PENGARUH MEDIA KOKAMI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA TEMA BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

(1)

i

PENGARUH MEDIA KOKAMI TERHADAP

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII

PADA TEMA BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan IPA

Oleh :

Febriana Istiqomah

NIM 4001412028

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

(3)

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Kesalahan adalah bukti bahwa kita sedang mencoba

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan untuk :

 Bapak, ibu dan adik atas segala dukungan dan doa.

 Guru SMP N 32 Semarang, khususnya Ibu Eko Susilowati yang selalu memberi bantuan dan dukungan.

 Siswa-siswi SMP N 32 Semarang, khususnya kelas VIII D dan VIII F.

 Sahabat-sahabat Pendidikan IPA 2012.  Teman-teman KKN Gemah Barokah.

 Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.


(5)

v

PRAKATA

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atassemua nikmat danhidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Pengaruh Media Kokami terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII pada Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas daribimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian.

3. Ketua Jurusan IPA Terpadu yang telah memberikan kemudahan penulis untuk melakukan penelitian dalam menyusun skripsi.

4. Arif Widiyatmoko, M.Pd. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi. 5. Indah Urwatin Wusqo, M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang telah

memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi. 6. Stephani Diah Pamelasari, M.Hum. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi.

7. Dra. Erna K. Rahayu, M.M., Kepala SMP Negeri 32 Semarang, yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

8. Eko Susilowati, S.Pd., guru IPA SMP Negeri 32 Semarang, yang telah berkenan membimbing dan memberikan arahan serta menyediakan waktu dalam pelaksanaan penelitian.

9. Keluarga besar SMP Negeri 32 Semarang terutama kelas VIII D dan VIII F yang senantiasa bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian.

10. Bapak/ Ibu dosen Jurusan IPA Terpadu atas seluruh ilmu yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyusun skripsi

11. Bapak/Ibu staf tata usaha FMIPA Unnes yang telah melayani dengan baik danmemberikan kemudahan dalam administrasi kepada penulis.

12. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis maupun para pembaca, serta dapat memberikanmanfaat pula bagi duniapendidikan.


(6)

vi

ABSTRAK

Istiqomah, F. 2016. Pengaruh Media Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Pada Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan. Skripsi, Jurusan IPA Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Arif Widiyatmoko, M.Pd. dan Pembimbing Pendamping Indah Urwatin Wusqo, M.Pd. Kata kunci : Media Kokami, keterampilan berpikir kreatif, aktivitas belajar.

Komunikasi yang kurang lancar membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh guru, maka dari itu dukungan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran IPA yang dapat diaplikasikan di kelas yaitu media Kokami. Pembelajaran menggunakan media Kokami melalui permainan dan diskusi antar kelompok mengakibatkan kemampuan kognisi siswa akan lebih dominan, selain itu akan menghidupkan aktivitas belajar di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media Kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif dan aktivitas belajar siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis

quasi experimental design. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 32 Semarang dengan subjek penelitian siswa kelas VIII. Hasil uji perbedaan rata-rata keterampilan berpikir kreatif diperoleh thitung=3,853 sedangkan ttabel= 1,671

sehingga rata-rata nilai keterampilan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.Perbedaan rata-rata aktivitas belajar didapatkan hasil thitung=3,937sedangkan ttabel= 1,671 sehingga rata-rata nilai aktivitas belajar kelas

eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Media Kokami berpengaruh kuat terhadap keterampilan berpikir kreatif denganrb=0,632 dan media Kokami


(7)

vii

ABSTRACT

Istiqomah, F. 2016. InfluenceKokami Media to Creative Thinking Skills and Learning Activities Student Class VIII On Chemicals In Life.Final Projects, Integrated Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Science, Semarang State University. Main Advisor Arif Widiyatmoko, M.Pd. and Assistance Advisor Indah Urwatin Wusqo, M.Pd.

Keywords : Kokami media, creative thinking skills, learning activities.

The use of instructional media in a learning activity is necessary because one of its purposes is to help some unclear communication between teacher and students. Hence Kokami is one of media that can be used through games and discussions to

improve students’ cognitive abilities and learning activities in the classroom. This research aims to determine the effect of Kokami media towards students’ creative thinking skill and learning activities on the theme material of chemicals in life. This was an experimental research with quasi-experimental design. Itwas conducted at SMP Negeri 32 Semarang with eighth grade students as research subjects. The result of the difference in means of creative thinking skills obtained tcount = 3.853, while ttable = 1.671 so it means that the means of creative thinking skills of experiment group is higher than the control group. The means difference of learning activity obtained tcount = 3.937, while ttable = 1.671 so it means that the means of learning activity experiment group is higher than the control group. Therefore it can be concluded that Kokami mediastrongly influence students’ creative thinking skills with rb = 0.632 and moderately influence students’ learning activities with rb = 0.522.


(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

PERNYATAAN... ii

PENGESAHAN... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PRAKATA... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Penegasan Istilah... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Media Pembelajaran... 9

2.2 Media Kokami... 10

2.3 Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 12

2.4 Keterampilan Berpikir Kreatif... 14

2.5 Aktivitas Belajar... 17

2.6 Kerangka Berpikir... 19

2.7 Hipotesis... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN... 22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 22


(9)

ix

ix

3.3 Variabel Penelitian... 23

3.4 Desain Penelitian... 23

3.5 Prosedur Penelitian... 24

3.6 Metode Pengambilan Data... 25

3.7 Analisis Data... 26

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 38

4.1 Hasil Penelitian... 38

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian... 38

4.3 Pembahasan... 42

BAB 5 PENUTUP... 52

5.1 Simpulan... 52

5.2 Saran... 52


(10)

x

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 SK & KD Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 13

2.2 Aspek dan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif... 16

3.1 Hasil Uji Homogenitas Data Awal... 22

3.2 Hasil Uji Normalitas Data Awal... 23

3.3 Validitas Soal Uji Coba... 27

3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal... 28

3.5 HasilAnalisis Tingkat Kesukaran Soal... 29

3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Soal... 29

3.7 HasilAnalisis Daya Pembeda Soal... 30

3.8 Soal yang Dipakai... 30

3.9 Kategori Angket Tanggapan Siswa... 31

3.10 Kategori Keterampilan Berpikir Kreatif... 31

3.11 Kategori Aktivitas Belajar ... 32

3.12 Interpretasi Nilai r...... 34

3.13 Interpretasi Nilai r... 36

4.1 Persentase Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif... 38

4.2 Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kreatif... 39

4.3 Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kreatif... 39

4.4 Hasil Perbedaan Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif... 39

4.5 Hasil Korelasi Media Kokami TerhadapKeterampilan Berpikir Kreatif... 40

4.6 Persentase Rata-Rata Aktivitas belajar ... 40

4.7 Uji Normalitas Aktivitas belajar... 41

4.8 Uji Homogenitas Aktivitas belajar... 41

4.9 Hasil Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar... 41


(11)

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model webbed Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan... 14 2.2 Bagan Kerangka Berpikir... 20 3.1 Desain penelitian Non-equivalent Control Group Design... 23


(12)

xii

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Kelas Eksperimen... 57

2. Silabus Kelas Kontrol... 59

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen... 61

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol... 75

5. Analisis Butir Soal Uji Coba Keterampilan Berpikir Kreatif... 88

6. Analisis Soal Tes Uji Coba Keterampilan Berpikir Kreatif... 90

7. Kisi-Kisi Soal Pretest-Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 92

8. Soal Pretest-Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 94

9. Kunci Jawaban Dan Pedoman Penskoran Soal Pretest-Postest... 96

10. Daftar Siswa Kelas Eksperimen... 99

11. Daftar Siswa Kelas Kontrol... 100

12. Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen... 101

13. Normalitas Data Awal Kelas Kontrol... 102

14. Homogenitas Data Awal... 103

15. Rekapitulasi Data Angket Tanggapan Pembelajaran Menggunakan Media Kokami Kelas Eksperimen... 104

16. Daftar Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 105

17. Daftar Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 106

18. Analisis Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 107

19. Analisis Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 108

20. Analisis Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 109

21. Analisis Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 110

22. Normalitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen.... 111

23. Normalitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 112

24. Homogenitas Postest Keterampilan Berpikir Kreatif... 113


(13)

xiii

xiii

26. Korelasi Media Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas

Eksperimen... 115

27. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 116

28. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Kontol... 117

29. Analisis Pre observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 118

30. Analisis Pre observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 119

31. Analisis Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 120

32. Analisis Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 121

33. Normalitas Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 122

34. Normalitas Post observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 123

35. Homogenitas Post observasi Aktivitas Belajar... 124

36. Uji Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa... 125

37. Korelasi Media Kokami Terhadap Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 126 38. Media Kokami... 127

39. Aturan Permainan Kokami... 128

40. Kartu Pesan ... 129

41. Kunci Jawaban Kartu Pesan... 131

42. Scan Jawaban Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen 138 43. Scan Jawaban Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen... 140 44. Scan Jawaban Pretest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 142

45. Scan Jawaban Postest Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol... 144

46. Scan Lembar PreObservasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 146

47. Scan Lembar Post Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen... 148

48. Scan Lembar Pre Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 150

49. Scan Lembar Post Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol... 152

50. Scan Rubrik Lembar Observasi Aktivitas Belajar... 154

51 Scan Angket Tanggapan Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kokami Kelas Eksperimen... 158

52. Scan Jawaban LKS Siswa Kelas Eksperimen... 160


(14)

xiv

xiv

54. Scan Jawaban Crossword Siswa Kelas Eksperimen... 162

55. Scan Jawaban Crossword Siswa Kelas Kontrol... 163

56. Scan Jawaban TTS Siswa Kelas Eksperimen... 164

57. Scan Jawaban TTS Siswa Kelas Kontrol... 165

58. Scan Surat Keterangan Penelitian... 166

59. Scan SK Dosen Pembimbing... 167


(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Permendiknas RI No. 41 (2007) menyatakan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengahharus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasipeserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukupbagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Di setiap satuan pendidikan guru tidak hanya berperan kreatif dalam memberikan inovasi dalam proses pembelajaran, tetapi guru juga harus bisa membuat siswa menjadi pandai sekaligus kreatif. Guru dan siswa yang kreatif khususnya dalam penerapan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan menghasilkan pembelajaran yang sangat menarik karena IPA mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pembelajaran IPA di sekolah menuntut siswa agar mengoptimalkan keterampilan, kreativitas dan keaktifannya dalam proses pembelajaran di kelas.

Penerapan pembelajaran di sekolah masih menekankan pada perubahan kemampuan berpikir pada tingkat dasar, belum memaksimalkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Padahal kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat mempengaruhi perubahan pola pikir siswa. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ialah kemampuan berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif juga dapat berkontribusi penting untuk akuisisi informasi dan pendidikan keterampilan (Anwar et al., 2012).

Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menjawab permasalahan berdasarkan data/informasi yang ada dengan berbagai macam alternatif jawaban. Jawaban yang diberikan menunjukkan orisinalitas, fleksibilitas, fluency, dan elaborasi. Berpikir kreatif akan mudah diwujudkan dalam lingkungan belajar yang secara langsung memberikan peluang bagi siswa


(16)

2

untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut atau malu (Carin & Sund dalam Anjarsari, 2014). Dukungan sekolah dalam menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan terjadinya diskusi sehingga mendorong siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan kreatifnya.

Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 32 Semarang adalah pembelajaran masih menggunakan metode ceramah (one way communication) dan berpusat pada guru (student centered). Metode ceramah yang terlalu lama akan membuat siswa cepat bosan dan tidak paham terhadap tema pembelajaran yang diajarkan. Apabila hal ini terjadi maka akan mengakibatkan siswa mengantuk, kurang perhatian dan tema yang diajarkan oleh guru tidak tersampaikan tujuannya. Hasil penelitiaan Kuspriyanto & Siagian (2013) menyatakan bahwa pembelajaran yang bersifat teacher centered menyebabkan suasana belajar kurang menarik dan kurang komunikatif. Hal ini akan mengakibatkan turunnya hasil belajar dan turunnya kreatifitas belajar siswa.

Permasalahan yang ditemukan di SMP Negeri 32 Semarang yaitu hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa belum optimal. Keterampilan berpikir kreatif siswa yang rendah ditandai dengan minimnya siswa yang mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) I yang diperoleh kelas VIII D menyatakan bahwa sebanyak 50% tuntas, 34% tidak tuntas dan 16% memperoleh nilai yang sama dengan KKM. Kelas VIII F, sebanyak 50% siswa nilainya tuntas, tidak tuntas sebanyak 20% dan 30% memperoleh nilai yang sama dengan KKM. Hasil UAS kedua kelas tersebut membuktikan bahwa hanya setengah dari jumlah keseluruhan siswa mendapatkan nilai diatas KKM. Hasil belajar kognitif siswa yang rendah menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa juga rendah. Keterampilan berpikir kreatif pada rentang 40%-55% termasuk dalam kategori kurang kreatif.

Faktor yang mengakibatkan permasalahan tersebut antara lain disebabkan karena semangat belajar siswa masih rendah, siswa lebih sering hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru, siswa kurang aktif dalam pembelajaran, strategi pembelajaran yang kurang bervariasi dan kurangnya


(17)

3

pemanfaatan media pembelajaran. Hasil belajar kognitif siswa yang rendah akan berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatifnya. Setyawan (2006) menjelaskan bahwa seseorang cenderung menggunakan kognisinya secara kreatif, dengan secara terus menerus memodifikasi dan menggunakan konsep untuk mencoba berkompromi dengan permasalahan hidup sehari-hari. Hal ini didukung oleh penelitian Muliyani & Kurniawan (2014) yangmembuktikan bahwa secara umum korelasi antara variabel keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar dalam ranah kognitif memiliki hubungan yang positif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa, apabila keterampilan berpikir kreatif siswa tinggi maka hasil belajar kognitifnya juga tinggi.

Siswa pada taraf SMP pada umumnya belum mampu mengkonkretkan materi yang abstrak. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan mental Piaget dalam Alhaddad (2012) yaitu salah satu tahapan perkembangan kognitif pada anak adalah tahap operasi konkret (concrete operational stage). Siswa pada tahap ini dapat dikelompokkan ke dalam taraf berpikir semi konkret, artinya dapat mengerti jika dibantu dengan gambar benda konkret. Siswa dapat pula dikatakan berada pada taraf berpikir semi abstrak, yaitu siswa dapat mengerti dengan bantuan diagram, torus, atau sejenisnya. Sadiman, et al, (2010) menjelaskan bahwa media merupakan segala bentuk sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Namun, komunikasi yang kurang lancar akan membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh guru, maka dukungan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran.

Keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilatih menggunakan media pembelajaran yaitu media Kokami. Salah satu tahapan pada pembelajaran menggunakan media Kokami yaitu masing-masing juru bicara kelompok diminta untuk mengambil kartu pesan kemudian mendiskusikannya dengan teman sekelompok sehingga menghasilkan jawaban yang sesuai. Siswa diminta untuk menyelesaikan kartu pesan dengan mencari alternatif jawaban yang inovatif sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatifnya. Diskusi


(18)

4

kelompok juga mampu membuat siswa berani mengeluarkan pendapat sehingga mereka dapat bekerja sama dalam kelompoknyasesuai dengan penelitian yang dilakukan Istifarini et al., (2012). Pembelajaran menggunakan media Kokami dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melatih keterampilan berpikir kreatif siswa.

Masalah selanjutnya yaitu aktivitas belajar siswa yang belum optimal yang ditunjukkan belum adanya partisipasi aktif siswa pada saat proses pembelajaran.Aktivitas belajar siswa yang belum optimal di kelas dikarenakan mayoritas siswa belum berani menyampaikan pendapatnya ketika guru bertanya. Siswa cenderung pasif saat proses pembelajaran yang dimungkinkan karena adanya perasaan takut atau malu. Berdasarkan permendiknas RI No 41 tahun 2007, peran aktif siswa dalam pembelajaran merupakan suatu keharusan. Hal ini menunjukkan bahwa cara mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada aktivitas siswa. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).

Aktivitas belajar siswa di kelas ditekankan kepada interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan mediapembelajaran. Media pembelajaran merupakan benda atau sejenisnya yang sesuai sehingga dapat membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan proses belajar siswa yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang telah dicapainya. Pemilihan media yang tepat akan menarik perhatian siswa sehingga menghidupkan aktivitas belajar siswa di kelas. Pembelajaran menggunakan media Kokami dilakukan secara berkelompok yang diharapkan aktivitas belajar siswa menjadi lebih optimal karena siswa akan berusaha untuk mencapai tujuan kelompok. Hasil penelitian Nurhalimah et al., (2014) menjelaskan bahwa aktivitas belajar melalui pembentukan kelompok akan membantu siswa untuk mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga mampu menghilangkan kebosanan yang sering muncul selama pembelajaran.


(19)

5

Salah satu media pembelajaran IPA yang dapat diaplikasikan di kelas yaitu media Kokami. Media Kokami terdiri atas suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop yang kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan, gambar, perintah maupun suatu petunjuk. Paisah et al.,(2013) menjelaskan bahwa permainan ini dapat merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau materi yang diberikan. Penelitian yang dilakukan Paisahet al.,(2013) membuktikan bahwa penerapan media Kokami dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII SMP. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil observasi keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil angket keterampilan berpikir kritis siswa pada tiap siklusnya.

Pada penelitian ini, strategi pembelajaran menggunakan media Kokami yaitu dua kelompok yang paling cepat memberikan jawaban dari setiap putaran permainan mendapatkan tambahan point +1. Sesuai dengan pendapat Kartikaningtyas et al., (2014) strategi permainan media Kokami yang demikian membuat masing-masing anggota kelompok saling bekerjasama dengan baik dalam bermain, dengan demikian akan terbentuk aktivitas belajar siswa yang tinggi selama pembelajaran. Bestari et., al (2014) juga menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan media Kokami menjadikan suasana pembelajaran lebih aktif, menarik dan menyenangkan yang akan memacu siswa untuk mencapai tujuan kelompok dengan menjawab permasalahan yang ada pada kartu pesan. Siswa akan tertarik dan antusias dengan penggunaan media Kokami serta keterlibatan siswa akan terlihat ketika mereka berdiskusi untuk menghasilkan jawaban yang sesuai sehingga keterampilan berpikir kreatif akan terlatih.

Berdasarkan uraian diatas, media Kokami dapat menjadi solusi untuk melatih keterampilan berpikir kreatif dan memunculkan aktivitas belajar yang tinggi selama pembelajaran. Maka dari itu akan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Media Kokami terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII pada Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan.


(20)

6

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa?

2. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan.

2. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan.

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan tentang media pembelajaran IPA agar pembelajaran dikelas lebih menarik dan menyenangkan.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi siswa

Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan sekaligus untuk memunculkan aktivitas belajar siswa dikelas.

1.4.2.2 Bagi Guru

Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran dan dengan menggunakan media kokami dapat mempermudah penyampaian tema bahan kimia dalam kehidupan.


(21)

7

1.4.2.3 Bagi Sekolah

Penerapan penggunaan media kokami dapat menjadi acuan dalam menentukan kebijakan untuk kemajuan sekolah dan memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan belajar mengajar.

1.4.2.4 Bagi Peneliti

Penerapan penggunaan media kokami pada temabahan kimia dalam kehidupan dapat menambah pengalaman dalam pembelajaran selain digunakan sebagai tugas akhir perkuliahan. Penerapan media Kokami dapat digunakan sebagai bekal untuk menjadi calon guru yang kreatif.

1.5

Penegasan Istilah

1.5.1 Media Kokami

Media Kokami yaitu kotak dan kartu misterius terdiri atas suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop yang kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan, gambar, perintah maupun suatu petunjuk. Permainan ini dapat merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau materi yang diberikan (Paisah et al, 2013).

Media Kokami dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian sebelumnya. Kokami yang dibuat terdiri atas kotak, kartu pesan, amplop kartu pesan, sticker bintang dan sticker sedih. Pembelajaran menggunakan media Kokami dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan pada tema Bahan Kimia dalam Kehidupan.

1.5.2 Keterampilan Berpikir Kreatif

Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menjawab permasalahan berdasarkan data/informasi yang ada dengan berbagai macam alternatif jawaban. Jawaban yang diberikan menunjukkan kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi.Keterampilan berpikir kreatif akan mudah diwujudkan dalam lingkungan belajaryang secara langsung memberikan peluang bagi siswa untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut atau malu (Carin & Sund dalam Anjarsari, 2014).Dukungan sekolah dalam menumbuhkan


(22)

8

keterampilan berpikir kreatif adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan terjadinya diskusi sehingga mendorong siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan kreatifnya.

Keterampilan berpikir kreatif pada penelitian ini merupakan hasil belajar kognitif yang akan diukur menggunakan instrumen tes berupa pretest dan postest. Soal tes yang digunakan berbentuk isian singkat dan uraian yang berjumlah 8 nomor, masing-masing nomor soal dibuat sesuai indikator berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif dibagi ke dalam 4 aspek yaitu fluency (kelancaran),

flexibility (keluwesan), originality (keaslian) dan elaboration (elaborasi). Keempat aspek keterampilan berpikir kreatif tersebut dijabarkan menjadi beberapa indikator yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan soal tes.

1.5.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa, bersifat fisik maupun mental dalam proses belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas belajar dapat berupa interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran, baik yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).

Aktivitas belajar siswa pada penelitian ini merupakan hasil belajar psikomotorik yang akan diukur menggunakan lembar observasi. Aktivitas belajar yang akan diukur adalah aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran menggunakan media. Media yang akan digunakan pada kelas eksperimen adalah media Kokami sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media power point. Lembar observasi terdiri atas 10 aspek aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan media. Observer pada penelitian ini berjumlah 3 orang, masing-masing orang mengamati dua kelompok yang berbeda yang terdiri atas 10-11 siswa.


(1)

pemanfaatan media pembelajaran. Hasil belajar kognitif siswa yang rendah akan berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatifnya. Setyawan (2006) menjelaskan bahwa seseorang cenderung menggunakan kognisinya secara kreatif, dengan secara terus menerus memodifikasi dan menggunakan konsep untuk mencoba berkompromi dengan permasalahan hidup sehari-hari. Hal ini didukung oleh penelitian Muliyani & Kurniawan (2014) yangmembuktikan bahwa secara umum korelasi antara variabel keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar dalam ranah kognitif memiliki hubungan yang positif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa, apabila keterampilan berpikir kreatif siswa tinggi maka hasil belajar kognitifnya juga tinggi.

Siswa pada taraf SMP pada umumnya belum mampu mengkonkretkan materi yang abstrak. Hal ini sesuai dengan teori perkembangan mental Piaget dalam Alhaddad (2012) yaitu salah satu tahapan perkembangan kognitif pada anak adalah tahap operasi konkret (concrete operational stage). Siswa pada tahap ini dapat dikelompokkan ke dalam taraf berpikir semi konkret, artinya dapat mengerti jika dibantu dengan gambar benda konkret. Siswa dapat pula dikatakan berada pada taraf berpikir semi abstrak, yaitu siswa dapat mengerti dengan bantuan diagram, torus, atau sejenisnya. Sadiman, et al, (2010) menjelaskan bahwa media merupakan segala bentuk sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Namun, komunikasi yang kurang lancar akan membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan oleh guru, maka dukungan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran.

Keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilatih menggunakan media pembelajaran yaitu media Kokami. Salah satu tahapan pada pembelajaran menggunakan media Kokami yaitu masing-masing juru bicara kelompok diminta untuk mengambil kartu pesan kemudian mendiskusikannya dengan teman sekelompok sehingga menghasilkan jawaban yang sesuai. Siswa diminta untuk menyelesaikan kartu pesan dengan mencari alternatif jawaban yang inovatif sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatifnya. Diskusi


(2)

kelompok juga mampu membuat siswa berani mengeluarkan pendapat sehingga mereka dapat bekerja sama dalam kelompoknyasesuai dengan penelitian yang dilakukan Istifarini et al., (2012). Pembelajaran menggunakan media Kokami dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melatih keterampilan berpikir kreatif siswa.

Masalah selanjutnya yaitu aktivitas belajar siswa yang belum optimal yang ditunjukkan belum adanya partisipasi aktif siswa pada saat proses pembelajaran.Aktivitas belajar siswa yang belum optimal di kelas dikarenakan mayoritas siswa belum berani menyampaikan pendapatnya ketika guru bertanya. Siswa cenderung pasif saat proses pembelajaran yang dimungkinkan karena adanya perasaan takut atau malu. Berdasarkan permendiknas RI No 41 tahun 2007, peran aktif siswa dalam pembelajaran merupakan suatu keharusan. Hal ini menunjukkan bahwa cara mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada aktivitas siswa. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).

Aktivitas belajar siswa di kelas ditekankan kepada interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan mediapembelajaran. Media pembelajaran merupakan benda atau sejenisnya yang sesuai sehingga dapat membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan proses belajar siswa yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang telah dicapainya. Pemilihan media yang tepat akan menarik perhatian siswa sehingga menghidupkan aktivitas belajar siswa di kelas. Pembelajaran menggunakan media Kokami dilakukan secara berkelompok yang diharapkan aktivitas belajar siswa menjadi lebih optimal karena siswa akan berusaha untuk mencapai tujuan kelompok. Hasil penelitian Nurhalimah et al., (2014) menjelaskan bahwa aktivitas belajar melalui pembentukan kelompok akan membantu siswa untuk mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga mampu menghilangkan kebosanan yang sering muncul selama pembelajaran.


(3)

Salah satu media pembelajaran IPA yang dapat diaplikasikan di kelas yaitu media Kokami. Media Kokami terdiri atas suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop yang kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan, gambar, perintah maupun suatu petunjuk. Paisah et al.,(2013) menjelaskan bahwa permainan ini dapat merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau materi yang diberikan. Penelitian yang dilakukan Paisahet al.,(2013) membuktikan bahwa penerapan media Kokami dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII SMP. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil observasi keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil angket keterampilan berpikir kritis siswa pada tiap siklusnya.

Pada penelitian ini, strategi pembelajaran menggunakan media Kokami yaitu dua kelompok yang paling cepat memberikan jawaban dari setiap putaran permainan mendapatkan tambahan point +1. Sesuai dengan pendapat Kartikaningtyas et al., (2014) strategi permainan media Kokami yang demikian membuat masing-masing anggota kelompok saling bekerjasama dengan baik dalam bermain, dengan demikian akan terbentuk aktivitas belajar siswa yang tinggi selama pembelajaran. Bestari et., al (2014) juga menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan media Kokami menjadikan suasana pembelajaran lebih aktif, menarik dan menyenangkan yang akan memacu siswa untuk mencapai tujuan kelompok dengan menjawab permasalahan yang ada pada kartu pesan. Siswa akan tertarik dan antusias dengan penggunaan media Kokami serta keterlibatan siswa akan terlihat ketika mereka berdiskusi untuk menghasilkan jawaban yang sesuai sehingga keterampilan berpikir kreatif akan terlatih.

Berdasarkan uraian diatas, media Kokami dapat menjadi solusi untuk melatih keterampilan berpikir kreatif dan memunculkan aktivitas belajar yang tinggi selama pembelajaran. Maka dari itu akan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Media Kokami terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII pada Tema Bahan Kimia dalam Kehidupan.


(4)

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa?

2. Bagaimana pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan.

2. Mengetahui pengaruh media kokami terhadap aktivitas belajar siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan.

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan tentang media pembelajaran IPA agar pembelajaran dikelas lebih menarik dan menyenangkan.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi siswa

Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada tema bahan kimia dalam kehidupan sekaligus untuk memunculkan aktivitas belajar siswa dikelas.

1.4.2.2 Bagi Guru

Penerapan penggunaan media kokami dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran dan dengan menggunakan media kokami dapat mempermudah penyampaian tema bahan kimia dalam kehidupan.


(5)

1.4.2.3 Bagi Sekolah

Penerapan penggunaan media kokami dapat menjadi acuan dalam menentukan kebijakan untuk kemajuan sekolah dan memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan belajar mengajar.

1.4.2.4 Bagi Peneliti

Penerapan penggunaan media kokami pada temabahan kimia dalam kehidupan dapat menambah pengalaman dalam pembelajaran selain digunakan sebagai tugas akhir perkuliahan. Penerapan media Kokami dapat digunakan sebagai bekal untuk menjadi calon guru yang kreatif.

1.5

Penegasan Istilah

1.5.1 Media Kokami

Media Kokami yaitu kotak dan kartu misterius terdiri atas suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop yang kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Isi dari kartu misterius dapat berupa materi, pertanyaan, gambar, perintah maupun suatu petunjuk. Permainan ini dapat merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau materi yang diberikan (Paisah et al, 2013).

Media Kokami dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian sebelumnya. Kokami yang dibuat terdiri atas kotak, kartu pesan, amplop kartu pesan, sticker bintang dan sticker sedih. Pembelajaran menggunakan media Kokami dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan pada tema Bahan Kimia dalam Kehidupan.

1.5.2 Keterampilan Berpikir Kreatif

Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menjawab permasalahan berdasarkan data/informasi yang ada dengan berbagai macam alternatif jawaban. Jawaban yang diberikan menunjukkan kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi.Keterampilan berpikir kreatif akan mudah diwujudkan dalam lingkungan belajaryang secara langsung memberikan peluang bagi siswa untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut atau malu (Carin & Sund dalam Anjarsari, 2014).Dukungan sekolah dalam menumbuhkan


(6)

keterampilan berpikir kreatif adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan terjadinya diskusi sehingga mendorong siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan kreatifnya.

Keterampilan berpikir kreatif pada penelitian ini merupakan hasil belajar kognitif yang akan diukur menggunakan instrumen tes berupa pretest dan postest. Soal tes yang digunakan berbentuk isian singkat dan uraian yang berjumlah 8 nomor, masing-masing nomor soal dibuat sesuai indikator berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif dibagi ke dalam 4 aspek yaitu fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), originality (keaslian) dan elaboration (elaborasi). Keempat aspek keterampilan berpikir kreatif tersebut dijabarkan menjadi beberapa indikator yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan soal tes.

1.5.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa, bersifat fisik maupun mental dalam proses belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas belajar dapat berupa interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran, baik yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Aktivitas belajar yang rendah dapat menghambat proses perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas belajar yang tinggi dapat membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa (Yuliana, 2012).

Aktivitas belajar siswa pada penelitian ini merupakan hasil belajar psikomotorik yang akan diukur menggunakan lembar observasi. Aktivitas belajar yang akan diukur adalah aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran menggunakan media. Media yang akan digunakan pada kelas eksperimen adalah media Kokami sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media power point. Lembar observasi terdiri atas 10 aspek aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan media. Observer pada penelitian ini berjumlah 3 orang, masing-masing orang mengamati dua kelompok yang berbeda yang terdiri atas 10-11 siswa.