Landasan Teori KAJIAN PUSTAKA
2 Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana KIK.
Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif KIK adalah perusahaan yang menerbitkan unit penyertaan bukan saham. Investor mempunyai
hak kepemilikkan atas kekayaan bersih reksa dana KIK tersebut. Reksa dana KIK hanya dapat beroperasi secara terbuka.
4. Pengelola Reksa Dana
Reksa dana dikelola oleh dua pihak Pratomo dan Nugraha, 2009:43, yaitu: a
Manajer Investasi Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio Efek Kontrak Investasi Kolektif para nasabah yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, mengambil keputusan-keputusan
investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor.
b Bank Kustodian
Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan jasa lainnya, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain,
menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Bank Kustodian bersifat independen tidak terkait
dengan Manajer Investasi dan bertanggung jawab dalam administrasi investasi dan penyimpanan Efek investasi nasabah reksa dana.
5. Jenis-Jenis Reksa Dana
Reksa dana terbagi ke dalam 5 jenis Pratomo dan Nugraha, 2009:68-83, yaitu:
a Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang menginvestasikan dana yang terkumpul sekurang-kurangnya 80 dari portofolio ke dalam
Efek bersifat utang seperti obligasi. Reksa dana jenis ini menawarkan potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada deposito
berjangka dengan penekanan pada stabilitas modal. b
Reksa Dana Saham Reksa dana saham adalah reksa dana yang menginvestasikan dana yang
terkumpul sekurang-kurangnya 80 dari portofolio ke dalam Efek bersifat ekuitas saham.
c Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang menginvestasikan 100 dana yang terkumpul pada Efek utang yang memiliki jatuh tempo kurang
dari satu tahun seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia SBI, dan obligasi.
d Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang menginvestasikan dana yang terkumpul pada Efek utang ataupun ekuitas dengan porsi alokasi
dana yang lebih fleksibel dan proporsi portofolio Efeknya tidak termasuk ke dalam jenis reksa dana lainnya.
e Reksa Dana Khusus
Varian yang termasuk dalam reksa dana khusus yaitu Pratomo dan Nugraha, 2009:76 :
1 Reksa Dana Terproteksi
Reksa dana terproteksi adalah reksa dana yang nilai pokok investasinya terproteksi bila dicairkan pada akhir periode perjanjian.
Reksa dana terproteksi memberikan proteksi atas investasi awal, melalui mekanisme pengelolaan portofolio. Sebagian besar dana yang
dikelola reksa dana terproteksi dialokasikan pada Efek bersifat utang yang masuk kategori kelayakan investasi
investment grade
sehingga nilai pokok investasinya tidak mengalami penurunan
2 Reksa Dana Dengan Penjaminan
Reksa dana dengan penjaminan sebenarnya mirip dengan reksa dana terproteksi. Bedanya, dalam reksa dana dengan penjaminan harus ada
pihak yang memberikan jaminan pihak ketiga yang tidak terdapat pada reksa dana terproteksi.
3 Reksa Dana Indeks
Reksa dana indeks adalah reksa dana yang memuat instrumen atau Efek yang menjadi kontributor utama dari pergerakan indeks yang
bersangkutan. 4
Reksa Dana Syariah Reksa dana syariah adalah reksa dana yang pengelolaan dan kebijakan
investasinya mengacu pada prinsip syariah Islam. 5
Reksa Dana Valas Reksa dana valas adalah reksa dana yang menggunakan denominasi
mata uang asing pada instrumen portofolionya. 6
Reksa Dana Sektoral Reksa dana sektoral adalah reksa dana yang portofolio investasinya
difokuskan pada emiten-emiten atau indeks di sektor tertentu. 7
Reksa Dana ETF
Exchange Trade Fund
Reksa dana
exchange trade fund
ETF adalah reksa dana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu dan diperjualbelikan seperti
saham di bursa yang dapat dicermati pergerakannya.
6. NAB Nilai Aktiva Bersih
Nilai aktiva bersih NAB merupakan suatu tolak ukur dalam menilai hasil portofolio reksa dana. NAB adalah total nilai investasi dan kas yang
dipegang
uninvested
dikurangi biaya-biaya utang dari kegiatan operasional. NAB per unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio reksa dana
setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi dengan total unit penyertaan yang telah beredar dimiliki investor pada saat tertentu. NAB per
unit penyertaan dihitung setiap hari oleh Bank Kustodian setelah mendapat data dari Manajer Investasi dan nilainya dapat dilihat setiap hari. Besarnya
NAB dapat berfluktuasi, tergantung dari perubahan nilai Efek portofolio. Meningkatnya NAB mengindikasikan naiknya nilai investasi pemegang
saham per unit pernyertaan dan sebaliknya, menurun berarti berkurangnya nilai investasi pemegang unit penyertaan Pratomo dan Nugraha, 2009:52.
7. Risiko Reksa Dana
a Terdapat 2 jenis risiko dalam portofolio investasi Halim,2003:51, yaitu:
1 Risiko Sistematik
systematic risk
Risiko sistematik adalah risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara
keseluruhan, seperti adanya perubahan tingkat bunga, kurs valas, kebijakan Pemerintah dan lain sebagainya.
2 Risiko Tidak Sistematik
unsystematic risk
Risiko tidak sistematik adalah risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi karena risiko ini hanya ada dalam satu
perusahaan atau industri tertentu. Fluktuasi tiap saham akan berbeda- beda sehingga masing-masing saham memiliki tingkat sensitivitas
berbeda terhadap setiap perubahan pasar, seperti faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas dan lain sebagainya.
b Terdapat 4 jenis risiko dalam investasi di reksa dana Pratomo dan
Nugraha, 2009:93-94, yaitu : 1
Risiko Berkurangnya Nilai Aktiva Bersih Per Unit Penyertaan Risiko tersebut terjadi akibat fluktuasi harga Efek dan instrumen pasar
uang di dalam portofolio reksa dana, termasuk berkurangnya nilai unit penyertaan yang disebabkan oleh pertumbuhan harga-harga Efek di
dalam portofolio reksa dana yang lebih rendah dari besarnya biaya pembelian dan biaya penjualan kembali. Secara umum harga Efek
utang akan naik pada saat tingkat bunga cenderung turun, dan begitu pula sebaliknya.
2 Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan cepat lambatnya investor mencairkan investasinya dengan melakukan penjualan kembali
redemption
atas unit penyertaan yang dimilikinya. Risiko ini dapat menjadi lebih
buruk ketika sebagian besar investor melakukan
redemption
yang menyebabkan Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang
tunai dalam waktu yang singkat. 3
Risiko Wanprestasi
Default
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini timbul ketika emiten, penerbit surat berharga, atau pihak yang terlibat dalam
pengelolaan reksa dana tidak dapat memenuhi kewajibannya wanprestasi membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari
nilai pertanggungan saat terjadi likuidasi atau kebangkrutan. 4
Risiko Perubahan Kondisi Politik dan Ekonomi Semua kebijakan politik dan hukum seperti perubahan Undang-
Undang, kebijakan, dan Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan dunia usaha dapat mempengaruhi harga suatu Efek. Kinerja usaha
industri dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, kondisi peraturan, dan iklim usaha bagi sektor usaha tersebut. Keadaan ini dapat pula
mempengaruhi harga Efek yang diterbitkan oleh penerbit Efek utang dan pihak ketiga lainnya.
8.
Return
Reksa Dana
Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Return
dapat berupa
return
realisasi yang sudah terjadi atau
return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Berikut definisi dari
kedua jenis
return
menurut Jogianto 2000:109 : a
Return
Realisasi
Return
realisasi merupakan
return
yang telah terjadi.
Return
realisasi digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.
Return
realisasi dihitung berdasarkan data yang berguna sebagai dasar penentuan
return
ekspektasi dan risiko dimasa mendatang. b
Return
Ekspektasi
Return
ekspektasi adalah
return
yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
Return
realisasi yang sifatnya sudah terjadi, sedangkan
return
ekspektasi bersifat belum terjadi.
9.
Value of Risk Adjusted Performance Value of Risk Adjusted Performance
adalah suatu metode penilaian kinerja suatu reksa dana dengan memasukkan faktor risiko untuk
dibandingkan dengan
return
yang dihasilkan. Metode yang termasuk dalam
risk adjusted performance
Tandelilin, 2001:324 adalah :
a
Metode Sharpe
Metode Sharpe
reward to variability ratio
dikembangkan oleh William Sharpe. Indeks Sharpe mendasarkan perhitungan pada konsep garis pasar
modal
capital market line
sebagai tolak ukur, yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio sama dengan selisih rata-rata tingkat
keuntungan portofolio dengan rata-rata bunga bebas risiko dengan standar deviasinya risiko total.
b Metode Treynor
Metode Treynor
reward to volatility ratio
merupakan ukuran kinerja porofolio yang dikembangkan oleh Jack Treynor. Pada indeks Treynor
kinerja portofolio dilihat dengan cara menghubungkan tingkat
return
portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut. Perbedaan dengan indeks Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas
security market line
sebagai tolak ukur dan bukan garis pasar modal seperti indeks Sharpe. Asumsi yang digunakan oleh Treynor adalah bahwa
portofolio sudah terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis diukur dengan beta.
c Metode Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep
security market line
yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi
bebas risiko.
Security market line
memperlihatkan hubungan antara
systematic risk
dan
expected return
suatu portofolio pada saat pasar dalam keadaan ekuilibrium.
Security market line
merupakan kemiringan dari beta atau suatu garis regresi dengan
intercept-
nya Rf dan slopnya dinyatakan sebagai ßm.
10.
Time Weighted Rate of Return Time Weighted Rate of Return
adalah suatu perhitungan kinerja
return
dengan memperhitungkan periode investasi adanya efek
compounding
.
Time Weighted Rate of Return
digunakan dalam perhitungan kinerja investasi untuk tujuan perbandingan, misalnya dengan portofolio lain atau dengan
tolok ukur. Kinerja reksa dana sebagaimana dimuat dalam
Fund Fact Sheet
dihitung dengan menggunakan metode ini. Kinerja reksa dana dengan menggunakan metode ini dinyatakan dalam satuan
holding period return
HPR mingguan Pratomo dan Nugraha, 2009:192-194.
11. Tolak Ukur
Benchmark Benchmark
adalah tolak ukur kinerja pasar untuk menilai dan membandingkan dengan kinerja reksa dana. Dalam penelitian ini,
benchmark
yang dipakai adalah obligasi Pemerintah yang dinilai melalui indeks
Indonesia Government Securities Yield Curve
IGSYC mingguan dengan tenor 5 tahun terbitan
Indonesia Bond Pricing Agency
IBPA. IGSYC merupakan kurva imbal hasil dari instrumen Surat Utang Negara SUN
Indonesia. IBPA adalah Lembaga Penilaian Harga Efek LPHE independen di Indonesia yang fokus melakukan penilaian dan penetapan harga pasar
wajar untuk instrumen Surat Utang Negara SUN, SUKUK dan Efek lain. IBPA memperoleh ijin LPHE dari Bapepam-LK pada Agustus 2009 dan
menerbitkan harga pasar wajar baik untuk obligasi Pemerintah maupun obligasi korporasi yang diterbitkan dalam mata uang rupiah.
12. Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda utang kepada kreditor berupa perorangan atau lembaga seperti yang tertera pada surat obligasi yang di dalamnya
tercantum bunga yang harus dibayarkan, termasuk ketentuan pengembalian pokok dan angsuran pinjaman pada saat jatuh tempo Harmono, 2009:50.
Obligasi merupakan produk investasi jangka menengah yang memiliki jatuh tempo 3 sampai 10 tahun. Keuntungannya, investor mendapatkan bunga
kupon yang dibayarkan setiap 1, 3, atau 6 bulan. Obligasi ditawarkan pada saat penerbitan perdana di pasar primer namun dapat diperjualbelikan
sebelum jatuh tempo di pasar sekunder. Lisa Soemarto 2011:20 membagi obligasi ke dalam beberapa jenis, antara lain :
a Obligasi Pemerintah : Surat Utang Negara SUN
Undang-Undang No. 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara Bab I Ketentuan Umun Pasal 1, Surat Utang Negara adalah surat berharga yang
berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara
Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. b
Obligasi Korporasi atau Swasta Obligasi korporasi atau swasta merupakan surat utang yang diterbitkan
oleh korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya. c
Obligasi Ritel Indonesia ORI Obligasi Ritel Indonesia ORI adalah obligasi Pemerintah yang dijual
secara ritel kepada individu atau perorangan yang memiliki keterbatasan modal dengan harga yang relatif murah.
d Obligasi Korporasi atau Swasta Syariah
Obligasi Korporasi atau Swasta Syariah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi
lainnya yang berdasarkan prinsip syariah Islam.
e Obligasi Sukuk Ritel SUKRI
Obligasi Sukuk Ritel merupakan surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap
aset surat berharga syariah negara, yang dijual kepada individu ritel atau perseorangan melalui agen penjual dengan volume minimum yang
ditentukan.
13. Penilaian Kinerja Pasar Obligasi
a Metode pengukuran kinerja obligasi
Nilai obligasi adalah
present value
dari semua aliran kas yang diperoleh investor dari obligasi bunga dan pokok pinjaman.
Yield
obligasi merupakan ukuran
return
yang akan diterima investor obligasi yang cenderung bersifat tidak tetap, tergantung tingkat
return
yang disyaratkan investor. Menurut Deden Mulyana 2009,
yield
obligasi dapat dinilai dengan metode :
1
Nominal yield,
ditunjukkan oleh besarnya kupon obligasi. 2
Current yield,
ditunjukkan oleh rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar obligasi.
3
Yield to call
YTC adalah ukuran tingkat
return
yang akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan
obligasi tersebut hingga waktu obligasi tersebut di-
call.
4
Yield to maturity
YTM adalah ukuran tingkat
return
yang akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan
menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo. 5
Realized horizon
yield
adalah tingkat
return
yang diharapkan investor dari suatu obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali oleh
investor sebelum waktu jatuh temponya. b
Standar pemeringkatan kelayakan obligasi Untuk mengetahui tingkat kelayakan obligasi, penulis merujuk pada tiga
perusahaan pemeringkat independen pada investasi obligasi, yaitu : 1
PEFINDO PT. PEFINDO atau PT Pemeringkat Efek Indonesia didirikan pada
tanggal 21 Desember 1993 di Jakarta melalui inisiatif Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM dan Bank Indonesia. Pada
tanggal 31 Agustus 1994, PEFINDO memperoleh izin usaha dari BAPEPAM dengan nomor. 39PM-PI1994 dan menjadi salah satu
lembaga penunjang Pasar Modal di Indonesia. Tugas utama PEFINDO adalah menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang
objektif, independen, serta dapat dipertanggung jawabkan atas penerbitan surat utang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas.
Selain itu, PEFINDO juga menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit sehubungan dengan pasar perdagangan Efek yang
terdiri dari
opini kredit
atas perusahaan-perusahaan
penerbit obligasi beserta sektor aset acuannya PEFINDO, 2010.
http:new.pefindo.com
Tabel II.1. :
Rating
Obligasi Menurut PEFINDO
Rating
Penjelasan
AAA Menunjukkan kemampuan obligasi yang relatif superior
dibandingkan entitas Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.
AA Menunjukkan kemampuan obligasi yang relatif sangat kuat
dibandingkan entitas Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.
A Menunjukan kemampuan obligasi yang relatif kuat
dibandingkan entitas Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.
BBB Menunjukan kemampuan obligasi yang relatif memadai
dibandingkan entitas Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.
BB Menunjukan kemampuan obligasi yang relatif agak lemah
dibandingkan entitas Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.
B Menunjukan kemampuan obligasi yang relatif lemah
dibandingkan entitas Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.
CCC Menunjukan kemampuan obligasi yang relatif tidak mampu
dibandingkan entitas Indonesia lainnya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.
D Menunjukan Efek utang yang macet atau emitennya sudah
berhenti berusaha.
Sumber : Pratomo dan Nugraha 2009:162
2 Moody’s Investor Services
Moodys Investors Service adalah perusahaan yang menyediakan jasa analisis keuangan dan analisis risiko atas lembaga usaha dan
lembaga pemerintah. Perusaahan ini juga memberikan peringkat atas kelayakan kredit dari peminjam dengan menggunakan peringkat
standar. Perusahaan ini memiliki kontibusi sebesar 40 terhadap pangsa pasar pemeringkat kredit dunia. Pada bulan Januari 1977,
Moodys melakukan akuisisi atas 99 saham PT Kasnic Rating Indonesia dan menjadikannya sebagai anak perusahaan Moodys
Corporation dengan nama PT Moodys Indonesia, yang merupakan salah satu lembaga pemeringkat yang diakui oleh otoritas keuangan di
Indonesia seperti Bank Indonesia dalam melakukan pemeringkatan atas surat utang perbankan yang digunakan sebagai standar kriteria
dalam pengawasan perbankan Moodys Investors Service, Inc. 2013. disarikan oleh Wikipedia
https:id.wikipedia.orgwikiMoodys
.
Tabel II.2. :
Rating
Obligasi Menurut Moody’s
Rating
Penjelasan
Aaa Kualitas terbaik, risiko kecil, emiten dapat diandalkan.
Aa Kualitas tinggi dengan risiko jangka panjang yang
sedikit lebih tinggi. A
Kualitas tinggi hingga menengah, agak rentan terhadap kondisi perekonomian.
Baa Kualitas menengah, jangka pendek cukup memadai
namun tidak untuk jangka panjang. Ba
Ada unsur spekulatif dengan tingkat keamanan moderat tetapi tidak ada jaminan keamanan.
B Mampu membayar sekarang namun dengan risiko
macet di masa mendatang. Caa
Kualitas rendah dengan kemungkinan gagal bayar di masa mendatang.
Ca Kualitas rendah dengan spekulasi tinggi, kemungkinan
gagal bayar sangat besar. C
Urutan terendah, prospek pembayaran rendah meskipun masih mungkin terbayar.
- Tidak mampu membayar bunga.
Sumber : Pratomo dan Nugraha 2009:163
3 Standard Poor’s
Standard Poors atau juga dikenal dengan sebutan SP adalah salah satu anak perusahaan dari McGraw-Hill, merupakan perusahaan
pemeringkat atas saham dan obligasi. Standard Poors menjalankan kegiatan usahanya di bidang jasa keuangan dimana produk yang
dihasilkannya berupa peringkat kredit, penelitian saham ekuitas, indeks SP, keuangan, solusi risiko, jasa kepatuhan, evaluasi,
layanan data. SP merupakan salah satu dari 3 perusahaan besar dalam industri pemeringkatan Efek bersama Moodys dan Fitch
Ratings Standard Poor’s Financial Services LLC. 2013. Disarikan
oleh Wikipedia
http:id.wikipedia.orgwikiStandard_and_Poors
.
Tabel II.3. :
Rating
Obligasi Menurut Standard and P oor’s
Rating
Penjelasan
AAA Kualitas terbaik, risiko kecil, emiten dapat diandalkan.
AA Kualitas tinggi dengan risiko jangka panjang yang
sedikit lebih tinggi. A
Kualitas tinggi hingga menengah, agak rentan terhadap kondisi perekonomian.
BBB Kualitas menengah, jangka pendek cukup memadai
namun tidak untuk jangka panjang. BB
Ada unsur spekulatif dengan tingkat keamanan moderat tetapi tidak ada jaminan keamanan.
B Mampu membayar sekarang namun dengan risiko
macet di masa mendatang. CCC
Kualitas rendah dengan kemungkinan gagal bayar di masa mendatang.
CC Kualitas rendah dengan spekulasi tinggi, kemungkinan
gagal bayar sangat besar. C
Urutan terendah, prospek pembayaran rendah meskipun masih mungkin terbayar.
K Tidak mampu membayar bunga.
Sumber : Pratomo dan Nugraha 2009:163