commit to user 16
c. Usaha-usaha lain
1 Gedung Pertemuan “Graha Sejahtera” Gedung “Graha Sejahtera” cukup dapat dirasakan manfaatnya,
misal untuk keperluan sendiri, antara lain RAT, RAP, Ulang Tahun KPRI “SEJAHTERA PK”, Harkop dan pertemuan-pertemuan
khusus lainnya. Gedung “Graha Sejahtera” ini juga sering digunakan
untuk masyarakat
sekitarnya, misalnya
untuk masyarakat yang mempunyai kerja, atau keperluan-keperluan
lainnya. Masyarakat menilai bahwa gedung tersebut merupakan satu-satunya gedung pertemuan di daerah Semanggi bagian timur
dan tarif sewanya cukup murah sehingga terjangkau masyarakat menengah ke bawah.
2 Toko Sejahtera
Toko ini berada di Jalan Kyai Mojo dalam lingkup Gedung Pertemuan “Graha Sejahtera” bagian depan cukup dapat memberi
pelayanan kepada anggota dan tak kalah pentingnya dapat memberi pelayanan kepada masyarakat sekitar. Toko Sejahtera ini juga
dilengkapi jasa fotokopi sehingga menambah minat masyarakat sekitar untuk berkunjung di Toko Sejahtera ini, apalagi toko
fotokopi di daerah Semanggi masih jarang. Oleh karena itu petugas toko dituntut lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat sekitar.
Hingga saat ini barang yang dikelola lebih dari 800 macam. Toko Sejahtera tidak hanya mengambil barang dari grosir saja, tetapi
commit to user 17
juga menerima titipan barang dari para anggota yang telah berhasil dalam berwiraswasta.
3 Pelayanan Rekening Listrik
Pelayanan rekening listrik adalah wujud pelayanan kepada masyarakat dan merupakan pendapatan murni dari masyarakat.
Pelayanan rekening listrik ditangani oleh 2 orang pekerja tidak tetap Koperasi “SEJAHTERA PK”.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pajak adalah
komponen Pendapatan
Negara yang
terbesar http:alandwidarma.blogspot.com
, Rabu 29 Juli 2010 ; 17:40 sehingga memberikan kontribusi yang terbesar bagi kelangsungan pembangunan
nasional. Hal ini berarti pajak memberikan peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengingat peranan pajak cukup
besar maka pengelolaan pajak untuk kebutuhan masyarakat pada umumnya juga harus diperhatikan, sehingga pemungutan dan penyalurannya dilakukan
secara baik dan seimbang. Oleh karena itu perlunya partisipasi aktif masyarakat untuk membayar pajak. Hal tersebut juga harus didukung dengan
perangkat hukum yang mengatur pemungutan pajak kepada masyarakat dengan prinsip adanya keadilan dalam pemungutan pajak. Salah satu
perangkat hukum yang mengatur pemungutan pajak adalah Undang–Undang Perpajakan.