PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM KONTEKS PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM KONTEKS PEMANFAATAN
LIMBAH MINYAK JELANTAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh
MEGA WIJAYANTI KUSUMADEWI 1005304
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM KONTEKS PEMANFAATAN LIMBAH
MINYAK JELANTAH
Oleh
Mega Wijayanti Kusumadewi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan paada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Mega Wijayanti Kusumadewi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis
(3)
Mega Wijayanti Kusumadewi 1005304
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP KIMIA
SISWA SMA DALAM KONTEKS PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Dosen Pembimbing I
Dr. Momo Rosbiono, M.Pd., M.Si
NIP. 195712111982031006
Dosen Pembimbing II
Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A
NIP. 196605251990011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Dr. rer.nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si
(4)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini didasari oleh adanya tuntutan pendidikan yang bertujuan mempersiapkan siswa untuk membangun kecakapan hidup (life skils). Salah satu life
skills yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan berpikir kreatif. Namun
kenyataannya, sebagian besar pembelajaran kimia di kelas masih sebatas pada ceramah dan pemberian konsep-konsep serta teori-teori yang jauh dari kehidupan nyata. Hal tersebut menyebabkan keterampilann berpikir kreatif siswa rendah. Selain itu, pemahaman konsep siswa pada materi pelajaran kimia juga rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan dan pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Subyek dalam penelitian ini adalah 70 siswa kelas XII IPA di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Instrumen penelitian terdiri dari Instrumen Penilaian Kinerja Guru, format penilaian LKS, lembar observasi sikap dan kinerja siswa, dan soal tes tentang pemecahan masalah real life serta tentang konsep esensi kimia terkait konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) tipe Mothes ditinjau dari kinerja guru dikategorikan sangat baik (95%) dan kinerja siswa dikategorikan sangat baik (90%). Secara keseluruhan keterampilan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan PBM tipe Mothes mendapat nilai yang lebih tinggi (83%) dibandingkan siswa yang tidak mendapatkan PBM tipe Mothes (53%). Setelah dilakukan uji statistik nonparametrik, diketahui bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan PBM tipe Mothes berbeda secara signifikan dengan siswa yang tidak mendapatkan PBM tipe Mothes. Demikian juga dengan penguasaan konsep siswa yang mendapatkan PBM tipe Mothes mendapat nilai yang lebih tinggi (79%) dan berbeda signifikan dibandingkan siswa yang tidak mendapatkan PBM tipe Mothes (65%).
Kata kunci: PBM tipe Mothes, Keterampilan berpikir kreatif, Penguasaan konsep,
(5)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This study was based on the demands of education that aims to prepare students with life skills. One of the skills that students need to have is creative thinking. But in fact, most of the chemistry was learnedby the lecture method and the provision of concepts and theories were far from real life. This causes studentshad low creative thinking. In addition, students' understanding concept of chemistry werelow. The purpose of this study is to obtain information about the feasibility and the effect of problem-based learning (PBL) of Mothes types to creative thinking and understanding concept of chemistry of high school students in the utilization of waste cooking oil context. This study was a quasi-experimental study. Subjects in this study were 70 students of class XII Science in one of the high schools in Bandung. The research instrument consisted of Teacher Performance Assessment Instrument, formatting worksheets assessment, observation sheets attitudes and student performance, and problem solving tests on real life and the essential chemistry concept related to waste cooking oil context. The
results showed that the feasibility of PBLMothes of the teacher’s performance is categorized excellent (95%) and the performance of students categorized as excellent (90%). Overall creative thinking skills of students who get PBL Mothes scored higher (83%) and significantly different than students who did not get the PBL Mothes (53%). Likewise, the understanding conceptof students who get PBL Mothes scored higher (79%) and significantly different than students who did not get the PBL Mothes (65%).
Keyword: PBL Mothes, Creative thinking, Understanding concept, Waste cooking
(6)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Lat ar Belakang Penelitian ... 1
B. Ide ntifikasi Masalah Penelitian ... 7
C. Ru musan Masalah Penelitian ... ... 9
D. Tuj uan Penelitian ... 9
E. Ma nfaat Penelitian ... 10
F. Stru ktur Organisasi Skripsi ... ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pe mbelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)... 12
(7)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Per
encanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes... 15
C. Pela
ksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes... 17
D. Pen
ilaian Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes... 23
E. Ket
erampilan Berpikir Kreatif... 26
F. Pen
guasaan Konsep... 31
G. Hub
ungan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes dengan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep... 34
H. Kon
teks Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah... 35
I. Pen
elitian yang Relevan... 43
J. Asu
msi... 44
K. Hip
otesis... 45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lok
asi dan Subyek Penelitian ... 46
B. Met
ode dan Desain Penelitian ... 46
C. Pro
(8)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Def
inisi Operasional ... 50
E. Inst
rumen Penelitian... 51
F. Tek
nik Pengumpulan dan Analisis Data ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Ket
erlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes dalam Konteks Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah... 57
1. Ket
erlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes dari Segi Guru... 57
a. Per
encanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes ... 57
b. Pela
ksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes ... 63
2. Ket
erlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes dari Segi Siswa... 72
a. Pela
ksanaan Pembelajaran Melalui LKS Percobaan... 72
b. Sik
ap Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran... 92
c. Kin
erja Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran... 93
B. Ket
(9)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Ket
erampilan Berpikir Luwes (Flexibility)... 95
2. Ket erampilan Berpikir Lancar (Fluency)... 102
3. Ket erampilan Memperinci (Elaboration)... 108
C. Pen guasaan Konsep Siswa... 115
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Sim pulan ... 122
B. Sar an ... 122
DAFTAR PUSTAKA ... 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 129
(10)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes... 19
Tabel 2.2 Hubungan antara Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes dengan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep ... 34
Tabel 2.3 Standar Mutu Minyak Goreng ... 36
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 52
Tabel 3.2 Skala Kategori Kemampuan ... 53
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Terhadap RPP Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes... 58
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes... 64
Tabel 4.3 Jawaban LKS 1 pada Soal Nomor 1 Sampai 3... 74
Tabel 4.4 Jawaban LKS 1 pada Soal Nomor 4 dan 5... 77
Tabel 4.5 Jawaban LKS 2 pada Soal Nomor 1 dan 2... 79
Tabel 4.6 Jawaban LKS 2 pada Soal Nomor 3 dan 4... 79
Tabel 4.7 Jawaban LKS 2 pada Soal Nomor 5... 80
Tabel 4.8 Contoh Hasil Pengamatan Kelompok Siswa pada Tabel Pengamatan.. 85
Tabel 4.9 Jawaban LKS 3 pada Soal Nomor 2... 85
Tabel 4.10 Jawaban LKS 3 pada Soal Nomor 3, 4, dan 5... 88
Tabel 4.11 Jawaban LKS 3 pada Soal Nomor 6... 90
Tabel 4.12 Hasil Penilaian Sikap Kelompok Siswa... 92
Tabel 4.13 Contoh Hasil Penilaian Kinerja Siswa... 94
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Luwes (Flexibility) ... 97
Tabel 4.15 Contoh Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Soal Nomor 1, 2, dan 3... 100
(11)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Luwes (Flexibility) ... 101 Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Lancar (Fluency) ... 103 Tabel 4.18 Contoh Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Soal Nomor 4... 106 Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Lancar (Fluency) ... 107 Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Memperinci (Elaboration) ... 109 Tabel 4.21 Contoh Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Soal Nomor 5... 111 Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Memperinci (Elaboration) ... 114 Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik Nilai Pretest Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 117 Tabel 4.24 Contoh Jawaban Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Salah Satu Soal Tes Tertulis Bagian Kedua... 119 Tabel 4.25 Hasil Uji Statistik Nilai Posttest Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 120
(12)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Reaksi Penyabunan ... 41
Gambar 2.2 Reaksi Transesterifikasi... 42
Gambar 3.1 Bagan Desain Pretest-Posttest, Nonequivalent Control Group... 46
Gambar 3.2 Alur Penelitian ... 49
Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Kelompok Siswa pada Tahap Penjabaran Masalah.. 73
Gambar 4.2 Nilai Rata-rata Kelompok Siswa pada Tahap Penyusunan Opini.... 76
Gambar 4.3 Nilai Rata-rata Kelompok Siswa pada Tahap Perencanaan dan Konstruksi... 78
Gambar 4.4 Nilai Rata-rata Kelompok Siswa pada Tahap Percobaan... 84
Gambar 4.5 Nilai Rata-rata Kelompok Siswa pada Tahap Kesimpulan... 87
Gambar 4.6 Nilai Rata-rata Kelompok Siswa pada Tahap Abstraksi... 90
Gambar 4.7 Nilai Rata-rata LKS Kelompok Siswa pada Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Mothes Secara Keseluruhan... 91
Gambar 4.8 Hasil Penilaian Kinerja Kelompok Siswa... 93
Gambar 4.9 Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Luwes (Flexibility).. 96
Gambar 4.10 Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen pada Indikator Keterampilan Berpikir Luwes (Flexibility)... 98
Gambar 4.11 Nilai Posttest Siswa Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Luwes (Flexibility)... 99
(13)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.12 Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Lancar (Fluency).... 102 Gambar 4.13 Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen pada Indikator Keterampilan Berpikir Lancar (Fluency)... 104 Gambar 4.14 Nilai Posttest Siswa Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Berpikir Lancar (Fluency)... 105 Gambar 4.15 Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Memperinci (Elaboration).... 108 Gambar 4.16 Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen pada Indikator Keterampilan Memperinci (Elaboration)... 110 Gambar 4.17 Nilai Posttest Siswa Kelas Kontrol pada Indikator Keterampilan Memperinci (Elaboration)... 111 Gambar 4.18 Nilai Rata-rata Penguasaan Konsep Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 116 Gambar 4.19 Nilai Posttest Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen... 117 Gambar 4.20 Nilai Posttest Penguasaan Konsep Siswa Kelas Kontrol... 118
(14)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 129
Lampiran A.2 Naskah Ajar ... 172
Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa ... 177
Lampiran B.1 Lembar Penilaian Kinerja Guru (RPP) ... 198
Lampiran B.2 Lembar Penilaian Kinerja Guru (Pelaksanaan Pembelajaran)... 200
Lampiran B.3 Soal Tes Tertulis... 203
Lampiran B.4 Lembar Observasi Sikap Siswa... 209
Lampiran B.5 Lembar Observasi Kinerja Siswa... 218
Lampiran B.6 Format Penilaian Lembar Kerjas Siswa... 220
Lampiran C.1 Hasil Validasi Instrumen... 224
Lampiran C.2 Hasil Penilaian Kinerja Guru (RPP)... 239
Lampiran C.3 Hasil Penilaian Kinerja Guru (Pelaksanaan Pembelajaran)... 241
Lampiran C.4 Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa... 244
Lampiran C.5 Hasil Penilaian Sikap Siswa ... 245
Lampiran C.6 Hasil Penilaian Kinerja Siswa ... 249
Lampiran C.7 Hasil Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Indikator Berpikir Luwes (Flexibility)... 251
Lampiran C.8 Hasil Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Indikator Berpikir Lancar (Fluency)... 253
Lampiran C.9 Hasil Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Indikator Berpikir Memperinci (Elaboration)... 255
Lampiran C.10 Hasil Penilaian Penguasaan Konsep Siswa... 257
Lampiran C.11 Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa... 259
Lampiran C.12 Rubrik Penilaian Soal Tes Tertulis... 270
Lampiran D.1 Dokumentasi ... 283
(15)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(16)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan untuk perkembangan bangsa dan perwujudan diri individu, terutama untuk pembangunan bangsa dan negara. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat (Munandar, 2009:6).
Edward de Bono mengatakan “Pendidikan bukanlah tujuan kita. Pendidikan
harus mempersiapkan pemelajar untuk hidup”. Artinya pendidikan juga harus
mampu membangun kecakapan hidup (life skills) peserta didik (Amir, 2009:26). Sebagai bagian dari pendidikan, ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan yang sangat dekat dengan kehidupan. Pelajaran kimia yang diajarkan di sekolah harus berkaitan dengan kehidupan sehari-hari (Mbajiorgu dan Reid, 2006:2). Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan siswa yang berkualitas dalam menghadapi tuntutan era globalisasi yang semakin maju dan penuh tantangan. Proses pembelajaran perlu ditekankan pada bagaimana cara siswa mampu menguasai konsep-konsep kimia, mengaitkan antara konsep yang satu dengan yang lainnya, serta menerapkan setiap konsep yang telah dipelajari pada aplikasi nyata untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa sebagai modal dasar dalam menghadapi era globalisasi adalah keterampilan berpikir kreatif. Ditinjau dari segi kehidupan manapun, kebutuhan akan keterampilan berpikir kreatif sangatlah terasa. Kamajuan teknologi dan berbagai permasalahan yang muncul seiring dengan
(17)
2
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkembangnya teknologi menuntut manusia untuk beradaptasi secara kreatif dan mampu mencari pemecahan dari permasalahan yang ada. Keterampilan berpikir kreatif merupakan kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah berdasarkan data atau informasi yang ada, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban (Munandar, 1999:48). Keterampilan berpikir kreatif erat kaitannya dengan kemampuan memecahkan masalah secara kreatif. Setiap masalah selalu membutuhkan solusi, dan solusi yang efektif selalu memerlukan inovasi. Dengan demikian, masalah dan keterampilan berpikir kreatif sangat erat kaitannya (Tan, 2009:10). Memecahkan masalah menjadi persoalan yang bersifat penting dalam kehidupan manusia termasuk siswa, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu berhadapan dengan berbagai masalah untuk dicari pemecahannya. Keterampilan berpikir kreatif dalam memecahkan setiap permasalahan tentu tidak muncul begitu saja. Untuk itu, seharusnya fokus utama dari pembelajaran adalah memecahkan masalah (Jonassen, 2004:2). Ketermpilan berpikir kreatif perlu diajarkan di sekolah untuk melatih pola berpikir siswa dalam menggali dan merumuskan informasi, mengolah, mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara kreatif.
Kenyataannya, masih banyak pendidik yang memandang bahwa tujuan pembelajaran di sekolah hanya sebatas membekali siswa untuk dapat memberi satu jawaban yang benar pada soal-soal ujian, pembelajaran kimia di kelas hanya sebatas pada ceramah, pemberian konsep-konsep dan teori-teori yang jelas, tetapi jauh dari kehidupan nyata (Nakhleh dalam Zoller, 2007:154). Sekolah menjadi sebuah tempat untuk menyampaikan sejumlah konsep yang harus dipahami siswa. Prosesnya sering jauh dari kenyataan yang dijumpai di lapangan. Hal ini membuat siswa beranggapan bahwa apa yang telah mereka pelajari di sekolah merupakan pelajaran yang terpisah dari kehidupan mereka, tidak dapat diterapkan atau malah tidak berguna untuk
(18)
3
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam dunia nyata (Purtadi dan Permana, 2007:4).
Kurangnya kesadaran pendidik akan pentingnya melatih keterampilan berpikir kreatif di sekolah tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain. Sebagaimana dinyatakan oleh Guilford (dalam Munandar, 2009:7) “keluhan yang paling banyak saya dengar mengenai lulusan perguruan tinggi kita ialah bahwa mereka cukup mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan menguasai teknik-teknik yang diajarkan, namun mereka tidak berdaya jika dituntut memecahkan
masalah yang memerlukan cara-cara baru”. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kesadaran akan pentingnya pembelajaran yang melatih keterampilan berpikir kreatif siswa sangat kurang. Akibatnya siswa tidak terbiasa dan sering mengalami kesulitan dalam menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Selain keterampilan berpikir kreatif yang perlu dikembangkan, penguasaan konsep juga merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran karena penguasaan konsep adalah tujuan inti dari pembelajaaran (Dahar, 1996:79). Penguasaan konsep didefinisikan sebagai tingkatan di mana seorang siswa tidak sekedar mengetahui konsep-konsep, melainkan benar-benar memahaminya dengan baik, yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan, baik yang terkait dengan konsep itu sendiri maupun penerapannya dalam situasi baru (Anderson dan Krathwohl, 2010).
Materi-materi yang ada dalam pelajaran kimia memiliki keterkaitan yang sangat erat. Penguasaan konsep sangat penting untuk membangun konsep-konsep lain yang saling berhubungan. Konsep-konsep yang dibangun siswa harus mampu diterapkan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terkait, karena dalam pembelajaran kimia siswa tidak hanya dituntut untuk menghafal konsep-konsep saja, tetapi siswa juga harus memahami konsep tersebut sehingga dapat menerapkan konsep yang dipahaminya untuk memecahkan masalah.
(19)
4
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa siswa memandang kimia sebagai ilmu yang sulit dan tidak menarik untuk dipelajari (Dewi, 2009). Penyebab utama siswa mengalami kesulitan belajar kimia diantaranya kurangnya minat dan perhatian siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, kurangnya kesiapan siswa dalam menerima konsep baru, kurangnya penekanan pada konsep prasyarat yang penting, penanaman konsep yang kurang mendalam, strategi belajar, dan kurangnya variasi latihan soal (Marsita, 2010). Siswa cenderung menggunakan metode menghafal dalam mempelajari kimia, sehingga siswa hanya mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya (Ashadi, 2009). Hal ini menyebabkan pemahaman konsep siswa pada materi pelajaran kimia rendah.
Sehubungan dengan rendahnya keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa pada materi pelajaran kimia, dibutuhkan suatu pembelajaran yang melibatkan proses-proses pemikiran yang tinggi termasuk berpikir kreatif dalam pelaksanaannya. Pembelajaran harus lebih membawa siswa pada dunia nyata, menuntut siswa untuk mengaitkan antara konsep-konsep yang telah mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari, serta menggunakan konsep-konsep tersebut untuk memecahkan permasalahan yang ada, sehingga memungkinkan siswa untuk menjadi pemecah masalah yang lebih baik dalam berbagai situasi baik di dalam maupun di luar sekolah.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah pendekatan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah konstektual sehingga merangsang siswa untuk belajar (Major dan Palmer, 2001). Pembelajaran berbasis masalah medorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata (Duch et al., 2001:3). Masalah dalam PBL memicu
(20)
5
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterlibatan siswa dalam hal motivasi emosional dan pemikiran yang mendalam terhadap materi pelajaran untuk menyelesaikan masalah dunia nyata (Tan, 2009:4).
Pembelajaran berbasis masalah mendorong siswa mencari solusi baru untuk masalah yang diajukan dengan menggunakan pengetahuan dan sumber daya yang tersedia. Proses ini diyakini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif mereka (Kwon et al., dalam Tan, 2009:20). Menurut Smith (dalam Amir, 2009:27-28), penerapan pembelajaran berbasis masalah memiliki banyak manfaat bagi siswa yaitu menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar, meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan, mendorong untuk berpikir, membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan sosial, membangun kecakapan belajar (life-long
learning skill), dan memotivasi siswa.
Penelitian yang terkait dengan penggunaan pendekatan pembelajaran berbasis masalah telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya dilakukan oleh Nurfatimah (2010) dengan judul penelitian Penerapan
Problem Based Learning pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Berdasarkan hasil penelitian
disimpulkan bahwa setelah penerapan PBL, penguasaan konsep siswa mengalami peningkatan dengan kategori sedang dan keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan dengan kategori sedang. Selain itu, Wulandari (2011) dengan judul penelitian Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kreatif dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Larutan Penyangga
menyimpulkan bahwa penerapan PBL terbukti meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi larutan penyangga dengan rata-rata N-gain sebesar 0,61 dan juga terbukti meningkatkan penguasaan konsep kimia pada materi larutan penyangga secara signifikan dengan rata-rata N-gain sebesar 0,61.
Banyak jenis-jenis pembelajaran berbasis masalah yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu jenis pembelajaran berbasis masalah yang dapat digunakan
(21)
6
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. Proses pemecahan masalah pada
pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dikenal dengan istilah “Prosedur Normal Mothes”. Istilah ini digunakan karena langkah-langkah pada proses ini terinspirasi dari proses induktif pada langkah-langkah metode ilmiah (Referat dan Korff, 2007:3). Struktur utama pembelajaran terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan pemantapan, yang diperinci ke dalam delapan tahapan kegiatan yaitu 1) langkah motivasi, 2) penjabaran masalah, 3) penyusunan opini, 4) perencanaan dan konstruksi, 5) percobaan, 6) kesimpulan, 7) abstraksi, dan 8) konsolidasi pengetahuan melalui aplikasi dan praktek (Rosbiono, 2007:22).
Masalah merupakan hal yang paling penting dalam pembelajaran berbasis masalah. Masalah yang diberikan haruslah dapat merangsang dan memicu siswa untuk menjalankan pembelajaran dengan baik (Amir, 2009:32). Menurut Koschmann
et al. (dalam Rosbiono, 2007:10), masalah yang disajikan dalam pembelajaran harus
memiliki kriteria: 1) memerlukan banyak informasi, 2) tidak memerlukan waktu penyelesaian terlalu lama, 3) bersifat fleksibel dalam penyediaan sarana sumber penyelesaian, 4) membuka peluang untuk diperbaiki dan dikembangkan, dan 5) mengintegrasikan antara tuntutan dan keterampilan pemecahan masalah dan belajar konten. Untuk mata pelajaran kimia, topik atau permasalahan yang dapat diangkat dalam pembelajaran di kelas salah satunya adalah terkait dengan gaya hidup masyarakat terkini (Mbajiorgu dan Reid, 2006:13). Pemanfaatan limbah minyak jelantah merupakan salah satu topik yang memenuhi kriteria masalah menurut Kochmann et al., terkait dengan gaya hidup masyarakat terkini serta sangat dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu, topik mengenai pemanfaatan limbah minyak jelantah juga terkait dengan kompetensi dasar 4.4 kelas XII yang terdapat dalam silabus KTSP mata pelajaran kimia yaitu “mendeskripsikan struktur, tata nama,
(22)
7
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Limbah minyak jelantah merupakan salah satu masalah yang ada di tengah masyarakat. Sering kali masyarakat menggunakan kembali minyak jelantah untuk menggoreng makanan secara terus menerus dan berulang-ulang. Padahal minyak jelantah tidak baik digunakan kembali untuk memasak karena dapat membahayakan kesehatan. Adapun untuk sebagian masyarakat yang telah mengetahui bahaya menggunakan kembali minyak jelantah untuk memasak, mereka menganggap minyak jelantah sebagai limbah dan membuangnya begitu saja karena dianggap sudah tidak bermanfaat. Untuk itu, perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.
Limbah minyak goreng dapat dimurnikan kembali menjadi minyak goreng yang sesuai SNI. Namun demikian belum dilakukan uji klinis keamanan bagi konsumen karena pemanfaatan minyak goreng berulang-ulang menyebabkan kerusakan minyak goreng. Oleh sebab itu minyak goreng bekas lebih cocok digunakan untuk olahan produk non-pangan (Fauzan, 2007:2). Melalui reaksi transesterifikasi, minyak jelantah dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yaitu biodiesel (Febriani dan Dewi, 2012:340). Selain itu, melalui reaksi hidrolisis dengan basa kuat, minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan sabun (Dalimunthe, 2009:2).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP KIMIA SISWA SMA DALAM KONTEKS PEMANFAATAN LIMBAH
MINYAK JELANTAH”.
(23)
8
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permasalahan pada penenlitian ini didasari oleh adanya tuntutan pendidikan
yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk membangun kecakapan hidup (life skils). Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan siswa yang berkualitas dalam menghadapi tuntutan era globalisasi yang semakin maju dan penuh tantangan. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa sebagai modal dasar dalam menghadapi era globalisasi adalah keterampilan berpikir kreatif. Kamajuan teknologi dan berbagai permasalahan yang muncul seiring dengan berkembangnya teknologi menuntut manusia untuk beradaptasi secara kreatif dan mampu mencari pemecahan dari permasalahan yang ada. Kenyataannya, masih banyak pendidik yang memandang bahwa tujuan pembelajaran di sekolah hanya sebatas membekali siswa untuk dapat memberi satu jawaban yang benar pada soal-soal ujian, pembelajaran kimia di kelas hanya sebatas pada ceramah, pemberian konsep-konsep dan teori-teori yang jelas, tetapi jauh dari kehidupan nyata. Kurangnya kesadaran pendidik akan pentingnya pembelajaran yang melatih keterampilan berpikir kreatif mengakibatkan siswa tidak terbiasa dan sering mengalami kesulitan dalam menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Selain keterampilan berpkir kreatif yang perlu dikembangkan, penguasaan konsep juga merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa siswa menandang kimia sebagai ilmu yang sulit dan tidak menarik untuk dipelajari Siswa cenderung menggunakan metode menghafal dalam mempelajari kimia, sehingga siswa hanya mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Hal ini menyebabkan pemahaman konsep siswa pada materi pelajaran kimia rendah.
Sehubungan dengan rendahnya keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa pada materi pelajaran kimia, dibutuhkan suatu pembelajaran yang melibatkan proses-proses pemikiran yang tinggi termasuk berpikir kreatif dalam pelaksanaannya. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengatasi masalah
(24)
9
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut adalah pendekatan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. Dengan disajikannya masalah dunia nyata dalam pembelajaran berbasis masalah, serta penggunaan konsep-konsep kimia terkait dalam pemecahannya, diharapkan keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa dapat meningkat. Salah satu masalah kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep kimia adalah masalah pemanfaatan limbah minyak jelantah. Minyak jelantah yang digunakan kembali untuk menggoreng dapat mengganggu kesehatan, sementara minyak jelantah yang dibuang dapat mencemari lingkungan. Limbah minyak jelantah dapat diolah ataupun dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel dan sabun.
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah. Sementara yang menjadi variabel kontrol adalah guru yang melaksanakan pembelajaran, materi ajar, dan durasi pembelajaran yang digunakan.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah umum yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah “bagaimana pengaruh pembelajaran
berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah?”. Adapun rincian permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari segi guru dan siswa dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah?
(25)
10
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah?
3. Bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah?
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah ditinjau dari segi guru dan siswa dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah.
2. Memperoleh informasi mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah.
3. Memperoleh informasi mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru
Memberikan gambaran nyata mengenai penerapan pembelajaran berbasis masalah sehingga dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran.
(26)
11
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi siswa
Meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dan meningkatkan penguasaan konsep.
3. Bagi peneliti
Menambah kompetensi dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
4. Bagi peneliti lain
Menjadi masukan dan salah satu rujukan untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai penerapan model pembelajaran berbasis masalah.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Selanjutnya pada bab II diuraikan kajian pustaka yang berisi teori-teori yang diperlukan untuk menjawab masalah-masalah yang melatar belakangi penelitian ini, yaitu diuraikan mengenai pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), perencanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes, pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes, penilaian pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes, keterampilan berpikir kreatif, penguasaan konsep, hubungan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dengan keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep, tinjauan konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah, penelitian yang relevan, asumsi dan hipotesis. Bab III berisi metode penelitian sebagai acuan untuk memperoleh jawaban atas masalah-masalah yang telah dirumuskan pada bab I. Adapun hal-hal yang diuraikan pada bab III meliputi lokasi dan subyek penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data. Selanjutnya, data yang
(27)
12
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh berdasarkan acuan metode penelitian pada bab III dituangkan dalam bab IV yang berisi hasil penelitian dan pembahasan, hasil penelitian yang dibahas dihubungkan dengan teori yang ada pada bab II sehingga dapat diperoleh temuan-temuan berdasarkan hasil penelitiannya. Hal- hal yang dibahas pada bab IV adalah keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes ditinjau dari segi guru dan siswa, pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa, dan pengaruh pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes terhadap penguasaan konsep siswa. Temuan yang diperoleh pada bab IV kemudian disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab I. Simpulan dari hasil temuann dituangkan pada bab V yang berisi simpulan dan saran, adapun saran-saran yang diberikan mengacu pada temuan yang diperoleh pada bab IV.
(28)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu sekolah menengah atas negeri yang ada di kota Bandung. Subyek penelitian adalah siswa SMA kelas XII IPA sebanyak 35 orang untuk kelompok eksperimen dan 35 orang untuk kelompok kontrol.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi-experiment. Metode
quasi-experiment merupakan penelitian eksperimen yang tidak bertumpu pada
keacakan (randomness) dalam penugasan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian eksperimen itu sendiri adalah suatu metode penelitian yang di dalamnya peneliti menyelidiki pengaruh suatu perlakuan (treatment) terhadap sekelompok subyek, di mana satu variabel (variabel eksperimen) secara sengaja dimanipulasi (divariasikan) sementara variabel lain dikendalikan (Firman, 2013:8). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest,
nonequivalent control group design. Desain pretest-posttest, nonequivalent control group ditunjukkan oleh Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Bagan desain pretest-posttest, nonequivalent control group
(Wiersma dan Jurs, 2009:169)
Eksperimen O1 X1 O2
(29)
47
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan
X1 : Perlakuan (treatment) dengan pembelajaran berbasis masalah X2 : Pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional O2 : Tes akhir (posttest) setelah diberikan pembelajaran
Pelaksanaan penelitian diawali dengan memberikan pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pretest berguana untuk mengecek kesetaraan antara dua kelompok (Wiersma dan Jurs, 2009:169). Kemudian perlakuan berbeda diberikan kepada kedua kelompok penelitian pada saat pembelajaran. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen yaitu dengan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes, sementara kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah melakukan pembelajaran, kedua kelompok diberikan posttest. Soal yang diberikan pada saat posttest merupakan soal yang sama dengan soal pretest.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, mencakup tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Identifikasi permasalahan kimia yang cukup populer serta dapat diselesaikan melalui pembelajaran berbasis masalah di kelas.
2) Analisis kurikulum terkait dengan permasalahan, Identifikasi solusi alternatif dan konsep-konsep terkait untuk menyelesaikan permasalahan, serta studi pustaka mengenai pembelajaran berbasis masalah.
(30)
48
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Membuat perangkat pembelajaran berupa RPP dengan langkah pembelajaran berbasis masalah.
4) Membuat instrumen penelitian berupa lembar penilaian kinerja guru (IPKG 1 dan IPKG 2), format penilaian LKS, lembar observasi sikap dan kinerja siswa, dan butir soal untuk tes tertulis (pretest dan postest).
5) Memvalidasi instrumen penelitian. 6) Memperbaiki instrumen penelitian.
7) Mengurus perizinan untuk melakukan penelitian b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Meminta analisator untuk memberikan penilaian terhadap rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan IPKG I.
2) Melakukan pretes sebagai informasi awal untuk mengetahui keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa.
3) Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah. Selama pembelajaran dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran melalui lembar observasi pelaksanaan pembelajaran terhadap guru, serta observasi sikap dan kinerja melalui lembar observasi sikap dan kinerja siswa.
4) Melakukan posttes untuk mengetahui keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa setelah dilaksanakan pembelajaran berbasis masalah.
c. Tahap penyelesaian
Pada tahap penyelesaian ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengelola data hasil penilaian kinerja guru (IPKG 1 dan IPKG 2), jawaban
LKS, sikap dan kinerja siswa, serta hasil tes tertulis (pretest dan posttest). 2) Menganalisis dan membahas hasil temuan
(31)
49
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alur penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Validasi
Lembar Observasi Sikap dan Kinerja Siswa IPKG 1 dan
IPKG 2
Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
Butir Soal
Pelaksanaan Postes
Pengolahan dan Analisis Data
Penarikan Simpulan Format Penilaian
LKS
Pelaksanaan Pretes Penilaian RPP
Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pengisian LKS
Identifikasi Permasalahan Kimia
Perbaikan Pembuatan Instrumen Penelitian
Analisis Kurikulum Pembelajaran
Studi Pustaka mengenai Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembuatan Perangkat Pembelajaran RPP Berbasis Masalah
Identifikasi Solusi Alternatif dan Konsep-konsep terkait
(32)
50
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2. Alur Penelitian D. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran dalam menterjemahkan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mencantumkan beberapa definisi terkait istilah-istilah yang digunakan sebagai berikut:
1. Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa (learner-centered) yang menggunakan masalah kehidupan nyata yang kompleks dan tidak terstruktur sebagai awal dari proses pembelajaran (Tan, 2004, hlm.7).
2. Pembelajaran berbasis masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes yang terdiri dari delapan tahapan, yaitu 1) langkah motivasi, 2) penjabaran masalah, 3) penyusunan opini, 4) perencanaan dan konstruksi, 5) percobaan, 6) kesimpulan, 7) abstraksi, dan 8) konsolidasi pengetahuan melalui aplikasi dan praktek (Rosbiono, 2007:22).
3. Keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah berdasarkan data atau informasi yang ada, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban (Munandar, 1999:48).
4. Keterampilan berpikir kreatif yang diukur pada penelitian ini dilihat dari indikator keterampilan berpikir luwes (flexibility), keterampilan berpikir lancar (fluency), dan keterampilan memperinci (elaboration) (Munandar, 1999: 88).
(33)
51
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Penguasaan konsep adalah tingkatan di mana seorang siswa tidak sekedar mengetahui konsep-konsep, melainkan benar-benar memahaminya dengan baik, yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan, baik yang terkait dengan konsep itu sendiri maupun penerapannya dalam situasi baru (Anderson dan Krathwohl, 2010).
6. Minyak jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari jenis-jenis minyak goreng yang telah digunakan berkali-kali (Budijanto dalam Febriani dan Dewi, 2012:339).
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan penelitian ini maka digunakan instrumen penelitian, yaitu:
1. Format Penilaian Kinerja Guru
Format penilaian kinerja guru digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah dari segi guru dengan menilai kinerja guru dalam merancang pembelajaran dan melakanakan pembelajaran. Format penilaian yang digunakan berupa Instrumen Penilaian Kompetensi Guru (IPKG) yang terdiri dari IPKG 1 dan IPKG 2. IPKG 1 digunakan untuk menilai RPP. Penilaian terhadap RPP dilakukan oleh beberapa penilai untuk menghindari subyektivitas. Sedangkan IPKG 2 digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran. Penilaian terhadap pelaksaaan pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran kimia di sekolah bersangkutan.
2. Format Penilaian LKS
Format penilaian LKS digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah dari segi siswa. LKS yang digunakan mengacu pada tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes. Adapun penilaian terhadap LKS mengacu pada pedoman penilaian yang dibuat oleh peneliti.
(34)
52
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman penilaian ini digunakan sebagai standar penilaian terhadap aspek-aspek yang diberikan dalam LKS.
3. Lembar Observasi Sikap dan Kinerja
Lembar observasi sikap dan kinerja digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah dari segi siswa dilihat dari sikap (afektif) dan kinerja (psikomotor). Penilaian terhadap sikap siswa dilakukan dengan mengobservasi sikap siswa pada setiap tahap pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes, sedangkan lembar observasi kinerja siswa dilakukan dengan melihat kinerja siswa saat melakukan percobaan pemanfaatan limbah minyak jelantah.
4. Butir Soal
Butir soal digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah pembelajaran terkait konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah. Instrumen ini diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan butir soal yang sama. Soal yang diberikan adalah sebanyak 15 soal uraian yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa, terdiri dari 10 soal uraian terkait kasus permasalahan limbah minyak jelantah. Sementara soal tes bagian kedua digunakan untuk mengukur penguasaan konsep kimia siswa, terdiri dari 5 soal uraian tentang konsep-konsep esensi kimia terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah. Penilaian terhadap jawaban butir soal siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman penilaian butir soal.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
(35)
53
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis, analisis lembar kerja siswa, analisis RPP dan observasi. Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Teknik pengumpulan data N
o Jenis Instrumen Jenis Data
Sumber Data Teknik Pengumpulan Data 1. Format Penilaian Kinerja Guru (perencanaan)
Kemampuan guru dalam merencanakan
pembelajaran
Guru Analisis RPP
2.
Format Penilaian Kinerja Guru (pelaksanaan)
Kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran
Guru Observasi
3. Format Penilaian LKS
Proses berpikir kreatif dalam memecahkan
masalah
Siswa Analisis LKS
4. Lembar Observasi Sikap dan Kinerja
Aktivitas siswa selama
pembelajaran Siswa Observasi
5. Butir Soal
Keterampilan berpikir kreatif dan peguasaan
konsep
Siswa Tes tertulis
b. Analisis Data
Data yang telah diperoleh menggunakan instrumen penilaian selanjutnya dianalisis. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Pengolahan IPKG 1 dan 2
Langkah-langkah pengolahan instrumen penilaian kinerja guru adalah sebagai berikut.
a.Menghitung skor yang diperoleh untuk setiap komponen penilaian pada IPKG 1 dan 2.
b.Menentukan skor rata-rata yang diperoleh untuk setiap IKPG.
c.Merubah skor ke dalam bentuk persentase dengan cara sebagai berikut:
d.Menentukan kategori dari hasil IPKG 1 dan 2 menggunakan skala kategori dengan acuan pada Tabel 3.2 berikut.
(36)
54
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2. Skala Kategori Kemampuan
Skor (%) Kategori
81-100 Sangat baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
0-20 Sangat kurang
(Arikunto, 2010:266) e.Menganalisis kekurangan terhadap RPP dan pelaksanaan pembelajaran dari
hasil penilaian menggunakan IPKG 1 dan 2.
2. Pengolahan LKS
Pengolahan data untuk LKS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberikan skor pada setiap jawaban sesuai kriteria dalam pedoman penilaian LKS.
b. Mengubah skor ke dalam bentuk nilai persentase untuk setiap tahap pembelajaran berbasis masalah. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Nilai = × 100%
c. Menentukan nilai rata-rata untuk keseluruhan siswa pada setiap tahap pembelajaran berbasis masalah dengan rumus berikut.
Nilai rata-rata =
d. Menentukan kategori kemampuan siswa berdasarkan skala kategori kemampuan untuk seluruh siswa dengan acuan tabel 3.2.
3. Pengolahan Lembar Observasi Sikap dan Kinerja
Langkah-langkah pengolahan lembar observasi sikap dan kinerja dalam penelitian ini sebagai berikut:
(37)
55
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menentukan skor yang diperoleh untuk setiap kelompok.
b. Mengubah skor ke dalam bentuk nilai persentase dengan cara sebagai berikut:
Nilai = × 100%
c. Menentukan kategori dari hasil penilaian sikap dan kinerja siswa menggunakan skala kategori pada tabel 3.2.
4. Pengolahan Tes Tertulis
Pengolahan data untuk tes tertulis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberikan skor pada setiap jawaban siswa untuk soal pretest dan posttest sesuai kriteria yang telah dibuat dalam pedoman penilaian butir soal.
b. Mengubah skor ke dalam bentuk nilai persentase. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Nilai = × 100%
c. Menentukan nilai rata-rata pretest dan posttest untuk keseluruhan siswa dengan rumus berikut.
Nilai rata-rata =
d. Analisis data pretest dan posttest 1) Melakukan uji normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil tes tertulis berdistribusi normal atau tidak menggunakan program SPSS 21.0 for Windows menggunakan tes Shapiro Wilk. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mengetahui normalitas data adalah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis
(38)
56
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ha : data tidak berdistribusi normal.
b) Menguji normalitas data menggunakan menggunakan program SPSS 21.0 for
Windows menggunakan tes Shapiro Wilk dengan taraf signifikasi 5% atau 0.05.
c) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Jika nilai signifikasi > 0.05, maka H0 diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikasi < 0.05, maka H0 ditolak
2) Melakukan uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil tes tertulis homogen atau tidak dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windows menggunakan tes Lavene . Adapun langkah-langkah yang ditempuhnya adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (H0)
H0 : tidak terdapat perbedaan varian 1 dengan varians 2 (homogen). Ha :terdapat perbedaan varian 1 dengan varians 2 ( tidak homogen).
b) Menguji homogenitas data menggunakan menggunakan program SPSS 21.0 for
Windows menggunakan Lavene’s tes dengan taraf signifikasi 5% atau 0.05.
c) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Jika nilai signifikasi > 0.05, maka H0 diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikasi < 0.05, maka H0 ditolak
3) Melakukan uji kesamaan dua rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata dapat digunakan uji t ataupun uji Mann-Whitney. Uji t merupakan statistik parametrik yang dilakukan apabila data berdistribusi normal. Sementara uji Mann Whitney merupakan statistik non parametrik yang digunakan apabila data yang
(39)
57
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh tidak berdistribusi normal (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:10). Adapun langkah yang ditempuh untuk uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut : a) Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (H0)
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes.
b) Menguji kesamaan dua rata-rata melalui program SPSS 21.0 for Windows menggunakan uji t sample independent apabila data berdistribusi normal dan menggunakan uji Mann-Whitney apabila data tidak berdistribusi normal dengan taraf signifikasi 5% atau 0.05.
c) Memberikan kesimpulan
Jika nilai signifikasi > 0.05, maka H0 diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikasi < 0.05, maka H0 ditolak.
(40)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah dari segi guru tergolong kategori sangat baik dengan nilai sebesar 95 persen dan dari segi siswa tergolong kategori sangat baik dengan nilai sebesar 90 persen .
2. Keterampilan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah memperoleh rata-rata nilai yang lebih tinggi (83%) dan berbeda signifikan dibandingkan siswa kelas kontrol (53%), sehingga disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
3. Penguasaan konsep siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah memperoleh rata-rata nilai yang lebih tinggi (79%) dan berbeda signifikan dibandingkan siswa kelas kontrol (65%), sehingga disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes dapat meningkatkan penguasaan konsep kimia siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam membuat perencanaan pembelajaran sebaiknya guru memahami dengan baik setiap langkah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
(41)
123
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terutama dalam menentukan alokasi waktu, sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan.
2. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebaiknya dilampirkan seluruh media yang akan digunakan dalam pembelajaran secara rinci, sehingga dapat terlihat secara jelas penggunaan dan fungsi media dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Selama proses pembelajaran sebaiknya siswa lebih aktif dalam melakukan diskusi, tidak hanya diskusi dalam kelompok tetapi juga dalam diskusi kelas, sehingga kemampuan komunikatif siswa dapat berkembang.
4. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes merupakan pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa, sehingga disarankan pada peneliti lain untuk menerapkan pembelajaran berbasis masalah pada konteks dan masalah lain.
(42)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Amir, T.M. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.
Anderson, R.D. dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyaarta: Pustaka Belajar.
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara .
Ashadi. (2009). Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah. [Online] Tersedia: http://pustaka.uns.ac.id/include/inc_pdf.php?nid=198 [Diakses 15 Desember 2013]
Azis, I. (2007). Kinetika Reaksi Transesterifikasi Minyak Goreng Bekas. Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta:
BSNP.
Chhetri, B.A., Watts, C.K. dan Islam, R.M. (2008). Waste Cooking Oil as an
Alternate Feedstock for Biodiesel Production. Energies DOI:
10.3390/en1010003, 1, hlm. 3-18.
Clouston, dkk. (2010). Problem-Based Learning in Health and Social Care. Oxford: Wiley-Blackwell.
(43)
125
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalimunthe, A.N. (2009). Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi
Padat. (Tesis) Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dewi, P. (2009). Remedial Miskonsepsi Siswa SMA kelas X Pada Bahan Kajian
Struktur Atom Melalui Penggunaan Software Multimedia Interaktif.
(Skripsi) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Dimyati dan Moedjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Duch, B.J., Grogh, E.S., dan Allen, E.D. (2001). The Power of Problem-Based
Learning. Sterling: Stylus Publishing.
Eggen, P. dan Kauchak, D. (2012). Strategie and Models for Teacher: Teaching
Content and Thinking Skills. Boston: Pearson Education, Inc.
Fauzan, R. (2007). Pra Perancangan Industri Pemurnian Minyak Goreng Bekas
Skala Usaha Kecil. (Skripsi) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya Malang.
Febriani, K.A. dan Dewi, N.A. (2012). Pembuatan Biodiesel dari Bermacam Minyak
Goreng Bekas dengan Proses Transesterifikasi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1 (1), hlm. 338-346.
Fessenden dan Fessenden. (1986). Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan
Kimia FPMIPA UPI.
Ham, M. (2013). Perencanaan Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Jonassen, H.D. (2004). Learning to Solve Problem: An Instructional Design Guide. San Franscisco: Preiffer.
(44)
126
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartika, D. dan Widyaningsih, S. (2012). Konsentrasi Katalis dan Suhu Optimum
pada Reaksi Esterifikasi Menggunakan Katalis Zeolit Alam Aktif (ZAH) dalam Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah. Jurnal Natur Indonesia,14 (3), hlm. 219-226.
Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press.
Kuswana, S.W. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Major, C.H. dan Palmer, B. (2001). Assessing the Effectiveness of Problem-Based
Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online].
Tersedia: www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm. [Diakses 28 November 2013]
Marsita, R. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA dalam Memahami
Materi Larutan Penyangga dengan Menggunakan Two-Tier Multiple Choice Diagnostik Instrument. Semarang: Jurnal Pendidikan Kimia.
Mbajiorgu, N. dan Reid, N. (2006). Factors Influencing Curriculum Development in
Chemistry: The Higher Education Academy Physical Sciences Centre. (18)
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathemathic Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores. Journal of am J Phys. 70 (12).1260
Munandar, U. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
(45)
127
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munandar, U. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi
Kreatif & Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
.
Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurfatimah, A. (2010). Penerapan Model Problem Based Learning pada Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. (Skripsi) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Poedjiadi, A. dan Supriyanti, T. (2005). Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press. Priani, E.S. dan Lukmayani, Y. (2010). Pembuatan Sabun Transparan Berbahan
Dasar Minyak Jelantah Serta Hasil Uji Iritasinya pada Kelinci. Prosiding SNaPP2010 Edisi Eksakta, hlm. 31-48.
Purtadi, S. dan Permana, L. (2007). Metode Belajar Berbasis Masalah (Problem
based Learning) Berbantuan Diagram V (Ve) dalam Pembelajaran Kimia.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rath, G. ( ). Schulpraktiches Seminar Lehrveranslaltung am Institut fur Physik. UNI Graz
Referat, K,M. dan Korff, S. (2007). Entdeckender und forschender Unterricht. Physik lehren und lernen II.
Rosbiono, M. (2007). Teori Problem solving Untuk Sains. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Depdiknas.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
(1)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalimunthe, A.N. (2009). Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat. (Tesis) Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan. Dewi, P. (2009). Remedial Miskonsepsi Siswa SMA kelas X Pada Bahan Kajian
Struktur Atom Melalui Penggunaan Software Multimedia Interaktif. (Skripsi) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Dimyati dan Moedjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Duch, B.J., Grogh, E.S., dan Allen, E.D. (2001). The Power of Problem-Based
Learning. Sterling: Stylus Publishing.
Eggen, P. dan Kauchak, D. (2012). Strategie and Models for Teacher: Teaching Content and Thinking Skills. Boston: Pearson Education, Inc.
Fauzan, R. (2007). Pra Perancangan Industri Pemurnian Minyak Goreng Bekas Skala Usaha Kecil. (Skripsi) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
Febriani, K.A. dan Dewi, N.A. (2012). Pembuatan Biodiesel dari Bermacam Minyak Goreng Bekas dengan Proses Transesterifikasi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1 (1), hlm. 338-346.
Fessenden dan Fessenden. (1986). Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan
Kimia FPMIPA UPI.
Ham, M. (2013). Perencanaan Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Jonassen, H.D. (2004). Learning to Solve Problem: An Instructional Design Guide. San Franscisco: Preiffer.
(2)
126
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartika, D. dan Widyaningsih, S. (2012). Konsentrasi Katalis dan Suhu Optimum pada Reaksi Esterifikasi Menggunakan Katalis Zeolit Alam Aktif (ZAH) dalam Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah. Jurnal Natur Indonesia,14 (3), hlm. 219-226.
Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press.
Kuswana, S.W. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Major, C.H. dan Palmer, B. (2001). Assessing the Effectiveness of Problem-Based Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia: www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm. [Diakses 28 November 2013]
Marsita, R. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA dalam Memahami Materi Larutan Penyangga dengan Menggunakan Two-Tier Multiple Choice Diagnostik Instrument. Semarang: Jurnal Pendidikan Kimia.
Mbajiorgu, N. dan Reid, N. (2006). Factors Influencing Curriculum Development in Chemistry: The Higher Education Academy Physical Sciences Centre. (18) Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathemathic Preparation and
Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores. Journal of am J Phys. 70 (12).1260
Munandar, U. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
(3)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munandar, U. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
.
Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurfatimah, A. (2010). Penerapan Model Problem Based Learning pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. (Skripsi) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Poedjiadi, A. dan Supriyanti, T. (2005). Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press. Priani, E.S. dan Lukmayani, Y. (2010). Pembuatan Sabun Transparan Berbahan
Dasar Minyak Jelantah Serta Hasil Uji Iritasinya pada Kelinci. Prosiding SNaPP2010 Edisi Eksakta, hlm. 31-48.
Purtadi, S. dan Permana, L. (2007). Metode Belajar Berbasis Masalah (Problem based Learning) Berbantuan Diagram V (Ve) dalam Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rath, G. ( ). Schulpraktiches Seminar Lehrveranslaltung am Institut fur Physik. UNI Graz
Referat, K,M. dan Korff, S. (2007). Entdeckender und forschender Unterricht. Physik lehren und lernen II.
Rosbiono, M. (2007). Teori Problem solving Untuk Sains. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Depdiknas.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
(4)
128
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setiasih, S.I. dan Sukarti, T. (2008). Teknologi Pengolahan Lemak & Minyak. Bandung: Widya Padjadjaran.
Sudarma, M. (2013). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sujarweni, W.V. dan Endrayanto, P. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suyanti, D.R. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tan. O. (2003). Problem-Based Learning Innovation: Using Problems to Power Learning in the 21st Century. Singapore: Cengage Learning Asia.
Tan, O. (2004). Enhancing Thinking Trough Problem-Based Learning. Singapore: Cengage Learning Asia.
Tan, O. (2009). Problem-Based Learning and Creativity. Singapore: Cengage Learning Asia.
Treffinger, J.D., Isaken, G.S., dan Stead, B.K. (2006). Creative Problem Solving: An Introduction 4th Edition. Waco: Prufrock Press.
Wiersma, W. dan Jurs, G.S. (2009). Research Methods in Educational: an Introduction. Boston: Pearson.
Wulandari, W. (2011). Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Larutan Penyangga. (Skripsi) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Zoller, U. and Pushkin, D. (2007). Matching Higher-Order Cognitive Skills (HOCS) promotion goals with problem-based laboratory practice in a freshman organic chemistry course. Chem. Educ. Res. Pract., 8 (2), hlm. 153-171
(5)
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HASIL PENILAIAN KINERJA GURU (RPP) Komponen
yang Dinilai Deskriptor
Nilai dari observer ke- I II III IV V
Tujuan Pembelajaran
Rumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran berbasis masalah tipe Mothes
1 1 1 1 1
Rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan pencapaian aspek kognitif
1 1 1 1 1
Rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan pencapaian aspek afektif
1 1 1 1 1
Rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan pencapaian aspek psikomotor
1 1 1 1 1
Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran disusun sesuai
dengan tujuan pembelajaran 1 1 1 1 1
Materi pembelajaran disusun secara sistematis berbasis konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah
1 1 1 1 1
Menggunakan bahan ajar sesuai konteks
pemanfaatan limbah minyak jelantah 1 1 1 1 1
Materi pembelajaran mencakup konteks
pemanfaatan limbah minyak jelantah 1 1 1 1 1
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah pembelajaran disusun untuk
setiap tujuan pembelajaran 1 1 1 1 1
Langkah pembelajaran disusun mencerminkan komunikasi antara guru siswa yang berpusat pada siswa
1 1 1 1 1
Dalam langkah pembelajaran yang disusun, tersurat dan atau tersirat penerapan metode dan media pembelajaran
1 1 1 1 1
Langkah pembelajaran disusun berdasarkan alokasi waktu yang proporsional
1 1 1 1 -
(6)
240
Mega Wijayanti Kusumadewi, 2014
Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kreatif dan penguasaan konsep kimia siswa SMA dalam konteks pemanfaatan limbah minyak jelantah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Komponen
yang Dinilai Deskriptor
Nilai dari observer ke- I II III IV V Pembelajaran pembelajaran
Media disesuaikan dengan materi
pembelajaran 1 1 1 1 1
Media disesuaikan dengan kondisi kelas 1 1 1 1 1
Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi siswa dalam penyelesaian masalah ril
1 1 1 1 1
Evaluasi
Mencantumkan bentuk dan jenis
evaluasi 1 1 1 1 1
Evaluasi mengacu pada tujuan
pembelajaran 1 1 1 1 1
Evaluasi disesuaikan dengan alokasi
waktu yang tersedia 1 1 - - 1
Evaluasi mencakup keseluruhan materi
pembelajaran secara proporsional 1 1 1 1 1