pedagang kaki lima adalah belum adanya kerjasama yang baik khususnya dalam penempatan pedagang pada los-los penjualan yang baik.
E. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan ini adalah : 1. Melalui pembahasan ini penulis ingin melengkapi tugas sebagai mahasiswa untuk
mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Program Studi Ilmu Hukum Administrasi Negara.
2. Di samping itu pula penulis membahas materi skripsi ini untuk memberikan sedikit sumbangan pemikiran ilmiah kepada almamater penulis perihal Hukum Administrasi
Negara apabila dihubungkan dengan pengelolaan pedagang kaki lima. 3. Kepada masyarakat luas juga diharapkan dapat mengambil manfaat dan mengetahui
lebih jauh mengenai fungsi PD. Pasar Kota Medan dalam hal pengelolaan pedagang kaki lima.
F. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha sedaya upaya untuk mengumpulkan data-data guna melengkapi kesempurnaan pembahasan skripsi ini, dimana
dalam hal ini digunakan dua metode penelitian yaitu :
1. Library Research Penelitian Kepustakaan
Disini penulis melakukan penelitian dengan cara mempelajari bahan-bahan bacaan yang ada, baik itu karangan-karangan ilmiah maupun beberapa literatur-literatur yang
mendukung penulisan dan pembahasan skripsi penulis ini. 2. Held Research Penelitian Lapangan
Dalam penyempurnaan penelitian penulis melakukan penelitian secara langsung di PD.
Universitas Sumatera Utara
Pasar Kota Medan dan pedagang kaki lima , dengan pengamatan secara langsung maupun mengadakan wawancara kepada yang berwenang memberikan informasi di
instansi tersebut.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam pembahasan skripsi ini disusun penulis sedemikian rupa, yang memuat 5 lima buah bab dan masing-masing bab mempunyai beberapa sub
bab, antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :
Bab I. PENDAHULUAN.
Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas hal-hal yang umum dalam sebuah tulisan ilmiah yaitu : Pengertian dan Penegasan Judul, Alasan Pemilihan Judul,
Permasalahan, Hipotesa, Tujuan Pembahasan, Metode Pengumpulan Data serta Sistematika Penulisan.
Bab II TINJAUAN TENTANG PEDAGANG PADA UMUMNYA
Dalam bab ini akan dibahas tentang : Pengertian Pedagang dan JenisJenisnya, Kewajiban-Kewajiban Pedagang Dihubungkan Dengan Retribusi, Hak dan
Kewajiban Pedagang Kaki Lima, Instansi Yang Berwenang mengelola Pedagang Kaki Lima.
Bab III. PENDAPATAN DAERAH YANG DIKELOLA OLEH PD, PASAR
Dalam bab yang kedua ini akan diuraikan tentang Kedudukan Tugas dan Fungsi, Struktur Organisasi dan Uraian Tugas, Pasar-Pasar Yang Dikelola
Oleh PD. Pasar serta Jenis-jenis Pendapatan Yang Dikelola PD. Pasar.
Universitas Sumatera Utara
Bab IV. PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH DALAM PENGELOLAAN
PEDAGANG KAKI LIMA DI PD. PASAR. Yang diuraikan dalam pembahasan ini adalah tentang : Pelaksanaan
Pengelolaan Pedagang Kaki Lima, Pengelolaan Pasar Bagi Sumber Pendapatan Daerah serta Kendala-Kendala Dalam Pengelolaan Pedagang Kaki Lima Oleh
PD. Pasar.
Bab V. PENUTUP
Dalam bab yang terakhir ini penulis akan memberikan Kesimpulan dan juga Saran-Saran.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN TENTANG PEDAGANG PADA UMUMNYA
A. Pengertian Pedagang dan Jenis-Jenisnya
Apabila kita berbicara tentang masalah pedagang, kita akan ingat kepada jual beli khususnya, dan pada ekonomi umumnya, karena setiap kali kita pergi berbelanja ke pasar
kita berjumpa dengan pedagang, sebab pedagang ini adalah orang yang berjualan. Di dalam Peraturan Daerah Kota Medan, khususnya di dalam Peraturan Daerah
tentang pengelola pasar tidak dapat dijumpai pengertian daripada pedagang, namun bagi kita pengertian pedagang ini bukanlah suatu hal yang baru karena dalam perkataan sehari-
hari ataupun secara umum selalu kita artikan orang yang berjualan.
WAS. Poerwadarminta di dalam bukunya Kamus Urnurn Bahasa Indonesia memberikan pengertian tentang pedagang yaitu Orang yang berjualan.
Dan pengertian yang diberikan WJ.S. Poerwadarminta ini maka dapat dilihat bahwa setiap orang yang pekerjaannya berjualan, balk ia berjualan bahan-bahan pokok kebutuhan
sehari-hari primer maupun bahan-bahan kebutuhan tambahan sekunder adalah disebut pedagang.
Menurut H.M.N. Purwosutjipto pedagang adalah mereka yang melakukan perbuatan perniagaan daden van koolDhandel sebagai pekerjaannya sehari-hari.”
6
6
H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1 Pengetahuan Dasar Hukum Dagang, Djambatan, Jakarta, 1999, hal. 10.
11
Universitas Sumatera Utara