Pengurangan Risiko Bencana Perspektif Islam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Maka masing-masing mereka itu kami adzab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang kami benamkan dalam bumi, dan ada pula yang kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak
mendzaalimi mereka, akan tetapi merekalah yang mendzalimi diri mereka sendiri
Bisa juga bencana sebagai cobaan ibtila bagi mukmin terdapat dalam surat
Al-Baqarah : 155-156
88
.
Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila dirinya ditimpa musibah, mereka berkata inna lillahi wa inna ilaihi raji un
sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ada pula musibah yang diberikan Allah sebagai peringatan agar kita kembali
kepada kebenaran terdapat dalam surat Al- A raf : 168
89
.
dan kami pecahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan, di antaranya ada orang-orang yang shalih dan ada yang tidak demikian. Dan
88
Ibid, hal. 43.,
89
Ibid, hal.315.,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kami uji mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk- buruk. Agar mereka kembali kepada kebenaran .
Dalam sudut pandang wahyu Allah terakhir, musibah dan bencana ada
kaitannya dengan dosa atau maksiat yang dilakukan oleh manusia-manusia pendurhaka yang terdapat pada surat As-Syura : 30
90
.
Dan musibah bencana apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan allah memaafkan banyak dari
kesalahan-kesalahanmu . Al Quran menyatakan dengan lugas bahwa segala kerusakan dan musibah
yang menimpa umat manusia itu disebabkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri. Tentu saja kata tangan sebatas simbol perbuatan dosamaksiat, karena
suatu perbuatan maksiat melibatkan panca indra, dan juga dikendalikan dan diprogram sedemikian rupa oleh otak, kehendak dan hawa nafsu manusia. Maksiat,
sebagaimana taat, ada yang bersifat tasyri Allah seperti melanggar perkara yang haram, dan ada yang bersifat menentang takwin Allah
➏➐ ➑➒ ➓
tu ll
➓➔ →
seperti melanggar dan merusak alam lingkungan seperti yang ada pada surat Ar-Rum ayat
41;
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebahagian
dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar
91
.
90
Ibid, hal. 967
91
Al-Qur an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, hal. 647.,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dan diperjelas di surat An Nisa ayat 79 yang berbunyi;
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah dan apa saja bencana yang menimpamu maka dari kesalahan dirimu sendiri
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa; suatu akibat yang buruk dari perbuatan manusia. Sehingga sebab bencana adalah perbuatan tangan manusia, akibatnya
adalah datangnya bencana yang diturunkan Allah SWT agar mereka kembali ke jalan yang benar.
Dalam Surat Ar Rad ayat 11, allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubahnya sendiri. Maksudnya adalah sebelum terjadi
bencana maka perlu adanya langkah siap siaga agar benacana tidak terjadi. karena memang bencana datangnya dari allah tapi kita sebagai manusia dapat mereduksi
risiko dan dampak bencana agar Nasib dalam ayat ini dapat berubah, karena kita sendiri yang telah merubahnya.
Bagi manusia, ada malikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sehingga perlu adanya upaya dalam menghindari berperilaku buruk yang dapat memicu kejadian bencana. Dalam Al-Quran sendiri juga telah dijelaskan
dalam surat An Nisa ayat 59;
Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlinan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah Al- Quran dan Rasul-Nya sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya
92
. Dalam hal ini ikutilah perintah Allah dan Rasul-Nya, begitu juga orang-
orang yang memerintahi urusan kamu
➣
u lu
l
↔ ↕
ri
➙
, seperti raja, presiden, ulama dan orang-orang cerdik pandai, yaitu jika mereka menyuruh mengerjakan kejahatan
seperti menipu, berdusta dan sebagainya tidaklah wajib kita turut. Jika kamu berbantah-bantahan dalam suatu perkara, hendaklah orang-orang ahli pengetahuan
alim menyelidiki hukumnya dalam Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad. Kemudian hendaklah hukum perkara itu menurut keterangan yang tersebut
didalamnya. Tetapi jika tidka diperoleh keterangan yang jelas dalam kedua-duanya, hendaklah turut undang-undang umum yang tertera dalam keduanya, yaitu dengan
memikirkan baik buruk dan melarat manfaatnya
93
.
92
Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim Hidakarya Agung, Jakarta : 1981, hal. 128.,
93
Ibid, hal. 119.,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dalam mengikuti seruan agar mentaati perintah Allah, mentaati sunnah Rasul, dan u
lil
➛ ➜
ri . Ulil amri dalam hal ini adalah pemerintah yang bergerak pada
bidang kebencanaan seperti BNPB atau BPBD dan golongan ahli ilmu dibidang bencana maka sangat relevan dengan turut mengimplementasikan Undang- Undang
No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Yang secara esensi memang mengatur sedimikian rupa mengenai manajemen dan pengelolaan risiko bencana
agar masyarakat sejahtera dan tangguh menghadapi bencana.
94