8. Sumber Dana Bank
Sebagai sebuah lembaga keuangan, dana merupakan darah dalam tubuh badan usaha dan persoalan yang paling utama bagi suatu bank.
Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak dapat berfungsi sama sekali. Pentingnya dana membuat setiap perusahaan
berusaha keras untuk mencari sumber-sumber dana yang tersedia, termasuk perusahaan lembaga keuangan semacam bank. Namun
berbeda dengan perusahaan, sumber dana yang diperoleh bank berada pada sisi pasiva.
Kasmir 2004: 61 menyebutkan bahwa “Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai
kegiatan operasinya”. Dana untuk membiayai kegiatan operasional bank dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini
tergantung bank itu sendiri, disesuaikan dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Jika tujuan penggunaan dana untuk
kegiatan sehari-hari akan berbeda sumbernya dengan kegiatan bank yang hendak melakukan investasi atau perluasan suatu usaha. Jadi
pencarian sumber dana sangat tergantung daripada tujuan dana tersebut digunakan untuk apa dan seberapa besar jumlah yang dibutuhkan.
Kemampuan bank memperoleh sumber-sumber dana yang dibutuhkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank dalam
mencari sumber-sumber dana, bank harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk memperolehnya, jangka
waktu sumber dana serta biaya yang harus dikeluarkan untuk perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
memperoleh dana tersebut. Dalam praktiknya dana yang tersedia sangat beragam dengan berbagai persyaratan sehingga bank harus
mempertimbangkan terlebih dahulu untuk apa dana tersebut digunakan, seberapa besar dana yang dibutuhkan, agar tidak salah
dalam menentukan pilihan.
Selanjutnya berdasarkan peran bank sebagai lembaga perantara keuangan, dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat yang
membutuhkan dana dalam berbagai bentuk kredit dan alternatif investasi lainnya. Kegiatan operasional bank bertujuan mendapatkan
keuntungan dari selisih bunga pinjaman kepada debitur dengan suku bunga simpanan yang dibayarkan kepada masyarakat sebagai nasabah
yang menyimpan dananya di bank. Selisih suku bunga yang diterima sebagai keuntungan bank itu disebut
spread.
Fungsi sumber-sumber dana bagi bank menurut Taswan 2006: 32 adalah sebagai berikut:
a. Sebagai alat pembayaran kegiatan usahanya
Dana yang dihimpun memiliki karakteristik yang berbeda baik dari jangka waktu maupun tingkat bunga dan cara
penarikannya. Identifikasi terhadap sensivitas dan jangka waktunya akan memudahkan bank dalam mengendalikan sumber
dana melalui
maturity gap
dan
interest gap
yang diinginkan bank. Oleh karena itu sumber dana akan ditempatkan untuk membiayai
commit to user
usahanya dengan
melihat karakteristiknya
dan sesuai
prinsipprinsip manajemen pasiva. Alokasi dana tersebut diperuntukkan sebagai berikut:
1
Demand deposit
hanya untuk membiayai kebutuhan dana jangka pendek seperti
primary reserve, secondary reserve,
serta kredit jangka pendek. 2
Saving deposit
hanya untuk
membiayai kebutuhan
penanaman jangka pendek berupa
primary reserve
dan kredit jangka pendek.
3
Time deposit
hanya untuk membiayai
secondary reserve,
kredit jangka menengah dan surat berharga. 4
Capital deposit
dapat dipakai untuk membiayai kredit jangka panjang, perdagangan surat berharga dan aktiva tetap.
b. Dana berfungsi sebagai likuiditas bank
Dana yang dihimpun selain untuk membiayai kegiatan usahanya yang sifatnya produktif, juga untuk memelihara
likuiditas bank. Pemeliharaan likuiditas bisa dicermati dari dana yang ditempatkan pada kas ataupun giro wajib giro BI atau
bahkan pada
secondary reserve
berupa
marketable security
berjangka pendek. Semakin banyak sumber dana yang ditempatkan pada pos-pos tersebut, maka semakin likuid bank
yang bersangkutan. Sebaliknya semakin mengecil dana yang perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
ditempatkan pada pos tersebut mengindikasikan likuiditas bank yang bersangkutan relative ketat.
c. Sebagai tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap bank yang
bersangkutan
Volume dana pihak ketiga dapat dijadikan indikasi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Semakin
tinggi volume dana pihak ketiga mengindikasikan bahwa masyarakat relatif percaya kepada bank yang bersangkutan.
Sebaliknya bila volume dana pihak ketiga semakin mengecil maka mengindikasikan masyarakat semakin tidak percaya pada
bank tersebut.
Adapun jenis sumber-sumber dana bank tersebut, yaitu:
a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri modal sendiri maksudnya adalah dana yang diperoleh dari dana bank
salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri
adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik saham. Adapun pencarian dana yang
bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari: 1
Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemgang
commit to user
saham yang baru. Dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada
umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian
digunakan untuk
sarana perkantoran,
pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.
2 Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun
di cadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba
bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk
menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan
tersebut ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya.
3 Laba bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun
berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu
bank, berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain baik
di dalam maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat.
commit to user
b. Dana yang bersumber dari lembaga lain
Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian
sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar
transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
1 Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BLBI, merupakan
kredit yang diberikan bank Indonesia kepda bnk-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas
ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
2 Pinjaman antar bank Call Money. Biasanya pinjaman
ini di berikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu
untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative tinggi jika
dibandingkan dengan pinjaman lainnya 3
Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar
negeri. 4
Surat berharga pasar uang SBPU. Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjual
belikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
keuangan maupun nonkeuangan. SPBU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga
masyarakat tertarik untuk membelinya. c.
Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting
bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari
sumber dana ini. Adapun Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan
usaha, yang diperoleh dari bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh
bank. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan rekening.
Masing-masing jenis
simpanan memiliki
keunggulan tersendiri, sehingga bank harus pandai dalam menyiasati
pemilihan sumber dana. Sumber dana yang dimaksud adalah:
1 Giro
Pengertian simpanan giro atau rekening giro menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun
1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek,
bilyet giro,
sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut ‘rekening koran’.
Jenis rekening giro ini Lukman Dendawijaya, 2005: 49 dapat berupa:
a rekening atas nama perorangan,
b rekening atas nama suatu badan usahalembaga, dan
c rekening bersamagabungan.
Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga giro dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi
bank. Oleh karena itu menurut Dahlan Siamat 2005 : 49, sifat sumber dana ini dapat dikategorikan sangat
labil, karena pemegang rekening giro dapat menarik dananya setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih
dahulu kepada bank. Jenis simpanan ini tidak memiliki jatuh tempo.
Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas jasa yang diberikan bank paling
murah jika dibandingkan dengan simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan simpanan tabungan dan
simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini disebabkan bunga yang diberikankepada pemegangnya
relatif lebih tinggi, jika dibandingkan dengan jasa giro. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2 Tabungan
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengancek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Pada awalnya jenis tabungan
di Indonesia hanya tiga jenis. Perbedaan jenis tabungan hanya terletak dari fasilitas yang diberikan kepada
nasabah sehingga nasabah mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis tabungan menurut Kasmir 2004: 86
adalah sebagai berikut: a
Tabanas Tabanas
merupakan tabungan
pembangunan nasional.
b Taska
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa.
c Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Dalam perkembangannya setelah tahun 1989 bank Indonesia memberikan kebebasan kepada bank-bank
komersial untuk menciptakan produk tabungan. Oleh karena itu produk tabungan saat ini sangat banyak
misalnya Simaskot dari BRI, Tahapan dari BCA, Taplus dari BNI, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri dan
sebagainya. Produk tabungan tersebut pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. BI No.
2263 Kep. Dir. Tanggal 01-12-1989 Taswan, 2006: 36 bahwa syarat-syarat penyelenggaraan tabungan adalah
sebagai berikut: a
Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah.
b Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan
ditetapkan oleh bank masing-masing. c
Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro atau surat perintah bayar lainnya yang
sejenis. d
Penarikan hanya
dapat dilakukan
dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk
keperluan tersebut misalnya
Automatic Teller Machine
ATM. e
Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri
cara pelayanan, sistem perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
administrasi, setoran, frekuensi pengambilan, tabungan
pasif, tingkat
suku bunga,
cara perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian
hadiah, nama tabungan. f
Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan PPh sebesar 15 final untuk penduduk dan 20 untuk
bukan penduduk.
Kep. Menteri
Keu.No. 1308KMK.041989.
g Biaya dana yang berasal dari tabungan ini dapat
digolongkan sebagai dana yang relatif mahal. Lebih tinggi dari jasa giro namun lebih rendah dari
bunga deposito berjangka. Dahlan Siamat, 2005: 119.
3 Deposito
Pengertian deposito menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah “Simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Deposito
merupakan salah satu produk dana pihak ketiga yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan investasi dalam
bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Bunga yang diberikan kepada para deposan
merupakan bunga tertinggi jika dibandingkan dengan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
simpanan giro atau tabungan, sehingga deposito dianggap sebagai dana mahal.
Namun berbeda dengan produk simpanan lainnya, penarikan deposito hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu. Artinya, jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut
baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir atau sering disebut tanggal jatuh tempo.
Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lebih
lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan yang jarang.
Dengan demikian bank dapat dengan leluasa untuk menggunakan dana tersebut untuk keperluan penyaluran
kredit. Karena penarikannya dapat diperkirakan dengan berdasarkan tanggal jatuh temponya maka tingkat
fluktuasinya pun dapat diantisipasi. Jenis-jenis Deposito antara lain :
a Deposito Berjangka
b Sertifikat Deposito
c
Deposit On Call
commit to user
9. Biaya Dana Bank