LAPORAN KASUS Kondiloma Akuminata Pada Penderita Sifilis Laten

II. LAPORAN KASUS

Seorang wanita berusia 33 tahun, ibu rumah tangga, menikah datang ke poliklinik IMS dan treponematosis RSUP Haji Adam Malik dengan keluhan timbul benjolan seperti daging pada daerah kemaluan sejak 1 bulan terakhir. Benjolan awalnya sedikit lama-kelamaan semakin meluas dan bertambah besar. Tidak terdapat rasa nyeri dan gatal. Riwayat keputihan tidak dijumpai. Riwayat kontak seksual dijumpai hanya dengan suami. Suami tidak memiliki keluhan yang sama, namun suami mempunyai riwayat berhubungan dengan pekerja seks komersil 6 bulan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, status gizi baik, suhu badan afebris dan tanda vital lainnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologis tidak terdapat kelainan kulit, kuku dan rambut. Pemeriksaan venereologis ditemukan vegetasi papul verukosa yang multipel dan berkelompok dengan konsitensi lunak dengan ukuran 5x2 cm pada daerah labium mayora dekstra dan 1x2cm pada labium minora dekstra dengan warna merah mudah seperti daging Gbr 2. Dilakukan tes acetowhite didapati hasil +. Pasien didiagnosis banding dengan kondiloma akuminata, kondiloma lata dan karsinoma sel skuamosa. Diagnosis sementara adalah kondiloma akuminata. Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap didapati Hb 13,1 gdl, leukosit 4900mm 3 , 266000mm 3 Berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis, diagnosis kerja menjadi kondiloma akuminata. , Laju endap darah 25 mmjam. Pemeriksaan urin rutin didapati warna urin kuning keruh, pH 6, protein -, reduksi -, nitrit -, urobilinogen -, bilirubin -, sedimen eritrosit 1-2LPB, leukosit 3-4LPB, epitel -, badan keton -. Pemeriksaan mikroskopis trikomonas -, yeast -, diplokokus gram negatif -. Penatalaksaan pada pasien ini, diberikan terapi topikal berupa TCA 50 yang diberikan 1 minggu sekali. Diaplikasikan dengan menggunakan aplikator kapas lidi, dan sebelum dilakukan pengolesan daerah di sekitar lesi diproteksi dengan pemberian petrolium topikal Gbr 3. Kontrol 1 minggu kemudian, lesi pada daerah labium minora telah menghilang yang tinggal hanya pada daerah labium minora. Aplikasi TCA 50 kembali diberikan Gbr 4. Kontrol ke-3 1 minggu kemudian tidak terlihat lagi adanya lesi pada labium mayora dan labium minora Gbr 5. Pasien memberikan hasil pemeriksaan serologis, dan dari Universitas Sumatera Utara pemeriksaan didapati VDRL reaktif dengan titer ½ dan TPHA reaktif dengan titer 180. Hasil pemeriksaan serologis yang sama juga dijumpai pada suami pasien dengan hasil titer yang sama. Diagnosis kerja pada pasien ini menjadi kondiloma akuminata dengan sifilis laten. Dan penatalaksaan berupa pemberian benzatin penisilin 2.4 juta unit IM dosis tunggal. Namun ketidak tersediaan obat tersebut, obat ditukar menjadi doksisiklin 2x100 mg diberikan selama 28 hari. Pasien dianjurkan untuk kontrol 1 bulan kemudian untuk pemeriksaan ulangan dan pemeriksaan kadar serologis ulangan. Namun pasien tidak datang kembali. Gbr 2. Pasien ketika pertama sekali datang, terlihat vegetasi papul verukosa yang multipel dan berkelompok dengan konsitensi lunak dengan ukuran 5x2 cm pada daerah labium mayora dekstra dan 1x2cm pada labium minora dekstra dengan warna merah mudah seperti daging Gbr 3. Diberikan terapi topikal berupa TCA 50 1x pada minggu 1 Universitas Sumatera Utara Gbr 4. Pasien kontrol 1 minggu kemudian, terlihat lesi hanya tinggal pada daerah labium mayora Gbr 5. Kontrol minggu ke 3, tampak lesi telah menghilang setalah aplikasi TCA 2x Universitas Sumatera Utara

III. DISKUSI