Pengukurandengan ampere meter B U 3 A LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK Ketelitian accuracy

No Aspek penilaian Skor Maks Nama Nomor Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 I Persiapan kerja a. Persiapan alat dan bahan sesuai kebutuhan b. Identifikasi dan pemeriksaan alat dan bahan sesuai persyaratan 5 5 II Proses Sistematika cara kerja a. Merangkai arus DC menggunakan multimeter analog sesuai dengan persyaratan praktek b. Merangkai arus DC menggunakan multimeter analog sesuai ketentuan praktek 15 15 III Hasil a. Rangkaian arus DC menggunakan multimeter analog baik dan benar sesuai persyaratan praktek b. Pengukuran arus DC menggunakan multimeter analog baik dan benar sesuai teorinya 20 20 IV Sikap Kerja a. Penggunaan alat tangan dan alat ukur b.Keselamatan dalam bekerja 5 5 V Waktu Penyelesaian 10 Total 100

VI. Sumberbelajar, media, alat, danbahan 1. SumberBelajar :

a. Sri Waluyanti, dkk. 2008. AlatUkurdanTeknikPengukuran. DepartemenPendidikanNasional: DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan. Hal 85. b. Soal UUMS GenapkelasX TAU2014. c. Latihansoal-soal TAU dari UNAS 20132014. d. Internet

2. Media :

a. Laptop

b. LCDViewer

3. AlatdanBahan : a. Multimeter analog b. Baterai c. Resistor d. Kabelpenghubung e. Switch f. dll Adalah proses kuantifikasi atau menentukan nilai suatu ubahan atau variabel Didalam proses pengukuran ada proses membandingkan, yaitu membandingkan ubahan yang diukur dengan acuan yang telah ditetapkan Adalah proses kuantifikasi ubahan listrik atau ubahan non listrik yang dapat diubah menjadi ubahan listrik  alat ukur atau instrumen adalah alat yang digunakan untuk menentukan nilai suatu ubahan atau alat yang digunakan untuk mengukur benda.  Alat ukur analog  alat ukur yang hasil pengukurannya ditunjukkan dengan panjang atau sudut dengan skala. Contoh: AVO.  Alat ukur digital  alat ukur yang hasil pengukurannya langsung ditunjukkan dengan angka. Contoh: Osiloskop. 1. Pengukuran Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka atau kuantitatif.

2. Ketelitian accuracy

Akurasi atau ketelitian menunjukkan penyimpangan harga pembacaan dari harga yang sebenarnya. Alat Ukur

3. Ketepatan Precission

Presisi atau ketepatan alat ukur adalah kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama bila digunakan untuk mengukur ubahan yang sama pada saat yang berbeda 4. Sensitivitas Sensitivitas atau kepekaan alat ukur menyatakan perbandingan antara gerakan linear jarum penunjuk atau keluaran dengan perubahan besaran yang diukur Istilah-istilah dalam Pengukuran Spesifikasi Alat Ukur

5. Instrument

Sebuah alat untuk menentukan nilai atau kebesaran suatu kuantitas atau variabel.

6. Kalibrasi

Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau menujukkan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara membandingkannya

7. Linearitas

Hubungan antara output dan input dapat diwujudkan dalam persamaan garis lurus.

8. Resolusi

Perubahan terkecil dari besaran yang diukur, ketika alat ukur masih memberikan tanggapan respon

9. Kesalahan

Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai “sebenarnya“ dari objek yang diukur.

10. Kemampubacaan

Kemampubacaan atau readability dari alat ukur menunjukkan tingkat ketelitian dari skala alat ukur yang dapat dibaca  Di dalam ilmu pengetahuan dan teknik dikenal dua jenis satuan , yaitu satuan dasar dan satuan turunan.  Satuan dasar adalah panjang, massa, dan waktu. Selain itu ada juga satuan dasar yang berkaitan dengan panas, listrik, dan penerangan iluminasi.  Satuan lain yang dapat dinyatakan dalam satuan- satuan dasar disebut satuan turunan. Sebuah turunan dikenali dari sebuah dimensi-dimensinya, yang dapat diartikan sebagai rumusan aljabar yang lengkap dari satuan turunan tersebut. Selain satuan tersebut ada juga satuan suplementer.

1. Kesalahan umum gross-error adalah

kesalahan yang disebabkan karena manusia. Kesalahan yang disebabkan oleh pemakai alat ukur, Yang termasuk diantaranya  Kesalahan paralak, kesalahan penaksiran,  Kesalahan pembacaan alat ukur,  Penyetelan yang tidak tepat,  Pemakaian instrumen yang tidak sesuai.

2. Kesalahan sistematis systematic error adalah

kesalahan karena alat ukur, misalnya adanya bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakai. Kesalahan karena sistematis dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:  Kelasalahan Instrumenal, kekurangan-kekurangan dari instrument itu sendiri.  Kesalahan Lingkungan Enviromental error, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh keadaan-keadaan luar yang mempengaruhi pengukuran. Contoh: Kelembaban,SuhuTemperatur,Tekanan udara luar,Medan magnet dan medan listrik,Getaran