e k a ra n g
digali, dihimpun dan dimanfaatkan. sudah dilaksanakan atau malah lebih
rapat tetap di luar itu kita bisa kerja di
Juga potensi-potensi lainnya di bidang bagus lagi. Dulu saya punya keinginan
rumah melalui Skype atau melalui
IT. Sekarang saya dengar banyak juga dan belum bisa dilaksanakan, baru
email. Juga di BP4 saya tidak tiap hari,
kawan-kawan di PA yang mengajukan mulai ngeprak-ngeprak, baru mulai
paling seminggu sekali.
i n ova s i - i n ova s i ya n g u n t u k motivasi. Yaitu menjadikan PTA,
perlombaan itu (Perlombaan Inovasi hakim-hakimnya terutama sebagai
Sabtu Minggu saya paling senang
Pelayanan Publik Peradilan 2015, red). kawal depan MA. Jadi dulu itu ingin
mengisi waktu dengan keluarga.
itu menggambarkan kawan-kawan di sekali PTA itu betul-betul menjadi
Makan-makan di tempat makan
PA ini memang potensial untuk pembina di pengadilan agama daerah
sederhana, yang santai. Atau kalau
melakukan inovasi atau hal yang masing-masing masing-masing.
anak-anak libur saya senang camping
sangat positif untuk mengembangkan Karena tidak mungkin PA yang hampir
ke gunung atau di pinggir laut
institusinya masing-masing. Ini perlu 360 ini dibina oleh Badilag. Justru PTA
Pangandaran. Yang murah meriah
terus kita gali, kita himpun, dan kita ini yang harus menjadi kawal depan
tidak yang mahal-mahal.
manfaatkan. Sehingga potensi yang MA.
Apa kegiatan favorit Bapak?
besar ini sangat bermanfaat untuk institusi dan untuk SDM di Institusi
Apa pesan dan harapan Bapak
Apa ya? paling jalan-jalan, jajan-
kita tercinta ini.
untuk warga Peradilan Agama ke
jajan di tukang bubur, tapi dengan
depan?
keluarga dengan anak dengan cucu. Itu
Te r i m a k a s i h s u d a h
mewawancarai saya. Mudah-mudahan Harapan saya tadi itu lah. Saya
saja.
membawa manfaat untuk kawan- mengharapkan kawan-kawan ini tetap
kawan. Terima kasih. solid, tingkatkan kualitas, jaga
Ada hal lain yang ingin Bapak
sampaikan?
integritas. Kemudian terus menerus melakukan tukar menukar informasi,
Bahwa PA ini sangat punya
|Achmad Cholil|
lakukan koordinasi di masing-masing
potensi akan SDM yang bagus dalam
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
PEDAGANG ASONGAN JADI HAKIM AGUNG
Dari Palembang ke Jakarta, perjalanan hidupnya penuh suka-duka. Bukan sekadar hakim, ia juga dosen
dan dai.
Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H., M.H.
[Hakim Agung Mahkamah Agung RI]
58 58 MAJALAH PERADILAN AGAMA MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 Edisi 7 | Oktober 2015
R kakinya tidak selincah dulu. Begitulah
ona wajahnya cerah. Tawanya kerap berderai. Gerak badannya terasa enteng, meskipun
kondisi Mukhtar Zamzami saat ini. Beberapa bulan lalu, dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung, ia muncul dengan kursi roda. Ia tak kuasa berjalan normal, akibat penyakit stroke yang menyerangnya.
“Saya dulu istirahat tidak teratur. Kalau ada sesuatu yang mengganjal di pikiran, biasanya saya akan membaca sampai larut malam, bahkan sampai pagi. Kata dokter, itulah yang membuat saya kena stroke. Alhamdulillah, sekarang semakin membaik,” kata salah satu hakim agung pada Kamar Agama MA itu, di ruang kerjanya.
berhenti dagang. ”Ada razia saat itu. genap delapan tahun Mukhtar
Pada Agustus 2015 kemarin,
gengsi atau malu. Ia menjalaninya
Jadi, saya sudah merasakan deritanya Zamzami jadi hakim agung. Ia
dengan riang gembira. “Waktu itu,
dikejar-kejar Satpol PP. Bahkan seangkatan dengan Prof. Dr. H. Hatta
sekampung, saya lah anak yang
pernah dagangan saya dirampas,” Ali, S.H., M.H. yang kini jadi Ketua MA.
mengantungi uang. Saya bisa beli
buku. Sejak kecil saya memang tergila-
tuturnya.
Itu adalah angkatan pertama hasil
Berhenti jadi pedagang kaki lima, seleksi Komisi Yudisial.
gila pada buku,” tuturnya.
Mukhtar beralih jadi guru MI. Ia hanya Perjalanan Mukhtar hingga kemudian
Selain dibelikan buku, sebagian
sanggup setahun mengajar di situ, berhasil jadi hakim agung adalah
hasil jerih payahnya itu ia sisihkan
karena penghasilannya sangat kecil. perjalanan “sengsara membawa
untuk berlangganan majalah Si
Bersama rekannya, ia lantas membuka nikmat”. Siapa sangka, anak sulung
Kuncung dan Putera-Puteri. “Dari situ
kios penyewaan buku sekaligus taman dari tujuh bersaudara ini bisa
saya mengenal dunia luas. Tahu
bacaan. Ternyata usaha itu lancar. mengabdikan diri di MA dengan posisi
kemajuan indonesia dan luar negeri.
Penghasilannya meningkat. mulia untuk menentukan nasib orang-
Lalau tertanam cita-cita ingin sekolah
Lulus dari Aliyah, Mukhtar kuliah orang yang berperkara di tingkat
lebih tinggi dari MI,” tuturnya.
di IAIN Raden Fatah Palembang. Di kasasi dan PK.
Saat belajar di Madrasah
kampus itu, ia hanya dua tahun kuliah, Lahir di Palembang pada 11
Tsanawiyah, jiwa dagangnya kian
padahal untuk mendapatkan titel September 1948, Mukhtar berasal dari
tumbuh. Membawa kotak yang diikat
Sarjana Muda setidaknya memerlukan keluarga lapis bawah. Ayahnya adalah
dengan tali di bagian pinggang, ia
waktu empat tahun. “Selama dua seorang tukang yang sehari-hari
berkeliling ke pasar. Yang dijajakannya
tahun saya merasa tidak mendapat menyusun bata. Ibunya tidak
adalah rokok dan ia masih ingat betul
ilmu. Dosen-dosennya tidak sungguh- mengenyam bangku sekolah, tapi bisa
merk-merk rokok itu. “Saya jual
sungguh dan tidak sistematis. Kadang menulis Arab-Melayu. Dari ibunya-lah,
Kansas, Eskor, 555, Wembley, Gentong
datang, kadang tidak. Bahkan ada yang Mukhtar kecil mengenal aksara dan
dan Jambu Pol,” ucapnya.
datang cuma empat kali setahun. Saya mahir mengaji.
Pas kelas III MTs, ia beralih jadi
berpikir tidak bisa jadi orang pintar Ketika berusia 10-an tahun, saat
pedagang mainan anak-anak, lalu
kalau terus begitu,” ujarnya. duduk di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah,
ganti lagi jualan jarum, benang, peniti
Mukhtar memutuskan untuk Mukhtar mulai tidak betah hanya
dan pernak-pernik kecil yang biasa
hijrah ke kampus lain. Yang ditujunya bersekolah. Ingin punya uang sendiri
dibutuhkan orang kala itu.
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. agar bisa meringangkan beban orang
Pada masa MTs itu, ia menyukai
Kebetulan, kondisi keuangan tua sekaligus supaya bisa beli buku,
pelajaran agama, bahasa Inggris dan
keluarganya sedang naik drastis kala Mukhtar berdagang kecil-kecilan.
sejarah. Sebaliknya, Ilmu Falak jadi
itu. Berawal dari tukang batu, ayahnya “Pagi-pagi, saya jualan kue. Pukul 7
momoknya. “Saya sering
berhasil membuka toko dan selesai, langsung mandi dan lari-lari ke
meninggalkan kelas ketika pelajaran
membangun rumah, sekaligus sekolah,” ia mengenang.
Falak. Saya ajak teman-teman ke
membiayai kuliah Mukhtar ke Meski berjualan kue secara
b i o s ko p ,” M u k h t a r te r t awa ,
mengenang kebandelannya kala itu.
Yogyakarta.
asongan, Mukhtar tak mengenal kata
Ketika di Madrasah Aliyah, ia
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
“IAIN Jogja adalah lautan ilmu
Pada Oktober 1975, ada
sidang.
yang indah. Saya mereguk sepuas- perekrutan calon hakim agama. Beberapa tahun di situ, gaji puasnya. Buku mau beli ada, mau
Mukhtar naik jadi Rp20.000. Gaji pinjam ada. Literatur tidak boleh
Kesempatan itu tidak disia-siakannya.
segitu tak cukup buat hidup seorang berbahasa Indonesia,” ujarnya.
Peluangnya sangat besar, karena saat
keluarga beranak tiga-satu anak lahir Sewaktu kuliah di Kota Gudeg, ia
itu dibutuhkan 50 hakim baru,
di Yogyakarta dan dua lainnya lahir di membagi waktunya untuk
sedangkan yang ikut tes hanya 46
Pangkalpinang. “Buat makan saja berorganiasi, kursus bahasa Inggris
orang. Berstatus Sarjana Syariah dari
habis Rp30.000. Saya dapat bantuan dan mengikuti berbagai macam
kampus masyhur dan menguasai
dari orang tua dan mertua,” seminar.
literatur berbahasa Arab dan Inggris,
Mukhtar tak kesulitan menjalani tes.
kenangnya.
Meski begitu, tak ada perasaan berstatus mahasiswa, Mukhtar
Tahun 1973, ketika masih
Ya, ia lulus.
minder dan sedih. Mukhtar melepas status lajangnya. Ia menikahi
Mukhtar, yang pada awalnya
menjalaninya dengan lapang dada. Ia seorang mahasiswi dari kampus yang
ingin jadi dosen, mulai melakoni peran
pun bersyukur, selain jadi hakim, ia sama. Pernikahan itu awalnya
sebagai CPNS/calon hakim pada
mendapat amanah untuk mengajar di dilakukan secara diam-diam di rumah
Februari 1976. Gaji awalnya Rp2800.
Unsri dan kerap diundang untuk mertuanya di Jember, Jawa Timur.
Ia ditempatkan di Pengadilan
mengisi ceramah agama. Di samping Mertuanya adalah seorang kyai yang
Agama Pangkal Pinang. Nebeng di
dapat berbagi ilmu, aktivitas di luar punya pondok pesantren. “Di Jogja
bagian belakang kantor Wali Kota,
pengadilan itu dapat menambah relasi orang-orang nganggap saya masih
kantor PA itu hanya berukuran 6x6
meter persegi. Di situ cuma ada ketua,
dan rejeki.
pacaran. Tapi lama-lama ketahuan
panitera, pembuat daftar gaji dan
kalau kami sudah nikah,” ujarnya,
Setelah 4,5 tahun di PA dengan derai tawa.
penjaga. Pembagian kerja tidak jelas,
sampai-sampai selain jadi hakim,
Pangkalpinang, Mukhtar dipindah ke
PA P a l e m b a n g . D i b a n d i n g PA Dua tahun kemudian, Mukhtar
Mukhtar juga jadi juru panggil. Sidang
Pangkalpinang, PA Palembang Pulang ke Palembang, bukannya
menamatkan pendidikan S-1nya.
juga hanya dilakukan sebulan sekali.
menangani perkara lebih banyak. bahagia, ia justru nestapa. “Ayah saya
“Begitu kerja, saya langsung
Sidang dilakukan sepekan sekali. bangkrut. Ketika berangkat ke Jogja,
sidang. Ketua PA Pangkalpinang kyai.
“Kalau di Pangkalpinang, sebulan banyak duit. Ketika pulang, toko
Saya golongan III, Pak Ketua golongan
hanya menyidangkan 7-8 perkara. Di bangkrut. Saya bingung, apalagi sudah
II. Ada 6 hakim honorer di sana,”
Palembang, 70-80an perkara sebulan,” punya anak satu,” ia mengenang.
ujarnya. Hakim honorer adalah para
ulama lokal yang ke PA hanya ketika
tuturnya.
60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Saat itu, hakim diberi Setelah tujuh tahun jadi hakim semacam honorarium resmi per
tinggi PTA Palembang, berturut-turut perkara. Berkat honorarium itulah,
Mukhtar dipromosikan menjadi Wakil kondisi keuangan keluarga Mukhtar
K e t u a P TA J a m b i , K e t u a P TA lumayan membaik.
Palembang dan Ketua PTA Pekanbaru. Mukhtar jadi hakim di PA Palembang
Setelah itu, ia mendaftar ke KY untuk selama 5 tahun. Setelah itu, selama 5
mengikuti seleksi calon hakim agung tahun, ia diangkat menjadi Ketua PA
pada tahun 2006. Bengkulu. Karena saat itu belum ada
Kala itu belum ada sistem kamar. PTA Bengkulu, Mukhtar dianggap
Seorang hakim agung harus 'sebangsa' dengan Ketua PTA.
menguasai segala bidang hukum. Sewaktu di Bengkulu, Mukhtar
Bukan saja perdata agama, namun juga aktif berceramah dan berkiprah di
perdata umum, perdata khusus, MUI. Ia bahkan pernah menjadi Ketua
disetel Pak Syamsu sejak dari dulu,”
pidana umum, pidana khusus, tata Komisi Fatwa, lalu Ketua I merangkap
tuturnya
usaha negara, bahkan militer. Ketua Umum MUI Bengkulu.
Adapaun alasan Syamsuhadi
Itu jadi tantangan tersendiri buat Tak semua orang suka dengan
tetap mempertahankan Mukhtar jadi
Mukhtar. Siang-malam ia membaca kiprah Mukhtar. Ada seseorang yang
Ketua PA meskipun sudah diangkat
buku-buku hukum, berdiskusi dan melaporkannya ke MA. Namun, ketika
jadi hakim tinggi, selain karena saat itu
mengikuti perkembangan kasus- mengadakan pengawasan yustisial
pola karir hakim belum begitu jelas,
kasus hukum terkini di media massa. dan memberi pengarahan pada
juga untuk menepis dugaan bahwa
Semua data dan informasi itu lantas Rakerda, seorang hakim agung yang
Mukhtar sedang kena demosi. Waktu
itu, gaji hakim tinggi lebih kecil dari
diringkasnya.
dilapori itu justru memuji Mukhtar.
“Contohnya hukum asuransi. “Itulah sebagus-bagusnya hakim.
pada Ketua PA. Diangkat jadi hakim
Waktu itu ada kasus Manulife. Saya Hakim di mata hukum, ulama di mata
tinggi sering dianggap terkena
bikin ringkasan. Masalah korupsi, saya m a sya ra ka t ,” ka t a M u k h t a r,
hukuman.
baca data, ternyata sudah ada komisi menirukan ucapan hakim agung itu.
Setelah dua tahun menjalani
rangkap peran, Mukhtar akhirnya
semacam KPK sejak 1940-an,”
benar-benar jadi hakim tinggi. Gajinya
ungkapnya.
Mukhtar bersyukur, semua yang lagi ke Palembang. Dengan jabatan
Dari Bengkulu, Mukhtar balik
pun berkurang, sementara anak-
dipelajarinya itu keluar saat tes calon Ketua PA Palembang, Mukhtar sering
anaknya sudah beranjak besar.
hakim agung. Ia juga bersyukur, rekam dilibatkan dalam pekerjaan strategis.
“Sudah jadi Ketua PA dua kali,
jejaknya dinilai baik. Bahkan sejumlah Misalnya, ia diminta menguji calon
saya belum punya rumah. Rumah
tokoh masyarakat, perguruan tinggi hakim. “Waktu itu PTA-PTA yang
dinas juga tidak ada. Uang hanya cukup
dan organisasi keagamaan ngetest. Materi tesnya sama dengan
untuk makan dan nyekolahin anak,”
jaman saya. Bahkan bahasa Arab-nya
ujarnya.
merekomendasikannya untuk jadi
Karena perkara di tingkat
hakim agung.
lebih 'kejam'. Banyak yang gemetar
Ia pun hampir tidak menemui lihat kitab,” ucapnya.
banding sedikit, Mukhtar dapat
kendala yang berarti ketika mengikuti Mukhtar juga kerap diminta
memanfaatkan waktu luangnya untuk aktivitas-aktivitas lain. Ia memutus-
seleksi, hingga akhirnya berhasil mewakili Ketua PTA Palembang saat
melakoni fit and proper test di KY dan itu, Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H.,
kan kembali ke habitat lama, sebagai
untuk menghadiri berbagai acara.
dosen dan dai. Bahkan, pada tahun
di DPR, lalu dilantik menjadi hakim
agung pada Agustus 2007. “Ketika Karena kecocokan antara keduanya,
pertama dan kedua sebagai hakim
seleksi di KY, saya dapat ranking satu. baru tiga tahun menjabat Ketua PA
t i n g g i , i a m e n ga ku ke wa l a h a n
Di DPR, saya ranking tiga,” ungkapnya. Palembang, Mukhtar diajukan oleh
menerima undangan untuk berceramah. Saat itu orang-orang
Meski telah melalui episode Syamsuhadi Irsyad menjadi hakim
hidup yang berliku-liku, dari pedagang tinggi PTA Palembang. “Tapi saya tidak
lebih mengenalnya sebagai seorang
asongan di pinggir jalan hingga juga tidak boleh sidang di PA,” ujarnya.
boleh melepas jabatan Ketua PA. Saya
dai atau kyai, ketimbang sebagai
seorang hakim.
kemudian jadi hakim agung yang mulia, Mukhtar tak mau jumawa. “Kita
Alasan Syamsuhadi mengangkat-
”Orang-orang datang ke PTA mencari saya untuk khutbah. Dari
jangan lupa kehendak Tuhan,” kata nya jadi hakim tinggi lebih dini,
Mukhtar, “Saya punya prinsip, kita bisa menurut Mukhtar, karena tokoh yang
masjid terkecil sampai yang lumayan.
sukses bukan semata-mata karena kita di kemudian hari menjadi Wakil Ketua
Supaya niat kita terjaga, siapapun yang
pintar. Ada ridho Tuhan. Kita jangan M A B i d a n g N o n - Yu d i s i a l i t u
mengundang, walaupun miskin, kita
harus jalan, dijemput atau tidak,”
sombong.”
memerlukan hakim tinggi senior yang
akan menggantikannya. “Jadi, saya |Hermansyah, Mahrus AR, Hirpan Hilmi, Hermanto|
tandasnya.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Dari Eskatologi Bibel, Pornografi hingga Hak Waris Perempuan
Bandung. Ia menulis disertasi berjudul “Kajian Hukum terhadap Kedudukan dan Hak Perempuan dalam Sistem Hukum Kewarisan Indonesia Dikaitkan dengan Asas Keadilan dalam Rangka Menuju Pembangunan Hukum Kewarisan Islam”.
Fokus kajiannya itu selaras dengan aktivitas dan perhatiannya selaku hakim agung yang sering mengadili perkara-perkara kewarisan Islam. Ia mendapati kenyataan, cukup banyak putusan peradilan agama yang memberikan harta warisan sama besar kepada laki-laki dan perempuan, seiring dengan fenomena berimbangnya peran dan tanggung jawab sosial antara laki-laki dan perempuan.
Mengenai buku, Mukhtar mengaku sangat terpengaruh oleh buku “Kapita Selekta M Nasir”. Itu buku dari tokoh Masyumi yang dilarang beredar oleh pemerintah Orde Baru. “Kalau tidak punya buku ini, katanya tidak akan bisa jadi orang pintar,” Mukhtar berseloroh.
Tiap kali membaca buku itu, pikiran Mukhtar Membentangnya cakrawala keilmuan Mukhtar
serasa melayang-layang. Di sana ada paparan tentang Zamzami tampak dari variatifnya karya ilmiah yang
pembaruan Islam, kelebihan-kelebihan Islam, dihasilkannya semasa kuliah.
penggunaan akal dan pikiran, hingga debat M Nasir vs Ketika kuliah S-1 di IAIN Yogyakarta, ia menulis
Soekarno.
skripsi berjudul “Eskatologi Bibel dan konsepsi al- Buku lain yang sangat mewarnai hidupnya adalah “Jejak Quran”. Untuk mahasiswa Jurusan Tafsir pada Fakultas
Langkah Haji Agus Salim”. Buku terbitan Belanda itu Syariah, sekilas judul skripsi itu kurang relevan. Tak
mulai dibacanya saat berada di Madrasah Aliyah. “Saya mengherankan, ketua jurusannya kala itu, Ismail Thayib,
tergila-gila. Benar-benar lain karena tidak diajarkan di pada mulanya menolak proposal skripsi yang
sekolah,” tutur pembeli lebih dari 2000 buku itu. Lantas, siapa tokoh-tokoh yang pemikiran dan
diajukannya. “Saya bilang kepadanya, saya menggunakan
kiprahnya sangat dikagumi oleh Mukhtar Zamzami? Ada dua nama yang sangat melekat di benaknya.
Ulumul Quran dan Ilmu Tafsir. Lalu disetujui,” tuturnya. Usut punya usut, ternyata Mukhtar tertarik mempelajari
Pertama adalah Muhammad Abduh. “Walaupun kitab konsep Bibel mengenai kehidupan setelah mati atau
tafsirnya tidak selesai, butiran-butiran pendapatnya siap akherat karena sering berdiskusi dengan istrinya yang
tumbuh, berakar dan berbuah. Disertasi saya dikuatkan berstatus mahasiswi jurusan Perbandingan Agama pada
oleh pendapat-pendapat Abduh,” ujarnya. Tokoh kedua yang dikaguminya adalah Muhammad
Fakultas Ushuluddin di kampus yang sama. Ketika kuliah S-2 di Universitas Jayabaya, kajiannya
Syahrur. “Di kampus-kampus Eropa terkenal, dia beralih ke pidana. Ia menulis tesis berjudul “Masalah
dianggap Emmanuel Kant-nya orang Arab dan Martin Pornografi dalam Hukum Pidana Indonesia”.
Luthernya orang Islam,“ tuturnya. “Pak Manan, Ketua PTA Medan, yang menyarankan
Namun, kekaguman Mukhtar tidak terbatas pada saya. Kita punya kewenangan di bidang pidana, tapi kita
dua intelektual muslim terkemuka itu. Ia berkata, “Saya belum punya ahli,” ungkapnya. Pak Manan yang ia
juga mengagumi orang-orang Islam, terutama ulama, maksud adalah Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip.,
yang berpikiran terbuka, siap mendengar, siap M.Hum yang kini jadi Ketua Kamar Agama MA.
membahas, dan tidak cepat memutuskan vonis sesat Fokus kajiannya bergeser lagi ketika membuat
atau kafir.”
karya akhir saat kuliah S-3 di Universitas Padjadjaran
|hermansyah|
62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Prof. Dr. H. M. Atho Mudhzar, MSPD
Guru Besar Sosiologi Hukum Islam dan Pakar Islamic Family Law
H.M. Atho Mudhzar merupakan ahli sosiologi hukum Islam yang sudah tidak asing lagi di lingkungan peradilan agama. Profesor yang pernah menjadi sekretaris Menteri Agama Munawir Sjadzali (1983-1986, 1990-1991) adalah salah satu aktor yang ikut membidani hukum keluarga muslim di
I n d o n e s i a . Pe rh a t i a n nya terhadap peradilan agama saat ini juga dilatarbelakangi oleh sejarah birokrasinya yang pernah menjabat sebagai Plh. Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama selama 2 (dua) bulan karena Direktur waktu itu Drs. H. Zainal Abidin Abu Bakar, SH., sedang melaksanakan ibadah haji.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
H.M. Atho Mudzhar, lahir di
Agama, diperlihatkan lewat sikapnya
memperoleh SIM, seseorang harus Suami dari Dra. Hj. Ani Musahadah ini
kepada hakim-h akim. Ia tetap
berumur minimal 17 tahun. cita-citanya cukup sederhana. Ia ingin
menginginkan hakim di Peradilan
Setelah acara diskusi di gedung menjadi dosen yang baik. Tetapi pada
Agama bertindak sebagai juru damai
Sekreteriat MARI tanggal 4 Agustus tanggal 19 September 1999 sejarah
sebelum ia bertindak sebagai hakim,
2015 dengan tema Pembaruan Hukum telah mencatatnya sebagai salah satu
artinya hakim harus memberikan
Keluarga di Peradilan Agama, Tim guru besar di IAIN Sunan Kalijaga
kesempatan yang seluas-luasnya
Redaktur berhasil mewawancarainya. Yogyakarta. Karirnya di perguruan
kepada para pihak agar sengketa yang
Berikut ringkasan wawancaranya: tinggi telah menempatkannya sebagai
dihadapinya diselesaikan secara
damai. Mudzhar menyadari bahwa
Rektor UIN Sunan Kalijaga periode
perkembangan hukum keluarga saat
Berkenaan dengan perkembangan
tahun 1996-2001 dan pernah menjadi
ini terutama hukum perkawinan
hukum keluarga di Indonesia,
Pgs Rektor IAIN Padang pada tahun
masih menyisakan perdebatan yang
materi apa yang perlu mendapat-
2006. Jabatan terakhir yang
perlu mendapat sentuhan pembaruan.
kan perhatian saat ini?
dudukinya di Kementerian Agama
Hal terpenting dari isu hukum
adalah sebagai Kepala Badan Litbang
Tergantung dari mana kita dan Diklat sejak tahun 2002-2012.
keluarga di Indonesia saat ini,
melihatnya, Teman-teman yang Kegiatan kesehariannya saat ini
menurut Mudzhar berkenaan dengan
menginginkan perombakan besar- mengabdi di UIN Syarif Hidayatullah
sanksi ketidakpatuhan terhadap
besaran, banyak yang harus J a k a r t a ya n g j u g a m e r u p a k a n
hukum. Pengaturan izin poligami saat
diperbarui, tetapi yang menganggap almamaternya dalam perolehan gelar sarjana muda di tahun 1971 dan sarjana S-1 di tahun 1975. Integritas dan profesionalitas selalu mengiringi kehidupannya baik dalam dunia akademik maupun pengabdiannya di masyarakat. Guru besar yang memperoleh gelar doktor di tahun 1991 ini masih tetap disibukkan dengan mengisi diskusi, konferensi nasional ataupun internasional khususnya yang berubungan dengan hukum Islam.
ini seperti aturan yang ompong,
Di sela-sela kesibukannya yang cukup padat, ia masih meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada para mahasiswa, bahkan tidak segan- segan pakar sosiologi hukum Islam ini memberikan bimbingan kepada mahasiswa di rumahnya sendiri.
hal itu sudah relatif memadai, tidak law, M. Atho Mudzhar mempunyai
Sebagai pemerhati Islamic family
karena tidak tegasnya sanksi bagi
banyak yang harus diperbarui. perhatian khusus terhadap lembaga
p i h a k ya n g m e l a n g g a r a t u ra n
Pertama mengenai batas usia peradilan agama. Ia cukup bangga
poligami, demikian pula tidak ada
minimum untuk menikah perlu ada dengan eksistensi peradilan agama
sanksi bagi pernikahan yang tidak
sinkronisasi dengan undang-undang saat ini, terlebih lagi jika melihat
dicatatkan, terlebih lagi saat ini masih
l a i n ya n g m e n ga t u r m e n g e n a i fasilitas dan kemajuan lembaga yang
terjadi perceraian yang hanya
kedewasaan. Implikasinya memang tidak jauh berbeda dengan lembaga
dilakukan lewat SMS atau BBM. Isu
luas, istilah belum berumur 18 tahun peradilan lain di lingkungan
penting lainnya yang harus
atau sudah kawin, tidak perlu ada lagi. Mahkamah Agung RI.
mendapatkan perhatian adalah
Sebaiknya satu kalimah saja, saya Sebagai salah satu pelaku sejarah
berkenaan dengan harmonisasi batas
sendiri lebih setuju 19 tahun. Menteri hukum Islam di Indonesia, ia tidak
usia dewasa. Saat ini ditemukan
Kesehatan malah meminta usia membayangkan jika Peradilan Agama
perbedaan batas usia dewasa dalam
berbagai peraturan perundang- dewasa 21 tahun, Imam Hanafi sendiri menjadi bagian dari sistem peradilan
menyatakan usia dewasa 22 tahun, yang disebutkan dalam konstitusi
undangan. Dalam hukum perkawinan
yakni dewasa secara mental atau (Pasal 24 ayat (2) UUD 1945)].
ditemukan usia dewasa pernikahan 16
tahun perempuan dan 21 tahun laki- kematangan.
Perhatiannya terhadap Peradilan
laki, usia dewasa dalam perwalian 18
64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Yang sangat mengoncangkan
mendapat kemajuan baik dalam
dalam masyarakat saat ini adalah
manajemen maupun otoritas yang
masalah pencatatan perkawinan
dimilikinya, seperti dalam perkara
harus diatur dan diberi sanksi dll.
kewarisan pernah terjadi tarik
Demikian juga dengan poligami, saat
menarik antara kewenangan
ini aturan poligami adalah aturan
peradilan agama dan kewenangan
ompong. Menurut saya harus
peradilan lain, hal itu tidak lain juga
diperkenalkan sejumlah diktum yang
karena proses politik. Secara umum
memberikan sanksi, diatur pula
peradilan agama mempunyai
mengenai hal yang terkait dengan
kemajuan terlebih lagi jika dilihat dari
hukum formal. Yang paling mendesak
jumlah kantor saat ini.
adalah pemberian sanksi (terhadap
Tantangan yang berat ke depan
pelanggaran hukum keluarga).
adalah bagaimana hakim juga menjadi
Hal ini sangat mendesak sekali
seorang mujtahid, hal lil hakim
adalah pemberian sanksi, supaya
mujtahid, bagaimana seorang hakim
orang tidak berbuat seenaknya, siapa
dapat menjadi penemu hukum
bersama peradilan lain, di mana ini masih ada laki-laki yang
berbuat dia bertanggung jawab. Saat
mujtahid, alatnya saat ini sudah
sebelumnya tidak pernah terjadi. menceraikan istrinya lewat sms, bbm
banyak. Hal ini menjadi tantangan
Dahulu dalam UU Nomor 1 Tahun meskipun hal tersebut dalam fikih
yang berat, karena kita menganut civil
1974, putusan PA harus disetujui dibolehkan bahkan dengan cara
law system. Dalam sistem ini orang
(dikukuhkan) oleh peradilan umum, bermain (senda gurau), talak dapat
baru lulus sarjana hukum dapat
baru kemudian berubah sejak lahirnya saja terjadi.
menjadi hakim, sedangkan dalam
common law system hal itu tidak
undang-undang peradilan agama. Dan
terjadi, karena seorang hakim terlebih
sekarang peradilan agama disebut
Peranan apa yang dapat dilakukan
dahulu harus menjadi pengacara
dalam UUD Pasal 24, saya sendiri tidak
oleh hakim di lingkungan peradilan
bertahun-tahun lamanya, baru ia
membayangkan kalau PA akan
agama berkenaan dengan
dapat menjadi hakim. Oleh karenanya
disebutkan dalam UUD.
pembaruan hukum keluarga?
ada kebijakan hakim magang, tidak lain melatih agar ia bertindak adil dan
Bagaimana pandangan Bapak
Hakim adalah juru damai juga,
menguntungkan kemanusiaan.
mengenai pandangan sebagian
sebelum ia menjadi juru putus ia
Saya pernah membaca (sebuah
kalangan yang menyatakan bahwa
bertindak sebagai juru damai. Kalau ia
tulisan), Bagaimana pandangan hakim
PA mulai tercabut dari akarnya,
gagal mendamaikan baru melanjutkan
tentang posisi saksi perempuan?
terutama berkaitan dengan
pemeriksaan perkara. Sebgai juru
Menurut saya hal tersebut itu luar
masyarakat Islam dan para ulama
damai perlu dilengkapi kemampuan
biasa, dari tidak mengakui saksi
b a h ka n d i ka ta ka n s eku l e r
dan kiat-kiat untuk melakukan
perempuan, menuju mengakui
setelahnya bergabung dengan
perdamaian sebagai rekonsiliator. perempuan separuh laki-laki, menuju
Mahkamah Agung?
Pada saat ini BP-4 tidak ada kaitannya
saksi perempuan saja, menuju
dengan peradilan agama, sehingga
S a ya t i d a k m e m p u n ya i hakim mempunyai peran rekonsiliasi
kesaksian menafikan saksi laki-laki
pandangan seperti itu. Hakim Agama yang luar biasa terhadap semua jenis
sama sekali. Hal ini berarti, ada
ada syaratnya, yakni harus sarjana perkara gugatan.
peningkatan kesadaran tertentu di
kalangan hakim, terutama mengenai
hukum Islam atau sarjana hukum yang
hak-hak wanita. Umumnya hukum
mengerti hukum Islam. Artinya, pada
Bapak sebagai ahli hukum dari luar
keluarga dikritik mengenai hak
lembaga mana saja peradilan itu
lembaga peradilan, bagaimana
wanita, dan di sinilah tertinggalnya
berada yang terpenting syarat untuk
Bapak melihat keberadaan
negara-negara muslim. Saya
menjadi hakimnya sama. Saya sendiri
peradilan agama saat ini,
menganggap kesadaran gender, semua
masih melihat adanya hubungan baik
bagaimana ketika peradilan agama
dokumen tentang wanita yang
antara hakim agama dengan
ketika masih di bawah Kementrian
dikeluarkan oleh PBB, covenant
masyarakat muslim, saya masih
Agama dan saat ini setelah dibawah
international, CEDAW perlu menjadi
melihat ada hakim yang masih
Mahkamah Agung ?
kajian hakim saat ini.
berkhutbah. Kalaupun dianggap jauh
dari masyarakat, saya melihat karena Saya pernah menjabat Direktur
Secara umum, peradilan agama
kesibukan hakim dengan Peradilan Agama menggantikan Bapak
mendapat kemajuan setelah
profesionalisme kerjanya. Zainal Abidin selama 2 bulan sewaktu
bergabung dengan Mahkamah Agung
dan menjadi keuntungan bagi hakim
beliau naik haji.
agama karena dengan bergabungnya
Secara umum peradilan agama
tersebut menjadi tegak sama tinggi
|Sugiri Permana, Achmad Cholil|
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
MENGINTIP PROGRAM PRIORITAS REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA
Kebijakan agenda pembaruan yaitu fungsi teknis dan manajemen perkara sesuai dengan cetak biru pembaruan peradilan 2010-2035. Tahun 2015 ini memasuki tahun ke lima dalam road map pencapaian cetak biru pembaruan tersebut. Pembaruan fungsi teknis, masih berkonsentrasi pada agenda penguatan sistem kamar secara konsisten. Fokusnya tertuju pada terwujudnya kesatuan hukum dan percepatan penyelesaian perkara. Agenda pembaruan manajemen perkara masih diarahkan pada modernisasi manajemen perkara, penataan ulang proses manajemen perkara dan penataan ulang organi- sasi manajemen perkara.
Dalam kaitan pembinaan kepada peradilan agama kebijakan-kebijakan Mahkamah Agung ini, terus ditindak lanjuti oleh para Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama mulai Drs. H. Wahyu Widiana, M.A., Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H., dan saat ini oleh Bapak Drs. H. Abdul Manaf, M.H. berjalan sambung menyambung dengan gaya kepemimpinan yang berbeda, namun visi misinya tetap
Sumber foto : www.google.com
sama.
Zaman Pak Wahyu fenomena yang nampak adalah jargon penggunaan IT sebagai tool untuk penyelesaian perkara - perkara dan web site sebagai alat komunikasi jajaran peradilan agama. Hal ini dapat dilihat dengan 8 program prioritasnya
K Manajemen Perubahan yang berisi pelayanan prima dan manajemen Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan
yaitu : Program Prioritas Pembaruan Nomor 10 Tahun 2011 tentang
ebijakan Peraturan MENPAN
birokrasi pemerintahan yang
di lingkungan peradilan agama ialah: Pedoman Pelaksanaan Program
profesional dan berintegritas tinggi,
yang mampu menyelenggarakan
(1) “Justice for All” yang terdiri dari
tentang teori-teori dan tata cara
Pos Bantuan Hukum (Posbakum); (2) mencapai perubahan yang diinginkan,
pemerintahan yang demokratis dalam
Penyelesaian Perkara yang tepat menandai dimulainya reformasi
rangka mewujudkan tata pemerintah-
waktu; (3) Pelayanan Publik yang birokrasi gelombang kedua. Visi
an yang baik pada tahun 2025.
prima; (4) Manajemen SDM yang PerMenpan tersebut, menuju
M e ny i k a p i d a n m e n j a wa b
kebijakan pemerintah, Mahkamah
terencana dan
Agung telah mengeluarkan dua
66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Untuk melestarikan program- Pengelolaan Website demi keterbuka- 2015 yang harus dijalankan.
Program Prioritas mendesak di Tahun
program tersebut, melalui PERMA an informasi publik; (6) Meja
Nomor 1 Tahun 2014 yang mengatur Informasi untuk memberikan
Program mendesak yang harus
pemberian layanan hukum bagi pelayanan informasi di gedung
disampaikan kepada jajaran peradilan
masyarakat tidak mampu di pengadilan; (7) Implementasi SIADPA
agama tahun 2015:
pengadilan dengan program “Justice Plus sebagai automasi Pola Bindalmin;
for All” (1) Pembebasan Biaya dan (8) Pengawasan.
1. Peningkatan kualitas pelayanan
Perkara; (2) Sidang di Luar Gedung Program ini diteruskan oleh
kepada masyarakat;
Pengadilan dan; (3) Posyankum Dirjen kedua Bapak Purwosusilo
2. Peningkatan kualitas
Pengadilan, tetap dilestarikan dan dengan mendorong para hakim untuk
mendalami profesinya dengan
Hal ini terbukti bahwa pada peningkatan kompetensi hakim dalam
3. Penertiban pembukuan dan
tahun 2014, Pembebasan Biaya hukum acara dan hukum ekonomi
pengelolaan biaya perkara dan
Perkara (perkara prodeo) syari'ah.
biaya proses;
diperuntukkan bagi 359 pengadilan Selanjutnya melihat perubahan-
4. Peningkatan kualitas
tingkat pertama berhasil perubahan kondisi adanya
pemahaman hukum acara dan
menyelesaikan 11.513 perkara, (tahun pelemahan disiplin kerja, etos kerja
hukum materil PA;
2013 = 10.252 perkara). Posyankum, yang didasari keikhlasan dan adanya
5. Peningkatan pemahaman KMA
dilaksanakan pada 74 satuan kerja beberapa pengadilan agama yang
076/KMA/SK/Vl/2009 dan PP
pengadilan tingkat pertama berhasil kurang cermat dalam pembukuan
Nomor 53/2010;
melayani 82.145 orang (tahun 2012 = keuangan perkara, sebagaimana hasil
6. Peningkatan kualitas
69 satker, dengan layanan 55.85 temuan BPK bahwa pada tahun 2014
pengelolaan administrasi
orang), sedangkan Sidang di Luar ditengarai ada 11 Pengadilan agama
perkara dan administrasi
Gedung Pengadilan (Sidang Keliling) yang pengelolaan keuangan
persidangan.
untuk 310 satuan kerja pengadilan perkaranya belum tertib, maka
tingkat pertama seluruh Indonesia digalakanlah “program pengawasan”
Program-program prioritas
dilaksanakan di 523 lokasi dengan sejalan dengan KMA
Ditjen Badan Peradilan Agama ini
total penyelesaian perkara sebanyak 076/KMA/SK/Vl/2009 Tentang
seiring dengan tuntutan-tuntutan
30.857 perkara, (tahun 2013=433 Pedoman Pelaksanaan Penanganan
p e r ke m b a n g a n j a m a n d a n
lokasi, peneyelesaian perkara 19.383 Pengaduan di Lingkungan Lembaga
berlandaskan kepada kebijakan
perkara), bahkan untuk jangkauan Peradilan dan Peraturan Pemerintah
Mahkamah Agung dalam pelaksanaan
luar negeri dilaksanakan di di Tawau Nomor 53 Tahun 2010 tentang
reformasi birokrasi peradilan. Dengan
Malaysia, disidangkan 322 perkara Disiplin Pegawai Negeri Sipil
bermoto “ almuhaafadhoh 'alal qodiim
as-sholih wal al-akhdzu bil jadiidil al- itsbat nikah dengan rincian 284 Dirjen Badan Peradilan Agama
perkara dikabulkan, 37 perkara melalui e-mail tanggal 20 April 2015
ashlah” memelihara yang lama yang
digugurkan, dan 1 perkara dicabut. ke Kabag Ortala, menetapkan 6
baik dan mengambil hal baru yang
lebih maslahat”
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Untuk inisiasi dan inovasi baru sedemikian rupa secara elektronik program “Peningkatan kualitas
untuk memberikan kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat”
percepatan dalam proses administrasi digalakan itsbat nikah terpadu secara
perkara. Aplikasi SIADPA sebagai nasional, Penerapan Sistem
solusi data dapat dilihat dari Aplikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2008, dan
Sistem Keuangan Perkara (SIADPA Portal Tabayyun Online .
KIPA), Aplikasi Sistem Register Itsbat nikah terpadu diatur oleh
Perkara (SIADPA REGISTER), Aplikasi SEMA Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Sistem Laporan Perkara (SIADPA Tata Cara Pelayanan dan Pemeriksaan
LIPA), Aplikasi Akta Cerai (SIADPA Perkara Voluntair/Itsbat Nikah dalam
AKTA CERAI), Aplikasi Jadwal Sidang Pelayanan Terpadu. Dikatakan
(SIADPA JADWAL SIDANG). Yang te r p a d u ka re n a m e l i b a t ka n
terakhir di kembangkan lagi SIADPTA Pengadilan Agama, Disdukcapil dan
dan Portal Info Perkara (Pelaporan Departemen Agama dalam rangka
Perkara Online) untuk mempercepat mengentaskan dan menanggulangi
laporan perkara dari daerah. Hal ini masalah identitas pribadi dan
berlandaskan pada instruksi Ketua identitas kependudukan sesuai
Muda Urusan Peradilan Agama Nomor amanat UU Nomor 24 Tahun 2013
12/TUADA-AG/IX/2007 tertanggal 27 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 23
diperlukaan sebagai identitas
September 2007. tentang Tahun 2006 Tentang Administrasi
kependudukan. Hal ini dapat kita lihat
pemanfaatan Aplikasi SIADPA sebagai Kependudukan.
jumlah pasangan yang mendaftar 49
pendamping Pola Bindalmin pada Manajemen Mutu ISO
pasutri 'Kawin lagi' dalam Itsbat nikah
peradilan agama di seluruh Indonesia. 9001:2008, berdasarkan atas
massal PA Rantau. Tim Sidang Keliling
Program-program tersebut keputusan KMA Nomor
PA Masohi menerima dan memutus 8
sejalan dengan perencanaan 02/KMA/SK/II/2012 tentang Standar
perkara perkawinan, Sidang terpadu
Bappenas dalam Matriks Target Pelayanan Peradilan. Tahun ini
PA Tanjung Balai beserta KUA dan
Kinerja dan Alokasi Pendanaan direncanakan untuk 11 lingkungan
Dukcapil setempat sebanyak 29
Pembangunan Bidang Hukum dan Pengadilan Tinggi Agama, meliputi
pasangan suami-istri langsung
Aparatur². Apabila kita mengintip wilayah PTA Jakarta, Makasar,
mendapatkan buku nikah hari itu juga.
lebih jauh program-program fokus Pa l e m b a n g , M e d a n , S e m a ra n g ,
Di PA Masohi 60 pasang masyarakat,
prioritas Badilag sebagaimana dalam Surabaya, Jogyakarta, Bandung,
di PA Pelaihari, Pemkab. Tanah Laut
Pembangunan Bidang Hukum dan M a t a ra m , Pe k a n b a r u d a n P TA
dan Kantor Kemenag Kab. Tanah Laut
Aparatur, maka program ini senafas Banjarmasin. Sedangkan Portal
dengan 36 salinan penetapan itsbat
dengan 7 prioritas-prioritas bidang Tabayyun Online merupakan salah
nikah, 36 paket buku nikah dan 64 akta
di Bappenas . Salah satunya program satu inovasi yang dikembangkan
kelahiran. Dan masih banyak lagi
P e n y e l e n g g a r a a n Ta t a K e l o l a untuk meningkatkan pelayanan
sidang isbat nikah terpadu lainnya¹ .
Pemerintahan yang Baik. ke p a d a m a sya ra ka t d a l a m h a l
Dalam hal modernisasi
Semua itu, juga menjadi mempercepat pemanggilan para
manajemen perkara, Mahkamah
program prioritas Badan Peradilan pihak. Portal ini dibuat atas dasar
Agung telah mengeluarkan
Agama, ditambah dengan pengawasan Surat Keputusan Dirjen Badan
percepatan penyelesaian perkara di
yang dilakukan secara kontinyu, baik Peradilan Agama Nomor
tingkat peradilan agama dari semula 6
masalah pengelolaan Barang Milik 2273.a/DjA/KP.01.1/SK/VIII/2014
bulan menjadi 5 bulan, sesuai dengan
Negara, penertiban pembukuan dan Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Surat Edaran Mahkamah Agung RI
pengelolaan biaya perkara dan biaya dan Pemanfaatan Portal Tabayyun di
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jangka
proses yang diaudit BPK, maupun Lingkungan Badan Peradilan Agama
Waktu Penyelesaian Perkara pada
pelaksanaan KMA Mahkamah Agung RI dan SK Dirjen
Pengadilan Tingkat Banding dan
076/KMA/SK/Vl/2009 Tentang Badan Peradilan Agama Nomor
Pengadilan Tingkat Pertama,
sedangkan modernisasi tool atau Pedoman Pelaksanaan Penanganan 2273.a/DjA/KP.01.1/SK/VIII/2014
Pengaduan di Lingkungan Lembaga Tentang Tutorial Portal Tabayyun
piranti percepatannya dengan
Peradilan dan Peraturan Pemerintah Online.
meredesain SIADPA Plus (Sistem
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Data-data pelaksanaan itsbat
Informasi Administrasi Perkara
Disiplin Pegawai Negeri Sipil. nikah terpadu menyatakan telah
Peradilan Agama +), dan Portal Info
Perkara (Pelaporan Perkara Online).
terlayani pembuatan Akta Nikah, Akta
Aplikasi SIADPA Plus sebagai otomasi
Kelahiran secara cepat yang
pola bindalmin yang dirancang
|Abu Tholhah|
¹ Sumber: https:// www.badilag.net / berita
² http://www.bappenas.go.id/index.php/
download_file/view/11229/3770/
68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Foto: www.pa-purworejo.go.id
Mengurai Benang Kusut Mutasi Hakim
Di tengah pelbagai persoalan yang masih terus membelit, roda mutasi-promosi hakim di lingkungan peradilan agama harus tetapberputar. Badilag punya jurus khusus.
H Barat, pertengahan September lalu, tanpa peningkatan karir. Hal dengan rumah dinas hakim peradilan
Bukan cuma itu. Ada lagi yang sidang utama sebuah
ujan keluhan terjadi di ruang
penyambung lidah kawannya yang
mengeluhkan minimnya rumah dinas pengadilan agama di Jawa
merasa dilempar dari pengadilan di
satu pulau ke pengadilan di pulau lain
hakim peradilan agama dibandingkan
lain. “Kalau fasilitasnya tidak sama, Peradilan Agama Drs. H. Abdul Manaf,
ketika Direktur Jenderal Badan
demikian tidak pernah terjadi
kenapa pola mutasi harus dibuat M.H. mempersilakan aparatur di sana
sebelumnya.
Ada pula hakim yang mengeluh- sama?” serunya. mengajukan pertanyaan dan
Dirjen Badilag Abdul Manaf, yang menumpahkan uneg-unegnya, selepas
kan pangkatnya yang mentok, lantaran
mengawali karir hakimnya dari Dirjen memberi pengarahan dan
pangkat pimpinannya tidak lebih
wilayah pelosok timur nusantara, mengadakan inspeksi dadakan.
tinggi dari pangkatnya.
menyimak semua itu dengan seksama. “Mutasi katanya untuk kebaikan
Juga masih ada yang ingin
Sekalipun pertanyaan-pertanyaan para hakim,” seorang hakim
didekatkan dengan keluarga, karena
dengan susbtansi dan nada yang sama menggerutu sambil berdiri, “tapi
anak-anaknya masih kecil dan butuh
kerap didengarnya, tak ayal, hujan kenapa malah banyak hakim yang
perhatian lebih. Ada pula yang pengen
ke l u h a n i t u m e n gh a r u s ka n nya sengsara karena mutasi?”
balik kampung, karena di tempat tugas
memberi jawaban yang tidak terkesan Hakim lainnya berupaya jadi
sekarang kerap sakit-sakitan.
sekadar 'cari aman'.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Yang kedua adalah para hakim jumlah SDM kita kurang. Jumlah hakim
Ditegaskannya, secara umum,
tersedia. Persoalan itu bermula
yang sakit dan kesulitan mendapatkan tidak sebanding dengan beban
beberapa tahun lalu, ketika standar
d o k te r ya n g d a p a t m e n g o b a t i kerjanya. Sebagaimana lingkungan
biaya mutasi ditingkatkan, sementara
penyakitnya di tempatnya mengabdi peradilan lainnya, peradilan agama
alokasi anggaran tidak bertambah.
sekarang. Badilag telah memiliki data belum memperoleh tambahan hakim,
Dampaknya, hakim yang dimutasi
siapa saja mereka. karena sudah lima tahun ini tidak ada
tahun 2013, misalnya, baru
Dan yang ketiga adalah para perekrutan calon hakim.
memperoleh biaya mutasi tahun 2014.
hakim yang pangkatnya mentok, Saat ini, lingkungan peradilan
Efek dominonya, hakim yang dimutasi
karena tidak mungkin mereka agama terdiri atas 29 pengadilan
tahun 2014 baru memperoleh biaya
menyalip pangkat atasannya atau tinggi agama/mahkamah syar'iyah
mutasi tahun 2015. Begitu seterusnya.
tidak mungkin naik pangkat lantaran Aceh (PTA) dan 359 pengadilan
Mata rantai persoalan biaya mutasi itu,
bertugas di PA kelas bawah. agama/mahkamah syar'iyah (PA). Jika
menurut Dirjen Badilag, baru bisa
Supaya kebijakan soal prioritas dirinci, 359 PA itu terdiri atas 13 PA
diputus tahun depan.
promosi-mutasi itu dapat terlaksana Kelas IA Tertentu, 43 PA Kelas IA, 100
Di sisi lain, tidak ada
dengan baik dan tidak dikacaukan oleh PA Kelas IB dan 203 PA Kelas II.
diskrimanasi maupun afirmasi dalam
pihak internal dan eksternal, Badilag Secara keseluruhan, saat ini di
hal pola mutasi dan promosi. Semua
punya jurus antisipatif. “Kami akan peradilan agama terdapat 3067 hakim.
aparatur dari empat lingkungan
libatkan Bawas,” kata Abdul Manaf. Sebanyak 518 orang merupakan
peradilan harus tunduk pada
Mantan Inspektur Wilayah pada hakim tinggi. Selebihnya adalah hakim
ketentuan pola mutasi yang
Badan Pengawasan MA itu tingkat pertama. Jika dirinci, 227
ditetapkan Ketua Mahkamah Agung.
mengatakan, Badilag selaku penyuplai orang merupakan hakim PA Kelas IA
Itu adalah konsekwensi tak terelakkan
data untuk Tim Promosi-Mutasi Tertentu, 595 hakim PA Kelas IA,862
dari penyatuatapan empat lingkungan
(TPM) yang dipimpin Ketua MA tidak hakim PA Kelas IB, dan 1048 hakim PA
peradilan di bawah MA yang telah
akan main mata dengan para hakim Kelas II.
berlangsung satu dasawarsa.
yang hendak potong kompas. Semua “Karena kurangnya hakim, ada PA yang
Secara berkala, para hakim harus
harus sejalan dengan pedoman pola hakimnya cuma tiga, yaitu ketua, wakil
menjalani perpindahan tempat tugas
mutasi-promosi, kecuali jika ada hal- ketua dan hakim biasa,” kata Abdul
yang kemungkinannya dari Sabang
hal tertentu yang sifatnya eksepsional Manaf.
hingga Merauke, sesuai lanskap
yang dimungkinkan oleh pedoman Sarana dan prasarana pendukung
nengeri kita. Pedoman pola mutasi dan
yang telah berlaku dua tahun itu. kerja hakim peradilan agama belum
promosi hakim peradilan agama
Tidak hanya itu. Badilag ingin sepenuhnya memadai. Ambil contoh
sudah mengaturnya, mulai dari
menutup rapat-rapat pintu lobi. Para rumah dinas. Pembangunan fisik di
persyaratan dan pelaksanaan mutasi,
hakim tidak diperkenankan datang ke lingkungan peradilan agama sejak era
hingga hak-hak yang diperoleh pelaku
Badilag untuk meminta mutasi dan satu atap difokuskan pada gedung
mutasi.
promosi. “Tunggu saja. Kalau memang pengadilan, sehingga pembangunan
Ditjen Badilag tidak mau
sudah waktunya, pasti akan dimutasi,” rumah dinas hampir tidak pernah ada.
menunggu tiga persoalan krusial itu
Abdul Manaf menegaskan. Ini bisa dimaklumi, karena rata-rata
dibereskan terlebih dahulu untuk
Lantas di mana peran Bawas? gedung pengadilan di lingkungan
memutar roda mutasi hakim di
Selain secara permanen menjadi salah peradilan agama sebelum era satu
lingkungan peradilan agama.
satu unsur TPM, Bawas akan diajak atap berukuran mungil dan berada di
Bagaimanapun juga, pemutasian dan
mengawasi hakim-hakim dan pejabat 'gang tikus'. Karena itu, di tengah
pemromosian hakim harus tetap jalan,
Badilag dalam proses promosi-mutasi. anggaran MA yang terbatas, wajar jika
walau tidak dapat dilakukan secara
Jika ada pejabat Badilag yang meminta pembangunan gedung pengadilan
kolosal.
atau menerima pemberian dari hakim yang dijadikan sebagai pusat
Badilag punya cara khusus untuk
untuk urusan mutasi, misalnya, Dirjen pelayanan publik sekaligus tempat
mengurai benang kusut itu. Badilag
Badilag akan menyerahkan persoalan m e n e ga k ka n ke a d i l a n l e b i h
membuat prioritas. “Yang kami
itu ke Bawas agar orang-orang yang diprioritaskan.
prioritaskan ada tiga,” kata Abdul
terlibat diperiksa dan dijatuhi Anggaran untuk mengadakan
Manaf.
hukuman disiplin jika terbukti. promosi-mutasi secara berkala juga
Yang pertama adalah para hakim
Kalau sudah begitu, pelan namun masih belum sesuai harapan. sejak
angkatan tahun 2010 yang sejak
pasti, benang kusut promosi-mutasi beberapa tahun terakhir, Ditjen
penempatannya kali pertama hingga
hakim akan terurai. Badilag mengalami 'defisit'. Selalu
sekarang belum pernah menjalani
mutasi. Badilag tidak ingin mereka
besar pasak dari pada tiang, lantaran
terbenam di PA Kelas II. Mereka perlu
|hermansyah|
biaya yang harus dikeluarkan lebih
rotasi untuk penyegaran dan
besar ketimbang anggaran yang
peningkatan pengalaman.
70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Tonggak Sejarah D
ahulu kala PA Barabai yang terletak di sebelah utara Provinsi Kalimantan Selatan
dan berada 165 km dari kota Banjarmasin, dikenal dengan sebutan Kerapatan Kadi Barabai. Kemudian berevolusi menjadi Pengadilan Agama
Pengadilan Agama Barabai pada masa kini.
Gedung Kerapatan Kadi “Barabai”yang merupakan nama ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah,sejak pertama kali berdiri
Berawal dari
sampai sekarang masih tampak kokoh menjadi saksi sejarah kecintaan umat Islam terhadap penegakan hukum Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Bahkan Mahkamah Agung RI akan menjadikan gedung tersebut menjadi bagian dari situs
PA Barabai sejarah kelahiran dan perkembangan
Peradilan Agama di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
dinahkodai oleh Drs. H. Muhammad
semangat pelayanan untuk kaum km2 dan memiliki moto daerah yaitu
Kurdi sebagai Ketua PA, Drs. Ali
duafa dan terpinggirkan tersebut “Murakata” yang diambil dari bahasa
Badaruddin, S.H., M.H sebagai Wakil
mendapat sambutan positif dari Banjar. Murakata merupakan
KPA, dan Drs. Hasani, S.H. sebagai
Panitera/Sekretaris,serta didukung
masyarakat.
singkatan dari kata Mufakat, Rakat dan
Tidak perlu ada sidang insidentil Seiya-sekata. Ada 13 belas kecamatan
delapan orang hakim lainnya untuk
dan putusan sela, cukup ada perintah yang menjadi wilayah yurisdiksi PA
menyelesaikan rata-rata 63 perkara
pansek kepada Kuasa Pengguna Barabai.
yang masuk setiap bulannya.
Memang perkara cerai gugat
Anggaran untuk mengeluarkan biaya
panggilan pertama dalam perkara Berikut Peta Yurisdiksi Pengadilan
masih mendominasi jenis perkara
prodeo. Perintah pansek tersebut Agama Barabai.
yang masuk, disamping cerai talak,
gugatan waris, isbat nikah, dispensasi
tentunya setelah adanya proses
pemberitahuan perihal kondisi politik hukum pemerintah Republik
Seiring dengan perkembangan
nikah juga perubahan nama ikut
anggaran prodeo kepada Ketua PA, Indonesia, kantor Pengadilan Agama
mewarnai perkara yang disidangkan
kemudian Ketua PA mengeluarkan Barabai pernah berpindah ke gedung
di PA Barabai.
surat ijin berperkara secara cuma- yang diresmikan oleh Kementerian
Pengadilan Agama Barabai yang
memiliki misi “Memberikan Pelayanan
cuma.
Agama saat itu. Gedung yang menjadi
Pengadilan Agama Barabai yang saksi perkembangan Peradilan dari
Hukum Yang Berkeadilan Kepada
juga memiliki misi “Meningkatkan zaman ke zaman inipun akan dijadikan
Masyarakat Pencari Keadilan” bahkan
kredibilitas dan transparansi dalam sebagai situs sejarah di Kalimantan
mampu memaksimalkan serapan
penanganan masalah hukum di Selatan. Akhirnya untuk menjawab
anggaran untuk perkara prodeo
Pengadilan Agama Barabai” telah tuntutan modernisasi peradilan di
sampai mencapai lebih dari 36
berhasil menorehkan beberapa Indonesia, Pengadilan Agama Barabai
perkara dari 20 perkara yang
prestasi diantaranya penghargaan sekarang menempati gedung yang
dianggarkan sepanjang tahun 2015.
dari Kementerian Keuangan Republik diresmikan oleh Mahkamah Agung RI
SK KMA No. 26 Tahun 2012
Inodonesia dan Pemerintah Daerah disesuaikan dengan prototype yang
tentang Standar Pelayanan Peradilan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah ideal.
sebagai payung hukum menyelesaikan
Pengadilan Agama Barabai yang sebagai Peringkat Pertama kategori
perkara prodeotanpa harus melalui
beralamat di Jalan H. Abdul Muis kinerja penyerapan anggaran Tahun
sidang insidentil dan putusan sela,
Redhani No. 62 Hulu Sungai Tengah - 2014 Satuan Kerja Lingkup Kabupaten
menjadi alasan mengapa serapan
Kalimantan Selatan, saat ini Hulu Sungai Tengah.
anggaran untuk perkara prodeo
72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Pernah juga PA Barabai
posko layanan informasi yang dibuka
menyabet sebagai juara pada tahun
di hari-hari pasar yang ada di 13
2012 dalam upload putusan terbanyak
kecamatan dalam wilayah
di Direktori Putusan dengan kategori
yurisdiksinya. Sehingga masyarakat
jumlah perkara antara 500 – 999 di
tidak perlu datang ke PA Barabai
tahun 2011 melalui Info Perkara
berkali-kali hanya sekedar mencari
Online, maupun penghargaan dalam
informasi prosedur berperkara,
bidang implementasi dan
persyaratan yang harus dipenuhi saat
kelengkapan data dengan nilai 100%
mengajukan gugatan atau
pada aplikasi SIMPEG dan E-Doc
permohonan dan berbagai informasi
Online tingkat ms/pa Tahun 2014,
lainnya.
yang keduanya dikelola oleh
Kedua, adalah tentang
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
dibebaskannya biaya panggilan sidang
Agama Mahkamah Agung Republik
pertama untuk pihak dalam perkara
Indonesia.
voluntair. PA Barabai akan melakukan panggilan sidang pertama di tempat,
Komitmen Pimpinan Dan Spirit
demi mencapai asas berperkara yang
Melayani
sederhana, cepat dan biaya ringan.
Merespon terlaksananya PERMA
Pengadilan Empat Zaman
Nomor 1 Tahun 2015 yang terus disosialisasikan oleh Mahkamah
Pengadilan Agama Barabai yang
Agung sampai saat sekarang, PA
m e m i l i k i v i s i “ M e w u j u d ka n
Barabai melakukan proaktif sehingga
Pengadilan Agama Barabai yang
sidang layanan terpadu tahun 2016 di
Agung” memiliki sejarah panjang
w i l a y a h P TA B a n j a r m a s i n
melampaui empat zaman
direncanakan akan dilaksanakan di
perkembangan Peradilan Agama di
Pengadilan Agama Barabai, Pelaihari
Indonesia, yaitu sejak zaman
dan Tanjung.
penjajahan, zaman kemerdekaan,
Seperti dimaklumi oleh publik,
zaman dualisme pembinaan, dan
ada tiga brand unggulan Peradilan
zaman “satu atap”.
Agama antara lain dalam bidang
Uniknya semua fase sejarah yang
layanan sidang keliling, layanan
dilalui oleh PA Barabai semuanya
prodeo dan layanan terpadu.
memiliki situs gedung yang masih
K o m i t m e n PA B a r a b a i
berdiri kokoh sampai saat ini.
memberikan layanan sidang keliling
Ada gedung Kerapatan Kadi Barabai
untuk masyarakat tidak mampun dan
yang tidak lain merupakan rumah
terpinggirkan adalah komitmen
pribadi Kadi H. Mochtar seorang Mufti
warisan para pendahulunya, bahkan
di kawasan itu, secara resmi dijadikan
sejak era Kerapatan Kadi, layanan
gedung pengadilan tempat
Sidang keliling dilakukan juga oleh
menyelesaikan pengaduan hukum
kadi kalaitu, yang datang ke
oleh masyarakat Barabai pada tahun
kecamatan-kecamatan untuk
1937 oleh pemerintah penjajah
menyelesaikan sengketa hukum
Belanda saat itu.
diantara anggota masyarakat.
Ada gedung Pengadilan Agama
Sementara merespon adanya
Barabai di era Departemen Agama
spririt inovasi layanan pengadilan
yang diresmikan oleh H. Muchtar
seperti digaungkan oleh Ketua
Zarkasyi, SH., yang saat itu menjabat
Mahkamah Agung RI dalam pidato
Direktur Pembinaan Badan Peradilan
arahan Hari Jadi Mahkamah Agung ke- Agama Islam, pada tanggal 21 Oktober
70, dalam memberikan layanan prima
1985. Gedung tersebut saat ini berada
kepada masyarakat pencari keadilan,
di area Masjid Agung Riyadush
ada dua komitmen inovasi yang
Sholihin, karena beberapa Kadi saat
dikembangkan oleh PA Barabai antara
itu merangkap sebagai imam besar di
lain adalah pertama, akan dibukanya
masjid tersebut.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Pengadilan Agama Barabai sudah 7 Barabai yang modern di era satu atap
Ada gedung Pengadilan Agama
tersebut di daerah Barabai telah ada
(tujuh) kali pergantian pimpinan. di bawah Mahkamah Agung yang
Mufti yang menangani berbagai fatwa
agama, menangani pula fatwa yang
sudah dioperasikan sejak dua tahun
bertalian dengan nikah, talak, rujuk
Meneladani Datuk Kelampaian
yang lalu, tepatnya pada tanggal 22
Menurut ahli sejarah, Islam di Mei 2013 saat diresmikan oleh YM
dan warisan. Mufti pertama kali di
Nusantara berkembang melalui Ketua Mahkamah Agung RI.
daerah Barabai pada saat itu dipegang
oleh H. M. Mochtar bin H. M. Hasan
proses yang panjang hingga berdirilah
(berdasarkan Surat Keputusan
kesultanan dan kerajaan. Salah satu
Jasmerah Kerapatan Kadi
diantaranya Kesultanan Banjar di “JASMERAH” frasa yang
Resident Zov Borneo tanggal 20
Kalimantan Selatan. Pada masa ini dicetuskan oleh mendiang Sang
Februari 1932).
yang amat berpengaruh dalam rangka Proklamator RI, Soekarno,
Sejak adanya Mufti tersebut,
menerapkan Hukum Islam adalah kepanjangan dari kata-kata JAngan
kemudian tokoh masyarakat, para
Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Sekali-kali MElupakan sejaRAH.
tuan guru, alim ulama meminta
beliaulah yang memelopori pem- Mempelajari sejarah masa lalu untuk
kepada Pemerintah Penjajah agar
bentukan Lembaga Mufti dan Qadhi. mengetahui betapa besar
orang Islam diberi kesempatan dan
Kedua lembaga tersebut, kemudian pengorbanan dan jasa-jasa orang- perkaranya yang menyangkut
wewenang untuk menyelesaikan
dipimpin oleh anak keturunannya. orang yang dahulu berjuang demi
Lembaga mufti dijabat oleh cucunya kemerdekaan bangsa Indonesia.
kepentingan orang Islam, teristimewa
dalam bidang rumah tangga dengan
bernama H. Muhammad As'ad
sementara lembaga Kadi dijabat perjalanan Peradilan Agama, tidak
D e m i k i a n p u l a h a l nya d e n ga n
memakai tata aturan agama Islam.
puteranya bernama H. Abu Su'ud bin bisa lepas dari sejarah pendahulunya.
Dari Pemerintah Hindia Belanda
Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai Mempelajari sejarah Peradilan Agama
dengan adanya gagasan-gagasan
Kadi pertama. Pada perkembangan- tidak saja sekedar mengetahui kondisi
ataupun permintaan-permintaan
nya, terdapat sekitar 28 (dua puluh riil saat itu, tetapi juga dapat
umat Islam pada saat itu, maka
delapan) keturunan Syekh menumbuhkan kecintaan yang
diadakanlah/lahirlah Statblaad Tahun
Muhammad Arsyad Al Banjari yang mendalam terhadap instansi
1937 Nomor 638 dan Nomor 639
menjabat sebagai Kadi Peradilan Agama.
tersebut.
Lembaga ini kemudian menjadi Sebagaimana halnya sejarah
D e n ga n d i ke l u a r ka n nya
cikal bakal terbentuknya Kerapatan Peradilan Agama di Indonesia yang
Statblaad tersebut berarti eksistensi
Qadhi dan Kerapatan Qadhi Besar di dimulai dengan terbitnya Staatsblaad
dari pada peraturan Islam dan
Kalimantan Selatan oleh Pemerintah 1882, maka Peradilan Agama di
kepentingan ummat Islam di sekitar
Balanda, yang sekarang dikenal Kalimantan Selatan dimulai dengan
Banjarmasin dan Kalimantan Selatan
dengan Pengadilan Agama dan terbitnya Staatsblaad 1937. Secara
termasuk di dalamnya Barabai sudah
Pengadilan Tinggi Agama khusus, di Kalimantan Selatan ini,
mulai mantap, dan dengan
Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Pengadilan Agama dahulu dikenal
dikeluarkannya Statblaad Tahun 1937
atau dikenal juga Datuk Kelampaian dengan istilah Kerapatan Kadi.
tersebut, pemerintah pada tanggal 21
(1710 – 1812 M) sebagai peletak dasar Keberadaan Kerapatan Kadi sebagai
Mei 1938 dengan Surat Nomor
penegakkan hukum Islam di lembaga peradilan bagi umat Islam
58/B/1-3/38 mengangkat jabatan
Kalimanan Selatan.Keilmuan Syekh merupakan sesuatu yang mutlak
sebagai Kadi yang pertama juga
Arsyad tidak saja terkenal di adanya (conditon sine quanon).
mempercayakan kepada H. M. Mochtar
Kalimantan Selatan, tapi seantero Eksistensinya berbanding lurus
bin H. M. Hasan yang sebelumnya
wilayah Indonesia, Brunei, Malaysia, dengan Islam dan pemeluknya.
sudah memangku jabatan sebagai
Arab Saudi, dan lain sebagainya. Sebelum adanya Kerapatan Kadi
Mufti tersebut, dan sejak berdirinya
sampai dengan sekarang, di
74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Penelaahan mengenai Syekh
sosok penggagas Kerapatan Kadi juga
nasional.
Muhammad Arsyad Al Banjari menjadi
Bahkan untuk tingkatl regional, penting untuk aparat Peradilan
menjadi inspirasi bagi para hakim,
PA Barabai juga beberapa kali Agama, karena beliau penggagas
agar senantiasa memperdalam
menyabet penghargaan, seperti Kerapatan Kadi. Selain Kerapatan Kadi
keilmuan baik secara formal dengan
diantaranya penghargaan yang Ada beberapa sebutan lain untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih
diterima dari KPN Kab. Barabai peradilan agama di berbagai wilayah
tinggi, maupun secara informal
sebagai juara penyerapan anggaran. kerajaan di tanah air, antara lain di
dengan mengikuti berbagai pelatihan.
Masyarakat Kalimantan Selatan Aceh dikenal dengan nama
sejak sebelum tahun 1937 telah “Mahkamah Syari'ah Jeumpa”, di
Fenomena Kampung Kadi
mengapresiasi penegakan hukum Sumatera Utara dikenal “Mahkamah
Hal fenomenal yang menjadi
Islam. Kecintaan umat Islam di Majelis Syara'”, sementara di Sulawesi,
inspirasi dari sejarah PA Barabai
Kalimantan Selatan terhadap Maluku dan Irian Jaya yang
adalah adanya kampung Kadi di
penegakan hukum Islam sangat tinggi, merupakan bekas wilayah kerajaan
Barabai. Kampung Kadi ini sangat unik
bahkan umat Islam di Kalimantan Islam Ukai digunakan istilah “Hakim
dan istimewa, karena dari sinilah lahir
Selatan ini meminta didirikannya Syara'” atau “Qadhi Syara'”. Selain itu,
para tokoh anak keturunan Syekh
Kerapatan Kadi sebagai lembaga di Sumbawa juga dikenal istilah
Muhammad Arsyad Al Banjari yang
penegakan hukum Islam, yang “Hakim Syara', di Sumatera Barat
menjabat Kadi di masa penjajahan.
akhirnya berevolusi menjadi disebut “Mahkamah Tuan Kadi” atau
Selain menjadi Kadi, anak keturunan
Pengadilan Agama Barabai pada saat “Angku Kali”, di Bima (NTB) dengan
tersebut juga sebagai pejuang Islam
yang disegani penjajah.
ini.
nama “Badan Hukum Syara'”, dan di
Peradilan Agama akan tetap Kerajaan Mataram dikenal dengan
Terdapat keunikan pelembagaan
eksis, selama umat Islam ada. “Pengadilan Surambi”.
hukum Islam dalam sejarah Kerapatan
Kecintaan terhadap Peradilan Agama Kefakihan seorang Syekh Muhammad
Kadi terutama di Barabai, termasuk
merupakan kecintaan terhadap Arsyad Al Banjri merupakan bukti
eksistensi Kerapatan Kadi dari
penegakan hukum Islam. Menjaga konkret bahwa masyarakat Islam saat
Kampung Kadi hingga menjadi
Peradilan Agama adalah dengan cara- itu membutuhkan sosok pengadil yang
Lembaga Pendidikan Modern dari sisi
cara yang bermartabat seperti disebut Qadhi. Oleh karenanya,
penggunaan Teknologi Informasi yang
menlajutkan pendidikan ke jenjang keberadaan Qadhi atau Hakim
menjadi suatu keniscayaan di
yang lebih tinggi, penguasaan bahasa merupakan suatu keniscayaan dalam
Peradilan Agama.Di era modernisasi
asing, dan peningkatan kualitas suatu kehidupan bermasyarakat.
peradilan, Pengadilan Agama Barabai
beberapa kali meraih penghargaan
putusan.
Tingkat keilmuan Syekh
dari Diretorat Jenderal Badan
|Mahrus, Hirpan Hilmi|
Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai
Peradilan Agama untuk tingkat
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Hakim Family Court of Australia Berbagi Pengalaman di Badilag
Peter Murphy, hakim Family
MA Gelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Court of Australia (FCoA), berkunjung
Peradilan 2015
ke Badilag, Jumat (26/6/2015). Datang bersama penasehat FCoA,
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Mahkamah Agung (HUT MA) ke-70 Leisha Lister, ia disambut Dirjen yang jatuh pada 19 Agustus 2015 ini, MA secara resmi meluncurkan Kompetisi
Badilag Drs. H. Abdul Manan, M.H. dan Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015. Kompetisi ini bakal diikuti seluruh
para pejabat eselon II Badilag. Tujuan pengadilan tingkat pertama di empat lingkungan peradilan yang bakal diikuti
kedatangan hakim tingkat banding itu 789 pengadilan terkait praktik pengembangan layanan publik di bidang
adalah berbagi pengetahuan dan peradilan.
pengalaman mengenai sistem hukum Kompetisi ini dimulai hari ini hingga 22 September 2015 dilanjutkan
dan peradilan di negaranya, dengan pengumuman hasil seleksi dokumen inovasi pada 5 Oktober.
khususnya mengenai perkembangan- Selanjutnya, seleksi tahap akhir sekaligus pengumuman pemenang akan
perkembangan terkini hukum diselenggarakan pada 22 Oktober 2015.
keluarga di sana.
Ketua MA Memberikan Pembekalan kepada 40 Hakim Diklat Ekonomi Syariah ke Riyadh
Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H., memberikan pembekalan kepada 40 hakim peradilan agama yang akan mengikuti diklat ekonomi syariah di Sekolah Tinggi Peradilan, Universitas Al Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh, Saudi Arabia, pada Kamis (9/4/2015).Hadir juga dalam acara pembekalan yang berlangsung di ruang rapat Wiryono, lantai 2 gedung Mahkamah Agung adalah Duta Besar Arab Saudi untuk RI, Rektor LIPIA Jakarta, Wakil Ketua MA Non Yudisial, Ketua Kamar Peradilan Agama, dan Dirjen Badilag.
Mahkamah Agung RI Perluas Kerjasama dengan Mahkamah Agung Qatar
Ketua Mahkamah Agung RI YM. Prof.Dr.H. M. Hatta Ali, SH, MH beserta rombongan melakukan kunjungan ke Qatar dan Sudan pada hari Senin – Ahad, tanggal 1 – 7 Juni 2015. Kunjungan ke Qatar untuk melakukan kerjasama pendidikan dan pelatihan, khususnya di bidang ekonomi syariah.
76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Penggagas UU Peradilan Agama Telah Wafat
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Prof. Dr. H. Busthanul Arifin, SH., salah seorang ahli hukum Indonesia telah berpulang ke Rahmatullah. Busthanul Arifin meninggal dunia di Jakarta pada hari Rabu (22/4/2015) pukul 11.00 WIB dalam usia 85 tahun.Bustanul Arifin yang biasa dipanggil Pak Bus lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat pada tanggal 2 Juni 1929 ini merupakan pakar hukum Islam yang pernah menjadi hakim agung selama 26 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Muda Mahkamah Agung Bidang Peradilan Agama. Pak Bus juga merupakan salah satu tokoh dibalik lahirnya Undang-Undang Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam. Lahirnya UU PA dan KHI tidak terlepas dari peranannya.
Pertama di Ibukota, PA Jakarta Selatan Raih Sertifikat ISO
Pada hari Rabu (17/6/2015), dilakukan Seremoni penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 kepada Pengadilan Agama Jakarta Selatan di halaman belakang gedung yang terletak di R Harsono. Salinan Sertifikat ISO diserahkan oleh perwakilan pt Asricert Indonesia kepada Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.H. Selanjutnya, Ketua Kamar Agama menyerahkan- nya kepada Sekretaris MA Nurhadi, S.H., M.H. Dengan diserahkannya Sertifikat ISO beserta salinannya itu, maka PA Jakarta Selatan kini menyandang predikat sebagai pengadilan pertama dari empat lingkungan peradilan di wilayah DKI Jakarta yang sukses meraih Sertifikat ISO.
Hattrick , MA Raih Opini WTP Lagi
Laporan keuangan Mahkamah Agung (MA) tahun 2014 mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan demikian, MA berhasil mencetak hattrick. MA meraih opini tertinggi itu tiga tahun berturut-turut pada 2012, 2013 dan 2014. Kepastian itu diperoleh Badilag.net setelah mencermati Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014. Laporan Nomor 74/LHP/XV/05/2015 itu dibuat BPK pada 25 Mei 2015.
Enam Ketua PTA Dilantik Ketua MA
Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H. melantik dan mengambil sumpah sepuluh ketua pengadilan tingkat banding, Senin (18/5/2015), di Gedung Sekretariat MA, Jakarta Pusat. Sepuluh orang yang dilantik Ketua MA itu terdiri dari enam Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA), satu Ketua Pengadilan Tinggi (PT) dan tiga Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Enam Ketua PTA yang dilantik itu terdiri dari Ketua PTA Banten, Ketua PTA Palangkaraya, Ketua PTA Mataram, Ketua PTA Maluku Utara, Ketua PTA Gorontalo dan Ketua PTA Bengkulu.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Badilag Menguji Coba Aplikasi TPM-Online di 5 Wilayah
Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Ditjen Badilag telah menguji coba aplikasi TPM-Online di lima wilayah yang dijadikan proyek percontohan. Ke-5 wilayah itu ialah PTA Banten, PTA Bandung, PTA Yogyakarta, PTA Semarang dan PTA Surabaya.Karena dijadikan proyek percontohan, mulai sekarang kelima wilayah itu harus mengirim usulan promosi dan mutasi ke Badilag dengan menggunakan TPM- Online.
Ketua PTA Perempuan Pertama Itu Telah Tiada
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Peradilan agama berduka. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Dra. Hj. Husnaini A, S.H., M.Ag menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (4/4/2015), di RSUD M Yunus Bengkulu. Ketua PTA perempuan pertama sepanjang sejarah eksistensi peradilan agama di nusantara itu wafat dalam usia 62 tahun setelah terserang Hepatitis C dan mendapat perawatan selama sebulan terakhir. Jenazah almarhumah dimakamkan keesokan harinya di Desa Kapau, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Mahasiswa STAIN Pekalongan Kunjungi Badilag
Sekitar 75 orang mahasiswa Jurusan SyariahSTAIN PekalonganProdi Ahwalal Syahshiyyah yang dipimpin oleh Abdul Hamid, MA. selaku Dosen Pembimbing melakukan kunjungan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Selasa (21/4/2015). Rombongan diterima langsung oleh Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Ditjen Badilag, Dr. Abu Tholhah, M.Pd. dan Kepala Sub Direktorat Mutasi Hakim, Nurjanah, SH.,MH. dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal, di Ruang Rapat lantai VI Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI.
Wakil Ketua MA Membuka Bimtek Ekonomi Syariah di Semarang
Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial H. Suwardi, S.H., M.H membuka bimbingan teknis ekonomi syariah yang diselenggarakan Pengadilan Tinggi Agama Semarang, 9-11 Juni 2015, di Semarang. Bimtek ini diikuti oleh 144 peserta yang terdiri dari Wakil Ketua, hakim, Wakil Panitera dan jurusita PA se-Jawa Tengah.
78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Descente PA Sekayu Menerabas Hutan Menyusuri Sungai
Menyusul Putusan Sela PTA Palembang dalam perkara banding yang sedang berlangsung, Majelis Hakim PA Sekayu, hari Jum'at (12/6/2015), melaksanakan sidang pemeriksaan setempat (descente) di desa Beruge, kecamatan Babat Toman, kabupaten Sekayu. Tak seperti biasanya, medan yang harus ditempuh untuk sidang pemeriksaan setempat dalam perkara ini dapat dibilang rumit. Pasalnya, dari 5 objek yang diperiksa, dua di antaranya berada di seberang sungai Musi.
ParagrapPA Sintang Gelar Sidang Perdana Isbat Nikah Terpadu di Kabupaten Melawi
Bertempat di Pendopo Bupati Kabupaten Melawi, PA Sintang menyelenggarakan sidang isbat nikah terpadu, Kamis (23/4/2015. Pelayanan Hukum Terpadu yang diprakarsai oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Melawi ini melibatkan 3 instansi sekaligus yaitu Pengadilan Agama Sintang, KUA Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi serta Dinas catatan Sipil Kabupaten Melawi.
PA Sijunjung Gelar Sidang Keliling Terpadu tahun 2015 di Pulau Punjung,
Dharmasraya
Bertempat di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya pada hari Kamis (16/4/2015), PA Sijunjung kembali menggelar Sidang Keliling Terpadu Isbat Nikah yang sebelumnya diadakannya di Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Kegiatan Sidang Keliling Dalam Pelayanan Terpadu Identitas Hukum di Pulau punjung ini berjalan lancar dan sesuai rencana. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Dharmasraya dan juga dihadiri oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang, Ketua DPRD Dharmasraya, Kepala Kejaksaan Negeri Dharmasraya, beserta seluruh Pimpinan Daerah di Kabupaten Dharmasraya.
PA Praya, PUSKAPA UI, AIPJ dan Kemenag serta DUKCAPIL Lombok Tengah Bahas Identitas Hukum Anak
Pada hari Kamis, (2/7/2015) bertempat di ruangan sidang dua PA Praya, berlangsung Diskusi yang dipimpin oleh Pusat kajian Perlindungan Anak dan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) beserta tiga lembaga PA Praya, Kemenag, Dinas Catatan Sipil. Diskusi yang juga di hadiri oleh perwakilan dari Columbia University Mailman School of Public Health ini membahas tentang pentingnya identitas hukum kepada masyarakat yang berada di Lombok Tengah serta bagai mana menyelesaikan permasalahan tentang Legal Identitas masayarakat khususnya masyarakat Lombok Tengah.
79
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Urgensi Polisi Pengaman Peradilan
S menusuk istri dan mertuanya. Istrinya, pertanyaan: Mengapa peristiwa bergumulnya orang-orang ber-
eorang pria mengamuk di ruang
Yang Maha Esa”. tunggu Pengadilan Agama Batam. Menggunakan pisau, dia
sangkur di ruang sidang.
Kini, timbullah rupa-rupa
Sebagai tempat bertemu dan
yang hendak melakoni sidang perkara
masalah, pengadilan dapat menjadi perceraian, terluka di bagian
serupa itu bisa terjadi berkali-kali?
Seperti apa sesungguhnya pengaman- arena tanding otak dan otot sekaligus. punggung. Nahas menimpa sang
Agar pihak-pihak yang bersengketa mertua. Dia tersungkur hingga
an di gedung pengadilan saat ini? Apa
tidak menyubstitusi kemampuan meninggal dunia. Pria itu akhirnya
saja upaya nyata yang dapat ditempuh
untuk mengantisipasi agar peristiwa- otaknya dengan ketangguhan ototnya, tertusuk pisaunya sendiri ketika para
diciptakanlah hukum acara atau pengunjung PA Batam beramai-ramai
peristiwa serupa tidak terjadi?
hukum formil. Hukum formil juga
menghentikan aksi brutalnya. Dia dipakai hakim agar hukum materiil
Pertama-tama, perlu dipahami
tewas saat dirawat di rumah sakit. dapat diterapkan secara tepat.
bahwa pengadilan adalah muara
Keadilan substantif hanya dapat Tragedi pada Kamis siang, 11
penyelesaian kasus dan sengketa
diperoleh jika keadilan prosedural Juni 2015, itu bukan peristiwa tragis
dalam masyarakat yang beradab.
Karena itu orang menyebutnya
ditegakkan.
pertama dan satu-satunya di
benteng terakhir pencari keadilan.
pengadilan. Peristiwa serupa, dengan
Sayangnya, hukum formil terlalu kadar ketragisan yang berbeda-beda,
Namun ada pula yang menyebutnya
ciut. Ia hanya mengatur bagaimana telah terjadi di pelbagai pengadilan di
keranjang sampah, karena pengadilan
para pihak berhantam-hantaman negeri ini. Sebelum ini, tragedi
adalah tempat bagi orang-orang
argumen dan adu kuat bukti di ruang berdarah yang paling mengerikan
bermasalah mencari jalan keluar agar
sidang. Hukum formil tidak men- terjadi di PA Sidoarjo pada tahun 2005,
'sampah'-nya tidak terlalu busuk, atau
jangkau soal-soal lain yang lebih ketika seorang kolonel angkatan laut
syukur-syukur dapat didaur ulang.
sepele namun bisa berdampak fatal, membunuh istri dan seorang hakim
Nasib para pemburu keadilan itu
mulai dari cara berpakaian, benda- yang menyidangkan perkara harta
ditentukan oleh para hakim yang
benda yang boleh dibawa, hingga gono-gininya dengan menggunakan
memutus dengan tagline “Demi
Keadilan Berdasarkan Ketuhanan
kelakuan-kelakuan yang tidak elok.
80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Menyadari lubang regulasi itu,
(satpam). Kalaupun ada satpam, pada
umumnya mereka merangkap- pengadilan-pengadilan hanya jika ada pengunjung pengadilan yang berlaku
persidangan perkara yang menarik tidak hanya untuk orang-orang yang
rangkap peran: dari mengatur tempat
perhatian publik atau sidang yang akan dan telah bersidang, namun juga
parkir, mengatur antrian sidang,
dihadiri oleh massa dari dua kubu untuk penonton, wartawan, tukang
hingga membentaki orang di ruang
yang berseteru berpotensi rusuh. demo, sales, dan bisa jadi juga makelar
tunggu yang merokok semau bibirnya.
Belakangan, satpam-satpam di
yang mengaku-aku bisa menskenario- pengadilan dibekali metal detector. *** kan hasil akhir putusan hakim.
Pengamanan pengadilan Ternyata tata tertib itu juga tidak
Itupun tidak banyak berdaya guna.
sejatinya telah menjadi perhatian memadai. Di samping kadang
Sebab utamanya karena masih sedikit
s e r i u s M a h ka m a h A g u n g ya n g rumusan-rumusannya terlalu obscuur,
pengadilan yang menerapkan aturan
m e m bawah i e m pat l i n gkun gan juga tidak ada aparat khusus yang
single gate. Orang bisa masuk ke
peradilan di seluruh Indonesia. Salah diberi tanggung jawab untuk
gedung dan fasilitas-fasilitas
satu penandanya ialah dimasuk- memastikan tata tertib itu ditaati.
pengadilan dari banyak pintu dan
kannya persoalan tersebut dalam Kalaupun ada personil yang ditunjuk
berbagai celah. Sebab lainnya, dan ini
Rancangan Undang-Undang Tindak untuk mengamankan pengadilan,
sungguh bisa memicu tawa, ada
Pidana Penyelenggaraan Peradilan jumlah, kemampuan dan peralatannya
sebagian satpam yang tidak bisa
atau lebih dikenal dengan RUU tidak sebanding dengan tanggung
mengoperasikan metal detector.
Contempt of Court. jawab yang dipikulnya.
Pernah ditemukan di sebuah
Bab V RUU yang naskahnya Sebagai contoh, seluruh peng-
pengadilan, metal detector teronggok
disiapkan oleh Ikatan Hakim adilan dalam tata tertibnya melarang
di gudang. Ketika ditanya, satpam di
Indonesia (IKAHI) itu mengatur setiap pengunjung membawa senjata
sana menjawab bahwa dia baru tahu
ternyata metal detector itu mengguna- tentang Pengamanan Penyelenggara- api, senjata tajam dan senjata-senjata
an Peradilan. Pengamanan di situ lainnya. Nyatanya, tata tertib itu hanya
kan baterai dan, apesnya, dia tidak
dibagi dua, yaitu di dalam persidangan garang di atas kertas. Tidak semua
tahu cara mengganti baterai yang
dan di luar persidangan. pengadilan punya satuan pengaman
dayanya sudah ludes.
Selama ini, aparat kepolisian
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Pasal 13 ayat (1) RUU tersebut namun dalam hal organisasi, menyatakan bahwa hakim atau
administrasi, sumber daya manusia pengadilan dapat mengeluarkan
Nanti, polisi pengaman
dan keuangan, MA dan pengadilan- perintah kepada petugas Kepolisian
peradilan dapat bekerja
pengadilan di bawahnya masih harus Republik Indonesia atau polisi
di ruang sidang maupun
bermitra dengan pemerintah dan DPR. pengamanan peradilan untuk
di luar ruang sidang,
Besarnya anggaran pengadilan, mengamankan penyelenggaraan
misalnya, merupakan hasil rembugan peradilan. Ayat (2) kemudian merinci,
seperti di halaman,
dan persetujuan banyak pihak, mulai untuk mengamankan di dalam
tempat parkir, ruang
pendaftaran perkara, dan Bappenas, Kementerian Keuangan,
persidangan, perintah sebagaimana
ruang tunggu sidang.
hingga DPR.
Demikian halnya dengan dilakukan secara lisan dan untuk
d i s e b u t d a l a m aya t ( 1 ) d a p a t
pengamanan peradilan. Adalah lazim pengamanan di luar persidangan
belaka jika MA dan Polri bermitra dapat dilakukan dengan penetapan.
u n t u k m e n g a m a n k a n j a l a n nya Pe r t a nya a n ya n g m u n gk i n
anggaran, dimungkinkan untuk
peradilan, dengan syarat dan timbul: Mengapa tugas pengamanan
membentuk polisi khusus yang
ketentuan tertentu, yang meliputi peradilan perlu dibebankan kepada
membantu polisi, sebagaimana diatur
wewenang, wilayah kerja, alur polisi dan apakah pengamanan
dalam Pasal 3 UU Polri, asalkan ada
instruksi, serta pelaporan yang peradilan oleh polisi tidak malah jadi
peraturan perundang-undangan yang
dibebankan kepada polisi. bumerang yang akan merecoki
menjadi dasar hukumnya.
Nanti, polisi pengaman peradilan independensi peradilan?
Yang disebut polisi khusus,
dapat bekerja di ruang sidang maupun Ada beberapa jawaban yang
sesuai penjelasan pasal tersebut, ialah
di luar ruang sidang, seperti di dapat dikhalayakkan. Pertama, secara
instansi dan/atau badan pemerintah
halaman, tempat parkir, ruang khittah Polri punya fungsi untuk
yang oleh atau atas kuasa peraturan
pendaftaran perkara, dan ruang memelihara ketertiban masyarakat, di
p e r u n d a n g - u n d a n ga n d i b e r i
wewenang untuk melaksanakan
tunggu sidang.
samping fungsi-fungsi lainnya.
Namun harus dimengerti bahwa Berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 2
fungsi kepolisian di bidang teknisnya
tidak semua proses persidangan di Tahun 2002 tentang Kepolisian
masing-masing.
pengadilan terbuka untuk umum. Negara Republik Indonesia, kepolisian
Pe r s i d a n ga n u n t u k p e r ka ra adalah salah satu fungsi pemerintahan
Sudah ada beberapa contoh
perceraian, asusila dan kasus yang negara di bidang pemeliharaan dan
polisi khusus, misalnya polsus
melibatkan anak-anak, misalnya, ketertiban masyarakat, penegakan
kehutanan dan polsus imigrasi.
prosesnya harus dilakukan secara hukum, perlindungan, pengayoman
Karena itu, jika nanti dibentuk polsus
tertutup. Kecuali majelis hakim dan dan pelayanan kepada masyarakat.
pengadilan yang membantu polisi,
para pihak yang bersidang, tidak ada Kedua, polisi jauh lebih powerfull
tentu bukan hal yang nyeleneh. Tentu,
yang boleh memasuki ruang sidang, daripada satpam internal pengadilan.
kewenangan polsus tidak seluas
termasuk polisi. Polisi lebih terlatih dan dibekali
kewenangan yang dipunyai polisi pada
Untuk mengantisipasi terjadinya senjata. Lebih dari itu, polisi punya
umumnya.
kerusuhan dan guna melindungi wewenang untuk memeriksa,
Keempat, kehadiran polisi di
majelis hakim yang sedang me- menggeledah, menyita, menangkap
pengadilan tidak mengganggu
nyidangkan perkara secara tertutup, dan menahan seseorang atau
independensi peradilan, asalkan
di meja majelis hakim harus tersedia beberapa orang yang melakukan
diatur secara tepat.
tombol alarm yang sewaktu-waktu tindak pidana Contempt of Court.
Perlu dipahami, 740 pengadilan
bisa dipencet, sehingga polisi yang Yang tergolong Contempt of
di seluruh Indonesia adalah unit-unit
berjaga di luar ruang sidang dapat Court bukan saja menyerang dan/atau
kerja di bawah Mahkamah Agung yang
s e g e ra m a s u k d a n m e n ga m b i l m e m b u n u h h a k i m d a n a p a ra t
menjalankan fungsi kekuasaan
kehakiman. Sebagai lembaga
tindakan.
peradilan. Tindakan serupa yang
Jangan sampai yang terjadi ditujukan kepada pihak-pihak yang
yudikatif, pengadilan bersifat
malah sebaliknya. Ketika dilanda berperkara di pengadilan juga
independen. Independensi itu
panik karena ada pengunjung sidang tergolong Contempt of Court, atau
terutama menyangkut bidang yudisial,
yaitu menerima, memeriksa, meng- yang mengamuk, ketua majelis hakim lebih tepatnya disebut direct contempt
lekas-lekas meraih telpon genggam- of court-sebab ada juga indirect
adili, memutus dan menyelesaikan
nya, lalu memencet nomor HP satpam. contempt of court-karena meng-
perkara. Dalam bidang non-yudisial,
Orang yang dihubungi ternyata sedang akibatkan terganggunya penyeleng-
pengadilan semi-dependen.
ngopi di kantin, sementara ruang garaan peradilan.
Artinya, meski berstatus
sidang telah bersimbah darah. Ketiga, jika Polri terkendala oleh
pemegang kekuasaan yudikatif yang
Sungguh naudzubillah… keterbatasan personil, sarana dan
secara ketatanegaraan terlepas dari
kekuasaan eksekutif dan legislatif,
|Hermansyah|
82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Selamat Tahun Baru 1437 Hijriyah
Selamat Atas Suksesnya Penyelenggaraan Turnamen Nasional Tenis Beregu Piala Ketua Mahkamah Agung RI Denpasar, Bali, 10 - 17 Oktober 2015
Beregu Putra Beregu Putri Juara I
: PTA Jakarta Juara II
: Mahkamah Agung Juara I
: PT Surabaya Juara III
: PTA Bandung
Juara II
: PTA Surabaya &
Juara III
: PT Bandung &
: PTA Semarang
: PT Sulbar
Do'a yang Terjawab
23 Tahun Kemudian
Oleh: Muhammad Iqbal, SHI., MA (Hakim PA Cilegon)
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah : 216).
yang bernama “al-Ma'adzah” oleh H kelahiran Nawal, sang ayah berpulang raih, bahkan di perkuliahan ia juga
ari itu… Jum'at 23 Oktober 1981
lahir pula dua orang anak perempuan,
sakit.
pukul 02.00 dini hari Waktu
Sejak duduk di bangku SD, MTs, Cairo, di sebuah rumah sakit
Eliza (1984) dan Nawal (1985). Tapi
sayangnya, lima bulan s etelah
maupun Aliyah juara kelas selalu ia
seorang dokter bernama Ismat Qadhi,
merupakan alumni lulusan tercepat di daerah Heliopolis-Cairo, terlahir
ke rahmatullah, berpulang ke sang
dan terbaik fakultas (2004) dengan seorang bayi laki-laki dengan berat +
kekasihnya disebabkan penyakit lever
p re d i ka t “ s a n ga t m e m u a s ka n”. 3,5 Kg, anak kedua dari pasangan
yang dideritanya.
Sementara prestasi di luar sekolah, ia mahasiswa Universitas al-Azhar asal
Sejak itulah, sang ibu dengan
pernah menjadi Duta Sumatera Utara Indonesia. Bayi yang telah ditunggu-
s u s a h p aya h nya m e n g a s u h ,
pada acara Musabaqah Tilawatil tunggu kelahirannya, bayi yang
membesarkan, dan mendidik keempat
Qur'an (MTQ) ke-19 tahun 2000 di menurut perhitungan dokter lahir
anaknya hingga kini. Tanpa rasa lelah,
Palu – Sulawesi Tengah untuk cabang tanggal 8 Oktober 1981, 15 hari
tanpa keluhan beliau terus dan terus
Musabaqah Fahmil Qur'an (Cerdas sebelumnya.
berusaha agar kelak, keempat anaknya
Cermat Isi Kandungan al-Qur'an), Ketika si bayi dilahirkan,
bisa menjadi orang yang berhasil.
meskipun tidak sampai juara. sebenarnya sang ibu sedang mendapat
Meskipun hidup tanpa seorang
Setamat sekolah, ia mencoba ikut beasiswa untuk melanjutkan ke
ayah, bukan berarti kasih sayang tidak
UMPTN dengan mengambil jurusan jenjang berikutnya di Universitas yang
diterimanya. Beradaptasi di sekolah
maupun di kampus, si anak selalu
sama, suatu kesempatan emas
Kedokteran di Universitas Sumatera buatnya, bahkan ia merupakan satu-
menganggap guru maupun dosennya
Utara dan pilihan kedua di Universitas
layaknya orang tuanya, sehingga ia
Sriwijaya dengan jurusan yang sama. Indonesia yang mendapat kesempatan
satunya mahasiswa perempuan asal
selalu beranggapan dan dengan
Namun, dasar nasib yang tidak emas ketika itu, namun… karena
bangganya ia mengatakan “orang
mendukung, UMPTN kali ini gagal cintanya kepada sang bayi, ia rela
tuaku banyak, dan semua orang tuaku
total, dan sebagai antisipasinya, ia pun melepas kesempatan itu dengan
itu sayang sama aku”.
kuliah di IAIN-SU dengan jurusan berkata “Insya Allah saya akan
Sebagaimana halnya dengan
Ahwalussakhsiyah (Hukum Perdata menyambung kuliah study S2 bersama
anak-anak lainnya, ia juga memiliki
Islam). Niat awal sih untuk anakku kelak”.
cita-cita, ketika itu ia bercita-cita ingin
menghindari status “pengangguran”, Sekitar tahun 1983, keluarga
menjadi seorang DOKTER, ya seorang
sambil menunggu tahun depan ikut kecil ini kembali ke Medan-Indonesia,
dokter dengan segudang JARUM. Sama
UMPTN lagi. Cerita punya cerita, dengan menumpang tinggal di sebuah
atau tidak dengan anak-anak lain, ia
perjalanan waktu satu tahun perumahan kampus Universitas Al- orang sakit dan orang susah. Mungkin
punya niat yang tulus ingin membantu
mengubah cita-citanya yang semula Washliyah (UNIVA ), mereka
ingin jadi “dokter” menjadi “tak punya membangun keluarga ini dengan
saja ini terilhami dari cerita sang ibu
cita-cita”, yang penting cepat tamat, status pekerjaan sebagai Dosen. Hinga
yang menceritakan susahnya mencari
biaya pengobatan ketika sang ayah
dapat ijazah, dan kerja.
84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Sukses di sekolah dan di kampus, terbaik kepadaku” dengan bukan serta merta sukses pula di dunia
konsekwensi menerima apapun hasil kerja. Banyak pengalaman pahit yang
perjalanan waktu satu tahun “ keluar darinya”.
yang akan diberikan Allah, lulus atau dirasakan, bahkan dua kali mencari
tidak. Kali ini ia berdo'a dengan kerja di Jakarta juga tak luput dari
kalimat “Ya Allah.. jadikan ini yang incarannya, dunia perbankan dan
terbaik bagiku saat ini, dan bila ada instansi pemerintahan (Deplu) pernah
Cerita punya cerita,
yang lebih baik bagiku, bimbing aku dicoba, namun Allah selalu
memberikan YANG TERBAIK buatnya Rezeki tak dapat ditolak, tepat berupa “KETIDAKLULUSAN”.
mengubah cita-citanya
tanggal 9 Mei 2007, ia melihat Syukur alhamdulillah, rutinitas
yang semula ingin namanya ada di antara 10 peserta yang
hariannya sebagai satu-satunya anak lulus Cakim untuk wilayah SUMUT. lelaki yang bertugas “extra”
Allah SWT Maha Kuasa, dengan dibandingkan dengan saudara-
jadi “dokter”
dapat ijazah, dan kerja. “ bahwa selama ini, sang ibu selalu
bermodalkan do'a sang ibu dan saudara perempuannya, mendorong ia
menjadi “tak punya
keyakinan akan kuasa Allah, ia lulus harus terus berada di luar rumah,
bersama ratusan Cakim lainnya. mengantar sang ibu kemanapun sang
cita-cita”, yang penting
Namun ada satu hal yang sebelumnya ibu pergi, baik ke kampus tempat sang
cepat tamat,
dirahasiakan oleh sang ibu ke si anak, ibu kerja, maupun ke tempat-tempat
perwiridan kaum ibu yang dibina mendo'akan agar Allah TIDAK ibunya.
MELULUSKAN anaknya, baik ketika Tahun itu, tahun 2004, di satu sisi
melamar kerja di Perbankan maupun ia baru tamat kuliah dan sedang
di Deplu, dengan alasan “belum siap berusaha mencari kerja, sementara
berpisah dengan anaknya”. sang ibu, sebagai seorang Dosen yang
Ada dua sms ucapan yang paling masih berpendidikan strata satu,
berkesan padanya. Yang pertama, sms diwajibkan kuliah strata dua. Si ibu
terhadap Allah ??
dari seorang teman PNS, yang menyarankan agar selama menunggu
Selama kuliah, tak bosan-
mengatakan innalillah…kata sang panggilan kerja gimana kalau ia
bosannya ia melamar kerja, tiap libur
teman, dengan alasan ia akan rusak mendaftar kuliah S2 aja, hitung-hitung
semester dengan sisa uang beasiswa ia
dengan sistem yang ada, dan yang positif-nya, kalau lulus dan dapat
berangkat ke Jakarta, mau mencoba
kedua, sms dari seorang teman yang beasiswa, tapi tidak dipanggil kerja ya
mengundi nasib di perantauan,
lain, yang mengatakan : “Selamat, tetap ngantar sekaligus kuliah, hitung-
sebenarnya, keberhasilan itu sudah
semoga amanah. Ingat, Allah hitungannya lagi ya menghindari
terlihat ketika mencoba melamar
menempatkan seseorang itu sesuai status “PENGANGGURAN”, walaupun
kerja di salah satu perbankan di
dengan tempat dan kemampuannya, s e b e n a r nya m a h a s i s wa i t u ya
ibukota untuk jabatan Account Officer,
dan kau adalah orang yang TERPILIH “PENGANGGURAN TERSELUBUNG”
ketika itu ia berada diperingkat tengah
dari jumlah peserta yang akan
untuk itu”.
seperti kata Dosen-nya saat mengajar
diLULUSkan, pun ternyata tidak lulus,
mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
mungkin ini dikarenakan sayangnya
*** bahwa do'a maupun ucapan kita yang
Nah, pernahkah kita berpikir,
Allah kepadanya dengan memberikan
kesempatan kepadanya untuk
telah lama baru dikabulkan setelah
29 Juni 2010, ia dilantik menjadi bertahun-tahun bahkan setelah kita
berbakti kepada sang ibu.
seorang Hakim di Pengadilan Agama lupa dengan do'a tersebut??
Waktu terus berjalan, hingga
Muara Bungo-Jambi, suka duka Allah Maha Kuasa atas segala-
pada tahun 2007 ia mendapat sms dari
dialaminya sendiri di perantauan, galanya, + 23 tahun sebelumnya,
seorang teman, di sms itu tertulis
biasa tinggal di daerah dengan kalian pasti ingat, ketika si anak lahir
“Informasi Penerimaan Cakim … dst.
penduduk yang ramai kini tinggal di dan sang ibu dengan relanya melepas
Pada awalnya sih, ia tidak berminat,
suatu daerah yang jauh berbeda kesempatan meraih beasiswa S2 di Al- ibu yang mengharapkan ia ikut dalam
tapi untuk menyenangkan hati sang
dengan harapannya. Sebulan, dua Azhar, satu Universitas ternama di
bulan, tiga bulan, ia lewati dengan dunia, dengan mengatakan “Insya
perekrutan pegawai ini, akhirnya ia
sabar dan berpikir “bagaimana ia bisa Allah saya akan menyambung kuliah
pun mencoba. Kali ini ia berdo'a
cepat keluar dari daerah ini”, study S2 bersama anakku kelak”,
dengan do'a yang berbeda dari
sementara ia tidak punya nilai jual perkataan ini DI JAWAB OLEH ALLAH
sebelumnya, jika sebelumnya setiap
(personal value), tapi bagaimana SWT. Lalu pantaskah kita su'udzzan
mengikuti ujian penyaringan ia
berdo'a “Ya Allah.. berikan yang
caranya?
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Hari sabtu dan minggu Menjalani profesi Hakim di merupakan 2 hari yang paling tidak
Pengadilan Agama Muara Bungo gak mengasyikkan baginya, ia yang
selamanya berjalan mulus, pernah biasanya tidak pernah ada di rumah,
ia berangkat ke Badilag “ yang berbukit, melompati parit dan
satu kali ia bersama rekan-rekan berubah menjadi anak rumahan.
Hakim dan bahkan bersama Berbeda jauh dengan keadaannya di
pengamanan yang bertugas melaku- kota asal, hari Sabtu dan Minggu
kan Descente dikejar pakai parang merupakan hari yang ditunggu-
Dengan memberanikan diri, oleh Tergugat, lari menuruni tanah
tunggu, karena bisa refreshing dan
bisa jalan-jalan sepuasnya. Tapi di bersembunyi di dalam rawa-rawa Muara Bungo, jika tidak ada kegiatan
menemui Bapak Dirjen,
turut ia lakoni. Tanggung jawab akan baru di dua hari tersebut, bisa jadi
kerjaan membuatnya harus siap seharian di kamar saja, keluar kamar
yang terhormat
dengan segala resiko. Bahkan dengan hanya untuk menjemur pakaian, dan
kejadian tersebut, ia banyak mendapat pergi ke warung “Ampera” untuk
Bapak Wahyu Widiana,
pelajaran berharga bagaimana makan.
berbekal sebuah
menyikapi dan menyelesaikan konflik Hingga pada suatu hari ia
di lapangan, pelajaran yang tentunya berpikir “mungkin dengan
karya sederhana
tidak akan ia dapatkan di buku melanjutkan study ia akan bisa keluar
“e-book Buku II” (2011),
dari sini”. Beberapa bulan kemudian ia pelajaran manapun namun hanya di dapat dari pengalaman kerja.
Alhamdulillah ia mendapat
mendapat kesempatan dari Mesir
untuk mengikuti short course bahasa Mutasi dan promosi bagi seorang arab selama 3 bulan di satu lembaga
Hakim adalah suatu yang pasti, namun bahasa Arab bernama Lisanul Arab.
support dari sang
decision maker, dan kapan dan di daerah mana akan
Dengan memberanikan diri, ia ditempatkan itu yang bersifat tidak berangkat ke badilag menemui Bapak
pasti. Kita harus Husnuzzon, jangan Dirjend, yang terhormat Bapak Wahyu
Alhamdulillah berbekal
pernah melihat ataupun mem- Widiana, berbekal sebuah karya
support itu pula belakangan bandingkan hidup kita dengan apa
sederhana “e-book Buku II” (2011),
ia berhasil membuat yang didapat orang lain, yakinkan
Alhamdulillah ia mendapat support bahwa ini merupakan tempat yang dari sang decision maker, dan
terbaik buat kita, sesekali lihatlah ke Alhamdulillah berbekal support itu
e-book lainnya dengan
bawah jangan lihat ke atas terus. pula belakangan ia berhasil membuat
bantuan teman-teman
Bayangkan saja jika ada orang yang e-book lainnya dengan bantuan
seprofesinya seperti lebih susah dengan penempatan
teman-teman seprofesinya seperti “e- barunya. Bersiaplah dengan resiko book Himpunan Peraturan
“e-book Himpunan Peraturan terburuk, karena kalau kita sudah siap
Perundang-undangan di Lingkungan di tempat yang terburuk tentu Peradilan Agama” (2012), “e-book
Perundang-undangan
semuanya aman-aman saja, dan kalau Himpunan Peraturan Peradilan Agama
tidak di tempatkan di tempat terburuk bidang Ekonomi Syariah” (2014), dan
di Lingkungan
tersebut, justru tidak ada beban “e-book Kompilasi Hukum Islam versi
Peradilan Agama” (2012),
pikiran lagi dan pasti akan menerima Arab” (2015), dan alhamdulillah
dengan senang hati. Semua pasti ada semua karya sederhana ini
“e-book Himpunan Peraturan
hikmahnya, kita tidak tau, penempat- belakangan menjadikannya bernilai
“ otaknya kembali berpikir, karya apa
an yang kita sesali boleh jadi jual, hehehe…..
Peradilan Agama bidang
merupakan tempat kita menempah Rejeki belum berpihak kepada-
Ekonomi Syariah” (2014),
diri. 26 Juni 2013, TPM diumumkan nya, dengan alasan tertentu, ia tidak
dan “e-book Kompilasi
dan ia dimutasi ke Cilegon-Banten, ia harus kembali belajar beradaptasi,
memperoleh izin untuk mengikuti
short course bahasa arab di Mesir Hukum Islam versi Arab” (2015)
tersebut, namun meskipun tidak jadi
lagi yang akan dibuat? Masih terlalu berangkat, setidaknya ada karya yang dini untuk berbahagia ataupun bisa ia persembahkan buat rekan- bersedih hati, karena umur yang rekan hakim, dan siapa tahu, jika Allah masih muda dan masa depan yang swt berkehendak suatu saat nanti,
mungkin saja ia bisa ikut diberangkat- masih panjang. Trus.. emangnya kan ke Riyadh untuk mengikuti
kenapa aku harus peduli dengan pelatihan Ekonomi Syari'ah, batinnya,
dia…??? Jawabannya adalah … karena hehehe…
“dia” adalah “aku”.
86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Diklat Ekonomi Syariah Riyadh Angkatan III TRANSAKSI BISNIS MODERN JADI MATERI PRIMADONA
Antusiasme peserta begitu tinggi, terutama materi yang berkaitan dengan ekonomi syariah.
Tak ayal, saking antusiasnya, para dosen sering dihujani pertanyaan.
M Badilag MA RI), terus berupaya berbagai lembaga eksternal untuk pendidikan dan pelatihan ekonomi
ahkamah Agung RI melalui
Terkait dengan kerjasama yang Direktorat Jenderal Badan
Selain bimbingan teknis oleh
disebutkan terakhir di atas, bentuk Peradilan Agama (Ditjen
lembaga internal, Ditjen Badilag MA RI
juga menjalin kerjasama dengan
kerjasama dilakukan dalam bidang
melakukan pembinaan teknis yustisial
syariah. Hingga Mei 2015 ini sudah dan non yustisial secara berkelanjut-
meningkatkan kapasitas hakim di
bidang ekonomi syariah. Kerjasama
dilaksanakan sebanyak 3 angkatan. Angkatan I dilaksanakan pada tahun
an. Pembinaan tersebut dilakukan
tersebut antara lain dengan Bank
2008, kemudian tahun 2012 untuk baik melalui kegiatan bimbingan
angkatan II, dan angkatan III pada teknis yang diselenggarakan oleh
Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan
April-Mei 2015. Selanjutnya, angkatan Ditjen Badilag MA RI maupun oleh
(OJK), Majelis Ulama Indonesia (MUI),
IV akan dilaksanakan sekitar Badan Penelitian dan Pengembangan,
Fakultas Hukum Khartoum University
pertengahan bulan November 2015. Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan
Sudan, dan Sekolah Tinggi Peradilan
Kerjasama ini akan terus berkelanjut- Peradilan (Balitbang Diklat Kumdil
U n iv e r s i t a s I s l a m A l - I m a m
an pada angkatan-angkatan MA RI).
Muhammad Ibnu Suud, Riyadh,
Saudi Arabia.
berikutnya.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Sekolah Tinggi Peradilan
orang Ketua Pengadilan Agama, 5
merupakan bagian tak terpisahkan
orang Wakil Ketua Pengadilan Agama,
dari Universitas Islam Al-Imam
5 orang Hakim Yustisial MA (3 Asisten
Muhammad Ibnu Saud. Sekolah Tinggi
Hakim Agung & 2 Staf Khusus Dirjen
ini didirikan pada 12 Juli 1965. Sebagai
Badilag), dan 25 orang hakim
Sekolah Tinggi Peradilan, tugas
Pengadilan Agama. Ke-40 peserta
utamanya adalah memproduksi hakim
tersebut mewakili 16 Pengadilan
yang mumpuni dengan cara
Tinggi Agama dan 35 Pengadilan
memberikan kajian intensif tentang
Agama se-Indonesia.
ilmu hukum, peradilan dan
Sebelum berangkat ke Riyadh,
pengembangan kapasitas penelitian
ke-40 peserta diberikan pembekalan
ilmiah.
hal-hal yang berkaitan dengan Sekolah Tinggi ini memiliki
oleh Ketua Mahkamah Agung RI, Prof.
ekonomi syariah. spesialisasi di bidang peradilan
Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H., di ruang
Lebih lanjut Ketua MA terutama mengenai perbandingan
rapat Wiryono, lantai 2 gedung
menegaskan bahwa peningkatan ilmu hukum Islam, peradilan niaga,
M a h ka m a h A g u n g p a d a K a m i s
kapasitas hakim peradilan agama peradilan perburuhan, peradilan
(9/4/2015). Hadir juga dalam acara
dalam penguasaan hukum ekonomi keluarga, peradilan pidana dan
pembekalan tersebut, Duta Besar Arab
syariah merupakan keniscayaan peradilan tata usaha negara. Di
Saudi untuk RI, Rektor LIPIA Jakarta,
seiring dengan kewenangan samping itu, lembaga ini memberikan
Wakil Ketua MA Non Yudisial, Ketua
penyelesaian sengketa ekonomi perhatian serius terhadap pelatihan
Kamar Peradilan Agama, dan Dirjen
syariah di peradilan agama. “Tugas dan peningkatan kapasitas hakim
Badilag.
Saudara ke depan akan semakin berat dengan menyediakan beberapa
“Saya ucapkan selamat atas
karena ekonomi syariah terus program pelatihan yang didesain
terpilihnya saudara-saudara untuk
berkembang pesat. Penguasaan ilmu khusus untuk hakim. Sekolah Tinggi
mengikuti diklat ekonomi syariah di
hukum ekonomi dan ilmu syariah Peradilan ini dikenal sebagai lembaga
Riyadh. Ini patut disyukuri karena
mutlak harus Saudara kuasai,” tegas pendidikan tinggi pertama dalam
Saudara terpilih secara objektif oleh
penguji yang memang didatangkan
Ketua MA.
bidang peradilan di SaudiArabia.
dari Arab Saudi,” kata Ketua MA
Di akhir wejangannya, Ketua MA
mengawali ceramahnya. Ketua MA
berpesan agar diklat ekonomi syariah
Tingkatkan Kapasitas Hakim
di Riyadh diikuti dengan serius. Peserta Kegiatan Pendidikan dan
menyambut baik kegiatan diklat
“Setelah pulang nanti, Saudara punya Pelatihan Ekonomi Syariah angkatkan
ekonomi syariah di Arab Saudi.
Menurutnya, kegiatan seperti ini
tugas untuk menyebarkan ilmu yang
Saudara peroleh ke hakim-hakim yang terdiri dari: 2 orang Hakim Tinggi
III Tahun 2015 berjumlah 40 orang
sangat bermanfaat sekali untuk
lainnya yang belum ikut diklat ke pada Pengadilan Tinggi Agama, 3
meningkatkan kapasitas hakim
peradilan agama dalam penguasaan
Saudi,” katanya.
88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
M a wa r i t s wa a l - T i rka a t ) , d a n angkatkan III Tahun 2015, secara
Diklat Ekonomi Syariah
mengikuti serangkaian kegiatan dari
Manajemen Peradilan (Idaarah al- umum,memiliki tujuan yang sama
tanggal 10 April 2015 sampai dengan
'Amaliyah al-Qadlaiyyah). dengan angkatan-angkatan
tanggal 14 Mei 2015.Pemberangkatan
Materi-materi tersebut diajarkan s e be lumnya, yai tu untuk
peserta dari Jakarta ke Riyadh
pada sesi pagi hari, sedangkan materi meningkatkan kapasitas hakim di
dilaksanakan pada hari Jumat 10 April
pada sore hari (muhadlorohmasaiyah) bidang ekonomi syariah. Adapun
2015 Pukul 15.35 WIB. Kegiatan Diklat
bersifat pemahaman akidah, tauhid, secara spesifik, Sekolah Tinggi
dimulai sejak Minggu 12 April 2015
dan akhlak. Dari keseluruhan materi Peradilan telah menetapkan
s.d. Tanggal 6 Mei 2015. Selanjutnya,
melakukan perjalanan umrah pada 7- yang diberikan, transaksi bisnis tujuannya adalah sebagai berikut: a)
modern menjadi primadona para Mengkaji isu-isu mengenai hukum
13 Mei 2015. Kemudian kembali ke
peserta. Dosen yang berpengalaman transaksi keuangan perbankan
Jakarta pada Rabu 13 Mei 2015 dan
dan ahli di bidangnya, serta kajian syariah kontemporer, hukum keluarga
tiba di Jakarta pada Kamis 14 Mei 2015
mendalam tentang ekonomi syariah, kontemporer, serta metode
Pukul 11.00 WIB.
menjadi alasan bagi peserta betah penyelesaian sengketa dalam
Biaya Kegiatan Pendidikan dan
duduk di ruang pelatihan lantai tiga peristiwa konkret; b) Meningkatkan
Pelatihan Ekonomi Syariah angkatkan
Sekolah Tinggi Peradilan. kerjasama antara Universitas Islam Al- udara Jakarta-Riyadh-Madinah-Jedah- Antusias para peserta begitu Imam Muhammad Ibnu Suud, Riyadh,
III Tahun 2015 ini, baik transportasi
tinggi untuk memperdalam berbagai Saudi Arabia melalui Sekolah Tinggi
Jakarta, transportasi darat, dan
akomodasi para peserta selama
Peradilan, dengan Mahkamah Agung materi diklat tersebut, terutama
materi yang berkaitan dengan Republik Indonesia;
berada di Saudi Arabia, sepenuhnya
ditanggung oleh Kerajaan Saudi Arabia
ekonomi syariah. Tak ayal, saking Selanjuntya, c) Mengkaji tentang
melalui Sekolah Tinggi Peradilan,
hukum kewarisan dan pembagian
a n t u s i a s nya , p a ra d o s e n ya n g harta warisan melalui metode teori
Universitas Islam Al-Imam
memberikan materi sering dihujani dan praktik; d) Mengkaji hukum
Muhammad Ibnu Suud, Riyadh, Saudi
pertanyaan. Hal ini menjadikan pembuktian dan bukti permulaan
Arabia.
suasana belajar menjadi menarik kontemporer; e) Meningkatkan
karena ada interaksi antara dosen dan kapasitas peserta dengan wawasan
Materi Primadona
Materi Kegiatan Pendidikan dan
peserta.
dan keilmuan melalui metode teori
Selain materi yang telah dan praktik agar dapat berkontribusi
Pelatihan Ekonomi Syariah angkatkan
dijadwalkan tersebut, para peserta untuk kemajuan peradilan di
III Tahun 2015 ini difokuskan pada
juga mendalami perkembangan Indonesia; f) Mengkaji teori penemuan
ekonomi syariah yaitu: Transaksi
Bisnis Modern(al-Mu'amalaat al- ekonomi dan keuangan syariah di hukum dan teknik penyusunan
Saudi Arabia, model penyelesaian putusan; g) Meningkatkan kapasitas
Maaliyah al-Mu'aashirah), Metode
sengketa ekonomi syariah di Saudi peserta dalam dan kemampuan
Pembuktian dan Bukti Permulaan
Arabia dan analisis putusan ekonomi menyampaikan pengalaman.
(Thuruq al-Itsbaat wa al-Qaraain),
syariah yang dikeluarkan oleh Selama kurang lebih 40 hari, para
Problematika Hukum Keluarga Terkini
pengadilan setempat. peserta telah dijadwalkan oleh
(Nawazul fi Fiqh al-Usrah), Teori Akad
(Nadzariyah al-Aqd), Pembagian
Sekolah Tinggi Peradilan untuk |Edi Hudiata|
Warisan dan Harta (Qismah al-
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
PEMBERLAKUAN QANUN JINAYAT HINGGA FENOMENA CAMBUK ACEH
Masyarakat Aceh boleh berbangga, pasalnya pada Oktober 2015 mendatang Qanun
Nomor 6 Tahun 2014 akan diberlakukan efektif. Qanun yang dinilai sebagai hukum materil jinayat itu, sejak 22 Oktober 2014 telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bersama pemerintah daerah dan telah diundangkan dalam lembaran
Aceh Nomor 7 di tahun yang sama.
90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Sumber foto: www.metrotvnews.com
Mahkamah Syar'iyah Kutacane 6 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 bahwa
Berdasarkan ketentuan Pasal 75
pun sependapat, menurut Drs. H. Jufri
kasus, Mahkamah Syar'iyah Singkil 5 qanun jinayat secara otomatis berlaku
Ghalib, SH, MH, kewenangan absolut
kasus, Mahkamah Syar'iyah Banda efektif setahun sejak diundangkan
Mahkamah Syar'iyah dalam mengadili
Aceh dan Mahkamah Syar'iyah yaitu pada tanggal 23 Oktober 2015
perkara jinayat sudah diatur dalam
Takengon masing-masing 4 kasus, yang akan datang.
Qanun Nomor 10 Tahun 2002 tentang
Mahkamah Syar'iyah Jantho, Sinabang, Dalam acara seminar sehari yang
Peradilan Syariat Islam serta telah
dan Simpang Tiga Redelong masing- diadakan Mahkamah Syar'iyah Aceh
dirincikan dalam beberapa qanun
masing 2 kasus, dan Mahkamah pada tanggal 4 Agustus 2015 lalu,
yang telah terbit.
Syar'iyah Sabang hanya menangani Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh Drs.
“Hal-hal yang bersifat teknis
yustisial atau hukum acara jinayat
satu kasus maisir, sedangkan
Mahkamah Syar'iyah Tapaktuan, meyakinkan masyarakat Indonesia
H. Jufri Ghalib, SH, MH ingin
yang tidak diatur dalam qanun acara
Lhokseumawe, Blangkeujeren, dan bahwa aparat penegak hukum di Aceh
jinayat, para hakim tetap merujuk
Mahkamah Syar'iyah Calang tidak siap melaksanakan Qanun tersebut.
pada Kitab Undang-Undang Hukum
mendapatkan perkara apapun bidang Keinginan Mahkamah Syar'iyah
Acara Pidana (KUHAP), caranya
dengan mengharmonisasikan
jinayat.
direspon positif oleh Dinas Syariat
pelaksanaannya sesuai dengan asas-
Masih di tahun 2014, perkara maisir yang naik banding sebanyak satu perkara berasal dari Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh dan satu perkara khalwat dari Mahkamah Syar'iyah Takengon.
Masih sama dengan tahun lalu, sejak Januari hingga Juni tahun 2015, perkara maisir mendominasi sebanyak 28 kasus, menyusul perkara khalwat sebanyak 6 kasus, dan satu kasus untuk khamar. Mahkamah Syar'iyah Sigli masih menduduki peringkat atas sebanyak 9 perkara maisir yang diterima dan diputuskan, disusul Mahkamah Syar'iyah Meulaboh dan Mahkamah Syar'iyah
Islam Aceh, Kepolisian Daerah, dan
Jantho sebanyak 4 kasus maisir, Kejaksaan di Aceh. Empat instansi
asas syariat Islam,” tulis ketua
sedangkan Mahkamah Syar'iyah hukum itu, satu suara dalam
Mahkamah Syar'iyah Aceh dalam
Banda Aceh sebanyak 4 perkara menyikapi efektifitas pemberlakuan
rumusan hasil seminar.
khalwat telah diputuskan. Qanun Jinayat sesuai dengan tugas
Perkara Maisir Mendominasi
pokok dan fungsi masing-masing.
Mahkamah
Direktur Pusat Mediasi dan Konsultasi Hukum Al-Hikmah Aceh sekaligus
Berdasarkan data dari
inisiator seminar sehari bertajuk
Mahkamah Syar'iyah Aceh, sepanjang
“Evaluasi Kritis Implementasi Qanun
tahun 2014 lalu perkara maisir
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Jinayat
(perjudian) mendominasi meja hijau
dan Kesiapan Penegak Hukum di Aceh”
Mahkamah Syar'iyah di Aceh sebanyak
Drs. H. Soufyan M. Saleh, SH, MM
87 kasus, menyusul perkara khalwat
meyakini, bahwa baik masyarakat
sebanyak 8 perkara, dan khamar
maupun penegak hukum mampu
hanya satu perkara.
melaksanakan isi materi dalam Qanun
Dari jumlah 87 kasus maisir
Menurut Ketua Mahkamah Syar'iyah mantan Ketua PTA Medan tersebut,
Jinayat yang akan berlaku. Menurut
tersebut, Mahkamah Syar'iyah Sigli
Langsa, kebanyakan masyarakat Aceh kedudukan Qanun Nomor 6 Tahun
paling banyak menang ani dan
menyangsikan pelaksanaan qanun 2014 adalah sebagai hukum materil
menyelesaikan sebanyak 21 kasus,
tersebut akan berjalan efektif, karena jinayat, sedangkan Qanun Nomor 7
menyusul Mahkamah Syar'iyah
selama ini qanun yang telah terbit Tahun 2013 adalah hukum acara
Langsa 9 kasus, Mahkamah Syar'iyah
seperti qanun khomar, maisir dan jinayat.
Meureudu 8 kasus, Mahkamah
khalwat di beberapa daerah tidak Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh
Syar'iyah Bireuen dan Mahkamah
Syar'iyah Idi masing-masing 7 kasus,
berjalan efektif.
91
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
di tempat terbuka akibat tindakan tahun 2002 tentang pelaksanaan
“Sebagai contoh qanun nomor 11
ribu rupiah) sampai Rp1.400.000,-
pelanggaran hukum jinayat. Hal itu syariat Islam hampir dapat dikatakan
(satu juta empat ratus ribu rupiah).
disebabkan praktik hukuman cambuk tidak berjalan sama sekali. Di dalam
Menurut Zulkarnain Lubis, fenomena
di Aceh memang berbeda dengan di qanun tersebut dinyatakan bahwa
Eksekusi pencambukan khususnya di
Malaysia atau Pakistan. Menurut bagi seorang muslim yang tidak salat
daerah Langsa masih perlu banyak
Zulkarnain Lubis, cambuk di Malaysia jumat 3 kali berturut-turut dapat di
pembenahan, terutama masalah
benar-benar melukai, seorang yang hukum cambuk. Sifat tebang pilih atau
eksekusi di lapangan yang terkesan
kena cambuk akan mengalami proses hukum yang tajam ke bawah terasa
tidak dikelola secara profesional.
penyembuhan cukup lama bahkan sekali karena hampir 99 percent
“Sebagai contoh yang terjadi di
berbulan-bulan, sedangkan hukuman terpidana yang kena hukuman
lapangan, eksekusi cambuk dihadiri
cambuk di Aceh hanya memberikan cambuk adalah masyarakat kalangan
oleh masyarakat yang belum berumur
18 tahun, tidak dihadiri oleh hakim
efek malu.
bawah,” tulis Drs. Zulkarnain Lubis,
“Sebagaimana diatur di dalam MH dalam surat elektronik kepada
Pengawas dari Mahkamah Syariyah,
Peraturan Gubernur Nomor 10 tahun redaktur pada Sabtu 15 Agustus 2015.
jarak antara pengunjung dan tempat
2 0 0 5 te n t a n g p e t u n j u k te k n i s Mengamati data perkara jinayat yang
pencambukan yang terlalu dekat
pelaksanaan Uqubat cambuk sehingga masuk Mahkamah Syar'iyah Aceh
sehingga terkesan semrawut,
tidak melukai tetapi lebih kepada sepanjang tahun 2014, para terpidana
terpidana tidak dapat dieksekusi
memberikan efek malu kepada dari kalangan berpenghasilan rendah,
karena sudah tidak berada di tempat
masyarakat. Penulis menilai cambuk seperti tukang becak, mocok-mocok,
dan lain sebagainya” tulis mantan
Aceh lebih syar'i dibanding dengan pekerjaan tidak tetap bahkan ada yang
wakil ketua PA Sibolga.
praktik cambuk di negara lain. Karena hanya ibu rumah tangga biasa.
Meskipun demikian, secara
memang praktik hukum cambuk di Perbuatan maisir tersebut adalah
keseluruhan upaya penegakan hukum
zaman Rasulullah dan sahabat tidak maisir kelas bawah dengan jumlah
Jinayat di seluruh Aceh dan khususnya
kota Langsa telah mempersempit terlalu keras dan tidak pula terlalu taruhan minimal Rp.54.000,- (lima
lembut,” tulisnya di akhir surat puluh empat ribu rupiah) dan
ruang gerak pelaku tindakan jarimah.
Masyarakat kalangan terdidik dapat
elektronik.
maksimal Rp700.000,- (tujuh ratus
dipastikan sangat takut jika dicambuk
|Alimuddin|
92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Judul Buku :
Kedudukan Hukum Anak Luar Kawin Dalam Perspektif Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010
Penulis :
Dr. I Nyoman Sujana, S.H., M.Hum.
Peresensi:
Ilman Hasjim, S.H.I., M.H.
Penerbit :
Aswaja Pressindo
Tahun :
I, Januari 2015
Tebal :
xiii, 267 halaman
RATIO LEGIS ANAK LUAR KAWIN
M Anak (Convention on the Right of Child) Semangat prinsip-prinsip di atas juga dan pemenuhan hak-hak anak masih
ajelis Umum Perserikatan
Hingga keluarnya Undang- Bangsa-Bangsa (PBB)
the best interest of the child, (4) the
Undang Perlindungan Anak di atas, mengesahkan Konvensi Hak
right to life, survival, and development,
dan (5) respect for the views of the child.
sampai sekarang kesejahteraan anak
dan kemudian berlaku sebagai hukum ikut mengilhami lahirnya Undang- jauh dari harapan. Termasuk anak internasional. Dalam Konvensi ini
Undang Nomor 23 Tahun 2002
yang lahir di luar perkawinan yang sah telah melahirkan 5 (lima) prinsip
sebagaimana telah diubah dengan
perlindungan anak, yaitu (1) active
atau biasa disebut dengan “anak luar protection, (2) nondiscrimination, (3)
Undang-Undang Nomor 35 Tahun
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Medio Februari 2012, Mahkamah
di atas sudah sangat bertentangan
dengan hukum yang berlaku di berada lebih lemah, maka pihak hukum yang mengejutkan banyak
marjinal tersebut harus mendapat pihak. Putusan Nomor 46/PUU- Pancasila (hal. 14).
Indonesia yang berdasar atas
perlindungan negara dalam bentuk VIII/2010 terkait pengakuan terhadap
instrumen hukum dan peraturan kedudukan hukum bagi anak luar
Menurut Pasal 42 Undang-
perundang-undangan (hal. 180). kawin, namun tidak mengatur secara
Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Putusan MK pada dasarnya tidak jelas kedudukan serta hak-haknya. Di
Perkawinan, yang dimaksud anak sah
mengubah status anak luar kawin dalam putusan tersebut tidak
adalah anak yang dilahirkan dalam
menjadi anak sah. Sekalipun putusan memberi batasan yang pasti tentang
atau sebagai akibat perkawinan yang
itu menyatakan adanya hubungan pengertian anak luar kawin dimaksud,
sah. Sedang untuk terminologi anak
perdata antara anak luar kawin apakah termasuk anak hasil
luar kawin tidak diatur secara jelas.
dengan ibu dan bapaknya serta perzinahan, anak sumbang, ataukah
Namun dari ketentuan bunyi pasal di
keluarga ibu dan bapaknya. Keduduk- anak hasil dari perkawinan di bawah
atas, berdasarkan logika argumentum
an anak luar kawin berbeda dengan tangan, sehingga masih terdapat
a contrario, anak yang dilahirkan di
anak sah, karena kedudukan ini akan norma yang kabur.
luar perkawinan disebut sebagai anak
berimplikasi pada pewarisan yakni Beranjak dari adanya ketidak-
luar kawin (hal. 56).
adanya perbedaan pembagian jelasan aturan tentang hak-hak
Makna kawin di bawah tangan
warisan anak luar kawin dan anak sah keperdataan anak luar kawin dan
cukup dekat dengan istilah
perkawinan yang kerap terjadi di
(hal. 236).
batasan tentang anak luar kawin
Terlepas adanya pro kontra, masih sangat luas, maka I Nyoman
kalangan umat Islam Indonesia. Hal ini
dalam literatur Islam Indonesia, Sujana menulis buku ini dengan
terasa wajar, karena sebagian
makna nikah bawah tangan cukup meneliti mengenai anak luar kawin
m a s ya ra k a t M u s l i m m e ya k i n i ,
beragam. Selain seperti dimaksud yang lahir sebagai akibat dari
perkawinan yang telah cukup rukun
penulis, juga mencakup mereka yang perkawinan di bawah tangan.
dan syarat, maka bisa dinyatakan sah.
melakukan pernikahan pertama, tapi Perkawinan tersebut dilakukan oleh
Meskipun perkawinan itu tidak
tidak tercatat. Sekadar catatan, agar ayah biologisnya yang masih terikat
memiliki kekuatan hukum tertulis.
tidak mempersempit makna adanya tali perkawinan sah dengan isterinya,
Fenomena yang tampaknya dianggap
anak luar kawin akibat perkawinan dan isteri tersebut tidak menyetujui
lumrah, karena mayoritas penduduk
b awa h ta n ga n . Ka re n a a d a nya suami untuk berpoligami.
Indonesia beragama Islam. Kebijakan-
implikasi hukum lain, perlu kehati- Sebagai seorang akademisi juga
kebijakan hukum yang dibuat dan
hatian dalam menelaah arti kawin di praktisi (advokat), penulis cukup
d i u n d a n g ka n ( m a s i h ) te t a p
mengakomodir kepentingan umat
bawah tangan.
mumpuni menganilisis persoalan di
Meskipun demikian, hasil atas. Kapasitas sebagai ahli hukum
Islam. Termasuk di dalamnya undang-
penelitian yang kini menjadi sebuah perdata dan hukum waris Universitas
undang tentang perkawinan.
buku teks, memberi khazanah baru Warmadewa, Denpasar, kemudian
Ajaran agama tentang perkawin-
dalam hukum keluarga tanah air, coba dikembangkan penulis dalam
an, tidak jarang sangat mempengaruhi
khususnya dalam membahas uraian disertasi yang sudah lolos uji.
aturan perkawinan yang dibuat
kedudukan hukum anak luar kawin. Melalui telaah filosofis, teori-teori
sebuah negara. Misalnya, dalam
Dan, bagi pembaca, karya I Nyoman hukum, serta konsep yang lugas dan
sejarah Perancis, yang sebagian
Sujana ini menarik untuk dijadikan sederhana, ia mencoba menawarkan
rakyatnya memeluk agama Katholik,
bahan bacaan dan diskusi oleh hubungan perdata antara anak luar
dan cerai tidak diperbolehkan. Maka
segenap praktisi maupun akademisi. kawin dengan ayah biologisnya.
hukum yang mengatur perkawinan
Terlebih penulis melihatnya dari Putusan MK diakui telah
juga tidak memperbolehkan cerai. Hal
perspektif berbeda dalam menelaah menciptakan adanya pro dan kontra
tersebut dimasukkan dalam bidang
persoalan anak luar kawin. dari berbagai pihak, baik akademisi,
openbaar orde atau ketertiban umum
Di samping itu, karena putusan para praktisi hukum, agamawan,
yang tidak boleh dilanggar (hal. 132).
MK adalah final dan mengikat, maka maupun di dalam masyarakat Muslim.
Kedudukan anak luar kawin yang
dalam mengambil kesimpulan hukum Bagi yang pro, putusan di atas
lahir dari perkawinan di bawah tangan
terkait kedudukan anak luar kawin dinyatakan sebagai terobosan hukum
oleh ayah biologis yang masih terikat
dan segala implikasi hukum yang sangat mulia. Sedang bagi yang
perkawinan sah dengan isterinya,
materiilnya, hakim dapat memberi kontra, jelas putusan tersebut
nampaknya belum mendapatkan
s o l u s i h u ku m ya n g re s p o n s i f . dianggap sebagai norma yang akan
keadilan di negara yang berdasar atas
Termasuk bisa menghilangkan adanya melegalkan perzinahan, perselingkuh- sangat lemah. Ditinjau dari teori
hukum. Posisi anak luar kawin masih
kekaburan norma atas kedudukan an, dan hubungan suami isteri yang
hukum anak luar kawin. tidak sah lainnya. Hal mana, perilaku
perlindungan hukum, dalam suatu
94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Tiga Generasi Peradilan Agama
Oleh: Abdul Manaf
S kendaraan dinasnya. Dia juga tanpa didampingi
uatu ketika, seorang mantan pejabat menghadiri sebuah acara. Dia tidak lagi datang dengan mobil sedan mewah yang dulu jadi
sopir pribadi dan ajudan. Dia datang seorang diri, dengan menenteng tas sendiri.
Tidak tersedia kursi khusus untuknya. Dia yang dulu selalu duduk di depan, sekarang harus duduk di belakang, berbaur dengan yang lain. Tidak hanya itu, orang-orang dalam acara itu seperti tidak pernah kenal mantan pejabat itu. Menyapa pun tidak. Seakan-akan mantan pejabat itu sejenis barang kadaluarsa yang tak berguna.
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015
Sampai acara selesai, namanya tidak pernah Ketiga generasi itu memiliki kelebihan dan disebut-sebut. Orang-orang pun enggan datang
kekurangan masing-masing.
menghampirinya, apalagi mengajaknya bercakap-cakap, Seorang pemimpin dari generasi sahabat belum meskipun mereka tahu betul, dulu pejabat itu sangat
tentu cocok jadi pemimpin di era tabiit tabiin. Sebaliknya, berkuasa dan para bawahan selalu mengerubutinya.
seorang pemimpin dari generasi tabiit tabiin belum tentu cocok jadi pemimpin di era sahabat.
Agama kita mengajari kita untuk bersikap takzim kepada orang tua, sesepuh dan guru kita. Sikap hormat itu Peristiwa itu pernah saya lihat sendiri. Namun itu
***
tidak semata-mata dilandasi oleh ada atau tidaknya tidak terjadi di lingkungan peradilan agama. Tidak juga
jabatan yang melekat padanya. Penghormatan itu lebih melibatkan warga peradilan agama.
karena kita, secara pribadi dan lembaga, berutang budi Saya merasa ada yang janggal di situ. Bagaimanapun
padanya. Tanpa jerih payah generasi terdahulu, tidak juga, meskipun sudah tidak lagi punya jabatan penting
akan ada kejayaan yang dialami generasi sekarang. dan strategis, dia tetaplah seorang hamba Allah yang
Selaras dengan itu, dalam masyarakat kita ada pernah berjasa pada institusi. Tidak elok dia
filosofi "mikul dhuwur mendem jero". Maksudnya, apa- diperlakukan seperti itu.
apa yang baik dari sesepuh kita, mari kita teladani dan Soal fasilitas dan protokoler, itu urusannya negara.
kita ungkapkan ke mana-mana. Di sisi lain, apa-apa yang Tapi soal kepedulian dan keramahtamahan, itu urusan
buruk dari sesepuh kita, tidak perlu kita ikuti dan mari kita. Karena itu, meskipun seseorang tidak lagi
kita tutup serapat-rapatnya. punya jabatan dan tidak punya kekuasaan
Kadang-kadang, ketika menghadapi untuk menentukan karir kita, bukan
persoalan tertentu, generasi muda kurang berarti dia tidak perlu kita pedulikan.
Tapi soal kepedulian “ muda cenderung ingin segalanya
menghargai generasi tua, bahkan Kita akui, sesungguhnya, di
kadang menyepelekan. Mereka lupa, lingkup apapun, selalu ada
Soal fasilitas dan protokoler, orang tua pernah muda, tapi orang
itu urusan kita. “
kesenjangan antargenerasi. muda belum pernah tua. Biarpun begitu, idealnya setiap
itu urusannya negara.
Itu bisa terjadi karena generasi generasi memperlakukan
generasi sebelumnya dengan berlangsung serba cepat, serba selayak-layaknya.
dan keramahtamahan,
instan. Sebaliknya, generasi tua Di lingkungan peradilan
cenderung lebih bijaksana dengan agama, jika kita menganalogikan
menimbang maslahat dan dengan generasi pasca Rasulullah
mudharatnya. SAW, maka kita akan menemukan tiga
Antara generasi muda dan generasi.
generasi tua harus ada tali penghubung. Pertama, generasi sahabat. Mereka
Ada silaturrahmi. Ada kesinambungan adalah sesepuh-sesepuh peradilan agama yang
p e m i k i ra n d a n s e m a n ga t u n t u k te r u s seluruhnya sudah purnabhakti, bahkan kebanyakan
memajukan lembaga. Karena itu, generasi muda harus sudah kembali ke sisi Allah SWT. Mereka tahu dan
menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya merasakan betul pasang-surut eksistensi peradilan
dari generasi tua. Jangan lupa pula untuk membiasakan agama. Mereka berjuang dengan pikiran, tenaga, juga
diri mendoakan generasi tua agar senantiasa sehat dan harta benda. Mereka tidak sempat menikmati buah
dapat terus mengabdi dan berkarya, meskipun di luar perjuangan itu.
lingkup peradilan agama.
Kedua, generasi tabiin. Mereka adalah orang tua- Jika kebetulan berjumpa dalam sebuah acara, orang tua kita yang sebagian masih menjabat dan
hendaknya generasi muda lebih peka untuk terlebih mengabdi, namun sebagian lainnya telah purnabhakti.
dahulu bertegur sapa, mengucapkan salam dan Mereka penerus langsung generasi sahabat. Mereka
mendampinginya jika diperlukan. Jangan pernah merasakan pahitnya perjuangan, sekaligus mencicipi
menganggap mereka sejenis barang kadaluarsa yang tak manisnya hasil perjuangan.
berguna.
Ketiga, generasi tabiit tabiin. Kebanyakan dari kita Dengan maupun tanpa jabatan, para sesepuh kita tergolong generasi ini. Kita tidak ikut merasakan
adalah orang-orang mulia. Dengan memuliakan mereka, susahnya perjuangan, tapi justru merasakan buah
insya Allah kita akan tertular menjadi orang mulia pula. perjuangan. Sisi negatifnya, kita jadi kurang tahan banting
Akhirnya, kita mesti ingat ungkapan lama: setiap orang dan gampang mengeluhkan ini-itu.
ada masanya dan setiap masa ada orangnya. (*)
96 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015