BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN REKAYASA GENETIKA
Genetika adalah kata yang dipinjam dari bahasa Belanda:genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani genno, yang
berarti melahirkan. Genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme seperti virus dan prion.
Maka, dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular molekular hingga populasi. Dan secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan tentang :
• material pembawa informasi untuk diwariskan bahan genetik, • bagaimana informasi itu diekspresikan ekspresi genetik, dan
• bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain pewarisan genetik
Rekayasa atau biasa juga disebut dengan teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat
pengetahuan, ataupun pengalaman dari trial dan error. Dan rekayasa juga mengalami perkembangan layaknya lomba lari estapet yang meneruskan
teknologi generasi sebelumnya. Maka, Rekayasa genetika dalam arti luas adalah teknologi dalam
penerapan genetika untuk membantu masalah dan kepentingan apapun dari
4
manusia. Dengan segala pengetahuan dan pengalaman dari trial dan error tersebut manusia dapat mengembangkan produk-produk yang bermanfaat bagi manusia itu
sendiri. Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi
didifinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga
taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA gen atau menyelipkan
gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari
bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada tanaman
atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan pada kromosom bakteri.
Produksi insulin untuk pengobatan diabetes, misalnya, diproduksi di dalam sel bakteri Eschericia coli E. coli di mana gen penghasil insulin diisolasi dari sel
pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. coli. Dengan demikian produksi insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal, dan
murah. Teknologi rekayasa genetika juga memungkinkan manusia membuat vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman transgenik dengan sifat-sifat baru
yang khas.
5
B.PENERAPAN GENETIKA
Charles Darwin dengan teori evolusinya menjadi seseorang yang pertama kali menyinggung variasi genetik di dalam bukunya the origin of species.
Tetapi istilah genetika pertama kali diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick yang juga ia gunakan pada Konferensi
Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906. Perkembangan genetika terus terjadi baik itu dalam bidang genetika murni
ataupun genetika terapan. Dan perkembangan dilakukan pertama kali oleh Gregor Mendel dengan menyilangkan tanaman pada 1985 yang biasa dikenal dengan
hukum pewarisan Mendel. Sebuah hukum yang mengenalkan konsep gen Mendel menyebutnya faktor sebagai pembawa sifat. Yang menyatakan bahwa
setiap gen memiliki alel yang menjadi ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang
berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Dan apabila suatu individu
memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam
keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.
Setelah penemuan karya Mendel tersebut, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai
penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains. Dan perkembangan tersebut terjadi dalam bidang genetika murni maupun terapan.
6
C. TUJUAN REKAYASA GENETIKA