DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A., Jane B.Reece, dan Lawrence G. Mitchell. 2001. Biology. California:
Benjamin Cumming. Pratiwi, D.A, dkk. 2007 Biologi SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
b. Pertemuan Kedua
TUJUAN 3.3.3
Siswa dapat menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan 3.3.4
Siswa dapat mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur jaringan
RANGKUMAN MATERI
Sel-sel tanaman dapat tetap bersifat totipoten atau berpotensi penuh, yaitu sel-sel tersebut dapat mempertahankan potensi zigot untuk membentuk semua bagian
organisme matang. Adanya sifat totipotensi pada jaringan tanaman dimanfaatkan untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah banyak dan cepat. Berdasarkan sifat
totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman identic secara genetic. Usaha memperoleh suatu individu baru dari satu sel atau jaringan dikenal sebagai kultur
sel atau kultur jaringan. Prinsip kultur sel atau kultur jaringan sama dengan prinsip perkembangbiakan secara vegetative dengan setek. Pada setek, setiap potongan bagian
tubuh tumbuhan akan tumbuh menjadi satu individu baru. Hanya saja, pada metode kultur jaringan harus sangat memperhatikan sterilitas bahan dan alat.
Berbeda dengan teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptic di dalam botol kultur dengan medium dan
kondisi tertentu. Oleh karena itu, teknik ini sering disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro, berarti di dalam kaca karena jaringan tersebut dibiakkkan di dalam botol kultur
dengan medium dan kondisi tertentu. Bagian kecil dari tanaman yang digunakan untuk memulai suatu kultur disebut eksplan. Eksplan yang digunakan dalam kultur jaringan
harus yang masih muda, sel-selnya masih bersifat meristematis, dan belum mengalami diferensiasi.
Pada kultur jaringan, sel atau jaringan ditumbuhkan untuk membentuk organisme yang memiliki bagian yang lengkap. Pemberian nutiren dan hormone tumbuh auksin dan
sitokinin pada media pertumbuhannya, akan memacu pembelahan sel-sel sehingga terjadi pertumbuhan. Jika tanaman dilukai, asam traumalin akan menyembuhkan luka.
Pemberian hormone auksin pada luka tersebut menyebabkan pembelahan sel berlangsung cepat dan terbentuk gumpalan halus yang disebut kalus yang belum
terdiferensiasi. Sel-sel kalus tersebut dapat dikembangkan menjadi individu baru. Saat ini, kultur jaringan dikembangkan dengan penambahan hormone sesuai kebutuhan untuk
pembentukan setiap organ tumbuhan. Dengan system kultur jaringan, seluruh bagian tubuh tumbuhan dapat dikembangkan menjadi tanaman baru.