b. Jenis kulit reaktif
Kulit jenis ini cepat mengalami perubahan secara tiba-tiba akibat adanya perubahan lingkungan. Reaksi ini meskipun dalam jangka waktu yang tidak
terlalu lama akan kembali normal. Misalnya, kulit muka menjadi merah secara tiba-tiba karena perlebaran pembuluh darah kapiler di bawah kulit
tanpa diketahui penyebab yang jelas. c.
Jenis kulit alergi Jenis kulit ini berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Pada kasus-
kasus tertentu, sistem kekebalan tubuh tidak dapat berperan sehingga akan timbul alergi. Tanda-tanda alergi yaitu kulit memerah dan biasanya juga
timbul gatal-gatal pada kulit Wirakusuma, 2007.
2.3 Krim
Krim didefinisikan sebagai “cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air
dalam minyak atau minyak dalam air”. Krim biasanya
digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat pada kulit.
Istilah krim secara luas digunakan dalam farmasi dan industri kosmetik, dan banyak produk dalam perdagangan disebut sebagai krim tetapi tidak sesuai
dengan definisi di atas. Banyak hasil produksi yang nampaknya seperti krim tetapi tidak mempunyai dasar dengan jenis emulsi, biasanya disebut krim.
Untuk penstabilan krim ditambahkan zat antioksidan dan zat pengawet. Zat pengawet yang sering digunakan adalah nipagin 0,12-0,18 dan nipasol
0,02-0,05 Anief, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Ditinjau dari sifat fisiknya, krim dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Emulsi air dalam minyak atau emulsi WO seperti cold cream
b. Emulsi minyak dalam air atau OW seperti vanishing cream
Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air, dan dikenal sebagai krim. Basis Vanishing cream termasuk golongan ini Lachman
dkk, 1994. Basis krim vanishing cream disukai pada penggunaan sehari-hari
karena memiliki keuntungan yaitu memberikan efek dingin pada kulit, tidak berminyak serta memiliki kemampuan penyebaran yang baik. Humektan
gliserin, propilenglikol, sorbitol sering ditambahkan pada vanishing cream untuk mengurangi penguapan air dari permukaan kulit Voight, 1995
Basis krim untuk tipe air dalam minyak juga mempunyai kelebihan dalam membersihkan kotoran yang larut dalam minyak dan tidak menyebabkan
kulit kering dan kasar. Namun tipe ini mempunyai kekurangan yaitu lebih mahal, lebih lengket dan terasa panas menutupi pori-pori. Oleh karena itu krim
ini kurang diminati dalam sediaan pelembab Wasitaatmadja, 1997.
2.4 Kosmetik Untuk Kulit
Kosmetik menurut
peraturan Kementrian
Kesehatan No.445MenKesPermenkes 1998 adalah sediaan atau paduan bahan yang siap
untuk digunakan pada bagian luar badan epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar, gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam
Universitas Sumatera Utara
keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit Wasitaatmadja, 1997.
Tujuan penggunaaan kosmetik pada masyarakat adalah untuk mencegah kelainan yang timbul dan mempertahankan kondisi kulit, disamping
berkaitan dengan urusan penampilan. Salah satu kosmetika yang dianjurkan adalah pembersih yang terdiri dari dua bahan dasar utama yaitu air dan minyak.
Pembersih yang berbahan dasar air yang dapat menghilangkan kotoran seperti debu Wasitaatmadja, 1997
2.4.1 Jenis Kosmetik
Kosmetik pelembab moisturizers termasuk kosmetik perawatan yang bertujuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit dari berbagai
pengaruh seperti udara kering, sinar matahari terik, umur lanjut, berbagai penyakit dalam tubuh yang mempercepat penguapan air sehingga kulit menjadi
lebih kering Wasitaatmadja, 1987. Jenis pelembab mempunyai kandungan propilen glikol dan kolagen
yang bertujuan untuk mengikat air. Krim seperti emolien, merupakan jenis pelembab yang kuat. Jenis pelembab ini biasanya digunakan pada malam hari
untuk menghaluskan kulit kering Santoso, 2001. Pelembab bekerja pada bagian kulit lapisan epidermis di stratum
korneum. Beberapa lapis dari sel mati berkeratin sangat hidrofil dan banyak mengembang bila tercelup dalam air, hal ini menjaga permukaan kulit tetap
halus dan lentur. Bila air yang dikandung stratum korneum hilang, kulit akan menjadi kering dan bersisik. Meskipun lapisan film lipid bukan sebagai mantel
Universitas Sumatera Utara
penutup yang menolak air, tapi dapat membantu menahan air agar tetap tinggal dalam kulit Anief, 1997.
Secara alamiah kulit telah berusaha untuk melindungi diri dari kekeringan dengan adanya tabir lemak di atas kulit yang diperoleh dari kelenjar
lemak dan sedikit kelenjar keringat dari kulit serta adanya lapisan kulit luar yang berfungsi sebagai sawar kulit. Namun dalam kondisi tertentu faktor
perlindungan alamiah tersebut tidak mencukupi. Oleh karena itu, dibutuhkan perlindungan tambahan non alamiah yaitu dengan cara memberikan kosmetik
pelembab kulit Wasitaatmadja, 1997. Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan
untuk perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat, terlindung dari kekeringan dan sengatan cuaca, baik panas matahari maupun dingin, dan
nampak segar dan tekstur kulit yang lembut dan menarik. Kegiatan perawatan kulit meliputi pembersihan, toning, kondisioning, dan pelindungan kulit
Ditjen POM, 1985.
2.4.2 Macam-macam kosmetika pelembab
Kosmetika pelembab dibedakan menjadi dua tipe, yaitu: 1.
Kosmetika pelembab dengan dasar lemak Krim tipe ini membentuk lapisan lemak tipis di permukaan kulit,
mencegah penguapan air kulit serta menyebabkan kulit menjadi lembab dan lembut. Pelembab ini harus dapat menutup daerah tertentu permukaan
kulit, mencegah masuknya bahan-bahan asing ke dalam kulit dan mencegah penguapan air dari kulit. Bahan utama dalam krim pelembab ini
Universitas Sumatera Utara
adalah lemak lanolin, lemak wool, lanette wax, glycerol monostearat. Sebagai tambahan adalah mineral oil, olive oil, sesame oil, oleum cocos
yang semuanya merupakan bahan tipe WO sedangkan untuk tipe OW bahan yang digunakan seperti gliserol, sirup sorbitol dan trietanolamine.
2. Kosmetika pelembab dengan dasar gliserol
Jenis pelembab ini akan mengering di permukaan kulit, membentuk lapisan yang bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara dan
mempertahankannya di permukaan kulit. Preparat ini membuat kulit nampak lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum korneum
kulit. Bahan yang digunakan sirup sorbitol, propilen glikol, glyceryl monostearat atau lanette wax yang mempunyai dua fungsi pelembab
higroskopis dan lapisan lemak Tranggono dan Latifah, 2007.
2.4.3 Syarat dari kosmetika pelembab
Syarat-syarat bagi preparat kosmetika pelembab Tranggono dan Latifah, 2007, yaitu:
a. Mudah dipakai.
b. Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan.
c. Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur.
d. Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan
kelembaban kulit. e.
Tidak menimbulkan iritasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat-Alat yang Digunakan
Neraca analitik, pH meter, freeze dryer, juicer, lumpang, stamfer, objek gelas, alat-alat gelas, mikroskop, beaker glass, erlenmeyer, pipet tetes,
gelas ukur, tutup pot plastik, kain kasa, penangas air, batang pengaduk, spatel, pot plastik, selotip transparan.
3.2 Bahan-Bahan yang Digunakan