Mengenal Hukum Keluarga Islam

PEMBARUAN

HUKUM KELUARGA

MELALUI PERADILAN AGAMA

W terdengar dalam diskusi hukum Badan

acana pembaruan produk perundang-undangan di bidang perkawinan santer

Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI yang lalu. Sebelumnya, wacana tersebut hanya topik bahasan di kalangan hakim peradilan agama di jejaring sosial saja. Salah satu isu yang muncul adalah menjadikan sejumlah putusan hakim peradilan agama referensi bagi pembaruan hukum keluarga di Indonesia.

Pengadilan Agama sebagai peradilan tingkat pertama seringkali diidentikan sebagai garda depan Mahkamah Agung, sedangkan Pengadilan Tinggi Agama diidentikan dengan kawal depan Mahkamah Agung. Hal ini mengandung makna bahwa Pengadilan Agama mempunyai peranan penting sebagai wajah terdepan penegakkan hukum dan keadilan di negeri ini. Menurut Satjipto Rahardjo (1996:207), terjadi fenomena hukum yang unik pada Pengadilan Agama di mana sebagian besar peranannya sebagai peradilan keluarga, meskipun sebelumnya tidak didesain untuk tugas tersebut. Dengan kondisi obyektif ini, maka peradilan agama menjadi titik sentral

ress.c om

utama pengembangan hukum

n90.w ordp

keluarga Islam di Indonesia.

: ww w.sober

Sumber foto

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Kilas Balik Sejarah Peranan PA

Dari sudut pandang sejarah, secara yuridis peranan pengadilan agama terlihat sejak tahun 1882 dengan keluarnya Staatsblad Nomor 152 tentang pembentukan Pengadilan Agama di Jawa dan Madura. Cikal bakal lahirnya staatsblad tersebut adalah kewenangan yang diberkan oleh Belanda kewenangan kepada Pengadilan Agama (Priesterraden) u n t u k m e n a n g a n i s e n g ke t a pernikahan dan pembagian harta benda berdasarkan Staatsblad 1835 Nomor 58 (A.Qadri Azizy:2002,139).

penyelesaian sengketa dan pemberian

agama. Pada tahun 1974 terjadi

kewenangan kepada peradilan agama

keberanjakan hukum Islam, di mana

dalam menyelesaikan sengketa hak

hukum keluarga yang berada dalam

Sejauh ini peranan peradilan kitab-kitab fikih dapat ditemukan

milik jika sengketa tersebut terjadi

antara orang-orang Islam.

pada Undang-Undang Nomor 1 tahun

agama di Indonesia jauh 1974 jo Peraturan Pemerintah Nomor

Sejauh ini peranan peradilan

agama di Indonesia jauh lebih

9 tahun 1975. Meskipun undang-

lebih progresif dibandingkan progresif dibandingkan dengan undang ini bukan sebagai hukum

dengan lembaga sejenisnya Islam, tetapi secara materiil berasal

lembaga sejenisnya yang berada di

negera-negara berpenduduk

dari hukum Islam. Hukum perkawinan

yang berada di negera-negara ini baru secara tegas mendapat

mayoritas muslim. Produk hukum

ya n g d i h a s i l ka n o l e h l e m b a ga

sentuhan hukum Islam pada tahun

berpenduduk mayoritas

peradilan agama telah menunjukkan

1991 dengan lahirnya KHI yang

muslim. legalitasnnya didasarkan pada

bahwa hukum Islam tidak hanya

dihasilkan lewat ijtihad para ulama

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun

tetapi juga oleh para hakim lewat

1991. Selain mengatur tentang hukum

putusannya. Sebagaimana dikemuka-

perkawinan, KHI juga mengatur waris

kan oleh M. Atho Mudzhar (2000:91),

dan wakaf.

Legalitas KHI yang didasarkan nya teori receptie dari Cristian Snouck

Sejalan dengan berkembang-

bahwa hukum Islam dapat ditemukan

pada Instruksi Presiden tidak Hurgronje, sejak tahun 1937 terjadi

di empat tempat yang berbeda yaitu

menyurutkan para hakim dalam reduksi kewenangan peradilan agama.

kitab-kitab fikih, fatwa-fatwa ulama,

mengimplementasikannya di setiap Perkara yang menyangkut waris, hibah

undang-undang dan putusan

putusan baik tingkat pertama, banding dan wasiat menjadi kewenangan

pengadilan. Progresifitas lembaga

maupun kasasi. Nam paknya peradilan umum (Manan, 2012:301).

peradilan agama ternyata mampu

pandangan Attamimi (1996:155) Adapun di luar Jawa dan Madura,

mereposisi putusan-putusan

terhadap kedudukan KHI perlu Pengadilan Agama masih mempunyai

pengadilan atas hukum Islam lainnya

dijadikan pedoman, bahwa KHI kemungkinan untuk memeriksa

yang telah berkembang lebih dulu

bukanlah sebagai bagian dari hukum sengketa waris dan wakaf.

(kitab fikih, fatwa ulama dan undang-

tertulis dalam struktur perundang- Pada tahun 1989 (dengan

undang). Menurut Manan (2005:199),

undangan di Indonesia, tetapi lahirnya Undang-Undang Nomor 7

kenyataan ini disebabkan materi fikih

kedudukannya sebagai hukum tidak tahun 1989), kewenangan sengketa

seringkali tidak sesuai dengan kasus

tertulis.yang diakui dalam sistem waris dan wakaf yang sempat hilang

yang diajukan ke pengadilan

hukum di Indonesia dapat mengisi sejak tahun 1937 muncul kembali

sementara itu pengaturan dalam

kekosongan hukum bagi masyarakat menjadi kewenangan peradilan

undang-undang cenderung tidak

muslim Indonesia. Oleh karenanya agama. Kewenangan tersebut

lengkap, sehingga wajar jika putusan

meskipun instruksi presiden saat ini ditegaskan kembali pada revisi

pengadilan mempunyai posisi penting

tidak termasuk dalam struktur pertama undang-undang peradilan

dalam pembaharuan hukum Islam.

peraturan perundang-undangan agama di tahun 2006 dengan

Dalam catatan sejarah, hukum

ternyata tradisi hukum di Indonesia menghapuskan pilihan hukum (choice

Islam yang terdapat dalam peraturan

telah mengakuinya sebagai salah satu of porum antara PA atau PN) dalam

perundang-undangan berkembang

cukup lambat bila dibandingkan

sumber hukum materiil hukum Islam

dengan produktifitas peradilan

(Abdul Gani Abdullah, 1994:62).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Perangkat Hukum Pembaruan

sebagai struktur hukum telah

perempuan menghijab saudara.

Hukum Keluarga pada Peradilan

menjalankan tugasnya sebagai bagian

Ketentuan ini menghapus

Agama

dari kekuasaan kehakiman untuk

ketentuan waris dalam fikih

sunni. Perubahan hukum waris Meminjam istilah yang

menegakkan hukum dan keadilan di

ini cenderng mengikuti pendapat dipergunakan Roscoe Pound, hukum

bidang hukum keluarga. Hakim

Ibnu Abbas yang diikuti oleh sebagai salah satu alat rekayasa sosial

peradilan agama sebagai penegak

mazhab Syi'ah. Hasil penelitian law as tool of social engineering, pada

hukum adalah ujung tombak dalam

Sugiri Permana menunjukkan lembaga peradilan agama ditemukan

membangun hukum keluarga. Budaya

dalam penyelesaian waris yang beberapa perangkat hukum yang

masyarakat Islam di Indonesia juga

dilakukan atas dasar sukarela digunakan untuk melakukan

sangat positif merespon perkembang-

(dalam bentuk penetapan perubahan hukum keluarga. Uniknya

an hukum yang dihasilkan oleh hakim

pengadilan), sebagian hakim perangkat hukum ini tidak muncul

peradilan agama berupa perangkat

masih mendudukan saudara sebagai bagian dari struktur tata urut

hukum.

sebagai ahli waris bersama-sama peraturan perundang-undangan

dengan anak perempuan. tetapi lebih sebagai tradisi hukum yang berkembang pada peradilan

• Hilangnya hak pengasuhan anak agama.

Harus diakui, UU Perkawinan

bagi ibu yang murtad (putusan Sejauh ini, ukuran tingkat

MARI Nomor:210K/AG 1996). keberhasilan pembangunan hukum

sebagai salah satu rujukan

Ketentuan ini secara materiil selalu saja dilihat dari segi jumlah

cenderung mengedepankan fikih produk hukum (legislasi) yang telah

hakim peradilan agama

klasik bila dibandingkan dengan dihasilkan oleh lembaga yang berhak

dalam memutuskan perkara

perkembangan hukum saat ini. mengesahkan undang-undang

hukum keluarga, sepatutnya KHI sendiri hanya mengatur hak

(legislatif). Sirajuddin (2008 : 122) pengasuhan anak di bawah umur menyimpulkan bahwa hukum yang

(12 tahun) bagi ibu kandungnya, berlaku saat ini sangat dipengaruhi

memiliki peran besar

sehingga pengaturan oleh oleh kekuatan politik, paling tidak

sebagai alat rekayasa sosial.

yurisprudensi dipandang sebagai dapat dilihat dalam aspek politik

pelengkap dari KHI. Di sisi lain, hukum nasional. Demikian pula halnya

ketentuan tersebut merupakan dengan hukum Islam di Indonesia, ia

terobosan hukum yang senantiasa berada dalam pengaruh

kontroversi karena bertentangan kekuatan politik. Oleh karena itu,

dengan UndangUndang Nomor konfigurasi pembentukan hukum

39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi keluarga Islam di Indonesia selalu

Lawrence M. Friedman (2013 :

Manusia Pasal 51 ayat (2) di diiringi dengan vested interest politik.

16) merinci bahwa baik struktur

mana setelah putusnya Harus diakui, UU Perkawinan

hukum berupa lembaga peradilan

perkawinan, seorang wanita sebagai salah satu rujukan hakim

agama maupun substansi hukum

mempunyai hak dan tanggung peradilan agama dalam memutuskan

putusan hakim, keduanya diperlukan

jawab yang sama dengan mantan perkara hukum keluarga, sepatutnya

dan sangat erat sebagai ouput dari

suaminya atas semua hal yang memiliki peran besar sebagai alat

sebuah sistem hukum. Perangkat

berkenaan dengan anak-anaknya. rekayasa sosial. Namun peran ini

hukum tersebut terdiri dari

yurisprudensi (putusan MARI yang

dapat berjalan atau tidak sangat

• Perluasan pemberian wasiat tergantung dan dipengaruhi oleh

telah diikuti oleh putusan-putusan

wajibah. Menurut Pasal 209 KHI, paradigma dan tindakan para penegak

lainnya), Peraturan Mahkamah Agung

wasiat wajibah diberikan kepada hukum, dan di sinilah letak signifikansi

(Perma) dan Rapat Kerja Nasional

anak angkat atau orang tua analisis legal structure.

(Rakernas) serta Keputusan Ketua

angkat. Berdasarkan Jika mengacu pada teori

Mahkamah Agung.

yurisprudensi Mahkamah Agung struktur hukum, paling tidak ada tiga

1. Yurisprudensi

RI, wasiat wajibah juga diberikan alasan diperlukan perangkat untuk

• Kedudukan anak perempuan

kepada anak tiri dan ahli waris produk peradilan agama berguna

memperkuat argumentasi bahwa

yang menghilangkan hak waris

non muslim (Putusan MARI dalam pembaruan hukum keluarga di

saudara (Putusan Mahkamah

Nomor: 59K/AG/2001 tanggal Indonesia. Tiga hal tersebut yaitu;

Agung Nomor 86K/AG/1994

8 Mei 2002). Perluasan wasiat struktur hukum, substansi hukum, dan

tanggal 20 Juli 1995). Beberapa

wajibah ini berimplikasi secara budaya hukum. Peradilan agama

yurisprudensi Mahkamah Agung

menunjukkan bahwa anak

hukum :

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Pertama, menunjukkan kedekatan

terlebih dahulu akan dilakukan

hubungan emosional (anak/orang

mediasi.

tua angka, anak tiri) kepada pewaris sebagai salah satu

Perma ini telah mereposisi lembaga

Jika mengacu pada teori

landasan diberikan hak untuk

h a ka m d a l a m h u ku m I s l a m .

menikmati harta tirkah melalui

Sebelum lahirnya Perma, hakam

struktur hukum, paling tidak

lembaga wasiat wajibah. Hal ini

menjadi bagian penting dalam

ada tiga alasan diperlukan

jelas berbeda dengan ketentuan

penyelesaian perkara perceraian

waris dalam fikih klasik yang hanya

terutama perceraian atas dasar

alasan syiqoq. Kedudukan lembaga perangkat untuk memperkuat

memberikan hak waris atas dasar

hubungan nasab, perkawinan dan

hakam selain didasarkan atas Al-

argumentasi bahwa produk

wala' (memerdekakan hamba

Quran (4:35) sebagai sumber yang

peradilan agama berguna

sahaya).

otoritatif juga didasarkan atas

Kedua, meniadakan diskualifikasi

ke t e n t u a n U n d a n g - U n d a n g

dalam pembaruan hukum

ahli waris karena perbedaan

Peradilan Agama (Pasal 76). Pada

keluarga di Indonesia.

a g a m a . Ke t e n t u a n i n i t e l a h

saat ini, lembaga mediasi telah

mendobrak pilar hukum waris

“mengalahkan” “tradisi” hakam

dalam fikih klasik dan KHI. Dengan

yang telah dibangun oleh hukum

diberikannya hak kepada ahli waris

Islam.

non muslim untuk menikmati harta waris melalui wasiat wajibah,

perceraian adalah suatu keharusan secara tidak langsung menghilang-

3. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

baik cerai talak atau cerai gugat dan kan mani' al-irtsi / penghalang hak

d a n Ke p u t u s a n M a h k a m a h

perkara tersebut diperiksa secara waris karena berbeda agama.

Agung

Rakernas sering kali menghasilan

contraditoir ataupun verstek.

beberapa perubahan dan terobosan

Ketentuan ini sebagai wujud

2. Peraturan Mahkamah Agung

hukum, baik yang berkenaan

paradigma baru hukum keluarga di

(Perma)

Indonesia. bertentangan dengan Diantara Perma yang berimplikasi

dengan hukum formil maupun

hukum acara dan fikih Islam. Dalam p a d a p e r ke m b a n g a n h u k u m

materiil. Hasil rakerna kemudian

hukum acara perdata, saksi keluarga adalah Perma Nomor 1

dituangkan dalam Keputusan

merupakan bagian dari alat bukti, Tahun 2008 tentang mediasi.

Mahkamah Agung Nomor:

tetapi alat bukti tersebut tidak Dengan ketentuan ini, mediasi

KMA/032/ SK/IV/2006 (Buku II).

diperlukan lagi manakala pihak menjadi bagian penting dalam

Diantara hasil rakernas yang

lawan tidak hadir (verstek). Dalam s e t i a p p e m e r i ks a a n p e rka ra

berhubungan erat dengan hukum

hukum Islam, saksi tidak menjadi perdata court annexed mediation.

keluarga adalah pemeriksaan saksi

syarat untuk melakukan Demikian halnya dengan perkara

dalam perkara perceraian serta

perceraian, bahkan suami yang perceraian, setiap pemeriksaan

pembatasan ahli waris pengganti.

menceraikan istrinya secara empat perkara perceraian, sebelum

mata berakibat jatuhnya talak pemeriksaan pokok perkara

Berdasarkan hasil rakernas tahun

1998, pemeriksaan saksi dalam

suami tersebut.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Hasil rakernas lainnya yang Komponen yang dimaksudkan berhubungan dengan hukum acara

dalam upaya modernisasi hukum adalah pemisahan antara perkara

keluarga adalah bahwa proses perceraian dengan perkara harta

modernisasi hukum keluarga bersama. Berdasarkan Pasal 66 UU

sejatinya tidak hanya berada di tangan Peradilan Agama, perkara harta

Pada tahun 2010, terjadi

lembaga legislatif, tetapi dalam bersama dapat dikumulasi dengan

perubahan mendasar

lembaga peradilan yang juga memiliki harta bersama, akan tetapi

kewenangan untuk menciptakan Mahkamah Agung telah merubah-

terhadap pengaturan

hukum yang lebih adil di masyarakat. nya dan “mengharuskan” adanya

ahli waris pengganti.

pemisahan perkara harta bersama

Berdasarkan Pasal 185 KHI,

|Sugiri Permana, Alimuddin, Achmad Cholil|

dengan perceraian.

tidak ada batasan

Daftar Pustaka:

Mahkamah Agung berpendapat

Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum bahwa seringkali perkara

mengenai garis keturunan Keluarga Indonesia, Sinar

perceraian kumulasi dengan harta Grafika, Jakarta, 2013. bersama diselesaikan hingga

A. Qadri Azizy, Eklektisisme Hukum tingkat kasasi, padahal senyata-nya

yang dapat menjadi

ahli waris pengganti. Nasional Kompetensi Antara

para pihak tidak keberatan dengan Hukum Islam dan Hukum perceraian. Proses yang berlarut-

Umum (Yogyakarta: Gama larut tersebut hanya untuk

Media, 2002). menyelesaikan harta bersama saja.

A.Hamid Attamimi, “Kedudukan KHI dalam Sistem Nasional (Suatu

Jauh sebelum Mahkamah Agung Tinjauan dari Sudut Teori

dan cucu serta cicit laki-laki. Di

berpendirian seperti di atas, Satria Perundang-undangan di

Indonesia tidak ada batasan,

Effendi Zein, mempunyai pemikiran Indonesia)” dalam Amrullah

bahkan untuk pihak saudara pun

brilian tentang pemisahan harta Ahmad, Dimensi Hukum Islam

dapat di-berlakukan ahli waris

bersama dengan perkara Dalam Sistem Hukum Nasional

pengganti. Berdasarkan Rakernas

perceraian. Menurutnya, kumulasi (Jakarta:Gema Insani, 1996).

Banjarmasin tahun 2010, ahli waris

perceraian dengan harta bersama Abdul Gani Abdullah, Pengantar

pengganti pengganti dibatasi hanya

tidak sejalan dengan norma hukum Kompilasi Hukum Islam dalam

untuk cucu saja artinya cicit tidak

Islam, karena dalam pandangan Tata Hukum.

dapat menempati sebagai ahli waris

hukum Islam pasangan suami istri Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum

pengganti demikian pula anak/cucu

(roj'i) yang telah bercerai masih Perdata Islam di Indonesia

saudara tidak dapat menggantikan

terikat oleh perkawinan sebelum (Jakarta: Kencana, 2008) istri melewati masa iddah.

orang tuanya (saudara pewaris).

Indonesia Cet ke I (Jakarta:

Sebaliknya, jika masih dalam masa Gema Insani Press, 1994).

Menurut Ahmad Tholabi

iddah dan salah satunya meninggal M. Atho Mudzhar, Membaca

Kharlie (2013: 305), hukum keluarga

dunia, maka satu sama lain saling Gelombang Ijtihad: Antara

tidak bisa dilihat secara monolitik,

mewarisi. Dengan analogi hukum Tradisi dan Liberasi.

tetapi dengan banyak sudut pandang

tersebut, maka menurut Satria Satjipto Rahardjo, “Pengadilan Agama

dan pendekatan, mengingat

Effendi, pemeriksaan perkara sebagai Pengadilan Keluarga”

keragaman masyarakat Indonesia juga

perceraian (terutama cerai talak) dalam Amrullah Ahmad,

menjadikan upaya unifikasi tidak

harus dipisahkan dari perkara harta Dimensi Hukum Islam Dalam

semudah dalam masyarakat yang

bersama. Sistem Hukum Nasional

homogen. Demikian pula dengan

kesadaran hukum masyarakat,

(Jakarta: Gema Insani, 1996).

Pada tahun 2010, terjadi perubahan Satria Effendi M. Zein, Problematika

ternyata tidak berdiri sendiri, tetapi

mendasar terhadap pengaturan ahli Hukum Keluarga Islam

juga terkait dengan struktur dan

waris pengganti. Berdasarkan Pasal Kontemporer Analisis

substansi hukum. Ketiganya saling

185 KHI, tidak ada batasan Yurisprudensi dengan

mempengaruhi dan membentuk satu

mengenai garis keturunan yang Pendekatan Ushuliyah (Jakarta:

tindakan sosial dan selalu

dapat menjadi ahli waris pengganti. Kencana, 2005).

m e m p ro d u ks i , s e h i n g ga d a l a m

Sebagai perbandingan, di Mesir Lawrence M. Friedman, The Legal

praktiknya ketika salah satu aspek

yang memberlakukan wasiat Sy s t e m A S o c i a l S c i e n c e

tidak mampu melakukan fungsinya

wajibah (di Indonesia mengguna- Perspective, diterjemahkan oleh

dengan baik, maka hal itupun akan

kan ahli waris pengganti), hanya M. Khozim, Penerbit Nusa

memberikan pengaruh kepada

diberikan kepada cucu perempuan Media, Bandung, 2013.

komponen lain.

26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Prof. Tim Lindsey

Malcolm Smith Professor of Asian Law, Melbourne Law School, Australia

Hukum keluarga Islam merupakan area hukum Islam yang memperoleh tempat istimewa di hampir seluruh negara Muslim, termasuk Indonesia. Di Indonesia, sejalan dengan perkembangan kehidupan dan tuntutan kebutuhan hukum yang lebih responsive dan berkeadilan, beberapa aturan materiil-nya mengalami pembaharuan dan pembaharuan substansi ini dibarengi dengan perkembangan prosedur pelaksaannya (Lindsey, 2013).

Euis Nurlaelawati, Ph.D

Dosen Fakultas Syariah & Hukum UIN Yogyakarta Alumni University of Utrecht, Belanda

M seperti prodeo, sidang keliling dan lainnya, meski memang, dalam

eski pun perkembangan hukum baik dari segi substansi atau materiil maupun dari prosedur atau formil telah diupayakan secara berbarengan, perkembangan terkait hukum formiil

bebrapa hal seperti eksekusi putusan PA masih mengalami kesulitan penerapannya-, nampaknya lebih bisa dan mudah diterima dan dijalankan oleh para penegak hukum. Perubahan dan perkembangan hukum materiil sebenarnya juga telah diakomodir dengan baik, tetapi preferensi hukum para penegak hukum di PA terhadap beberapa doktrin klasik masih yang nampak kental di dalam diri sebagian hakim, menyebabkan perkembangan dalam hal substansi hukum mendapatkan tantangan untuk aplikasi yang lebih.

Di sisilain, beberapa hakim nampak sangat maju dan melakukan terobosan yang berani, yang meskipun secara umum berdampak poistif terhadap pencapaian keadilan di kalangan pencari keadilan, reaksi dari sikap itu terkadang muncul dari kalangan hakim lain dan non-hakim yang melihat putusan tidak memiliki Islamic legal rationale yang memadai. Nyatanya, memang keberanian beberapa hakim untuk melakukan terobosan terkadang tidak dibarengi dengan legal reasoning yang cukup dan relevan dan dengan detail argument yang memadai dan memuaskan.

|Muhammad Isna Wahyudi, Achmad Cholil|

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

PUTUSAN JUDEX JURIST

Sumber foto : www.harianterbit.com

Rekonstruksi

Wasiat Wajibah

untuk Isteri Non Muslim

“Wasiat wajibah tidak hanya

inamika penerapan wasiat

memaksa atau memberi putusan wajib

dunia yang diberikan kepada orang angkat dan orang tua angkat menunjukkan bahwa makna atau D tertentu dalam keadaan tertentu.

diperuntukkan bagi anak wasiat bagi orang yang meninggal

wajibah dalam hukum

kewarisan Islam di Indonesia

akan tetapi juga dapat konsep wasiat wajibah telah

Secara normatif, ketentuan

diperuntukkan untuk isteri hukum yang mengatur tentang wasiat

direkonstruksi dan direproduksi oleh

hakim melalui putusannya agar lebih

wajibah terdapat dalam pasal 209

non muslim” sesuai dengan tujuan hukumnya dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Pasal

konteks sosial-kultural yang ada

tersebut menegaskan bahwa anak

sehingga wasiat wajibah bukan hanya

angkat dan orang tua angkat yang tidak

diperuntukkan bagi anak angkat akan

menerima wasiat diberi wasiat

tetapi juga dapat diperuntukkan untuk

wajibah sebanyak-banyaknya 1/3

isteri non muslim yang tidak mendapat bagian harta peninggalan

(sepertiga) dari harta warisan anak

suaminya.

angkatnya. Artinya, wasiat wajibah

Wasiat wajibah didefinisikan

berdasarkan pasal tersebut hanya

sebagai tindakan yang dilakukan

untuk anak angkat dan orang tua

hakim sebagai aparat negara untuk

angkat.

28 28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

209 KHI. Kedua, untuk memberikan 209 KHI ini dianggap baru apabila

Ketentuan wasiat wajibah pasal

terhalang untuk menjadi ahli waris

gambaran tentang argumentasi dikaitkan dengan aturan dalam fiqh

karena adanya perbedaan keyakinan

hukum yang dibangun oleh majelis tradisional, bahkan jika dikaitkan

atau agama.

hakim kasasi dalam melakukan dengan perundang-undangan

pembaruan konsep wasiat wajibah, kewarisan kontemporer. Pasal

khususnya tentang bagaimana tersebut menurut M. Athok Mudzhar

melakukan rekonstruksi dan (1998: 163) dinilai radikal karena

reproduksi makna baru atas wasiat meskipun namanya adalah wasiat

wajibah sehingga Isteri yang wajibah, tetapi dalam kenyataannya

beragama non muslim yang ditinggal hal itu berarti memberi hak waris atau

Dewasa ini makna wasiat

mati oleh suami yang beragama Islam bagian atas harta peninggalan kepada

wajibah yang semula hanya berhak untuk mendapat wasiat

anak angkat atau orang tua angkat

wajibah dari harta warisan suaminya yang tidak sesuai dengan konsep

untuk anak angkat dan

sebanyak porsi waris isteri. wasiat wajibah dalam kajian fiqh lama.

orang tua angkat mengalami

Pada awalnya konsep wasiat

pembaruan dan perluasan

Deskripsi Kasus

Pemohon kasasi dahulu sebagai langkah kompromi dengan

wajibah tersebut dimaksudkan

makna yang signifikan.

Tergugat/Pembanding bernama Evi

hukum adat terutama untuk Lany Mosinta beragama kristen adalah mengantisipasi partisipasi perumusan

isteri dari Pewaris yang bernama nilai-nilai hukum yang tidak dijumpai

almarhum Muhammad Armaya bin nashnya dalam al-Quran. Pada segi lain

Renreng. Pemohon Kasasi dengan nilai-nilai itu sendiri telah tumbuh

Pewaris melangsungkan perkawinan subur berkembang sebagai norma

pada tanggal 1 November 1990 adat dan kebiasaan masyarakat

berdasarkan Kutipan Akta Indonesia tentang hubungan hak dan

Dalam rubrik judex jurist di edisi

Perkawinan Nomor 57/K.PS/XI/1990, kewajiban anak dan orang tua angkat.

VII ini, Majalah Peradilan Agama akan

dalam perkawinan tersebut keduanya Nilai-nilai adat tersebut telah nyata-

mengulas salah satu putusan hakim

tidak dikaruniai keturunan (anak). nyata membawa kemaslahatan,

yang sudah menjadi yurisprudensi

Pewaris beragama Islam dan ketertiban serta kerukunan dalam

dan menjadi salah satu cikal bakal

telah meninggal dunia pada tanggal 22 kehidupan masyarakat (Ahmad

pembaruan dan perluasan makna

Mei 2008. Pada saat meninggal dunia Junaidi, 2013: 110).

wasiat wajibah bagi istri non muslim

Pewaris meninggalkan 5 orang ahli Dewasa ini makna wasiat

yang tidak mendapat bagian harta

waris yaitu Halimah Daeng Baji (Ibu wajibah yang semula hanya untuk

warisan suaminya yang muslim.

Kandung), Murnihati binti Renreng anak angkat dan orang tua angkat

Putusan tersebut adalah putusan

(Saudara kandung), Muliyahati binti mengalami pembaruan dan perluasan

Mahkamah Agung nomor 16

Renreng (saudara kandung), makna yang signifikan. Pembaruan

K/AG/2010 tanggal 30 April 2010

Djelitahati binti Renreng (saudara tersebut terjadi bukan karena KHI

yang majelis hakimnya terdiri dari Drs.

kandung), dan Arsal bin Renreng atau ketentuan hukum wasiat wajibah

H. Andi Syamsu Alam, SH. MH., Hakim

(saudara kandung). direvisi, akan tetapi pembaruan

Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr.

Ibu Kandung dan 4 (empat) tersebut terjadi melalui beberapa

Rifyal Ka'bah, MA. dan Dr. H. Mukhtar

para saudara kandung pewaris putusan hakim pengadilan agama

Zamzami, SH. MH. Hakim-Hakim

tersebut diatas dalam kasus ini ketika menangani sengketa kewarisan.

Agung sebagai Hakim Anggota.

berposisi sebagai para Termohon Hakim melalui putusannya telah

Putusan tersebut menetapkan

Kasasi dahulu para Penggugat/para melakukan terobosan hukum dengan

bahwa isteri non muslim yang

ditinggal mati oleh suaminya yang

Terbanding.

merekonstruksi wasiat wajibah

beragama Islam bukan termasuk ahli

sehingga terjadi perluasan makna

waris, akan tetapi isteri tersebut

wasiat wajibah.

berhak mendapat wasiat wajibah

Perluasan makna wasiat wajibah

sebesar porsi waris isteri.

tersebut digunakan oleh hakim

Putusan Mahkamah Agung

sebagai pintu untuk melakukan

tersebut menarik un tuk dikaji

pembaruan atas hukum kewarisan

setidaknya dikarenakan beberapa hal.

Islam di Indonesia yang selama ini

Pertama, karena putusan Mahkamah

cenderung stagnan dan sulit untuk

Agung tersebut secara tekstual

dirubah, khususnya untuk memberi

berbeda dengan ketentuan hukum

bagian bagi orang-orang yang

wasiat wajibah yang ada dalam pasal

Sumber foto: www.konsultasisyariah.com

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

59/Pdt.G/2009/PTA.Mks tanggal 15

dari suatu peraturan. Untuk

Juli 2009 yang menguatkan putusan

menemukan dan menegakkan

“ Pemohon Kasasi bukan ahli waris akan dirumuskan dari putusan nomor 16

Pengadilan Agama Makasar nomor

keadilan dalam putusan, tidak cukup

732/Pdt.G/2008/PA.Mks, tanggal 2

menggunakan logika peraturan saja

Maret 2009.

tapi juga menggunakan logika sosial

Putusan kasasi tersebut dan hati nurani.

Majelis hakim kasasi kemudian

mengadili sendiri yang pada intinya

Pesan tersirat tersebut bisa

merekonstruksi wasiat dilihat dari kaidah hukum yang dapat

menetapkan bahwa Tergugat/

orang tua angkat. “ hukumnya majelis hakim kasasi wajibah dari harta warisan suaminya

wajibah yang semula dalam

tetapi Tergugat/Pemohon Kasasi

K/AG/2010 tersebut yaitu Isteri yang

KHI hanya diperuntukkan beragama non muslim yang ditinggal

berhak untuk mendapatkan 15/60

bagian dari harta peninggalan Pewaris

mati oleh suami yang beragama Islam

kepada anak angkat dan

melalui pintu wasiat wajibah.

tidak termasuk ahli waris, akan tetapi

Dalam pertimbangan

ia berhak untuk mendapat wasiat

berpendapat bahwa judex factie salah

sebanyak porsi waris isteri.

menerapkan hukum. Menurutnya,

Secara normatif tidak ada

perkawinan Pewaris dengan Pemohon

hukum positif yang mendasari

Kasasi sudah berlangsung selama 18

pemberian wasiat wajibah bagi isteri

tahun yang berarti Pemohon Kasasi

non muslim. Kekosongan hukum

telah cukup lama mengabdikan diri

positif tersebut kemudian mendorong

majelis hakim kasasi dalam putusan Gugatan kewarisan tersebut

pada Pewaris, karena itu walaupun

tersebut melakukan penemuan dan pada tingkat pertama diperiksa dan

Pemohon Kasasi non muslim layak dan

terobosan hukum dengan me- diadili oleh Pengadilan Agama

adil untuk memperoleh hak-haknya

rekonstruksi makna wasiat wajibah Makasar. Melalui putusan nomor

selaku isteri untuk mendapatkan

dan menggali nilai-nilai yang hidup di 732/Pdt.G/2008/PA.Mks, tanggal 2

bagian dari harta peninggalan Pewaris

masyarakat dengan memberi keadilan Maret 2009 Majelis Hakim Pengadilan

berupa wasiat wajibah serta bagian

untuk isteri non muslim. Agama Makasar telah menjatuhkan

harta bersama.

Hal ini sejalan dengan bunyi putusan yang pada intinya

Majelis hakim kasasi juga

pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006 bahwa mengabulkan gugatan para Penggugat

mempertimbangkan bahwa persoalan

hukum waris yang dipraktikkan di untuk sebagian dengan menetapkan

kedudukan ahli waris non muslim

Pengadilan Agama adalah hukum para Penggugat (5 orang ahli waris

sudah banyak dikaji oleh kalangan

waris Islam, sedangkan hukum tersebut diatas) sebagai ahli waris dari

ulama diantaranya Yusuf Qardlawi

materiilnya diatur dalam Buku II KHI. Pewaris dan berhak mewarisi atas

yang menafsirkan bahwa orang-orang

Juga sesuai dengan pasal 5 ayat (1) harta peninggalan pewaris, sedangkan

non muslim yang hidup berdampingan

Undang-Undang Nomor 48 Tahun Tergugat sebagai isteri Pewaris tidak

dengan damai tidak dapat

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman ditetapkan sebagai ahli waris Pewaris

dikategorikan sebagai kafir harbi,

yang mengamanahkan kepada hakim karena Tergugat beragama kristen dan

demikian halnya Pemohon Kasasi

untuk wajib menggali, mengikuti dan dalam putusan tersebut Tergugat juga

bersama Pewaris semasa hidup

memahami nilai-nilai hukum dan rasa tidak mendapat bagian sama sekali

bergaul secara rukun damai meskipun

keadilan yang hidup dalam dari harta peninggalan Pewaris.

berbeda keyakinan, karena itu patut

masyarakat. Penggunaan frasa Pada tingkat banding, putusan

dan layak Pemohon Kasasi

“menggali” secara filosofis dimaknai Pengadilan Agama Makasar tersebut

memperoleh bagian dari harta

adanya nilai-nilai hukum yang dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi

peninggalan Pewaris berupa wasiat

terpendam dan belum menjadi hukum Agama Makasar dengan putusannya

wajibah.

positif.

nomor 59/Pdt.G/2009/PTA.Mks

Putusan kasasi tersebut tanggal 15 Juli 2009.

Analisis: Rekonstruksi Makna

merekonstruksi wasiat wajibah yang Pada tingkat kasasi, Majelis

Wasiat Wajibah

semula dalam KHI hanya diperuntuk- hakim kasasi telah menjatuhkan

Melalui putusan nomor 16

kan kepada anak angkat dan orang tua putusan nomor 16K/AG/2010 tanggal

K/AG/2010 tersebut, majelis hakim

kasasi seolah ingin menegaskan

angkat kemudian diberlakukan juga

kepada istri non muslim dari suami permohonan kasasi dari pemohon

30 April 2010 dengan mengabulkan

kepada para hakim di daerah bahwa

yang beragama Islam melalui wasiat kasasi (Evie Lany Mosinta) dan

menjalankan hukum tidak sama

wajibah. Perbedaan agama tetap membatalkan putusan Pengadilan

dengan menerapkan huruf-huruf

menjadi penghalang untuk dapat T i n g g i A ga m a M a ka s a r n o m o r

peraturan begitu saja, tetapi mencari

dan menemukan makna sebenarnya

saling mewarisi.

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Aturan penghalang untuk

waris non muslim tetap sebagai orang

filosofis. Di balik ketentuan normatif agama memang perlu dikaji secara

yang terhalang untuk mendapatkan

wasiat wajibah dan hukum kewarisan, kritis terutama ketika dikaitkan

bagian dari harta peninggalan dari

ada filsafat hukum yang melatari dan dengan konteks sosial masyarakat

Pewaris yang muslim, tapi dia juga

menjadi inti dari adanya teks normatif Indonesia yang dibeberapa wilayah- sebesar porsi isteri yang menjadi ahli

mendapat bagian wasiat wajibah

tersebut yaitu keadilan dan wilayah tertentu banyak ditemukan

waris.

kemaslahatan . Keadilan dan

kemaslahatan tersebut harus menganut berbagai macam agama.

a n g g o t a - a n g g o t a ke l u a rga nya

Secara teleologis, tujuan

dijadikan sebagai pijakan utama Dalam satu keluarga antar satu

adanya wasiat wajibah yang terdapat

dalam penetapan hukum. anggota dengan yang lain memeluk

dalam pasal 209 KHI adalah untuk

memberikan bagian warisan terhadap

agama yang berbeda. Walau berbeda

orang-orang yang dekat yang selama

agama mereka tetap hidup rukun

hidup pewaris menjalin hubungan

damai, berbakti dan saling

yang baik sehingga sangat tidak adil

Pemberian wasiat wajibah

menghormati.

jika orang-orang tersebut tidak

Realitas sosial masyarakat

mendapatkan sama sekali harta

kepada istri non muslim ini

Indonesia yang pluralistik yang terdiri

warisan. Pemahaman semacam ini

dari berbagai agama dan keyakinan

sama dengan pendapat Ibn Hazm yang

telah memberikan sumbangan

h a r u s d i p e r t i m b a n gka n d a l a m

menyatakan bahwa wajib berwasiat

yang baru dalam pembaruan

pembagian harta warisan sehingga

terhadap kerabat yang tidak

putusan hakim juga dapat ikut serta

memperoleh harta warisan karena

hukum waris Islam

menjaga keutuhan keluarga dan

ke d u d u k a n nya s e b a g a i b u d a k ,

harmoni dimasyarakat.

perbedaan agama, atau ada hal yang

di Indonesia, walaupun

Putusan kasasi diatas berusaha

menghalangi mereka dari hak

pembaruannya bersifat

memutuskan kasus ahli waris beda

kewarisan (Ahmad Junaidi, 2013:

agama tersebut sesuai dengan amanat

110). Atas dasar itu, maka putusan

terbatas.

Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang

kasasi diatas dari aspek teleologis

Nomor 48 Tahun 2009 yaitu menggali,

relevan dan sesuai dengan tujuan

mengikuti dan memahami nilai-nilai

adanya wasiat wajibah.

hukum dan rasa keadilan yang hidup

P u t u s a n te r s e b u t d a r i

Jika pemahaman semacam ini penemuan hukum yang diyakini dapat

dalam masyarakat. Dan hasil

perspektif maqashid syariah, berusaha

dijadikan pijakan oleh hakim dalam memberikan keadilan adalah dengan dengan melakukan ijtihad penemuan

memenuhi rasa keadilan semua pihak

menyelesaikan sengketa waris, maka memberikan wasiat wajibah kepada

kedepan wasiat wajibah dapat istri non muslim.

hukum yang tidak melanggar

digunaan sebagai pintu untuk Pemberian wasiat wajibah

ketentuan hukum waris Islam yang

memberi rasa keadilan bagi kerabat kepada istri non muslim ini telah

diyakini dan diikuti oleh mayoritas

dekat yang secara hukum terhalang memberikan sumbangan yang baru

muslim Indonesia. Rekonstruksi

atau tidak mendapatkan harta dalam pembaruan hukum waris Islam

wasiat wajibah melalui analisis

maqashid syari'ah, yang tidak hanya

warisan.

di Indonesia, walaupun pembaruan- memperhatikan arti teks belaka, akan nya bersifat terbatas. Artinya, ahli

tetapi teks hukum dibaca secara kritis

|Ahmad Zaenal Fanani|

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

PUTUSAN JUDEX FACTI

Pemenuhan Hak-hak

Pasca Perceraian

Putusan Nomor 51/Pdt.G/2013/PA.Tkl

Sumber foto: www.google.com

pencari keadilan untuk memperoleh A

Putusan hak-hak pasca perceraian yang banyak diabaikan oleh kses terhadap keadilan

mengandaikan ketiadaan

mantan suami telah menimbulkan halangan akses terhadap

h a l a n ga n - h a l a n ga n b a g i

keadilan bagi para janda. Hakim pengadilan agama berupaya keadilan. Halangan-halangan akses merespon kendala tersebut dengan menghukum suami terhadap keadilan dapat muncul

dalam setiap tahapan yang harus

membayar kewajiban sebelum ikrar talak. dilalui oleh pencari keadilan dalam

proses mencari keadilan. Hal tersebut juga dihadapi oleh kaum perempuan yang menuntut hak-hak pasca perceraian melalui pengadilan agama.

32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Mengacu kepada kerangka Rolax, khususnya dalam kaitan dengan ada enam tahapan proses pencarian

sejumlah norma-norma hukum keadilan. Pertama, seseorang

menyadari bahwa situasi atau Putusan yang dijatuhkan oleh dinilai belum memberi perlindungan pengalaman tertentu merugikan, dan

beracara yang dalam konteks tertentu

cukup atas kepentingan hukum istri merupakan ketidakadilan. Kedua,

majelis hakim PA Takalar

tanggal 19 Desember 2013

dan anak.

seseorang merasa ketidakadilan

Majelis hakim mempertimbang- tersebut disebabkan perbuatan yang

kan fakta bahwa pelaksanaan sebagian dilakukan atau tidak dilakukan oleh

telah berupaya mewujudkan besar putusan tentang nafkah iddah,

mut'ah, dan nafkah anak yang merumuskan sebuah keluhan. Ketiga,

orang lain, dan atas dasar itu

akses terhadap keadilan

ditetapkan dalam jumlah tertentu, pencari keadilan mengadukan

dengan menawarkan

selalu terkendala apabila pihak suami keluhan tersebut terkait dengan

tidak beritikad baik memenuhinya. pelanggaran hukum (adat, negara,

mekanisme pelaksanaan

Sebab, kepentingan hukum pihak istri Islam) yang merugikan, dan menuntut

dan anak tidak mendapat jaminan dan pemulihan atas pelanggaran tersebut.

putusan tentang hak-hak

perlindungan yang berarti melalui Keempat, pencari keadilan dapat

perceraian.

upaya hukum eksekusi, dikarenakan mengungkapkan keluhan dan

eksekusi atas putusan demikian itu mengadukannya di hadapan sebuah

berupa eksekusi pembayaran forum (pengadilan, dewan adat,

sejumlah uang yang dalam prakteknya kepala kampung, dll) yang dapat

selain membutuhkan waktu cukup membantunya untuk memperoleh

lama, juga membutuhkan biaya besar pemulihan. Kelima, penanganan

bahkan dapat melampaui nominal hak pengaduan oleh forum yang dipilih

istri dan anak yang dimohonkan dalam dengan menerapkan norma-norma

eksekusi.

yang berlaku secara imparsial. Amar putusan dalam putusan Ke e n a m , p e n c a r i k e a d i l a n

tersebut tampak tidak tegas dengan memperoleh ganti rugi atas

Sumber foto: www.femina.co.id

adanya kalausul “kecuali istri keluhannya ketika putusan atau

menyatakan kerelaannya dijatuhi kesepakatan dilaksanakan.

pasca perceraian. Dalam amarnya,

talak meskipun suami belum (Berenschot dan Bedner, Akses

putusan tersebut menghukum suami

memenuhi kewajiban hak-hak pasca terhadap Keadilan, 2010: 13-14).

untuk membayar hak-hak pasca

perceraian.” Klausul yang demikian Dari keenam tahapan tersebut,

perceraian, yang seluruhnya sebesar

tidak perlu dimuat dalam amar, karena putusan pengadilan agama tentang

Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta

selain menimbulkan ketidaktegasan hak-hak pasca perceraian menghadapi

rupiah) kepada istri sebelum

amar, kerelaan istri dalam hal ini tentu kendala pada tahap keenam.

pengucapan ikrar talak dilaksanakan,

lebih karena keterpaksaan dan istri Berdasarkan penelitian Stijn van Huis,

dan menetapkan jika suami tidak

lebih memilih untuk segera banyak putusan tentang hak-hak

memenuhi amar putusan tersebut

mengakhiri hubungan perkawinan pasca perceraian yang diabaikan oleh

sampai lewat waktu 6 bulan sejak

yang tidak membahagiakan. mantan suami. Akibatnya, para janda

ditetapkannya hari sidang penyaksian

Putusan yang dijatuhkan oleh kesulitan untuk meminta mantan

ikrar talak, maka putusan tidak

majelis hakim PA Takalar tanggal 19 suami membayar hak-hak pasca

berkekuatan hukum lagi, kecuali istri

Desember 2013 telah berupaya perceraian. Meski para janda dapat

menyatakan kerelaannya dijatuhi

mewujudkan akses terhadap keadilan meminta eksekusi, permohonan

talak meskipun suami belum

dengan menawarkan mekanisme eksekusi membutuhkan biaya, waktu,

memenuhi kewajiban hak-hak pasca

pelaksanaan putusan tentang hak-hak dan tenaga, yang bisa jadi tidak

perceraian.

perceraian. Dengan demikian, akses seimbang dengan hak-hak yang akan

Putusan tersebut didasarkan

terhadap pengadilan agama bagi para diterima para janda. Di sinilah

atas pertimbangan hukum untuk

istri memiliki hubungan timbal balik terdapat halangan akses terhadap

mewujudkan perceraian yang baik

dengan perlindungan hak-hak pasca keadilan bagi para janda untuk

(tasrihun bi-ihsan) sesuai dengan

perceraian bagi para janda. Amar yang m e m p e ro l e h h a k - h a k p a s c a

Quran, Surah al Baqarah ayat 229.

menghukum suami memenuhi perceraian karena kurangnya

Perceraian yang baik dapat terwujud

kewajiban sebelum ikrar talak juga mekanisme pelaksanaan putusan.

dengan pemberian jaminan dan

dapat ditemukan dalam putusan Putusan Nomor 51/Pdt .G/

perlindungan hak-hak pasca

kasasi nomor 84 K/AG/2009 tanggal 2013/PA.Tkl telah menawarkan

perceraian bagi istri dan anak, yang

dalam perkara ini dinilai majelis

17 April 2009.

mekanisme untuk menjamin

hakim sebagai pihak yang lemah

pelaksanaan putusan terkait hak-hak

karena keadaan dan kedudukannya,

|Muhamad Isna Wahyudi|

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

TIMUR TENGAH

Mahalnya Mut'ah Cerai Talak di Maroko

K negara di Barat Laut Afrika yang Soekarno juga menjadi nama salah pada tanggal 2 Maret 1956 memiliki

erajaan Maroko dalam Bahasa

Konstitusional dipimpin seorang raja Arabnya Al-Mamlakah Al

memiliki kota terbesar bernama

yaitu Mohammed VI. Maroko yang Maghribiyyah adalah sebuah

Casablanca yang menjadi nama salah

satu kawasan di Jakarta, sebagaimana

merdeka dari penjajahan Perancis

luas 446,550km2 dengan jumlah dekat Samudra Atlantik yang

mempunyai garis pantai yang panjang

satu kawasan di Maroko. Bahasa Arab

penduduk pada sensus tahun 2013 memanjang melewati Selat Gibraltar

menjadi bahasa resminya disamping

sebanyak 32.878.400 jiwa dengan hingga ke Laut Tengah.

Bahasa Berber.

kepadatan rata-rata 73/ km². Negara yang beribukota Rabat ini

Saat ini negara yang bentuk

p e m e r i n t a h a n nya M o n a r k i

34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Tercatat di negeri ini ada sebuah

peradilan di Cour du Cassation atau universitas tertua di dunia, Universitas

orang pejabat dan hakim antara lain:

Pengadilan Kasasi melewati beberapa Qurawiyyin yang usianya sangat tua,

Drs. Farid Ismail, SH., MH, Drs. Helmy

tahap antara lain: tahap pembentukan melampaui Universitas Harvard di

Bakrie, SH., MH, Arief Gunawan Syah,

tahun 1957 s.d. 1974, tahap Amerika Serikat dan Universitas Al

SH., MH dan Dr. Nasich Salam S, Lc.,

manajemen krisis tahun 1974 s.d. Azhar di Cairo, Mesir. Dari Universitas

LLM.

1997, tahap pembaruan tahun 1997 inilah bermunculan para pemikir kelas

MA Kerajaan Maroko pada saat

s.d. 2010 dan tahap restrukturisasi dunia seperti Ibnu Sina, Ibn Rusd, dan

itu telah menyatakan siap untuk

menandatangani Nota Kesepahaman

tahun 2011.

Ibn Batutah.

di bidang hukum dan peradilan dengan MA RI.

Kerjasama MA RI dengan Maroko

Mahkamah Al Naqdh

Peradilan di Maroko

Pada tahun 2013 delegasi MA RI

Al Majlis Al A'la atau Majelis

menyatukan permohonan

yang dipimpin oleh Dr. Ahmad Kamil

Tinggi sekarang dikenal dengan

SH., MH (saat itu Wakil Ketua MA RI

Mahkamah Al Naqdh (Pengadilan

perkara kasasi dari

Bidang Non Yudisial) berkunjung ke

Kasasi) didirikan pada tanggal 27

Cour du Cassation atau Pengadilan

September 1957 seiring dengan

dua jenis peradilan

Kasasi Kerajaan Maroko.

pembentukan lembaga-lembaga

yaitu peradilan umum

Delegasi terdiri dari Ketua

tinggi negara sesaat setelah Maroko

Kelompok Kerja Perdata Agama MA RI,

merdeka.

(Al Mahkamah Al 'Ashriyyah)

Prof. Dr. Abdul Manan, SH., S.IP, M.Hum

Mahkamah Al Naqdh

(sekarang Ketua Kamar Peradilan

menyatukan permohonan perkara

dan peradilan agama

Agama MA RI), Hakim Agung, Dr.

kasasi dari dua jenis peradilan yaitu

(Al Mahkamah Al Syar'iyyah)

Habiburrahman, SH., MH, Direktur

peradilan umum (Al Mahkamah Al

Jenderal Badan Peradilan Agama MA

‘Ashriyyah) dan peradilan agama (Al

dalam satu atap”

RI, Drs. Purwosusilo, SH., M.H.

Mahkamah Al Syar’iyyah) dalam satu

(sekarang Hakim Agung).

atap.

Disamping itu, ada beberapa

Sistem administrasi dan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Mahkamah Agung dalam sistem peradilan Maroko

Struktur organisasi peradilan Kerajaan Maroko terdiri dari pengadilan tingkat pertama (Al Mahkamah Al Ibtidaiyyah) pengadilan banding (Mahkamah Al Isti’naf) dan Pengadilan Kasasi (Mahkamah Al Naqdh).

Jenis pengadilan:

1. Pengadilan Biasa atau Pengadilan Umum terdiri dari: Pengadilan Kasasi, pengadilan banding, dan pengadilan tingkat pertama.

2. Pengadilan khusus terdiri dari: Pengadilan Kelompok (Mahkamah Al Jama’at), Pengadilan Distrik (Mahkamah Al Muqatha’ah), Pengadilan Tata Usaha (Mahkamah Idariyyah), Pengadilan Niaga (Mahkamah Tijariyyah), Pengadilan Tinggi Tata Usaha (Mahkamah Al Isti’naf Al Idariyyah), dan Pengadilan Tinggi

berhasil mencapai perdamaian, Niaga (Mahkamah Al Isti’naf Al

Mengenai jumlah anggota Mahkamah

dikarenakan suami tetap ingin Tijariyyah).

Agung dan teknis pemilihan

anggotanya diatur oleh Undang-

bercerai meskipun isteri menolak-

Undang.

nya. • Para pihak menyatakan mereka

Kasus Cerai Talak

memiliki beberapa anak hasil

Mahkamah Agung memiliki perkawinan mereka dan sekarang

Rubrik kali ini mengangkat

produk Pengadilan Tingkat Pertama

isteri tidak dalam keadaan

yurisdiksi tindak pidana mengandung.

berupa Penetapan Nomor 658/2006

Tanggal 18 Oktober 2007 Berkas

• Pengadilan menerbitkan putusan

yang dilakukan oleh anggota Nomor 852/06/5 yang merupakan

sela Nomor 171 pada tanggal 14

Permohonan Penyaksian Talak

Juni 2007 berupa pembebanan

pemerintah dalam

sekaligus penentuan besaran uang

akibat cerai kepada suami untuk

pelaksanaan tugas pokok isteri dan anak-anak berupa uang

akibat cerai yang harus dibayarkan

oleh suami kepada isteri yang

sebesar DM 50.000 (Lima Puluh

dan fungsi mereka Ribu Dirham Maroko) dan suami

diceraikannya, terutama yang terkait

dengan mut'ah.

diperintahkan menyerahkan uang tersebut melalui panitera paling

Kasus Posisi

lambat 30 hari.

• Pemohon, umur x tahun, bertempat

• Kemudian suami menyerahkan

3. Pengadilan luar biasa terdiri dari :

uang akibat cerai tersebut sesuai Pengadilan Militer (Mahkamah

tinggal di xxx, mengajukan

Nomor Wesel 133 pada tanggal 18 ‘Askariyyah) dan Mahkamah Agung

permohonan ijin penyaksian talak

terhadap Termohon, umur x tahun,

Juni 2007.

(Mahkamah ‘Ulya).

bertempat tinggal di xxx, serta

• Ijin penyaksian talak raj'i untuk

suami terhadap isteri tersebut Mahkamah Agung memiliki

membayar uang perkara terkait

dikeluarkan oleh Pengadilan yurisdiksi tindak pidana yang

pada tanggal 07 Agustus 2006, di

dengan putusan (al hukmu) Nomor dilakukan oleh anggota pemerintah

wilayah yurisdiksi Pengadilan

815 pada Tanggal 12 Juli 2007. dalam pelaksanaan tugas pokok dan

Tingkat Pertama Kota Meknes.

• Kemudian jatuh talak pada tanggal fungsi mereka. Mahkamah Agung

17 Juli 2007 sesuai akad talak raj'i terdiri dari anggota yang dipilih

• Sesuai UU para pihak melakukan

dalam register talak 154 nomor 518 separuhnya dari anggota parlemen

proses mediasi, bahkan melibatkan

halaman 350 pencatatan Kota dan separuhnya lagi dari anggota MPR.

dua orang hakam (juru runding

keluarga) yang berakhir tidak

Meknes.

36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

• Pengadilan menjadwalkan sidang

sesuai pasal 84 UUP, sementara

memastikan jatuhnya talak

pertimbangan untuk anak-anak

(mu'ayanah wuqu'ith thalaq) pada

adalah dari sisi kebutuhan

tanggal 04 Oktober 2007, namun

ekonomi dan pendidikan anak-

Semuanya berdasarkan

karena Pemohon dan Termohon

anak sebelum cerai berdasarkan

tidak hadir maka sidang dilanjutkan

pasal 85 UUP. Menimbang juga hak

pertimbangan lamanya usia

dan diputuskan pada tanggal 18

dan kewajiban masing-masing

Oktober 2007 dengan

suami isteri.

perkawinan, kondisi

diterbitkannya penetapan (al qarar) Nomor 658/2006 Tanggal 18

ekonomi suami,

Amar Penetapan

Oktober 2007 tersebut diatas.

Pengadilan menetapkan bersifat final putusnya perkawinan pemohon

sebab-sebab perceraian,

Pertimbangan Hukum

dan termohon karena perceraian, dan

dan sejauh mana

1. Pemohon dan Termohon menikah

bersifat permulaan terkait hal-hal

pada tanggal 29 Desember 1995

kesewenangan suami

sebagai berikut:

berdasarkan akad nikah dalam

1. Memastikan jatuhnya talak

(ta'assuf) dalam

register Nikah dan Cerai 26

pemohon terhadap termohon,

halaman 46 Nomor 78 tanggal 14

berdasarkan akad talak raj'i

menjatuhkan talak

Sya'ban 1416 pencatatan kota

tersebut diatas.

Meknes.

terhadap isteri”

2. Menentukan hak-hak termohon

2. Pengadilan telah berupaya

sebagai berikut:

semaksimal mungkin untuk

• Nafkah iddah sebesar DM 6000

mendamaikan para pihak, namun

• Biaya rumah sebesar DM 3000

tidak berhasil dikarenakan suami

• Mut'ah sebesar 25000

bersikukuh pada tuntutannya,

• Mahar terhutang sebesar DM

sehingga Pengadilan tidak punya

alasan selain mengabulkan

nafkah anak; 3. Penyerahan gugatan ijin penyaksian talak raj'i

• Nafkah anak-anak masing-masing

uang“akibat cerai”; 4. Putusan ijin terutama berdasarkan pasal 87 UU

sebesar DM 500/bulan

penyaksian talak raj'i; 5. Perkawinan dan memutuskan

• Biaya mengasuh masing-masing

Penjatuhan talak dan akad talak; tentang kewajiban menyerahkan

anak sebesar DM 100/bulan

sampai dengan 5. Sidang untuk uang akibat cerai melalui kas

• Biaya rumah anak-anak sebesar

memastikan jatuhnya talak dan Pengadilan dalam masa yang

DM 1500/bulan

dikeluarnya Penetapan Talak. sudah ditentukan sesuai pasal 83

3. Menentukan hak berkunjung

b. Secara garis besar hampir sama UU Perkawinan.

untuk pemohon terhadap anak-

anak buah perkawinan pemohon

saja antara proses Gugatan Cerai

3. Talak tersebut adalah talak raj'i

Talak di Pengadilan Agama di dan isteri tidak dalam keadaan

dan termohon sehari per pekan,

Indonesia maupun di Maroko, hamil, dengan demikian masa

lima hari per libur semester, lima

yaitu dimulai dengan Gugatan iddahnya mengikuti ketentuan

belas hari per libur tahunan.

Cerai Talak berisi permohonan pasal 136 UUP sehingga isteri

Penetapan ditanda-tangani oleh Ketua

ijin menjatuhkan talak yang berhak atas nafkah iddah dan

majelis, dua orang hakim anggota, dan

melahirkan produk pengadilan biaya rumah selama masa iddah,

dibantu oleh seorang Panitera

berupa putusan (al hukm), dan suami juga berkewajiban

pengganti.

d i a k h i r i d e n ga n p ro d u k membayar mut'ah dan sisa mahar

pengadilan berupa penetapan (al yang masih terhutang, demikian

Analisis

a. Formulasi Penetapan terdiri dari

qarar).

juga hak anak-anak mereka sesuai

c. Ada hal-hal yang menarik dari pasal 85 UUP setelah mem-

kepala penetapan (yang terdiri

kasus perceraian talak raj'i di pertimbangkan pasal 168 dan 190

dari nomor dan tanggal

Maroko sebagai berikut: UUP.

penetapan, dan identitas para

pihak), tahapan-tahapan

Pertama, jarak antara tanggal

4. S e m u a n y a b e r d a s a r k a n

gugatan (07-08-2006) dan pertimbangan lamanya usia

perceraian secara kronologis

putusan ijin menjatuhkan talak perkawinan, kondisi ekonomi

yaitu: 1. Gugatan Cerai Talak yang

(12-07-2007) memakan waktu suami, sebab-sebab perceraian,

berisi permohonan ijin

yang lama hampir satu tahun dan sejauh mana kesewenangan

penyaksian talak raj'i; 2. Putusan

lamanya, sehingga terkesan suami (ta'assuf) dalam

sela yang berisi pembebanan

perceraian di Maroko sangat menjatuhkan talak terhadap isteri

“akibat cerai” seperti nafkah

iddah, biaya rumah, mut'ah, dan

dipersulit.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Kedua, putusan ijin dikeluarkan adanya mut'ah dan besarannya. Ada setelah adanya putusan sela yang

tiga pendapat fuqaha dalam hukum membebankan pemohon untuk

mut'ah sebagai berikut: membayarkan hak-hak termohon

a. Mut'ah adalah sunnah secara dan anak pemohon dan termohon

Di Maroko, talak menjadi

mutlak untuk setiap talak kecuali sebagai akibat perceraian. Setelah

beberapa kasus talak yang uang akibat cerai benar-benar

kewenangan suami

memang tidak disyariatkan dibayarkan, baru dikeluarkan ijin

mut'ah di dalamnya, seperti halnya menjatuhkan talak raj'i. Dalam hal

terhadap isteri, tetapi

cerai akibat li'an dan juga cerai ini hak-hak perempuan dan anak

talak yang dilakukan

atas gugatan isteri. Ini pendapat sangat diperhatikan oleh hukum

mazhab maliki. di Maroko.

sewenang-wenang oleh

b. Mut'ah hukumnya wajib jika suami Ketiga, besaran mut'ah

menceraikan isterinya sebelum m e m p e r t i m b a n gka n u n s u r

suami akan dibebani dengan

dukhul atas kehendak dirinya, ta'assuf atau kesewenangan

mut'ah melebihi nafkah

sementara dia belum menentukan pemohon dalam menggunakan

maskawin yang layak pada saat hak talaknya terhadap termohon.

iddah, bahkan bisa

akad nikah. Adapun isteri yang Semakin terbukti adanya unsur

mencapai sebesar nafkah

diceraikan setelah dukhul, atau ta' a s s u f m a ka m u t' a h a ka n

diceraikan sebelum dukhul namun semakin besar dibebankan kepada

isteri selama dua tahun

sudah ditentukan maskawinnya pemohon.

sewaktu akad nikah, maka mut'ah Di Maroko, talak menjadi

hukumnya sunnah saja. Atau kewenangan suami terhadap

dengan kata lain mut'ah isteri, tetapi talak yang dilakukan

hukumnya sunnah untuk setiap sewenang-wenang oleh suami

final (talak bain), yaitu talak yang

isteri yang dicerai, selain isteri akan dibebani dengan mut'ah

tidak bisa dilakukan rujuk lagi,

yang dinikahi tanpa disebutkan melebihi nafkah iddah, bahkan

kecuali harus dengan akad nikah

maharnya kemudian dicerai bisa mencapai sebesar nafkah

baru.

sebelum dukhul, atau ditentukan isteri selama dua tahun.

Kelima, talak raj'i dijatuhkan

mahar yang fasid (tidak sah), maka Dalam hal ini hak perempuan

dengan cara melakukan akad talak

mut'ah hukumnya wajib. Ini mendapatkan rasa keadilan

yang seperti halnya akad nikah dan

pendapat Mazhab Hanafi. diperhatikan oleh hukum keluarga

diregister oleh kantor khusus yang

c. Mut'ah hukumnya wajib untuk di Maroko.

mencatat terjadinya talak raj'i.

setiap perceraian, baik talak satu, Keempat, setelah masa iddah

sehingga penyaksian ikrar talak

dua maupun tiga, baik sebelum talak raj'i habis, maka pengadilan

tidak dilakukan di depan

maupun sesudah dukhul, baik mengadakan sidang untuk

pengadilan tetapi dilakukan di

ditentukan maskawin pada saat memastikan jatuhnya talak secara

kantor yang khusus mencatatkan

terjadinya talak tersebut.

akad nikah maupun tidak. Ini

Kasus ini menggambarkan tentang

pendapat Mazhab Syafi'i dan Dhahiri. Filosofi mut'ah sendiri adalah

isteri sangat menderita akibat perceraian sekalipun perceraian atas kehendaknya sendiri. Tujuan diwajibkannya nafkah mut'ah adalah mengobati sakitnya isteri akibat bercerai, bukan menghukum suami yang sewenang-wenang mengguna- kan hak cerai yang memang ada ditangannya.

|Mahrus Abdur Rohim, Edi Hudiata|

Sumber: https://ar.m.wikipedia.org/wiki/… ?»— ¤„·«_«?·⁄ ·«_… „flÕ„·« http://www.blog.saeeed.com/2011/12/jurisprudence-dotation http://www.courdecassation.ma/ar/Vue_historique.aspx http://www.badilag.net.

38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

BARAT

Sumber foto: www.bbc.co.uk

PENEGAKAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI INGGRIS

Meskipun bukan bagian dari hukum resmi di Inggris, sejumlah preseden mengenai hukum keluarga Islam di pengadilan Inggris dipandang sebagai pengakuan simbolik terhadap eksistensi Hukum Keluarga Islam. Cendekiawan Muslim dan orientalis yang concern terhadap hukum Islam memiliki kontribusi penting dalam proses pengakuan ini.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Keberadaan umat Islam di menghalangi perempuan untuk Inggris telah berlangsung lama.

mendapatkan hak-haknya. Tercatat keberadaan mereka di mulai

Ini terjadi misalnya dalam pada pertengahan abad ke-19. Jumlah

Inggris akhirnya kerapkali “ circumstances where she had, of her

perkara Uddin v. Choudhury [2009] mereka terus bertambah, terutama

EWCA (civ) 1205. Dalam bantahannya pada tahun 1961, sebelum undang-

atas gugat balik Choudhury, Uddin undang keimigrasian membatasi

menyebutkan, “[T]he bride was not masuknya masyarakat dari Negara-

Meskipun pengadilan

entitled to claim the mehar or dowry in negara persemakmuran Inggris

(Ansari, 2002 : 6). Hingga kini own free will, walked out of the diperkirakan jumlah umat Islam yang

membuat pertimbangan

marriage. He says that in those mendiami wilayah Inggris mencapai

circumstances the dowry should not be lebih kurang dua juta orang (Hasan,

sendiri terkait gugatan

payable (pengantin perempuan tidak www.3djb.co.uk ).

mahar, pengadilan Inggris

berhak menuntut mahar, karena atas Interaksi umat Islam dengan

keinginannya sendiri keluar dari dunia peradilan Inggris juga

umumnya mengakui

ikatan perkawinan. Dia mengatakan berlangsung seiring keberadaan

keabsahan perkawinan yang dalam kondisi tersebut mahar tidak

dapat dibayarkan). Terdapat putusan pengadilan

mereka di Negara monarkhi tersebut.

dilaksanakan berdasarkan

Sebaliknya, mana kala berkaitan dengan hukum keluarga

hukum asing, termasuk

perempuan langsung mengajukan Islam pada tahun 1881 yang memutus

g u ga t a n p e rc e ra i a n m e l a l u i sengketa mahar dalam perkara

hukum Islam. Dan inilah

pengadilan sipil, tanpa terlebih dahulu Moonshee Buzulul-Raheem v. Luteefut-

yang kemudian dapat

melalui pengadilan syariah, suami oon-Nissa yang terdaftar dengan

dipandang sebagai

“ terhadap hak-hak perempuan menjadi

seringkali beralasan yang perkara nomor [1861] 8 Moo IA 379.

dimohonkan untuk diputus adalah Pada tahun berikutnya, terdapat

“pengakuan” atas berlakunya perkawinan secara sipil semata.

perkara serupa yang diputus pada

hukum keluarga Islam bagi Sementara perkawinan secara agama

tahun 1886 dalam perkara Abdul Kadir belum putus, sehingga gugatan v. Salima dalam perkara nomor [1886]

umat Islam di Inggris.

8 All 149. tidak beralasan. Bahkan, terkait dengan tuntutan

Hal ini terjadi misalnya pada mahar yang tertunda (deferred mahr)

kasus seorang perempuan kelahiran sebagai upaya perlindungan terhadap

Pakistan yang menikah berdasarkan perempuan yang diceraikan oleh

hukum Islam di Karachi, Pakistan suaminya, pengadilan Inggris

dengan seorang Muslim ber- memiliki sejumlah preseden yang

yang ditanganinya pun terbatas.

kebangsaan Inggris. Sesampai di kemudian dirujuk oleh putusan- masalah perceraian (John R Bowen

Dewan ini umumnya menyelesaikan

Inggris mereka juga melakukan putusan hakim berikutnya.

perkawinan sipil di Bedford, Inggris. Umat Islam Inggris memang

dalam University of St. Thomas Law

Ketika perkawinan mereka sudah menyelesaikan sengketa di bidang

Journal, 2010 : 419).

tidak bisa dipertahankan lagi, isteri hukum keluarga di pengadilan sipil

mengajukan gugatan perceraian (civil court), meskipun sejak tahun

Dilema Pengadilan

melalui pengadilan sipil dengan 1970-an telah berdiri sejumlah Dewan

Syariah Inggris

menuntut hak atas mahar yang belum Syariah Islam (Islamic Shariah Council)

Akibat keberadaannya yang

bersifat privat dan terpisah dari sistem

dibayarkan.

- sebagian media umumnya menyebut

Di pengadilan, suami berdalih dengan istilah Shariah Court

hukum Inggris, eksistensi pengadilan

bahwa gugatan yang diajukan oleh (Pengadilan Syariah). (Bano, 2004 :

syariah menjadi dilematis, terutama

isterinya hanya terhadap perkawinan 115-116)

terkait dengan validitas putusan

sipil di Inggris, sementara Lembaga yang disebut terakhir

perceraian yang dikeluarkan. Seorang

perkawinannya yang berdasarkan merupakan wadah yang diprakarsai

perempuan yang terlebih dahulu

hukum Islam di Pakistan tidak oleh umat Islam di Inggris untuk

mengajukan gugatan perceraian

dimohonkan untuk diputus. Atas menyelesaikan perkara hukum

melalui pengadilan syariah kemudian

dasar argumentasi tersebut, suami keluarga berdasarkan hukum Islam.

melanjutkan gugatan terhadap hak-

berpandangan bahwa mereka masih Hanya saja, karena merupakan

hak pasca perceraian di pengadilan

terikat dalam perkawinan, sehingga institusi kemasyarakatan,

sipil seringkali dijadikan alasan oleh

isterinya tidak berhak mengajukan keberadaannya tidak diakui oleh

pihak suami telah terjadi khulu', yaitu

gugatan pembayaran mahar (Hasan, Negara, sehingga perkara-perkara

perceraian atas inisiatif isteri yang

www.3djb.co.uk ).

40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Persoalan dilematis lain yang dihadapi oleh pengadilan syariah Inggris adalah terkait dengan kesepakatan yang dibuat oleh pasangan yang bercerai. Apabila kedua belah pihak sepakat atau sukarela, pengadilan syariah seringkali meminta kedua belah pihak atau salah satu pihak untuk membuat pernyataan tertulis terkait pengasuhan anak dan pengembalian mahar. Pihak istri membuat surat pernyataan bahwa ia akan memberikan akses kepada suaminya untuk mengunjungi anaknya atau mengembalikan mahar yang telah dibayarkan suaminya, sebagai konsekwensi khulu'.

Hanya saja, meskipun kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan terkait pengasuhan anak dan pembagian harta bersama, keduanya dapat dipersoalkan kembali di pengadilan. Lembaga publik dapat menjadi pihak intervensi manakala mereka mencurigai kepentingan anak tidak terlindungi sebagaimana mestinya, sehingga menjadi potensi pemeriksaan di pengadilan (John R Bowen dalam University of St. Thomas Law Journal, 2010 : 412).

Pengakuan terhadap keabsahan perkawinan Islam

Meskipun pengadilan Inggris akhirnya kerapkali membuat pertimbangan sendiri terkait gugatan mahar, pengadilan Inggris umumnya mengakui keabsahan perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan hukum asing, termasuk hukum Islam. Dan inilah yang kemudian dapat dipandang sebagai “pengakuan” atas berlakunya hukum keluarga Islam bagi umat Islam di Inggris.

Betapa tidak, pengakuan terhadap keabsahan perkawinan selanjutnya membuka jalan bagi berlakunya hak-hak hukum pasca perceraian, seperti hak atas mahar yang belum dibayarkan, hak atas pengasuhan anak, hak atas harta bersama. Meskipun norma-norma hukumnya tidak selalu tepat dengan apa yang dipahami dalam konteks hukum Islam, argumentasi-argumentasi yang dibangun oleh hakim-hakim Inggris dapat menjadi studi yang menarik untuk mengetahui bagaimana hukum Islam dipahami oleh hakim-hakim sekuler.

Terkait dengan sahnya suatu perkawinan, pengadilan Inggris telah memiliki preseden yang memungkinkan diakuinya suatu perkawinan yang dilaksanakan atas dasar agama tertentu, termasuk perkawinan yang dilaksanakan di luar negeri.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

marriage under shariah law and it was

terbatas pada masalah pengasuhan

then validly dissolved by decree of the

“ perkawinan untuk selanjutnya selalu terjadi meskipun pengadilan

anak dan pembagian harta bersama,

Islamic Shariah Council (pernikahan

maka pengadilan sangat ber-

mereka adalah perkawinan yang sah

kepentingan terhadap sahnya sebuah

berdasarkan hukum Islam dan secara

Oleh karena perkawinan

perkawinan. Konsekwensinya,

sah telah diputuskan oleh pengadilan

yang sah menjadi dasar dari pengadilan selalu terlebih dahulu syariah).

sebuah perceraian dan Sayangnya, kondisi ini tidak

memastikan keabsahan suatu

tuntutan mengenai hal-hal menguji sengketa turunannya.

syariah sendiri sangat berharap hal itu

yang berkaitan dengan bisa berlangsung sebagaimana agama

perceraian, termasuk dan lain yang sudah diakui dalam undang-

Kontribusi Cendekiawan

dan Orientalis

undang perkawinan Inggris.

tidak terbatas pada masalah

Pertanyaannya kemudian,

Ketiga, dan ini yang terpenting,

pengasuhan anak dan dengan menggunakan saksi ahli, baik

bagaimanakah cara yang ditempuh

oleh pengadilan Inggris untuk

cendekiawan Muslim sendiri atau

pembagian harta bersama, memastikan keabsahan sebuah kalangan orientalis, yang dipandang maka pengadilan sangat

perkawinan atau akibat-akibat hukum

memahami hukum Islam atau aspek-

berkepentingan terhadap aspek lokalitas dalam hukum Islam

suatu perceraian berdasarkan hukum

Islam?

yang dianut oleh pasangan yang

sahnya sebuah perkawinan.

Setidak-tidaknya terdapat tiga

mengajukan perkaranya ke

Konsekwensinya, pengadilan pendekatan yang dipergunakan oleh pengadilan.

selalu terlebih dahulu Menurut David Pearl, salah

“ hakim-hakim lebih peka terhadap permasalahan-permasalahan yang

pengadilan Inggris terkait hal ini.

Pertama, terdapat pelatihan-pelatihan

seorang hakim Inggris, apa yang

memastikan keabsahan

bagi hakim Inggris untuk membantu

dikemukakan oleh para ahli tentang

suatu perkawinan untuk

mereka memahami hukum adat dari

hukum Islam dan hukum adat sangat

selanjutnya menguji penting untuk memungkinkan

etnis minoritas yang tinggal di Inggris.

sengketa turunannya. pengadilan lebih memahami

Diharapkan dengan langkah ini,

berbagai permasalahan yang muncul

sering timbul di pengadilan. Para ahli

di persidangan. Upaya ini misalnya

telah memberikan kontribusi penting

ditempuh oleh Etnic Minorities

terkait permasalahan-permasalahan

Advisory Committee of Judicial Studies Board (Judge David Pearl, dalam

umat Islam di pengadilan Inggris, Dalam putusan perkara Berthiaume v.

seperti perjodohan, pelaksanaan Dastous [1930] AC 79 paragraf 83

http://www.library.cornell.edu ).

mahar dan aspek-aspek lain dalam disebutkan, “if a marriage is good by

Kecuali pelatihan, lembaga

tersebut juga menerbitkan publikasi- ko n t ra k p e r k a w i n a n I s l a m , laws of the country where it is effected,

pendaftaran perkawinan, nafkah it is good all the world over, no matter

publikasi yang membantu hakim-

pasangan, bentuk-bentuk perceraian whether the proceeding or ceremony

hakim dalam menangani perkara yang

Islam, dan hak-hak ahli waris (Judge which constituted marriage according

melibatkan unsur-unsur etnis di

David Pearl, dalam to the law of the place would not

dalamnya. Salah satu terbitannya

http://www.library.cornell.edu ). constitute a marriage in the country of

adalah Equal Treatment Bench Book

Dalam aras yang sama, Steven the domicile of one or other spouses

yang ditujukan untuk membantu para

Gerlis, yang juga seorang hakim di (jika suatu perkawinan itu baik

hakim meningkatkan kualitas

Inggris, sebagaimana dikutip Pearl menurut huhum Negara dimana ia

keadilan dalam kerja-kerja mereka.

menyatakan, “…it is important for a berlaku, maka akan baik pula di

Kedua, pengadilan Inggris

judge to recognize when a case involves seluruh dunia, meskipun tindakan

terkadang juga mengambil alih

an ethnic element which requires atau upacara yang merupakan

pernyataan tentang keabsahan yang

further investigation and that, if perkawinan menurut hukum suatu

disebutkan dalam putusan pengadilan

necessary, suitable expert evidence tempat bukanlah merupakan

syariah, meskipun tidak ada

should be provided (penting bagi perkawinan di Negara tempat domisili

keterkaitan antara kedua lembaga

seorang hakim untuk mengakui ketika salah satu atau pasangan lainnya).

tersebut. Hal ini misalnya terjadi

suatu kasus melibatkan unsur etnis Oleh karena perkawinan yang

dalam kasus Uddin v. Choudhury yang

sah menjadi dasar dari sebuah yang memerlukan pendalaman lebih

disebutkan diatas.

perceraian dan tuntutan mengenai lanjut dan, bila perlu, saksi ahli yang

Dalam paragraph 11 putusan

pengadilan Inggris disebutkan bahwa

hal-hal yang berkaitan dengan

perkawinan keduanya “was a valid

sesuai harus disediakan).

42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Bahkan, sesuai dengan Pasal 5

bahwa hukum Islam di negeri ini juga

ayat (1) Undang-Undang Nomor 48

bersentuhan dengan adat istiadat,

tahun 2009 tentang kekuasaan

budaya dan kearifan lokal masyarakat,

kehakiman, hakim juga wajib

sehingga perlu dipertimbangkan

menggali, mengikuti dan memahami

secara cermat oleh hakim peradilan

nilai-nilai hukum dan rasa keadilan

agama. Penyelesaian sengketa

yang hidup dalam masyarakat.

keluarga melalui tokoh adat, seperti

Meskipun bagaimana langkah yang

niniak mamak di Sumatera Barat,

harus ditempuh untuk memahami

kedudukan tanah ulayat vis a vis harta

nilai-nilai hukum dan rasa keadilan

bersama dalam perkawinan, atau

tersebut amat jarang dikemukakan.

pemberian sebelum atau saat perkawinan kepada perempuan di berbagai daerah merupakan sebagian dari persinggungan hukum Islam di

“ yang memiliki pemahaman terkait hal

Apa yang dikemukakan oleh Indonesia dengan aspek-aspek lokal.

Sumber foto: konsultanpendidikan.com

Pendekatan saksi ahli, berupa tokoh Diceritakan Pearl, pengadilan

para ahli tentang hukum

Islam dan hukum adat adat atau tokoh masyarakat lainnya

Inggris pernah menangani perkara

sangat penting untuk

perkawinan di bawah umur yang

tersebut boleh jadi menjadi solusi menurut cara berfikir masyarakat

memungkinkan pengadilan yang dapat dipergunakan dengan

Inggris boleh jadi tidak lazim. cepat. Akan tetapi kedepan, tidaklah Pandangan yang disampaikan oleh N. J.

lebih memahami

berlebih jika ada inisiasi untuk Coulson di depan pengadilan akhirnya

mendokumentasikan aspek-aspek menjernihkan kasus tersebut

permasalahan-

permasalahan yang sering lokalitas tersebut dalam konteks

sehingga dapat diputuskan oleh penanganan hukum keluarga Islam di pengadilan.

timbul di pengadilan. Para Indonesia. Siapa berkenan memulai?

ahli telah memberikan

|Mohammad Noor| terhadap hukum asing, pengadilan

Dalam konteks yang lebih luas,

kontribusi penting terkait

Inggris telah memiliki preseden

permasalahan-

Daftar Pustaka:

pemberlakuan saksi ahli berikut

Ansari, Humayun, Muslim in Britain, pedoman yang berkaitan dengan saksi

permasalahan umat Islam di

England: Minority Rights Group ahli. Pedoman tersebut meliputi

International, 2002 kewajiban-kewajiban saksi ahli agar

pengadilan Inggris, seperti

perjodohan, pelaksanaan

B a n o , S a m i a , T h e C o m p l e x i t y, Difference and 'Muslim Personal

pendapat yang disampaikan bersifat

independen tanpa terpengaruh oleh

mahar dan aspek-aspek lain

Law': Rethinking the Relationship kasus terkait. Pedoman tersebut juga

dalam kontrak perkawinan

perceraian Islam, dan hak- “ dalam University of St. Thomas

between Shariah Council and South Asian Muslim Women in

menuntut agar saksi ahli secara jujur

Islam, pendaftaran

menjelaskan apabila pertanyaan-

Britain (Ph.D thesis), England: pertanyaan yang diajukan berada di

perkawinan, nafkah

The University of Warwick, 2004 luar keahliannya. Apabila suatu

Bowen, John R, “How Could English pendapat dinilai tidak memadai

pasangan, bentuk-bentuk

Courts Recognize Shariah?”, karena keterbatasan data, sebaiknya

ahli menyatakan bahwa pendapatnya

Law Journal, Vol. 7, 2010 dapat bersifat permulaan.

hak ahli waris

diunduh pada http://ir.stthomas.edu/ustlj/vol

Lessons Learned bagi Peradilan Agama?

Dari tiga pendekatan yang

7/iss3/3

Hasan, Ayesha, “Islamic Family Law in Mandat konstitusional hakim

dilakukan oleh pengadilan Inggris

the English Courts” dalam adalah mewujudkan keadilan bagi

dalam menegakkan hukum keluarga

http://www.3djb.co.uk/ pihak-pihak yang berperkara. Untuk

Islam, pendekatan pertama dan ketiga

Pearl, David, “The Application of

mencapai puncak hukum tersebut,

dapat menjadi pembelajaran penting

Islamic Law in the English Courts” selain harus melakukan pemeriksaan

dalam menegakkan hal serupa di

(disampaikan dalam 1995 Noel yang ada, hakim juga dituntut untuk

sesuai dengan kaidah-kaidah formil

Indonesia.

Betapapun telah ada ketentuan

Coulson Memorial Lecture),

dalam website memahami hukum materiil yang

mengenai penegakan hukum keluarga

terkait secara mendalam.

Islam di Indonesia, tidak dipungkiri

http://www.library.cornell.edu/ colldev/mideast/isllaw.htm

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Pembaruan Hukum Perkawinan Di Indonesia

Oleh : Prof. Dr. H. M. Atho Mudzhar, MSPD

Guru besar Sosiologi Hukum Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

* Makalah disajikan sebagai pengantar diskusi dalam Forum Diskusi Hukum Direktoral Jendral Peradilan Agama, Mahkamah Agung RI, 4 Agustus 2015.

PENDAHULUAN

U Januari 1974 dan berlaku efektif sejak membuka ulang UU itu dan merivisnya itu, untuk tataran ini tidak akan

kiranya jelas bahwa UU itu telah ndang-Undang No. 1 Tahun

ini setelah perjuangan panjang umat

ditandatangani oleh Presiden RI 1974 tentang Perkawinan yang

Islam termasuk pendudukan ruang

sidang DPR oleh sekelompok pelajar. d e n ga n p e r s e t u j u a n D e wa n diundangkan pada tanggal 2

Bagi mereka ini, kesempatan

Perwakilan Rakyat (DPR). Oleh karena

1 Oktober 1975, termasuk UU yang dikhawatirkan justeru akan menjauh- dibahas dalam makalah ini. Kedua, bertahan lama (40 tahun) tanpa

attribute of universal application, mengalami amandemen kecuali

kan isinya dari hukum Islam dan jatuh

yaitu bahwa UU itu berlaku untuk beberapa kali uji materi oleh Putusan

ke tangan para kaum liberal dan

semua warganegara Indonesia, semua Mahkamah Konstitusi. Orang dapat

secular. Adapun bagi mereka yang

subyek hukum, tanpa kecuali. Untuk berspekulasi mengenai sebab kenapa

ingin mengubahnya, ide-idenya sudah

tataran ini pun tidak akan di bahas di UU itu bertahan demikian lama.

nampak seperti beredarnya draft

sini, kecuali disinggung sepintas di Pertama, mungkin masyarakat merasa

tandingan UU Perkawinan dan

mana perlu. Ketiga, attribute of UU itu masih memadai untuk

permohonan uji materi oleh berbagai

obligation, yaitu apa sesungguhnya menjawab perkembangan sekarang.

pihak tentang berbagai Pasal dari UU

yang diperintahkan atau dilarang oleh Kedua, mungkin juga sesungguhnya

itu.

UU itu. Tataran ini menyangkut yang terjadi ialah status quo antara

Sementara itu waktu berjalan

substansi hukum, sehingga perlu pihak-pihak yang ingin mempertahan- bermunculan. Pertanyaannya ialah

terus dan tantangan baru juga terus

dibahas di sini, meskipun tidak kan UU itu dan pihak-pihak yang ingin

seluruhnya, terutama mengenai apa mengubahnya. Bagi mereka yang ingin

benarkah UU No. 1 Tahun 1974

saja sesungguhnya yang diatur oleh memperhatahankannya, terutama

tentang Perkawinan itu perlu atau

UU itu, bagaimana hubungannya dari tokoh konservatif agama Islam,

tidak perlu disempurnakan? Untuk

dengan hukum Islam dan seberapa melihat bahwa isi UU itu relative dekat

menjawab pertanyaan itu, para

jauh UU itu masih memadai. Bila dengan hukum Islam. Bahkan ada yang

teoritisi mengatakan bahwa terdapat

diperlukan, sejumlah informasi mengatakan bahwa UU itu adalah

empat attribute hukum yang perlu

perbandingan mengenai hukum perwujudan Islam di Indonesia dalam

diperhatikan dalam melihat apakah

perkawinan di negara Muslim lain bidang hukum perkawinan. Sejarah

sesuatu hukum itu sudah atau belum

akan disinggung dalam kaitan ini. mencatat bahwa draft awal UU itu yang

memadai. Pertama, attribute of

Keempat, attribute of sanction, yaitu diajukan pemerintah pada tahun 1973

authoriry, yaitu apakah UU atau

bagaimana ancaman sanksi diatur dan sangatlah sekuler, sehingga barulah

hukum itu telah diterbitkan oleh pihak

disebutkan dalam UU itu. menjadi UU seperti yang ada sekarang

yang mmpunyai kewenangan untuk

itu. Untuk UU No. 1 Tahun 1974,

44 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Untuk ini pun, bila diperlukan akan

transaksi jual beli dan pinjam disandingkan dengan informasi

agamanya dan kepercayaannya itu.

memimjam, dan kedua, adanya perbandingan mengenai sanksi yang

Pasal ini dikritik sebagai

hadis Nabi Muhammad SAW yang diberlakukan di Negara-negara

diskriminatif, sehingga tidak

memerintahkan agar perkawinan Muslim lain di seputar hukum

memungkinkan dua orang yang

itu dirayakan (diwalimahkan) atau perkawinan.

memeluk agama berb eda

m e l a n g s u n g k a n p e r k aw i n a n

dengan kata lain diumumkan.

berdasarkan UU ini. Sesungguhnya

D a la m h a l i n i kata “a uli m”

SUBSTANSI HUKUM DAN

kalau kita lihat catatan perdebatan

(Walimahkanlah !) dalam sabda

ANCAMAN SANKSI

Nabi Muhammad itu dapat berarti Diantara beberapa substansi

ketika draft UU ini dibahas di

“a'linu” (Iklankanlah atau hukum yang diatur dalam UU No. 1

parlemen dulu dan di dalam

umumkanlah !) yang pada zaman tahun 1974 tentang Perkawinan² dan

masyarakat, ketika itu ada usul-

s e ka ra n g b e n t u k nya a d a l a h perlu dikomentari di sini ialah sebagai

usul atau pilihan-pilihan agar UU

pencatatan oleh petugas Negara berikut:

itu bersifat unifikasi atau

diferensiasi atau diferensiasi

atau mungkin juga ke depan di “on

1. Pasal 1 UU Perkawinan merumus-

line”- kan lewat situs internet. Agar kan definisi perkawinan sebagai

dalam unifikasi. Nampaknya,

pencatatan tetap tidak menentu- ikatan lahir batin antara seorang

dalam bentuknya yang sekarang

kan keabsahan perkawinan tetapi pria dengan seorang wanita

UU itu bersifat diferensiasi dalam

m e r u p a k a n ke wa j i b a n ya n g sebagai suami istri dengan tujuan

unifikasi. Hal ini sejalan dengan

dipatuhi masyarakat maka jalan membentuk keluarga (rumah

konsep sakralitas perkawinan yang

keluarnya ialah ke depan harus tangga) yang bahagia dan kekal

mendasarkan kepada Ketuhanan

diberikan ancaman sanski, berupa berdasarkan Ketuhanan Yang

Yang Maha Esa yang ekspresinya

sanksi denda dan atau kurungan Maha Esa. Sebagaimana

berbeda menurut agama dan

badan bagi pelanggarnya. Mungkin diungkapkan oleh Putusan MK,

kepercayaannya masing-masing.

ide ini akan ditentang oleh definisi ini menegaskan bahwa

Adapun Pasal 2 ayat (2) UU

kelompok pemuka agama bagi bangsa Indonesia perkawinan

Perkawinan itu berbunyi bahwa

konservatif sebagai kriminalisasi itu bukanlah sekedar perikatan

tiap-tiap perkawinan dicatat

hukum agama tentang sekuler antara seorang laki-laki

menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

perkawinan, tetapi sesungguhnya

di sejumlah Negara Muslim lain hal melainkan ikatan yang bersifat

d a n s e o ra n g p e re m p u a n ,

Sesungguhnya ayat ini sudah tepat

itu sudah berlangsung. sakral karena berlandaskan

dalam arti memisahkan antara

Di Yordania misalnya, berdasar- Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahkan

ke a b s a h a n p e r k aw i n a n d a n

kan UU Hak-hak Keluarga (Qanunu ada agama di Indonesia yang

kewajiban pencatatan. Ini memang

Huquq al-'Ailah atau Law of Family melihat bahwa perkawinan itu

hasil kompromi, karena dalam

Rights) No. 92 tahun 1951 terakhir bukanlah ikatan antara dua pihak,

draft awalnya dua ayat itu

diamandemen dengan UU No. 61 yaitu seorang laki-laki dan seorang

bergabung menjadi satu. Inilah

tahun 1976, dinyatakan pada Pasal perempuan, melainkan antara tiga

yang ditolak oleh kelompok Islam

17 ayat (3) bahwa apabila suatu pihak dan pihak ketiga itu ialah

karena seolah hendak menambahi

akad nikah telah berlangsung Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena

rukun nikah dengan pencatatan

tanpa dicatatkan kepada kantor itu rumusan ini kiranya perlu

perkawinan. Di sisi lain, dengan

atau petugas yang berwenang dipertahankan karena ketegasan-

pemisahan dua ayat itu seperti

maka orang yang memimpin nya memadukan unsur religiusitas

sekarang ini, kenyataannya banyak

pelaksanaan akad nikah itu dan dalam definisi perkawinan.

perkawinan berlangsung dan sah

meskipun tanpa dicatatkan.

para pihak yang melakukan akad

2. Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan

nikah serta para saksinya diancam berbunyi bahwa perkawinan

Sesungguhnya dalam Islam

dengan hukuman sebagaimana adalah sah, apabila dilakukan

perintah “pencatatan” itu sudah

diatur dalam Pasal 279 Kitab menurut hukum masing-masing

ada. Alasannya, pertama dikiaskan

dengan perintah pencatatan dalam

Undang-Undang Hukum Pidana

1 Di dalam kenyataan, sesungguhnya para hakim Peradilan Agama dalam memeriksa dan memutus perkara-perakara pekawinan, tidak hanya mengacu kepada UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tetapi juga UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang kemudian diubah dengan UU No. 3 Tahun 2006 dan UU No. 50 Tahun 2011 dan peraturan perundangan terkait lainnya. Selain itu terdapat pula naskah

Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang dinilai sebagai ijma' (consensus) ulama Indonesia yang kemudian menjadi lampiran Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang sosialisasi dan penerapannya. Isi KHI terkadang memperkuat isi UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, terkadang menyandarkan diri pada UU itu, terkadang menjelaskannya, dan terkadang pula memperkenalkan pemikiran hukum baru yang boleh jadi dalam masyarakat menjadi bahan ikhtilaf. KHI itu sendiri terdiri atas tiga buku, yaitu Buku I tentang Hukum Perkawinan, Buku II tentang Hukum Kewarisan, dan Buku III tentang Hukum Perwakafan. KHI ini unik, pertama karena bentuknya seperti UU disusun dengan urutan Bab dan Pasalnya; dan kedua karena KHI sesungguhnya bukanlah UU dan tidak pernah melalui pembahasan di parlemen, tetapi isinya dapat menjadi hukum positif yang mengikat ketika digunakan oleh hakim Peradilan Agama dalam putusannya.

² Untuk selanjutnya UU ini akan disebut di sini sebagai UU Perkawinan.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Yordania yaitu kurungan badan

seorang suami untuk beristri lebih antara satu sampai dengan enam

atau penjara paling lama enam

dari seorang apabila dikehendaki bulan dan denda tidak lebih dari

bulan.

oleh pihak-pihak yang bersangkut- 100 Dinar Yordania. Sebaliknya,

Di Brunei Darussalam terdapat

an. Kemudian pada Pasal 4 ayat (1) pada Pasal 17 ayat (4) disebutkan

cara yang menarik dalam

dan (2) dan Pasal 5 ayat (1) dan (2) bahwa Petugas Pencatatan

mengatur kewajiban pencatatan

diatur mengenai syarat-syarat dan Perkawinan yang tidak mencatat

p e r k aw i n a n t a n p a h a r u s

tata-cara untuk dapat mengajukan secara resmi suatu akad nikah yang

menyebutnya sebagai rukun nikah.

permohonan izin berpoligami ke telah berlangsung secara sah dan

Dalam UU Hukum Keluarga Brunei

Pengadilan Agama. Posisi telah membayar uang pendaftaran

tahun 2000 yang mulai berlaku

Indonesia dalam pengaturan sesuai persyaratan dan ketentuan

pada tahun 2001 dan telah

poligami sesungguh-nya berada di yang ada, diancam dengan

beberapa kali diamandemen

tengah-tengah antara negara- hukuman sebagaimana diatur

terakhir pada tahun 2012, pada

negara Muslim yang melarang dan dalam Kitab Undang-Undang

Pasal 8 ayat (1) dikatakan bahwa

membolehkan poligami. Tunisia Hukum Pidana Yordania Pasal 279

suatu akad nikah hanya boleh

dilangsungkan dengan dipimpin

dan Turki adalah dua Negara yang yaitu kurungan badan antara satu

oleh orang yang diangkat oleh

sama sekali melarang poligami. sampai enam bulan dan denda

Sultan dan yang Di-Pertuan dan

Saudi Arabia adalah contoh Negara tidak lebih dari 100 Dinar Yordania

diberi kewenangan untuk memimpin pelaksanaan akad

ya n g m e m b u ka l e b a r p i n t u s e r t a d i b e rh e n t i ka n d a r i

p o l i ga m i . I n d o n e s i a s e p e r t i jabatannya.

nikah. Kemudian pada ayat (2)

Pakistan, mempersulit terjadinya berdasarkan Muslim Family Law

D e m i k i a n j u ga d i Pa k i s t a n ,

dikatakan bahwa tidak boleh ada

poligami, artinya membolehkan Ordinance (MFLO) tahun 1961

akad nikah dilaksanakan sebelum

poligami hanya saja harus dengan dengan segala perubahannya

mendapat izin dari Petugas

izin pengadilan dan dengan syarat- dalam Pasal 5 diatur kewajiban

Pencatat Perkahwinan dari distrik

syarat yang ketat termasuk izin pencatatan perkawinan dan

di mana calon mempelai

istri pertama. Masalahnya di kegagalan para pihak yang

bertempat tinggal. Lalu pada ayat

Indonesia ialah bagi pelanggar melakukan perkawinan untuk

(3) dikatakan bahwa wali dapat

aturan itu tidak diberikan ancaman melakukan pencatatan diancam

memimpin akad nikah hanya

sanksi yang tegas berupa denda dengan hukuman kurungan badan

dihadapan Petugas Pencatat Nikah

dan atau kurungan badan, paling lama tiga bulan dan denda

(Jurunikah) yang berwenang,

sehingga perkawinan poligami paling banyak 1000 Rupees.

setelah perempuan yang akan

terjadi di mana-mana tanpa Di Malaysia di Negara Bagian

dinikahkan itu memberikan

memenuhi persyaratan dan Perak, berdasarkan UU Keluarga

persetujuannya. Dengan cara

prosedur yang diatur dalam UU. Islam yang mulai berlaku pada

pengaturan seperti itu maka

Apalagi ditambah dengan tahun 1984, terdapat sedikitnya 21

Brunai memastikan bahwa

kewajiban pencatatan perkawinan (duapuluh satu) pengaturan sanksi

meskipun wali dapat memimpin

yang lemah sebagaimana telah ancaman hukuman penjara dan

akad nikah sesuai agama Islam,

diuraikan di atas maka praktis atau denda. Salah satunya adalah

tetapi tetap harus di hadapan

persyaratan poligami terabaikan. pada Pasal 33 yang menyatakan

Petugas Pencatat Perkawinan.

Ke depan mungkin perlu bahwa seorang penduduk atau

Dengan cara ini maka tidak ada

dicantumkan secara tegas warga Negeri Perak yang

perkawinan yang tidak dicatatkan.

ancaman sanksi bagi pihak-pihak melakukan akad nikah di luar

Terakhir pada Pasal 37 dikatakan

yang terlibat dalam poligami yang Negeri Perak dalam waktu enam

bahwa barangsiapa memimpin

melanggar ketentuan yang ada, bulan sejak akad nikah itu tidak

upacara akad nikah sedangkan ia

bukan hanya pelaku poligami itu mencatatkan perkawinannya

tidak mempunyai kewenangan

sendiri tetapi juga para pihak yang dihadapan Pejabat (Kantor)

dari Sultan untuk itu maka ia

ikut memimpin upacara akad nikah Pendaftar Perkahwinan, Percerai-

diancam dengan denda sebesar

poligami itu, termasuk wali dan an, dan Rujuk Orang Islam terdekat

2000 Ringgit dan atau penjara

para saksi. Di sejumlah Negara atau perwakilannya di luar negeri

paling lama enam bulan.

3. Pasal 3 ayat (2) UU Perkawinan

Muslim lain, ancaman sanksi maka ia diancam dengan hukuman

menyatakan bahwa Pengadilan

seperti itu sudah diberlakukan. denda 1000 Ringgit Maslaysia dan

dapat memberi izin kepada

46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Di Tunisia misalnya, poligami

sudah memadai, tetapi sekali lagi memang dilarang sama sekali dan

bahwa seorang laki-laki yang

karena tidak ada ancaman bagi pelanggarnya diancam dengan

masih terikat dengan suatu

hukuman bagi pelanggarnya maka denda 240 ribu Frank Tunisia dan

perkawinan kemudian menikah

syarat-syarat itu menjadi seperti penjara satu tahun, sebagaimana

lagi tanpa izin tertulis dari

nasehat atau saran. Dokumen itu tertuang dalam Pasal 18 UU Status

pengadilan (kadi/hakim), berarti

seperti bukan hukum, tetapi Pribadi (Code of Personal Status)

ia telah melakukan suatu

berstatus “seyogyanya.” Inilah Tunisia tahun 1956 yang telah

pelanggaran dan diancam dengan

kelemahan utama UU Perkawinan mengalami beberapa kali

hukuman denda paling banyak

1000 Ringgit Malaysia dan atau

itu. Khusus mengenai Pasal 7 ayat

(1) tentang batas usia minimal diberikan ancaman hukuman yang

a m a n d e m e n . D e m i k i a n j u ga

penjara paling lama enam bulan.

untuk kawin yaitu 19 tahun untuk sama bagi laki-laki yang

Di Pakistan, berdasarkan MFLO

pria dan 16 tahun untuk wanita, melakukan kawin lagi, meskipun

tahun 1961 diatur bahwa

mungkin perlu diubah agar batas perkawinan pertamanya dilakukan

barangsiapa melakukan poligami

usia itu sama antara laki-laki dan di luar ketentuan UU itu.

tanpa izin dari Dewan Arbitrase

perempuan, menjadi sama-sama Selanjutnya ancaman hukuman

maka ia wajib segera melunasi

19 tahun. Pertimbangannya ialah yang sama juga diberikan kepada

seluruh maharnya dan, atas

bahwa sejumlah UU lain telah perempuan yang melakukan

laporan dari pihak istri, diancam

mengatur bahwa batas usia anak perkawinan lagi, sedangkan ia

dengan hukuman penjara paling

adalah 18 tahun, sehingga perlu masih berstatus sebagai istri orang

lama setahun dan atau denda 5000

sinkronisasi. Demikian pula lain.

Rupees.

dengan wajib belajar 12 tahun Di Malaysia, di Negara Bagian

4. Pasal 6 s/d 11 UU Perkawinan

maka usia 19 tahun artinya usia Perak, dalam UU Keluarga Islam

mengatur mengenai syarat-syarat

setelah tamat sekolah menengah tahun 1984 Pasal 118 disebutkan

perkawinan. Substansi pengaturan

syarat-syarat itu sesungguhnya

atas.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Sejumlah Negara Muslim juga

ancaman itu dikenai sanksi memang telah mengatur tentang

Pelanggaran atas batas usia

pidana. Di Malaysia, Negara batas usia minimal kawin itu,

minimum kawin dapat

Bagian Perak misalnya, pada meskipun isinya sangat

dikenakan sanksi penjara dan

denda, seperti yang terjadi di

Pasal 35 UU Keluarga Islam

dinyatakan bahwa barangsiapa Bangladesh menetapkan batas

b e r va r i a s i . A l g e r i a d a n

Pakistan. Pakistan melarang

memaksa orang lain dengan minimal usia kawin 21 bagi laki-

seseorang kawin dengan

kekerasan untuk melakukan laki dan 18 bagi perempuan,

seseorang di bawah umur yang

akad nikah dengan seseorang Pakistan 18 tahun bagi laki-laki

disebutnya sebagai Child

atau melarang orang lain untuk dan 16 tahun bagi perempuan,

Marriage, yaitu jika salah satu

tidak melakukan akad nikah Tunisia 20 dan 17 tahun, Libanon

pasangannya berumur kurang

dari 18 tahun bagi laki-laki dan

dengan seseorang sedangkan

18 dan 17 tahun, Malaysia 18 dan

kurang dari 16 tahun bagi

diantara para pihak yang akan

berakad-nikah itu tidak ada Maroko 18 dan 18 tahun,

16 tahun, Syria 18 dan 17 tahun,

perempuan. Dalam hal ini

penghalang sesuai hukum yang Yordania 16 dan 15 tahun, dan

seorang laki-laki yang berumur

berlaku maka ia diancam dengan Iran 18 dan 15 tahun. Di Iran ada

lebih dari 18 tahun kemudian

hukuman denda paling besar gejala yang menggusarkan

mengawini seorang perempuan

1000 Ringgit Malaysia dan atau karena di negeri itu ada upaya-

berumur di bawah 16 tahun

penjara tidak lebih dari enam upaya untuk menurunkan batas

maka ia diancam dengan

hukuman penjara paling lama

bulan.

minimal usia kawin bagi wanita

Di Brunei Darussalam dalam UU menjadi 13 tahun. Sementara itu

satu bulan dan atau denda paling

Hukum Keluarga tahun 2000 di Yordania terdapat pengaturan

banyak 1000 Rupees. Kemudian

Pasal 35 dikatakan bahwa yang unik yang menyatakan

bagi mereka yang memimpin

barangsiapa memaksa seseorang bahwa jika selisih umur

pelaksanaan atau mengarahkan

untuk kawin dengan seseorang pasangan itu 20 tahun atau lebih

terlaksananya Child Marriage itu

yang lain atau melarang sementara calon istri belum

d i anc am d e ngan h ukuman

seseorang untuk tidak kawin berumur 30 tahun maka

penjara selama-lamanya satu

dengan seseorang yang lain perkawinan itu harus mendapat

bulan dan atau denda paling

sedangkan antara pasangan itu izin khusus dari pengadilan. Dari

banyak 1000 Rupees.

tidak ada halangan hukum apa inovasi Yordania itu mungkin

5. Pasal 22 s/d 28 UU Perkawinan

mengatur tentang pembatalan

pun dan mereka telah memnuhi

d a p a t p u l a d i ke m b a n gka n

perkawinan. Substansi pasal-

batas usia minimal kawin maka perlunya batas usia maksimal

pasal itu sesungguhnya amat

kawin guna menjaga

progresif, tetapi sekali lagi

orang yang memaksa tersebut

diancam dengan hukuman denda kemaslahatan pasangannya atau

k a re n a t i a d a nya a n c a m a n

sebesar 2000 Ringgit Brunei dan perkawinan atau sekurang-

untuk menghindari manipulasi

hukuman bagi pelanggarnya

atau penjara paling lama enam kurangnya harus mendapatkan

maka aturan itu seperti kurang

bermakna. Pasal 24 misalnya

bulan.

izin dari Pengadilan terlebih

6. Pasal 29 UU Perkawinan ayat (1) dahulu bagi orang yang telah

yang mengatur bahwa seseorang

dan (2) mengatur mengenai berusia terlalu lanjut. Walhasil,

yang karena ikatan perkawinan

perjanjian perkawinan. tidak ada Negara yang

dapat meminta pembatalan

Dikatakan bahwa pada waktu menetapkan batas usia minimal

perkawinan baru dari

a t a u s e b e l u m p e r kaw i n a n kawin 9 tahun untuk wanita,

pasangannya. Demikian pula

dilangsungkan, kedua pihak atas sebagaimana sering disandarkan

Pasal 27 ayat (1) mengatur

persetujuan bersama dapat kepada riwayat perkawinan Siti

bahwa seorang suami atau istri

mengadakan perjanjian tertulis Aisyah dengan Nabi Muhammad

dapat mengajukan permohonan

yang disahkan oleh pegawai SAW. Jika setelah beberapa tahun

pembatalan perkawinan apabila

pencatat perkawinan, setelah Nabi Muhammad wafat lalu Siti

perkawinan itu dilangsungkan di

mana isinya berlaku juga kepada Aisyah diriwayatkan sanggup

bawah paksaan atau ancaman

pihak ketiga sepanjang pihak memimpin pasukan dalam

yang melanggar hukum.

Di sementara Negara Muslim,

ketiga tersangkut. Perjanjian Perang Jamal maka boleh jadi

perkawinan yang dilakukan

ketika kawin dengan Nabi itu

tersebut tidak dapat disahkan usia Siti Aisyah telah mencapai

karena paksaan itu bukan hanya

membawa pembatalan

bilamana melanggar batas-batas

16 tahun atau lebih.

perkawinan, tetapi juga pelaku

hukum, agama dan kesusilaan.

48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Praktek pembuatan perjanjian

masing-masing sebagai hadiah seperti ini sekarang sudah umum

kepala rumah tangga sesungguh-

atau warisan adalah di bawah diberlakukan di Negara-negara

nya tidak menjadi masalah.

penguasaan masing-masing Muslim, biasanya terkait

Masalahnya ialah ketika

sepanjang para pihak tidak kesepakatan percampuran atau

diperlawankan dengan istri yang

menentukan lain. Konsep harta pemisahan harta dan

jabatannya adalah ibu rumah

bersama ini sungguh merupakan penjaminan kesetaraan derajat

tangga yang tentu saja tidak jelas

pengaturan yang amat progresif wanita. Di sementara Negara isi

lingkup tanggungjawabnya,

ditinjau dari kacamata hukum perjanjian seperti itu boleh

apalagi pada era di mana para

Islam. Dalam masyarakat Islam menyebut misalnya bahwa

istri juga bekerja memperoleh

selama ini seolah-olah diasumsi- selama perkawinan itu masih

penghasilan seperti sekarang

kan bahwa harta yang peroleh berlangsung maka si suami tidak

ini. Pertanyaannya ialah kalau

selama perkawinan itu milik boleh melakukan poligami dan

ada kepala rumah tangga, apakah

suami karena suamilah memang p e l a n g g a ra n t e r h a d a p i t u

berarti ada wakil kepala ?

yang mencarinya. Dengan o t o m a t i s m e nye b a b k a n

Penggandengan dua fungsi yang

konsep harta bersama ini maka perceraian melalui pengadilan.

tidak parallel ini yang

harta yang diperoleh selama Penegasan seperti ini mungkin

menimbulkan kritik. Mungkin

perkawinan meskipun istri tidak perlu dilakukan karena janji

pengaturan itu dapat diganti

bekerja adalah harta syirkah, untuk tidak berpoligami itu

dengan mengatakan bahwa baik

masing-masing berhak atas dapat diperdebatkan apakah

suami maupun isteri secara

separuh daripadanya ketika telah melanggar batas-batas

bersama-sama bertanggung-

terjadi putus perkawinan atau hukum, agama dan kesusilaan

j awa b a t a s ke p e m i m p i n a n

salah satunya meninggal dunia. sebagaimana di atur di atas.

keluarga. Mungkin dapat

Pembagian warisan dilakukan Sesungguhnya hal ini sudah

ditegaskan juga bahwa pada

hanya terhadap harta yang telah diberikan peluangnya oleh Pasal

dasarnya tugas suami adalah

terkait tugas-tugas eksternal,

dibagi dua itu.

Dalam sebuah diskusi dengan tetapi bagi mereka yang ingin

24 dan 25 UU Perkawinan itu,

termasuk mencari nafkah, dan

delegasi Afghanistan yang terdiri mengeksplisitkannya dalam

tugas istri pada dasarnya bersifat

atas dekan-dekan Fakultas bunyi perjanjian perkawinan

internal rumah tangga. Kedua,

Syariah dan cendekiawan hukum maka sebaiknya kesempatan itu

Pasal 33 yang antara lain

Islam Afghanistan bertempat di dibuka dan dipertegas lagi.

menyatakan bahwa suami istri

wajib saling cinta-mencintai.

Jakarta beberapa tahun lalu

7. Pasal 30 s/d 34 UU Perkawinan

diketahui bahwa mereka mengatur mengenai kewajiban

Ungkapan ini tentu bagus tetapi

terperanjat dengan sistem harta suami isteri yang isinya pada

seperti nasehat perkawinan,

bersama di Indonesia ini. Mereka dasarnya amat memadai. Tentu

karena tentu saja amat sulit

melihat hal ini sebagai bukti saja butir terpenting di situ ialah

mengukur realisasi atau

kesetaraan derajat suami dan Pasal 34 ayat (3) yang

pelanggarannya. Mungkin dapat

istri dalam rumah tangga. menyatakan bahwa jika suami

diubah menjadi kalimat berita

Mereka juga mengapresiasi atau istri melalaikan kewajiban-

atau menjadi anak kalimat,

inovasi ini, meskipun tentu saja nya m a s i n g - m a s i n g d a p a t

misalnya bahwa atas dasar saling

dalam sistem hukum lain hal itu mengajukan gugatan kepada

cinta-mencintai maka suami istri

sudah biasa terjadi. pengadilan. Adanya kesempatan

wajib saling menghormati, saling

9. Pasal 38 s/d 41 UU Perkawinan mengajukan gugatan ke

membantu satu sama-lain dan

mengatur tata cara putusnya pengadilan ini perlu disosilisasi-

seterusnya, sehingga kewajiban-

perkawinan dan akibat-akibat kan dengan luas kepada para

nya itu sendiri memang sesuatu

yang ditimbulkannya. Pada Pasal istri. Terdapat dua ayat yang

yang dapat diukur pelaksanaan-

38 dikatakan bahwa perkawinan sering mendapat kritik mengenai

nya atau pelanggarannya.

dapat putus karena kematian, kewajiban suami istri ini.

8. Pasal 35 s/d 37 UU Perkawinan

perceraian, dan atas keputusan Pertama, Pasal 31 ayat (3) yang

m e n ga t u r m e n g e n a i h a r t a

pengadilan. Kemudian pada mengatakan bahwa suami adalah

bersama dalam perkawinan.

Pasal 39 ayat (1) dikatakan kepala keluarga dan istri ibu

Pada Pasal 35 ayat (1) dan (2)

bahwa perceraian hanya dapat rumah tangga. Sesungguhnya

dikatakan bahwa harta benda

dilakukan di depan Sidang dari segi ilmu manajemen setiap

ya n g d i p e r o l e h s e l a m a

Pengadilan setelah Pengadilan unit organisasi termasuk

perkawinan menjadi harta

yang bersangkutan berusaha dan keluarga tentu perlu pemimpin

bersama. Harta bawaan dari

tidak berhasil mendamaikan dan mendaulat suami sebagai

masing-masing suami dan istri

dan harta benda yang diperoleh

kedua belah pihak.

49

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Sekarang prinsip bahwa

mentalak isterinya di luar perceraian harus dilakukan di

mewakili keluarga suami dan

pengadilan dan mereka tidak depan pengadilan ini tentu sudah

istri. Jika Dewan Arbitrase itu

mendapatkan ancaman biasa dan diterima oleh

gagal menjembatani perdamaian

hukuman apapun yang bersifat masyarakat, tetapi pada tahun

antara pasangan suami istri itu

maka barulah diputuskan

hukuman badan atau denda.

10. Pasal 42 s/d 44 UU Perkawinan diberlakukan hal itu dianggap

1 9 7 4 ke t i k a U U i t u b a r u

terjadinya perceraian. Apabila

mengatur tentang kedudukan baru dan bertentangan dengan

suami yang telah mengucapkan

anak. Pada Pasal 42 UU itu kitab-kitab fikih. Dalam kitab-

talak kepada isterinya itu tidak

dikatakan bahwa anak yang sah kitab fikih tentu kita mengetahui

melaporkan-nya kepada Kantor

adalah anak yang dilahirkan bahwa perceraian dapat terjadi

yang berwenang maka ia

dalam atau sebagai akibat di mana saja, bahkan dengan

d i an c am d e ngan h ukum an

perkawinan yang sah. Kemudian kalimat yang eksplisit maupun

penjara paling lama satu tahun

pada Pasal 43 ayat (1) sebelum sindiran, atau diucapkan secara

dan atau denda paling banyak

diuji materi oleh Mahkamah sungguh-sungguh atau secara

1000 Rupees.

Konstitusi (MK) berbunyi bahwa kelakar.

Tentu saja Negara Muslim yang

anak yang dilahirkan di luar Di Pakistan berdasarkan Muslim

paling awal memberlakukan

perkawinan hanya mempunyai Family Law Ordinance (MFLO)

kewajiban talak dalam sidang

hubungan perdata dengan tahun 1961 perceraian di luar

pegadilan itu ialah Tunisia.

ibunya dan keluarga ibunya. pengadilan masih dimungkinkan

B e rd a s a r ka n T h e C o d e o f

Rumusan Pasal 43 ayat (1) ini terjadi tetapi belum mulai efektif

Personal Status Tunisa tahun

setelah diuji materi dan berlaku sampai tiga bulan

1956 Pasal 30, tidak boleh lagi

diputuskan oleh MK bahwa kemudian, setelah ia

ada perceraian yang terjadi di

hubungan perdata itu bukan melaporkannya kepada Kantor

luar pengadilan (extra judicial

hanya dengan ibunya dan yang berwenang. Sementara itu

divorce). Pengucapan talak di

keluarga ibunya tetapi juga suami yang mentalak istrinya itu

depan pengadilan itupun baru

dengan ayahnya dan keluarga diwajibkan untuk sesegera

dapat dilakukan setelah

ayahnya yang hubungan mungkin melaporkan pengucap-

pengadilan melakukan

darahnya dapat dibuktikan an talaknya itu secara tertulis

pemeriksaan secara seksama

secara ilmu pengetahuan. Seperti kepada Kantor yang berwenang

dan gagal mendamaikan

diketahui, Putusan MK ini telah itu untuk segara dibentuk Dewan

pasangan suami istri itu.

menimbulkan kontoversi dalam Arbitrase yang diketuai oleh

Lagi-lagi di Indonesia masalahn-

masyarakat, termasuk Majlis Petugas Negara dengan dua

ya ialah tidak adanya ancaman

Ulama Indonesia (MUI) anggota masing-masing

sanksi. Kita melihat dalam

m a sya ra ka t b a nya k s u a m i

mempersoalkannya.

50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Rumusan awal Pasal 43 ayat (1)

misalnya, pengaturan tentang hal itu memang sesuai dengan

Dalam pengaturan ke depan,

ini lebih rinci sifatnya. hukum Islam, tetapi tambahan

mungkin pembedaan antara

Dikatakan pada Pasal 59 UU rumusan dari MK itu terasa

norma pokok dan norma

Status Pribadi Tunisia bahwa hak sedikit asing bagi sebagian besar

pengecualian itu perlu

pengasuhan anak oleh ibu yang telinga Indonesia. Masalahnya

ditegaskan agar masyarakat

menganut agama yang berbeda ialah seolah-olah MK menafikan

merasa nyaman dengan norma

dengan agama anak (baca: agama arti penting dan arti legal dari

yang dianutnya dan MK tidak

ayah anak) maka si ibu hanya le m baga p e rkawi n an yan g

dinilai membuat putusan bukan

boleh mengasuh anak itu sampai merupakan hasil peradaban

berdasarkan norma masyarakat-

usia lima tahun. Jika hak asuh manusia ribuan tahun itu. Dalam

nya.

anak oleh ibu saja di batasi, hal ini diklaim bahwa Putusan

11. Pasal 50 s/d 54 UU Perkawinan

tentulah hak pemeliharaan anak MK itulah yang sesuai dengan

mengatur tentang perwalian.

oleh wali perlu diperketat lagi Hak Azazi Manusia (HAM),

Diantara pasal-pasal penting

aturannya. Dalam UU No. 23 sehingga di sini seolah-olah MK

dalam hal ini ialah Pasal 50 ayat

tahun 2002 tentang Perlindung- sedang menggunakan norma

(1), Pasal 53 ayat (1) dan Pasal

an Anak, hal-hal seperti ini hukum yang berbeda dari norma

54. Adapun Pasal 50 ayat (1)

sesungguhnya telah diatur yang berkembang dalam

menyebutkan bahwa anak yang

d e n ga n l e b i h r i n c i ke t i ka masyarakat Indonesia dan

belum mencapai umur 18 tahun

mengatur soal pengangkatan norma itu diklaim berasal dari

atau belum pernah melangsung-

kan perkawinan, yang tidak

anak.

norma hukum internasional.

12. Pasal 57 s/d 62 UU Perkawinan Sesungguhnya MK juga mungkin

berada di bawah kekuasaan

mengatur tentang perkawinan tidaklah bermaksud mengatakan

orang tua, berada di bawah

campuran. Dalam Pasal 57 bahwa lembaga perkawinan itu

kekuasaan wali . Kemudian Pasal

dikatakan bahwa yang dimaksud tidak perlu, karena sikap seperti

53 ayat (1) mengatakan bahwa

dengan perkawinan campuran itu tentu seperti menafikan

wali dapat dicabut kekuasaan-

dalam UU itu ialah perkawinan peradaban manusia yang luhur

nya, jika ia sangat melalaikan

antara dua orang yang di itu. Mungkin masalah ini tidak

kewajibannya dan berkelakuan

Indonesia tunduk pada hukum perlu menjadi bahan

bur uk s e kali s e bagai m an a

ya n g b e rl a i n a n , ka re n a kontroversi, apabila secara tegas

disebut pada Pasal 49. Terakhir

perbedaan kewarganegaraan dijelaskan bahwa yang dimaksud

pada ayat 54 dikatakan bahwa

dan salah satunya berkewarga- MK dengan tambahan rumusan-

wali yang telah menyebabkan

negaraan asing dan satunya lagi nya (extra petitum) itu ialah

kerugian kepada harta benda

berkewarga-negaraan Indonesia. dalam hal-hal pengecualian

anak yang di bawah kekuasaan-

Pada Pasal 60 ayat (1) dikatakan ketika sang ayah tidak diketahui

nya, atas tuntutan anak atau

bahwa perkawinan campuran dengan jelas, tetapi bukan

keluarga anak tersebut dengan

tidak dapat dilangsungkan sebagai norma pokok atau norma

keputusan Pengadilan, yang

sebelum terbukti bahwa syarat- umum. Adapun norma umumnya

bersangkutan dapat diwajibkan

syarat perkawinan yang tetap yaitu bahwa anak yang sah

untuk mengganti kerugian

ditentukan oleh hukum yang ialah anak yang dilahirkan dari

tersebut. Pengaturan ini tentu

berlaku bagi pihak masing- hasil perkawinan yang sah. Itulah

sudah memadai, tetapi kalau

m a s i n g te l a h d i p e n u h i . sebabnya sampai hari ini, setelah

dicermati lagi sesungguh-nya

Kemudian berbeda dengan Putusan MK itu pun, jutaan

sanksi itu mungkin terlalu ringan

pengaturan pada pasal-pasal manusia Indonesia masih tetap

karena perbuatan buruknya itu

lainnya, Pasal 61 ayat (2) dan (3) saja melakukan perkawinan

sudah terjadi sehingga perlu

mengatur ancaman sanksi. setiap tahunnya. Secara

diberi sanksi lain selain

Dikatakan bahwa barangsiapa peradaban mereka tidak merasa

mengembali-kan harta itu. Selain

melakukan perkawinan cukup kalau hanya datang ke

itu soal pemeliharaan agama

campuran tanpa memperlihat- laboratorium mengujikan DNA

anak juga belum diatur secara

kan lebih dahulu kepada pegawai anak mereka, meskipun tentu itu

lebih rinci, kecuali pada Pasal 51

pencatat yang berwenang surat lebih murah biayanya. Mereka

ayat (3) yang secara umum hanya

keterangan atau keputusan ingin tetap berpegang kepada

mengatakan bahwa wali wajib

pengganti keterangan yang norma pokok yang berlandaskan

mengurus anak yang di bawah

ditentukan oleh UU itu maka ia pada peradaban yang mulia

p e n g u a s a a n nya d a n h a r t a

diancam dengan hukuman sebagai manusia, bukan norma

bendanya sebaik-baiknya

kurungan selama-lamanya satu pengecualian.

dengan menghormati agama dan

kepercayaan anak itu. Di Tunisia

bulan.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Kemudian dikatakan juga bahwa

Skenario ini mungkin akan pegawai pencatat perkawinan

Ringgit dan atau penjara paling

mendapat reaksi kuat dari sebagian yang mencatat perkawinan

lama tiga bulan. Kemudian pada

masyarakat, karena dua alasan: sedangkan ia mengetahui bahwa

Pasal 34 dikatakan secara lebih

pertama, kekhawatiran substansi keterangan atau keputusan

umum bahwa Petugas Pencatat

UU Perkawinan akan berubah pengganti keterangan tidak ada

Perkawinan (Jurunikah) yang

mengikuti versi pendapat kaum maka ia diancam dengan

menikahkan atau mencatat

liberal dan sekuler sehingga hukuman kurungan selama-

perkawinan pasangan yang

semakin menjauh dari hukum lamanya tiga bulan dan dihukum

belum melengkapi dokumen-

Islam; dan kedua, kekhawatiran jabatan. Ini lah satu-satunya

dokumen parsyaratannya atau

menyalahi hukum Islam karena tempat (Pasal 61 ayat 2 dan 3) di

menikahkan orang dari luar

menerapkan sanksi kurungan mana UU Perkawinan ini

distriknya (wilayahnya) tanpa

badan dan denda untuk menyebut tentang ancaman

ada surat pengantar dari Petugas

pelanggaran masalah-masalah hukuman bagi pelanggarnya.

Pencatat Perkawinan dari distrik

perkawinan yang dianggapnya UU Perkawinan juga mengatur

lainnya itu maka ia diancam

sebagai soal agama murni bahkan tentang warganegara Indonesia

dengan hukuman denda 1000

juga bersifat ubudiyah. yang melangsungkan

Ringgit dan atau penjara paling

b. Pengaturan substansi dibiarkan perkawinan di luar negeri. Pada

lama tiga bulan untuk kesalahan

sebagaimana adanya untuk Pasal 56 ayat (1) dan (2)

kali pertama dan denda 2000

menghindari resistensi yang terlalu dikatakan bahwa perkawinan

Ringgit dan atau enam bulan

keras, tetapi penyempurnaan yang dilangsungkan di luar

penjara untuk kesalahan kali

difokuskan pada penambahan dan Indonesia antara dua orang

kedua.

pencantuman ancaman sanksi atas warganegara Indonesia atau

pelanggaran terhadap berbagai seorang warganegara Indonesia

SKENARIO PEMBARUAN

pengaturan yang ada dalam UU itu. dengan seorng warganegara

Dari uraian di atas nampak

Skenario ini, meskipun masih tetap asing adalah sah bilamana

bahwa UU No. 1 Tahun 1974 tentang

akan mendapatkan resistensi dari dilakukan menurut hukum yang

Perkawinan itu memiliki sejumlah

sebagian masyarakat , tetapi berlaku di Negara di mana

ruang yang masih dapat disempurna-

mungkin akhirnya akan dapat perkawinan itu dilangsungkan,

kan dari segi isinya atau substansi

diterima masyarakat setelah dan bagi warganegara Indonesia

hukumnya. Selain itu nampak juga,

melihat fakta bahwa Negara tidak melanggar ketentuan-

bahkan lebih jelas lagi, mengenai

Muslim lain pun telah melakukan- ketentuan UU ini. Dalam waktu

perlunya pencantuman sejumlah

nya demi menjaga ketertiban satu tahun setelah suami istri itu

ancaman hukuman bagi pelanggaran

masyarakat. kembali di wilayah Indonesia,

atas berbagai aturan yang dituangkan

c. P e n y e m p u r n a a n s u b s t a n s i surat bukti perkawinan mereka

dalam UU itu. Jika dilihat dari segi

dilakukan seminimal mungkin dan harus didaftarkan di Kantor

prioritasnya, nampaknya penyem-

terhadap beberapa pasal saja Pencatatan Perkawinan tempat

purnaan substansi pengaturan itu

seperti batas usia minimal kawin, tinggal tinggal mereka. Tidak

dapat ditunda atau diminimalisir

sedangkan focus pembaruan diatur bagaimana ancaman

karena substansi yang ada relative

diletakkan pada penambahan hukumannya bila batas waktu

masih memadai, tetapi

ancaman sanksi atas pelanggaran satu tahun untuk pendaftaran

p e nye m p u r n a a n d a l a m b e n t u k

terhadap berbagai pengaturan perkawinan mereka di Indonesia

pencantuman ancaman sanksi atas

yang ada di dalamnya. Skenario ini itu tidak dipenuhi.

berbagai pelanggarannya mungkin

pun masih akan mendapatkan Di Brunei Darusslam, berdasar-

sudah sangat mendesak untuk

resistensi, tetapi mungkin lebih kan UU Hukum Keluarga Brunei

menjaga agar masyarakat tidak

kecil sifatnya sehingga masih dapat tahun 2000 Pasal 33 dikatakan

menjadi anarkis dalam kehidupan

dikendalikan. bahwa warganegara Brunei yang

perkawinan.

Atas dasar pikiran di atas,

melangsungkan akad nikah di

sedikitnya dapat disusun tiga scenario

luar negeri dan tidak

pembaruan hukum perkawinan di

PENUTUP

melaporkannya kepada Kantor

Demikian beberapa hal yang yang berwenang dalam enam

Indonesia dalam waktu dekat, yaitu:

dapat disampaikan dalam kesempatan bulan kepulangannya yang

a. Penyempurnaan dilakukan baik

ini, sekedar sebagai bahan pengantar pertama ke Brunei, diancam

terhadap substansi hukumnya

diskusi. Semoga ada manfaatnya dan dengan hukuman denda 1000

maupun penambahan pencantum-

an sanksi bagi pelanggarnya.

terima kasih atas segala perhatiannya.

52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Drs. H. Wahyu Widiana, M.A.

“Passion,

itu Nomor Satu yang Harus Dijaga”

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

ika melihat sejarah Peradilan

Islam, Ilmu Waris, dan Manajemen Agama sejak zaman

Setelah saya pensiun dari

BP4. Nah, saya menikmati sekali kemerdekaan, Wahyu Widiana

peradilan agama atau katakanlah

tepatnya setelah selesai menjalankan

mengajar ini. Jadi kita bisa belajar lagi.

menempati posisi sebagai sosok

waktu memenej atau menjadi Dirjen, nomor wahid di Badan Peradilan

bulan September 2012, saya langsung

ya ada perbedaannya. Agama. Dua belas tahun ia

mengajar di Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Jakarta. Sebab kawan-

Selama ini saya menikmati apa ini, terhitung sejak Mei 2000 sampai

menggawangi Badan Peradilan Islam

kawan di FSH seperti Prof. Amin Suma

yang saya lakukan, baik sebagai dosen. dengan September 2012.

dan kawan-kawan lainnya sangat

membantu dan juga kawan-kawan di

Juga waktu mengelola peradilan saya

juga bisa mengembangkan Banyak kalangan menilai

Badilag, sehingga terbitlah surat

kepemimpinan. Satu hal yang saya lamanya masa kepemimpinan Pak

keputusan dari BKN bahwa saya

senang baik ngajar maupun di Badilag Wahyu, panggilan akrabnya, justru

mengajar. Jadi saya belum pensiun dari

itu sikap kawan-kawan ini. Terutama menguntungkan lembaga Peradilan

PNS, langsung pindah menjadi dosen

di Badilag. Sangat solid, saling Agama. Dalam buku 'Courting Reform;

di FSH UIN Jakarta.

mendukung. Sehingga dapat Indonesia's Islamic Courts and justice

dikatakan kita berhasil. Keberhasilan for the poor' (2010), Cate Sumner dan

Tapi alhamdulillah juga, berkat

semua. Termasuk di FSH ini. Tim Lindsey menyebut “The Religious

kerja keras kawan-kawan di Badilag

dan PA se Indonesia, dimana PA dinilai

Courts have also benefited from having

the one Director-General for the last ten Bapak juga terpilih menjadi Ketua

banyak keberhasilannya, maka begitu

saya pensiun bulan September 2012,

years, a person who is trained in

BP4 Pusat. Bagaimana proses

saya juga Oktober nya itu tanda tangan

management at a postgraduate level...”

terpilihnya Bapak menjadi Ketua?

kontrak dengan AIPJ, Australia Indonesia Partnership for Justice. Dan

Mengenai BP4, itu saya juga Nama Wahyu Widiana begitu

melekat dengan Peradilan Agama. enggak tau mengapa kawan-kawan di Waktu masih menjadi Dirjen --bahkan

saya ditunjuk sebagai Adviser.

BP4 Pusat dan Daerah pada Munas

sampai sekarang-- ada yang Agustus 2014 itu kok milih saya

Jadi, tugas saya ngajar, sehari

menjulukinya sebagai Dirjen IT, Bapak sebagai Ketua Umum. Jadi pada

atau dua hari dalam seminggu. Tapi

IT Peradilan Agama, dan ada juga yang tanggal 14-16 Agustus 2014 ada

banyak juga kegiatan-kegiatan di AIPJ.

memberikan gelar Bapak Reformasi Munas BP4 di Jakarta memilih

Dan juga ditambah lagi sejak Agustus

Peradilan Agama. Wakil Ketua PTA kepengurusan untuk periode 2014-

2014, saya juga dipilih sebagai Ketua

Umum BP4 Pusat yang berlaku sejak

Jakarta, Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.,

2014 sampai 2019.

dalam Buku 'Wahyu Widiana; Bekerja Tiada Henti Membangun Peradilan

Dulu periode 2009-2014 itu Pak

Agama' bahkan menobatkan Pak Taufik yang jadi Ketua Umumnya, Pak

Jadi alhamdulillah kesibukan

Wahyu sebagai “the best leader in the Taufik mantan Wakil Ketua MA. Tetapi Supreme Court of Indonesia because he

setelah selesai tugas di Badilag banyak

ketua-ketuanya banyak profesor- can manage the time speed and the time

sekali. Ya ngajar, kegiatan di AIPJ,

profesor dan tokoh-tokoh tingkat zone”.

kemudian juga di BP4. Kalau di AIPJ

tuh saya sering kali ke luar kota atau

nasional. Tapi setelah periode beliau-

beliau selesai, diadakan lagi Munas Bagaimana sepak terjang Pak

bahkan ke luar negeri. Kalau di dalam

negeri ini biasanya saya

saya diminta jadi Ketua Umum. Saya Wahyu paska mengakhiri tugas

mengembangkan tentang pelayanan

sebetulnya ya menolak, orang selama sebagai Dirjen Badilag pada

terpadu, isbat nikah, pencatatan nikah

ini saya selama ini tidak terjun September 2012? Bagaimana ia

dan pencatatan kelahiran.

langsung di BP4. Hanya terus terang melihat perkembangan Peradilan

waktu saya jadi Dirjen hubungan Agama selama tiga tahun terakhir?

Mata kuliah apa yang Bapak asuh di

dengan BP4 Pusat itu baik sekali. Apa saja harapannya terhadap warga

UIN Jakarta? Bagaimana kesan

Walaupun kita tidak langsung sebagai PA? Berikut petikan wawancara

Bapak selama ini mengajar

Pengurus Harian, Dirjen itu ex officio redaktur Majalah Peradilan Agama

(menjadi Dosen) dibandingkan

waktu itu semacam pembinannya lah. dengan alumnus Michigan University

dengan waktu mengurus

Saya banyak aktif juga dalam munas- Amerika ini medio September 2015

manajemen Peradilan Agama?

munas BP4 atau rapat koordinasi lalu.

Di FSH UIN saya mengajar Ilmu

bidang urusan se-Indonesia, itu saya

Apa kegiatan Bapak sekarang paska

Falak. Jadi di SK itu saya sebagai Dosen

beberapa kali diminta untuk berikan

pensiun dari Badilag tahun 2012

Ilmu Falak. Tetapi di semester lalu saya

presentasi terutama keterkaitan kerja

lalu?

juga mengajar masalah Peradilan

antara BP4 dan peradilan agama.

54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Nah , jadi saya dipilih itu mula- mula berdasarkan voting ada 5 orang jadi formatur. Waktu itu Pak Taufik sakit. Tapi di situ ada Pak Tulus, Pak Mubarok, Prof. Nurhayati Djamas, ada Ibu Zubaidah Muhtar. Nah kemudian kelima formatur ini musyawarah dan secara aklamasi meminta saya untuk jadi Ketua Umum. Saya karena didukung semuanya, ya saya bismillah saja. Walaupun kalau bisa jangan saya, saya bilang. Saya kan dibandingkan dengan beliau-beliau itu paling muda juga. Enggak tau kenapa beliau-beliau meminta saya, akhirnya saya terima.

Apa posisi dan tugas Bapak di AIPJ?

terus datang lagi ke Dinas Dukcapil

tokoh-tokoh di luar negeri bahkan PBB

juga pernah menulis dalam Kalau di AIPJ, di kontrak itu saya

untuk mendapatkan akta

laporannya melalui UN Women itu ditunjuk sebagai Senior Adviser di

kelahirannya. Dengan pelayanan

termasuk institusi di dalam negeri Program Legal Identity, Identitas

terpadu, mereka cukup datang di satu

yang memberi apresiasi kepada Hukum yang tugas saya sesuai dengan

tempat dan satu hari bisa

peradilan agama itu salah satunya jabatannya sebagai pemberi masukan

mendapatkan Penetapan Isbat Nikah,

k a r e n a p e ra d i l a n a g a m a terhadap kawan-kawan yang

Buku Nikah dan Akta Kelahiran.

mengembangkan program Justice for melaksanakan kegiatan di AIPJ ini

the Poor yang tegasnya adalah dalam program Legal Identity ini. Pada

Nah, tugas saya, disamping

mengembangkan sidang keliling, dasarnya bertujuan untuk

memberikan masukan dan

pembebasan biaya perkara dan juga meningkatkan kepemilikan hak bagi

pertimbangan pada program ini juga

pos bantuan hukum. masyarakat Indonesia, baik hak dalam

mendekati, melakukan advokasi

dengan pimpinan MA, Badilag atau

mendapatkan identitas hukum atau

Nah, program ini dengan adanya hak untuk mendapatkan informasi

Badilum. Sebab ini tidak hanya di PA

AIPJ semakin terbantu lagi. Jadi hukum, hak untuk mendapatkan data

tapi juga di PN untuk pencatatan nikah

misalnya ada 20 kabupaten yang jadi tentang hukum. Jadi yang sedang dan

bagi Non Muslim. Dan juga mendekati

pilot project AIPJ sudah barang tentu sudah saya kembangkan sejak saya

Kementerian Agama dan juga bersama

kerja samanya dengan peradilan masuk itu adanya Pelayanan Terpadu.

PUSKAPA UI mendekati Kementerian

Dalam Negeri. Kita juga mendekati

agama, KUA dan Dukcapil. Itu

terbantunya peradilan agama tentang J a d i , s e k a ra n g i n i k a n d i

pimpinan-pimpinan di Bappenas. Jadi

alhamdulillah setelah 2012 untuk

program ini.

Indonesia banyak sekali anak-anak

pelayanan terpadu ini sudah keluar

Indonesia yang tidak punya Akta

AIPJ ini juga mengajak FCoA Kelahiran, orang tuanya tidak punya

SEMA dan PERMA atau MoU antara

untuk kerja sama. Jadi FCoA juga Buku Nikah. Saya mengembangkan

Badilag Badilum atau ada juga SE

memberikan masukan-masukan Pelayanan Terpadu. Seperti yang

Dirjen BIMAS Islam.

bahkan mengadakan beberapa kali diketahui Pelayanan Terpadu ini

pelatihan baik di Australi maupun di memberikan pelayanan bagi para

Sejauh mana AIPJ dan pengadilan

Australia membantu program- sini. Baik kaitannya dengan bantuan orang tua yang tidak punya buku

hukum, meja informasi atau sekarang nikah, diisbatkan dulu oleh pengadilan

program di Peradilan Agama?

e-learning meja informasi atau agama. Berdasarkan penetapan PA itu

AIPJ dan pengadilan di Australi

mediasi. Semua ini karena kerja sama

yang baik antara MA dalam hal ini dikeluarkan Buku Nikahnya.

d i b awa ke p e g awa i KUA , l a l u

terutama Family Court atau FCoA itu

peradilan agama dengan FCoA yang Berdasarkan Buku Nikah itu dan

sekarang semakin intens kerja

difasilitasi AIPJ. syarat-syarat lainnya, anak-anak yang

samanya dengan peradilan agama.

Dan peradilan agama sangat terbantu

lahir dan belum tercatat kelahirannya

Jadi peradilan agama terus pada saat itu juga dicatatkan di Dinas

terutama dalam mengembangkan

terang aja sekarang terbantu. Tapi Catatan Sipil. Jadi dengan pelayanan

program Justice for the Poor yang

pada dasarnya kita jangan terpadu masyarakat itu sangat

menjadi salah satu trademark dari

mengharapkan dari AIPJ terus, tapi terbantu. Sebab yang tadinya harus

peradilan agama. Saya merasa bahwa

harus Peradilan Agama yang harus datang ke PA dulu, datang lagi ke KUA

banyak pihak dari luar negeri,

lembaga-lembaga di luar negeri,

mengembangkan dirinya sendiri.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Makanya saya prihatin kalau ada

sampai ada hakim atau pegawai kita beberapa PA yang acuh terhadap

seperti dengan Jami'ah Al Imam

yang kena Majelis Kehormatan Hakim pelayanan terhadap orang miskin baik

Riyadh, Mesir dan Sudan.

disidang lalu ditindak atau oleh Bawas. masalah pembebasan biaya perkara,

Saya prihatin sekali lah. Kita saling sidang keliling, posbakum atau

Bagaimana Bapak melihat

mengingatkan itu. misalnya SEMA 3/2014 yang sudah

perkembangan Peradilan Agama

dan Badilag dalam 3 (tiga) tahun

Kemudian, soliditas. Jangan kita m a s i h b a nya k ya n g t i d a k

diganti PERMA 1/2015 yang mungkin

terakhir ini?

sendiri-sendiri baik di pusat maupun

menggunakan panggilan kolektif di daerah. Kita harus solid, lakukan

Saya melihat PA sekarang bagus

untuk pelayanan terpadu. Disamping koordinasi, saling mengingatkan,

lah. Jadi, hmm masih seperti dulu,

itu saya senang sekali karena pada sharing informasi antara kita baik di

kawan-kawan banyak yang semangat

umumnya kawan-kawan di peradilan pusat maupun daerah. Itu sangat

dalam berbagai macam bidang

agama sangat mendukung penting sekali dilakukan di berbagai

pelayanan masyarakat. Memang tiap

keberhasilan program Justice for the kesempatan. Sebab bukan saja untuk

pimpinan baik di pusat maupun di

Poor. memberi informasi tapi justru untuk

daerah kan punya gayanya masing-

memotivasi kegiatan-kegiatan itu Jadi kerja sama court to court

masing. Termasuk Dirjennya, mohon

maaf seperti saya mungkin gayanya

sendiri.

yang difasilitasi AIPJ itu lebih

beda dengan Pak Purwo dan Pak

berkembang lagi. Tapi tetap pada

Kemudian, semangat itu, passion dasarnya tergantung peradilan

Manaf. Ada kelebihan dan kekurangan

itu. Saya paling senang sekali kalau agamanya karena bisa jadi besok lusa

masing-masing.

kawan-kawan semangatnya kuat.

AIPJ tidak ada lagi. Kalau dulu ada Siadpa plus, ada apa

Saya melihat PA ini sekarang

bagus lah, jadi masih seperti dulu,

namanya kelompok-kelompok forum

Bagaimana Bapak melihat kerja

tentang pengembangan IT, tentang

pembaca badilag, pendekar siadpa. Di

sama court to court itu ke depan?

justice for the poor, tentang integritas.

tiap daerah ada kelompok untuk

pengaman Siadpa, Simpeg dan Kemudian saya melihat kerja

Hanya yang perlu dibenahi barangkali

macam-macam ya. Itu bagus sekali. sama court to court antara PA dan

perlu dijaga semangat itu, semangat

Dan kita dari Jakarta ini harus selalu Family Court ini perlu kita lanjutkan

kita, passion dari kawan-kawan di

apresiasi. Saya senang sekali. Sering kalau menurut saya. Jadi tidak

daerah ini agar mereka tetap semangat

kali saya malam-malam buka dan tergantung kepada anggaran dari

dalam melaksanakan pelayanan dan

mengikuti diskusi mereka. Ini mereka. Toh selama ini kan juga

inovasinya. Dan saya melihat inovasi

membuat mereka termotivasi dan anggaran dari kita, Australi ya dari

oleh kawan-kawan di daerah ini

semangatnya makin tinggi. mereka. Banyak kegiatan justru dari

banyak sekali dilakukan. Tinggal kita

memberi apresiasi kepada mereka,

kita, seperti sidang keliling dan

Saya melihat juga apa yang posbakum.

memberi penghargaan, memberi

semangat. Dengan demikian maka kita

dilakukan Pak Purwo dan Pak Manaf

ini dalam memberikan apresiasi Ke depan ini perlu dipertahan-

akan terus maju.

kawan-kawan bawahannya dan di kan kerja sama pengadilan kita dengan

daerah sangat bagus. Dan ini bukan Family Court itu. Sebab kita tahu FCoA

Saya senang melihat Pak Purwo,

Pak Abdul Manaf banyak inovasi- hanya oleh Pak Dirjen-nya saja dan Pak ini pengadilan yang terkemuka di

Direktur atau Pak Sekditjen. Tapi juga Australi. Bahkan mantan CEO-nya,

inovasi. Misalnya ceramah atau kuliah

oleh semua pejabat di Badilag ini pemimpin manajemen FCoA sekarang

hukum acara yang divideokan dan

untuk memberikan apresiasi kepada jadi Presiden IACA, International

disimpan di website. Kemudian

kawan-kawan di daerah. Association for Court Administration.

kunjungan-kunjungan Pak Dirjen

sekarang ke daerah incognito,

Jadi kita akan ikut pergaulan dunia

Passion ini nomor satu. peradilan Internasional.

kunjungan yang mendadak itu. Itu

bagus sekali. Mudah-mudahan ini

Kebanggaan. Jadi kita ini bangga. Kita

harus meningkatkan kebanggaan Jadi simpulnya, memang kerja

ditangkap oleh kawan-kawan di

kepada lembaga kita. Saya yakin sama court to court ini penting sekali,

d a e ra h s e b a g a i b e n t u k u n t u k

sekarang masih ada. Dulu itu kan, jangan dilepaskan. Saya mohon juga

meningkatkan kualitas.

“Badilag Yess”, “Badilag is always one kawan-kawan di Badilag, terutama

step ahead”, “I love Badilag”, Itu kata- Pak Dirjen dan Pak Dirjen bagus sekali

Menurut Bapak, apa saja yang perlu

kata seperti itu “Bravo Badilag”, “Aku perhatiannya itu, supaya terus

ditingkatkan oleh Peradilan Agama

bangga jadi warga Badilag”, itu perlu menjalin kerja sama. Dan banyak

dan SDM nya ke depan?

dijaga. Dengan memberi apresisasi, untungnya kerja sama dengan luar

Banyak dari sejak dulu.

mengontrol mereka dan Tengah juga kan demikian bagusnya

negeri itu. Seperti dengan Timur

Termasuk sejak saya. Pertama,

integritas. Saya mengharapkan betul

mengembangkan, memberi reward

integritas ini terus dijaga. Jangan

kepada mereka.

56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Apa saja yang menurut Bapak

unit kerja baik kesamping, ke bawah

berbahasa asing baik Bahasa Arab

kurang terperhatikan di Peradilan

dan ke atas. Kemudian juga kerja sama

maupun Bahasa Inggris. Sebab banyak

Agama selama ini?

dengan instansi lain baik di dalam

sekali kawan-kawan kita ini tamatan

Gontor, pesantren-pesantren yang Misalnya, selama ini mohon

negeri maupun luar negeri itu perlu

baik Bahasa Arab dan Bahasa maaf, terus terang aja karena selama 3

terus dikembangkan.

Inggrisnya bagus. Hanya tinggal kita tahun ini saya sering baca website dan

bagaimana menggali potensi mereka Majalah Peradilan Agama. Itu sangat

Kita memang pasif pengadilan

itu kan tidak boleh mencari perkara. dan juga menghimpun, mengkoordinir bagus inovasi-inovasi di peradilan

potensi itu menjadi kekuatan yang agama setelah saya selesai menjadi

Tetapi koordinasi dalam

kuat sehingga bisa dimanfaatkan Dirjen. Ada Majalah yg dulu belum ada,

melaksanakan tugas itu kalau saya

untuk institusi baik untuk Badilag ada website yang diperbaiki, ada

menjadi suatu keharusan. Sebab tugas

maupun peradilan agama secara putusan pengadilan yang

kita tidak hanya bisa dilakukan oleh

kita tanpa bantuan orang lain.

keseluruhan.

dipublikasikan, ada inovasi-inovasi lainnya. Itu bagus sekali.

Harapan saya juga kerja sama-

Ya seperti kita telah melakukan

EMC, English Meeting Club atau MLA, Kita perlu menjaga dan

kerja sama dengan luar negeri perlu

terus dijaga, baik dengan negeri- Multaqal Lughatul Arabiyyah gitu kan. meningkatkan, misalnya masalah IT.

Dari situ kan keliatan muncul kawan- Itu sekarang sudah bukan suatu hal

negeri yang berbahasa Inggris

kawan yang semula kita tidak tahu yang hebat. Kalau dulu awal-awal saya

maupun berbahasa Arab. Atau dengan

menjadi kita ketahui bagus Bahasa kerja di Badilag 2005-2006 memang

yang di ASEAN ini lah.

Arab Bahasa Inggrisnya. Sehingga kita begitu ada website, ada Simpeg itu kan

manfaatkan untuk menjalin kerja hal yang hebat karena di yang lain

Bagaimana Bapak mengisi waktu

sama baik dengan negara-negara belum ada. Sekarang kan sudah ada di

luang?

Timur dan Barat. Jadi kan kita dengan mana-mana. Jadi paling kita tinggal

Saudi Arabia, Sudan, Mesir sekarang konsistensinya ini.

Saya sekarang walaupun sibuk

ngajar, di AIPJ, di BP4, tetapi ya tidak

kan bagus dan besar manfaatnya

sesibuk waktu di badilag. Dalam arti

untuk pengembangan SDM di

Adakah harapan Bapak yang belum

waktu di Badilag tiap hari ke kantor.

peradilan agama. Juga dengan negara-

terpenuhi sampai sekarang di

Kalau sekarang sekalipun sibuk tapi

negara Barat kan.

Peradilan Agama?

tidak tiap hari ke kantor. Dengan AIPJ sering kali keluar daerah, sering kali

Potensi seperti ini perlu terus M u d a h - m u d a h a n s e k a ra n g

digali, dihimpun dan dimanfaatkan. sudah dilaksanakan atau malah lebih

rapat tetap di luar itu kita bisa kerja di

Juga potensi-potensi lainnya di bidang bagus lagi. Dulu saya punya keinginan

rumah melalui Skype atau melalui

IT. Sekarang saya dengar banyak juga dan belum bisa dilaksanakan, baru

email. Juga di BP4 saya tidak tiap hari,

kawan-kawan di PA yang mengajukan mulai ngeprak-ngeprak, baru mulai

paling seminggu sekali.

i n ova s i - i n ova s i ya n g u n t u k motivasi. Yaitu menjadikan PTA,

perlombaan itu (Perlombaan Inovasi hakim-hakimnya terutama sebagai

Sabtu Minggu saya paling senang

Pelayanan Publik Peradilan 2015, red). kawal depan MA. Jadi dulu itu ingin

mengisi waktu dengan keluarga.

itu menggambarkan kawan-kawan di sekali PTA itu betul-betul menjadi

Makan-makan di tempat makan

PA ini memang potensial untuk pembina di pengadilan agama daerah

sederhana, yang santai. Atau kalau

melakukan inovasi atau hal yang masing-masing masing-masing.

anak-anak libur saya senang camping

sangat positif untuk mengembangkan Karena tidak mungkin PA yang hampir

ke gunung atau di pinggir laut

institusinya masing-masing. Ini perlu 360 ini dibina oleh Badilag. Justru PTA

Pangandaran. Yang murah meriah

terus kita gali, kita himpun, dan kita ini yang harus menjadi kawal depan

tidak yang mahal-mahal.

manfaatkan. Sehingga potensi yang MA.

Apa kegiatan favorit Bapak?

besar ini sangat bermanfaat untuk institusi dan untuk SDM di Institusi

Apa pesan dan harapan Bapak

Apa ya? paling jalan-jalan, jajan-

kita tercinta ini.

untuk warga Peradilan Agama ke

jajan di tukang bubur, tapi dengan

depan?

keluarga dengan anak dengan cucu. Itu

Te r i m a k a s i h s u d a h

mewawancarai saya. Mudah-mudahan Harapan saya tadi itu lah. Saya

saja.

membawa manfaat untuk kawan- mengharapkan kawan-kawan ini tetap

kawan. Terima kasih. solid, tingkatkan kualitas, jaga

Ada hal lain yang ingin Bapak

sampaikan?

integritas. Kemudian terus menerus melakukan tukar menukar informasi,

Bahwa PA ini sangat punya

|Achmad Cholil|

lakukan koordinasi di masing-masing

potensi akan SDM yang bagus dalam

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

PEDAGANG ASONGAN JADI HAKIM AGUNG

Dari Palembang ke Jakarta, perjalanan hidupnya penuh suka-duka. Bukan sekadar hakim, ia juga dosen

dan dai.

Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H., M.H.

[Hakim Agung Mahkamah Agung RI]

58 58 MAJALAH PERADILAN AGAMA MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 Edisi 7 | Oktober 2015

R kakinya tidak selincah dulu. Begitulah

ona wajahnya cerah. Tawanya kerap berderai. Gerak badannya terasa enteng, meskipun

kondisi Mukhtar Zamzami saat ini. Beberapa bulan lalu, dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung, ia muncul dengan kursi roda. Ia tak kuasa berjalan normal, akibat penyakit stroke yang menyerangnya.

“Saya dulu istirahat tidak teratur. Kalau ada sesuatu yang mengganjal di pikiran, biasanya saya akan membaca sampai larut malam, bahkan sampai pagi. Kata dokter, itulah yang membuat saya kena stroke. Alhamdulillah, sekarang semakin membaik,” kata salah satu hakim agung pada Kamar Agama MA itu, di ruang kerjanya.

berhenti dagang. ”Ada razia saat itu. genap delapan tahun Mukhtar

Pada Agustus 2015 kemarin,

gengsi atau malu. Ia menjalaninya

Jadi, saya sudah merasakan deritanya Zamzami jadi hakim agung. Ia

dengan riang gembira. “Waktu itu,

dikejar-kejar Satpol PP. Bahkan seangkatan dengan Prof. Dr. H. Hatta

sekampung, saya lah anak yang

pernah dagangan saya dirampas,” Ali, S.H., M.H. yang kini jadi Ketua MA.

mengantungi uang. Saya bisa beli

buku. Sejak kecil saya memang tergila-

tuturnya.

Itu adalah angkatan pertama hasil

Berhenti jadi pedagang kaki lima, seleksi Komisi Yudisial.

gila pada buku,” tuturnya.

Mukhtar beralih jadi guru MI. Ia hanya Perjalanan Mukhtar hingga kemudian

Selain dibelikan buku, sebagian

sanggup setahun mengajar di situ, berhasil jadi hakim agung adalah

hasil jerih payahnya itu ia sisihkan

karena penghasilannya sangat kecil. perjalanan “sengsara membawa

untuk berlangganan majalah Si

Bersama rekannya, ia lantas membuka nikmat”. Siapa sangka, anak sulung

Kuncung dan Putera-Puteri. “Dari situ

kios penyewaan buku sekaligus taman dari tujuh bersaudara ini bisa

saya mengenal dunia luas. Tahu

bacaan. Ternyata usaha itu lancar. mengabdikan diri di MA dengan posisi

kemajuan indonesia dan luar negeri.

Penghasilannya meningkat. mulia untuk menentukan nasib orang-

Lalau tertanam cita-cita ingin sekolah

Lulus dari Aliyah, Mukhtar kuliah orang yang berperkara di tingkat

lebih tinggi dari MI,” tuturnya.

di IAIN Raden Fatah Palembang. Di kasasi dan PK.

Saat belajar di Madrasah

kampus itu, ia hanya dua tahun kuliah, Lahir di Palembang pada 11

Tsanawiyah, jiwa dagangnya kian

padahal untuk mendapatkan titel September 1948, Mukhtar berasal dari

tumbuh. Membawa kotak yang diikat

Sarjana Muda setidaknya memerlukan keluarga lapis bawah. Ayahnya adalah

dengan tali di bagian pinggang, ia

waktu empat tahun. “Selama dua seorang tukang yang sehari-hari

berkeliling ke pasar. Yang dijajakannya

tahun saya merasa tidak mendapat menyusun bata. Ibunya tidak

adalah rokok dan ia masih ingat betul

ilmu. Dosen-dosennya tidak sungguh- mengenyam bangku sekolah, tapi bisa

merk-merk rokok itu. “Saya jual

sungguh dan tidak sistematis. Kadang menulis Arab-Melayu. Dari ibunya-lah,

Kansas, Eskor, 555, Wembley, Gentong

datang, kadang tidak. Bahkan ada yang Mukhtar kecil mengenal aksara dan

dan Jambu Pol,” ucapnya.

datang cuma empat kali setahun. Saya mahir mengaji.

Pas kelas III MTs, ia beralih jadi

berpikir tidak bisa jadi orang pintar Ketika berusia 10-an tahun, saat

pedagang mainan anak-anak, lalu

kalau terus begitu,” ujarnya. duduk di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah,

ganti lagi jualan jarum, benang, peniti

Mukhtar memutuskan untuk Mukhtar mulai tidak betah hanya

dan pernak-pernik kecil yang biasa

hijrah ke kampus lain. Yang ditujunya bersekolah. Ingin punya uang sendiri

dibutuhkan orang kala itu.

IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. agar bisa meringangkan beban orang

Pada masa MTs itu, ia menyukai

Kebetulan, kondisi keuangan tua sekaligus supaya bisa beli buku,

pelajaran agama, bahasa Inggris dan

keluarganya sedang naik drastis kala Mukhtar berdagang kecil-kecilan.

sejarah. Sebaliknya, Ilmu Falak jadi

itu. Berawal dari tukang batu, ayahnya “Pagi-pagi, saya jualan kue. Pukul 7

momoknya. “Saya sering

berhasil membuka toko dan selesai, langsung mandi dan lari-lari ke

meninggalkan kelas ketika pelajaran

membangun rumah, sekaligus sekolah,” ia mengenang.

Falak. Saya ajak teman-teman ke

membiayai kuliah Mukhtar ke Meski berjualan kue secara

b i o s ko p ,” M u k h t a r te r t awa ,

mengenang kebandelannya kala itu.

Yogyakarta.

asongan, Mukhtar tak mengenal kata

Ketika di Madrasah Aliyah, ia

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

“IAIN Jogja adalah lautan ilmu

Pada Oktober 1975, ada

sidang.

yang indah. Saya mereguk sepuas- perekrutan calon hakim agama. Beberapa tahun di situ, gaji puasnya. Buku mau beli ada, mau

Mukhtar naik jadi Rp20.000. Gaji pinjam ada. Literatur tidak boleh

Kesempatan itu tidak disia-siakannya.

segitu tak cukup buat hidup seorang berbahasa Indonesia,” ujarnya.

Peluangnya sangat besar, karena saat

keluarga beranak tiga-satu anak lahir Sewaktu kuliah di Kota Gudeg, ia

itu dibutuhkan 50 hakim baru,

di Yogyakarta dan dua lainnya lahir di membagi waktunya untuk

sedangkan yang ikut tes hanya 46

Pangkalpinang. “Buat makan saja berorganiasi, kursus bahasa Inggris

orang. Berstatus Sarjana Syariah dari

habis Rp30.000. Saya dapat bantuan dan mengikuti berbagai macam

kampus masyhur dan menguasai

dari orang tua dan mertua,” seminar.

literatur berbahasa Arab dan Inggris,

Mukhtar tak kesulitan menjalani tes.

kenangnya.

Meski begitu, tak ada perasaan berstatus mahasiswa, Mukhtar

Tahun 1973, ketika masih

Ya, ia lulus.

minder dan sedih. Mukhtar melepas status lajangnya. Ia menikahi

Mukhtar, yang pada awalnya

menjalaninya dengan lapang dada. Ia seorang mahasiswi dari kampus yang

ingin jadi dosen, mulai melakoni peran

pun bersyukur, selain jadi hakim, ia sama. Pernikahan itu awalnya

sebagai CPNS/calon hakim pada

mendapat amanah untuk mengajar di dilakukan secara diam-diam di rumah

Februari 1976. Gaji awalnya Rp2800.

Unsri dan kerap diundang untuk mertuanya di Jember, Jawa Timur.

Ia ditempatkan di Pengadilan

mengisi ceramah agama. Di samping Mertuanya adalah seorang kyai yang

Agama Pangkal Pinang. Nebeng di

dapat berbagi ilmu, aktivitas di luar punya pondok pesantren. “Di Jogja

bagian belakang kantor Wali Kota,

pengadilan itu dapat menambah relasi orang-orang nganggap saya masih

kantor PA itu hanya berukuran 6x6

meter persegi. Di situ cuma ada ketua,

dan rejeki.

pacaran. Tapi lama-lama ketahuan

panitera, pembuat daftar gaji dan

kalau kami sudah nikah,” ujarnya,

Setelah 4,5 tahun di PA dengan derai tawa.

penjaga. Pembagian kerja tidak jelas,

sampai-sampai selain jadi hakim,

Pangkalpinang, Mukhtar dipindah ke

PA P a l e m b a n g . D i b a n d i n g PA Dua tahun kemudian, Mukhtar

Mukhtar juga jadi juru panggil. Sidang

Pangkalpinang, PA Palembang Pulang ke Palembang, bukannya

menamatkan pendidikan S-1nya.

juga hanya dilakukan sebulan sekali.

menangani perkara lebih banyak. bahagia, ia justru nestapa. “Ayah saya

“Begitu kerja, saya langsung

Sidang dilakukan sepekan sekali. bangkrut. Ketika berangkat ke Jogja,

sidang. Ketua PA Pangkalpinang kyai.

“Kalau di Pangkalpinang, sebulan banyak duit. Ketika pulang, toko

Saya golongan III, Pak Ketua golongan

hanya menyidangkan 7-8 perkara. Di bangkrut. Saya bingung, apalagi sudah

II. Ada 6 hakim honorer di sana,”

Palembang, 70-80an perkara sebulan,” punya anak satu,” ia mengenang.

ujarnya. Hakim honorer adalah para

ulama lokal yang ke PA hanya ketika

tuturnya.

60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Saat itu, hakim diberi Setelah tujuh tahun jadi hakim semacam honorarium resmi per

tinggi PTA Palembang, berturut-turut perkara. Berkat honorarium itulah,

Mukhtar dipromosikan menjadi Wakil kondisi keuangan keluarga Mukhtar

K e t u a P TA J a m b i , K e t u a P TA lumayan membaik.

Palembang dan Ketua PTA Pekanbaru. Mukhtar jadi hakim di PA Palembang

Setelah itu, ia mendaftar ke KY untuk selama 5 tahun. Setelah itu, selama 5

mengikuti seleksi calon hakim agung tahun, ia diangkat menjadi Ketua PA

pada tahun 2006. Bengkulu. Karena saat itu belum ada

Kala itu belum ada sistem kamar. PTA Bengkulu, Mukhtar dianggap

Seorang hakim agung harus 'sebangsa' dengan Ketua PTA.

menguasai segala bidang hukum. Sewaktu di Bengkulu, Mukhtar

Bukan saja perdata agama, namun juga aktif berceramah dan berkiprah di

perdata umum, perdata khusus, MUI. Ia bahkan pernah menjadi Ketua

disetel Pak Syamsu sejak dari dulu,”

pidana umum, pidana khusus, tata Komisi Fatwa, lalu Ketua I merangkap

tuturnya

usaha negara, bahkan militer. Ketua Umum MUI Bengkulu.

Adapaun alasan Syamsuhadi

Itu jadi tantangan tersendiri buat Tak semua orang suka dengan

tetap mempertahankan Mukhtar jadi

Mukhtar. Siang-malam ia membaca kiprah Mukhtar. Ada seseorang yang

Ketua PA meskipun sudah diangkat

buku-buku hukum, berdiskusi dan melaporkannya ke MA. Namun, ketika

jadi hakim tinggi, selain karena saat itu

mengikuti perkembangan kasus- mengadakan pengawasan yustisial

pola karir hakim belum begitu jelas,

kasus hukum terkini di media massa. dan memberi pengarahan pada

juga untuk menepis dugaan bahwa

Semua data dan informasi itu lantas Rakerda, seorang hakim agung yang

Mukhtar sedang kena demosi. Waktu

itu, gaji hakim tinggi lebih kecil dari

diringkasnya.

dilapori itu justru memuji Mukhtar.

“Contohnya hukum asuransi. “Itulah sebagus-bagusnya hakim.

pada Ketua PA. Diangkat jadi hakim

Waktu itu ada kasus Manulife. Saya Hakim di mata hukum, ulama di mata

tinggi sering dianggap terkena

bikin ringkasan. Masalah korupsi, saya m a sya ra ka t ,” ka t a M u k h t a r,

hukuman.

baca data, ternyata sudah ada komisi menirukan ucapan hakim agung itu.

Setelah dua tahun menjalani

rangkap peran, Mukhtar akhirnya

semacam KPK sejak 1940-an,”

benar-benar jadi hakim tinggi. Gajinya

ungkapnya.

Mukhtar bersyukur, semua yang lagi ke Palembang. Dengan jabatan

Dari Bengkulu, Mukhtar balik

pun berkurang, sementara anak-

dipelajarinya itu keluar saat tes calon Ketua PA Palembang, Mukhtar sering

anaknya sudah beranjak besar.

hakim agung. Ia juga bersyukur, rekam dilibatkan dalam pekerjaan strategis.

“Sudah jadi Ketua PA dua kali,

jejaknya dinilai baik. Bahkan sejumlah Misalnya, ia diminta menguji calon

saya belum punya rumah. Rumah

tokoh masyarakat, perguruan tinggi hakim. “Waktu itu PTA-PTA yang

dinas juga tidak ada. Uang hanya cukup

dan organisasi keagamaan ngetest. Materi tesnya sama dengan

untuk makan dan nyekolahin anak,”

jaman saya. Bahkan bahasa Arab-nya

ujarnya.

merekomendasikannya untuk jadi

Karena perkara di tingkat

hakim agung.

lebih 'kejam'. Banyak yang gemetar

Ia pun hampir tidak menemui lihat kitab,” ucapnya.

banding sedikit, Mukhtar dapat

kendala yang berarti ketika mengikuti Mukhtar juga kerap diminta

memanfaatkan waktu luangnya untuk aktivitas-aktivitas lain. Ia memutus-

seleksi, hingga akhirnya berhasil mewakili Ketua PTA Palembang saat

melakoni fit and proper test di KY dan itu, Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H.,

kan kembali ke habitat lama, sebagai

untuk menghadiri berbagai acara.

dosen dan dai. Bahkan, pada tahun

di DPR, lalu dilantik menjadi hakim

agung pada Agustus 2007. “Ketika Karena kecocokan antara keduanya,

pertama dan kedua sebagai hakim

seleksi di KY, saya dapat ranking satu. baru tiga tahun menjabat Ketua PA

t i n g g i , i a m e n ga ku ke wa l a h a n

Di DPR, saya ranking tiga,” ungkapnya. Palembang, Mukhtar diajukan oleh

menerima undangan untuk berceramah. Saat itu orang-orang

Meski telah melalui episode Syamsuhadi Irsyad menjadi hakim

hidup yang berliku-liku, dari pedagang tinggi PTA Palembang. “Tapi saya tidak

lebih mengenalnya sebagai seorang

asongan di pinggir jalan hingga juga tidak boleh sidang di PA,” ujarnya.

boleh melepas jabatan Ketua PA. Saya

dai atau kyai, ketimbang sebagai

seorang hakim.

kemudian jadi hakim agung yang mulia, Mukhtar tak mau jumawa. “Kita

Alasan Syamsuhadi mengangkat-

”Orang-orang datang ke PTA mencari saya untuk khutbah. Dari

jangan lupa kehendak Tuhan,” kata nya jadi hakim tinggi lebih dini,

Mukhtar, “Saya punya prinsip, kita bisa menurut Mukhtar, karena tokoh yang

masjid terkecil sampai yang lumayan.

sukses bukan semata-mata karena kita di kemudian hari menjadi Wakil Ketua

Supaya niat kita terjaga, siapapun yang

pintar. Ada ridho Tuhan. Kita jangan M A B i d a n g N o n - Yu d i s i a l i t u

mengundang, walaupun miskin, kita

harus jalan, dijemput atau tidak,”

sombong.”

memerlukan hakim tinggi senior yang

akan menggantikannya. “Jadi, saya |Hermansyah, Mahrus AR, Hirpan Hilmi, Hermanto|

tandasnya.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Dari Eskatologi Bibel, Pornografi hingga Hak Waris Perempuan

Bandung. Ia menulis disertasi berjudul “Kajian Hukum terhadap Kedudukan dan Hak Perempuan dalam Sistem Hukum Kewarisan Indonesia Dikaitkan dengan Asas Keadilan dalam Rangka Menuju Pembangunan Hukum Kewarisan Islam”.

Fokus kajiannya itu selaras dengan aktivitas dan perhatiannya selaku hakim agung yang sering mengadili perkara-perkara kewarisan Islam. Ia mendapati kenyataan, cukup banyak putusan peradilan agama yang memberikan harta warisan sama besar kepada laki-laki dan perempuan, seiring dengan fenomena berimbangnya peran dan tanggung jawab sosial antara laki-laki dan perempuan.

Mengenai buku, Mukhtar mengaku sangat terpengaruh oleh buku “Kapita Selekta M Nasir”. Itu buku dari tokoh Masyumi yang dilarang beredar oleh pemerintah Orde Baru. “Kalau tidak punya buku ini, katanya tidak akan bisa jadi orang pintar,” Mukhtar berseloroh.

Tiap kali membaca buku itu, pikiran Mukhtar Membentangnya cakrawala keilmuan Mukhtar

serasa melayang-layang. Di sana ada paparan tentang Zamzami tampak dari variatifnya karya ilmiah yang

pembaruan Islam, kelebihan-kelebihan Islam, dihasilkannya semasa kuliah.

penggunaan akal dan pikiran, hingga debat M Nasir vs Ketika kuliah S-1 di IAIN Yogyakarta, ia menulis

Soekarno.

skripsi berjudul “Eskatologi Bibel dan konsepsi al- Buku lain yang sangat mewarnai hidupnya adalah “Jejak Quran”. Untuk mahasiswa Jurusan Tafsir pada Fakultas

Langkah Haji Agus Salim”. Buku terbitan Belanda itu Syariah, sekilas judul skripsi itu kurang relevan. Tak

mulai dibacanya saat berada di Madrasah Aliyah. “Saya mengherankan, ketua jurusannya kala itu, Ismail Thayib,

tergila-gila. Benar-benar lain karena tidak diajarkan di pada mulanya menolak proposal skripsi yang

sekolah,” tutur pembeli lebih dari 2000 buku itu. Lantas, siapa tokoh-tokoh yang pemikiran dan

diajukannya. “Saya bilang kepadanya, saya menggunakan

kiprahnya sangat dikagumi oleh Mukhtar Zamzami? Ada dua nama yang sangat melekat di benaknya.

Ulumul Quran dan Ilmu Tafsir. Lalu disetujui,” tuturnya. Usut punya usut, ternyata Mukhtar tertarik mempelajari

Pertama adalah Muhammad Abduh. “Walaupun kitab konsep Bibel mengenai kehidupan setelah mati atau

tafsirnya tidak selesai, butiran-butiran pendapatnya siap akherat karena sering berdiskusi dengan istrinya yang

tumbuh, berakar dan berbuah. Disertasi saya dikuatkan berstatus mahasiswi jurusan Perbandingan Agama pada

oleh pendapat-pendapat Abduh,” ujarnya. Tokoh kedua yang dikaguminya adalah Muhammad

Fakultas Ushuluddin di kampus yang sama. Ketika kuliah S-2 di Universitas Jayabaya, kajiannya

Syahrur. “Di kampus-kampus Eropa terkenal, dia beralih ke pidana. Ia menulis tesis berjudul “Masalah

dianggap Emmanuel Kant-nya orang Arab dan Martin Pornografi dalam Hukum Pidana Indonesia”.

Luthernya orang Islam,“ tuturnya. “Pak Manan, Ketua PTA Medan, yang menyarankan

Namun, kekaguman Mukhtar tidak terbatas pada saya. Kita punya kewenangan di bidang pidana, tapi kita

dua intelektual muslim terkemuka itu. Ia berkata, “Saya belum punya ahli,” ungkapnya. Pak Manan yang ia

juga mengagumi orang-orang Islam, terutama ulama, maksud adalah Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip.,

yang berpikiran terbuka, siap mendengar, siap M.Hum yang kini jadi Ketua Kamar Agama MA.

membahas, dan tidak cepat memutuskan vonis sesat Fokus kajiannya bergeser lagi ketika membuat

atau kafir.”

karya akhir saat kuliah S-3 di Universitas Padjadjaran

|hermansyah|

62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Prof. Dr. H. M. Atho Mudhzar, MSPD

Guru Besar Sosiologi Hukum Islam dan Pakar Islamic Family Law

H.M. Atho Mudhzar merupakan ahli sosiologi hukum Islam yang sudah tidak asing lagi di lingkungan peradilan agama. Profesor yang pernah menjadi sekretaris Menteri Agama Munawir Sjadzali (1983-1986, 1990-1991) adalah salah satu aktor yang ikut membidani hukum keluarga muslim di

I n d o n e s i a . Pe rh a t i a n nya terhadap peradilan agama saat ini juga dilatarbelakangi oleh sejarah birokrasinya yang pernah menjabat sebagai Plh. Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama selama 2 (dua) bulan karena Direktur waktu itu Drs. H. Zainal Abidin Abu Bakar, SH., sedang melaksanakan ibadah haji.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

H.M. Atho Mudzhar, lahir di

Agama, diperlihatkan lewat sikapnya

memperoleh SIM, seseorang harus Suami dari Dra. Hj. Ani Musahadah ini

kepada hakim-h akim. Ia tetap

berumur minimal 17 tahun. cita-citanya cukup sederhana. Ia ingin

menginginkan hakim di Peradilan

Setelah acara diskusi di gedung menjadi dosen yang baik. Tetapi pada

Agama bertindak sebagai juru damai

Sekreteriat MARI tanggal 4 Agustus tanggal 19 September 1999 sejarah

sebelum ia bertindak sebagai hakim,

2015 dengan tema Pembaruan Hukum telah mencatatnya sebagai salah satu

artinya hakim harus memberikan

Keluarga di Peradilan Agama, Tim guru besar di IAIN Sunan Kalijaga

kesempatan yang seluas-luasnya

Redaktur berhasil mewawancarainya. Yogyakarta. Karirnya di perguruan

kepada para pihak agar sengketa yang

Berikut ringkasan wawancaranya: tinggi telah menempatkannya sebagai

dihadapinya diselesaikan secara

damai. Mudzhar menyadari bahwa

Rektor UIN Sunan Kalijaga periode

perkembangan hukum keluarga saat

Berkenaan dengan perkembangan

tahun 1996-2001 dan pernah menjadi

ini terutama hukum perkawinan

hukum keluarga di Indonesia,

Pgs Rektor IAIN Padang pada tahun

masih menyisakan perdebatan yang

materi apa yang perlu mendapat-

2006. Jabatan terakhir yang

perlu mendapat sentuhan pembaruan.

kan perhatian saat ini?

dudukinya di Kementerian Agama

Hal terpenting dari isu hukum

adalah sebagai Kepala Badan Litbang

Tergantung dari mana kita dan Diklat sejak tahun 2002-2012.

keluarga di Indonesia saat ini,

melihatnya, Teman-teman yang Kegiatan kesehariannya saat ini

menurut Mudzhar berkenaan dengan

menginginkan perombakan besar- mengabdi di UIN Syarif Hidayatullah

sanksi ketidakpatuhan terhadap

besaran, banyak yang harus J a k a r t a ya n g j u g a m e r u p a k a n

hukum. Pengaturan izin poligami saat

diperbarui, tetapi yang menganggap almamaternya dalam perolehan gelar sarjana muda di tahun 1971 dan sarjana S-1 di tahun 1975. Integritas dan profesionalitas selalu mengiringi kehidupannya baik dalam dunia akademik maupun pengabdiannya di masyarakat. Guru besar yang memperoleh gelar doktor di tahun 1991 ini masih tetap disibukkan dengan mengisi diskusi, konferensi nasional ataupun internasional khususnya yang berubungan dengan hukum Islam.

ini seperti aturan yang ompong,

Di sela-sela kesibukannya yang cukup padat, ia masih meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada para mahasiswa, bahkan tidak segan- segan pakar sosiologi hukum Islam ini memberikan bimbingan kepada mahasiswa di rumahnya sendiri.

hal itu sudah relatif memadai, tidak law, M. Atho Mudzhar mempunyai

Sebagai pemerhati Islamic family

karena tidak tegasnya sanksi bagi

banyak yang harus diperbarui. perhatian khusus terhadap lembaga

p i h a k ya n g m e l a n g g a r a t u ra n

Pertama mengenai batas usia peradilan agama. Ia cukup bangga

poligami, demikian pula tidak ada

minimum untuk menikah perlu ada dengan eksistensi peradilan agama

sanksi bagi pernikahan yang tidak

sinkronisasi dengan undang-undang saat ini, terlebih lagi jika melihat

dicatatkan, terlebih lagi saat ini masih

l a i n ya n g m e n ga t u r m e n g e n a i fasilitas dan kemajuan lembaga yang

terjadi perceraian yang hanya

kedewasaan. Implikasinya memang tidak jauh berbeda dengan lembaga

dilakukan lewat SMS atau BBM. Isu

luas, istilah belum berumur 18 tahun peradilan lain di lingkungan

penting lainnya yang harus

atau sudah kawin, tidak perlu ada lagi. Mahkamah Agung RI.

mendapatkan perhatian adalah

Sebaiknya satu kalimah saja, saya Sebagai salah satu pelaku sejarah

berkenaan dengan harmonisasi batas

sendiri lebih setuju 19 tahun. Menteri hukum Islam di Indonesia, ia tidak

usia dewasa. Saat ini ditemukan

Kesehatan malah meminta usia membayangkan jika Peradilan Agama

perbedaan batas usia dewasa dalam

berbagai peraturan perundang- dewasa 21 tahun, Imam Hanafi sendiri menjadi bagian dari sistem peradilan

menyatakan usia dewasa 22 tahun, yang disebutkan dalam konstitusi

undangan. Dalam hukum perkawinan

yakni dewasa secara mental atau (Pasal 24 ayat (2) UUD 1945)].

ditemukan usia dewasa pernikahan 16

tahun perempuan dan 21 tahun laki- kematangan.

Perhatiannya terhadap Peradilan

laki, usia dewasa dalam perwalian 18

64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Yang sangat mengoncangkan

mendapat kemajuan baik dalam

dalam masyarakat saat ini adalah

manajemen maupun otoritas yang

masalah pencatatan perkawinan

dimilikinya, seperti dalam perkara

harus diatur dan diberi sanksi dll.

kewarisan pernah terjadi tarik

Demikian juga dengan poligami, saat

menarik antara kewenangan

ini aturan poligami adalah aturan

peradilan agama dan kewenangan

ompong. Menurut saya harus

peradilan lain, hal itu tidak lain juga

diperkenalkan sejumlah diktum yang

karena proses politik. Secara umum

memberikan sanksi, diatur pula

peradilan agama mempunyai

mengenai hal yang terkait dengan

kemajuan terlebih lagi jika dilihat dari

hukum formal. Yang paling mendesak

jumlah kantor saat ini.

adalah pemberian sanksi (terhadap

Tantangan yang berat ke depan

pelanggaran hukum keluarga).

adalah bagaimana hakim juga menjadi

Hal ini sangat mendesak sekali

seorang mujtahid, hal lil hakim

adalah pemberian sanksi, supaya

mujtahid, bagaimana seorang hakim

orang tidak berbuat seenaknya, siapa

dapat menjadi penemu hukum

bersama peradilan lain, di mana ini masih ada laki-laki yang

berbuat dia bertanggung jawab. Saat

mujtahid, alatnya saat ini sudah

sebelumnya tidak pernah terjadi. menceraikan istrinya lewat sms, bbm

banyak. Hal ini menjadi tantangan

Dahulu dalam UU Nomor 1 Tahun meskipun hal tersebut dalam fikih

yang berat, karena kita menganut civil

1974, putusan PA harus disetujui dibolehkan bahkan dengan cara

law system. Dalam sistem ini orang

(dikukuhkan) oleh peradilan umum, bermain (senda gurau), talak dapat

baru lulus sarjana hukum dapat

baru kemudian berubah sejak lahirnya saja terjadi.

menjadi hakim, sedangkan dalam

common law system hal itu tidak

undang-undang peradilan agama. Dan

terjadi, karena seorang hakim terlebih

sekarang peradilan agama disebut

Peranan apa yang dapat dilakukan

dahulu harus menjadi pengacara

dalam UUD Pasal 24, saya sendiri tidak

oleh hakim di lingkungan peradilan

bertahun-tahun lamanya, baru ia

membayangkan kalau PA akan

agama berkenaan dengan

dapat menjadi hakim. Oleh karenanya

disebutkan dalam UUD.

pembaruan hukum keluarga?

ada kebijakan hakim magang, tidak lain melatih agar ia bertindak adil dan

Bagaimana pandangan Bapak

Hakim adalah juru damai juga,

menguntungkan kemanusiaan.

mengenai pandangan sebagian

sebelum ia menjadi juru putus ia

Saya pernah membaca (sebuah

kalangan yang menyatakan bahwa

bertindak sebagai juru damai. Kalau ia

tulisan), Bagaimana pandangan hakim

PA mulai tercabut dari akarnya,

gagal mendamaikan baru melanjutkan

tentang posisi saksi perempuan?

terutama berkaitan dengan

pemeriksaan perkara. Sebgai juru

Menurut saya hal tersebut itu luar

masyarakat Islam dan para ulama

damai perlu dilengkapi kemampuan

biasa, dari tidak mengakui saksi

b a h ka n d i ka ta ka n s eku l e r

dan kiat-kiat untuk melakukan

perempuan, menuju mengakui

setelahnya bergabung dengan

perdamaian sebagai rekonsiliator. perempuan separuh laki-laki, menuju

Mahkamah Agung?

Pada saat ini BP-4 tidak ada kaitannya

saksi perempuan saja, menuju

dengan peradilan agama, sehingga

S a ya t i d a k m e m p u n ya i hakim mempunyai peran rekonsiliasi

kesaksian menafikan saksi laki-laki

pandangan seperti itu. Hakim Agama yang luar biasa terhadap semua jenis

sama sekali. Hal ini berarti, ada

ada syaratnya, yakni harus sarjana perkara gugatan.

peningkatan kesadaran tertentu di

kalangan hakim, terutama mengenai

hukum Islam atau sarjana hukum yang

hak-hak wanita. Umumnya hukum

mengerti hukum Islam. Artinya, pada

Bapak sebagai ahli hukum dari luar

keluarga dikritik mengenai hak

lembaga mana saja peradilan itu

lembaga peradilan, bagaimana

wanita, dan di sinilah tertinggalnya

berada yang terpenting syarat untuk

Bapak melihat keberadaan

negara-negara muslim. Saya

menjadi hakimnya sama. Saya sendiri

peradilan agama saat ini,

menganggap kesadaran gender, semua

masih melihat adanya hubungan baik

bagaimana ketika peradilan agama

dokumen tentang wanita yang

antara hakim agama dengan

ketika masih di bawah Kementrian

dikeluarkan oleh PBB, covenant

masyarakat muslim, saya masih

Agama dan saat ini setelah dibawah

international, CEDAW perlu menjadi

melihat ada hakim yang masih

Mahkamah Agung ?

kajian hakim saat ini.

berkhutbah. Kalaupun dianggap jauh

dari masyarakat, saya melihat karena Saya pernah menjabat Direktur

Secara umum, peradilan agama

kesibukan hakim dengan Peradilan Agama menggantikan Bapak

mendapat kemajuan setelah

profesionalisme kerjanya. Zainal Abidin selama 2 bulan sewaktu

bergabung dengan Mahkamah Agung

dan menjadi keuntungan bagi hakim

beliau naik haji.

agama karena dengan bergabungnya

Secara umum peradilan agama

tersebut menjadi tegak sama tinggi

|Sugiri Permana, Achmad Cholil|

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

MENGINTIP PROGRAM PRIORITAS REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA

Kebijakan agenda pembaruan yaitu fungsi teknis dan manajemen perkara sesuai dengan cetak biru pembaruan peradilan 2010-2035. Tahun 2015 ini memasuki tahun ke lima dalam road map pencapaian cetak biru pembaruan tersebut. Pembaruan fungsi teknis, masih berkonsentrasi pada agenda penguatan sistem kamar secara konsisten. Fokusnya tertuju pada terwujudnya kesatuan hukum dan percepatan penyelesaian perkara. Agenda pembaruan manajemen perkara masih diarahkan pada modernisasi manajemen perkara, penataan ulang proses manajemen perkara dan penataan ulang organi- sasi manajemen perkara.

Dalam kaitan pembinaan kepada peradilan agama kebijakan-kebijakan Mahkamah Agung ini, terus ditindak lanjuti oleh para Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama mulai Drs. H. Wahyu Widiana, M.A., Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H., dan saat ini oleh Bapak Drs. H. Abdul Manaf, M.H. berjalan sambung menyambung dengan gaya kepemimpinan yang berbeda, namun visi misinya tetap

Sumber foto : www.google.com

sama.

Zaman Pak Wahyu fenomena yang nampak adalah jargon penggunaan IT sebagai tool untuk penyelesaian perkara - perkara dan web site sebagai alat komunikasi jajaran peradilan agama. Hal ini dapat dilihat dengan 8 program prioritasnya

K Manajemen Perubahan yang berisi pelayanan prima dan manajemen Perkara Prodeo, Sidang Keliling dan

yaitu : Program Prioritas Pembaruan Nomor 10 Tahun 2011 tentang

ebijakan Peraturan MENPAN

birokrasi pemerintahan yang

di lingkungan peradilan agama ialah: Pedoman Pelaksanaan Program

profesional dan berintegritas tinggi,

yang mampu menyelenggarakan

(1) “Justice for All” yang terdiri dari

tentang teori-teori dan tata cara

Pos Bantuan Hukum (Posbakum); (2) mencapai perubahan yang diinginkan,

pemerintahan yang demokratis dalam

Penyelesaian Perkara yang tepat menandai dimulainya reformasi

rangka mewujudkan tata pemerintah-

waktu; (3) Pelayanan Publik yang birokrasi gelombang kedua. Visi

an yang baik pada tahun 2025.

prima; (4) Manajemen SDM yang PerMenpan tersebut, menuju

M e ny i k a p i d a n m e n j a wa b

kebijakan pemerintah, Mahkamah

terencana dan

Agung telah mengeluarkan dua

66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Untuk melestarikan program- Pengelolaan Website demi keterbuka- 2015 yang harus dijalankan.

Program Prioritas mendesak di Tahun

program tersebut, melalui PERMA an informasi publik; (6) Meja

Nomor 1 Tahun 2014 yang mengatur Informasi untuk memberikan

Program mendesak yang harus

pemberian layanan hukum bagi pelayanan informasi di gedung

disampaikan kepada jajaran peradilan

masyarakat tidak mampu di pengadilan; (7) Implementasi SIADPA

agama tahun 2015:

pengadilan dengan program “Justice Plus sebagai automasi Pola Bindalmin;

for All” (1) Pembebasan Biaya dan (8) Pengawasan.

1. Peningkatan kualitas pelayanan

Perkara; (2) Sidang di Luar Gedung Program ini diteruskan oleh

kepada masyarakat;

Pengadilan dan; (3) Posyankum Dirjen kedua Bapak Purwosusilo

2. Peningkatan kualitas

Pengadilan, tetap dilestarikan dan dengan mendorong para hakim untuk

mendalami profesinya dengan

Hal ini terbukti bahwa pada peningkatan kompetensi hakim dalam

3. Penertiban pembukuan dan

tahun 2014, Pembebasan Biaya hukum acara dan hukum ekonomi

pengelolaan biaya perkara dan

Perkara (perkara prodeo) syari'ah.

biaya proses;

diperuntukkan bagi 359 pengadilan Selanjutnya melihat perubahan-

4. Peningkatan kualitas

tingkat pertama berhasil perubahan kondisi adanya

pemahaman hukum acara dan

menyelesaikan 11.513 perkara, (tahun pelemahan disiplin kerja, etos kerja

hukum materil PA;

2013 = 10.252 perkara). Posyankum, yang didasari keikhlasan dan adanya

5. Peningkatan pemahaman KMA

dilaksanakan pada 74 satuan kerja beberapa pengadilan agama yang

076/KMA/SK/Vl/2009 dan PP

pengadilan tingkat pertama berhasil kurang cermat dalam pembukuan

Nomor 53/2010;

melayani 82.145 orang (tahun 2012 = keuangan perkara, sebagaimana hasil

6. Peningkatan kualitas

69 satker, dengan layanan 55.85 temuan BPK bahwa pada tahun 2014

pengelolaan administrasi

orang), sedangkan Sidang di Luar ditengarai ada 11 Pengadilan agama

perkara dan administrasi

Gedung Pengadilan (Sidang Keliling) yang pengelolaan keuangan

persidangan.

untuk 310 satuan kerja pengadilan perkaranya belum tertib, maka

tingkat pertama seluruh Indonesia digalakanlah “program pengawasan”

Program-program prioritas

dilaksanakan di 523 lokasi dengan sejalan dengan KMA

Ditjen Badan Peradilan Agama ini

total penyelesaian perkara sebanyak 076/KMA/SK/Vl/2009 Tentang

seiring dengan tuntutan-tuntutan

30.857 perkara, (tahun 2013=433 Pedoman Pelaksanaan Penanganan

p e r ke m b a n g a n j a m a n d a n

lokasi, peneyelesaian perkara 19.383 Pengaduan di Lingkungan Lembaga

berlandaskan kepada kebijakan

perkara), bahkan untuk jangkauan Peradilan dan Peraturan Pemerintah

Mahkamah Agung dalam pelaksanaan

luar negeri dilaksanakan di di Tawau Nomor 53 Tahun 2010 tentang

reformasi birokrasi peradilan. Dengan

Malaysia, disidangkan 322 perkara Disiplin Pegawai Negeri Sipil

bermoto “ almuhaafadhoh 'alal qodiim

as-sholih wal al-akhdzu bil jadiidil al- itsbat nikah dengan rincian 284 Dirjen Badan Peradilan Agama

perkara dikabulkan, 37 perkara melalui e-mail tanggal 20 April 2015

ashlah” memelihara yang lama yang

digugurkan, dan 1 perkara dicabut. ke Kabag Ortala, menetapkan 6

baik dan mengambil hal baru yang

lebih maslahat”

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Untuk inisiasi dan inovasi baru sedemikian rupa secara elektronik program “Peningkatan kualitas

untuk memberikan kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat”

percepatan dalam proses administrasi digalakan itsbat nikah terpadu secara

perkara. Aplikasi SIADPA sebagai nasional, Penerapan Sistem

solusi data dapat dilihat dari Aplikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2008, dan

Sistem Keuangan Perkara (SIADPA Portal Tabayyun Online .

KIPA), Aplikasi Sistem Register Itsbat nikah terpadu diatur oleh

Perkara (SIADPA REGISTER), Aplikasi SEMA Nomor 3 Tahun 2014 Tentang

Sistem Laporan Perkara (SIADPA Tata Cara Pelayanan dan Pemeriksaan

LIPA), Aplikasi Akta Cerai (SIADPA Perkara Voluntair/Itsbat Nikah dalam

AKTA CERAI), Aplikasi Jadwal Sidang Pelayanan Terpadu. Dikatakan

(SIADPA JADWAL SIDANG). Yang te r p a d u ka re n a m e l i b a t ka n

terakhir di kembangkan lagi SIADPTA Pengadilan Agama, Disdukcapil dan

dan Portal Info Perkara (Pelaporan Departemen Agama dalam rangka

Perkara Online) untuk mempercepat mengentaskan dan menanggulangi

laporan perkara dari daerah. Hal ini masalah identitas pribadi dan

berlandaskan pada instruksi Ketua identitas kependudukan sesuai

Muda Urusan Peradilan Agama Nomor amanat UU Nomor 24 Tahun 2013

12/TUADA-AG/IX/2007 tertanggal 27 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 23

diperlukaan sebagai identitas

September 2007. tentang Tahun 2006 Tentang Administrasi

kependudukan. Hal ini dapat kita lihat

pemanfaatan Aplikasi SIADPA sebagai Kependudukan.

jumlah pasangan yang mendaftar 49

pendamping Pola Bindalmin pada Manajemen Mutu ISO

pasutri 'Kawin lagi' dalam Itsbat nikah

peradilan agama di seluruh Indonesia. 9001:2008, berdasarkan atas

massal PA Rantau. Tim Sidang Keliling

Program-program tersebut keputusan KMA Nomor

PA Masohi menerima dan memutus 8

sejalan dengan perencanaan 02/KMA/SK/II/2012 tentang Standar

perkara perkawinan, Sidang terpadu

Bappenas dalam Matriks Target Pelayanan Peradilan. Tahun ini

PA Tanjung Balai beserta KUA dan

Kinerja dan Alokasi Pendanaan direncanakan untuk 11 lingkungan

Dukcapil setempat sebanyak 29

Pembangunan Bidang Hukum dan Pengadilan Tinggi Agama, meliputi

pasangan suami-istri langsung

Aparatur². Apabila kita mengintip wilayah PTA Jakarta, Makasar,

mendapatkan buku nikah hari itu juga.

lebih jauh program-program fokus Pa l e m b a n g , M e d a n , S e m a ra n g ,

Di PA Masohi 60 pasang masyarakat,

prioritas Badilag sebagaimana dalam Surabaya, Jogyakarta, Bandung,

di PA Pelaihari, Pemkab. Tanah Laut

Pembangunan Bidang Hukum dan M a t a ra m , Pe k a n b a r u d a n P TA

dan Kantor Kemenag Kab. Tanah Laut

Aparatur, maka program ini senafas Banjarmasin. Sedangkan Portal

dengan 36 salinan penetapan itsbat

dengan 7 prioritas-prioritas bidang Tabayyun Online merupakan salah

nikah, 36 paket buku nikah dan 64 akta

di Bappenas . Salah satunya program satu inovasi yang dikembangkan

kelahiran. Dan masih banyak lagi

P e n y e l e n g g a r a a n Ta t a K e l o l a untuk meningkatkan pelayanan

sidang isbat nikah terpadu lainnya¹ .

Pemerintahan yang Baik. ke p a d a m a sya ra ka t d a l a m h a l

Dalam hal modernisasi

Semua itu, juga menjadi mempercepat pemanggilan para

manajemen perkara, Mahkamah

program prioritas Badan Peradilan pihak. Portal ini dibuat atas dasar

Agung telah mengeluarkan

Agama, ditambah dengan pengawasan Surat Keputusan Dirjen Badan

percepatan penyelesaian perkara di

yang dilakukan secara kontinyu, baik Peradilan Agama Nomor

tingkat peradilan agama dari semula 6

masalah pengelolaan Barang Milik 2273.a/DjA/KP.01.1/SK/VIII/2014

bulan menjadi 5 bulan, sesuai dengan

Negara, penertiban pembukuan dan Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Surat Edaran Mahkamah Agung RI

pengelolaan biaya perkara dan biaya dan Pemanfaatan Portal Tabayyun di

Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jangka

proses yang diaudit BPK, maupun Lingkungan Badan Peradilan Agama

Waktu Penyelesaian Perkara pada

pelaksanaan KMA Mahkamah Agung RI dan SK Dirjen

Pengadilan Tingkat Banding dan

076/KMA/SK/Vl/2009 Tentang Badan Peradilan Agama Nomor

Pengadilan Tingkat Pertama,

sedangkan modernisasi tool atau Pedoman Pelaksanaan Penanganan 2273.a/DjA/KP.01.1/SK/VIII/2014

Pengaduan di Lingkungan Lembaga Tentang Tutorial Portal Tabayyun

piranti percepatannya dengan

Peradilan dan Peraturan Pemerintah Online.

meredesain SIADPA Plus (Sistem

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Data-data pelaksanaan itsbat

Informasi Administrasi Perkara

Disiplin Pegawai Negeri Sipil. nikah terpadu menyatakan telah

Peradilan Agama +), dan Portal Info

Perkara (Pelaporan Perkara Online).

terlayani pembuatan Akta Nikah, Akta

Aplikasi SIADPA Plus sebagai otomasi

Kelahiran secara cepat yang

pola bindalmin yang dirancang

|Abu Tholhah|

¹ Sumber: https:// www.badilag.net / berita

² http://www.bappenas.go.id/index.php/

download_file/view/11229/3770/

68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Foto: www.pa-purworejo.go.id

Mengurai Benang Kusut Mutasi Hakim

Di tengah pelbagai persoalan yang masih terus membelit, roda mutasi-promosi hakim di lingkungan peradilan agama harus tetapberputar. Badilag punya jurus khusus.

H Barat, pertengahan September lalu, tanpa peningkatan karir. Hal dengan rumah dinas hakim peradilan

Bukan cuma itu. Ada lagi yang sidang utama sebuah

ujan keluhan terjadi di ruang

penyambung lidah kawannya yang

mengeluhkan minimnya rumah dinas pengadilan agama di Jawa

merasa dilempar dari pengadilan di

satu pulau ke pengadilan di pulau lain

hakim peradilan agama dibandingkan

lain. “Kalau fasilitasnya tidak sama, Peradilan Agama Drs. H. Abdul Manaf,

ketika Direktur Jenderal Badan

demikian tidak pernah terjadi

kenapa pola mutasi harus dibuat M.H. mempersilakan aparatur di sana

sebelumnya.

Ada pula hakim yang mengeluh- sama?” serunya. mengajukan pertanyaan dan

Dirjen Badilag Abdul Manaf, yang menumpahkan uneg-unegnya, selepas

kan pangkatnya yang mentok, lantaran

mengawali karir hakimnya dari Dirjen memberi pengarahan dan

pangkat pimpinannya tidak lebih

wilayah pelosok timur nusantara, mengadakan inspeksi dadakan.

tinggi dari pangkatnya.

menyimak semua itu dengan seksama. “Mutasi katanya untuk kebaikan

Juga masih ada yang ingin

Sekalipun pertanyaan-pertanyaan para hakim,” seorang hakim

didekatkan dengan keluarga, karena

dengan susbtansi dan nada yang sama menggerutu sambil berdiri, “tapi

anak-anaknya masih kecil dan butuh

kerap didengarnya, tak ayal, hujan kenapa malah banyak hakim yang

perhatian lebih. Ada pula yang pengen

ke l u h a n i t u m e n gh a r u s ka n nya sengsara karena mutasi?”

balik kampung, karena di tempat tugas

memberi jawaban yang tidak terkesan Hakim lainnya berupaya jadi

sekarang kerap sakit-sakitan.

sekadar 'cari aman'.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Yang kedua adalah para hakim jumlah SDM kita kurang. Jumlah hakim

Ditegaskannya, secara umum,

tersedia. Persoalan itu bermula

yang sakit dan kesulitan mendapatkan tidak sebanding dengan beban

beberapa tahun lalu, ketika standar

d o k te r ya n g d a p a t m e n g o b a t i kerjanya. Sebagaimana lingkungan

biaya mutasi ditingkatkan, sementara

penyakitnya di tempatnya mengabdi peradilan lainnya, peradilan agama

alokasi anggaran tidak bertambah.

sekarang. Badilag telah memiliki data belum memperoleh tambahan hakim,

Dampaknya, hakim yang dimutasi

siapa saja mereka. karena sudah lima tahun ini tidak ada

tahun 2013, misalnya, baru

Dan yang ketiga adalah para perekrutan calon hakim.

memperoleh biaya mutasi tahun 2014.

hakim yang pangkatnya mentok, Saat ini, lingkungan peradilan

Efek dominonya, hakim yang dimutasi

karena tidak mungkin mereka agama terdiri atas 29 pengadilan

tahun 2014 baru memperoleh biaya

menyalip pangkat atasannya atau tinggi agama/mahkamah syar'iyah

mutasi tahun 2015. Begitu seterusnya.

tidak mungkin naik pangkat lantaran Aceh (PTA) dan 359 pengadilan

Mata rantai persoalan biaya mutasi itu,

bertugas di PA kelas bawah. agama/mahkamah syar'iyah (PA). Jika

menurut Dirjen Badilag, baru bisa

Supaya kebijakan soal prioritas dirinci, 359 PA itu terdiri atas 13 PA

diputus tahun depan.

promosi-mutasi itu dapat terlaksana Kelas IA Tertentu, 43 PA Kelas IA, 100

Di sisi lain, tidak ada

dengan baik dan tidak dikacaukan oleh PA Kelas IB dan 203 PA Kelas II.

diskrimanasi maupun afirmasi dalam

pihak internal dan eksternal, Badilag Secara keseluruhan, saat ini di

hal pola mutasi dan promosi. Semua

punya jurus antisipatif. “Kami akan peradilan agama terdapat 3067 hakim.

aparatur dari empat lingkungan

libatkan Bawas,” kata Abdul Manaf. Sebanyak 518 orang merupakan

peradilan harus tunduk pada

Mantan Inspektur Wilayah pada hakim tinggi. Selebihnya adalah hakim

ketentuan pola mutasi yang

Badan Pengawasan MA itu tingkat pertama. Jika dirinci, 227

ditetapkan Ketua Mahkamah Agung.

mengatakan, Badilag selaku penyuplai orang merupakan hakim PA Kelas IA

Itu adalah konsekwensi tak terelakkan

data untuk Tim Promosi-Mutasi Tertentu, 595 hakim PA Kelas IA,862

dari penyatuatapan empat lingkungan

(TPM) yang dipimpin Ketua MA tidak hakim PA Kelas IB, dan 1048 hakim PA

peradilan di bawah MA yang telah

akan main mata dengan para hakim Kelas II.

berlangsung satu dasawarsa.

yang hendak potong kompas. Semua “Karena kurangnya hakim, ada PA yang

Secara berkala, para hakim harus

harus sejalan dengan pedoman pola hakimnya cuma tiga, yaitu ketua, wakil

menjalani perpindahan tempat tugas

mutasi-promosi, kecuali jika ada hal- ketua dan hakim biasa,” kata Abdul

yang kemungkinannya dari Sabang

hal tertentu yang sifatnya eksepsional Manaf.

hingga Merauke, sesuai lanskap

yang dimungkinkan oleh pedoman Sarana dan prasarana pendukung

nengeri kita. Pedoman pola mutasi dan

yang telah berlaku dua tahun itu. kerja hakim peradilan agama belum

promosi hakim peradilan agama

Tidak hanya itu. Badilag ingin sepenuhnya memadai. Ambil contoh

sudah mengaturnya, mulai dari

menutup rapat-rapat pintu lobi. Para rumah dinas. Pembangunan fisik di

persyaratan dan pelaksanaan mutasi,

hakim tidak diperkenankan datang ke lingkungan peradilan agama sejak era

hingga hak-hak yang diperoleh pelaku

Badilag untuk meminta mutasi dan satu atap difokuskan pada gedung

mutasi.

promosi. “Tunggu saja. Kalau memang pengadilan, sehingga pembangunan

Ditjen Badilag tidak mau

sudah waktunya, pasti akan dimutasi,” rumah dinas hampir tidak pernah ada.

menunggu tiga persoalan krusial itu

Abdul Manaf menegaskan. Ini bisa dimaklumi, karena rata-rata

dibereskan terlebih dahulu untuk

Lantas di mana peran Bawas? gedung pengadilan di lingkungan

memutar roda mutasi hakim di

Selain secara permanen menjadi salah peradilan agama sebelum era satu

lingkungan peradilan agama.

satu unsur TPM, Bawas akan diajak atap berukuran mungil dan berada di

Bagaimanapun juga, pemutasian dan

mengawasi hakim-hakim dan pejabat 'gang tikus'. Karena itu, di tengah

pemromosian hakim harus tetap jalan,

Badilag dalam proses promosi-mutasi. anggaran MA yang terbatas, wajar jika

walau tidak dapat dilakukan secara

Jika ada pejabat Badilag yang meminta pembangunan gedung pengadilan

kolosal.

atau menerima pemberian dari hakim yang dijadikan sebagai pusat

Badilag punya cara khusus untuk

untuk urusan mutasi, misalnya, Dirjen pelayanan publik sekaligus tempat

mengurai benang kusut itu. Badilag

Badilag akan menyerahkan persoalan m e n e ga k ka n ke a d i l a n l e b i h

membuat prioritas. “Yang kami

itu ke Bawas agar orang-orang yang diprioritaskan.

prioritaskan ada tiga,” kata Abdul

terlibat diperiksa dan dijatuhi Anggaran untuk mengadakan

Manaf.

hukuman disiplin jika terbukti. promosi-mutasi secara berkala juga

Yang pertama adalah para hakim

Kalau sudah begitu, pelan namun masih belum sesuai harapan. sejak

angkatan tahun 2010 yang sejak

pasti, benang kusut promosi-mutasi beberapa tahun terakhir, Ditjen

penempatannya kali pertama hingga

hakim akan terurai. Badilag mengalami 'defisit'. Selalu

sekarang belum pernah menjalani

mutasi. Badilag tidak ingin mereka

besar pasak dari pada tiang, lantaran

terbenam di PA Kelas II. Mereka perlu

|hermansyah|

biaya yang harus dikeluarkan lebih

rotasi untuk penyegaran dan

besar ketimbang anggaran yang

peningkatan pengalaman.

70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Tonggak Sejarah D

ahulu kala PA Barabai yang terletak di sebelah utara Provinsi Kalimantan Selatan

dan berada 165 km dari kota Banjarmasin, dikenal dengan sebutan Kerapatan Kadi Barabai. Kemudian berevolusi menjadi Pengadilan Agama

Pengadilan Agama Barabai pada masa kini.

Gedung Kerapatan Kadi “Barabai”yang merupakan nama ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah,sejak pertama kali berdiri

Berawal dari

sampai sekarang masih tampak kokoh menjadi saksi sejarah kecintaan umat Islam terhadap penegakan hukum Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Bahkan Mahkamah Agung RI akan menjadikan gedung tersebut menjadi bagian dari situs

PA Barabai sejarah kelahiran dan perkembangan

Peradilan Agama di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

dinahkodai oleh Drs. H. Muhammad

semangat pelayanan untuk kaum km2 dan memiliki moto daerah yaitu

Kurdi sebagai Ketua PA, Drs. Ali

duafa dan terpinggirkan tersebut “Murakata” yang diambil dari bahasa

Badaruddin, S.H., M.H sebagai Wakil

mendapat sambutan positif dari Banjar. Murakata merupakan

KPA, dan Drs. Hasani, S.H. sebagai

Panitera/Sekretaris,serta didukung

masyarakat.

singkatan dari kata Mufakat, Rakat dan

Tidak perlu ada sidang insidentil Seiya-sekata. Ada 13 belas kecamatan

delapan orang hakim lainnya untuk

dan putusan sela, cukup ada perintah yang menjadi wilayah yurisdiksi PA

menyelesaikan rata-rata 63 perkara

pansek kepada Kuasa Pengguna Barabai.

yang masuk setiap bulannya.

Memang perkara cerai gugat

Anggaran untuk mengeluarkan biaya

panggilan pertama dalam perkara Berikut Peta Yurisdiksi Pengadilan

masih mendominasi jenis perkara

prodeo. Perintah pansek tersebut Agama Barabai.

yang masuk, disamping cerai talak,

gugatan waris, isbat nikah, dispensasi

tentunya setelah adanya proses

pemberitahuan perihal kondisi politik hukum pemerintah Republik

Seiring dengan perkembangan

nikah juga perubahan nama ikut

anggaran prodeo kepada Ketua PA, Indonesia, kantor Pengadilan Agama

mewarnai perkara yang disidangkan

kemudian Ketua PA mengeluarkan Barabai pernah berpindah ke gedung

di PA Barabai.

surat ijin berperkara secara cuma- yang diresmikan oleh Kementerian

Pengadilan Agama Barabai yang

memiliki misi “Memberikan Pelayanan

cuma.

Agama saat itu. Gedung yang menjadi

Pengadilan Agama Barabai yang saksi perkembangan Peradilan dari

Hukum Yang Berkeadilan Kepada

juga memiliki misi “Meningkatkan zaman ke zaman inipun akan dijadikan

Masyarakat Pencari Keadilan” bahkan

kredibilitas dan transparansi dalam sebagai situs sejarah di Kalimantan

mampu memaksimalkan serapan

penanganan masalah hukum di Selatan. Akhirnya untuk menjawab

anggaran untuk perkara prodeo

Pengadilan Agama Barabai” telah tuntutan modernisasi peradilan di

sampai mencapai lebih dari 36

berhasil menorehkan beberapa Indonesia, Pengadilan Agama Barabai

perkara dari 20 perkara yang

prestasi diantaranya penghargaan sekarang menempati gedung yang

dianggarkan sepanjang tahun 2015.

dari Kementerian Keuangan Republik diresmikan oleh Mahkamah Agung RI

SK KMA No. 26 Tahun 2012

Inodonesia dan Pemerintah Daerah disesuaikan dengan prototype yang

tentang Standar Pelayanan Peradilan

Kabupaten Hulu Sungai Tengah ideal.

sebagai payung hukum menyelesaikan

Pengadilan Agama Barabai yang sebagai Peringkat Pertama kategori

perkara prodeotanpa harus melalui

beralamat di Jalan H. Abdul Muis kinerja penyerapan anggaran Tahun

sidang insidentil dan putusan sela,

Redhani No. 62 Hulu Sungai Tengah - 2014 Satuan Kerja Lingkup Kabupaten

menjadi alasan mengapa serapan

Kalimantan Selatan, saat ini Hulu Sungai Tengah.

anggaran untuk perkara prodeo

72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Pernah juga PA Barabai

posko layanan informasi yang dibuka

menyabet sebagai juara pada tahun

di hari-hari pasar yang ada di 13

2012 dalam upload putusan terbanyak

kecamatan dalam wilayah

di Direktori Putusan dengan kategori

yurisdiksinya. Sehingga masyarakat

jumlah perkara antara 500 – 999 di

tidak perlu datang ke PA Barabai

tahun 2011 melalui Info Perkara

berkali-kali hanya sekedar mencari

Online, maupun penghargaan dalam

informasi prosedur berperkara,

bidang implementasi dan

persyaratan yang harus dipenuhi saat

kelengkapan data dengan nilai 100%

mengajukan gugatan atau

pada aplikasi SIMPEG dan E-Doc

permohonan dan berbagai informasi

Online tingkat ms/pa Tahun 2014,

lainnya.

yang keduanya dikelola oleh

Kedua, adalah tentang

Direktorat Jenderal Badan Peradilan

dibebaskannya biaya panggilan sidang

Agama Mahkamah Agung Republik

pertama untuk pihak dalam perkara

Indonesia.

voluntair. PA Barabai akan melakukan panggilan sidang pertama di tempat,

Komitmen Pimpinan Dan Spirit

demi mencapai asas berperkara yang

Melayani

sederhana, cepat dan biaya ringan.

Merespon terlaksananya PERMA

Pengadilan Empat Zaman

Nomor 1 Tahun 2015 yang terus disosialisasikan oleh Mahkamah

Pengadilan Agama Barabai yang

Agung sampai saat sekarang, PA

m e m i l i k i v i s i “ M e w u j u d ka n

Barabai melakukan proaktif sehingga

Pengadilan Agama Barabai yang

sidang layanan terpadu tahun 2016 di

Agung” memiliki sejarah panjang

w i l a y a h P TA B a n j a r m a s i n

melampaui empat zaman

direncanakan akan dilaksanakan di

perkembangan Peradilan Agama di

Pengadilan Agama Barabai, Pelaihari

Indonesia, yaitu sejak zaman

dan Tanjung.

penjajahan, zaman kemerdekaan,

Seperti dimaklumi oleh publik,

zaman dualisme pembinaan, dan

ada tiga brand unggulan Peradilan

zaman “satu atap”.

Agama antara lain dalam bidang

Uniknya semua fase sejarah yang

layanan sidang keliling, layanan

dilalui oleh PA Barabai semuanya

prodeo dan layanan terpadu.

memiliki situs gedung yang masih

K o m i t m e n PA B a r a b a i

berdiri kokoh sampai saat ini.

memberikan layanan sidang keliling

Ada gedung Kerapatan Kadi Barabai

untuk masyarakat tidak mampun dan

yang tidak lain merupakan rumah

terpinggirkan adalah komitmen

pribadi Kadi H. Mochtar seorang Mufti

warisan para pendahulunya, bahkan

di kawasan itu, secara resmi dijadikan

sejak era Kerapatan Kadi, layanan

gedung pengadilan tempat

Sidang keliling dilakukan juga oleh

menyelesaikan pengaduan hukum

kadi kalaitu, yang datang ke

oleh masyarakat Barabai pada tahun

kecamatan-kecamatan untuk

1937 oleh pemerintah penjajah

menyelesaikan sengketa hukum

Belanda saat itu.

diantara anggota masyarakat.

Ada gedung Pengadilan Agama

Sementara merespon adanya

Barabai di era Departemen Agama

spririt inovasi layanan pengadilan

yang diresmikan oleh H. Muchtar

seperti digaungkan oleh Ketua

Zarkasyi, SH., yang saat itu menjabat

Mahkamah Agung RI dalam pidato

Direktur Pembinaan Badan Peradilan

arahan Hari Jadi Mahkamah Agung ke- Agama Islam, pada tanggal 21 Oktober

70, dalam memberikan layanan prima

1985. Gedung tersebut saat ini berada

kepada masyarakat pencari keadilan,

di area Masjid Agung Riyadush

ada dua komitmen inovasi yang

Sholihin, karena beberapa Kadi saat

dikembangkan oleh PA Barabai antara

itu merangkap sebagai imam besar di

lain adalah pertama, akan dibukanya

masjid tersebut.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Pengadilan Agama Barabai sudah 7 Barabai yang modern di era satu atap

Ada gedung Pengadilan Agama

tersebut di daerah Barabai telah ada

(tujuh) kali pergantian pimpinan. di bawah Mahkamah Agung yang

Mufti yang menangani berbagai fatwa

agama, menangani pula fatwa yang

sudah dioperasikan sejak dua tahun

bertalian dengan nikah, talak, rujuk

Meneladani Datuk Kelampaian

yang lalu, tepatnya pada tanggal 22

Menurut ahli sejarah, Islam di Mei 2013 saat diresmikan oleh YM

dan warisan. Mufti pertama kali di

Nusantara berkembang melalui Ketua Mahkamah Agung RI.

daerah Barabai pada saat itu dipegang

oleh H. M. Mochtar bin H. M. Hasan

proses yang panjang hingga berdirilah

(berdasarkan Surat Keputusan

kesultanan dan kerajaan. Salah satu

Jasmerah Kerapatan Kadi

diantaranya Kesultanan Banjar di “JASMERAH” frasa yang

Resident Zov Borneo tanggal 20

Kalimantan Selatan. Pada masa ini dicetuskan oleh mendiang Sang

Februari 1932).

yang amat berpengaruh dalam rangka Proklamator RI, Soekarno,

Sejak adanya Mufti tersebut,

menerapkan Hukum Islam adalah kepanjangan dari kata-kata JAngan

kemudian tokoh masyarakat, para

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Sekali-kali MElupakan sejaRAH.

tuan guru, alim ulama meminta

beliaulah yang memelopori pem- Mempelajari sejarah masa lalu untuk

kepada Pemerintah Penjajah agar

bentukan Lembaga Mufti dan Qadhi. mengetahui betapa besar

orang Islam diberi kesempatan dan

Kedua lembaga tersebut, kemudian pengorbanan dan jasa-jasa orang- perkaranya yang menyangkut

wewenang untuk menyelesaikan

dipimpin oleh anak keturunannya. orang yang dahulu berjuang demi

Lembaga mufti dijabat oleh cucunya kemerdekaan bangsa Indonesia.

kepentingan orang Islam, teristimewa

dalam bidang rumah tangga dengan

bernama H. Muhammad As'ad

sementara lembaga Kadi dijabat perjalanan Peradilan Agama, tidak

D e m i k i a n p u l a h a l nya d e n ga n

memakai tata aturan agama Islam.

puteranya bernama H. Abu Su'ud bin bisa lepas dari sejarah pendahulunya.

Dari Pemerintah Hindia Belanda

Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai Mempelajari sejarah Peradilan Agama

dengan adanya gagasan-gagasan

Kadi pertama. Pada perkembangan- tidak saja sekedar mengetahui kondisi

ataupun permintaan-permintaan

nya, terdapat sekitar 28 (dua puluh riil saat itu, tetapi juga dapat

umat Islam pada saat itu, maka

delapan) keturunan Syekh menumbuhkan kecintaan yang

diadakanlah/lahirlah Statblaad Tahun

Muhammad Arsyad Al Banjari yang mendalam terhadap instansi

1937 Nomor 638 dan Nomor 639

menjabat sebagai Kadi Peradilan Agama.

tersebut.

Lembaga ini kemudian menjadi Sebagaimana halnya sejarah

D e n ga n d i ke l u a r ka n nya

cikal bakal terbentuknya Kerapatan Peradilan Agama di Indonesia yang

Statblaad tersebut berarti eksistensi

Qadhi dan Kerapatan Qadhi Besar di dimulai dengan terbitnya Staatsblaad

dari pada peraturan Islam dan

Kalimantan Selatan oleh Pemerintah 1882, maka Peradilan Agama di

kepentingan ummat Islam di sekitar

Balanda, yang sekarang dikenal Kalimantan Selatan dimulai dengan

Banjarmasin dan Kalimantan Selatan

dengan Pengadilan Agama dan terbitnya Staatsblaad 1937. Secara

termasuk di dalamnya Barabai sudah

Pengadilan Tinggi Agama khusus, di Kalimantan Selatan ini,

mulai mantap, dan dengan

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Pengadilan Agama dahulu dikenal

dikeluarkannya Statblaad Tahun 1937

atau dikenal juga Datuk Kelampaian dengan istilah Kerapatan Kadi.

tersebut, pemerintah pada tanggal 21

(1710 – 1812 M) sebagai peletak dasar Keberadaan Kerapatan Kadi sebagai

Mei 1938 dengan Surat Nomor

penegakkan hukum Islam di lembaga peradilan bagi umat Islam

58/B/1-3/38 mengangkat jabatan

Kalimanan Selatan.Keilmuan Syekh merupakan sesuatu yang mutlak

sebagai Kadi yang pertama juga

Arsyad tidak saja terkenal di adanya (conditon sine quanon).

mempercayakan kepada H. M. Mochtar

Kalimantan Selatan, tapi seantero Eksistensinya berbanding lurus

bin H. M. Hasan yang sebelumnya

wilayah Indonesia, Brunei, Malaysia, dengan Islam dan pemeluknya.

sudah memangku jabatan sebagai

Arab Saudi, dan lain sebagainya. Sebelum adanya Kerapatan Kadi

Mufti tersebut, dan sejak berdirinya

sampai dengan sekarang, di

74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Penelaahan mengenai Syekh

sosok penggagas Kerapatan Kadi juga

nasional.

Muhammad Arsyad Al Banjari menjadi

Bahkan untuk tingkatl regional, penting untuk aparat Peradilan

menjadi inspirasi bagi para hakim,

PA Barabai juga beberapa kali Agama, karena beliau penggagas

agar senantiasa memperdalam

menyabet penghargaan, seperti Kerapatan Kadi. Selain Kerapatan Kadi

keilmuan baik secara formal dengan

diantaranya penghargaan yang Ada beberapa sebutan lain untuk

melanjutkan ke jenjang yang lebih

diterima dari KPN Kab. Barabai peradilan agama di berbagai wilayah

tinggi, maupun secara informal

sebagai juara penyerapan anggaran. kerajaan di tanah air, antara lain di

dengan mengikuti berbagai pelatihan.

Masyarakat Kalimantan Selatan Aceh dikenal dengan nama

sejak sebelum tahun 1937 telah “Mahkamah Syari'ah Jeumpa”, di

Fenomena Kampung Kadi

mengapresiasi penegakan hukum Sumatera Utara dikenal “Mahkamah

Hal fenomenal yang menjadi

Islam. Kecintaan umat Islam di Majelis Syara'”, sementara di Sulawesi,

inspirasi dari sejarah PA Barabai

Kalimantan Selatan terhadap Maluku dan Irian Jaya yang

adalah adanya kampung Kadi di

penegakan hukum Islam sangat tinggi, merupakan bekas wilayah kerajaan

Barabai. Kampung Kadi ini sangat unik

bahkan umat Islam di Kalimantan Islam Ukai digunakan istilah “Hakim

dan istimewa, karena dari sinilah lahir

Selatan ini meminta didirikannya Syara'” atau “Qadhi Syara'”. Selain itu,

para tokoh anak keturunan Syekh

Kerapatan Kadi sebagai lembaga di Sumbawa juga dikenal istilah

Muhammad Arsyad Al Banjari yang

penegakan hukum Islam, yang “Hakim Syara', di Sumatera Barat

menjabat Kadi di masa penjajahan.

akhirnya berevolusi menjadi disebut “Mahkamah Tuan Kadi” atau

Selain menjadi Kadi, anak keturunan

Pengadilan Agama Barabai pada saat “Angku Kali”, di Bima (NTB) dengan

tersebut juga sebagai pejuang Islam

yang disegani penjajah.

ini.

nama “Badan Hukum Syara'”, dan di

Peradilan Agama akan tetap Kerajaan Mataram dikenal dengan

Terdapat keunikan pelembagaan

eksis, selama umat Islam ada. “Pengadilan Surambi”.

hukum Islam dalam sejarah Kerapatan

Kecintaan terhadap Peradilan Agama Kefakihan seorang Syekh Muhammad

Kadi terutama di Barabai, termasuk

merupakan kecintaan terhadap Arsyad Al Banjri merupakan bukti

eksistensi Kerapatan Kadi dari

penegakan hukum Islam. Menjaga konkret bahwa masyarakat Islam saat

Kampung Kadi hingga menjadi

Peradilan Agama adalah dengan cara- itu membutuhkan sosok pengadil yang

Lembaga Pendidikan Modern dari sisi

cara yang bermartabat seperti disebut Qadhi. Oleh karenanya,

penggunaan Teknologi Informasi yang

menlajutkan pendidikan ke jenjang keberadaan Qadhi atau Hakim

menjadi suatu keniscayaan di

yang lebih tinggi, penguasaan bahasa merupakan suatu keniscayaan dalam

Peradilan Agama.Di era modernisasi

asing, dan peningkatan kualitas suatu kehidupan bermasyarakat.

peradilan, Pengadilan Agama Barabai

beberapa kali meraih penghargaan

putusan.

Tingkat keilmuan Syekh

dari Diretorat Jenderal Badan

|Mahrus, Hirpan Hilmi|

Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai

Peradilan Agama untuk tingkat

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Hakim Family Court of Australia Berbagi Pengalaman di Badilag

Peter Murphy, hakim Family

MA Gelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Court of Australia (FCoA), berkunjung

Peradilan 2015

ke Badilag, Jumat (26/6/2015). Datang bersama penasehat FCoA,

Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Mahkamah Agung (HUT MA) ke-70 Leisha Lister, ia disambut Dirjen yang jatuh pada 19 Agustus 2015 ini, MA secara resmi meluncurkan Kompetisi

Badilag Drs. H. Abdul Manan, M.H. dan Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015. Kompetisi ini bakal diikuti seluruh

para pejabat eselon II Badilag. Tujuan pengadilan tingkat pertama di empat lingkungan peradilan yang bakal diikuti

kedatangan hakim tingkat banding itu 789 pengadilan terkait praktik pengembangan layanan publik di bidang

adalah berbagi pengetahuan dan peradilan.

pengalaman mengenai sistem hukum Kompetisi ini dimulai hari ini hingga 22 September 2015 dilanjutkan

dan peradilan di negaranya, dengan pengumuman hasil seleksi dokumen inovasi pada 5 Oktober.

khususnya mengenai perkembangan- Selanjutnya, seleksi tahap akhir sekaligus pengumuman pemenang akan

perkembangan terkini hukum diselenggarakan pada 22 Oktober 2015.

keluarga di sana.

Ketua MA Memberikan Pembekalan kepada 40 Hakim Diklat Ekonomi Syariah ke Riyadh

Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H., memberikan pembekalan kepada 40 hakim peradilan agama yang akan mengikuti diklat ekonomi syariah di Sekolah Tinggi Peradilan, Universitas Al Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh, Saudi Arabia, pada Kamis (9/4/2015).Hadir juga dalam acara pembekalan yang berlangsung di ruang rapat Wiryono, lantai 2 gedung Mahkamah Agung adalah Duta Besar Arab Saudi untuk RI, Rektor LIPIA Jakarta, Wakil Ketua MA Non Yudisial, Ketua Kamar Peradilan Agama, dan Dirjen Badilag.

Mahkamah Agung RI Perluas Kerjasama dengan Mahkamah Agung Qatar

Ketua Mahkamah Agung RI YM. Prof.Dr.H. M. Hatta Ali, SH, MH beserta rombongan melakukan kunjungan ke Qatar dan Sudan pada hari Senin – Ahad, tanggal 1 – 7 Juni 2015. Kunjungan ke Qatar untuk melakukan kerjasama pendidikan dan pelatihan, khususnya di bidang ekonomi syariah.

76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Penggagas UU Peradilan Agama Telah Wafat

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Prof. Dr. H. Busthanul Arifin, SH., salah seorang ahli hukum Indonesia telah berpulang ke Rahmatullah. Busthanul Arifin meninggal dunia di Jakarta pada hari Rabu (22/4/2015) pukul 11.00 WIB dalam usia 85 tahun.Bustanul Arifin yang biasa dipanggil Pak Bus lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat pada tanggal 2 Juni 1929 ini merupakan pakar hukum Islam yang pernah menjadi hakim agung selama 26 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Muda Mahkamah Agung Bidang Peradilan Agama. Pak Bus juga merupakan salah satu tokoh dibalik lahirnya Undang-Undang Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam. Lahirnya UU PA dan KHI tidak terlepas dari peranannya.

Pertama di Ibukota, PA Jakarta Selatan Raih Sertifikat ISO

Pada hari Rabu (17/6/2015), dilakukan Seremoni penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 kepada Pengadilan Agama Jakarta Selatan di halaman belakang gedung yang terletak di R Harsono. Salinan Sertifikat ISO diserahkan oleh perwakilan pt Asricert Indonesia kepada Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.H. Selanjutnya, Ketua Kamar Agama menyerahkan- nya kepada Sekretaris MA Nurhadi, S.H., M.H. Dengan diserahkannya Sertifikat ISO beserta salinannya itu, maka PA Jakarta Selatan kini menyandang predikat sebagai pengadilan pertama dari empat lingkungan peradilan di wilayah DKI Jakarta yang sukses meraih Sertifikat ISO.

Hattrick , MA Raih Opini WTP Lagi

Laporan keuangan Mahkamah Agung (MA) tahun 2014 mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan demikian, MA berhasil mencetak hattrick. MA meraih opini tertinggi itu tiga tahun berturut-turut pada 2012, 2013 dan 2014. Kepastian itu diperoleh Badilag.net setelah mencermati Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014. Laporan Nomor 74/LHP/XV/05/2015 itu dibuat BPK pada 25 Mei 2015.

Enam Ketua PTA Dilantik Ketua MA

Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H. melantik dan mengambil sumpah sepuluh ketua pengadilan tingkat banding, Senin (18/5/2015), di Gedung Sekretariat MA, Jakarta Pusat. Sepuluh orang yang dilantik Ketua MA itu terdiri dari enam Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA), satu Ketua Pengadilan Tinggi (PT) dan tiga Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Enam Ketua PTA yang dilantik itu terdiri dari Ketua PTA Banten, Ketua PTA Palangkaraya, Ketua PTA Mataram, Ketua PTA Maluku Utara, Ketua PTA Gorontalo dan Ketua PTA Bengkulu.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Badilag Menguji Coba Aplikasi TPM-Online di 5 Wilayah

Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Ditjen Badilag telah menguji coba aplikasi TPM-Online di lima wilayah yang dijadikan proyek percontohan. Ke-5 wilayah itu ialah PTA Banten, PTA Bandung, PTA Yogyakarta, PTA Semarang dan PTA Surabaya.Karena dijadikan proyek percontohan, mulai sekarang kelima wilayah itu harus mengirim usulan promosi dan mutasi ke Badilag dengan menggunakan TPM- Online.

Ketua PTA Perempuan Pertama Itu Telah Tiada

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Peradilan agama berduka. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu Dra. Hj. Husnaini A, S.H., M.Ag menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (4/4/2015), di RSUD M Yunus Bengkulu. Ketua PTA perempuan pertama sepanjang sejarah eksistensi peradilan agama di nusantara itu wafat dalam usia 62 tahun setelah terserang Hepatitis C dan mendapat perawatan selama sebulan terakhir. Jenazah almarhumah dimakamkan keesokan harinya di Desa Kapau, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Mahasiswa STAIN Pekalongan Kunjungi Badilag

Sekitar 75 orang mahasiswa Jurusan SyariahSTAIN PekalonganProdi Ahwalal Syahshiyyah yang dipimpin oleh Abdul Hamid, MA. selaku Dosen Pembimbing melakukan kunjungan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Selasa (21/4/2015). Rombongan diterima langsung oleh Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Ditjen Badilag, Dr. Abu Tholhah, M.Pd. dan Kepala Sub Direktorat Mutasi Hakim, Nurjanah, SH.,MH. dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal, di Ruang Rapat lantai VI Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI.

Wakil Ketua MA Membuka Bimtek Ekonomi Syariah di Semarang

Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial H. Suwardi, S.H., M.H membuka bimbingan teknis ekonomi syariah yang diselenggarakan Pengadilan Tinggi Agama Semarang, 9-11 Juni 2015, di Semarang. Bimtek ini diikuti oleh 144 peserta yang terdiri dari Wakil Ketua, hakim, Wakil Panitera dan jurusita PA se-Jawa Tengah.

78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Descente PA Sekayu Menerabas Hutan Menyusuri Sungai

Menyusul Putusan Sela PTA Palembang dalam perkara banding yang sedang berlangsung, Majelis Hakim PA Sekayu, hari Jum'at (12/6/2015), melaksanakan sidang pemeriksaan setempat (descente) di desa Beruge, kecamatan Babat Toman, kabupaten Sekayu. Tak seperti biasanya, medan yang harus ditempuh untuk sidang pemeriksaan setempat dalam perkara ini dapat dibilang rumit. Pasalnya, dari 5 objek yang diperiksa, dua di antaranya berada di seberang sungai Musi.

ParagrapPA Sintang Gelar Sidang Perdana Isbat Nikah Terpadu di Kabupaten Melawi

Bertempat di Pendopo Bupati Kabupaten Melawi, PA Sintang menyelenggarakan sidang isbat nikah terpadu, Kamis (23/4/2015. Pelayanan Hukum Terpadu yang diprakarsai oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Melawi ini melibatkan 3 instansi sekaligus yaitu Pengadilan Agama Sintang, KUA Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi serta Dinas catatan Sipil Kabupaten Melawi.

PA Sijunjung Gelar Sidang Keliling Terpadu tahun 2015 di Pulau Punjung,

Dharmasraya

Bertempat di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya pada hari Kamis (16/4/2015), PA Sijunjung kembali menggelar Sidang Keliling Terpadu Isbat Nikah yang sebelumnya diadakannya di Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Kegiatan Sidang Keliling Dalam Pelayanan Terpadu Identitas Hukum di Pulau punjung ini berjalan lancar dan sesuai rencana. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Dharmasraya dan juga dihadiri oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang, Ketua DPRD Dharmasraya, Kepala Kejaksaan Negeri Dharmasraya, beserta seluruh Pimpinan Daerah di Kabupaten Dharmasraya.

PA Praya, PUSKAPA UI, AIPJ dan Kemenag serta DUKCAPIL Lombok Tengah Bahas Identitas Hukum Anak

Pada hari Kamis, (2/7/2015) bertempat di ruangan sidang dua PA Praya, berlangsung Diskusi yang dipimpin oleh Pusat kajian Perlindungan Anak dan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) beserta tiga lembaga PA Praya, Kemenag, Dinas Catatan Sipil. Diskusi yang juga di hadiri oleh perwakilan dari Columbia University Mailman School of Public Health ini membahas tentang pentingnya identitas hukum kepada masyarakat yang berada di Lombok Tengah serta bagai mana menyelesaikan permasalahan tentang Legal Identitas masayarakat khususnya masyarakat Lombok Tengah.

79

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Urgensi Polisi Pengaman Peradilan

S menusuk istri dan mertuanya. Istrinya, pertanyaan: Mengapa peristiwa bergumulnya orang-orang ber-

eorang pria mengamuk di ruang

Yang Maha Esa”. tunggu Pengadilan Agama Batam. Menggunakan pisau, dia

sangkur di ruang sidang.

Kini, timbullah rupa-rupa

Sebagai tempat bertemu dan

yang hendak melakoni sidang perkara

masalah, pengadilan dapat menjadi perceraian, terluka di bagian

serupa itu bisa terjadi berkali-kali?

Seperti apa sesungguhnya pengaman- arena tanding otak dan otot sekaligus. punggung. Nahas menimpa sang

Agar pihak-pihak yang bersengketa mertua. Dia tersungkur hingga

an di gedung pengadilan saat ini? Apa

tidak menyubstitusi kemampuan meninggal dunia. Pria itu akhirnya

saja upaya nyata yang dapat ditempuh

untuk mengantisipasi agar peristiwa- otaknya dengan ketangguhan ototnya, tertusuk pisaunya sendiri ketika para

diciptakanlah hukum acara atau pengunjung PA Batam beramai-ramai

peristiwa serupa tidak terjadi?

hukum formil. Hukum formil juga

menghentikan aksi brutalnya. Dia dipakai hakim agar hukum materiil

Pertama-tama, perlu dipahami

tewas saat dirawat di rumah sakit. dapat diterapkan secara tepat.

bahwa pengadilan adalah muara

Keadilan substantif hanya dapat Tragedi pada Kamis siang, 11

penyelesaian kasus dan sengketa

diperoleh jika keadilan prosedural Juni 2015, itu bukan peristiwa tragis

dalam masyarakat yang beradab.

Karena itu orang menyebutnya

ditegakkan.

pertama dan satu-satunya di

benteng terakhir pencari keadilan.

pengadilan. Peristiwa serupa, dengan

Sayangnya, hukum formil terlalu kadar ketragisan yang berbeda-beda,

Namun ada pula yang menyebutnya

ciut. Ia hanya mengatur bagaimana telah terjadi di pelbagai pengadilan di

keranjang sampah, karena pengadilan

para pihak berhantam-hantaman negeri ini. Sebelum ini, tragedi

adalah tempat bagi orang-orang

argumen dan adu kuat bukti di ruang berdarah yang paling mengerikan

bermasalah mencari jalan keluar agar

sidang. Hukum formil tidak men- terjadi di PA Sidoarjo pada tahun 2005,

'sampah'-nya tidak terlalu busuk, atau

jangkau soal-soal lain yang lebih ketika seorang kolonel angkatan laut

syukur-syukur dapat didaur ulang.

sepele namun bisa berdampak fatal, membunuh istri dan seorang hakim

Nasib para pemburu keadilan itu

mulai dari cara berpakaian, benda- yang menyidangkan perkara harta

ditentukan oleh para hakim yang

benda yang boleh dibawa, hingga gono-gininya dengan menggunakan

memutus dengan tagline “Demi

Keadilan Berdasarkan Ketuhanan

kelakuan-kelakuan yang tidak elok.

80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Menyadari lubang regulasi itu,

(satpam). Kalaupun ada satpam, pada

umumnya mereka merangkap- pengadilan-pengadilan hanya jika ada pengunjung pengadilan yang berlaku

persidangan perkara yang menarik tidak hanya untuk orang-orang yang

rangkap peran: dari mengatur tempat

perhatian publik atau sidang yang akan dan telah bersidang, namun juga

parkir, mengatur antrian sidang,

dihadiri oleh massa dari dua kubu untuk penonton, wartawan, tukang

hingga membentaki orang di ruang

yang berseteru berpotensi rusuh. demo, sales, dan bisa jadi juga makelar

tunggu yang merokok semau bibirnya.

Belakangan, satpam-satpam di

yang mengaku-aku bisa menskenario- pengadilan dibekali metal detector. *** kan hasil akhir putusan hakim.

Pengamanan pengadilan Ternyata tata tertib itu juga tidak

Itupun tidak banyak berdaya guna.

sejatinya telah menjadi perhatian memadai. Di samping kadang

Sebab utamanya karena masih sedikit

s e r i u s M a h ka m a h A g u n g ya n g rumusan-rumusannya terlalu obscuur,

pengadilan yang menerapkan aturan

m e m bawah i e m pat l i n gkun gan juga tidak ada aparat khusus yang

single gate. Orang bisa masuk ke

peradilan di seluruh Indonesia. Salah diberi tanggung jawab untuk

gedung dan fasilitas-fasilitas

satu penandanya ialah dimasuk- memastikan tata tertib itu ditaati.

pengadilan dari banyak pintu dan

kannya persoalan tersebut dalam Kalaupun ada personil yang ditunjuk

berbagai celah. Sebab lainnya, dan ini

Rancangan Undang-Undang Tindak untuk mengamankan pengadilan,

sungguh bisa memicu tawa, ada

Pidana Penyelenggaraan Peradilan jumlah, kemampuan dan peralatannya

sebagian satpam yang tidak bisa

atau lebih dikenal dengan RUU tidak sebanding dengan tanggung

mengoperasikan metal detector.

Contempt of Court. jawab yang dipikulnya.

Pernah ditemukan di sebuah

Bab V RUU yang naskahnya Sebagai contoh, seluruh peng-

pengadilan, metal detector teronggok

disiapkan oleh Ikatan Hakim adilan dalam tata tertibnya melarang

di gudang. Ketika ditanya, satpam di

Indonesia (IKAHI) itu mengatur setiap pengunjung membawa senjata

sana menjawab bahwa dia baru tahu

ternyata metal detector itu mengguna- tentang Pengamanan Penyelenggara- api, senjata tajam dan senjata-senjata

an Peradilan. Pengamanan di situ lainnya. Nyatanya, tata tertib itu hanya

kan baterai dan, apesnya, dia tidak

dibagi dua, yaitu di dalam persidangan garang di atas kertas. Tidak semua

tahu cara mengganti baterai yang

dan di luar persidangan. pengadilan punya satuan pengaman

dayanya sudah ludes.

Selama ini, aparat kepolisian

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Pasal 13 ayat (1) RUU tersebut namun dalam hal organisasi, menyatakan bahwa hakim atau

administrasi, sumber daya manusia pengadilan dapat mengeluarkan

Nanti, polisi pengaman

dan keuangan, MA dan pengadilan- perintah kepada petugas Kepolisian

peradilan dapat bekerja

pengadilan di bawahnya masih harus Republik Indonesia atau polisi

di ruang sidang maupun

bermitra dengan pemerintah dan DPR. pengamanan peradilan untuk

di luar ruang sidang,

Besarnya anggaran pengadilan, mengamankan penyelenggaraan

misalnya, merupakan hasil rembugan peradilan. Ayat (2) kemudian merinci,

seperti di halaman,

dan persetujuan banyak pihak, mulai untuk mengamankan di dalam

tempat parkir, ruang

pendaftaran perkara, dan Bappenas, Kementerian Keuangan,

persidangan, perintah sebagaimana

ruang tunggu sidang.

hingga DPR.

Demikian halnya dengan dilakukan secara lisan dan untuk

d i s e b u t d a l a m aya t ( 1 ) d a p a t

pengamanan peradilan. Adalah lazim pengamanan di luar persidangan

belaka jika MA dan Polri bermitra dapat dilakukan dengan penetapan.

u n t u k m e n g a m a n k a n j a l a n nya Pe r t a nya a n ya n g m u n gk i n

anggaran, dimungkinkan untuk

peradilan, dengan syarat dan timbul: Mengapa tugas pengamanan

membentuk polisi khusus yang

ketentuan tertentu, yang meliputi peradilan perlu dibebankan kepada

membantu polisi, sebagaimana diatur

wewenang, wilayah kerja, alur polisi dan apakah pengamanan

dalam Pasal 3 UU Polri, asalkan ada

instruksi, serta pelaporan yang peradilan oleh polisi tidak malah jadi

peraturan perundang-undangan yang

dibebankan kepada polisi. bumerang yang akan merecoki

menjadi dasar hukumnya.

Nanti, polisi pengaman peradilan independensi peradilan?

Yang disebut polisi khusus,

dapat bekerja di ruang sidang maupun Ada beberapa jawaban yang

sesuai penjelasan pasal tersebut, ialah

di luar ruang sidang, seperti di dapat dikhalayakkan. Pertama, secara

instansi dan/atau badan pemerintah

halaman, tempat parkir, ruang khittah Polri punya fungsi untuk

yang oleh atau atas kuasa peraturan

pendaftaran perkara, dan ruang memelihara ketertiban masyarakat, di

p e r u n d a n g - u n d a n ga n d i b e r i

wewenang untuk melaksanakan

tunggu sidang.

samping fungsi-fungsi lainnya.

Namun harus dimengerti bahwa Berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 2

fungsi kepolisian di bidang teknisnya

tidak semua proses persidangan di Tahun 2002 tentang Kepolisian

masing-masing.

pengadilan terbuka untuk umum. Negara Republik Indonesia, kepolisian

Pe r s i d a n ga n u n t u k p e r ka ra adalah salah satu fungsi pemerintahan

Sudah ada beberapa contoh

perceraian, asusila dan kasus yang negara di bidang pemeliharaan dan

polisi khusus, misalnya polsus

melibatkan anak-anak, misalnya, ketertiban masyarakat, penegakan

kehutanan dan polsus imigrasi.

prosesnya harus dilakukan secara hukum, perlindungan, pengayoman

Karena itu, jika nanti dibentuk polsus

tertutup. Kecuali majelis hakim dan dan pelayanan kepada masyarakat.

pengadilan yang membantu polisi,

para pihak yang bersidang, tidak ada Kedua, polisi jauh lebih powerfull

tentu bukan hal yang nyeleneh. Tentu,

yang boleh memasuki ruang sidang, daripada satpam internal pengadilan.

kewenangan polsus tidak seluas

termasuk polisi. Polisi lebih terlatih dan dibekali

kewenangan yang dipunyai polisi pada

Untuk mengantisipasi terjadinya senjata. Lebih dari itu, polisi punya

umumnya.

kerusuhan dan guna melindungi wewenang untuk memeriksa,

Keempat, kehadiran polisi di

majelis hakim yang sedang me- menggeledah, menyita, menangkap

pengadilan tidak mengganggu

nyidangkan perkara secara tertutup, dan menahan seseorang atau

independensi peradilan, asalkan

di meja majelis hakim harus tersedia beberapa orang yang melakukan

diatur secara tepat.

tombol alarm yang sewaktu-waktu tindak pidana Contempt of Court.

Perlu dipahami, 740 pengadilan

bisa dipencet, sehingga polisi yang Yang tergolong Contempt of

di seluruh Indonesia adalah unit-unit

berjaga di luar ruang sidang dapat Court bukan saja menyerang dan/atau

kerja di bawah Mahkamah Agung yang

s e g e ra m a s u k d a n m e n ga m b i l m e m b u n u h h a k i m d a n a p a ra t

menjalankan fungsi kekuasaan

kehakiman. Sebagai lembaga

tindakan.

peradilan. Tindakan serupa yang

Jangan sampai yang terjadi ditujukan kepada pihak-pihak yang

yudikatif, pengadilan bersifat

malah sebaliknya. Ketika dilanda berperkara di pengadilan juga

independen. Independensi itu

panik karena ada pengunjung sidang tergolong Contempt of Court, atau

terutama menyangkut bidang yudisial,

yaitu menerima, memeriksa, meng- yang mengamuk, ketua majelis hakim lebih tepatnya disebut direct contempt

lekas-lekas meraih telpon genggam- of court-sebab ada juga indirect

adili, memutus dan menyelesaikan

nya, lalu memencet nomor HP satpam. contempt of court-karena meng-

perkara. Dalam bidang non-yudisial,

Orang yang dihubungi ternyata sedang akibatkan terganggunya penyeleng-

pengadilan semi-dependen.

ngopi di kantin, sementara ruang garaan peradilan.

Artinya, meski berstatus

sidang telah bersimbah darah. Ketiga, jika Polri terkendala oleh

pemegang kekuasaan yudikatif yang

Sungguh naudzubillah… keterbatasan personil, sarana dan

secara ketatanegaraan terlepas dari

kekuasaan eksekutif dan legislatif,

|Hermansyah|

82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Selamat Tahun Baru 1437 Hijriyah

Selamat Atas Suksesnya Penyelenggaraan Turnamen Nasional Tenis Beregu Piala Ketua Mahkamah Agung RI Denpasar, Bali, 10 - 17 Oktober 2015

Beregu Putra Beregu Putri Juara I

: PTA Jakarta Juara II

: Mahkamah Agung Juara I

: PT Surabaya Juara III

: PTA Bandung

Juara II

: PTA Surabaya &

Juara III

: PT Bandung &

: PTA Semarang

: PT Sulbar

Do'a yang Terjawab

23 Tahun Kemudian

Oleh: Muhammad Iqbal, SHI., MA (Hakim PA Cilegon)

“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah : 216).

yang bernama “al-Ma'adzah” oleh H kelahiran Nawal, sang ayah berpulang raih, bahkan di perkuliahan ia juga

ari itu… Jum'at 23 Oktober 1981

lahir pula dua orang anak perempuan,

sakit.

pukul 02.00 dini hari Waktu

Sejak duduk di bangku SD, MTs, Cairo, di sebuah rumah sakit

Eliza (1984) dan Nawal (1985). Tapi

sayangnya, lima bulan s etelah

maupun Aliyah juara kelas selalu ia

seorang dokter bernama Ismat Qadhi,

merupakan alumni lulusan tercepat di daerah Heliopolis-Cairo, terlahir

ke rahmatullah, berpulang ke sang

dan terbaik fakultas (2004) dengan seorang bayi laki-laki dengan berat +

kekasihnya disebabkan penyakit lever

p re d i ka t “ s a n ga t m e m u a s ka n”. 3,5 Kg, anak kedua dari pasangan

yang dideritanya.

Sementara prestasi di luar sekolah, ia mahasiswa Universitas al-Azhar asal

Sejak itulah, sang ibu dengan

pernah menjadi Duta Sumatera Utara Indonesia. Bayi yang telah ditunggu-

s u s a h p aya h nya m e n g a s u h ,

pada acara Musabaqah Tilawatil tunggu kelahirannya, bayi yang

membesarkan, dan mendidik keempat

Qur'an (MTQ) ke-19 tahun 2000 di menurut perhitungan dokter lahir

anaknya hingga kini. Tanpa rasa lelah,

Palu – Sulawesi Tengah untuk cabang tanggal 8 Oktober 1981, 15 hari

tanpa keluhan beliau terus dan terus

Musabaqah Fahmil Qur'an (Cerdas sebelumnya.

berusaha agar kelak, keempat anaknya

Cermat Isi Kandungan al-Qur'an), Ketika si bayi dilahirkan,

bisa menjadi orang yang berhasil.

meskipun tidak sampai juara. sebenarnya sang ibu sedang mendapat

Meskipun hidup tanpa seorang

Setamat sekolah, ia mencoba ikut beasiswa untuk melanjutkan ke

ayah, bukan berarti kasih sayang tidak

UMPTN dengan mengambil jurusan jenjang berikutnya di Universitas yang

diterimanya. Beradaptasi di sekolah

maupun di kampus, si anak selalu

sama, suatu kesempatan emas

Kedokteran di Universitas Sumatera buatnya, bahkan ia merupakan satu-

menganggap guru maupun dosennya

Utara dan pilihan kedua di Universitas

layaknya orang tuanya, sehingga ia

Sriwijaya dengan jurusan yang sama. Indonesia yang mendapat kesempatan

satunya mahasiswa perempuan asal

selalu beranggapan dan dengan

Namun, dasar nasib yang tidak emas ketika itu, namun… karena

bangganya ia mengatakan “orang

mendukung, UMPTN kali ini gagal cintanya kepada sang bayi, ia rela

tuaku banyak, dan semua orang tuaku

total, dan sebagai antisipasinya, ia pun melepas kesempatan itu dengan

itu sayang sama aku”.

kuliah di IAIN-SU dengan jurusan berkata “Insya Allah saya akan

Sebagaimana halnya dengan

Ahwalussakhsiyah (Hukum Perdata menyambung kuliah study S2 bersama

anak-anak lainnya, ia juga memiliki

Islam). Niat awal sih untuk anakku kelak”.

cita-cita, ketika itu ia bercita-cita ingin

menghindari status “pengangguran”, Sekitar tahun 1983, keluarga

menjadi seorang DOKTER, ya seorang

sambil menunggu tahun depan ikut kecil ini kembali ke Medan-Indonesia,

dokter dengan segudang JARUM. Sama

UMPTN lagi. Cerita punya cerita, dengan menumpang tinggal di sebuah

atau tidak dengan anak-anak lain, ia

perjalanan waktu satu tahun perumahan kampus Universitas Al- orang sakit dan orang susah. Mungkin

punya niat yang tulus ingin membantu

mengubah cita-citanya yang semula Washliyah (UNIVA ), mereka

ingin jadi “dokter” menjadi “tak punya membangun keluarga ini dengan

saja ini terilhami dari cerita sang ibu

cita-cita”, yang penting cepat tamat, status pekerjaan sebagai Dosen. Hinga

yang menceritakan susahnya mencari

biaya pengobatan ketika sang ayah

dapat ijazah, dan kerja.

84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Sukses di sekolah dan di kampus, terbaik kepadaku” dengan bukan serta merta sukses pula di dunia

konsekwensi menerima apapun hasil kerja. Banyak pengalaman pahit yang

perjalanan waktu satu tahun “ keluar darinya”.

yang akan diberikan Allah, lulus atau dirasakan, bahkan dua kali mencari

tidak. Kali ini ia berdo'a dengan kerja di Jakarta juga tak luput dari

kalimat “Ya Allah.. jadikan ini yang incarannya, dunia perbankan dan

terbaik bagiku saat ini, dan bila ada instansi pemerintahan (Deplu) pernah

Cerita punya cerita,

yang lebih baik bagiku, bimbing aku dicoba, namun Allah selalu

memberikan YANG TERBAIK buatnya Rezeki tak dapat ditolak, tepat berupa “KETIDAKLULUSAN”.

mengubah cita-citanya

tanggal 9 Mei 2007, ia melihat Syukur alhamdulillah, rutinitas

yang semula ingin namanya ada di antara 10 peserta yang

hariannya sebagai satu-satunya anak lulus Cakim untuk wilayah SUMUT. lelaki yang bertugas “extra”

Allah SWT Maha Kuasa, dengan dibandingkan dengan saudara-

jadi “dokter”

dapat ijazah, dan kerja. “ bahwa selama ini, sang ibu selalu

bermodalkan do'a sang ibu dan saudara perempuannya, mendorong ia

menjadi “tak punya

keyakinan akan kuasa Allah, ia lulus harus terus berada di luar rumah,

bersama ratusan Cakim lainnya. mengantar sang ibu kemanapun sang

cita-cita”, yang penting

Namun ada satu hal yang sebelumnya ibu pergi, baik ke kampus tempat sang

cepat tamat,

dirahasiakan oleh sang ibu ke si anak, ibu kerja, maupun ke tempat-tempat

perwiridan kaum ibu yang dibina mendo'akan agar Allah TIDAK ibunya.

MELULUSKAN anaknya, baik ketika Tahun itu, tahun 2004, di satu sisi

melamar kerja di Perbankan maupun ia baru tamat kuliah dan sedang

di Deplu, dengan alasan “belum siap berusaha mencari kerja, sementara

berpisah dengan anaknya”. sang ibu, sebagai seorang Dosen yang

Ada dua sms ucapan yang paling masih berpendidikan strata satu,

berkesan padanya. Yang pertama, sms diwajibkan kuliah strata dua. Si ibu

terhadap Allah ??

dari seorang teman PNS, yang menyarankan agar selama menunggu

Selama kuliah, tak bosan-

mengatakan innalillah…kata sang panggilan kerja gimana kalau ia

bosannya ia melamar kerja, tiap libur

teman, dengan alasan ia akan rusak mendaftar kuliah S2 aja, hitung-hitung

semester dengan sisa uang beasiswa ia

dengan sistem yang ada, dan yang positif-nya, kalau lulus dan dapat

berangkat ke Jakarta, mau mencoba

kedua, sms dari seorang teman yang beasiswa, tapi tidak dipanggil kerja ya

mengundi nasib di perantauan,

lain, yang mengatakan : “Selamat, tetap ngantar sekaligus kuliah, hitung-

sebenarnya, keberhasilan itu sudah

semoga amanah. Ingat, Allah hitungannya lagi ya menghindari

terlihat ketika mencoba melamar

menempatkan seseorang itu sesuai status “PENGANGGURAN”, walaupun

kerja di salah satu perbankan di

dengan tempat dan kemampuannya, s e b e n a r nya m a h a s i s wa i t u ya

ibukota untuk jabatan Account Officer,

dan kau adalah orang yang TERPILIH “PENGANGGURAN TERSELUBUNG”

ketika itu ia berada diperingkat tengah

dari jumlah peserta yang akan

untuk itu”.

seperti kata Dosen-nya saat mengajar

diLULUSkan, pun ternyata tidak lulus,

mata kuliah Ekonomi Pembangunan.

mungkin ini dikarenakan sayangnya

*** bahwa do'a maupun ucapan kita yang

Nah, pernahkah kita berpikir,

Allah kepadanya dengan memberikan

kesempatan kepadanya untuk

telah lama baru dikabulkan setelah

29 Juni 2010, ia dilantik menjadi bertahun-tahun bahkan setelah kita

berbakti kepada sang ibu.

seorang Hakim di Pengadilan Agama lupa dengan do'a tersebut??

Waktu terus berjalan, hingga

Muara Bungo-Jambi, suka duka Allah Maha Kuasa atas segala-

pada tahun 2007 ia mendapat sms dari

dialaminya sendiri di perantauan, galanya, + 23 tahun sebelumnya,

seorang teman, di sms itu tertulis

biasa tinggal di daerah dengan kalian pasti ingat, ketika si anak lahir

“Informasi Penerimaan Cakim … dst.

penduduk yang ramai kini tinggal di dan sang ibu dengan relanya melepas

Pada awalnya sih, ia tidak berminat,

suatu daerah yang jauh berbeda kesempatan meraih beasiswa S2 di Al- ibu yang mengharapkan ia ikut dalam

tapi untuk menyenangkan hati sang

dengan harapannya. Sebulan, dua Azhar, satu Universitas ternama di

bulan, tiga bulan, ia lewati dengan dunia, dengan mengatakan “Insya

perekrutan pegawai ini, akhirnya ia

sabar dan berpikir “bagaimana ia bisa Allah saya akan menyambung kuliah

pun mencoba. Kali ini ia berdo'a

cepat keluar dari daerah ini”, study S2 bersama anakku kelak”,

dengan do'a yang berbeda dari

sementara ia tidak punya nilai jual perkataan ini DI JAWAB OLEH ALLAH

sebelumnya, jika sebelumnya setiap

(personal value), tapi bagaimana SWT. Lalu pantaskah kita su'udzzan

mengikuti ujian penyaringan ia

berdo'a “Ya Allah.. berikan yang

caranya?

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Hari sabtu dan minggu Menjalani profesi Hakim di merupakan 2 hari yang paling tidak

Pengadilan Agama Muara Bungo gak mengasyikkan baginya, ia yang

selamanya berjalan mulus, pernah biasanya tidak pernah ada di rumah,

ia berangkat ke Badilag “ yang berbukit, melompati parit dan

satu kali ia bersama rekan-rekan berubah menjadi anak rumahan.

Hakim dan bahkan bersama Berbeda jauh dengan keadaannya di

pengamanan yang bertugas melaku- kota asal, hari Sabtu dan Minggu

kan Descente dikejar pakai parang merupakan hari yang ditunggu-

Dengan memberanikan diri, oleh Tergugat, lari menuruni tanah

tunggu, karena bisa refreshing dan

bisa jalan-jalan sepuasnya. Tapi di bersembunyi di dalam rawa-rawa Muara Bungo, jika tidak ada kegiatan

menemui Bapak Dirjen,

turut ia lakoni. Tanggung jawab akan baru di dua hari tersebut, bisa jadi

kerjaan membuatnya harus siap seharian di kamar saja, keluar kamar

yang terhormat

dengan segala resiko. Bahkan dengan hanya untuk menjemur pakaian, dan

kejadian tersebut, ia banyak mendapat pergi ke warung “Ampera” untuk

Bapak Wahyu Widiana,

pelajaran berharga bagaimana makan.

berbekal sebuah

menyikapi dan menyelesaikan konflik Hingga pada suatu hari ia

di lapangan, pelajaran yang tentunya berpikir “mungkin dengan

karya sederhana

tidak akan ia dapatkan di buku melanjutkan study ia akan bisa keluar

“e-book Buku II” (2011),

dari sini”. Beberapa bulan kemudian ia pelajaran manapun namun hanya di dapat dari pengalaman kerja.

Alhamdulillah ia mendapat

mendapat kesempatan dari Mesir

untuk mengikuti short course bahasa Mutasi dan promosi bagi seorang arab selama 3 bulan di satu lembaga

Hakim adalah suatu yang pasti, namun bahasa Arab bernama Lisanul Arab.

support dari sang

decision maker, dan kapan dan di daerah mana akan

Dengan memberanikan diri, ia ditempatkan itu yang bersifat tidak berangkat ke badilag menemui Bapak

pasti. Kita harus Husnuzzon, jangan Dirjend, yang terhormat Bapak Wahyu

Alhamdulillah berbekal

pernah melihat ataupun mem- Widiana, berbekal sebuah karya

support itu pula belakangan bandingkan hidup kita dengan apa

sederhana “e-book Buku II” (2011),

ia berhasil membuat yang didapat orang lain, yakinkan

Alhamdulillah ia mendapat support bahwa ini merupakan tempat yang dari sang decision maker, dan

terbaik buat kita, sesekali lihatlah ke Alhamdulillah berbekal support itu

e-book lainnya dengan

bawah jangan lihat ke atas terus. pula belakangan ia berhasil membuat

bantuan teman-teman

Bayangkan saja jika ada orang yang e-book lainnya dengan bantuan

seprofesinya seperti lebih susah dengan penempatan

teman-teman seprofesinya seperti “e- barunya. Bersiaplah dengan resiko book Himpunan Peraturan

“e-book Himpunan Peraturan terburuk, karena kalau kita sudah siap

Perundang-undangan di Lingkungan di tempat yang terburuk tentu Peradilan Agama” (2012), “e-book

Perundang-undangan

semuanya aman-aman saja, dan kalau Himpunan Peraturan Peradilan Agama

tidak di tempatkan di tempat terburuk bidang Ekonomi Syariah” (2014), dan

di Lingkungan

tersebut, justru tidak ada beban “e-book Kompilasi Hukum Islam versi

Peradilan Agama” (2012),

pikiran lagi dan pasti akan menerima Arab” (2015), dan alhamdulillah

dengan senang hati. Semua pasti ada semua karya sederhana ini

“e-book Himpunan Peraturan

hikmahnya, kita tidak tau, penempat- belakangan menjadikannya bernilai

“ otaknya kembali berpikir, karya apa

an yang kita sesali boleh jadi jual, hehehe…..

Peradilan Agama bidang

merupakan tempat kita menempah Rejeki belum berpihak kepada-

Ekonomi Syariah” (2014),

diri. 26 Juni 2013, TPM diumumkan nya, dengan alasan tertentu, ia tidak

dan “e-book Kompilasi

dan ia dimutasi ke Cilegon-Banten, ia harus kembali belajar beradaptasi,

memperoleh izin untuk mengikuti

short course bahasa arab di Mesir Hukum Islam versi Arab” (2015)

tersebut, namun meskipun tidak jadi

lagi yang akan dibuat? Masih terlalu berangkat, setidaknya ada karya yang dini untuk berbahagia ataupun bisa ia persembahkan buat rekan- bersedih hati, karena umur yang rekan hakim, dan siapa tahu, jika Allah masih muda dan masa depan yang swt berkehendak suatu saat nanti,

mungkin saja ia bisa ikut diberangkat- masih panjang. Trus.. emangnya kan ke Riyadh untuk mengikuti

kenapa aku harus peduli dengan pelatihan Ekonomi Syari'ah, batinnya,

dia…??? Jawabannya adalah … karena hehehe…

“dia” adalah “aku”.

86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Diklat Ekonomi Syariah Riyadh Angkatan III TRANSAKSI BISNIS MODERN JADI MATERI PRIMADONA

Antusiasme peserta begitu tinggi, terutama materi yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Tak ayal, saking antusiasnya, para dosen sering dihujani pertanyaan.

M Badilag MA RI), terus berupaya berbagai lembaga eksternal untuk pendidikan dan pelatihan ekonomi

ahkamah Agung RI melalui

Terkait dengan kerjasama yang Direktorat Jenderal Badan

Selain bimbingan teknis oleh

disebutkan terakhir di atas, bentuk Peradilan Agama (Ditjen

lembaga internal, Ditjen Badilag MA RI

juga menjalin kerjasama dengan

kerjasama dilakukan dalam bidang

melakukan pembinaan teknis yustisial

syariah. Hingga Mei 2015 ini sudah dan non yustisial secara berkelanjut-

meningkatkan kapasitas hakim di

bidang ekonomi syariah. Kerjasama

dilaksanakan sebanyak 3 angkatan. Angkatan I dilaksanakan pada tahun

an. Pembinaan tersebut dilakukan

tersebut antara lain dengan Bank

2008, kemudian tahun 2012 untuk baik melalui kegiatan bimbingan

angkatan II, dan angkatan III pada teknis yang diselenggarakan oleh

Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan

April-Mei 2015. Selanjutnya, angkatan Ditjen Badilag MA RI maupun oleh

(OJK), Majelis Ulama Indonesia (MUI),

IV akan dilaksanakan sekitar Badan Penelitian dan Pengembangan,

Fakultas Hukum Khartoum University

pertengahan bulan November 2015. Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan

Sudan, dan Sekolah Tinggi Peradilan

Kerjasama ini akan terus berkelanjut- Peradilan (Balitbang Diklat Kumdil

U n iv e r s i t a s I s l a m A l - I m a m

an pada angkatan-angkatan MA RI).

Muhammad Ibnu Suud, Riyadh,

Saudi Arabia.

berikutnya.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Sekolah Tinggi Peradilan

orang Ketua Pengadilan Agama, 5

merupakan bagian tak terpisahkan

orang Wakil Ketua Pengadilan Agama,

dari Universitas Islam Al-Imam

5 orang Hakim Yustisial MA (3 Asisten

Muhammad Ibnu Saud. Sekolah Tinggi

Hakim Agung & 2 Staf Khusus Dirjen

ini didirikan pada 12 Juli 1965. Sebagai

Badilag), dan 25 orang hakim

Sekolah Tinggi Peradilan, tugas

Pengadilan Agama. Ke-40 peserta

utamanya adalah memproduksi hakim

tersebut mewakili 16 Pengadilan

yang mumpuni dengan cara

Tinggi Agama dan 35 Pengadilan

memberikan kajian intensif tentang

Agama se-Indonesia.

ilmu hukum, peradilan dan

Sebelum berangkat ke Riyadh,

pengembangan kapasitas penelitian

ke-40 peserta diberikan pembekalan

ilmiah.

hal-hal yang berkaitan dengan Sekolah Tinggi ini memiliki

oleh Ketua Mahkamah Agung RI, Prof.

ekonomi syariah. spesialisasi di bidang peradilan

Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H., di ruang

Lebih lanjut Ketua MA terutama mengenai perbandingan

rapat Wiryono, lantai 2 gedung

menegaskan bahwa peningkatan ilmu hukum Islam, peradilan niaga,

M a h ka m a h A g u n g p a d a K a m i s

kapasitas hakim peradilan agama peradilan perburuhan, peradilan

(9/4/2015). Hadir juga dalam acara

dalam penguasaan hukum ekonomi keluarga, peradilan pidana dan

pembekalan tersebut, Duta Besar Arab

syariah merupakan keniscayaan peradilan tata usaha negara. Di

Saudi untuk RI, Rektor LIPIA Jakarta,

seiring dengan kewenangan samping itu, lembaga ini memberikan

Wakil Ketua MA Non Yudisial, Ketua

penyelesaian sengketa ekonomi perhatian serius terhadap pelatihan

Kamar Peradilan Agama, dan Dirjen

syariah di peradilan agama. “Tugas dan peningkatan kapasitas hakim

Badilag.

Saudara ke depan akan semakin berat dengan menyediakan beberapa

“Saya ucapkan selamat atas

karena ekonomi syariah terus program pelatihan yang didesain

terpilihnya saudara-saudara untuk

berkembang pesat. Penguasaan ilmu khusus untuk hakim. Sekolah Tinggi

mengikuti diklat ekonomi syariah di

hukum ekonomi dan ilmu syariah Peradilan ini dikenal sebagai lembaga

Riyadh. Ini patut disyukuri karena

mutlak harus Saudara kuasai,” tegas pendidikan tinggi pertama dalam

Saudara terpilih secara objektif oleh

penguji yang memang didatangkan

Ketua MA.

bidang peradilan di SaudiArabia.

dari Arab Saudi,” kata Ketua MA

Di akhir wejangannya, Ketua MA

mengawali ceramahnya. Ketua MA

berpesan agar diklat ekonomi syariah

Tingkatkan Kapasitas Hakim

di Riyadh diikuti dengan serius. Peserta Kegiatan Pendidikan dan

menyambut baik kegiatan diklat

“Setelah pulang nanti, Saudara punya Pelatihan Ekonomi Syariah angkatkan

ekonomi syariah di Arab Saudi.

Menurutnya, kegiatan seperti ini

tugas untuk menyebarkan ilmu yang

Saudara peroleh ke hakim-hakim yang terdiri dari: 2 orang Hakim Tinggi

III Tahun 2015 berjumlah 40 orang

sangat bermanfaat sekali untuk

lainnya yang belum ikut diklat ke pada Pengadilan Tinggi Agama, 3

meningkatkan kapasitas hakim

peradilan agama dalam penguasaan

Saudi,” katanya.

88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

M a wa r i t s wa a l - T i rka a t ) , d a n angkatkan III Tahun 2015, secara

Diklat Ekonomi Syariah

mengikuti serangkaian kegiatan dari

Manajemen Peradilan (Idaarah al- umum,memiliki tujuan yang sama

tanggal 10 April 2015 sampai dengan

'Amaliyah al-Qadlaiyyah). dengan angkatan-angkatan

tanggal 14 Mei 2015.Pemberangkatan

Materi-materi tersebut diajarkan s e be lumnya, yai tu untuk

peserta dari Jakarta ke Riyadh

pada sesi pagi hari, sedangkan materi meningkatkan kapasitas hakim di

dilaksanakan pada hari Jumat 10 April

pada sore hari (muhadlorohmasaiyah) bidang ekonomi syariah. Adapun

2015 Pukul 15.35 WIB. Kegiatan Diklat

bersifat pemahaman akidah, tauhid, secara spesifik, Sekolah Tinggi

dimulai sejak Minggu 12 April 2015

dan akhlak. Dari keseluruhan materi Peradilan telah menetapkan

s.d. Tanggal 6 Mei 2015. Selanjutnya,

melakukan perjalanan umrah pada 7- yang diberikan, transaksi bisnis tujuannya adalah sebagai berikut: a)

modern menjadi primadona para Mengkaji isu-isu mengenai hukum

13 Mei 2015. Kemudian kembali ke

peserta. Dosen yang berpengalaman transaksi keuangan perbankan

Jakarta pada Rabu 13 Mei 2015 dan

dan ahli di bidangnya, serta kajian syariah kontemporer, hukum keluarga

tiba di Jakarta pada Kamis 14 Mei 2015

mendalam tentang ekonomi syariah, kontemporer, serta metode

Pukul 11.00 WIB.

menjadi alasan bagi peserta betah penyelesaian sengketa dalam

Biaya Kegiatan Pendidikan dan

duduk di ruang pelatihan lantai tiga peristiwa konkret; b) Meningkatkan

Pelatihan Ekonomi Syariah angkatkan

Sekolah Tinggi Peradilan. kerjasama antara Universitas Islam Al- udara Jakarta-Riyadh-Madinah-Jedah- Antusias para peserta begitu Imam Muhammad Ibnu Suud, Riyadh,

III Tahun 2015 ini, baik transportasi

tinggi untuk memperdalam berbagai Saudi Arabia melalui Sekolah Tinggi

Jakarta, transportasi darat, dan

akomodasi para peserta selama

Peradilan, dengan Mahkamah Agung materi diklat tersebut, terutama

materi yang berkaitan dengan Republik Indonesia;

berada di Saudi Arabia, sepenuhnya

ditanggung oleh Kerajaan Saudi Arabia

ekonomi syariah. Tak ayal, saking Selanjuntya, c) Mengkaji tentang

melalui Sekolah Tinggi Peradilan,

hukum kewarisan dan pembagian

a n t u s i a s nya , p a ra d o s e n ya n g harta warisan melalui metode teori

Universitas Islam Al-Imam

memberikan materi sering dihujani dan praktik; d) Mengkaji hukum

Muhammad Ibnu Suud, Riyadh, Saudi

pertanyaan. Hal ini menjadikan pembuktian dan bukti permulaan

Arabia.

suasana belajar menjadi menarik kontemporer; e) Meningkatkan

karena ada interaksi antara dosen dan kapasitas peserta dengan wawasan

Materi Primadona

Materi Kegiatan Pendidikan dan

peserta.

dan keilmuan melalui metode teori

Selain materi yang telah dan praktik agar dapat berkontribusi

Pelatihan Ekonomi Syariah angkatkan

dijadwalkan tersebut, para peserta untuk kemajuan peradilan di

III Tahun 2015 ini difokuskan pada

juga mendalami perkembangan Indonesia; f) Mengkaji teori penemuan

ekonomi syariah yaitu: Transaksi

Bisnis Modern(al-Mu'amalaat al- ekonomi dan keuangan syariah di hukum dan teknik penyusunan

Saudi Arabia, model penyelesaian putusan; g) Meningkatkan kapasitas

Maaliyah al-Mu'aashirah), Metode

sengketa ekonomi syariah di Saudi peserta dalam dan kemampuan

Pembuktian dan Bukti Permulaan

Arabia dan analisis putusan ekonomi menyampaikan pengalaman.

(Thuruq al-Itsbaat wa al-Qaraain),

syariah yang dikeluarkan oleh Selama kurang lebih 40 hari, para

Problematika Hukum Keluarga Terkini

pengadilan setempat. peserta telah dijadwalkan oleh

(Nawazul fi Fiqh al-Usrah), Teori Akad

(Nadzariyah al-Aqd), Pembagian

Sekolah Tinggi Peradilan untuk |Edi Hudiata|

Warisan dan Harta (Qismah al-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

PEMBERLAKUAN QANUN JINAYAT HINGGA FENOMENA CAMBUK ACEH

Masyarakat Aceh boleh berbangga, pasalnya pada Oktober 2015 mendatang Qanun

Nomor 6 Tahun 2014 akan diberlakukan efektif. Qanun yang dinilai sebagai hukum materil jinayat itu, sejak 22 Oktober 2014 telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bersama pemerintah daerah dan telah diundangkan dalam lembaran

Aceh Nomor 7 di tahun yang sama.

90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Sumber foto: www.metrotvnews.com

Mahkamah Syar'iyah Kutacane 6 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 bahwa

Berdasarkan ketentuan Pasal 75

pun sependapat, menurut Drs. H. Jufri

kasus, Mahkamah Syar'iyah Singkil 5 qanun jinayat secara otomatis berlaku

Ghalib, SH, MH, kewenangan absolut

kasus, Mahkamah Syar'iyah Banda efektif setahun sejak diundangkan

Mahkamah Syar'iyah dalam mengadili

Aceh dan Mahkamah Syar'iyah yaitu pada tanggal 23 Oktober 2015

perkara jinayat sudah diatur dalam

Takengon masing-masing 4 kasus, yang akan datang.

Qanun Nomor 10 Tahun 2002 tentang

Mahkamah Syar'iyah Jantho, Sinabang, Dalam acara seminar sehari yang

Peradilan Syariat Islam serta telah

dan Simpang Tiga Redelong masing- diadakan Mahkamah Syar'iyah Aceh

dirincikan dalam beberapa qanun

masing 2 kasus, dan Mahkamah pada tanggal 4 Agustus 2015 lalu,

yang telah terbit.

Syar'iyah Sabang hanya menangani Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh Drs.

“Hal-hal yang bersifat teknis

yustisial atau hukum acara jinayat

satu kasus maisir, sedangkan

Mahkamah Syar'iyah Tapaktuan, meyakinkan masyarakat Indonesia

H. Jufri Ghalib, SH, MH ingin

yang tidak diatur dalam qanun acara

Lhokseumawe, Blangkeujeren, dan bahwa aparat penegak hukum di Aceh

jinayat, para hakim tetap merujuk

Mahkamah Syar'iyah Calang tidak siap melaksanakan Qanun tersebut.

pada Kitab Undang-Undang Hukum

mendapatkan perkara apapun bidang Keinginan Mahkamah Syar'iyah

Acara Pidana (KUHAP), caranya

dengan mengharmonisasikan

jinayat.

direspon positif oleh Dinas Syariat

pelaksanaannya sesuai dengan asas-

Masih di tahun 2014, perkara maisir yang naik banding sebanyak satu perkara berasal dari Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh dan satu perkara khalwat dari Mahkamah Syar'iyah Takengon.

Masih sama dengan tahun lalu, sejak Januari hingga Juni tahun 2015, perkara maisir mendominasi sebanyak 28 kasus, menyusul perkara khalwat sebanyak 6 kasus, dan satu kasus untuk khamar. Mahkamah Syar'iyah Sigli masih menduduki peringkat atas sebanyak 9 perkara maisir yang diterima dan diputuskan, disusul Mahkamah Syar'iyah Meulaboh dan Mahkamah Syar'iyah

Islam Aceh, Kepolisian Daerah, dan

Jantho sebanyak 4 kasus maisir, Kejaksaan di Aceh. Empat instansi

asas syariat Islam,” tulis ketua

sedangkan Mahkamah Syar'iyah hukum itu, satu suara dalam

Mahkamah Syar'iyah Aceh dalam

Banda Aceh sebanyak 4 perkara menyikapi efektifitas pemberlakuan

rumusan hasil seminar.

khalwat telah diputuskan. Qanun Jinayat sesuai dengan tugas

Perkara Maisir Mendominasi

pokok dan fungsi masing-masing.

Mahkamah

Direktur Pusat Mediasi dan Konsultasi Hukum Al-Hikmah Aceh sekaligus

Berdasarkan data dari

inisiator seminar sehari bertajuk

Mahkamah Syar'iyah Aceh, sepanjang

“Evaluasi Kritis Implementasi Qanun

tahun 2014 lalu perkara maisir

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Jinayat

(perjudian) mendominasi meja hijau

dan Kesiapan Penegak Hukum di Aceh”

Mahkamah Syar'iyah di Aceh sebanyak

Drs. H. Soufyan M. Saleh, SH, MM

87 kasus, menyusul perkara khalwat

meyakini, bahwa baik masyarakat

sebanyak 8 perkara, dan khamar

maupun penegak hukum mampu

hanya satu perkara.

melaksanakan isi materi dalam Qanun

Dari jumlah 87 kasus maisir

Menurut Ketua Mahkamah Syar'iyah mantan Ketua PTA Medan tersebut,

Jinayat yang akan berlaku. Menurut

tersebut, Mahkamah Syar'iyah Sigli

Langsa, kebanyakan masyarakat Aceh kedudukan Qanun Nomor 6 Tahun

paling banyak menang ani dan

menyangsikan pelaksanaan qanun 2014 adalah sebagai hukum materil

menyelesaikan sebanyak 21 kasus,

tersebut akan berjalan efektif, karena jinayat, sedangkan Qanun Nomor 7

menyusul Mahkamah Syar'iyah

selama ini qanun yang telah terbit Tahun 2013 adalah hukum acara

Langsa 9 kasus, Mahkamah Syar'iyah

seperti qanun khomar, maisir dan jinayat.

Meureudu 8 kasus, Mahkamah

khalwat di beberapa daerah tidak Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh

Syar'iyah Bireuen dan Mahkamah

Syar'iyah Idi masing-masing 7 kasus,

berjalan efektif.

91

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

di tempat terbuka akibat tindakan tahun 2002 tentang pelaksanaan

“Sebagai contoh qanun nomor 11

ribu rupiah) sampai Rp1.400.000,-

pelanggaran hukum jinayat. Hal itu syariat Islam hampir dapat dikatakan

(satu juta empat ratus ribu rupiah).

disebabkan praktik hukuman cambuk tidak berjalan sama sekali. Di dalam

Menurut Zulkarnain Lubis, fenomena

di Aceh memang berbeda dengan di qanun tersebut dinyatakan bahwa

Eksekusi pencambukan khususnya di

Malaysia atau Pakistan. Menurut bagi seorang muslim yang tidak salat

daerah Langsa masih perlu banyak

Zulkarnain Lubis, cambuk di Malaysia jumat 3 kali berturut-turut dapat di

pembenahan, terutama masalah

benar-benar melukai, seorang yang hukum cambuk. Sifat tebang pilih atau

eksekusi di lapangan yang terkesan

kena cambuk akan mengalami proses hukum yang tajam ke bawah terasa

tidak dikelola secara profesional.

penyembuhan cukup lama bahkan sekali karena hampir 99 percent

“Sebagai contoh yang terjadi di

berbulan-bulan, sedangkan hukuman terpidana yang kena hukuman

lapangan, eksekusi cambuk dihadiri

cambuk di Aceh hanya memberikan cambuk adalah masyarakat kalangan

oleh masyarakat yang belum berumur

18 tahun, tidak dihadiri oleh hakim

efek malu.

bawah,” tulis Drs. Zulkarnain Lubis,

“Sebagaimana diatur di dalam MH dalam surat elektronik kepada

Pengawas dari Mahkamah Syariyah,

Peraturan Gubernur Nomor 10 tahun redaktur pada Sabtu 15 Agustus 2015.

jarak antara pengunjung dan tempat

2 0 0 5 te n t a n g p e t u n j u k te k n i s Mengamati data perkara jinayat yang

pencambukan yang terlalu dekat

pelaksanaan Uqubat cambuk sehingga masuk Mahkamah Syar'iyah Aceh

sehingga terkesan semrawut,

tidak melukai tetapi lebih kepada sepanjang tahun 2014, para terpidana

terpidana tidak dapat dieksekusi

memberikan efek malu kepada dari kalangan berpenghasilan rendah,

karena sudah tidak berada di tempat

masyarakat. Penulis menilai cambuk seperti tukang becak, mocok-mocok,

dan lain sebagainya” tulis mantan

Aceh lebih syar'i dibanding dengan pekerjaan tidak tetap bahkan ada yang

wakil ketua PA Sibolga.

praktik cambuk di negara lain. Karena hanya ibu rumah tangga biasa.

Meskipun demikian, secara

memang praktik hukum cambuk di Perbuatan maisir tersebut adalah

keseluruhan upaya penegakan hukum

zaman Rasulullah dan sahabat tidak maisir kelas bawah dengan jumlah

Jinayat di seluruh Aceh dan khususnya

kota Langsa telah mempersempit terlalu keras dan tidak pula terlalu taruhan minimal Rp.54.000,- (lima

lembut,” tulisnya di akhir surat puluh empat ribu rupiah) dan

ruang gerak pelaku tindakan jarimah.

Masyarakat kalangan terdidik dapat

elektronik.

maksimal Rp700.000,- (tujuh ratus

dipastikan sangat takut jika dicambuk

|Alimuddin|

92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Judul Buku :

Kedudukan Hukum Anak Luar Kawin Dalam Perspektif Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010

Penulis :

Dr. I Nyoman Sujana, S.H., M.Hum.

Peresensi:

Ilman Hasjim, S.H.I., M.H.

Penerbit :

Aswaja Pressindo

Tahun :

I, Januari 2015

Tebal :

xiii, 267 halaman

RATIO LEGIS ANAK LUAR KAWIN

M Anak (Convention on the Right of Child) Semangat prinsip-prinsip di atas juga dan pemenuhan hak-hak anak masih

ajelis Umum Perserikatan

Hingga keluarnya Undang- Bangsa-Bangsa (PBB)

the best interest of the child, (4) the

Undang Perlindungan Anak di atas, mengesahkan Konvensi Hak

right to life, survival, and development,

dan (5) respect for the views of the child.

sampai sekarang kesejahteraan anak

dan kemudian berlaku sebagai hukum ikut mengilhami lahirnya Undang- jauh dari harapan. Termasuk anak internasional. Dalam Konvensi ini

Undang Nomor 23 Tahun 2002

yang lahir di luar perkawinan yang sah telah melahirkan 5 (lima) prinsip

sebagaimana telah diubah dengan

perlindungan anak, yaitu (1) active

atau biasa disebut dengan “anak luar protection, (2) nondiscrimination, (3)

Undang-Undang Nomor 35 Tahun

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Medio Februari 2012, Mahkamah

di atas sudah sangat bertentangan

dengan hukum yang berlaku di berada lebih lemah, maka pihak hukum yang mengejutkan banyak

marjinal tersebut harus mendapat pihak. Putusan Nomor 46/PUU- Pancasila (hal. 14).

Indonesia yang berdasar atas

perlindungan negara dalam bentuk VIII/2010 terkait pengakuan terhadap

instrumen hukum dan peraturan kedudukan hukum bagi anak luar

Menurut Pasal 42 Undang-

perundang-undangan (hal. 180). kawin, namun tidak mengatur secara

Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

Putusan MK pada dasarnya tidak jelas kedudukan serta hak-haknya. Di

Perkawinan, yang dimaksud anak sah

mengubah status anak luar kawin dalam putusan tersebut tidak

adalah anak yang dilahirkan dalam

menjadi anak sah. Sekalipun putusan memberi batasan yang pasti tentang

atau sebagai akibat perkawinan yang

itu menyatakan adanya hubungan pengertian anak luar kawin dimaksud,

sah. Sedang untuk terminologi anak

perdata antara anak luar kawin apakah termasuk anak hasil

luar kawin tidak diatur secara jelas.

dengan ibu dan bapaknya serta perzinahan, anak sumbang, ataukah

Namun dari ketentuan bunyi pasal di

keluarga ibu dan bapaknya. Keduduk- anak hasil dari perkawinan di bawah

atas, berdasarkan logika argumentum

an anak luar kawin berbeda dengan tangan, sehingga masih terdapat

a contrario, anak yang dilahirkan di

anak sah, karena kedudukan ini akan norma yang kabur.

luar perkawinan disebut sebagai anak

berimplikasi pada pewarisan yakni Beranjak dari adanya ketidak-

luar kawin (hal. 56).

adanya perbedaan pembagian jelasan aturan tentang hak-hak

Makna kawin di bawah tangan

warisan anak luar kawin dan anak sah keperdataan anak luar kawin dan

cukup dekat dengan istilah

perkawinan yang kerap terjadi di

(hal. 236).

batasan tentang anak luar kawin

Terlepas adanya pro kontra, masih sangat luas, maka I Nyoman

kalangan umat Islam Indonesia. Hal ini

dalam literatur Islam Indonesia, Sujana menulis buku ini dengan

terasa wajar, karena sebagian

makna nikah bawah tangan cukup meneliti mengenai anak luar kawin

m a s ya ra k a t M u s l i m m e ya k i n i ,

beragam. Selain seperti dimaksud yang lahir sebagai akibat dari

perkawinan yang telah cukup rukun

penulis, juga mencakup mereka yang perkawinan di bawah tangan.

dan syarat, maka bisa dinyatakan sah.

melakukan pernikahan pertama, tapi Perkawinan tersebut dilakukan oleh

Meskipun perkawinan itu tidak

tidak tercatat. Sekadar catatan, agar ayah biologisnya yang masih terikat

memiliki kekuatan hukum tertulis.

tidak mempersempit makna adanya tali perkawinan sah dengan isterinya,

Fenomena yang tampaknya dianggap

anak luar kawin akibat perkawinan dan isteri tersebut tidak menyetujui

lumrah, karena mayoritas penduduk

b awa h ta n ga n . Ka re n a a d a nya suami untuk berpoligami.

Indonesia beragama Islam. Kebijakan-

implikasi hukum lain, perlu kehati- Sebagai seorang akademisi juga

kebijakan hukum yang dibuat dan

hatian dalam menelaah arti kawin di praktisi (advokat), penulis cukup

d i u n d a n g ka n ( m a s i h ) te t a p

mengakomodir kepentingan umat

bawah tangan.

mumpuni menganilisis persoalan di

Meskipun demikian, hasil atas. Kapasitas sebagai ahli hukum

Islam. Termasuk di dalamnya undang-

penelitian yang kini menjadi sebuah perdata dan hukum waris Universitas

undang tentang perkawinan.

buku teks, memberi khazanah baru Warmadewa, Denpasar, kemudian

Ajaran agama tentang perkawin-

dalam hukum keluarga tanah air, coba dikembangkan penulis dalam

an, tidak jarang sangat mempengaruhi

khususnya dalam membahas uraian disertasi yang sudah lolos uji.

aturan perkawinan yang dibuat

kedudukan hukum anak luar kawin. Melalui telaah filosofis, teori-teori

sebuah negara. Misalnya, dalam

Dan, bagi pembaca, karya I Nyoman hukum, serta konsep yang lugas dan

sejarah Perancis, yang sebagian

Sujana ini menarik untuk dijadikan sederhana, ia mencoba menawarkan

rakyatnya memeluk agama Katholik,

bahan bacaan dan diskusi oleh hubungan perdata antara anak luar

dan cerai tidak diperbolehkan. Maka

segenap praktisi maupun akademisi. kawin dengan ayah biologisnya.

hukum yang mengatur perkawinan

Terlebih penulis melihatnya dari Putusan MK diakui telah

juga tidak memperbolehkan cerai. Hal

perspektif berbeda dalam menelaah menciptakan adanya pro dan kontra

tersebut dimasukkan dalam bidang

persoalan anak luar kawin. dari berbagai pihak, baik akademisi,

openbaar orde atau ketertiban umum

Di samping itu, karena putusan para praktisi hukum, agamawan,

yang tidak boleh dilanggar (hal. 132).

MK adalah final dan mengikat, maka maupun di dalam masyarakat Muslim.

Kedudukan anak luar kawin yang

dalam mengambil kesimpulan hukum Bagi yang pro, putusan di atas

lahir dari perkawinan di bawah tangan

terkait kedudukan anak luar kawin dinyatakan sebagai terobosan hukum

oleh ayah biologis yang masih terikat

dan segala implikasi hukum yang sangat mulia. Sedang bagi yang

perkawinan sah dengan isterinya,

materiilnya, hakim dapat memberi kontra, jelas putusan tersebut

nampaknya belum mendapatkan

s o l u s i h u ku m ya n g re s p o n s i f . dianggap sebagai norma yang akan

keadilan di negara yang berdasar atas

Termasuk bisa menghilangkan adanya melegalkan perzinahan, perselingkuh- sangat lemah. Ditinjau dari teori

hukum. Posisi anak luar kawin masih

kekaburan norma atas kedudukan an, dan hubungan suami isteri yang

hukum anak luar kawin. tidak sah lainnya. Hal mana, perilaku

perlindungan hukum, dalam suatu

94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Tiga Generasi Peradilan Agama

Oleh: Abdul Manaf

S kendaraan dinasnya. Dia juga tanpa didampingi

uatu ketika, seorang mantan pejabat menghadiri sebuah acara. Dia tidak lagi datang dengan mobil sedan mewah yang dulu jadi

sopir pribadi dan ajudan. Dia datang seorang diri, dengan menenteng tas sendiri.

Tidak tersedia kursi khusus untuknya. Dia yang dulu selalu duduk di depan, sekarang harus duduk di belakang, berbaur dengan yang lain. Tidak hanya itu, orang-orang dalam acara itu seperti tidak pernah kenal mantan pejabat itu. Menyapa pun tidak. Seakan-akan mantan pejabat itu sejenis barang kadaluarsa yang tak berguna.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015

Sampai acara selesai, namanya tidak pernah Ketiga generasi itu memiliki kelebihan dan disebut-sebut. Orang-orang pun enggan datang

kekurangan masing-masing.

menghampirinya, apalagi mengajaknya bercakap-cakap, Seorang pemimpin dari generasi sahabat belum meskipun mereka tahu betul, dulu pejabat itu sangat

tentu cocok jadi pemimpin di era tabiit tabiin. Sebaliknya, berkuasa dan para bawahan selalu mengerubutinya.

seorang pemimpin dari generasi tabiit tabiin belum tentu cocok jadi pemimpin di era sahabat.

Agama kita mengajari kita untuk bersikap takzim kepada orang tua, sesepuh dan guru kita. Sikap hormat itu Peristiwa itu pernah saya lihat sendiri. Namun itu

***

tidak semata-mata dilandasi oleh ada atau tidaknya tidak terjadi di lingkungan peradilan agama. Tidak juga

jabatan yang melekat padanya. Penghormatan itu lebih melibatkan warga peradilan agama.

karena kita, secara pribadi dan lembaga, berutang budi Saya merasa ada yang janggal di situ. Bagaimanapun

padanya. Tanpa jerih payah generasi terdahulu, tidak juga, meskipun sudah tidak lagi punya jabatan penting

akan ada kejayaan yang dialami generasi sekarang. dan strategis, dia tetaplah seorang hamba Allah yang

Selaras dengan itu, dalam masyarakat kita ada pernah berjasa pada institusi. Tidak elok dia

filosofi "mikul dhuwur mendem jero". Maksudnya, apa- diperlakukan seperti itu.

apa yang baik dari sesepuh kita, mari kita teladani dan Soal fasilitas dan protokoler, itu urusannya negara.

kita ungkapkan ke mana-mana. Di sisi lain, apa-apa yang Tapi soal kepedulian dan keramahtamahan, itu urusan

buruk dari sesepuh kita, tidak perlu kita ikuti dan mari kita. Karena itu, meskipun seseorang tidak lagi

kita tutup serapat-rapatnya. punya jabatan dan tidak punya kekuasaan

Kadang-kadang, ketika menghadapi untuk menentukan karir kita, bukan

persoalan tertentu, generasi muda kurang berarti dia tidak perlu kita pedulikan.

Tapi soal kepedulian “ muda cenderung ingin segalanya

menghargai generasi tua, bahkan Kita akui, sesungguhnya, di

kadang menyepelekan. Mereka lupa, lingkup apapun, selalu ada

Soal fasilitas dan protokoler, orang tua pernah muda, tapi orang

itu urusan kita. “

kesenjangan antargenerasi. muda belum pernah tua. Biarpun begitu, idealnya setiap

itu urusannya negara.

Itu bisa terjadi karena generasi generasi memperlakukan

generasi sebelumnya dengan berlangsung serba cepat, serba selayak-layaknya.

dan keramahtamahan,

instan. Sebaliknya, generasi tua Di lingkungan peradilan

cenderung lebih bijaksana dengan agama, jika kita menganalogikan

menimbang maslahat dan dengan generasi pasca Rasulullah

mudharatnya. SAW, maka kita akan menemukan tiga

Antara generasi muda dan generasi.

generasi tua harus ada tali penghubung. Pertama, generasi sahabat. Mereka

Ada silaturrahmi. Ada kesinambungan adalah sesepuh-sesepuh peradilan agama yang

p e m i k i ra n d a n s e m a n ga t u n t u k te r u s seluruhnya sudah purnabhakti, bahkan kebanyakan

memajukan lembaga. Karena itu, generasi muda harus sudah kembali ke sisi Allah SWT. Mereka tahu dan

menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya merasakan betul pasang-surut eksistensi peradilan

dari generasi tua. Jangan lupa pula untuk membiasakan agama. Mereka berjuang dengan pikiran, tenaga, juga

diri mendoakan generasi tua agar senantiasa sehat dan harta benda. Mereka tidak sempat menikmati buah

dapat terus mengabdi dan berkarya, meskipun di luar perjuangan itu.

lingkup peradilan agama.

Kedua, generasi tabiin. Mereka adalah orang tua- Jika kebetulan berjumpa dalam sebuah acara, orang tua kita yang sebagian masih menjabat dan

hendaknya generasi muda lebih peka untuk terlebih mengabdi, namun sebagian lainnya telah purnabhakti.

dahulu bertegur sapa, mengucapkan salam dan Mereka penerus langsung generasi sahabat. Mereka

mendampinginya jika diperlukan. Jangan pernah merasakan pahitnya perjuangan, sekaligus mencicipi

menganggap mereka sejenis barang kadaluarsa yang tak manisnya hasil perjuangan.

berguna.

Ketiga, generasi tabiit tabiin. Kebanyakan dari kita Dengan maupun tanpa jabatan, para sesepuh kita tergolong generasi ini. Kita tidak ikut merasakan

adalah orang-orang mulia. Dengan memuliakan mereka, susahnya perjuangan, tapi justru merasakan buah

insya Allah kita akan tertular menjadi orang mulia pula. perjuangan. Sisi negatifnya, kita jadi kurang tahan banting

Akhirnya, kita mesti ingat ungkapan lama: setiap orang dan gampang mengeluhkan ini-itu.

ada masanya dan setiap masa ada orangnya. (*)

96 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 7 | Oktober 2015