Tinjauan Fasilitas Studi Banding Proyek Sejenis

Universitas Sumatera Utara

II.7. Tinjauan Fasilitas

Dalam perancangan objek kebun binatang ini, terdapat beberapa fasilitas penunjang yang dikategorikan sebagai berikut : 1. Fasilitas Primer : terdiri dari, ruang karantina hewan, ruang pakan hewan, ruang pengelola, laboratorium, dan sarana utilitas. 2. Fasilitas Akomodasi : fasilitas yang disediakan sebagai sarana pendukung. 3. Fasilitas Penunjang : fasilitas yang disediakan untuk menunjang sluruh kegiatan yang berlangsung dilokasi seperti : toilet umum, rumah ibadah, guest service, gate, plaza, serta hotel cottage dikarenakan desain dan tapaknya yang menyatu

II.8. Studi Banding Proyek Sejenis

1. Kebun Binatang Ragunan Kebun binatang ragunan terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia dengan luas 140 Ha, didirikan pada tahun 1864. Didalamnya terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen. Gambar 2.7 : Suasana sirkulasi pengunjung di dalam Kebun Binatang Ragunan Universitas Sumatera Utara Kebun Binatang Ragunan terdapat koleksi satwa yang cukup menarik.Konsepnya adalah beberapa satwa dipamerkan di alam terbuka, sehingga pengunjung dapat menyaksikan perilaku satwa dalam habitatnya.Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan hewan secara langsung. Gambar 2.8 : Master Plan Kebun Binatang Ragunan Gambar 2.9 : Hewan di Kebun Binatang Ragunan dipamerkan di alam terbuka Universitas Sumatera Utara Kebun Binatang Ragunan juga menyediakan beberapa wahana permainan yang bisa dinikmati oleh semua khalangan umur baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa dalam tarif yang relatif murah. Kebun Binatang Ragunan memiliki sebuah tempat konservasi hewan primata tersendiri dikenal sebagai Pusat Primata Schmutzer yang didirikan sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya. Kehidupan primata di Schmutzer di rancang menyerupai kehidupan satwa di alam bebas atau disebut enklosur. Gambar 2.10 : Wahana bermain di Kebun Binatang Ragunan Gambar 2.11 : Pusat Primata Schmutzer Kebun Binatang Ragunan Universitas Sumatera Utara 2. Paris Zoological Park Paris Zoological Park adalah fasilitas dari National Museum of Nature History, terletak di Arondisemen ke-12 dari Paris, seluas 34 Ha dengan jumlah 180 spesies. Konsep dari kebun binatang ini adalah kombinasi antara pengolahan lansekap dengan aneka satwa yang ada didalamnya. Gambar 2.12 : Master Plan Paris Zoological Park Gambar 2.13 : Konsep lansekap Paris Zoological Park Universitas Sumatera Utara Paris Zoological Park terdiri dari lima biozones yakni : Patagonia, Sudan Sehel, Eropa, Guyana dan Madagaskar. Patagonia terletak di ujung paling selatan ari Amerika Serikat, dikenal dengan dataran yang luas, gletser dan hutan Andes. Sudan Sahel, adalah biozone yang terbesar di Paris Zoological Park di dominasi oleh hewan Jerapah Afrika dan singa. Sudan sahel menawarkan lansekap dengan panorama ”big rock” dan pohon pinus dan sangat memberikan kejutan visual yang tersembunyi. a b Gambar 2.14 : a suasana Patagonia di Paris Zoological Park; b potongan tapak Patagonia Universitas Sumatera Utara Biozone Eropa, konsepnya adalah mengelilingi lereng utara Great Rock untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keanekaragaman hayati ruang alami Eropa. Biozone Eropa diwakili dari beberapa lingkungan yakni : hutan konifer, semak belukar, rawa-rawa dan pegunungan dingin. Gambar 2.16 : Potongan tapak biozone Eropa di Paris Zoological Park a b Gambar 2.15 : a suasana Sudan Sahel di Paris Zoological Park; b potongan tapak Sudan Sahel Universitas Sumatera Utara Guyana, adalah biozone yang berisikan vegetasi khas hutan tropis dengan konsep rumah kaca. Setelah meninggalkan rumah kaca, kemudian pengunjung akan memasuki biozone Madagaskar yang terdiri dari dua jenis lingkungan yakni : hutan tropis dan hutan kering. Kedua lansekapnya berbagi vertikalitas yang disorot oleh kandang burung, lonjakan bambu, batang pohon serta infrastruktur pendukung tanaman. 3. Shwe Inn Tha, Myanmar Inle Lake adalah tempat yang magis di Myanmar dahulu Burma, di mana desa-desa dan biara bangkit dari air di tengah kebun mengambang, suku bukit mendiami garis pantai, dan satu-satunya cara untuk berkeliling adalah Gambar 2.17 : Suasana biozone Guyana di Paris Zoological Park Gambar 2.18 :a hutan kering; bhutan tropis yang ada pada biozone Madagaskar c a Universitas Sumatera Utara dengan longboat. Ini perahu kayu tradisional dengan tukang perahu menggunakan teknik mendayung unik untuk mengangkut barang dan penumpang, menangkap ikan dan pergi ke pasar. Shwe Inn Tha Floating Resort terletak di tempat terpencil di tengah danau, bertengger tenang di atas panggung kayu tepat di atas Inle Lake.Tiba dengan perahu dari Heho Bandara atau kota-kota sekitarnya, serta kunjungan berikutnya, danau pasar restorandan desa, adalah seperti melangkah mundur dalam waktu beberapa ratus tahun. Kehidupan di bagian mempesona Myanmar cara hidup yang telah berlangsung selama berabad-abad, dan orang-orang yang ramah dan bersahabat. Shwe Inn Tha dibangun dan berjalan dengan sensitivitas ekologis, melestarikan keindahan alam dan sumber daya lingkungan danau sambil memberikan pengalaman tamu fenomenal yang tidak dapat memiliki tempat lain di dunia. Gambar 2.19 : Suasana eksterior pada shwe inn tha floating resort Universitas Sumatera Utara FASILITAS: Shwe Inn Tha menyediakan 32 buah deluxe room, 4 buah family deluxe room, dan 4 junior suite.Tiap kamar disediakan telepon, mini bar, dan pemanas air. Shwe Inn Tha juga dilengkapi dengan dining room dengan hiburan spesial seperti tarian tradisional atau musik., coffee n bakery shop yang dilengkapi dengan TV satelit, dan transportasi dari airport ke penginapan serta boat rentals dan trekking tours. Udara terbuka dan paviliun ruang duduk menyapa ketika pengunjung tiba di Shwe Inn Tha. Hanya di luar daerah ini umum adalah restoran resort, sebuah ruang besar yang melayani Tha lokal top-notch dan masakan Shan, serta pilihan India, Singapura, Eropa dan hidangan internasional lainnya. Karena danau ini berbahaya untuk navigasi pada malam hari, makan malam sebagian besar diambil di restoran Shwe Inn Tha. Gambar 2.20 : Suasana interior pada salah satu kamar Universitas Sumatera Utara Resort ini juga memiliki kolam renang terapung. Kolam renang diisi dan diperlakukan secara alami dengan penyaringan air, dikelilingi oleh dek tempat tidur besar dan nyaman untuk bersantai. Layanan spa juga tersedia, seperti kolam renang, layanan spa disini berbeda dari pengalaman spa lain yang Anda temui. Pijat, layanan spa wajah dan lainnya disediakan sendiri di udara terbuka, dengan paviliun terapung. 4. Pulau Ayer Resort Pulau Ayer adalah salah satu resort di pulau seribu Jakarta, Pulau Ayer terkenal dengan sebutan “Mutiara kepulauan seribu“, Resort ini mulai Gambar 2.21 : Suasana interior pada restoran Gambar 2.22 : Fasilitas pendukung seperti kolam renag dan spa Universitas Sumatera Utara dikembangkan dan dibuka untuk objek wisata pada tahun 1950 dan merupakan tempat peristirahatan Presiden Soekarno. Bangunan cottage, fasilitas dan nama cottage bernuansa Asmat dan diberi nama sesuai dengan nama suku Asmat yang ada di Irian Papua seperti; Ayamaru, Oshibi, Fakfak dan lain-lain. Pulau Ayer Resort berada di kawasan Jakarta Utara, Indonesia dan untuk mencapai Pulau resort ini pengunjung harus menggunakan kapal, pihak pengelola pulau Ayer resort telah menyiapkan armada kapal yang berada di Marina Ancol, Jakarta Lokasi pulau Ayer resort hanya ditempuh selama 20 menit menggunakan speed boat dari Marina ancol, karena lokasi yang dekat dengan Jakarta, pulau ini cocok untuk pengunjung yang belum terbiasa menggunakan perjalanan laut, dan dikarenakan lokasi resort ini masih terbilang dekat dengan Jakarta, air laut sekitar pulau masih tercemar kondisi masih seperti di ancol tidak bening sehingga tidak dapat digunakan untuk snorkeling atau scuba diving.  Tipe Cottage Hotel di Pulau Ayer Resort Cottage dan hotel di pulau Ayer resort berada di setiap pojok pulau, Pulau ini kurang lebih seluas 8 hectares, arsitektur cottage dan fasilitas di pulau ayer bernuansa suku Asmat, pengunjung yang ingin tinggal diatas air dapat memilih tipe cottage floating, dimana cottage dibangun diatas air dan dihubungkan dengan Universitas Sumatera Utara jembatan kayu, dan di dalam cottage dilengkapi fasilitas seperti AC, Pemanas air, TV, Kulkas dll Pulau Ayer Resort menawarkan tipe Cottage Floating diatas air 1. Tipe Deluxe = cottage dengan 1 room kamar dengan Twin Bed atau disebut tipe “SERUI” 2. Tipe Family 1 room double bed atau disebut tipe “FAK FAK” 3. VIP 2 bedroom with living room atau disebut tipe “RANSIKI” Untuk tipe Hotel dan Cottage yang berada di darat Land cottage 1. Deluxe Cottage disebut tipe “OSHIBI” 2. Family 1 bedroom with single bed – ENAROTALI 3. VIP 2 bedroom + living room – AYAMARU 4. Bungalow 2 bedroom – CENDRAWASIH 5. Deluxe Hotel 1 bedroom capacity 2 person 6. Executive Hotel. 1 bedroom capacity for 4 person Fasilitas di Pulau Ayer Resort Pulau Ayer resort menawarkan berbagai fasilitas olah raga dan hiburan bagi pengunjung nya, adapun fasilitas yang dapat di nikmati antara lain Swimming pools, Land Cottage, Floating Cottages, Restaurant, Fasilitas olah raga air banana boat,jet ski dll, Children Play ground, Souvenir shop, Karaoke Universitas Sumatera Utara  Fasilitas Cottage Jenis cottage standar, floating cottage di Pulau Anyer disebut dengan “Serui”. Resort Pulau Anyer memiliki 14 cottage tipe cottage serui. Dengan fasilitas satu kamar tidur twin bed, AC, kamar mandi pribadi, ruang tamu, teras, telepon, tv dan kulkas. Family floating cottage, di Pulau Anyer disebut “Fak-fak”.Di resort ini di tawarkan 12 unit cottage tipe ini. Kapasitas normal untuk dua orang, difasilitasi dan dilengkapi dengan satu kamar tidur dengan dua tempat tidur, AC, kamar mandi pribadi, ruang tamu, teras private, telepon, tv dan kulkas. Universitas Sumatera Utara Tipe VIP floating cottage, disebut tipe “Ransiki”. Terdapat 7 unit cottage jenis ini, difasilitasi dengan dua kamar tidur dengan dua tempat tidur ganda, AC, dua kamar mandi pribadi, ruang tamu, ruang makan, teras, telepon, tv, dan kulkas. Karena cottage tipe ini berada didaerah luar dari semua tipe yang ada, tipe ini memiliki pemandangan gratis yang indah, dari teras penghuni dapat menikmati laut jawa dan aktifitas nelayan, dan dapat juga melakukan kegiatan memancing dari teras cottage. Gambar 2.23 : Tipe Deluxe hotel Gambar 2.24 : Tipe Execurtive hotel Universitas Sumatera Utara BAB III ONE STEP CLOSER III.1. AnalisaFisik III.1.1 Analisa Lokasi Pulau Nias Kabupaten Nias Selatan Kota Teluk Dalam Gambar 3.1 Peta lokasi site di Teluk Dalam, Kab.Nias Selatan Universitas Sumatera Utara Keadaan site :  Lokasi tapak : kota Teluk Dalam, Kab. Nias Selatan, Sumatera Utara  Luas lahan : ± 25 Ha ± 250.000 m 2 Unsur potensial site adalah :  Site merupakan kawasan yang sering dikunjungi wisatawan tiap tahunnya, karena terkenal dengan wisata bahari dan perairannya.  Posisi site dekat dengan Ibukota Kab. Nias Selatan, yakni kota Teluk Dalam. Gambar 3.2 Kondisi eksisting lokasi SITE Universitas Sumatera Utara  Akses menuju site mudah, didukung dengan kondisi jalan yang baik dalam tahap pengembangan dan pengerjaan, serta transportasi yang lancar. III.2. Analisa Sirkulasi Kawasan ini masih dalam tahap pembangunan, sehingga belum memiliki sirkulasi yang jelas dan baik. Maka dari itu merancang sebuah konsep sirkulasi seperti kota Venice. Berikut ini adalah konsep sirkulasi dari Master Plan kawasan Teluk Dalam yang kami usulkan : Gambar 3.3 Analisa sirkulasi kawasan lokasi proyek Universitas Sumatera Utara Adapun konsep sirkulasi yang direncanakan untuk kawasan Zoological Park adalah sebagai berikut : Gambar 3.4 Analisa sirkulasi kawasan Zoological Park Universitas Sumatera Utara III.3. Analisa Matahari, dan Vegetasi Analisa datangnya panas dan cahaya matahari tidak begitu memberikan pengaruh ataupun pertimbangan yang besar dalam perancangan kawasan kebun binatang ini, dikarenakan sebagian besar rancangan yang dibutuhkan berada di alam terbuka. III.4. Analisa Vegetasi Gambar 3.5 : Analisa matahari Gambar 3.6 : Analisa vegetasi pada site Universitas Sumatera Utara Jenis vegetasi yang terdapat pada site tapak sebagian besar adalah tanaman mangrove, palm, pohon kelapa, dan semak belukar. Rencananya tanaman akan tetap dipertahankan sebagai kebutuhan kawasan kebun binatang bahkan beberapa diantaranya akan dijadikan konservasi sarana edukasi dan dijadikan sebagai wahana rekreasi berupa mangrove track, dan pendukung flying fox. III.5. Analisa View  View dari dalam keluar Gambar 3.7 : Analisa view dari dalam keluar site Universitas Sumatera Utara  View dari luar ke dalam III.6. Analisa Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang Dalam perancangan area rekreasi kebun binatang dapat dibagi menjadi 3 zona yaitu zona pengunjungumum, zona satwakandang, dan zona pengelolaservis.Pembagian zona ini didasarkan atas fungsi, pelaku, dan aktivitas yang diwadahi. Gambar 3.8 : Analisa view dari luar kedalam site Universitas Sumatera Utara III.6.1. Diagram Aktivitas Menggambarkan alur kerja dari proses pembelian tiket oleh pengunjung sampai masuknya pengunjung ke kawasan wisata Kebun Binatang. Gambar 3.9 : Alur Diagram Aktivitas pengguna kebun binatang Universitas Sumatera Utara III.6.2. Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang yang diperlukan berdasarkan analisa pelaku dan kegiatannya adalah sebagai berikut :  Lansekap Ruang Terbuka Hijau : mendukung kesejahteraan satwa, sebagai area piknik, dan sebagai paru-paru kawasan kebun binatang dan daerah sekitarnya. Variasi dan jenis tanaman tetap didedikasikan sebagai pameran dan edukasi.  Kandang satwa : sebagai tempat tinggal atau habitat dan konservasi satwa, sebagai wadah pameran satwa, sebagai tempat karantina hewan sebelum memasuki alam bebas.  Food Service : sebagai tempat pelayanan makanan bagi pengunjung saat berada di kebun binatang.  Retail atau Zoo store : tempat yang menjual berbagai souvenir  Area konservasi : sebagai tempat konservasi atau pengembangan baik satwa maupun tumbuhan yang dilestarikan. Ditujukan sebagai sarana edukasi penunjang pendidikan.  Plaza : merupakan ruang terbuka luar diamana yang didalamnya terdapat berbagai wahana atau arena bermain untuk pengunjung. di dalam plaza nantinya akan dibuat sebuah kebun dengan air mancur dan kolam sehingga menciptakan visualisasi yang indah.  Guest Service : adalah sebuah tempat sebagai pusat pelayanan dan informasi bagi pengunjung kebun binatang. Universitas Sumatera Utara  Ticketing : sebagai tempat pembelian tiket masuk sebelum pengunjung memasuki area kebun binatang.  Stage Pentas : ditujukan sebagai pentas pameran acara hiburan guna menghibur pengunjung yang berada di dalam kebun binatang.  Wahana rekreasi : adapun wahana rekreasi yang direncanakan dalam kebun binatang ini adalah flying fox dan mangrove track.  Infrastruktur : adalah fasilitas guna mendukung utilitas area kebun binatang.  Area parkir : merupakan sarana yang paling penting untuk wisatawan pengunjung kebun binatang. III.7. Analisa Penzoningan Hasil analisis dan pengelompokkan dari fungsi, analisis pelaku dan kegiatan maka didapatkan beberapa macam fasilitas beserta kebutuhan luas besarannya.Dari hasil tersebut didapatkan pembagian zona pada tapak berdasarkan jenis pelaku utama dan kegiatannya yang terbagi menjadi, zona kandang satwa, zona pengelola, dan zona pengunjung. Zona kandang satwa seluas ± 2,8 Ha, zona pengelola seluas ± 6.900 m 2 , dan sisanya adalah zona pengunjung seluas 21,5 Ha termasuk didalamnya area parkir seluas ±1,7 Ha. Universitas Sumatera Utara III.8. Analisa Bentuk Kandang Terdapat 3 bidang dasar yaitu segitiga, segiempat dan lingkaran. Tabel 3.1 Konstruksi Eksisting Tiap Jenis Kandang No. Aspek Segitiga Segiempat Lingkaran 1. Bentuk Stabil Statis Dinamis Kokoh, tegas Kaku, normal Tanpa sudut, luwes 2. Orientasi ruang Sudut Sisi Pada pusat Titik berat terletak pada sudut-sudutnya Berorientasi pada keempat sisi- sisinya Pusat lingkaran menjadi acuan Zona Kandang Satwa Zona Pengelola Zona Pengunjung Area Parkir Sirkulasi Vegetasi Gambar 3.10 : Zoning Kebun Binatang Universitas Sumatera Utara Ditentukan sudut Mudah, bervariasi Mengikuti pusat 3. Pengolahan ruang Sesuai sudut dan sumbu tertentu Dapat menggunakan variasi pengolahan ruang Menggunakan derajat-derajat tertentu 4. Efisiensi Bentuk Rendah Tinggi Sedang Terbatas pada kondisi sudut, kurang fleksibel Mudah dikombinasikan dengan bentuk lainnya Dapat dikonfigurasikan dengan bentuk lainnya 5. Efisiensi Ruang Kurang efisiensi Tinggi Bergerak Tidak efektif jika sudut terlalu kecil mengakibatkan adanya ruang sisa Ruang yang dibutuhkan dapat diatur secara maksimal Digunakan pada ruang dengan aktivitas dan pergerakan tinggi 6. Sirkulasi Linier Linier, bebas Melingkar, memutar 7. Pembentukan ruang Menggunakan garis tegaksumbu, atau simetris Modular Menggunakan garis dengan titik pusat sebagai acuan 8. Konstruksi Space Frame Penggunaan konstruksi kisi ruang Penggunaan konstruksi kisi ruang Penggunakan konstruksi kubah terali Sumber : Hasil analisis, 2014 Universitas Sumatera Utara BAB IV GUMPALAN KARYA

IV.1. Konsep Dasar