Pengolahan data Jadwal kegiatan

v Tabel 4. Karakteristik dasar subjek penelitian Karakteristik dasar Frekuensi Prosentase Jenis Kelamin Perempuan 27 58,7 Laki-laki 19 41,3 Penyakit Jantung Bawaan Nonsianotik 23 50,0 Sianotik 23 50,0 Percepatan pertumbuhan ≥ persentil 5 36 78,3 Persentil 5 10 21,7 Penyakit penyerta Tidak ada ISPA 30 65,2 ISPA 16 34,8 Diagnosa PJB sianotik TOF 14 30,4 TGA 3 6,5 single atrium, single ventrikel 1 2,2 Trikuspid atresia 1 2,2 DORV 1 2,2 Trunkus arteriosus tipe A 2 4,3 TAPVD 1 2,2 PJB nonsianotik VSD 7 15,2 PDA 6 13,0 ASD 8 17,4 AVSD 1 2,2 PS 1 2,2 Pada tabel 4.2 diketahui bahwa proporsi pasien penyakit jantung bawaan non sianotik dengan kategori ≥ persentil 5 sebesar 58,3. Proporsi pasien penyakit jantung bawaan sianotik dengan kategori persentil 5 sebesar 80,0, dengan demikian penyakit jantung bawaan sianotik mempunyai kencederungan berisiko mengalami FTT atau gangguan percepatan pertumbuhan. Nilai OR = 5,600 1,038-30,204, yang berarti bahwa pasien dengan penyakit jantung bawaan sianotik berisiko mengalami FTT sebesar 5,600 1,038-30,204 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien penyakit jantung bawaan non sianotik. Nilai p = 0,032 p 0,05 berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis penyakit jantung bawaan dengan percepatan pertumbuhan. Tabel 5. Pengaruh penyakit jatung bawaan terhadap percepatan pertumbuhan anak Variabel Percepatan pertumbuhan Total OR p persentil 5 ≥ persentil 5 Penyakit jantung bawaan Sianotik 8 80,0 15 41,7 23 50,0 5,600 1,038-30,204 0,032 Nonianotik 2 20,0 21 58,3 23 50,0 Pada tabel 4.3 diketahui proporsi pasien yang tidak menderita penyakit penyerta infeksi saluran pernapasan akut ISPA dengan kategori ≥ persentil 5 sebesar 69,4, sedangkan proporsi pasien dengan penyakit penyerta ISPA dengan kategori persentil 5 sebesar 50,0. Penyakit penyerta ISPA ada kencederungan berisiko menyebabkan FTT. Nilai OR = 2,273 0,545-9,479 berarti bahwa pasien dengan penyakit penyerta berisiko menyebabkan FTT sebesar 2,273 0,545-9,479 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien tanpa penyakit penyerta. Nilai p = 0,253 p 0,05 berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dengan percepatan pertumbuhan.