Tujuan Umum Tujuan Khusus Pengetahuan

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul prilaku ibu hamil tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual muntah di klinik bersalin Nining pada tahun 2013. B.Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana prilaku ibu hamil tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual muntah di klinik bersalin Nining pada tahun 2013.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perilaku ibu hamil tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual muntah di klinik bersalin Nining pada tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik responden. b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual muntah. c. Untuk mengetahui sikap ibu tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual muntah d. Untuk mengetahui tindakan ibu tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual muntah.

3. Manfaat Penelitian a.

Bagi ibu hamil Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi ibu hamil untuk mengatasi mual muntah pada kehamilan. Universitas Sumatera Utara

b. Bagi pelayanan kebidanan

Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahwa jahe dapat menurunkan mual muntah pada kehamilan.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian lain yang berkaitan dengan manfaat jahe dalam mengatasi mual muntah.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasi ilmu metodelogi penelitian yang diperoleh penulis di bangku perkuliahan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan penulis tentang manfaat jahe untuk ibu hamil. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep perilaku

Perilaku dapat dibedakan antara perilaku tertutup covert, maupun perilaku terbuka overt seperti yang telah diuraikan sebelumnya tetapi sebenarnya perilaku adalah totalitas yang terjadi pada orang yang bersangkutan. Dengan kata lain, perilaku adalah merupakan keseluruhan totalitaspemahaman dan aktifitas. Menurut benyamin bloom 1908 seorang ahli psikologi pendidikan membedakan adanya 3 area yaitu, wilayah, ranah atau domain prilaku ini yakni kognitif congnitive,efektif affective dan psikomotor psychomotor. Kemudian oleh ahli pendidikan di indonesia,ketiga domain ini diterjemahkan ke dalam cipta kongnitif rasa afektif dan karsa psikomotor atau perecipta,perirasa,dan pertindak Notoadmodjo,2010. Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan kepentingan pendidikan praktis dapat diukur dalam 3 tahap yaitu :

1. Pengetahuan

Pengetahuan menurut Notoatmodjo adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kongnitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over behaviour Notoadmodjo, 2007. Pengetahuan yang di cakup dalam domain kongnitif mempunyai 6 tingkat, yaitu : a. Tahu know Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali Universitas Sumatera Utara recall sesuatu yang sepesifik dari seluru bahan yang di pelajari atau rangsangan yang di terima. b. Memahami comprehension Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek yang telah di pelajari. c. Aplikasi application Di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang di pelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi di sini dapat di artikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. d. Analisis analysis Suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen. Komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat di lihat dari penggunaan kata-kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan membedakan, memisahkan, dan mengelompokan. e. Sintesis syntesis Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk meletakkan dan menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasinya atau penilaian terhadap suatu materi atau suatu objek tertentu. Universitas Sumatera Utara Penilaian-penilain ini di dasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Notoatmodjo,2007.

2. Sikap