commit to user 5
Word, dan aplikasi Windows lainnya. Komponen yang kita gunakan sebelumnya kita tempatkan dalam sebuah form dan dikelompokkan
dengan komponen lain yang sejenis sehingga menjadi sebuah pengontrol, cara kerja komponen ini bisa kita atur sedemikian rupa melalui editor
program Delphi. 04-jurnal-informatika-mulawarman-juni2010-v-1-1.pdf.
2.3 Mikrokontroler ATMEGA16
Mikrokontroler AVR adalah mikrokontroler RISC Reduce Instruction set computer 8 bit. AVR memiliki kelebihan di dandingkan
dengan mikrokontroler lain, kelebihan mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat karena sebagian
besar intruksi di eksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat cepat di bandingkan dengan mikrokontroler MCS51 yang memiliki arsitektur CISC
Complex Intruction Set Computer dimana mikrokontroler MCS 51 membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekisi 1 intruksi.
http:engineering-indonesia.blogspot.com200905mengenal- mikrokontroler-avr-atmega16.html
2.4 Konfigurasi Pin ATMEGA16
Mikrokontroler Atmega16 memiliki 40 buah pin yang memiliki konfigurasi tersendiri. Atmega16 memiliki 4 buah port IO yaitu Port A
PA.0-PA.7, Port B PB.0-PB.7, Port C PC.0-PC.7, dan Port D PD.0- PD.7.
commit to user 6
Gambar 2.1 Pin-Pin ATMEGA16
Pin-pin tersebut memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Begitu juga dengan port-port dari Atmega16 yang memiliki sifat bidirectional. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing pin Atmega16. 1. VCC
Merupakan pin sumber tegangan supply sebesar +5V DC. 2. GND
Merupakan pin ground yang berfungsi sebagai untuk menetralkan arus. 3. Port A PA.0-PA.7
Port A berfungsi sebagai input analog ke ADC. Port A juga dapat berfungsi sebagai Port IO 8 bit bidirectional, jika ADC tidak
digunakan. Pin pada por t dapat menyediakan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit.
4. Port B PB.0-PB.7
commit to user 7
Port B merupakan port IO 8 bit bidirectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit.
5. Port C PC.0-PC.7 Port C merupakan port IO 8 bit bidirectional dengan resistor pull-up
internal dipilih untuk setiap bit. 6. Port D PD.0-PD.7
Port D merupakan port IO 8 bit bidirectional dengan resistor pull-up internal dipilih untuk setiap bit.
7. RESET Input reset. Level rendah pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa
minimum akan menghasilkan reset, walaupun clock sedang berjalan. 8. XTAL1 dan XTAL2
Pin XTAL merupakan pin yang digunakan untuk penggunaan osilator eksternal berupa kristal keramik dengan nilai frekuensi 3,5 MHz
sampai 24 MHz. XTAL1, sebagai Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi clock internal. Sedang XTAL2, sebagai
output dari penguat osilator inverting. 9. AVCC
AVCC adalah pin tegangan supply untuk port A dan ADC. Pin ini harus dihubungkan ke VCC walaupun ADC tidak digunakan. Jika ADC
digunakan, maka pin ini harus dihubungkan ke VCC melalui low pas filter.
10. AREF AREF adalah pin referensi tegangan analog untuk ADC
‘
commit to user 8
2.5 Port Parallel