27
3.4 Implement Phase
Setelah desain sistem telah terbentuk maka selanjutnya adalah melakukan implementasi sesuai topologi jaringan yang telah
dirancang. Spesifikasi komputer yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Server 1
Processor Inter Core2Duo 1,8 GHZ RAM 2 GB
Harddisk 80 GB Ethernet Interface Intel D945GVHZ 10010 MbS
2. Server 2
Processor Inter Core2Duo 1,8 GHZ RAM 2 GB
Harddisk 80 GB Ethernet Interface Intel D945GVHZ 10010 MbS
3. Komputer Monitor
Processor Intel Pentium 4 2,4 GHz
RAM 1 GB
Harddisk 40 GB Ethernet Interface 3Com EtherLink 10100 MbS
Pada komputer monitor diinstal administrative tools yang berisi banyak aplikasi pendukung yang biasa terdapat pada Windows
Server. Salah satunya adalah Network Load Balancing Manager yang digunakan untuk mengkonfigurasi pengaturan load balancing
yang akan dibuat. Virtual IP terbentuk sebagai IP utama yang dipakai NLB untuk membagi beban kerja ke semua node. Gambar
28
3.3 menampilkan Network Load Balancing Manager dan node yang terhubung dalam satu cluster.
Gambar 3.3 Network Load Balancing Manager
Hyper-V Manager juga termasuk dalam aplikasi yang disediakan oleh administrative tools. Hyper-V Manager digunakan
sebagai media kontrol virtual machine yang ada pada server-server. Fungsi ini memudahkan administrator dalam melakukan monitoring
dan maintenance di tiap node. Gambar 3.4 menjelaskan GUI pada Hyper-V Manager, dengan dua server yang telah terhubung.
Gambar 3.4 Hyper-V Manager
29
Hyper-V adalah aplikasi yang menjalankan virtual machine di tiap-tiap server. Hyper-V secara default sudah ada dalam system
operasi Windows Server 2008 R2 sebagai roles. Untuk menggunakan hyper-v harus menginstal roles hyper-v terlebih dahulu pada GUI
server manager. Tiap server memiliki dua virtual machine, sehingga dalam
cluster yang dibuat akan terdapat empat node. Tiap node saling terhubung ke jaringan lokal. Semua node memiliki IP virtual yang
sama yang dibuat oleh NLB. Pengaturan NLB yang dipakai adalah multicast dengan affinity none. Dengan pengaturan tersebut semua
request akan di distribusikan secara bersama ke semua node tanpa menunggu antrian proses pada node 1. Gambar 3.5 menunjukkan
pengaturan dalam N LB.
Gambar 3.5 Pengaturan dalam NLB
Sebuah router digunakan untuk menghubungkan jaringan publik dengan jaringan lokal.
3.5 Operate Phase