Kecenderungan Gaya Belajar Peserta Didik Berprestasi Akademik

45 Bu Guru”. Bedanya, jika guru tidak memperhatikan atau mendengar panggilan DI atau EV, maka DI akan mendekati guru di depan kelas sedangkan EV akan kembali duduk, kemudian kembali membaca materi dari buku teks, lalu bertanya pada teman kelasnya. Selain EV, peserta didik berprestasi akademik kurang bagus tulisan tangannya meskipun masih jelas dibaca. DI dan HE kurang memperhatikan kerapian buku dan catatan sebab banyak coretan pena. DI, HE, dan JE kurang memperhatikan kerapian meja belajar, buku-buku dan alat tulis disebar di atas meja. Saat di rumah, biasanya orang tua menegur DI dan JE terlebih dahulu untuk membereskan ruang belajar atau kamar.. DI dan EV lebih suka mengatakan kayane apik yang berarti kelihatannya bagus. HE dan JE senang mengatakan rasane apik yang berarti rasanya bagus. T erminologi “kelihatannya bagus” menunjukkan ciri gaya belajar visual, sedangkan terminologi “rasanya bagus” menunjukkan gaya belajar kinestetik. Peserta didik berprestasi akademik sangat antusias melakukan kegiatan fisik. Subjek senang bermain drama. Subjek juga aktif mengikuti kegiatan olahraga dan pramuka. Subjek sering menggunakan waktu luang di kelas dengan bermain-main dengan teman. Saat di rumah, EV dan DI menggunakan waktu luang dengan bermain bola.

2. Kecenderungan Gaya Belajar Peserta Didik Berprestasi Akademik

Semua peserta didik berprestasi akademik menunjukkan karakteristik gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik vak 46 dengan komposisi yang berbeda sehingga menghasilkan kecenderungan gaya belajar yang berbeda. Kecenderungan gaya belajar merupakan karakteristik gaya belajar yang digunakan subjek. Berdasarkan hasil penelitian ini, ada dua gaya belajar yang cenderung subjek gunakan. DI dan HE cenderung pada gaya belajar auditori, sedang JE dan EV cenderung pada gaya belajar visual. Berikut merupakan perbandingan banyaknya karakteristik gaya belajar antar peserta didik berprestasi akademik. Karakteristik gaya belajar di atas dapat diperjelas melalui tabel dan gambar berikut: Tabel 5. Intensitas Karakteristik Gaya Belajar No. Peserta Didik Berpretasi Akademik Intensitas Karakteristik Gaya Belajar Kesimpulan Dominasi Gaya Belajar Visual Auditori Kinestetik 1. DI 8 10 9 Auditori 2. JE 10 5 8 Visual 3. HE 7 10 9 Auditori 4. EV 10 4 7 Visual Gambar 2. Kombinasi Gaya Belajar Peserta Didik Berprestasi Akademik 2 4 6 8 10 12 DI JE HE EV Perpaduan Gaya Belajar Vi s ual Audi tori Ki nes teti k 47 Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa setiap peserta didik berprestasi akademik menunjukkan karakteristik ketiga gaya belajar dengan kecenderungan yang berbeda. DI dan HE mempunyai kecenderungan yang sama. JE dan EV juga mempunyai kecenderungan yang sama. Intensitas karakteristik gaya belajar DI dan HE meningkat dari gaya belajar visual, kinestetik, dan auditori. Gaya belajar kinestetik menempati tingkatan kedua pada subjek penelitian. Intensitas karakteristik gaya belajar JE dan EV meningkat dari gaya belajar auditori, kinestetik, dan visual. DI menunjukkan ciri ketiga gaya belajar dengan proporsi yang hampir seimbang antara satu sama lainnya dengan kecenderungan gaya belajar auditori. JE dan EV cenderung menunjukkan gaya belajar visual. Karakteristik gaya belajar auditori memiliki komposisi paling sedikit dari ketiga gaya belajar. Kekurangan gaya belajar auditori ditutupi dengan gaya belajar kinestetik. HE lebih cenderung pada gaya belajar auditori. HE menutupi kelemahan gaya belajar visual dengan gaya belajar kinestetik. EV cenderung beraktivitas fisik paling sedikit dibanding peserta didik berprestasi akademik yang lain. Gambar tersebut juga menjelaskan bahwa subjek yang cenderung bergaya belajar visual, kurang pada gaya belajar auditori. Sebaliknya, subjek yang cenderung bergaya belajar auditori, kurang pada gaya belajar visual. Berdasarkan penjabaran hasil penelitian gaya belajar peserta didik berprestasi akademik di atas, kecenderungan karakteristik gaya belajar visual pada subjek penelitian yakni : a belajar melalui proses membaca dan menulis, b tidak pandai memilih kata-kata, c senang menjawab dengan jawaban 48 singkat, dan d tempo bicara cepat. Kecenderungan karakteristik gaya belajar auditori pada subjek penelitian yaitu: a belajar dengan menyimak dan berdiskusi, b aktif bertanya, dan c melakukan komunikasi internal. Kecenderungan karakteristik gaya belajar kinestetik adalah: a aktif bergerak saat belajar, b aktif menjawab pertanyaan, dan c antusias mengikuti aktivitas fisik, seperti berolah raga, pramuka, dan bermain drama. Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun peserta didik berprestasi akademik menggunakan kombinasi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik, tetapi kecenderungan gaya belajarnya berbeda-beda. Ada dua peserta didik yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori dan dua orang lagi memiliki kecenderungan gaya belajar visual.

B. Pembahasan

Penelitian ini telah menghasilkan dua temuan. Pertama, peserta didik berprestasi akademik menunjukkan kombinasi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik gaya belajar vak. Kedua, peserta didik berprestasi akademik menunjukkan kecenderungan gaya belajar yang berbeda. Berdasarkan temuan pertama, peserta didik berprestasi akademik tidak menunjukkan satu gaya belajar saja, melainkan kombinasi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Subjek belajar tidak hanya dengan membaca saja, tetapi, menulis membuat catatan materi pembelajaran sekaligus menyimak apa yang guru jelaskan. Subjek menghafal dengan mengulangi bacaan, senang berdiskusi dengan teman-teman kelas atau bertanya kepada guru, serta aktif melakukan gerak ketika belajar. Temuan ini sesuai dengan pernyataan Markova Bobbi DePorter