30
3.4.2.2 Pemeriksaan Gradasi Pasir
Tujuan untuk mengetahui variasi diameter butiran pasir dan modulus kehalusan pasir. Alat : satu set ayakan 4,8mm; 2,4mm ; 1,2mm ; 0,6mm ; 0,3mm ; 0,15mm,
timbangan , alat penggetar. Langkah-langkah pemeriksaan gradasi halus pasir adalah sebagai berikut :
Mengeringkan pasir dalam oven dengan suhu 110°C sampai beratnya tetap, lalu mengeluarkan pasir dalam oven kemudian didinginkan. Setelah itu susun ayakan sesuai
dengan urutannya, ukuran terbesar diletakkan paling atas yaitu : 4,8mm; 2,4mm ; 1,2mm ; 0,6mm ; 0,3mm ; 0,15mm. Lalu masukkan pasir dalam ayakan paling atas, tutup dan ayak
dengan cara digetarkan selama 10 menit kemudian pasir didiamkan selama 5 menit agar pasir tersebut mengendap. Pasir yang tertinggal dalam masing-masing ayakan ditimbang
beserta wadahnya. Gradasi pasir yang diperoleh dengan menghitung komulatif prosentase butir-butir
pasir yang lolos pada masing-masing ayakan. Nilai modulus halus butir pasir dihitung dengan menjumlahkan prosentase komulatif butir yang tertinggal kemudian dibagi
seratus.
3.4.2.3 Pemeriksaan Berat Jenis Tempurung Kelapa sawit
Langkah-langkah pemeriksaan berat jenis tempurung kelapa sawit adalah sebagai berikut :
Tempurung kelapa sawit dicuci sampai bersih untuk menghilangkan kotoran yang ada. Lalu tempurung kelapa sawit dimasukkan kedalam oven selama 24 jam sehingga
menjadi kering dan ditimbang beratnya B1. Kemudian direndam dalam air selama 24 jam, selanjutnya dikeluarkan dan dikeringkan dengan kain sampai kondisinya jenuh
kering muka dan ditimbang beratnya B2. Tempurung kelapa sawit kemudian
31
dimasukkan kedalam keranjang kawat dan kemudian ditimbang beratnya kedalam air B3.
3.4.2.4 Pemeriksaan Gradasi Tempurung Kelapa Sawit
Langkah-langkah pemeriksaan gradasi tempurung kelapa sawit adalah sebagai berikut :
Tempurung kelapa sawit dikeringkan dalam oven dengan suhu 110°C sampai beratnya tetap. Kemudian ayakan disusun berdasarkan urutannya, ukuran terbesarnya
diletakkan dibagian paling atas, yaitu 40mm, 20mm, 10mm, dan 5 mm. Setelah itu tempurung kelapa sawit dimasukkan kedalam ayakan yang paling atas dan diayak dengan
cara digetarkan selama kurang lebih 10 menit. Tempurung kelapa sawit yang tertinggal pada masing-masing ayakan dipindahkan pada tempat yang tersedia dan kemudian
ditimbang. Gradasi tempurung kelapa sawit diperoleh dengan menghitung jumlah kumulatif
prosentase butiran yang lolos pada masing-masing ayakan. Nilai modulus dihitung dengan cara menjumlahkan prosentase kumulatif butiran yang tertinggal kemudian dibagi
seratus.
3.4.2.5 Semen
Pemeriksaan terhadap semen dilakukan dengan cara visual yaitu semen dalam keadaan tertutup rapat dan setelah dibuka tidak ada gumpalan serta butirannya halus.
Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semen Holcim Jenis I dengan berat 40 kg.
32
3.4.2.6 Air
Pemeriksaan terhadap air juga dilakukan secara visual yaitu air harus bersih, tidak mengandung lumpur minyak dan garam. Air yang digunakan dalam penelitian ini
adalah air dari laboratorium jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang. Dan Toko Bahan Bangunan Sumber Maju Brotojoyo Jl. Broto Joyo barat Semarang.
3.4.3 Tahap Pembuatan benda Uji