commit to user 17
juga menerima titipan barang dari para anggota yang telah berhasil dalam berwiraswasta.
3 Pelayanan Rekening Listrik
Pelayanan rekening listrik adalah wujud pelayanan kepada masyarakat dan merupakan pendapatan murni dari masyarakat.
Pelayanan rekening listrik ditangani oleh 2 orang pekerja tidak tetap Koperasi “SEJAHTERA PK”.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pajak adalah
komponen Pendapatan
Negara yang
terbesar http:alandwidarma.blogspot.com
, Rabu 29 Juli 2010 ; 17:40 sehingga memberikan kontribusi yang terbesar bagi kelangsungan pembangunan
nasional. Hal ini berarti pajak memberikan peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengingat peranan pajak cukup
besar maka pengelolaan pajak untuk kebutuhan masyarakat pada umumnya juga harus diperhatikan, sehingga pemungutan dan penyalurannya dilakukan
secara baik dan seimbang. Oleh karena itu perlunya partisipasi aktif masyarakat untuk membayar pajak. Hal tersebut juga harus didukung dengan
perangkat hukum yang mengatur pemungutan pajak kepada masyarakat dengan prinsip adanya keadilan dalam pemungutan pajak. Salah satu
perangkat hukum yang mengatur pemungutan pajak adalah Undang–Undang Perpajakan.
commit to user 18
Undang-undang perpajakan ini sering sekali mengalami perubahan peraturan dan yang terakhir dan terbaru adalah undang-undang perpajakan
nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Hal ini menyebabkan banyak pihak harus menguasai dan selalu
up to date
perundang-undangan perpajakan yang berlaku saat ini, karena membayar pajak adalah kewajiban masyarakat
Indonesia dan agar dalam membayaran pajak tidak mengalami kesulitan. Salah satu bunyi Undang–Undang Perpajakan adalah Undang–Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan berlaku sejak 1 Januari 1984. Undang–Undang ini telah mengalami perubahan dan terakhir kali diubah
dengan Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dengan sistem
seft assessment
. Sistem
seft assessment
adalah sistem yang memberikan kepercayaan penuh tanggung jawab kepada wajib pajak
menghitung, memotong, menyetor, dan melaporkan besarnya pajak terutang sesuai dengan ketentuan Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah : 2008. Dalam sistem ini wajib pajak memiliki kesadaran terhadap kewajibannya, kejujuran dalam menghitung
pajaknya, memiliki keinginan yang baik untuk membayar pajak sesuai dengan perundangan perpajakan.
Wajib pajak adalah subjek pajak yang dikenakan kewajiban untuk memenuhi kewajiban di bidang perpajakan, sedangkan yang termasuk subjek
pajak adalah orang pribadi, badan dan Bentuk Usaha Tetap BUT. Koperasi adalah salah satu subjek pajak badan, maka secara umum dikenakan pajak.
commit to user 19
Begitupun dengan Koperasi KPRI Sejahtera yang merupakan salah satu koperasi yang bergerak dalam bidang unit simpan pinjam dan pertokoan.
Setiap tahun KPRI Sejahtera selalu menyajikan laporan keuangan berupa laporan laba rugi dan neraca. Laporan tersebut digunakan oleh pihak intern
KPRI Sejahtera untuk mengukur kinerja pengurus atau pengawas, meramalkan usaha pada waktu yang akan datang, pembagian Sisa Hasil Usaha
SHU dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan pengurus pada masa yang akan datang.
Dalam setiap tahunnya menyusun laporan keuangan untuk mempertanggungjawabkan usaha koperasi pada anggotanya. Laporan
keuangan tersebut didasarkan pada Peraturan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia PSAK. Untuk tujuan perpajakan, KPRI Sejahtera juga diharuskan
menyusun laporan perpajakan yang sesuai dengan ketentuan dalam pasal 28 Undang–Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang peraturan kedua atas
Undang–Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUTC, karena masing-masing laporan baik laporan
akuntansi komersial dengan akuntansi perpajakan menggunakan dasar yang berbeda maka keduanya juga mempunyai perbedaan.
Perbedaan yang muncul antara laporan menurut komersial dan akuntansi perpajakan disebabkan oleh adanya perbedaan konsep penghasilan
antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal. Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan
prinsip akuntansi yang berterima umum dan digunakan untuk kepentingan
commit to user 20
berbagai pihak. Sedangkan laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan peraturan perpajakan Lumbantoruan :1996.
Perbedaan lain juga terdapat dalam penyusunan laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan menurut akuntansi bertujuan untuk
memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan seperti : manajemen, investor, pemegang saham, kreditur, dan pihak-pihak lain.
Sedangkan penyusunan laporan keuangan menurut perpajakan bertujuan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam
kaitannya dengan penerimaan Negara. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu penyesuaian yang dilakukan atas laporan keuangan
komersial. Penyesuaian dalam perpajakan itu sendiri dikenal dengan nama koreksi fiskal.
Terhadap perbedaan yang timbul tersebut, maka KPRI “Sejahtera PK” melakukan koreksi fiskal sehingga diperoleh laporan keuangan yang
penyajiannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang digunakan untuk keperluan penghitungan besarnya pajak yang harus dibayar. Berkaitan dengan
koreksi fiskal tersebut, KPRI “Sejahtera PK” masih mengalami kesulitan karena kurangnya karyawan yang ahli dalam perpajakan Hal ini dibuktikan
dalam perlakuan beberapa macam biaya dan pendapatan yang pada peraturan perundang-undangan perpajakan tidak boleh mengurangi atau menambah
penghasilan bruto, misalnya pendapatan SHU konsumsi, pendapatan SHU KPK-RI, pendapatan dari bank, biaya deposito, biaya simpanan mandiri, dan
biaya penyusutan. Namun KPRI “Sejahtera PK” masih mengakui biaya-
commit to user 21
biaya dan pendapatan tersebut masih mempengaruhi penghasilan bruto atau sisa hasil usaha.
Oleh karena terdapat perbedaan pengakuan pendapatan dan biaya seperti yang diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan evaluasi
perhitungan pajak penghasilan atas KPRI Sejahtera dengan melakukan terlebih dahulu rekonsiliasi laporan keuangan komersial dengan laporan
keuangan fiskal dengan tujuan dapat memberikan saran bagi KPRI Sejahtera dalam hubungannya dengan perhitungan dan rekonsiliasi laporan keuangan
komersial ke laporan keuangan fiskal sebagai dasar penentuan besarnya pajak terhutang. Maka dari itu penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini mengambil
judul “EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN KPRI SEJAHTERA SURAKARTA TAHUN 2010”
A. PERUMUSAN MASALAH