PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.

(1)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi

Pendidikan Biologi Sekolah Lanjutan

Oleh:

NIKEN NOVIASTI RACHMAN NIM. 1004699


(2)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI SL SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. Fransisca Sudargo,M.Pd. NIP. 195107261978032001

Pembimbing II

Dr. Any Fitriani, M.Si NIP. 196502021991032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. Hj. Anna Permanasari, M.Si NIP. 195807121983032002


(3)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Oleh

Niken Noviasti Rachman, S.Pd. IKIP Bandung, 1993

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi IPA

©Niken Noviasti Rachman 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi atau dengan cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko, yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dan karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Juli 2013

Yang membuat pernyataan,


(5)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment menggunakan desain matching only pretest-postest design. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta pada kelas VIII, dengan sampel sebanyak dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, dipilih dengan menggunakan teknik Cluster random sampling. Kelas eksperimen diberi pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran praktikum. Instrumen yang digunakan adalah soal esai terbuka keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif, data dianalisis menggunakan SPSS 21 for windows. Kelas Eksperimen memberikan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis (gkritis = 0.46) dan keterampilan

berpikir kreatif (gkreatif = 0.43) dibanding kelas kontrol (gkritis = 0.29 and gkreatif =

0.27) pada α = 0,05. Hasil dari angket siswa menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat lebih meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif.

Kata Kunci: Pembelajaran berbasis proyek, keterampilan berpikir kritis. keterampilan berpikir kreatif, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.


(6)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF PROJECT-BASED LEARNING TO CRITICAL AND

CREATIVE THINKING SKILL OF 8th GRADE STUDENTS ON PLANT

GROWTH AND DEVELOPMENT

Abstract

The purpose of this research was analyzed of Project-based Learning to critical and creative thinking skills of junior high school students. The quasi experiment was designed by matching only pretest-posttest design. This study was conducted at SMPN 1 Darangdan in Purwakarta suburban in two eighth grade which selected randomly. The Project-based Learning as designed the experimental class while another class using practical instruction as the control class. Data were collected by open-ended test to assess students critical and creative thinking skills, and than were analyzed by SPSS 21 for windows. The experimental class was showed better than control class and there were significantly difference between critical thinking skill (gcritical = 0,46) and creative thinking skill (gcreative = 0,43) which

compared to control class (gcritical = 0,29 and gcreative = 0,27) at α = 0.05. The

questionairs were presented a better result of Project-based Learning on critical and creative thinking skills.

Keywords: Project-Based Learning, Critical thinking skill, Creative thinking skill, Growth and Development of Plants


(7)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Batasan Masalah ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Asumsi ... 9

G.Hipotesis Penelitian ... 9

BAB II. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF A.Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10

B.Pembelajaran Praktikum ... 18

C.Keterampilan Berpikir Kritis ... 22

D.Keterampilan Berpikir Kreatif ... 28

E. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ... 35

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 41

B.Disain Penelitian ... 41

C.Metode Penelitian ... 42

D.Definisi Operasional... 43

E. Instrumen Penelitian ... 44


(8)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Pengolahan dan Analisis Data ... 53

H.Prosedur Penelitian ... 57

I. Alur Penelitian ... 59

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 60

1. Keterampilan Berpikir Kritis ... 60

2. Keterampilan Berpikir Kreatif ... 65

3. Pengembangan Kemampuan Merancang Proyek ... 69

4. Deskripsi Aktivitas Siswa dan Guru ... 84

5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 87

B.Pembahasan ... 88

1. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis ... 88

2. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis pada Setiap Indikator ... 90

3. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif ... 96

4. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif pada Setiap Indikator ... 97

5. Penilaian Hasil Belajar Berbasis Proyek ... 101

6. Mengatasi Kelemahan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek ... 103

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 107

B.Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110 LAMPIRAN


(9)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Elemen Berpikir Kritis... 25

3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design... 42

3.2 Jenis Instrumen Penelitian ... 44

3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis ... 46

3.4 Pedoman Penskoran Tes Esai Berpikir kritis dan Kreatif ... 46

3.5 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif ... 47

3.6 Kisi-kisi Peer and Self Assessment ... 49

3.7 Interpretasi Nilai r ... 51

3.8 Tafsiran Koefisien Reliabilitas ... 52

3.9 Tafsiran Indeks Daya Pembeda ... 53

3.10 Tafsiran Tingkat Kesukaran ... 53

3.11 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ... 54

3.12 Karakteristik Karakteristik Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif ... 55

3.13 Klasifikasi Gain... 56

4.1 Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 61

4.2 Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kontrol... 65

4.3 Nilai Hasil Rancangan Proyek Siswa ... 70

4.4 Kriteria Penilaian Hasil Rancangan Proyek Siswa ... 70

4.5 Penilaian Produk ... 72

4.6 Penilaian Presentasi Hasil Kegiatan Proyek ... 80


(10)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Struktur Biji Dikotil dan Monokotil ... 36

2.2 Perkecambahan pada Tumbuhan... 37

2.3 Bagian Tubuh Tumbuhan ... 38

3.1 Diagram Alur Penelitian ... 59

4.1 Diagram Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis... 62

4.2 Diagram Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Berpikir Kritis Siswa... 63

4.3 Perbandingan Rata-Rata N-Gain pada Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa... 64

4.4 Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kreatif ... 67

4.5 Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa... 68

4.6 Perbandingan Rata-Rata N-Gain pada Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa... 68

4.7 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kritis ... 81

4.8 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kreatif... 82

4.9 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Kerja Sama... 82

4.10 Peer Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kritis ... 83

4.11 Peer Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kreatif... 83

4.12 Peer Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Kerja Sama... 84


(11)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 116

2. Kisi-kisi Soal Berpikir Kritis ... 137

3. Kisi-kisi Soal Berpikir Kreatif ... 141

4. Soal Berpikir Kritis ... 144

5. Soal Berpikir Kreatif ... 146

6. Lembar Kerja Siswa ... 147

7. Lembar Observasi Guru ... 155

8. Lembar Observasi Siswa ... 159

Lampiran B: Instrumen Penelitian 1. Reliabilitas Tes ... 162

2. Lembar Penilaian Booklet ... 168

3. Lembar Penilaian Presentasi ... 169

4. Lembar Penilaian Rancangan Proyek ... 171

5. Lembar Kisi-kisi dan Angket Peer and Self Assesment ... 173

Lampiran C: Data Hasil Penelitian 1. Hasil Tes awal dan tes akhir ... 176

2. Uji Normalitas, Homogenitas, Parametrik dan non Parametrik ... 180

3. Rekapitulasi Nilai Soal Berpikir Kritis ... 186

4. Rekapitulasi Nilai Soal Berpikir Kreatif ... 188

5. Perbandingan N-gain Berpikir Kritis ... 190

6. Perbandingan N-gain Berpikir Kreatif ... 191

Lampiran D: Dokumentasi Penelitian ... 192 Lampiran E: Surat-Surat Penelitian


(12)

1 Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup khususnya pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan termasuk ke dalam materi yang sangat menarik, tetapi kadang banyak guru mengajarkannya hanya dalam bentuk ceramah atau pengamatan sederhana berupa gambar pertumbuhan dan perkem-bangan pada tumbuhan. Sesungguhnya banyak hal dapat dilakukan siswa untuk mempelajari materi tersebut, guru dapat merencanakan pembelajaran dengan lebih menarik sehingga siswa dapat lebih aktif belajar, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatifnya, lebih teliti dalam mengamati, bertanggung jawab dan lebih tertantang.

Metode konvensional (ceramah) kurang mengena untuk diterapkan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), karena sesungguhnya IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu penemuan (Badan Standar Nasional Pendidikan/BSNP, 2010).

Bellanca (2011) menyatakan dalam bukunya bahwa pada dekade yang telah lalu siswa dinilai berdasarkan ukuran yang mengacu pada kecerdasan logika/matematik dan kecerdasan verbal linguistik, yaitu kecerdasan yang sealur dengan sekolah-sekolah tradisional. Kecerdasan ini berperan besar dalam menghapus minat lain yang dapat dikembangkan oleh siswa, akibatnya seni musik dan visual, sains dan ilmu lainnya yang dapat dipelajari oleh siswa semakin tersisihkan. Jumlah siswa yang semakin banyak juga menyebabkan sekolah mengambil sikap melakukan pendekatan minimalis kepada siswa, yaitu dengan cara membuat program pengajaran menjadi lebih ringkas, membaca lebih cepat, hitungan bersifat aritmatik dan sesedikit mungkin diskusi.


(13)

2

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anggapan bahwa pentingnya standar pengukuran yang dibuat, menyebabkan para guru dibentuk dan diharuskan untuk mengikuti kurikulum yang ketat dan kaku. Hal ini menjadikan guru sulit untuk menjadi kreatif dan menyesuaikan gaya mengajar dengan kebutuhan murid-muridnya. Penekanan bahan pelajaran, khususnya di kelas-kelas tingkat rendah, adalah dengan memberi sekian banyak bahan hapalan verbal dan numerikal (Bellanca, 2011).

Murnane dan Levy (1996 dalam Bellanca, 2011) menyatakan bahwa walaupun struktur ekonomi tengah berubah, namun sekolah-sekolah masih mempertahankan kurikulum minimalis dari abad sembilan belas, karena terdapat ketidaksesuaian antara ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan, untuk bertahan di dunia kerja yang modern dan berkinerja tinggi dengan apa yang diajarkan oleh sekolah-sekolah.

Kecenderungan pembelajaran IPA/Sains di Indonesia yang dikemukakan oleh Pusat Kurikulum (2008) antara lain:

1. Pembelajaran hanya berorientasi pada tes/ujian.

2. Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi pada tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

3. Pembelajaran lebih bersifat teacher-centered, guru hanya menyampaikan IPA sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual.

4. Peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah, peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berfikirnya. 5. Cara berfikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh

domain afektif dan psikomotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para guru adalah keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta didik per kelas yang terlalu banyak.

6. Evaluasi yang dilakukan hanya berorientasi pada produk belajar yang berkaitan dengan domain kognitif dan tidak menilai proses.

Proses belajar yang dilakukan di banyak sekolah seperti temuan Depdiknas di atas mengindikasikan bahwa pembelajaran hanya memprioritaskan pada kelulusan


(14)

3

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam Ujian Nasional, tidak lagi memperhatikan keutuhan dan hakikat sains yang sangat memperhatikan proses dan produk, karena dalam pembelajaran kurang memperhatikan keterlibatan siswa. Guru merupakan satu-satunya sumber belajar dan belajar hanya menyentuh ranah kognitif paling rendah yang hanya mengandalkan ingatan dan pemahaman, karena hanya berupa penyampaian fakta-fakta yang tidak membutuhkan pemikiran mendalam.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007 tentang standar proses pendidikan menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran sains harus lebih diarahkan pada proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memperoleh berbagai kemampuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai model pembelajaran telah diciptakan oleh para ahli untuk membuat siswa aktif dan mencintai belajar, salah satu model pembelajaran inovatif adalah pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Pembelajaran berbasis proyek memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, memecahkan masalah, dan tugas-tugas bermakna lainnya, terpusat pada siswa, dan menghasilkan produk nyata.

Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis proyek, guru dituntut untuk menyiapkan rencana, sebagai panduan guru dalam proses pembelajarannya. Di dalam perencanaan dan skenario pembelajaran, guru harus mengarahkan rencana proyeknya dalam sebuah kerangka pertanyaan berdasarkan SK/KD yang ada dalam kurikulum. Suatu proyek memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengindentifikasi dan merumuskan masalahnya sendiri. Tujuan pembela-jaran dicapai melalui kegiatan penemuan (discovery learning) selama interaksi dengan lingkungan belajar (Collins, 1989). Pembelajaran berbasis proyek


(15)

4

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan suatu model yang berbeda dari model tradisional dengan fokus utama menempatkan pebelajar dalam proyek nyata. Pebelajar memiliki kesempatan membangun pengetahauannya sendiri sesuai dengan kebutuhannya.

Barron (1998 dalam Bellanca, 2012) menyatakan bahwa ketika siswa belajar bagaimana membuat rencana, merefleksikan kinerja mereka dan mengambil umpan balik intensif dari guru, mereka jauh lebih mungkin untuk melakukan yang lebih baik dalam pekerjaan sehari-hari dan pada tes berbasis standar. Sedangkan Bellanca (2012) menyatakan bahwa ketika guru didorong untuk mengintegrasikan strategi instuksional yang terbaik dan merancang pembelajaran berbasis proyek kepada siswanya, mereka telah memberikan kesempatan terbaik kepada siswanya untuk mempelajari standar konten yang diperlukan untuk didefinisikan, bahkan pada standar yang paling ketat dan tidak fleksibel sekalipun.

Pada zaman globalisasi ini, setiap siswa harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan zamannya. Siswa perlu dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan, agar mereka dapat bertahan dan bersaing. Pada beberapa Standar Kompetensi Lulusan di sekolah menengah disebutkan bahwa siswa harus dapat membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif; menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan; dan menunjukkan kemampuan mengana-lisis dan memecahkan masalah kompleks. Selain itu, siswa tidak hanya dapat berpikir saja, tetapi juga siswa harus dapat berargumentasi mengenai apa yang dipikirkannya itu. Siswa harus dapat mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Hal ini sesuai dengan berpikir kritis yang diungkapkan oleh Inch et al. (2006) bahwa siswa harus dapat mengumpulkan semua informasi yang didapatkannya dan mengomunikasikan hasil pemikirannya.

Pendekatan terhadap kurikulum pelajaran melalui berpikir kritis menantang guru untuk mengembangkan teknik-teknik instruksi atau pengajaran yang akan membantu mempersiapkan siswa, untuk menghadapi dunia di luar sekolah. Menurut Bellanca (2012) berpikir kritis mengembangkan kemampuan siswa untuk


(16)

5

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghadapi, memahami, dan mentransfer apa yang telah mereka pelajari dalam situasi kehidupan nyata. Kesempatan siswa untuk mengembangkan proses berpi-kir kritis tidak akan ditemukan dalam kelas yang didominasi soal-soal isian dengan jawaban ringkas, tetapi pada kelas yang aktif melibatkan siswanya untuk mempertajam fungsi-fungsi berpikir dan menjadikan mereka pelajar yang efisien dengan tipe kecerdasan apapun yang mereka gunakan.

Dalam pendidikan formal, guru kadang mengajarkan siswa bagaimana mema-hami konsep, mengamati, menganalisis, membuat argumen dan mempertahankan argumennya, mencari tahu jawaban sebuah pertanyaan, tetapi ada jenis lain cara berpikir yang lebih mengeksplorasi ide, menghasilkan segala kemungkinan, mencari banyak jawaban yang benar dari pada hanya satu jawaban, yaitu berpikir kritis dan kreatif. Kedua pemikiran tersebut sangat penting bagi siswa ketika menghadapi dunia kerja dan kedua pemikiran sebut sangat dibutuhkan oleh siswa menghadapi abad ke 21 yang penuh persaingan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengembangkan pembela-jaran berbasis proyek yang sangat menarik dan menantang. Di Indonesia pembelajaran berbasis proyek masih sangat jarang dilakukan atau dilaksanakan, mungkin karena prosesnya yang memakan waktu yang lama, persiapan yang lebih banyak, penilaian yang lebih detail atau karena beban kurikulum sehingga pembelajaran berbasis proyek jadi kurang diminati oleh guru-guru kita. Studi mendalam tentang pembelajaran berbasis proyek juga masih sangat kurang di Indonesia, sehingga sangatlah penting untuk meneliti lebih jauh tentang pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup khususnya pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan

judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”.


(17)

6

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka secara umum dapat

dirumuskan masalah penelitian, yaitu “Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas VIII pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan?”.

Rumusan tersebut dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Praktikum?

2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setiap indikator pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Praktikum?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Praktikum?

4. bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa setiap indikator pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Praktikum?

5. Bagaimana keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran yang diterapkan?

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pembelajaran berbasis proyek menjadi variabel bebas, sementara keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa menjadi variabel terikat.


(18)

7

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran biologi ini adalah model pembelajaran berbasis proyek yang melalui enam tahap pelaksanaan (The George Lucas Educational Foundation: 2005). Keenam tahapan tersebut adalah 1) Start with the essential question, 2) Design a plan for the project, 3)

Creates a schedule, 4) Monitor the students and the progress of the project, 5)

Asses the Outcome, 6) Evaluate the Experiences,

2. Berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Inch et al. (2006) mencakup delapan elemen berpikir kritis yang merupakan fungsi yang saling berhubungan. Kedelapan elemen tersebut yaitu: pertanyaan terhadap masalah (question at issue), tujuan (purpose), informasi (information), konsep (concepts), asumsi (assumptions), sudut pandang (point of view), interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and inference), dan implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences).

3. Berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Munandar (1990) meliputi keterampilan berpikir lancar (Fluency), keterampilan berpikir luwes (Flexibility), keterampilan berpikir orisinil (Originality), keterampilan berpikir merinci (Elaboration) dan keterampilan berpikir menilai (Evaluation).

4. Strandar Kompetensi (SK) yang sesuai untuk bahasan ini adalah SK.1 kelas VIII semester 1 tentang Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia, KD 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dalam penelitian ini menitik beratkan pada Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.


(19)

8

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran peningkatan kemampuan berpikir kritis Inch et al. (2006) dan kemampuan berpikir kreatif Munandar (1990) siswa SMP pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

2. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis pada setiap indikator, siswa SMP kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

3. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

4. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum terhadap kemampuan berpikir kreatif pada setiap indikator siswa SMP kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

5. Untuk menemukan keunggulan dan kelemahan dari penerapan pembelajaran berbasis Proyek.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis:

a. Memberi informasi tentang proses pembelajaran berbasis proyek.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan tentang pengem-bangan materi dalam pendidikan Biologi


(20)

9

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi siswa, terlatihnya pengetahuan dan keterampilan siswa tentang berpikir kritis, berpikir kreatif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar, juga menanamkan sikap ilmiah, senang belajar Biologi, dan memberikan wawasan serta pengayaan pengetahuan yang luas.

b. Siswa berlatih merencanakan suatu kegiatan, meningkatkan kinerja siswa, belajar bekerja sama secara baik dalam kelompok, melatih berkomunikasi, menuangkan ide, menghargai pendapat orang lain dan mengembangkan diri. c. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan terhadap pentingnya suatu strategi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.

d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian lebih jauh mengenai pembelajaran Biologi yang dapat mengembangkan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa baik pada tema yang sama maupun pada tema yang berbeda.

F. Asumsi

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka asumsi yang mendasari penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran proyek atau dikenal sebagai pembelajaran berbasis proyek, adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan peserta didik untuk mengejar pengetahuan konten milik mereka dan menunjukkan pemahaman baru mereka melalui berbagai variasi presentasi (Klein et al., 2009)

2. Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan cara pembelajaran secara konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi kehidupannya (Barron, 1998 dalam Purnawan, 2008).

3. Pembelajaran berbasis proyek adalah cara yang konstruktif dalam pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus kepada aktifitas pebelajar (Boud and Felleti, 1991).


(21)

10

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah :

“Terdapat pengaruh yang signifikan dalam kemampuan berpikir kritis dan kreatif antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran


(22)

41 Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi

Penelitian dilakukan di SMPN I Darangdan yang terletak di Jl. Raya Darangdan Km.21 Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat. Sekolah ini dipilih karena tidak terlalu jauh dari jalan utama Bandung – Purwakarta, merupakan sekolah induk di Kecamatan Darangdan dan berdasarkan dari hasil penelitian lapangan, lebih dari 40% siswa tidak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga dengan model pembelajaran berbasis proyek diharapkan pembelajaran IPA akan lebih bermakna.

2.

Subjek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari 5 kelas di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu dua kelas yang dipilih dengan menggunakan teknik Cluster random sampling. Dalam Cluster random sampling pemilihan sampel dilakukan secara acak pada jenjang yang sama atau caranya dengan memilih dua kelas dari lima kelas yang ada secara acak kelas, satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan satu kelas dijadikan kelas kontrol yaitu kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretest-Posttest Control

Group Design (Fraenkel and Wallen, 2006), alasan pemilihan disain ini karena


(23)

42

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun kontrol sama-sama heterogen dan keduanya diajar oleh guru yang sama. Data penelitian diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Hasil kedua tes akhir diuji perbedaannya, juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing kelompok. Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir, dan antara tes awal dan tes akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan (Sukmadinata, 2010). Desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok perlakuan M  O1  X  O2

Kelompok kontrol M  O1  C  O2

(Fraenkel and Wallen, 2006). Keterangan:

M = Matching; O1= Pretest untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan kreatif ; X= Pembelajaran

berbasis proyek; C= Pembelajaran praktikum; O2 = Posttest untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan

kreatif

C.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental yang bertujuan untuk melihat akibat dari perlakuan yang diberikan (Sukmadinata, 2010). Alasan peneliti menggunakan metoda tersebut karena dengan menggunakan metode ini, peneliti mencoba untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada siswa SMP kelas VIII. Kegunaan pretest/tes awal yaitu untuk meningkatkan kemungkinan dari interaksi antara pengetesan dan perlakuan. Tes awal juga bertujuan untuk melihat apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ekivalen. Jika tes awal menunjukkan bahwa kedua kelompok tidak ekivalen, maka peneliti dapat menggunakan desain dengan pemasangan subjek (Fraenkel and Wallen, 2006). Setelah perlakuan, dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel terikat dengan alat ukur yang sama.


(24)

43

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dilakukan pada kelas yang memiliki kemampuan setara, yaitu satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, diajarkan oleh satu orang guru. Pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran berbasis praktikum.

D.Definisi Operasional

Guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam perumusan masalah, berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah, tersebut:

1. Model pembelajaran berbasis proyek yang dimaksud pada penelitian ini adalah model pembelajaran yang dimulai dengan pertanyaan esensial, kemudian mengarahkan siswa agar mampu mengungkapkan berbagai pertanyaan lain menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dari Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan siswa membuat perencanaan penelitian yang akan mereka lakukan. Siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas mereka dalam rangka penyelesaian proyek yang mereka kerjakan. Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Setelah siswa menyelesaikan proyeknya, siswa mempresentasikan hasil penelitiannya. Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa. Pada akhir proses pembelajaran pengajar dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Aktivitas siswa pada setiap fase dicatatkan dengan


(25)

44

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan rubrik kegiatan siswa selama proses pelaksanaan proyek berlangsung.

2. Keterampilan berpikir kritis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah skor hasil tes awal dan akhir keterampilan berpikir kritis siswa pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan yang dikemukakan oleh Inch et

al., 2006). Data dijaring dengan menggunakan soal esai terbuka sebanyak 10

soal yang mewakili keterampilan berpikir kritis berdasarkan indikator berikut: (a) pertanyaan terhadap masalah, (b) tujuan, (c) informasi, (d) konsep, (e) asumsi, (f) sudut pandang, (g) interpretasi dan menarik kesimpulan, (h) implikasi dan akibat-akibat.

3. Keterampilan berpikir kreatif yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah skor hasil tes awal dan akhir kemampuan berpikir berpikir kreatif siswa pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Data dijaring dengan menggunakan soal berbentuk esai berjumlah 6 soal yang mewakili indikator keterampilan berpikir kreatif Munandar (1990), meliputi: a) Keterampilan berpikir lancar (Fluency); b) Keterampilan berpikir luwes (Flexibility); c) Keterampilan berpikir orisinil (Originality); d) Keterampilan berpikir merinci (Elaboration); e) Keterampilan berpikir menilai (Evaluation).

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengambilan data yang digunakan. Instrumen ini digunakan setelah diuji valiaditas dan reliabilitasnya, jika telah valid dan reliabel, maka instrumen dapat digunakan (Riduwan, 2010). Rancangan instrumen yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Jenis Instrumen Penelitian


(26)

45

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pedoman dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek

Selama proses pembelajaran

2 Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada masing-masing indikatornya

Awal dan akhir pembelajaran

3 Tes Keterampilan Berpikir Kreatif

Untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa pada masing-masing indikatornya

Awal dan akhir pembelajaran

4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Untuk mencatatkan aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek

Selama proses pembelajaran 5 Lembar Observasi

Aktivitas Guru

Untuk mencatat keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah dirancang 6 Lembar Kerja

Siswa

Panduan bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran

7 Lembar Peer and self assessment

Panduan siswa dalam melakukan penilaian terhadap kinerja dirinya dan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

8 Lembar penilaian presentasi siswa

Panduan guru dalam melakukan penilaian pada saat pelaksanaan presentasi

Selama proses pembelajaran 9 Lembar penilaian

booklet

Panduan guru untuk melakukan penilaian hasil proyek dalam bentuk booklet

Akhir pembelajaran

Hasil dari penelitian ini berupa data kualitatif maupun kuantitatif, dari lembar observasi aktivitas siswa dan guru, penilaian terhadap presentasi kelompok, ditambah data penilaian siswa terhadap diri sendiri dan anggota kelompoknya akan menjadi data tambahan bagi peneliti untuk menganalisis keberlangsungan proses pembelajaran dan pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun oleh peneliti berdasarkan model pembelajaran yang digunakan. Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada penelitian ini dicantumkan dalam RPP. Komponen-komponen yang terdapat


(27)

46

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam RPP ini adalah : identitas sekolah, identitas mata pelajaran, pokok bahasan, waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, alat dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

2. Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis.

Tes keterampilan berpikir kritis dibuat dalam bentuk esai terbuka. Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada saat sebelum dan sesudah melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Soal dibuat berdasarkan indikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang ingin diukur, yaitu pertanyaan terhadap masalah (question at issue), tujuan (purpose), informasi (information), konsep (concepts), asumsi (assumptions), sudut pandang (point of view), interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and

inference), implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences). Distribusi

soal untuk setiap indikatornya disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis

No Indikator Keterampilan berpikir kritis Jml Soal Nomor Soal

1. Pertanyaan terhadap masalah (question at issue) 2 1,2

2. Tujuan (purpose) 1 3

3. Informasi (information) 1 4

4. Konsep (concepts) 1 5

5. Asumsi (assumptions) 1 6

6. Sudut pandang (point of view) 1 7

7. Interpretasi dan menarik kesimpulan


(28)

47

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Implikasi dan akibat-akibat (implication and

concequences) 1 10

Total 10 10

Skor untuk soal esai berpedoman pada penilaian menurut Stiggins (1994). Pada Tabel 3.4 berikut disajikan pedoman penskoran untuk jawaban soal tes esai.

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Esai Keterampilan

Berpikir Kritis dan Kreatif

Katagori Skor Indikator

Rendah 1

Jawaban yang diberikan kurang sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam soal, berisi informasi yang tidak akurat, atau menunjukkan kurangnya penguasaan terhadap materi. Poin-poin yang diberikan tidak jelas dan tidak memberikan contoh yang mendukung.

Gambar kurang menarik, ide sama dengan orang lain

Sedang 3

Jawaban yang diberikan jelas, dan cukup fokus,namun kurang lengkap. Contoh-contoh yang diberikan terbatas Hubungan antara jawaban dengan soal kurang kuat

Gambar menarik tetapi memiliki ide yang hampir sama dengan orang lain

Tinggi 5

Jawaban yang diberikan jelas, fokus dan akurat. Poin-poin yang relevan dikemukakan (berhubungan dengan pertanyaan soal) untuk mendukung jawaban yang diberikan. Hubungan antara jawaban tergambar secara jelas

Gambar menarik, memiliki ide yang berbeda dengan orang lain

(Stiggins , 1994)

3. Instrumen Keterampilan Berpikir Kreatif

Tes keterampilan berpikir kreatif dibuat dalam bentuk esai terbuka. Tes digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa pada saat sebelum dan sesudah melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Soal dibuat berdasarkan indikator-indikator keterampilan berpikir kreatif yang ingin diukur, yaitu keterampilan berpikir lancar (Fluency), keterampilan berpikir luwes (Flexibility), keterampilan berpikir orisinil (Originality), keterampilan berpikir


(29)

48

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merinci (Elaboration), keterampilan berpikir menilai (Evaluation). Distribusi soal untuk setiap indikatornya disajikan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif

No Indikator Keterampilan berpikir kreatif Jml Soal Nomor Soal

1 keterampilan berpikir lancar (Fluency) 2 11,12 2 keterampilan berpikir luwes (Flexibility) 1 13 3 keterampilan berpikir orisinil (Originality), 1 14 4 keterampilan berpikir merinci

(Elaboration), 1 16

5 keterampilan berpikir menilai (Evaluation). 1 15

Total 6 6

Skor untuk soal esai berpedoman pada penilaian menurut Stiggins (1994) yang tertera pada Tabel 3.4 di atas.

Sebelum digunakan pada penelitian, soal-soal tersebut diujicobakan terlebih dahulu pada sejumlah siswa kelas VIII semester 1. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat kesukaran, validitas, reliabilitas, daya pembeda, serta waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengerjakan keseluruhan soal.

4. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pedoman observasi yang digunakan berupa daftar ceklist ”ya” atau ”tidak” berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah disusun sebelumnya dalam lembar observasi. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas.

Lembar observasi untuk guru digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan proses pembelajaran berbasis proyek. Lembar observasi aktivitas guru juga dimaksudkan mencatatkan aktivitas-aktivitas yang berlangsung selama


(30)

49

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran. Namun, pada lembar ini yang dicatatkan adalah keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh guru. Penyusunan lembar observasi guru disesuaikan dengan tahapan kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Lembar observasi ini membantu guru untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang telah berlangsung dan bila terdapat tahapan yang terlewatkan atau terdapat hal yang tidak tersampaikan pada siswa, maka dapat diperbaiki atau disampaikan pada pertemuan berikutnya. Pengisian lembar observasi guru dilakukan oleh observer yang terlibat sebagai pengamat pada penelitian ini.

5. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa ini disusun oleh peneliti berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada LKS tercantum kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diantaranya hal-hal yang harus didiskusikan oleh kelompok, jadwal pelaksanaan proyek, dan langkah penulisan laporan yang baik.

Komponen-komponen yang terdapat dalam lembar kerja siswa adalah : Identitas mata pelajaran, Identitas sekolah, waktu pelaksanaan. Hasil pengamatan siswa dicatatkan pada lembar kerja siswa ini yang kemudian disertakan dalam laporan. Siswa melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil pengamatannya berdasarkan data-data yang didapatnya dan guru melakukan penilaian terhadap kegiatan diskusi dan presentasi siswa.

6. Angket Peer and Self Assessment

Angket Peer and self assessment yang digunakan berupa daftar ceklist ”ya”

atau ”tidak”. Pernyataan-pernyataan berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran. Angket digunakan


(31)

50

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menilai keaktifan atau kontribusi diri sendiri siswa dan teman sekelompoknya selama proses pembelajaran.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Peer and Self Assessment

7. Lembar Penilaian Presentasi Siswa Aspek No.

Soal Indikator

Sifat Pertanyaan

Jumlah Positif Negatif

K et er a m pi lan b er pik ir kri ti s

1 Tujuan (Purpose) 1 1

2 Pertanyaan terhadap masalah

(Question at issue) 1 1

3 Asumsi (assumptions) 1 1

4 Sudut pandang (point of view) 1 1

5,6,8 Informasi (information) 2 1 3

7 Konsep (concepts) 1 1

9 Interpretasi dan menarik kesimpulan

(interpretation and inference) 1 1

10 Implikasi dan akibat-akibat

(implication and concequences) 1 1

K et er a m pi lan B erpi k ir K re a ti f

1 Keterampilan berpikir lancar

(Fluency) 1 1

2 Keterampilan berpikir luwes

(Flexibility) 1 1

3,4, 5 Keterampilan berpikir orisinil

(Originality) 2 1 3

8 Keterampilan berpikir merinci

(Elaboration) 1 1

6,7 Keterampilan berpikir menilai

(Evaluation) 1 1 2

K

er

ja Sa

m

a 1,2 Memberikan Idenya 1 1 2

3,4 Melaksanakan tanggung jawabnya 1 1 2

5 Membantu teman 1 1

6 Membantu mengerjakan laporan 1 1

7 Menghargai pendapat teman 1 1


(32)

51

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian terhadap presentasi siswa dilakukan berdasarkan rubrik penilaian presentasi kelompok yang telah disusun lengkap dengan penskoran untuk tiap kategorinya. Meliputi beberapa kriteria diantaranya: kontak mata, kontak fisik, gaya bicara, volume suara, pengaturan isi tampilan, pengaturan waktu tampilan, bantuan visual/ suara, dan merespon pertanyaan audien.

8. Lembar Penilaian Booklet

Instrumen digunakan untuk mengukur kreativitas siswa tidak hanya dari segi kreativitas dalam menjawab soal, akan tetapi juga dalam membuat rancangan produk sebagai kreativitas dari penyelesaian masalah yang ditemukan. Lembar penilaian LKS ini menggunakan bobot nilai dengan rentang 1-2. Serta hasil produk dengan melihat kesesuaian antara rancangan dan produk yang dihasilkan, kesesuaian antara solusi dan masalah yang diangkat, dan kerapihan. Dimana kebenaran dari jawaban yang dituliskan juga harus dinilai.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel agar data yang dihasilkan dari penelitian tersebut akurat. Pembuatan instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Menyusun Kisi-Kisi Tes

Pembuatan kisi-kisi ini bertujuan untuk menentukan konsep-konsep yang akan diukur yang sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Selanjutnya menyusun pokok uji yang sesuai dengan konsep dan indikator pembelajaran. 2. Menentukan Validitas Pokok Uji


(33)

52

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).

3. Melakukan Uji Coba Butir Soal

Pelaksanaan uji coba soal dilakukan terhadap sekelompok siswa SMP kelas VIII.

4. Melakukan Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba

Dalam membuat keputusan yang tepat diperlukan informasi yang akurat (cermat) dan relevan dengan keputusan yang akan dibuat. Informasi seperti itu hanya akan dapat diperoleh dari pengukuran dengan alat ukur yang mempunyai syarat-syarat tertentu. Dua aspek penting yang tercakup dalam syarat suatu alat ukur yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Adapun analisis lain yang dilakukan terhadap soal adalah daya pembeda (D) dan taraf kemudahannya (F).

a. Validitas Empiris

Validitas empiris terhadap instrumen tes tertulis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi. Pengujian validitas empiris dilakukan baik secara konvensional menggunakan Microsoft excel 2010 maupun secara statistika dengan menggunakan Anates V4. Validitas empiris terhadap instrumen tes tertulis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

(Arikunto, 2006) Keterangan :


(34)

53

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menafsirkan validitas, digunakan acuan sebagai berikut: Tabel 3.7 Interpretasi nilai r

(Arikunto,2006)

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Jika alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan alat ukur itu terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang sama akan menghasilkan informasi yang sama atau mendekati sama. Reliabilitas seringkali disebut derajat konsistensi (keajegan). Pengujian reliabilitas dilakukan baik secara konvensional menggunakan Microsoft excel 2007 maupun secara statistika menggunakan Program Anates V4. Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown. Dalam menghitung reliabilitas dengan teknik ini peneliti harus melalui langkah membuat tabel analisis butir soal atau butir pertanyaan. Dari analisis ini skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal. Ada dua cara membelah yaitu ganjil-genap dan belah awal-belah akhir.teknik ini disebut juga teknik awal-belah dua. Rumus Spearman Brown untuk menentukan indeks reliabilitas soal adalah sebagai berikut:

Besarnya nilai r Tafsiran

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah


(35)

54

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2006) Keterangan :

r11= reliabilitas tes secara keseluruhan; rxy= indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Sebelum dimasukkan ke rumus Spearman-Brown, terlebih dahulu dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment. Untuk menafsirkan harga reliabilitas digunakan acuan sebagai berikut:

Tabel 3.8 Tafsiran Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Tafsiran

0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,79 Tinggi 0,40 – 0,59 Cukup 0,20 – 0,39 Rendah 0,00 – 0,19 Sangat rendah

(Arikunto, 2006)

c. Daya Pembeda Soal

Ukuran daya pembeda (lambangnya D) ialah selisih antara proporsi kelompok tinggi yang menjawab benar dengan proporsikelompok rendah yang menjawab benar pada soal yang dianalisis. Suatu soal sebaiknya memiliki harga D yang tinggi, artinya soal tersebut mampu membedakan siswa yang menguasai materi pelajaran dengan siswa yang tidak menguasai materi pelajaran.Harga daya pembeda (D) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

(Arikunto, 2010) Keterangan:


(36)

55

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D = jumlah peserta tes; JA= jumlah peserta kelompok atas; JB= jumlah peserta kelompok

bawah; BA= jumlah kelompok atas yang menjawab soal dengan benar; BB= jumlah

kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar; PA= proporsi kelompok atas yang

menjawab benar ; PB= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun acuan penafsiran daya pembeda menurut Arikunto (2010) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Tafsiran Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kategori

0,00-0,19 kurang

0,20-0,39 Cukup

0,40-0,69 Baik

0,70-1,00 Sangat baik

Arikunto (2010 )

d. Tingkat Kesukaran Soal

Rumus yang digunakan (Arikunto, 2010) adalah:

Keterangan:

P = Indek Kesukaran; B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul; JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut. Tabel 3.10 Tafsiran tingkat kesukaran

Tingkat Kesukaran Tafsiran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2010)

G.Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dan analisis data baik dari pengujian instrumen sampai mendapatkan data penelitian digunakan secara kuantitatif dan kualititif. Pengolahan data secara kuantitatif digunakan untuk menghitung instrumen

JSB


(37)

56

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, dan hasil pengolahan data tes kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif setelah diberi perlakuan termasuk produk berupa booklet, presentasi, self dan peer assessment siswa. Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas guru dan siswa di kelas, digunakan secara kualitatif.

1. Hasil Uji Coba Instrumen

Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan software komputer

Anates V4. Kriteria pada masing-masing hasil uji coba instrumen dilihat dari

validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal. Hasil analisis soal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif

No m o r la m a No m o r b a ru Ind ek s Va li d it a s K riter ia Ind ek s Pem b ed a (%) K riter ia Ind ek s K esuk a ra n (%) K riter ia K et.

1 1 0,537 Cukup 50,00 Baik 51,67 Sedang Digunakan 2 2 0,728 Tinggi 73,33 Baik

sekali 56,67 Sedang Digunakan 3 0,178 Sangat

rendah 3,33 Jelek 25,00 Sukar Buang 4 0,316 Rendah 6,67 Jelek 23,33 Sukar Buang 5 3 0,690 Tinggi 51,67 Baik 47,50 Sedang Digunakan 6 4 0,626 Tinggi 50,00 Baik 45,00 Sedang Digunakan 7 5 0,566 Cukup 36,67 Cukup 41,67 Sedang Digunakan 8 6 0,605 Tinggi 45,00 Baik 40,83 Sedang Digunakan 9 7 0,755 Tinggi 50,00 Baik 45,00 Sedang Digunakan 10 8 0,659 Tinggi 21,67 Cukup 29,17 Sukar Digunakan 11 0,174 Sangat

rendah 3,33 Jelek 23,33 Sukar Buang 12 9 0,676 Tinggi 35,00 Cukup 35,83 Sedang Digunakan 13 10 0,580 Cukup 31,67 Cukup 35,83 Sedang Digunakan 14 11 0,573 Cukup 46,67 Baik 46,67 Sedang Digunakan 15 12 0,669 Tinggi 23,33 Cukup 28,33 Sukar Digunakan


(38)

57

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 13 0,607 Tinggi 30,00 Cukup 38,33 Sedang Digunakan 17 14 0,776 Tinggi 51,67 Baik 44,17 Sedang Digunakan 18 15 0,442 Cukup 16,67 Cukup 26,67 Sukar Digunakan 19 0,323 Rendah 8,33 Jelek 25,83 Sukar Buang 20 16 0,557 Cukup 25,00 Cukup 30,83 Sukar Digunakan

Dari 20 soal esai yang diujikan, terdapat 5 soal dengan kriteria jelek, 7 soal dengan kriteria cukup, 7 soal dengan kriteria baik, dan 1 soal dengan kriteria baik sekali. Berdasarkan pertimbangan pada hasil perhitungan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta validitas butir soal diputuskan 16 soal yang digunakan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

Tabel 3.12 Karakteristik Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif

Aspek Batas Nilai Kriteria

Validitas 0,442-0,776 Cukup-Tinggi

Daya Pembeda 16,67-73,33 Cukup-Baik sekali

Tingkat kesukaran 26,67-56,67 Sukar-Sedang

Berdasarkan hasil perhitungan uji instrumen didapatkan bahwa, Perhitungan terhadap validitas esai soal berpikir kritis dan kreatif menunjukkan hasil 0,83 yang artinya validitas sangat tinggi, koefisien reliabilitas tes esai 0,91 diartikan bahwa tes termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.

2. Analisis Data Hasil Tes Berpikir Kritis dan Kreatif

Data yang dihasilkan berupa skor pretest, posttest, berpikir kritis dan kreatif. Kemudian dilakukan analisis secara kuantitatif. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor pada kedua kelas baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Selain itu untuk mengetahui perlakukan mana yang paling efektif, apakah dengan praktikum yang diberikan oleh peneliti pada


(39)

58

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan atau dengan pembelajaran berbasis proyek.

Data kuantitatif yang telah terkumpul sebagai hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan menggunakan program Microsoft Excels 2010 dan Statistic

Package for Social Science (SPSS) 21 for windows. Berikut ini adalah tahapan

analisis data yang dilakukan:

a. Pemberian Skor

Pemberian skor pada pretest dan postest yang mengukur keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa kemudian membandingkan skor pretest dan postest tersebut. Jawaban siswa akan dinilai berdasarkan jumlah jawaban yang benar, kriteria penilaian menggunakan perhitungan skor esai menurut Stiggins (1994). b. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan analisis terhadap hasil pretest dan posttest. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi rata-rata (average normalized gain) oleh Hake (1998) sebagai berikut:

Keterangan:

g = skor peningkatan; s post = skor tes akhir; s pre = skor tes awal; s max = skor maksimun

Berdasarkan hasil perhitungan indeks gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kategori menurut Hake (1998).


(40)

59

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besarnya Gain (g) Interpretasi

Tinggi

Sedang

Rendah

Hake (1998)

Nilai N-gain dari kedua kelompok dibandingkan c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor pretest dan postest berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan mengguna-kan uji statistik program SPSS 21 for windows yaitu dengan menggunamengguna-kan One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian hipotesis dilakukan untuk

mengetahui apakah data kedua penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, namun jika hasilnya tidak berdistribusi normal maka tidak dilakukan uji homogenitas melainkan dilanjutkan dengan uji statistik non parametric yaitu uji Mann-Whitney.

d. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Hommogenity of Varians

(Levene Statistics) dari program SPSS 21 for windows.

e. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat, data yang berdistribusi normal den homogen diuji dengan menggunakan uji statistik parametrik dengan Independent

Samples T-test dari program SPSS 21 for windows dan data yang tidak

berdistribusi normal atau tidak homogen diuji dengan menggunakan uji statistik Non Parametrik yang berfungsi setara dengan uji t, misalnya dengan


(41)

60

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji Mann Whitney atau Wilcoxon (Sarwono, 2012) pada SPSS 21 for windows. Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan dua rata-rata pada sampel besar

(N≥30). Uji Hipotesis dilakukan dengan uji beda dua rerata untuk mengetahui signifikansi perbedaan skor pretest dan postest kedua kelas terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Hipotesis yang dikemukakan adalah:

1) Hipotesis 1

H0: Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

H1: Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. 2) Hipotesis 2

H0: Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.

H1: Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol terhadap kemempuan berpikir kreatif siswa.

Jika nilai Signifikansi lebih besar dari α=0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

H.Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan berupa observasi data pada bagian tata usaha tentang data jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi untuk menentukan fokus permasalahan penelitian. Melakukan studi literatur terhadap jurnal, buku dan laporan penelitian mengenai


(1)

110

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alozie, N. et al. (2010). Genetics in the 21st Century: The Benefts dan Challenges of Incorporating a Project-Based Genetics Unit in Biology Classrooms. Amerika: The American Biology Teacher.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara. Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Baker, E. et al. (2011). Project-based Learning Model Relevant Learning for the 21st Century. Washington: Pacific Education Institute. Tersedia pada: www.pacificeducationinstitute.org

Bellanca, J. (2011). 200 + Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks.

Bellanca, J. (2012). Poyek Pemelajaran yang Diperkaya. Jakarta: PT Indeks. Blumenfeld, P. C. et al. (1991). Motivating project-based learning: Sustaining the

doing, supporting the learning. Educational Psychologist, 26 (4), 369-398. Boss, S. dan Krauss, J. (2007). Reinvering Project-Based. United States of

America: International Society for Technology in Education (ISTE).

Campbell, N.A., Reece, J.B., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., Jackson, R.B. (2008). Biology Eighth Edition. San Francisco: Benjamin Cummings.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. (2003). Biologi Edisi Kelima-Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Capraro, R.M. dan Slough S.W. (2009). Project-Based Learning An Integrated Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Approach. Rotterdam / Taipei:Sense Publishers


(2)

111

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Chin, C. dan Chia, L.G. (2005). Problem-Based Learning: Using Ill-Structured Problems in Biology Project Work. Singapore:Wiley Periodicals, Inc. 45-67

Chung, S. L. dan Chiu, M. H. (2007). Using Project-based Learning and Multi-representative Modeling to Engage Students in Learning and Changing Ideal Gas Conceptions. National Taiwan Normal University: Graduate Institute of Science Educationchshirley2007@yahoo.com.

Collins, A., Brown, J.S. dan Newman, S.E. (1989). Cognitive Apprenticeship: Teaching The Crafts Of Reading, Writing, And Mathematics , in L.B. Resnick (Ed.), Knowing, Learning, and Instruction : Essays in Honor of Robert Glaser, Hillsdale, NJ, Lawrence Erlbaum Associates, p. 453-494. Cook, K. (2009). A Suggested Project-Based Evolution Unit for High School:

Teaching Content Through Application. Dalam Journal of The American Biology Teacher.

Dananjaya, U. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.

DePorter, B. et al. (2010). Quantum Teaching:Mempraktekan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa

Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi dan Komptensi Dasar Mata Pelajaran Biologi SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.

Doppelt, Y. (2003). Implementation and Assessment of Project-Based Learning in a Flexible Environment. Science dan Technology Youth Center, Technion, Israel Institute of Technology, Israel. International Journal of Technology and Design Education 13, 255–272.

Doppelt ,Y. (2005). Assessment of Project-Based Learning in a Mechatronics Context. Dalam Journal of Technology Education 16 (2). Tersedia: http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v16n2/pdf/doppelt.pdf

Duda, H.J. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum dan Asesmennya pada Konsep Sistem Ekskresi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI. VOX Edukasi 1(2), 30-31.

Fatmawati, B. (2011). Pembekalan Kemampuan Merancang Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa melalui Perkuliahan Mikrobiologi Berbasis Proyek. Disertasi Doktor pada Program Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.


(3)

112

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fraenkel, J.R. dan Wallen, N. E. (2006). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw. Hill International Edition

Frank, M. dan Barzilai, A. (2006). Project-Based Technology: Instructional Strategy for Developing Technological Literacy. Journal of Technology Education, Vol. 18 (1). Israel: Department of Education in Technology and Science

Global School Net. (2000). Introduction to Networked Project-Based Learning. Tersedia: http//www.gsn.org/web/pbl/whatis.htm

Hake, R.R. (1998). Interactive-engagement vs Traditional Methods: A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data For Introductory Physics Courses, American Journal of Physics, 66, 64- 74.

Hulu, F. L. W. (2009). Penggunaan Praktikum Konfrontatif untuk Memfasilitasi Peningkatan Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VII pada Pokok Bahasan Keragaman pada Sistem Organ Kehidupan. Tesis pada SPs UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hung, D.W. dan Wong, A.F.L. (2000). Activity Theory as a Framework for Project Work in Learning Environment. Educational Technology. 40 (2), 33-37.

Inch, E.S., Warnick, B., dan Endres, D. (2006). Critical Thinking & Communication, The Use of Reason in Argument. United States of America: Pearson Education.

Johnson, E.B. (2011). CTL Contextual Teaching Learning. Bandung: Kaifa Learning.

Juremi, S dan Ayob, A. (2000). Menentukan Kesalahan Alat Ukur-Alat Ukur Kemahiran berpikir Kritis, Kemahiran berpikir kreatif, Kemahiran proses sains, dan Pencapaian Biologi. [Online]. Tersedia: http://www.geocities.com/drwanrani/Sabaria_Juremi.html.

Klein, J. I. et al. (2009). Project-Based Learning: Inspiring Middle School Students to Engage in Deep and Active Learn. NYC Department of Education. New York.

Krajcik, J. S. et al. (1998). Inquiry In Project- Based Science Classrooms: Initial Attempts By Middle School Students. University of Michigan: The Journal of the Learning Sciences, 7, 313-350.


(4)

113

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Larmer, J. dan Mergendoller, J.R. (2010). Seven Essentials for Project-Based Learning. Giving Students Meaningful Work 68 (1) 34-37

Liliasari. (2009). Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Handout Mata Kuliah Pengajaran Kimia SL.

McNeal, A.P. dan D’Avanzo, C. (1996). Student Active Science, Models Of Innovationing College Science Teaching.Saunder college publishing.

Mergendoller, J. dan Thomas, J.W. (2003). Managing Project Based Learning: Principles from the Field , The Buck Institute for Education, PDF

Moeloek, F.A. et al. (2010). Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Munandar, S.C.U. (1990). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.

Munandar, U. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Mustaji. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran. Universitas Negeri Surabaya. Tersedia: http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran

Nurohman, S. (2008). Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. Prodi Pendidikan IPA Fisika FPMIPA UNY. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/project-based-learning.pdf

Olatoye, R.A. dan Adekoya, Y.M. (2010). Effect of Project-Based, Demonstration

and Lecture Teaching Strategies on Senior Secondary Student’s

Achievement in Aspect of Agricultural Science.India: International Journal of Educational Research and Technology.

Paul, R. dan Elder, L. (2008). The Nature and Functions of Critical and Creative Thinking, www.criticalthinking.org

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan.


(5)

114

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prawirohartono, S. dan Hidayati, S. (2007). Sains Biologi 3. Jakarta: Bumi Aksara.

Priyatno, D. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Naskah Akademik: Kajian kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA.

Purnawan, Y. (2008). Pengenalan Project Based Learning http://yudipurnawan. wordpress.com/ category/ project-based learning/diakses 3 Januari 2012. Rachmawati, F., Urifah, N. dan Wijayati, A. (2009). BIOLOGI: Untuk SMA Kelas

XII Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Regassa, L.B. dan Morrison-Shetlar, A.I. (2009). Student Learning in a Project-Based Molekular Biology Course. Jurnal College Science Teaching

Rivai, V. dan Murni, S. (2009). Education Management: Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.

Rustaman, N. Y. (2002). Perencanaan dan Penilaian Praktikum di Perguruan Tinggi. Disiapkan untuk Program Applied Approach Bagi Dosen UPI. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19 5012311979032NURYANI_RUSTAMAN/PERENCANAAN_DAN_PEN ILAIAN_PRAKTIKUM.pdf

Rustaman, N. Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press Saondi, O. dan Suherman, A. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika

Aditama.

Starko, A. J. (2005). Creativity in the Classroom. London: Lawrence Erlbaum Associates.

Sudargo, F. dan Asiah, S. (2010). Kemampuan Pedagogik Calon Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses


(6)

115

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum. Jurnal Pengajaran MIPA Vol. 15 No. 1

Sudjana (1992). Metoda Statistika Edisi kelima. Bandung: TARSITO

Sugiyarto, T. dan Ismawati, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutrisno, J. (2008). Menggunakan Keterampilan Berpikir untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Diambil tanggal 3 Januari 2012) dari http://www.tblog.com/

The George Lucas Educational Foundation. (2005). Instructional Module Project Based Learning. Diambil tanggal 30 Januari 2012 dari http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php

Thomas, J. W. (2000). A review of research on project-based learning. PDF - PDF - HTML Summary

Torrance, E. P. dan Presbury, J. (1984). The Criteria of success used in 242 recent experiment studies of creativity. Creative Child and Adult Quarterly, 9, 238-243.

Zuchdi, D. (2008). Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Larutan elektrolit dan Larutan Non elektrolit

7 23 215

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI, KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP SOSIAL PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN SISWA KELAS XI SMAN 2 PEMATANGSIANTAR.

0 3 37

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 2 111

ANALISIS PENCAPAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.

0 1 32

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAPPENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA TOPIK LISTRIK DINAMIS.

0 0 49

PENGARUH PROJECT BASED LEARNING TERHADAP BERPIKIR KRITIS, BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP ILMIAH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI.

3 7 46

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TERHADAP LITERASI INKUIRI ILMIAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN.

0 4 62

PENGARUH MEDIA MODEL PARTIKEL MATERI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII.

1 1 30

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI NUTRISI.

1 0 47

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN.

18 69 30