c. Belum adanya Bukti Barang Keluar yang digunakan untuk mendata
barang apa saja yang telah digunakan dalam proses produksi dan Debit Memo sebagai dokumen dalam proses retur pembelian.
3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi yang Digunakan
Bagian akuntansi melakukan rekap terhadap transaksi pembelian kredit berdasarkan dokumen yang diserahkan oleh bagian keuangan yang
berasal dari bagian produksi dan bagian logistik. Pencatatan dilakukan pada jurnal umum dengan akun-akun yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Perusahaan ini belum mempunyai jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat terjadinya pengeluaran kas yang sering disebut
dengan jurnal pengeluaran kas.
4. Evaluasi Terhadap Sistem Otorisasi
Pembuatan FPPPB Formulir Permintaan Proses dan Pengadaan Barang dilakukan oleh staff bagian produksi dan diotorisasi oleh
manager produksi. Pembuatan Pre PO dan PO melibatkan banyak pihak dalam proses otorisasinya. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pihak yang
melakukan pengecekkan terhadap dokumen ini. Otorisasi pada saat barang datang seharusnya diotorisasi oleh bagian penerimaan akan tetapi karena
pada perusahaan ini yang bertugas menerima barang adalah bagian logistik maka yang melakukan otorisasi adalah bagian logistik. Pembayaran
diawali dengan pembuatan BPgKB Bukti Pengeluaran Kas dan Bank oleh bagian keuangan yang kemudian diotorisasi oleh direktur.
5. Evaluasi Terhadap Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem
Pembelian
a. Prosedur penerimaan barang
Prosedur penerimaan barang ini bagian logistik menjalankan beberapa tugas yaitu menyeleksi pemasok, fungsi pembelian, fungsi
penerimaan, dan fungsi penyimpanan. Meskipun bagian logistik sendiri terdapat beberapa personil terkadang yang melakukan tugas ini
hanya satu personil saja sedangkan yang lain hanya bersifat membantu.
b. Prosedur pencatatan
Proses pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi kedalam jurnal umum dengan menggunakan akun- akun yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Perusahaan ini tidak ada prosedur pencatatan utang, sehingga tidak memiliki daftar hutang dan hanya menggunakan PO
dan
Invoice
sebagai bukti adanya utang. c.
Prosedur pengeluaran kas dan bank Prosedur pengeluaran kas dan bank dilakukan oleh bagian keuangan
yang diawali dengan pembuatan BPgKB yang kemudian diotorisasi oleh direktur. BPgKB yang telah mendapatkan otorisasi kemudian
digunakan sebagai bukti pembayaran yang akan dilakukan oleh bagian keuangan.