Evaluasi sistem akuntansi pembelian pada PT Atmi-Igi Center Surakarta NITA SARI DAMAYANTI

(1)

1

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT ATMI-IGI CENTER SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

NITA SARI DAMAYANTI NIM F3307084

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Semua berawal dari sebuah harapan yang tumbuh dalam hati, diyakini dan dijalani apa adanya, terima dengan kelikhlasan dan optimis hari itu akan tiba maka

apa yang kita lakukan tak akan sia-sia. (Penulis)

Tidak ada yang istimewa di dunia ini kecuali kita sendiri yang membuatnya istimewa karena itu muncul ketika keistimewaan itu muncul ketika kita telah

melewati sebuah proses yang telah banyak dan panjang. (Penulis)

Yang bisa dilakukan sekarang lakukanlah, karna waktu tak akan kembali lagi dan penyesalan yang datang belakangan tiada guna.

(Penulis)

Penulis persembahkan kepada :

1. Keluargaku yang sangat aku sayang ynag selalu mendukung aku dalam segala hal

2. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan TA ini

3. KF Comunity; babe,enyak,bulek,paglek,mbah kriz,cumicunuw,jadul,opiek 4. Teman spesialku, sahabat spesialku, dan orang spesialku


(5)

5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis pada kesempatan ini dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT ATMI-IGI CENTER. Tugas akhir ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan guna memperoleh gelah Ahli Madya Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan mulai tanggal 1 Februari sampai dengan 19 Juli 2010 di PT ATMI-IGI CENTER Surakarta yang beralamatkan di Jl. Mojo No. 1 Surakarta.

Dalam pelaksanaan penelitian sampai penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1

1.. Bapak Prof.DR.Bambang Sutopo, M.Com.,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

2

2.. Ibu Sri Murni ,SE,M.Si,Ak selaku ketua program studi Diploma Akuntansi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

3

3.. Bapak Taufiq Arifin,SE,M.Sc,Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.


(6)

4

4.. Bapak Sri Suranto, SE., M.Si, Ak. Selaku Pembimbing Akademis.

5

5.. Bapak Y. Wahyo Nursanto selaku direktur PT ATMI-IGI CENTER Surakarta.

6

6.. Bapak Dwi Aryanto, Bapak Iskandar, dan seluruh staff PT ATMI-IGI CENTER Surakarta yang telah banyak membantu selama penyusunan Tugas Akhir.

7

7.. Kedua orang tua, adik-adikku wika, fany yang selalu memberikan dorongan, doa, dan semangat baik moril dan materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

8

8.. Keluarga besar ku tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan doa kepada penulis.

9

9.. Sahabat-sahabatku KF Comunity (babe, enyak, jadul, cumicunuw, pagleg jandruw, mbah kriz, buleg lucky, opiek) yang selalu memeriahkan suasana.

1

100..Orang spesialku yang selalu mendukungku.

1

111..Sahabat baikku (kkio) dan semua temen-temen seangkatan yang telah memberikan banyak pelajaran berharga.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya di kemudian hari.


(7)

7

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1


(8)

C. Rumusan Masalah ... 20 D. Tujuan Penelitian ... 21 E. Manfaat Penelitian ... 21 II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka ... 22

B. Pembahasan ... 31

C. Evaluasi sistem pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER ... 49

III. TEMUAN

A. Kelebihan ... 53

B. Kelemahan... 54

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 55

B. Rekomendasi ... 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

9

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

1.1 Struktur Organisasi PT ATMI-IGI CENTER

8

2.1 Bagan Alir Pembelian Pada PT ATMI-IGI CENTER

... 41


(10)

2.1 Bagan Alir Pembelian Pada PT ATMI-IGI CENTER (Lanjutan)

... 42

2.1 Bagan Alir Pembelian Pada PT ATMI-IGI CENTER( Lanjutan)

... 43

2.1 Bagan Alir Pembelian Pada PT ATMI-IGI CENTER (Lanjutan)

... 44

2.1 Bagan Alir Pembelian Pada PT ATMI-IGI CENTER (Lanjutan)

... 45

2.1 Bagan Alir Pembelian Pada PT ATMI-IGI CENTER (Lanjutan)

... 46

2.1 Bagan Alir Pembelian Pada PT ATMI-IGI CENTER (Lanjutan)

... 47


(11)

11

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan 2. Surat Keterangan

3. Formulir Permintaan Proses dan Pengadaan barang 4. Pre PO (Pre Purchase Order)

5. PO (Purchase Order)

6. Bon Permintaan Proses dan Pengadaan Barang 7. Evaluasi Atas Pemasok Yang Sudah Disetujui 8. Bukti Pengeluaran Kas dan Bank


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan

Di era sekarang ini telah banyak muncul perkembangan di berbagai belahan dunia setelah munculnya kemerdekaan dari para penjajah. Hal ini ditandai dengan adanya istilah negara maju dan negara berkembang. Indonesia sekarang ini masih menjadi negara berkembang, yang sedang melakukan banyak perbaikan antara lain di sektor industri. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis perindustrian di Indonesia, antara lain di Surakarta dengan berdirinya ATMI. ATMI diharapkan mampu memberikan bukti akan adanya perkembangan yang tengah berjalan di Indonesia. Hal ini telah dibuktikan ATMI dengan perkembangannya yang sangat pesat di dunia industri mold & tools production dan mencetak sumber daya manusia yang handal dalam bidangnya.

ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri) didirikan pada tahun 1968. ATMI muncul sebagai jawaban atas kebutuhan sumber daya manusia yang sekarang ini dibutuhkan, yaitu terampil, terlatih, sekaligus bermental kerja professional. Dalam perkembangannya, ATMI diarahkan sebagai kelompok atau jaringan bisnis terkait yang bergerak semi-otonom. Pada tahun 2002 didirikan sebuah SBU (Strategic Business


(13)

13

Unit) IGI (Indonesian German Institute) yang merupakan langkah awal yang dipersiapkan sebagai perusahaan independen pertama yang dimilki ATMI. PT ATMI-IGI CENTER Surakarta ini berlokasi di Jl.Adisucipto atau Jl.Mojo No.1 Surakarta 57102 PO BOX 215, Central-Java

Indonesia. Bentuk SBU ini juga dilatar belakangi oleh mulai beroperasinya ATMI Cikarang pada tahun 2005. ATMI Cikarang berdiri dibawah yayasan yang berbeda dengan yayasan yang memayungi ATMI Surakarta, oleh karena itu ATMI Surakarta membuat cara menyatukan operasional di dua sekolah berbeda ini melalui SBU. ATMI Cikarang berlokasi di Jl.Kampus Hijau No.3,Education Park Cikarang Baru-Bekasi 17550, West Java-Indonesia. Hal ini memberikan dampak yang bagus bagi keduanya, karena dengan di bentuknya SBU ini kedua yayasan berbeda ini dapat memiliki saham disini serta dapat bekerjasama.

PT ATMI-IGI CENTER merupakan gabungan antara bagian WI (Work Injection) dan MTP (Mold and Tools Production). PT ATMI-IGI CENTER disebut sebagai unit bisnis yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi tools, mold, dies, plastic injection, dan masih banyak lagi jenis industrial parts yang lain. Dalam pembuatan tools perusahaan ini telah dilengkapi dengan teknologi mesin yang canggih dan didukung oleh beberapa tim yang handal dibidangnya serta berpengalaman. Beberapa tim yang mendukung kinerja perusahaan ini antara lain:


(14)

bagi perusahaan ini sangatlah penting. Untuk itu pelanggan diberikan harga yang terbaik dan bahan material yang sesuai dengan pesanan, selain itu perusahaan juga menaikkan kuantitas serta kualitas produk dengan semangat kerja sama yang melibatkan seluruh karyawan. Hal ini diharapkan dapat membuat perusahaan semakin maju dan sesuai dengan tuntutan pasar industri di Indonesia maupun Internasional.

Sejak didirikannya PT ATMI-IGI CENTER ini sekaligus telah di buat visi dan misi perusahaan ini kedepannya. Visi dan misi ini yang kemudian menjadi pedoman dasar dalam melaksanakan setiap kegiatan operasinya. Visi dan misi dari perusahaan ini antara lain:

Visi:

Menjadikan PT ATMI-IGI CENTER sebagai perusahaan plastic molds, precision part dan stamping dies yang pertama, berkualitas dan terbaik dari perusahaan lainnya di Indonesia.

Misi:

1.Untuk memberikan solusi harga terbaik bagi rekan bisnis.

2.Untuk mengembangkan bisnis industri dan menjaga profesionalitas dari sumber daya manusia yang memberikan proses perbaikan bagi produk yang tidak sesuai pemesanan.

3.Untuk memberikan kepuasan pelanggan, memberi bantuan dalam memecahkan masalah, memberikan produk dan jasa dengan mutu berkualitas dan membantu perkembangan untuk penyaluran sumber daya agar lebih aktif (Product Development).


(15)

15

4.Memberikan harga terbaik bagi pemegang saham.

5. Memberi kontribusi positif untuk perkembangan industri di Indonesia agar segera diwujudkan yang dimaksudkan adalah memberikan dukungan terhadap pendidikan (ATMI Student).

2. Perkembangan di Bidang Produksi

Perusahaan ini masih tergolong perusahaan yang masih dalam tahap berkembang jika dilihat dari tahun berdirinya, tetapi setelah di tinjau lebih dalam lagi perusahaan ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Semua bagian yang saling bekerjasama dalam proses produksi semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini juga ditunjang dengan adanya peralatan mesin yang dimiliki oleh perusahaan ini sudah canggih dan tentunya sangat modern yang didatangkan langsung dari luar negeri, yang kemudian dimodifikasi sesuai kebutuhan dari perusahaan ini. Banyak produk yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan hasil produksi dari perusahaan ini. Jenis barang yang diproduksi oleh perusahaan ini sangat beragam, mulai dari barang yang kecil hinga barang yang besar. Customer dapat menentukan desasin barang yang akan dipesan atau juga mempercayakan desain kepada perusahaan ini. Perusahaan ini sangat mengutamakan kepuasan pelanggan. Tidak heran jika perusahaan ini tidak menerapkan sistem stock barang, karena besar kemungkinan produksi yang dilakukan selalu berbeda.


(16)

3. Pemasaran

Daerah pemasaran hasil produksi dari perusahaan ini sangat luas, hal ini dapat dilihat dari berbagai pesanan yang datang dari seluruh Indonesia, Eropa, Asia, Jepang, hingga Australia. Hal ini salah satunya dikarenakan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini sangat berkualitas.

4. Personalia

a. Kepegawaian

Jumlah karyawan yang bekerja di PT ATMI-IGI CENTRE Surakarta sebanyak 105 pegawai yang tersebar di beberapa bagian antara lain Direktur, Production, Administrasi, Purchasing atau

Logistic, Finance, dan Marketing. Untuk penggajian kepada karyawan ditentukan berdasarkan pada tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan bagian masing-masing dan jam lembur untuk masing-masing karyawan. Sanksi akan diberikan kepada karyawan apabila karyawan tersebut tidak mampu memenuhi jam kerja yang telah ditentukan. Sanksi yang diberikan kepada karyawan disemua bagian sama yaitu pemotongan gaji apabila kekurangan waktu kerja berupa jam kerja, dan apabila kekurangan jam kerja tersebut berupa hari kerja dan hak cuti sudah habis.


(17)

17

b. Penerapan Jam Kerja 1) Jam Kerja

a) Shift

Senin sampai dengan Kamis jam 07.00-16.00 WIB Jumat jam 07.00-13.00 WIB (dikhususkan untuk staff dan karyawan kantor)

b) Shift Normal

Shift pagi : senin- kamis jam 07.00-16.00 WIB Jumat 06.00-18.00 WIB

Shift malam : senin- kamis jam 18.00-06.00 WIB 2) Jam Lembur

Kondisi jam lembur masi dikatakan normal dan masih dalam batas wajar karena jumlah jam lembur karyawan paling banyak 20jam per minggu.

5. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan membutuhkan sebuah struktur organisasi dalam pengoperasiannya. Struktur organisasi yang baik akan dapat menunjang kenerja perusahaan dengan baik. Struktur organisasi juga dibuat untuk mengimplementasikan dan merealisasikan strategi dasar organisasi. Setiap perusahaan memiliki kebijakan dalam membuat strukur organisasinya sendiri. Semakin perusahaan itu tumbuh, kompleksitas permasalahan juga akan semakin tinggi dan pada gilirannya menuntut


(18)

perubahan struktur organisasi yang bisa menopang seluruh kegiatan dan menjamin laju pertumbuhan perusahaan. Seperti itu juga yang terjadi pada PT ATMI-IGI CENTER Surakarta yang mengalami beberapa kali perubahan struktur organisasi untuk menjawab tantangan kompleksitas yang semakin tinggi dan lingkup operasi yang semakin meluas. Berikut ini merupakan struktur organisasi (organirgam) dari PT ATMI-IGI CENTER Surakarta:


(19)

1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

PT ATMI - IGI CENTER SURAKARTA

Sumber : PT ATMI – IGI CENTER SURAKARTA Gambar 1.1

Head Quarter Board of Director

Vice Director

Production Marketing Product Devlp

Finance Support

MTP Manager

Cikarang Manager

Accounting Finance Manager WI Admin Logistik Purch /

Assy

Manual SH Erosi SH

Engineering SH Prod.

Planning

CNC Sect Head


(20)

6. Diskripsi Jabatan

Setiap jabatan memegang tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Berikut ini tugas dan tanggung jawab setiap jabatan pada PT ATMI-IGI CENTER.

a. Dewan Direksi (Board of Directur)

Dewan Direksi bertugas untuk mengawasi kerja direktur beserta staff dalam memimpin perusahaan agar mampu bertugas sesuai dengan keputusan dan dilaksanakan sebaik mungkin serta berhak mengusulkan untuk mengangkat dan memberhentikan direktur. b. Direktur Utama (Vice Directur)

Direktur Utama mempunyai tugas sebagai berikut.

1) Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab ke dalam maupun keluar kepada pemegang saham.

2) Mengadakan pembagian tugas, membimbing dan mengkoordinasikan semua bagian organisasi dalam melaksanakan operasi perusahaan.

Direktur utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan jalannya aktivitas perusahaan. Direktur utama dibantu oleh general manager

dalam menjalankan tugasnya.

Direktur Utama mempunyai wewenang sebagai berikut.

1) Mengadakan atau menjalin kerjasama dengan pihak luar perusahaan.


(21)

10

2) Meminta laporan pertanggungjawaban pada general manager.

3) Memberi saran, nasihat, petunjuk, dan bimbingan pada

generalmanager dan manager bawah.

c. General Manager

General Manager memiliki tugas dan tanggung jawab kedalam maupun keluar perusahaan mengenai segala hal yang berkaitan dengan perusahaan serta bertugas mengadakan pembagian tugas, membimbing dan mengkoordinasikan semua bagian organisasi dalam memjalankan operasional perusahaan.

General Manager bertanggung jawab terhadap kelangsungan jalannya aktivitas perusahaan. General Manager dibantu oleh beberapa manager dibawahnya dalam menjalankan tugasnya. General manager mempunyai wewenang sebagai berikut.

1) Mengadakan atau menjalin kerjasama dengan pihak luar perusahaan.

2) Meminta laporan pertanggungjawaban pada manager. 3) Member saran, nasihat, petunjuk, dan bimbingan pada


(22)

d. Bagian Keuangan (Finance)

1) Bagian Keuangan (Finance)

Bagian Keuangan (Finance) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

a) Merencanakan dan melaksanakan penagihan atas proses penjualan atau order.

b) Order yang sudah selesai dan pembayaran atas proses pembelian yang terjadi di perusahaan.

c) Perusahaan mengatur serta mengawasi bagian penggajian.

d) Melakukan pengawasan terhadap pembukuan keuangan perusahaan.

e) Membuat laporan pertanggungjawaban kepada atasannya.

f) Bagian Keuangan bertanggung jawab terhadap informasi keuangan dan tugas-tugas yang didelegasikan kepada bawahannya.

Bagian Keuangan mempunyai wewenang sebagai berikut. a) Mengawasi sekaligus member nasihat, petunjuk,

dan bimbingan kepada bawahan. b) Meminta laporan atas kerja bawahan.


(23)

12

2) Bagian Akuntansi (Accounting)

Bagian Akuntansi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

a) Membuat laporan keuangan setiap bulannya.

b) Mengumpulkan data-data asli yang mendukung proses pencatatan laporan keuangan (nota, kwitansi, invoice, faktur penjualan).

c) Bagian Akuntansi bertanggung jawab kepada bagian keuangan.

e. Bagian Produksi (Production)

Bagian produksi bertugas mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap jalannya proses produksi di departemen.

Bagian produksi terbagi kedalam beberapa bagian, antara lain: 1) Manager Departemen Work Injection (WI Manager)

WI Manager bertugas mengawasi bagian yang mencetak barang-barang dari plastic sesuai permintaan konsumen dan bertanggung jawab untuk mengelola departemen Work Injection.

2) Manager Depatemen Mold and Tools Production (MTP Manager)

MTP Manager bertugas mengawasi bagian yang memproduksi barang dengan kepresisian dan bertanggung jawab mengelola departemen Mold and Tool Production


(24)

yang terbagi atas engineerings section, CNC section, Assy-Manual section dan erosi section.

a) Perencanaan Proses Produksi (Productin Planning) Bagian perencanaan produksi bertugas untuk menghitung jam estimasi pesanan barang dan merencanakan produksi serta bertanggung jawab pada perencanaan dan pengontrolan jadwal dan proses-proses diproduksi berhubungan dengan bagian marketing.

b) Kepala Seksi Permesinan CNC (CNC Section Head) Kepala Seksi Permesinan CNC bertugas merawat, memperbaiki mesin-mesin dengan sistem Computer Numerical Control dan bertanggung jawab pada bagian permesinan CNC dan kualitas permesinan CNC.

c) Kepala Seksi Assembling dan Permesinan Manual (Assembling Manual Section Head)

Kepala Seksi Assembling dan Permesinan Manual bertanggung jawab atas bagian assembling dan permesinan manual.

d) Kepala Seksi Permesinan Erosi (Erosi Section Head) Kepala Seksi Permesinan Erosi bertanggung jawab atas bagian permesinan erosi dan proses permesinan erosi.


(25)

14

e) Kepala Seksi Bagian Perencanaan Teknik (Engineering Section Head)

Kepala Seksi bagian Perencanaan Teknik bertugas membantu gambar atau dokumen yang diperlukan dalam suatu pekerjaan, membuat dokumen tiap produk, mendokumentasikan produk bengkel yang ada, melaporkan hasil kepada pimpinan, serta mengadakan pengecekkan ulang tentang kebenaran produk dan gambar. Tanggung jawab kepala seksi bagian perencanaan teknik yaitu atas bagian perencanaan teknik, persiapan data produk baik hardcopy maupun softcopy

dan persiapan data material produk. 3) Manager Cikarang (Cikarang Manager)

Manager Cikarang bertugas dan bertanggung jawab terhadap proses produksi di PT ATMI-IGI CENTER Cikarang.

Bagian produksi didukung oleh beberapa bagian yang sangat berperan serta dalam proses produksi, antara lain: a) Bagian Pengembangan Produk (Product Development)

Bagian pengembangan produk bertugas membuat produk baru dan mengembangkan produk yang sudah ada sesuai dengan pasar dan jaman.


(26)

b) Bagian Pemasaran (Marketing)

Bagian marketing bertugas membuat penawaran kepada konsumen, memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen terhadap produk yang akan dipesan, melakukan nego terhadap harga produk yang akan dibeli oleh konsumen, serta melakukan promosi kepada konsumen tentang produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diharapkan konsumen tertarik untuk membelinya.Bagian ini bertanggung jawab atas pemasaran, penjualan, dan penentuan harga produk serta sebagai penjalin hubungan dengan pelanggan, selain itu bagian ini juga mengurusi pemesanan produk.

c) Bagian Pendukung (Support) 1) Administrasi:

Bagian ini bertugas membuat laporan inventarisasi yang ada di bengkel, mencatat keluar masuk order produksi, membuat absensi karyawan,dan menerima telepon masuk. Selain itu bagian ini juga bertugas membantu dalam pengadaan barang dan bahan, membukukan semua pekerjaan dimasing-masing sub bagian guna membuat rekapitulasi penggunaan semua bahan dan alat-alat yang ada di bengkel serta membuat


(27)

16

laporan administrasi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2) Pembelian (Purchasing atau Logistic)

Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut.

a) Mengusulkan pembelian material, alat-alat pendukung produksi, pendukung edukasi, serta pendukung umum Pre PO kepada Directur atau

General Manager atau Official Logistic.

b)Mencari informasi tentang pemasok baru dan selanjutnya ada tinadakan seleksi pemasok baru untuk dijadikan rekanan.

c) Monitoring barang atau material di bagian logistik masing-masing.

d)Memantau harga yang ada dipasaran, selanjutnya untuk diinformasikan kepada bagian marketing guna pembuatan penawaran sebuah order.

Bagian ini juga mempunyai tanggung jawab sebagai berikut.

a) Terhadap persiapan material atau barang yang diperlukan.


(28)

c) Terhadap Corporate Logisties Manager melalui

Logistic Official atas tugas harian dan tugas khusus yang didelegasikan.

Wewenang yang dimiliki oleh bagian ini sebagai berikut.

a) Evaluasi atas pemasok atau jasa pengiriman yang sudah disetujui.

b)Mengkoordinasikan dan evaluasi unit karyawan yang bertugas di bagian logistic masing-masing. c) Mengusulkan kepada pimpinan, setiap sistem yang

dapat memperlancar atau meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktifitas kerja.

B. Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan semakin tingginya persaingan diantara pelaku-pelaku usaha. Hal ini secara otomatis memacu perusahaan berlomba-lomba bersaing untuk meningkatkan kinerja dan eksistensinya di dunia bisnis. Setiap pelaku usaha dalam hal ini sebuah perusahaan, mempunyai manajemen yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Pihak manajemen dituntut untuk melakukan banyak perbaikan dari segi kualitas maupun kuantitas produk agar perusahaan dapat tetap mempertahankan eksistensi serta dapat meningkatkan laba perusahaan seoptimal mungkin. Selain itu pihak manajemen juga


(29)

18

dituntut untuk mempunyai pandangan dan sikap professional untuk memajukan usahanya, sehingga bisa membantu pimpinan perusahaan untuk mengambil kebijakan atas keadaan yang dialami perusahaan.

Salah satu informasi penting yang dibutuhkan pihak manajemen adalah sistem akuntansi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan suatu perusahaan. Sistem akuntansi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan merupakan hal yang sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Sistem akuntansi yang baik dan tepat akan menghindari adanya kesalahan dan penyimpangan yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang tepat harus didukung dengan informasi akuntansi yang berkualitas, yaitu relevan, tepat waktu, dapat diuji kebenarannya, memiliki daya banding, mudah dimengerti dan lengkap. Sistem akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Pada penelitian kali ini, difokuskan pada sistem pembelian pada perusahaan PT ATMI-IGI CENTER Surakarta.

Sistem akuntansi pembelian digunakan perusahaan dalam proses pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan untuk kegiatan produksinya. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah prosedur permintaan pembelian, prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, prosedur order pembelian, prosedur peneriman barang, prosedur pencatatan utang, dan prosedur distribusi pembelian. PT ATMI-IGI CENTER merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang mold and tools production, yang mana tujuan utama perusahaan ini


(30)

adalah memperoleh laba seoptimal mungkin dan terpenuhinya order customer

dengan pelayanan maksimal dan hasil memuaskan. Proses produksinya menitik beratkan pada pesanan barang. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini harus melakukan pembelian bahan baku terlebih dahulu dari para pemasok bahan baku.

Dilihat dari proses produksi perusahaan, dapat diketahui bahwa perusahaan sangatlah bergantung pada pembelian bahan baku untuk memenuhi pesanan guna melakukan proses produksinya. Evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya supaya dapat lebih efektif dan efisien. Adanya evaluasi memungkinkan dapat diketahuinya kelemahan serta kelebihan dari sistem informasi akuntansi yang dijalankan oleh perusahaan. Hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan untuk membuat atau memperbaiki sistem informasi akuntansi dalam perusahaan serta dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Berdasarkan penelitian ini ditemukan beberapa hal yang menarik untuk di kupas lebih dalam mengenai sistem pembelian di perusahaan ini. ATMI mempunyai beberapa kebijakan yang diterapkan di PT ATMI-IGI CENTER, antara lain: terdapat seleksi atau pemilihan pemasok disaat membutuhkan bahan baku, terdapat prosedur yang harus dijalankan disetiap kategori pembelian bahan. Pada saat pemilihan pemasok PT ATMI-IGI CENTER lebih mengutamakan pemasok yang sudah dikenal atau yang sudah beberapa kali melakukan pemasokan barang. Pada saat pembelian PT ATMI-IGI CENTER mempunyai prosedur yang harus


(31)

20

dijalankan pada saat otorisasi, yaitu untuk pembelian yang bernominal Rp 1.000.000,00 langsung dapat diotorisasi oleh bagian logistik, untuk nominal antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 10.000.000,00 diperlukan otorisasi

general manager, sedangkan untuk nominal lebih dari Rp 10.000.000,00 diperlukan otorisasi direktur. Otorisasi itu berlaku pada saat pembuatan Pre PO dan PO. Pre PO yang sudah diotorisasi akan digunakan untuk membuat PO yang nantinya di kirim ke pemasok sebagai surat order barang. Akan tetapi proses yang terjadi di lapangan tidak seperti posedur yang ada. Dengan alasan mengejar target waktu dan kepuasan pelanggan, bagian logistik membuat kesepakatan kepada pemasok bahwa PO akan diserahkan menyusul, jadi pada saat memesan barang dilakukan tanpa PO.

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka pada penelitian ini akan mengkaji lebih jauh mengenai sistem akuntansi pembelian bahan yang terdapat pada PT ATMI-IGI CENTER dengan mengambil judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT ATMI-IGI CENTER SURAKARTA”.

C. Rumusan Masalah

Sistem akuntansi pembelian sangat penting perannya di dalam sebuah perusahaan manufaktur. Sistem akuntansi pembelian dapat menunjang kinerja perusahaan manufaktur. Dalam hal ini penulis ingin membahas lebih jauh mengenai beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem akuntansi pembelian yang diterapkan di PT ATMI-IGI CENTER Surakarta?


(32)

2. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari sistem akuntansi pembelian yang di terapkan di PT ATMI-IGI CENTER Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sistem akuntansi pembelian yang diterapkan di PT ATMI-IGI

CENTER Surakarta.

2. Mengevaluasi sistem akuntansi pembelian yang diterapkan di PT ATMI-IGI CENTER Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka manfaat yang diharapakan dapat diperoleh antara lain:

1. Bagi PT ATMI-IGI Center Surakarta

Penelitian yang dilakukan di PT ATMI-IGI CENTER Surakarta ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan yang positif bagi perusahaan ini dimasa yang akan datang.

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat juga bagi pembaca sebagai bahan referensi maupun bahan kajian komparatif dalam pengaplikasian sistem informasi akuntansi pembelian di dunia industri.


(33)

22

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka 1

1.. Pengertian Sistem dan Prosedur

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001 : 5). Menurut Jogiyanto (2001 : 2) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan tujuan tertentu.

Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5), adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerikal), biasanya melibatkan bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi berulang-ulang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelaksanaan semua aktivitas dalam organisasi.


(34)

Menurut Marshall B Romney dan Paul John Stein Bart (2003 : 2) prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal yang terdiri dari menulis, mengadakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindah, dan membandingkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu kegiatan klerikal yang melibatkan lebih dari satu orang dalam suatu bagian, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam untuk menangani transaksi yang terjadi dalam perusahaan.

2

2.. Pengertian Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001 :1 ) “Accounting is an information systems, identifities, collects, processes, and communicates

economic information about an entity to awide variety people”.

Menurut Jogiyanto (2001 : 17), akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan, perangkuman, dan pelaporan dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu informasi.

Jadi dari beberapa definisi di atas dapat diketahui bahwa akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang berkepentingan.


(35)

24

3

3.. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi (Baridwan, 1997 : 4). Sistem Informasi Akuntansi menyediakan informasi akuntansi yang dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan agar memungkinkan mereka mengalokasikan berbagai sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien. Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik. Tujuan itu adalah sebagai berikut.

a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan. b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman

yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.


(36)

c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.

Ketiga tujuan di atas harus dipertimbangkan bersama-sama pada waktu menyusun sistem akuntansi perusahaan sehingga tidak sampai terjadi adanya salah satu tujuan yang ditinggalkan (Baridwan, 1997 : 3).

Menurut Mulyadi (2001 : 3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Dari pengertian Sistem Akuntansi di atas maka unsur pokok Sistem Akuntansi yang sebagaimana diuraikan Mulyadi (2001 : 3) adalah:

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, Karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir juga sering disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan


(37)

26

dan data lainya. Sumber dari pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongannya yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

c. Buku Besar (general ledger)

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

e. Laporan

Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat


(38)

penjualanya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

4

4.. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan yang dibuat untuk untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mnganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan (Bodnar dan Hopwood, 2000 : 181).

Menurut Nugroho Widjajanto (2001) sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan bernagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi laporan keuangan.

Dari definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem organisasi yang mempunyai fungsi utama mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data ekonomi sehingga menghasilkan suatu informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh bagian-bagian pengguna informasi tersebut.


(39)

28

5

5.. Sistem Pembelian

Pembelian merupakan pengadaan barang persediaan yang diperlukan oleh perusahaan (Mulyadi, 2001 : 299) merupakan pengadaan barang persediaan yang diperlukan oleh perusahaan. Menurut Maroom (2000 : 14) pembelian adalah pengeluaran sejumlah uang atau kas untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.

Dari definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelian adalah suatu proses pengeluaran sejumlah uang atau kas untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

6

6.. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian

Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri (Mulyadi 2001 : 299). 7

7.. Fungsi-fungsi yang terkait dalam pembelian

Menurut Mulyadi (2001 : 300) fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Gudang

Dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian bahan baku kepada fungsi pembelian sesuai dengan persediaan


(40)

yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan barang.

b. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang terpilih.

c. Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kualitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab menerima barang dari transaksi retur penjualan.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan hutang dan pencatatan persediaan. Fungsi pencatatan bertanggung jawab mencatat terjadinya hutang, sedangkan fungsi pencatatan persediaan bertanggung jawab mencatat harga pokok barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.


(41)

30

8

8.. Jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Pembelian Menurut Mulyadi (2001: 301-303) jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

Dalam prosedur permintaan pembelian bahan baku ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian bahan baku dalam formulir surat permintaan pembelian bahan baku kepada bagian pembelian.

b. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada pemasok atas dasar harga yang relatif dibawah standar untuk mendapatkan informasi harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pilihan pemasok yang akan dituju oleh perusahaan. c. Prosedur Order Pembelian

Dalam prosedur order pembelian ini, fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan tentang order pembelian yang telah dikeluarkan.

d. Prosedur Penerimaan Barang

Dalam prosedur ini, fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas dan mutu barang yang


(42)

diterima dari pemasok kemudian membuat laporan penerimaan barang.

e. Prosedur Pencatatan Hutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan hutang atau mengarsipkan sumber sebagai pencatatan hutang.

f. Prosedur Distribusi Pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebet dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.

B. Pembahasan

1. Sistem Akuntansi Pembelian PT ATMI-IGI CENTER a. Unit organisasi yang terkait

1) Bagian Produksi

Pada saat terdapat permintaan pembelian bahan baku untuk pembuatan pesanan, bagian produksi melakukan prosedur permintaan barang kepada bagian logistik dengan membuat formulir permintaan dan pengadaan barang yang kemudian diserahkan kepada bagian logistik.

2) Bagian Logistik (Bagian Pembelian)

Bagian Pembelian menerima formulir dari bagian produksi. Bagian pembelian melaksanakan prosedur pencarian dan


(43)

32

penyeleksian pemasok dengan mencari informasi mengenai barang yang dibutuhkan, harga barang, jumlah barang, kualitas, dan termin kredit yang dipakai. Prosedur ini dapat dilakukan melalui telepon maupun email sesuai situasi dan juga kondisi. Untuk kategori pembelian yang nominalnya kurang dari Rp 1.000.000,00 secara langsung akan diotorisasi oleh bagian pembelian.

3) General manager

General Manager mempunyai kewenangan untuk memberikan persetujuan atas pembelian yang akan dilakukan yang

nominalnya antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 10.000.000,00. 4) Direktur

Direktur mempunyai kewenangan untuk menyetujui tidaknya pembelian yang akan dilaksanakan oleh bagian logistik untuk pembelian yang nominalnya lebih dari Rp 10.000.000,00. Direktur Utama juga berwenang untuk memberikan otorisasi pada saat pembayaran atas pembelian yang terjadi.

5) Bagian Keuangan (Finance)

Bagian keuangan menerima semua dokumen yang berkaitan dengan proses pembelian yang diserahkan oleh bagian pembelian dan bagian produksi. Bagian keuangan menyiapkan prosedur pembayaran kepada pemasok pada saat jatuh tempo pembayaran dan melakukan proses pembayaran.


(44)

6) Bagian Akuntansi

Bagian akuntansi menerima semua dokumen yang berkaitan dengan pembelian sampai pada pembayaran dari bagian keuangan. Bagian akuntansi mencatat semua transaksi yang terjadi kedalam buku jurnal yang sudah dioersiapkan dan mengarsip semua dokumen tersebut serta menyimpan sesuai nomer dan tanggal.

b. Dokumen yang digunakan

1) Formulir dan Bon Permintaan Proses dan Pengadaan Barang Dokumen ini merupakan formulir yang dibuat dan diisi oleh pemakai barang (bagian produksi) untuk meminta bagian logistik melakukan pembelian barang sesuai dengan jenis, jumlah, dan mutu yang dibutuhkan oleh pemakai barang (bagian produksi). Formulir ini diotorisasi oleh manager produksi. Bagian pembelian membuat bon permintaan proses dan pengadaan barang akan tetapi hal ini hanya berlaku apabila barang yang dibutuhkan dapat disediakan oleh pihak ATMI selain itu formulir yang digunakan adalah formulir permintaan proses dan pengadaan barang.

2) Pre Purchase Order (Pre PO)

Dokumen ini merupakan formulir yang dibuat dan diisi oleh bagian logistik sebelum membuat purchase order (PO). Formulir ini diisi sesuai dengan barang atau bahan baku yang


(45)

34

dibutuhkan. Formulir ini diotorisasi oleh bagian pembelian apabila pembelian yang akan dilakukan bernominal kurang dari Rp 1.000.000,00. Pre PO diotorisasi oleh general manager

apabila nominalnya melebihi kewenangan yang dimiliki oleh bagian pembelian yaitu lebih dari Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp 10.000.000,00. Pre PO diotorisasi oleh direktur jika nominal pembelian yang dilakukan adalah lebih dari Rp 10.000.000,00 yang berada diluar kewenangang yang dimiilki oleh bagian pembelian dan juga general manager.

3) Purchase Order (PO)

Dokumen ini merupakan formulir yang dibuat dan diisi oleh bagian pembelian tetapi setelah adanya otorisasi terhadap Pre PO oleh bagian pembelian/ General Manager/ Direktur (sesuai ketentuan). PO ini juga harus mendapatkan otorisasi oleh bagian yang mengotorisasi Pre PO. PO ini yang akan digunakan untuk memesan barang material yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah, nama, dan spesifikasi barang dan mutu. 4) Bukti Barang Masuk (BBM)

BBM ini dibuat oleh bagian pembelian berdasarkan surat jalan yang diberikan oleh pemasok pada saat barang diantar. Kemudian bagian logistik melakukan rekap terhadap BBM ini.


(46)

5) Nota Penerimaan Barang(NPB)

Dokumen ini dibuat oleh bagian logistik dengan menginput data secara langsung ke komputer dengan program excell. Data yang diinput berasal dari dokumen-dokumen yang menyertai barang yang datang. Kemudian hasil print out nya diserahkan kepada bagian keuangan.

6) Bukti Pengeluaran Kas dan Bank (BPgKB)

Dokumen ini dipersiapkan oleh bagian keuangan yang berfungsi sebagai bukti pengeluaran kas dan bank pada saat pembayaran atas pembelian kredit ke pemasok. Dokumen ini diotorisasi oleh direktur. Dokumen ini kemudian digunakan pada proses pembayaran yang akan dilakukan oleh bagian keuangan.

c. Catatan akuntansi yang digunakan

Bagian akuntansi mempersiapkan buku jurnal yang akan digunakan untuk mencatat pembelian baik secara tunai maupun kredit yang dilakukan oleh perusahaan. Pencatatan dilakukan dengan mengurutkan tanggal supaya memudahkan dalam penelusuran transaksi saat dilakukan proses pemeriksaan. Semua transaksi yang dilakukan dicatat dengan akun yang sudah ditentukan oleh perusahaan kedalam jurnal umum.


(47)

36

d. Jaringan prosedur

1) Membuat formulir permintaan proses dan pengadaan barang Bagian produksi mengajukan permintaan proses dan pengadaan barang kepada manager produksi. Manager produksi meneliti pengajuan yang dilakukan bagian produksi, kemudian mengisi dan mengotorisasi formulir permintaan proses dan pengadaan barang yang berjumlah rangkap tiga. Lembar pertama diserahkan kepada bagian logistik, lembar kedua diserahkan kepada bagian keuangan, dan lembar ketiga disimpan oleh manager produksi.

2) Bagian logistik membuat Pre PO yang kemudian diotorisasi sesuai ketentuan yang berlaku

Bagian logistik membuat Pre PO setelah bon permintaan proses dan pengadaan barang selesai dibuat. Pre PO diotorisasi sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan ini yaitu untuk nominal pembelian kuarang dari Rp 1.000.000,00 diotorisasi oleh bagian logistik, untuk nominal pembelian antara Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp 10.000.000,00 diotorisasi oleh general manager, dan untuk nominal lebih dari Rp 10.000.000,00 diotorisasi oleh direktur.


(48)

3) Bagian logistik membuat PO berdasarkan Pre PO yang sudah diotorisasi

Pre PO yang sudah diotorisasi akan digunakan sebagai dasar pembuatan PO. PO dibuat rangkap tiga dan diotorisasi sama seperti yang mengotorisasi Pre PO.

4) Bagian logistik melakukan pembelian kepada pemasok

Pada saat terjadi proses pembelian bagian logistik mempersiapkan PO. Kemudian PO lembar pertama diserahkan kepada pemasok sebagai surat order pembelian. Formulir permintaan proses dan pengadaan barang lembar pertama, Pre PO serta PO lembar ketiga disimpan oleh bagian logistik. PO lembar kedua diserahkan kepada bagian keuangan.

5) Bagian logistik menerima dan mengecek barang yang telah dikirim oleh pemasok

Barang diterima dari pemasok disertai dengan faktur, invoice, dan surat jalan. Bagian logistik menerima barang dan membandingkan barang yang datang, faktur, invoice dan surat jalan dengan dokumen-dokumen yang dibawa oleh bagian logistik, yaitu formulir permintaan proses dan pengadaan barang lembar pertama, Pre PO, dan PO lembar ketiga. Dokumen yang menyertai barang datang berjumlah rangkap 2 kecuali faktur dan

invoice (akantetapi pemasok masih mempunyai arsip yang berupa faktur dan invoice yang di perusahaan) dan semua


(49)

38

dokumen itu di beri tanda otorisasi oleh bagian logistik yang menyatakan bahwa barang yang telah diterima dan telah sesuai dengan pesanan. Dokumen lembar kedua diserahkan kepada bagian logistik sedangkan lembar pertama di bawa kembali oleh pemasok yang akan digunakan untuk penagihan pada saat jatuh tempo pembayaran dan sebagai arsip.

6) Bagian logistik membuat Bukti Barang Masuk (BBM) dan Nota Pembelian Barang (NPB)

Apabila barang dan dokumen sesuai, selanjutnya bagian logistik membuat bukti barang masuk dan nota pembelian barang. Bagian logistik menyimpan dokumen PO lembar ketiga, Pe PO, formulir permintaan proses dan pengadaan barang lembar pertama. Faktur, invoice, surat jalan, bukti barang masuk, dan nota pembelian barang diserahkan kepada bagian akuntansi. 7) Bagian Keuangan menerima dokumen-dokumen yang

diserahkan oleh bagian logistik dan juga bagian produksi yang berkaitan dengan transaksi pembelian.

Semua dokumen yang digunkan dalam proses pembelian diserahkan kepada bagian keuangan untuk disimpan sementara sampai masa jatuh tempo pembayaran atas transaksi pembelian yang telah menimbulkan utang. Dokumen yang diterima bagian keuangan adalah faktur, invoice, surat jalan, bukti barang


(50)

masuk, nota pembelian, formulir permintaan proses dan pengadaan barang lembar kedua, dan PO lembar kedua.

8) Bagian Keuangan membuat Bukti Pengeluaran Kas dan Bank (BPgKB)

Bukti Pengeluaran Kas dan Bank dibuat pada saat jatuh tempo pembayaran. Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan dan diotorisasi oleh direktur. Otorisasi dapat dilakukan apabila dokumen yang di lampirkan sesuai. Bagian keuangan menyerahkan BPgKB yang berjumlah rangkap dua disertai bukti pendukung yang dilampirkan yaitu semua dokumen yang disimpan sementara oleh bagian keuangan. BPgKB yang sudah diotorisasi diambil kembali oleh bagian keuangan. Bagian keuangan menindaklanjuti hal tersebut dengan menyerahkan kepada bagian kasir berupa BPgKB yang telah diotorisasi. Pemasok yang datang meminta pembayaran atas utang dengan menunjukkan dokumen-dokumen yang berupa surat jalan, invoice, dan faktur yang telah diberi tanda oleh bagian logistik, serta PO lembar pertama. Bagian keuangan melakukan pengecekkan terhadap semua dokumen yang ditunjukkan oleh pemasok, jika sudah sesuai maka segera dilakukan pembayaran. Pada saat pembayaran pemasok memberikan tanda tangan pada BPgKB yang menerangkan bahwa atas utang yang terjadi telah dilakukan pembayaran. Semua dokumen yang ada pada bagian


(51)

40

keuangan kecuali BPgKB lembar pertama diserahkan kepada bagian akutansi untuk dicatat dan diarsipkan.

9) Bagian Akuntansi melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi serta mengarsip semua dokumen yang diserahkan oleh bagian keuangan

Dokumen yang diserahkan oleh bagian keuangan kemudian dicatat kedalam jurnal umum yang tersedia dengan akun- akun yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bagian akuntansi juga menyimpan data-data tersebut pada komputer dengan menginput data tersebut secara manual kemudian mengarsip dokumen-dokumen tersebut.


(52)

e. Bagan Alir Sistem Pembelian PT ATMI-IGI CENTER Manager Produksi

Keterangan :

FPPPB : Formulir Permintaan Proses dan Pengadaan Barang Gambar 2.1

Bagan Alir Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER Mulai

Membuat FPPPB

1 3 2 FPPPB 1

N 2


(53)

42

Bagian Logistik

Gambar 2.1

Bagan Alir Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER (lanjutan) 1

FPPB 1

Menyeleksi pemasok

FPPPB 1

Membuat Pre PO

FPPPB 1 Pre PO

Pre PO diotorisasi dengan ketentuan ; jika pembelian < 1juta diotorisasi oleh bagian logistik, jika pembelian 1< 10 juta diotorisasi oleh general manager, jika lebih dari 10 juta diotorisasi oleh direktur utama.

3

3

FPPPB 1 Pre PO

Membuat PO

FPPPB 1 Pre PO

3 2 PO 1

4

Keterangan :

FPPPB:FormulirPermintaanProses dan Pengadaan Barang

Pre PO :Pre Purchase Order PO :Purchase Order Menyeleksi pemasok

berdasarkan mutu, harga dan juga penawaran yang diberikan oleh pemasok yang biasanya berupa daftar harga barang yang dimiliki pemasok. PO diotorisasi oleh pihak yang sama yang mengotorisasi Pre PO


(54)

Bagian Logistik (lanjutan)

Gambar 2.1

Bagan Alir Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER (lanjutan) 4

FPPPB 1 Pre PO

3 2 PO 1

Pemasok 6

5

Keterangan :

FPPPB:FormulirPermintaanProses dan Pengadaan Barang

Pre PO :Pre Purchase Order PO :Purchase Order


(55)

44

Bagian Logistik (penerimaan barang dari pemasok)

Gambar 2.1

Bagan Alir Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER (lanjutan) Pemasok

Menerima barang

Faktur

5

FPPPB 1 Pre PO

PO 3

Mencocokkan barang dengan dokumen

Faktur FPPPB 1

Invoice Pre PO

PO 3

Membuat BBM dan NPB 8 N Keterangan : FPPPB:FormulirPermintaanProses dan Pengadaan Barang

Pre PO :Pre Purchase Order PO :Purchase Order SJ :Surat Jalan

BBM :Bukti Barang Masuk NPB :Nota Pembelian Barang Invoice

2 SJ 1

2

SJ 1 Memberi tanda pada SJ bahwa barang telah diterima Faktur

FPPPB 1 Invoice Pre PO

PO 3 2 SJ 1 Pemasok

7

7 Faktur FPPPB 1

Invoice Pre PO

PO 3 SJ 1

Faktur Invoice SJ 1 BBM NPB FPPPB 1 Pre PO


(56)

Bagian Keuangan

Gambar 2.1

Bagan Alir Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER (lanjutan)

2 6 8

FPPPB 2 PO 2

Keterangan :

FPPPB:FormulirPermintaanProses dan Pengadaan Barang

Pre PO :Pre Purchase Order PO :Purchase Order SJ :Surat Jalan

BBM :Bukti Barang Masuk NPB :Nota Pembelian Barang BPgKB:Bukti Pengeluaran Kas dan

Bank Faktur

Invoice SJ 1 BBM NPB

T

Membuat BPgKB

FPPPB 2 PO 2 Faktur

Invoice SJ 1 BBM NPB 2

BPgKB 1 BPgKB diotorisasi Direktur Dokumen disimpan sementara sampai jatuh tempo pembayaran 9


(57)

46

Bagian Keuangan (Lanjutan)

Gambar 2.1

Bagan Alir Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER (lanjutan) 9

Keterangan :

FPPPB:FormulirPermintaanProses dan Pengadaan Barang

Pre PO :Pre Purchase Order PO :Purchase Order SJ :Surat Jalan

BBM :Bukti Barang Masuk NPB :Nota Pembelian Barang

BPgKB:Bukti Pengeluaran kas dan Bank Invoice P:Invoice Pemasok

FPPPB 2 PO 2 Faktur Invoice

SJ 1 BBM NPB

2 BPgKB 1 Pemasok

PO 1 2 SJ Faktur Invoice P

Bagian kejuangan mencocokkan dokumen yang ada dengan dokumen yang dibawa pemasok Melakukan

pembayaran PO 1

2 SJ Faktur Invoice P FPPPB 2

PO 2 Faktur

Invoice SJ 1 BBM NPB 2 BPgKB 1 Meminta tanda tangan pada kolom “telah diterima oleh” pada BPgKB

Pemasok

10 T


(58)

Bagian Akuntansi

Gambar 2.1

Bagan Alir Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER (lanjutan) 10

FPPPB 2 PO 2 Faktur

Invoice SJ 1 BBM NPB 2 BPgKB Melakukan pencatatan Jurnal umum FPPPB 2

PO 2 Faktur Invoice SJ 1 BBM NPB 2 BPgKB Input data ke komputer voucher T Selesai


(59)

48

2. Kendala-kendala yang dihadapi bagian Pembelian

a. Bagian pembelian mengalami kendala apabila mendapatkan perintah pembelian yang mendesak dalam artian customer meminta barang yang dipesan segera jadi. Kendala ini terjadi pada saat prosedur otorisasi. Pada saat otorisasi general manager atau direktur diperlukan, pihak yang bersangkutan terkadang sedang tidak berada di tempat untuk memberikan otorisasi. Hal ini akan menghambat proses pembelian yang akan dilakukan oleh bagian logistik (bagian pembelian) dalam hal waktu. Pada saat terjadi pembelian dokumen yang dijadikan sebagai surat order pembelian barang adalah PO, dan PO dibuat berdasarkan Pre PO yang telah diotorisasi oleh bagian logistik, general manager ataupun direktur sesuai ketentuan. Bagian logistik membuat kesepakatan dengan pemasok barang dengan cara meminta kelonggaran waktu untuk mengirimkan PO sebagai surat order pembelian. Hal ini akan membuat ada prosedur yang tidak dijalankan dengan baik.

b. Bagian pembelian merasa kurangnya personil yang kompeten menangani tugas-tugas yang ada di bagian pembelian. Hal ini yang mendorong terjadinya perangkapan tugas yang dilakukan oleh personil bagian logistik yang sudah kompeten.


(60)

C. Evaluasi Sistem Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER 1. Evaluasi Terhadap Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam satu proses pembelian sudah dipisahkan sesuai kapasitas dan fungsinya. Fungsi pembelian dilakukan oleh bagian logistik, fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi dan fungsi pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan. Akan tetapi pada proses sebenarnya terdapat beberapa perangkapan tugas yang dilakukan. Fungsi pembelian, fungsi penerimaan,dan fungsi penyimpanan barang dilakukan oleh bagian logistik. Dalam transaksi pembelian, fungsi pembelian berkewajiban untuk mendapatkan pemasok yang sesuai mutu yang dibutuhkan serta dapat dipercaya sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. Untuk menjamin bahwa barang yang dipesan dan diterima oleh perusahaan sesuai dengan pesanan yang dilakukan oleh bagian pembelian, seharusnya dilakukan pengecekkan independent yang bukan merupakan bagian logistik yang melakukan pemesanan barang tersebut. Pengecekkan berdasarkan PO yang diterbitkan oleh bagian logistik. Fungsi penerimaan barang dan fungsi penyimpanan barang juga terdapat perangkapan tugas. Fungsi penerimaan barang merupakan fungsi yang sangat penting dan bertanggung jawab atas penerimaan dan penolakan barang yang diterima dari pemasok. Fungsi penyimpanan merupakan fungsi yang bertanggung jawab atas penyimpanan barang yang telah diterima dari pemasok dan dinyatakan diterima oleh fungsi penerimaan. Meskipun perusaan ini PT ATMI-IGI CENTER ini


(61)

50

berproduksi berdasarkan Just In Time (JIT) yang mana gudang hanya berfungsi sebagai tempat transit barang sebelum masuk proses produksi. Jadi harus tetap ada fungsi khusus yang diberi tanggung jawab melakukan fungsi ini yaitu fungsi penyimpanan. Bagian akuntansi dan bagian keuangan merupakan bagian yang sebenarnya merupakan satu tim yang berfungsi secara bersama tetapi merupakan bagian yang berbeda sehingga pemisahan fungsi berjalan dengan baik.

2. Evaluasi Terhadap Dokumen yang Digunakan

Kelemahan-kelemahan pada dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Bukti Barang Masuk (BBM) tidak bernomor urut tercetak dan belum memiliki format baku yang digunakan. Fungsi BBM untuk mengetahui barang apa saja yang sudah masuk ke dalam gudang dan sebaiknya disertai nomor urut tercetak supaya setiap penggunaan dapat dipertanggung jawabkan oleh fungsi yang berwenang untuk menggunakan dokumen tersebut dan memudahkan proses pengecekkan.

b. Belum adanya kartu stock barang yang masuk ke gudang. Meskipun gudang dalam perusahaan ini hanya digunakan sebagai tempat transit sementara sebelum barang masuk ke bagian produksi, akan tetapi hal ini penting dilakukan untuk mendata barang yang ada digudang.


(62)

c. Belum adanya Bukti Barang Keluar yang digunakan untuk mendata barang apa saja yang telah digunakan dalam proses produksi dan Debit Memo sebagai dokumen dalam proses retur pembelian.

3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi yang Digunakan

Bagian akuntansi melakukan rekap terhadap transaksi pembelian kredit berdasarkan dokumen yang diserahkan oleh bagian keuangan yang berasal dari bagian produksi dan bagian logistik. Pencatatan dilakukan pada jurnal umum dengan akun-akun yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan ini belum mempunyai jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat terjadinya pengeluaran kas yang sering disebut dengan jurnal pengeluaran kas.

4. Evaluasi Terhadap Sistem Otorisasi

Pembuatan FPPPB ( Formulir Permintaan Proses dan Pengadaan Barang ) dilakukan oleh staff bagian produksi dan diotorisasi oleh manager produksi. Pembuatan Pre PO dan PO melibatkan banyak pihak dalam proses otorisasinya. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pihak yang melakukan pengecekkan terhadap dokumen ini. Otorisasi pada saat barang datang seharusnya diotorisasi oleh bagian penerimaan akan tetapi karena pada perusahaan ini yang bertugas menerima barang adalah bagian logistik maka yang melakukan otorisasi adalah bagian logistik. Pembayaran diawali dengan pembuatan BPgKB ( Bukti Pengeluaran Kas dan Bank ) oleh bagian keuangan yang kemudian diotorisasi oleh direktur.


(63)

52

5. Evaluasi Terhadap Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Pembelian

a. Prosedur penerimaan barang

Prosedur penerimaan barang ini bagian logistik menjalankan beberapa tugas yaitu menyeleksi pemasok, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, dan fungsi penyimpanan. Meskipun bagian logistik sendiri terdapat beberapa personil terkadang yang melakukan tugas ini hanya satu personil saja sedangkan yang lain hanya bersifat membantu.

b. Prosedur pencatatan

Proses pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi kedalam jurnal umum dengan menggunakan akun- akun yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan ini tidak ada prosedur pencatatan utang, sehingga tidak memiliki daftar hutang dan hanya menggunakan PO dan Invoice sebagai bukti adanya utang.

c. Prosedur pengeluaran kas dan bank

Prosedur pengeluaran kas dan bank dilakukan oleh bagian keuangan yang diawali dengan pembuatan BPgKB yang kemudian diotorisasi oleh direktur. BPgKB yang telah mendapatkan otorisasi kemudian digunakan sebagai bukti pembayaran yang akan dilakukan oleh bagian keuangan.


(64)

BAB III TEMUAN

Berdasarkan landasan teori dan pembahasan sistem pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER, maka dapat ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan antara lain sebagai berikut.

A. Kelebihan

1. Fungsi yang terkait dalam satu proses pembelian sudah dipisahkan sesuai kapasitas dan fungsinya. Fungsi pembelian dilakukan oleh bagian logistik, fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi dan fungsi pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan. Bagian akuntansi dan bagian keuangan merupakan satu tim yang bekerja sama, akan tetapi pada saat menjalankan tugas dilakukan sesuai kapasitas dan fungsi masing-masing bagian.

2. Pembuatan Pre PO dan PO melibatkan banyak pihak dalam proses otorisasinya. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pihak yang melakukan pengecekkan terhadap dokumen ini sehingga meminimalkan adanya tindakan yang tidak sesuai peraturan.

3. Setiap bagian yang berada di PT ATMI-IGI CENTER diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban kepada bagian yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bagian pada bagian ini diatur supaya tidak ada penyimpangan.


(65)

54

B

B.. Kelemahan

1. Bagian logistik merangkap beberapa tugas yaitu tugas pembelian, penerimaan dan bertanggung jawab atas penyimpanan barang. 2. Bukti Barang Masuk (BBM) tidak bernomor urut tercetak dan belum

memiliki format baku yang digunakan.

3. Belum adanya kartu stock barang yang masuk ke gudang

4. Belum adanya Bukti Barang Keluar yang digunakan untuk mendata barang apa saja yang telah digunakan dalam proses produksi dan Debit Memo sebagai dokumen dalam proses retur pembelian.

5. Perusahaan ini belum mempunyai jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat terjadinya pengeluaran kas yang sering disebut dengan jurnal pengeluaran kas.

6. Perusahaan ini tidak ada prosedur pencatan utang, sehingga tidak memiliki daftar hutang dan hanya menggunakan PO dan Invoice.


(66)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan sistem akuntansi pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER SURAKARTA yang telah diuraikan pada BAB III, dapat dambil kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sistem akuntansi pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER, maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem akuntansi pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER merupakan sistem yang dilaksanakan secara rutin dan berulang-ulang, karena perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur yang akan selalu melakukan kegiatan produksi barang dengan melakukan proses pembelian barang yang merupakan bahan baku untuk kegiatan produksinya. Sstem pembelian yang telah diterapkan pada PT ATMI-IGI CENTER ini sudah cukup baik. Sistem yang diterapkan memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain sudah ada pemisahan fungsi disetiap bagian, dokumen yang digunakan sudah dibuat rangkap dan melalui proses otorisasi, setiap bagian secara berkala membuat laporan pertanggungjawaban kepada bagian yang lebih tinggi. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain, terdapat perangkapan tugas pada bagian pembelian, bukti barang masuk (BBM) belum mempunyai format baku dan belum bernomor urut tercetak, belum terdapat kartu stock dan bukti barang keluar untuk mencatat setiap barang yang keluar


(67)

56

masuk ke gudang, dalam pencatatan hanya menggunakan jurnal umum karena belum terdapat jurnal khusus pengeluaran kas, dan hanya menggunakan PO dan invoice sebagai kartu hutang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kelemahan yang ditemukan dalam Sistem Akuntansi Pembelian pada PT ATMI-IGI CENTER, maka didapat beberapa rekomendasi yang berupa saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan.

1. Melakukan penambahan personil atau menyediakan fungsi khusus yang bertugas menerima barang, bertanggung jawab atas penyimpanan barang, serta bagian yang mencatat dan mengawasi setiap barang yang masuk dan keluar dalam tempat penyimpanan sehingga tugas-tugas tersebut tidak dirangkap oleh bagian pembelian.

2. Melengkapi dokumen yang seharusnya ada akantetapi perusahaan belum membuat. Dokumen tersebut antara lain, BBM dengan format baku, kartu penerimaan dan pengeluaran barang, debit memo.

3. Memberikan beberapa alternatif apabila terjadi kendala otorisasi jika pihak yang berwenang melakukan otorisasi sedang tidak berada ditempat dengan menunjuk pihak yang sebagai wakil dari pihak yang bersangkutan dengan kewenangan yang berlaku hanya jika terjadi hal tersebut supaya alur prosedur tidak berubah.


(68)

4. Perusahaan sebaiknya menyiapkan prosedur retur pembelian meskipun semenjak beroprasi belum pernah terjadi retur pembelian, sehingga pada saat terjadi retur pembelian PT ATMI-IGI CENTER mengetahui langkah apa yang harus diambil.


(69)

58

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1997. Sistem Akuntansi Penyusunan dan Metode. Edisi Kelima.Yogyakarta:BPFE Yogyakarta

Bodnar, George H dan William S Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Bodnar, George H and William S Hopwood, 2001. Accounting Information

System. Eight Edition. New Jersey. Prantice – Hell

H M Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Maroom, Chaerul. 2000. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta :

Grasindo

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.


(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)