Penelitian Relevan Kerangka Teori

self . Jika trofoblas tidak menginvasi arteri maternal dengan baik maka aliran uteroplasenter menurun dan terjadi hipoksia plasenta yang menyebabkan preeklamsia Playfair and Chain, 2009; Roth, 2006. Gen kelas 1 lokus MHC baik pada manusia maupun pada tikus mengkode sejumlah besar gen sekitar 50 yang memberi kode protein dengan struktur mirip kelas I, disebut gen kelas Ib. Gen tersebut meliputi E,F,G,H,J, dan X pada manusia dan Qa, TIa pada tikus. Fungsi sejumlah besar gen ini belum diketahui, tetapi beberapa dapat berperan dalam mengendalikan imunitas bawaan, kemungkinan dengan mengatur aktivasi sel NK. Pada mencit, Qa-2 produk gen Preeimplantation embryonic development Ped merupakan protein MHC kelas Ib yang merupakan homolog dari HLA-G pada manusia. Embrio mencit yang mengekspresikan Qa-2 menghasilkan kecepatan pembelahan yang lebih nyata, survival sampai aterm dan menghasilkan berat badan lahir yang baik dan sebaliknya apabila mencit tidak mengekspresikan Qa-2 maka akan terjadi keguguran, kematian janin mencit, persalinan prematur dan berat lahir janin mencit yang rendah. Mencit yang mempunyai kemiripan dengan manusia kemudian dikembangkan untuk penelitian dengan cara diberikan perlakuan dengan anti Qa-2 sehingga menjadi hewan coba model preeklamsia Playfair and Chain, 2009; Hoffmann, 2008.

2.15. Penelitian Relevan

Dorniack wall 2014 dalam penelitiannya menyatakan terdapat bukti khusus yang berkaitan dengan tindakan mekanistik dari L-arginine pada kehamilan. Penelitian pada hewan yang melibatkan tikus dan mencit yang telah diinduksi menjadi pre-eklampsia, termasuk didalamnya hipertensi, proteinuria dan hambatan pertumbuhan janin setelah penghambatan aktivitas nitrat oksida sintase. NG-nitro-L-arginine methyl ester L-NAME merupakan inhibitor penting dari nitrat oksida sintase, kondisi ini tampaknya mengalami perbaikan setelah pemberian terapi dengan L-arginine yaitu berkurangnya ekskresi protein urin, penurunan tekanan darah yang signifikan serta memulihkan lesi glomeruli tidak normal; semua dianggap karena L-arginine bertindak melalui jalur sintase nitrat oksida dengan cara menghambat nitrit oksida sintase inhibitor sehingga produksi nitrit oksida akan meningkat dan dapat memberi dampak terjadinya vasodilatasi vaskuler serta memperbaiki hipoksia Dorniack wall, 2014 . AL-Bayati 2014 didalam penenlitiannya menyatakan bahwa peran sistem L-arginine diinduksi oleh nitrat oksida, karena nitrat oksida dari sirkulasi ibu akan melintas ke plasenta dan melebarkan vaskuler vili plasenta dengan meningkatkan jumlah vaskuler vili, dilatasi lumens dan otot dinding pembuluh darah tampak lebih tipis. Hasil ini sesuai dengan Myatt et al bahwa L-Arginine menyebabkan terjadinya dilatasi vaskuler vili pada plasenta dengan ditemukannya nitrat oksida didalam endothelium umbilicus, cakram korion dan pembuluh darah vili yang memiliki kontribusi pemeliharaan tonus pembuluh darah basal dan melemahkan aktivitas vasokonstriktor-vasokonstriktor seperti endotelin ET-1 dan tromboksan.

2.16. Kerangka Teori

Ketengan : ROS : Reactive Oxygene Species, DAMP : Damage Associated Molecular Pattern, NADPH : Nicotinamide Adenosin Dinucleotide Phospat, NOS : Nitric Oxide Synthase, NO : Nitric Oxide.

2.17. Penjelasan Kerangka Teori