rangsangan dari luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus
keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit yang sudah mati, respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, pembentukan pigmen
melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar.
Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar. Luas kulit pada manusia rata-rata lebih kurang 2 meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan
lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Secara anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada
umumnya kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan yaitu: epidermis, dermis dan hipodermis Lachman, dkk., 1994.
2.2.2 Fungsi kulit
Kulit sebagai organ tubuh yang paling penting mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut Wirakusumah, 2007:
a. Kulit sebagai filter dan pelindung tubuh
Kulit mempunyai kemampuan untuk mencegah masuknya bahan- bahan yang membahayakan tubuh, seperti bakteri dan bahan asing lainnya. Selain
itu, kulit juga dapat melindungi tubuh dari benturan fisik, panas matahari, api dan dingin.
b. Kulit menjaga kelembaban jaringan tubuh
Universitas Sumatera Utara
Lapisan kulit bersifat pejal padat dan kencang terutama bagian lapisan tanduknya sehingga air tidak mudah ke luar dari dalam tubuh. Dengan
demikian, kelembabannya selalu terjaga. c.
Kulit pengatur suhu tubuh Kulit membantu dan menjaga suhu tubuh agar tetap normal dengan cara
melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas. Keringat tersebut kemudian akan menguap sehingga menyebabkan tubuh terasa dingin. Demikian pula
sebaliknya. Bila seseorang mengalami kedinginan, pembuluh darah dalam kulit akan menyempit sehingga panas tubuh tertahan.
d. Kulit sebagai sistem syaraf yang sensitif
Kulit terdiri dari sistem syaraf yang peka terhadap ancaman dari luar seperti panas, dingin, sentuhan dan tekanan. Oleh karena itu, kulit akan
segera memberikan reaksi setelah ada peringatan awal dari sistem syaraf tersebut.
2.2.3 Jenis kulit secara umum
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kulit tubuh secara umum dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Jenis kulit sensitif
Kulit jenis ini mudah sekali mengalami gangguan dan masalah yang disebabkan oleh perubahan suhu, kelembaban, maupun penggunaan
kosmetik yang tidak sesuai.
Universitas Sumatera Utara
b. Jenis kulit reaktif
Kulit jenis ini cepat mengalami perubahan secara tiba-tiba akibat adanya perubahan lingkungan. Reaksi ini meskipun dalam jangka waktu yang tidak
terlalu lama akan kembali normal. Misalnya, kulit muka menjadi merah secara tiba-tiba karena perlebaran pembuluh darah kapiler di bawah kulit
tanpa diketahui penyebab yang jelas. c.
Jenis kulit alergi Jenis kulit ini berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Pada kasus-
kasus tertentu, sistem kekebalan tubuh tidak dapat berperan sehingga akan timbul alergi. Tanda-tanda alergi yaitu kulit memerah dan biasanya juga
timbul gatal-gatal pada kulit Wirakusuma, 2007.
2.3 Krim