102 2. Penentuan Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Dasar pembebanan biaya overhead pabrik, ditentukan dengan memperhatikan tingkat relevansi hubungan erat antara biaya overhead
pabrik dengan aktivitas produksi. Aktivitas yang mempunyai hubungan erat dengan biaya overhead pabrik, selanjutnya dijadikan dasar pembebanan
biaya overhead pabrik pada produk. Pilihan-pilihan yang dapat digunakan untuk menentukan tarif pembebanan biaya overhead pabrik pada produk
adalah sebagai berikut: a. Taksiran satuan produk yang dihasilkan
Tarif BOP per unit produk = b. Taksiran pemakaian biaya bahan baku
Tarif BOP = c. Taksiran pemakaian biaya tenaga kerja langsung
Tarif BOP = d. Atas dasar jam tenaga kerja langsung
Tarif BOP = e. Taksiran jam kerja mesin
Tarif BOP per jam mesin =
D. Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Apabila biaya overhead pabrik dibebankan pada produk berdasarkan tarif yang ditetapkan, dalam arti bukan berdasarkan biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya, maka prosedur pencatatan biaya overhead pabrik meliputi prosedur pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya,
pembebanan biaya overhead pabrik pada produk, dan pencatatan selisih biaya overhead pabrik.
1. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Biaya-biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode, pada akhir periode dikumpulkan dalam akun BOP Sesungguhnya,
yaitu dengan mendebet akun BOP Sesungguhnya, dan kredit akun-akun biaya overhead pabrik yang bersangkutan. Sebagai ilustrasi, sebuah
103 perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik Rp 1.500 per jam kerja
mesin. Dalam suatu periode, mesin digunakan selama 16.000 jam. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam periode yang
bersangkutan sebagai berikut: Bahan penolong
Rp 5.200.000 Gaji pengawas produksi
Rp 5.500.000 Penyusutan mesin-mesin pabrik
Rp 3.000.000 Penyusutan gedung pabrik
Rp 1.500.000 Biaya pemeliharaan mesin
Rp 1.750.000 Biaya listrik pabrik
Rp 3.000.000 BOP lain-lain
Rp 5.850.000 Jumlah
Rp 25.800.000 Biaya-biaya overhead pabrik yang sesungguhnya tersebut kemudian
dibuatkan jurnal sebagai berikut:
A
Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya tidak ditulis rinciannya, akun yang dikredit dalam jur
nal adalah “Akun-akun yang harus dikredit”. Dengan menggunakan contoh di atas, jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut:
2. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan
104 Dari data contoh di atas, jam mesin yang sesungguhnya dapat
dicapai 16.000 jam. Tarif BOP Rp 1.500 per jam mesin. Dengan demikian, BOP yang dibebankan pada produk sebesar 16.000 x Rp 1.500 = Rp
24.000.000. Jumlah tersebut dicatat dalam akun BDP_Biaya Overhead Pabrik dengan jurnal sebagai berikut:
3. Pencatatan Selisih Biaya Overhead Pabrik
Apabila jurnal-jurnal tersebut diposting ke dalam buku besar, maka akun BOP Sesungguhnya dan akun BOP Dibebankan akan bersaldo nol,
sedangkan akun Selisih BOP menunjukkan saldo debet sebesar Rp 1.800.000 selisih merugikan. Pada akhir periode, Selisih BOP ini akan
dipindahkan dibebankan pada akun Harga Pokok Penjualan.
105
PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Tes Lisan Bentuk Uraian