BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Anak sebagai generasi muda penerus cita-cita bangsa, oleh sebab itu anak harus dipersiapkan secara dini sehingga mempunyai potensi bakat dan
kemampuan untuk melanjutkan pembangunan Indonesia kedepan. Mengingat kedudukan anak memiliki tempat strategis anak harus mendapat
perlakuan khusus guna memperoleh pendidikan, bimbingan dan perlakuan yang layak terutama dari keluarga yaitu orang tuanya.
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan yang bersih, bagaikan kertas putih tanpa ada coretan. Orang tua sebagai orang yang dikaruniai anak harus
mendidiknya dengan ajaran, norma-norma yang baik dan membuat sang anak menjadi anak yang baik budi pekerti dan kelakuannya. Tetapi pada
kenyataanya tidak semua anak menjadi anak yang baik kelakuanya, ada pula yang menjadi sebaliknya, nakal dan jahat.
Pengertian anak nakal dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang pengadilan anak terdapat dalam Pasal 1 ayat 2 yang dirumuskan
“ anak nakal adalah: a. Anak yang melakukan tindak pidana; atau
b. Anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut peraturan
hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan. “
Perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma penyelewengan terhadap norma inilah yang dapat menimbulkan permasalahan dibidang
1
2
hukum dan merugikan masyarakat. Perilaku yang tidak sesuai norma yang demikian biasanya oleh masyarakat dicap sebagai suatu pelanggaran nilai-
nilai, melanggar norma-norma yang berlaku dan bahkan sebagai suatu tindak pidana.
Penulis mengambil Kasus pidana pencurian anak dengan usia tersangka 14 tahun dari latar belakang keluarga yang tidak mampu. Satu
kasus pencurian terjadi di wilayah JL. Tritisrejo Kec. Tingkir Salatiga. Klien terbukti mencuri satu kardus berisi makanan ringan yaitu dengan merek
Ohayo, dan yang satunya juga kasus pencurian yang dilakukan oleh anak usia 17 tahun dari latar belakang keluarga yang sederhana. Sang anak
mencuri 2 tabung gas elpiji di sebuah warung makan di Jl. Bima RT.03 RW.08 Kel. Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga.
Dalam Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur tentang tindak pidana pencurian secara konvensional, yang dirumuskan:
‘’ Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud dimiliki secara melawan hukum,
diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
Berikut adalah pasal yang terkait, dengan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak, dengan keterkaitan pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dengan Pasal 26 ayat 1 yang dirumuskan:
“ pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 huruf a, paling lama 12 satu per dua
dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa “.
3
Oleh karena itu penulis hendak meneliti apakah Pasal-Pasal yang sudah dikemukakan oleh penulis diatas tersebut berlaku untuk tindak pidana
pencurian yang secara khusus dilakukan oleh anak , dan sudah diterapkan secara benar oleh penegak hukum Jaksa Penuntut Umum.perhatian penulis
untuk melihat tuntutan dalam putusan tindak pidana yang dilakukan oleh anak, dan akan difokuskan pada tuntutan atas nama SRI SANTOSO Bin
SUMADI NO. REG. PERKARA: PDM-90SALTIEp.1072011 dan ANDREAS
BAGUS WICORO
Bin NUGROHO
NO. REG.
PERKARA:PDM-50SALTIEp.1042011. Melihat dari kejadian-kejadian diatas penulis tertarik menulis tentang
“ pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam melakukan tuntutan pidana
terhadap anak yang melakukan tindak pidana
“, karena anak adalah subyek
yang sangat penting dalam pembangunan bangsa, dan sangat menarik untuk ditulis.
Penulis mengambil judul ini dikarenakan penulis melihat judul ini belum pernah ada yang menulisnya, sebagai perbandingan skripsi penulis
mengambil beberapa judul skripsi yang dimuat dalam tabel seperti dibawah ini.
4
Tabel perbandingan skripsi : No.
Nama Rumusan
masalah Tujuan
penelitian Metode
penelitian 1.
Lusy julnita
labulu 31200802
2 Bagaimana
pertimbangan Hakim
dalam menjatuhkan
putusan terhadap tindak
pidana yang dilakukan
oleh anak? Untuk
mengetahui perkembangan
hakim
dalam penjatuhan
putusan terhadap tindak
pidana yang dilakukan
oleh anak
dikaitkan dengan hak-hak anak.
Normatif
2. Prasetya
imanuel prawira
31200803 9
Bagaimana peran
rekomendasi balai
pemasyarakatan dalam
pertimbangan Hakim
dalam putusan perkara
pidana peradilan anak?
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
rekomendasi balai
pemasyarakatan dipertimbangank
an oleh hakim dalam
menjatuhkan pidana terhadap
anak atau tidak. Yuridis
– normatif
3. Sulung
setiawan 31200905
4 Bagaimana
pertimbangan Jaksa
Penuntut Umum
dalam melakukan
tuntutan pidana terhadap
anak yang melakukan
tindak pidana? Menganalisis
dasar-dasar pertimbangan
Jaksa
Penuntut Umum
dalam melakukan
tuntutan pidana terhadap
anak yang melakukan
tindak pidana. Yuridis-
kualitatif
5
B. Latar Belakang