BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Untuk dapat mengakses segala bentuk informasi dan hiburan, telah tersedia berbagai macam media. Diantaranya, televisi sebagai media audio
visual, koran, majalah, tabloid, dan media cetak lainnya, internet dengan beragam fasilitasnya, juga tersedia radio sebagai media audio.
Radio merupakan salah satu media informasi yang menyajikan materi siarnya dalam bentuk audio dengan bahasa tutur. Meski tidak seperti media
cetak dan elektronik lainnya koran, majalah, tabloid, televisi, internet, dll., radio memiliki keunggulan tersendiri dalam menyampaikan materi siarnya.
Dengan bentuknya yang portable, pesawat radio bisa dibawa ke mana- mana, contohnya sering kita temui seorang tukang becak yang mendengarkan
radio di sela-sela waktu kerjanya sambil tiduran di atas becaknya. Dari situ kita ketahui bahwa pesawat radio tetap bisa didengarkan tanpa menggunakan
listrik, namun memanfaatkan energi batu baterai. Sifat audio dari sebuah radio memiliki kelebihan karena dengan begitu, radio tetap bisa dinikamti tanpa
harus terfokus pada siaran radio saja. Kita bisa mendengarkan radio sambil melakukan aktifitas, sambil tiduran, ataupun sebagai backsound disaat kita
berkumpul dan berbincang dengan teman-teman. Disamping itu, seorang pendengar radio bisa berimajinasi terhadap suara yang ditimbulkan oleh radio.
Misalnya pada siaran sandiwara radio, atau pada lagu, pendengar bisa dengan
asyiknya membayangkan video klip dari lagu tersebut sesuai dengan keinginannya. Keunggulan lain radio adalah radio bisa berfungsi sebagai
teman atau sahabat bagi pendengarnya karena pada saat
on air
seorang penyiar selalu menyapa pendengarnya secara perseorangan.
Dengan kelebihan-kelebihan di atas, radio mampu menarik perhatian masyarakat sebagai pendengar setianya. Namun bersamaan dengan
perkembangan dunia yang sangat pesat, radio musti memiliki strategi yang tepat dalam penyajian program-programnya. Di masa sekarang ini, setiap
radio harus mempunyai
positioning
tersendiri atau menentukan format stationnya.
Salah satu aspek yang dapat menentukan keberhasilan radio adalah berkaitan dengan program-program acara yang disiarkan. Jika program yang
ditayangkan radio tersebut tidak sesuai, maka sikap masyarakat tidak hanya sekedar
over tune
, tapi bahkan bisa bersikap antipati terhadap stasiun radio tersebut. Oleh karena itu, pemilihan positioning juga harus tepat agar mampu
bertahan di dunia keradioan. Seperti yang kita ketahui bahwa musik masih tetap merajai dunia
radio. Kebanyakan dari radio yang ada, memiliki program acara berjenis siaran musik. Beberapa dari radio yang mengambil positioning dengan format
acara siaran kata pun tetap memasukkan unsur musik dalam acaranya karena siaran radio tanpa musik pasti akan terasa hampa.
Begitu juga yang terjadi pada Radio PTPN Rasitania. Radio yang berawal dari sebuah radio swasta bersifat amatiran ini menetapkan anak muda
sebagai target audience-nya dengan sebutan
“ jaka dara dan eksekutif muda”
.
Otomatis positioning yang mereka pilih adalah sebagai radio anak muda. Namun dengan positioning tersebut Radio PTPN tetap menyajikan
acara-acara yang kadang kurang atau bahkan tidak menjadi perhatian khusus bagi anak muda, dengan pertimbangan memberikan acara yang mendidik serta
bermuatan informasi dan pengetahuan. Misalnya saja ada acara
“ OPI Obrolan Pagi”
yang mengulas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan HIV-AIDS,
“ RJP Radio Jurnal Perempuan”
yang membahas tentang kegiatan, permasalahan, dan prestasi perempuan,
“ Kamasekstra”
yang merupakan program interaktif tentang sex dengan seorang ahli sebagai
narasumber, ada juga
“ Voice Of America” , “ ABC News”
, dan
“ FOKUS inFO KUSus”
yang menyiarkan berita-berita teraktual baik lokal, nasional, maupun internasional.
Dengan positioning radio anak muda namun menyajikan program- program acara seperti yang disebutkan di atas, tidak membuat Radio PTPN
ditinggalkan pendengarnya. Justru hal tersebut menjadi nilai tambah bagi Radio PTPN Rasitania. Dari situlah penulis merasa tertarik untuk melakukan
Kuliah Kerja Media KKM di Radio PTPN Rasitania Surakarta yang
beralamat di Jl. Kebalen No. 2 Surakarta. Dan dalam laporan, penulis
memberikan judul “Peran Jurnalistik Pada Radio PTPN Rasitania”. B.
TUJUAN
Tujuan dari Kuliah Kerja Media adalah :
1. Untuk mengetahui apakah anak muda bisa menerima berita yang disajikan
Radio PTPN Rasitania, khususnya pada program FOKUS InFO KUSus.
2. Untuk mengetahui peran jurnalistik pada Radio PTPN Rasitania.
3. Untuk mengetahui apakah dengan adanya FOKUS yang memuat berita,
Radio PTPN tetap bisa memberikan informasi-informasi teraktual namun tidak meninggalkan porsi hiburan pada anak muda.
C. MANFAAT KULIAH KERJA MEDIA